Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN SATELIT PERTIWI JATIM

(SINERGI AKSI TERPADU ELIMINASI TBC DENGAN PERGURUAN TINGGI


WILAYAH JAWA TIMUR)

I. LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan menimbulkan


masalah yang kompleks baik dari segi medis maupun sosial, ekonomi, dan budaya. Berdasarkan
Global TB Report WHO 2021, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua
di dunia. Diestimasikan terdapat 969.000 kasus TBC di tahun 2022 dengan angka kematian
mencapai 98.000 kasus atau setara dengan 11 kematian/jam. Penularan dan perkembangan
penyakit TBC semakin meluas karena dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kemiskinan,
urbanisasi, pola hidup yang kurang aktif, penggunaan tembakau, dan alkohol (WHO, 2020).
TBC adalah tantangan untuk pembangunan Indonesia karena 75% pasien TBC adalah
kelompok usia produktif, 15-54 tahun (Riskedas, 2018). Lebih dari 25% pasien TBC sensitif obat
dan 50% pasien TBC resistan obat berisiko kehilangan pekerjaan mereka karena penyakit ini
(Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian Kesehatan RI, 2019). Menurunnya produktivitas atau
kehilangan pekerjaan dikarenakan kecacatan, pengeluaran biaya medis, dan biaya langsung non-
medis seperti biaya transportasi dan nutrisi berkontribusi pada beban ekonomi rumah tangga
orang dengan TBC.
Jumlah kasus TBC di Jawa Timur mencapai 67.258 kasus pada tahun 2022 dengan Success
Rate (Angka Kesembuhan) sebesar 89%. Jumlah kasus TBC tersebut membuat Provinsi Jawa
Timur menduduki peringkat ketiga di Indonesia. Perlu upaya keras kita bersama agar TBC dapat
kita tanggulangi sehingga target Eliminasi TBC tahun 2030 dapat tercapai.
Program pengendalian TBC nasional terus melakukan intensifikasi, akselerasi,
ekstensifikasi dan inovasi program melalui Strategi Nasional Pengendalian TBC. Lebih jauh,
Presiden Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2021 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis yang bertujuan sebagai acuan bagi Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, serta Pemangku
Kepentingan lainnya dalam melaksanakan Penanggulangan TBC.
Salah satu upaya dalam penanggulangan TBC yang termaktub dalam Peraturan Presiden
Nomor 67 tahun 2021 adalah Peningkatan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi di Bidang
Penanggulangan TBC. Perguruan tinggi memiliki keunggulan dari para akademisinya yang
diharapkan mampu memberikan terobosan atau inovasi terbaru dalam akselerasi capaian program
TBC.
Penelitian, pengembangan, dan inovasi yang mendukung Penanggulangan TBC meliputi:
penelitian, pengembangan, dan inovasi terkait alat diagnostik, obat, dan vaksin yang
berkontribusi pada percepatan Eliminasi TBC; penelitian, pengembangan, dan inovasi terkait
pemberian layanan dan upaya Penanggulangan TBC yang lebih efektif dan tepat guna; dan
penelitian, pengembangan, serta inovasi terkait upaya perubahan perilaku masyarakat yang dapat
mendukung Eliminasi TBC.
Penemuan kasus menjadi prioritas program mengingat estimasi kasus di Jawa Timur pada
tahun 2023 adalah sebesar 107.547 kasus. Butuh keterlibatan banyak pihak untuk mencapai
target penemuan kasus tersebut. Perguruan tinggi memiliki peran strategis dengan sumber daya
yang mampu melakukan inovasi dalam upaya perubahan perilaku masyarakat yang dapat
mendukung Eliminasi TBC. Edukasi tentang TBC yang didukung oleh perguruan tinggi
diharapkan dapat memengaruhi masyarakat untuk secara aktif melakukan pencegahan dan
pengendalian penyakit TBC dengan melakukan deteksi dini gejala TBC, memeriksakan diri ke
puskesmas dan patuh berobat hingga tuntas.
Sehubungan dengan hal ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan
SATELIT PERTIWI JATIM (Sinergi Aksi Terpadu Eliminasi TBC dengan Perguruan Tinggi
Wilayah Jawa Timur). Kegiatan ini merupakan upaya tindak lanjut dari Webinar Satelit Pertiwi
Jatim yang telah dilaksanakan pada Bulan Februari 2023 dengan mengundang Perguruan Tinggi
negeri dan swasta di bidang kesehatan yang berada di Jawa Timur. Kegiatan kolaborasi dengan
perguruan tinggi diharapkan dapat berdampak pada capaian program penanggulangan TBC di
wilayah intervensi sehingga dapat direplikasi pada wilayah intervensi yang lain.

II. TUJUAN UMUM


Meningkatkan keterlibatan perguruan tinggi di Jawa Timur dalam program
penanggulangan TBC

III. TUJUAN KHUSUS


1. Mendiskusikan program penanggulangan TBC dalam aspek Tri Darma Perguruan Tinggi
2. Merencanakan kegiatan skrining TBC pada salah satu pondok pesantren di Jember dengan
melibatkan mahasiswa

IV. BENTUK KEGIATAN


Kegiatan ini berupa pertemuan dengan metode diskusi rencana kegiatan kolaborasi
program penanggulangan TBC antara Dinas Kesehatan dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember.

V. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/Tanggal : Selasa - Rabu / 5 – 6 September 2023
Tempat : 1. Dinas Kesehatan Kab. Jember
2. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

VI. PELAKSANA KEGIATAN


Kegiatan ini melibatkan :
a. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
1. Kepala Seksi P2PM : 1 orang
2. Pengelola Program TBC : 2 orang
3. Staf Seksi SDMKes : 1 orang
4. Staf Seksi Promkes : 1 orang
5. Staf Admin : 1 orang
b. Dinas Kesehatan Kab. Jember
1. Kepala Bidang P2P / Kepala Seksi P2PM : 1 orang
2. Pengelola Program TBC : 1 orang

VII. BIAYA
Sumber dana yang diperlukan untuk kegiatan ini berasal dari anggaran DPA APBD Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2023.
JADWAL KEGIATAN
SATELIT PERTIWI JATIM
(SINERGI AKSI TERPADU ELIMINASI TBC DENGAN PERGURUAN TINGGI
WILAYAH JAWA TIMUR)

Waktu Agenda

Selasa, 5 September 2023 (Lokasi : Dinas Kesehatan Kab. Jember)


07.00 - 11.00 Perjalanan ke Dinas Kesehatan Kab. Jember
11.00 – 16.00 - Diskusi Capaian dan Hambatan Program Penanggulangan TBC di Kab. Jember
- Diskusi Rencana Kolaborasi dengan FKM Universitas Jember
- Supervisi 1 puskesmas wilayah Pondok Pesantren Darussolah Jember
Rabu, 6 September 2023 (Lokasi : FKM Universitas Jember)
08.00 – 12.00 • Paparan kegiatan Satelit Pertiwi Jatim oleh Dinkes Prov. Jatim
• Paparan kegiatan FKM Universitas Jember terkait Program TBC
• Diskusi rencana kolaborasi Dinas Kesehatan dengan FKM Universitas
Jember berdasarkan aspek Tri Darma Perguruan Tinggi
• Diskusi persiapan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada bulan September
berupa sosialisasi dan skrining gejala TBC di Pondok Pesantren Darussolah
Jember dengan melibatkan mahasiswa FKM Universitas Jember
• Melakukan skrining gejala TBC menggunakan aplikasi E-TB ke mahasiswa
yang nantinya dilibatkan dalam kegiatan skrining di Pondok Pesantren
Darussolah Jember
12.00 – 16.00 Perjalanan kembali ke Surabaya

Anda mungkin juga menyukai