Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI FILARIASIS


DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2019

A. Latar Belakang

Filariasis atau sering disebut Penyakit Kaki Gajah ialah penyakit menular
menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Cacing tersebut berada di kelenjar getah bening, terutama di daerah pangkal paha dan
ketiak serta kelenjar getah bening besar lainnya.

Kelenjar getah bening tersebut dapat mengalami kerusakan dan terganggu


fungsinya untuk menanggulangi infeksi bakteri dan jamur pada luka yang terjadi pada
kaki atau tangan. Gejala yang timbul adalah peradangan kelenjar getah bening
(limfangitis, limfadenitis dan adenolimfangitis) disertai demam dan gejala akut lainnya,
kemudian akan timbul gejala kronis berupa pembesaran kaki dan tangan yang tidak bias
sembuh seumur hidup.

Indonesia menetapkan Eliminasi Filariasis sebagai salah satu prioritas nasional


pengendalian penyakit menular, dengan menerapkan dua strategi utama yaitu
memutuskan rantai penularan filariasis dengan Program Pemberian Obat Pencegahan
Massal (POPM) Filariasis di Kabupaten/Kota Endemis Filariasis dan upaya pencegahan
serta membatasi kecacatan dengan melaksanakan program Penatalaksanaan Penderita
Filariasis.

Sampai saat ini, pada tahun 2002-2014, lebih dari 14 ribu penderita filariasis
kronis (kaki gajah) ditemukan di 418 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 241
kabupaten/kota diantaranya merupakan kabupaten/kota endemis filariasis dengan risiko
penularan diantara penduduknya yang cukup tinggi (microfilaria rate lebihdari 1%
penduduk). Di Provinsi Jawa Tengah ada 9 daerah endemis Filariasis yaitu Kabupaten
Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora, Kabupaten Demak,
Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Brebes dengan jumlah kasus sebanyak 243 kasus.
Untuk jumlah kasus di Kabupaten Brebes sampai dengan sekarang sejumlah 59 kasus
Filariasis.

Untuk menghentikan penularan filariasis, maka 142 kabupaten/kota telah dan


sedang melaksanakan program penanggulangan penyakit kaki gajah dengan
melaksanakan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis.
Diharapkan seluruh kabupaten/kota endemis filariasis melaksanakan POPM Filariasis
tersebut dan berhasil mencapai eliminasi filariasis Indonesia pada tahun 2020. Pada
tahun 2016 Provinsi Jawa Tengah telah melaksanaan Program Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di 5 kabupaten kota yaitu di Kabupaten
Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan kabupaten Blora.
Sedangkan pada tahun 2017 akan dilaksanakan di 4 kabupaten lainnya termasuk
Kabupaten Brebes. Dan sekarang pada tahun 2019 memasuki tahun ketiga pelaksanaan
POPM Filariasis di Kabupaten Brebes. Capaian minum obat pada tahun 2018 sebesar
84,97% atau sebanyak 1.359.933 dari jumlahsasaran 1.600.555 penduduk usia 2 – 70
tahun. Berdasarkan capaian diatas secara umum sudah hampir memenuhi target yang
ditetapkan yaitu sebesar 85%, masih ada 240.622 penduduk yang belum minum obat
serta masih ada ditemukan suspek baru kasus filariasis sebanyak 2 kasus sehingga total
kasus filariasis di Kabupaten Brebes sebanyak 59 kasus.

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan kegiatan Sosialisasi dan Advokasi


tentang Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di Kabupaten
Brebes kepada masyarakat umum guna awareness dan kesuksesan pelaksanaan POPM di
Kabupaten Brebes yang direncanakan pada bulan Oktober 2019.

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
a. Terselenggaranya kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Filariasis terhadap seluruh penduduk sasaran usia 2 s.d 70 tahun di Kabupaten
Brebes secara serentak dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan merata
agar terhentinya mata rantai penularan Filariasis secara efektif di Kabupaten
Brebes.

b. Tercapainya cakupan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)Filariasis


di setiapdesa/kelurahan minimal 85 % dari sasaran (sekitar 1.869.460 orang)

2. Tujuan Khusus :
a. Tersebarnya informasi kepada khalayak umum tentang pelaksanaan POPM
Filariasis.

C. PESERTA
Peserta pertemuan ini adalah :
1. Kepala Puskesmas se-Kabupaten Brebes : 38 orang
2. Pengelola Program Filariasis se-Kabupaten Brebes : 38 orang
3. Camat se-Kabupaten Brebes : 17 orang
4. Lintas Sektor : 7 orang

TOTAL : 100 orang

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan pertemuan akan dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 9 Oktober 2019
Tempat : Ruang OR Sekretariat Daerah Kabupaten Brebes

E. BIAYA
Biaya ini dibebankan pada DIPA/anggaran Program Layanan Pengendalian Filariasis dan
Kecacingan Tahun Anggaran 2019
F. JADWAL KEGIATAN

Tanggal Waktu Acara Keterangan

08.00 – 08.30 Registrasi

08.30 – 09.30 Sambutan/ 1. Laporan Ketua Panitia


Pembukaan 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Brebes
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah
4. Bupati Brebes

09.30 - 10.30 Paparan I : Kabid P2 Dinkes Brebes


Rabu, 9 Analisa Situasi
Oktober Filariasis dan
2019 POPM Kabupaten
Brebes Tahun
2019

10.30 – 12.00 Paparan II : Dokter Spesialis Dalam dari RSUD Brebes


Gambaran Klinis
dan Tatalaksana
Filariasis

12.00 – 12.30 RTL Panitia

12.30 – 13.00 Penutupan Panitia

An.BUPATI BREBES
SEKRETARIS DAERAH

Ir. DJOKO GUNAWAN, M.T


Pembina Utama Madya
NIP. 19650903 198903 1 010

Anda mungkin juga menyukai