Premis mayor : Semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran Sosiologi.
kesimpulan —> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Adalah penalaran yang didapat dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Penalaran hubungan
kausal masih terdiri dari tiga macam lagi :
1) Sebab – akibat : Andi tidak hati-hati dalam mengendarai sepeda motor, sehingga
menjadikan ia mengalami kecelakaan.
2) Akibat – sebab : Perut Ani sakit karena tadi pagi ia tidak sarapan.
3) Akibat – akibat : Pak guru yang mengajar sejarah tidak berangkat ke sekolah, sehingga
nanti pelajaran sejarah akan kosong.
.4.Mencairnya es di kutub utara dan selatan, kenaikan permukaan laut, dan kenaikan suhu secara global
adalah beberapa akibat atau dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global. Adapun pemanasan
global sendiri disebabkan oleh gas rumah kaca yang terbentuk dari komponen-komponen gas berbahaya
seperti CO2, N2O, dan CH4.
5. Menanam banyak pepohonan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan sebagainya adalah
beberapa upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mengurangi pemanasan global. Jika upaya-upaya
tersebut dilakukan, maka gas rumah kaca pun akan menipis dan bahkan tidak terbentuk. Jika gas rumah
kaca menipis atau bahkan tidak terbentuk, maka pemanasan global pun bisa dikurangi.
PENALARAN ANALOGI
1. Mendidik anak sama seperti merawat sebuah tanaman. Dalam merawat tanaman, kita mesti
merawat mereka secara telaten dan sabar, sehingga tanaman yang kita rawat bisa bertumbuh
dengan semestinya. Begitu juga dengan mendidik anak. Perlu adanya ketelatenan dan
kesabaran ekstra agar mereka dapat bertumbuh dengan semestinya. Oleh karena itu, kita harus
mendidik anakkita dengan telaten dan sabar seperti halnya saat kita merawat tumbuhan.
2. Arus informasi saat ini bagaikan hujan deras yang turun ke bumi. Banyaknya informasi yang lalu
lalang di masyarakat akan membuat pembaca pusing sekaligus bingung dalam menentukan
informasi yang valid dan informasi yang tidak valid. Mengasah daya kritis, serta selektif dalam
memilih sumber informasi menjadi tips yang bisa dilakukan dalam membendung arus informasi
yang deras seperti hujan.
3. Memilih jurusan kuliah yang tepat adalah sesuatu yang gampang-gampang susah seperti halnya
dalam memilih pasangan hidup. Butuh perhitungan yang matang dan kesadaran akan minat dan
kemampuan diri adalah kunci dalam memilih jurusan. Dua hal tersebut mesti diterapkan oleh
para calon mahasiswa agar terlepas dari keruwetan memilih jurusan kuliah yang ruwetnya sama
seperti mencari pasangan hidup.
4. Menjadikan pekerjaan lepas ( freelance)sebagai pekerjaan utama adalah seperti berjalan di
dalam lorong yang gelap dan berlubang di bagian jalannya. Seorang pekerja lepas (freelancer)
harus siap bekerja tanpa gaji yang tetap dan jaminan hari tua. Selain itu, seorang pekerja lepas
juga harus rela dianggap sebelah mata atas pekerjaan yang dilakoninya. Sebab, profesi pekerja
lepas memang masih dianggap awam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Mental yang
kuat serta pengelolaan finansial yang baik adalah beberapa kiat yang bisa dilakoni oleh seorang
pekerja lepas. Dengan begitu, diharapkan para pekerja lepas dapat menjalani konsekuensi
sebagai pekerja lepas yang bagaikan sebuah long hitam dan berlubang di bagian jalannya.
5. Di zaman sekarang ini, mencari sebuah informasi atau referensi begitu mudah seperti halnya
membalikkan telapak tangan. Hal ini disebabkan adanya internet yang membuat semua itu
mudah untuk di dapat. Sayangnya, kemudahan yang diberikan internet justru membuat kita
terlena dan malas untuk berkarya. Padahal, mudahnya akses informasi atau referensi justru
harus dijadikan pemicu untuk lebih produktif lagi dalam menghasilkan berbagai karya, bukan
malah menjadi semakin malas dan konsumtif. Menumbuhkan kebijaksanaan dalam
menggunakan internet menjadi salah satu upaya agar kita tidak terlena oleh internet yang
mampu melenakkan kita dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan.
6. Budi adalah anak yang penakut sikapnya ini membuatnya sering jadi bahan mainan teman-
temannya. Bagai kerbau dicocok hidung ia selalu mengikuti apa kata orang lain. Sehingga ia tidak
dapat berkembang dan selalu hanya bisa diam sama seperti kerbau yang hanya bisa diam ketika
hidungnya dicocok untuk melakukan apa yang diinginkan tuannnya.
7. Belajar dengan menggunakan buku dan kertas seperti pedang yang berkepala dua . Jika
menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemansan global
terjadi. Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar
dengan baik apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil
keputusan seperti saat menggukan pedang berkepala dua yang bisa menyerang 2 arah yang
berlawanan.
8. Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Inodnesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang
tertangkap sudah muncul banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan
Indonesia. Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu . Begitulah juga keadaaan
tindak korupsi di negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.
9. Belajar matematika butuh ketelitian apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang
butuh tingkat ketelitian yang tinggi. Sama seperti kita mencari jarum di tumpukan jerami ialah
hal yang susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan
konsentrasi.
10. Ternyata monyet merawat anaknya mirip dengan cara menusia merawat anaknya. Mereka juga
menyusui anaknya dan tentunya mereka juga selalu menggendong anaknya penuh belas kasih.
Induk monyet juga sangat mengjaga anaknya dari marabahaya sama seperti ibu kita yang juga
selalu menjaga kita.
PENALARAN KOMparatif
.KERJA KELOMPOK
DAN GOTONG ROYONG
. Indonesia dan Malaysiasama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi
kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara
efisien dan murah. Sebaliknya, titMalaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan
dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan
demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia
memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling
menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
. Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada, tetapi kalau kepentingan bersama
membutuhkan, maka kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian, antara kepentingan
perorangan dan kepentingan berjalan serasi. Oleh karena itu, untuk melakukan sesuatu secara
bersama dan secara terkoordinasi, bagi bangsa Jepang sudah berjalan dengan sendirinya.