Anda di halaman 1dari 6

Nomor : KG.01.10/B.

III/610/2023 21 Februari 2023


Lampiran : 1 berkas
Hal : Pertemuan Koordinasi Regional Pendampingan Dalam Implementasi PPIA

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota Seluruh Indonesia
Cq. Kabid Kesehatan Masyarakat
2. Kepala Puskesmas Seluruh Indonesia
Cq. PJ Program Gizi KIA

di
tempat

Dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB, Kementerian Kesehatan menetapkan
intervensi prioritas sesuai siklus hidup dari tingkat masyarakat, pelayanan kesehatan primer, dan
rujukan. Salah satu intervensi yang dilakukan adalah deteksi dini factor risiko dan tatalaksana
pada masa kehamilan, nifas dan bayi baru lahir. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
pencegahan penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke anak (PPIA) diperlukan adanya
koordinasi yang terintegrasi serta pendampingan dalam implementasi PPIA.
Sehubungan hal tersebut, kami mengundang Saudara untuk hadir pada Pertemuan
Koordinasi Regional Pendampingan Dalam Implementasi PPIA yang akan diselenggarakan
pada:

Hari : Rabu – Sabtu / 1 – 4 Maret 2023


Waktu : Jadwal Terlampir
Link Pertemuan : https://link.kemkes.go.id/koordp2pmgizikia

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Kerja Kesehatan Maternal dan Neonatal
Direktorat Gizi dan KIA melalui no. 0812-8765-5857.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

dr. Lovely Daisy, MKM


NIP. 197205132000122007
KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN KOORDINASI REGIONAL PENDAMPINGAN


DALAM IMPLEMENTASI PPIA

I. LATAR BELAKANG
Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke anak
(PPIA) merupakan program nasional sebagai upaya pengendalian terhadap 3 (tiga)
penyakit infeksi menular tersebut yang berdampak pada kesakitan, kecacatan dan
kematian. Penularan ini tentunya memerlukan pelayanan kesehatan jangka panjang
dengan biaya yang besar sehingga perlu adanya upaya eliminasi penularan dari Ibu ke
anak secara terintegrasi, komprehensif berkesinambungan, efektif dan efisien. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan
HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak, Pemerintah Pusat menetapkan target program
eliminasi penularan pada tahun 2022, dengan indikator berupa infeksi baru HIV, Sifilis
dan/atau Hepatitis B pada anak kurang dari atau sama dengan 50/100.000 kelahiran
hidup.
Indonesia telah melakukan akselerasi program PPIA dengan meluncurkan Surat
Edaran Menteri Kesehatan mengenai layanan PPIA, dan tertuang menjadi Permenkes No.
51 Tahun 2013 tentang Pedoman PPIA. Pemeriksaan HIV menjadi suatu pemeriksaan
yang rutin dilakukan pada Ibu Hamil inklusif dengan pemeriksaan lab lainnya pada saat
layanan antenatal. Pada perkembangan program selanjutnya, pemeriksaan Sifilis dan
Hepatitis B menjadi pemeriksaan yang rutin untuk ibu hamil, untuk mendukung
tercapainya tiga eliminasi yaitu HIV, Hepatitis B dan Sifilis pada tahun 2030. Upaya
kesehatan masyarakat untuk mencegah penularan ini dimulai dengan skrining pada ibu
hamil terhadap HIV,Sifilis dan Hepatitis B pada saat pemeriksan antenatal pertama pada
trimester pertama. Tes skrining menggunakan tes cepat (rapid tes) HIV, tes cepat sifilis
(TP rapid) dan tes cepat HBsAg.
Meskipun implementasi di lapangan telah banyak dilakukan, akan tetapi cakupan
PPIA masih belum mencapai target. Berbagai kendala dan hambatan masih banyak
dihadapi antara lain terkait penyediaan logistik reagen HIV dan Sifilis, belum optimalnya
koordinasi antara KIA dan P2P, belum berjalannya sistem rujukan baik rujukan tes HIV
maupun rujukan ibu hamil HIV untuk tatalaksana lebih lanjut, serta pencatatan dan
pelaporan yang belum optimal. Untuk itu perlu adanya suatu rapat koordinasi dengan
berbagai pihak yang berkaitan untuk utamanya antara KIA dan P2P membahas lebih
dalam lagi mengenai target, capaian, strategi, alur program, system pencatatan dan
pelaporan, penyediaan logistik, sistem rujukan serta isu-isu strategi lainnya dalam rangka
meningkatkan cakupan PPIA sehingga dapat mendukung tercapainya tiga eliminasi HIV,
Hepatitis B dan Sifilis pada tahun 2030.

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
Terlaksananya pertemuan koordinasi regional pendampingan dalam implementasi PPIA
b. Tujuan Khusus
Terlaksannaya Koordinasi program dalam peningkatan cakupan program HIV Sifilis dan
hepatitis B (triple eliminasi)

III. PENERIMA MANFAAT


Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah pengelola program, tenaga kesehatan, stake
holder terkait dan masyarakat.

IV. KEGIATAN YANG DILAKUKAN


Kegiatan yang diusulkan adalah pertemuan koordinasi PPIA dengan mengundang
pemegang program Gizi KIA pada 34 provinsi secara luring dan 514 Kab/Kota secara
daring. Pertemuancakan dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada pada tanggal 1-4
Maret 2023.

V. INDIKATOR LUARAN DAN LUARAN


Terlaksananya pertemuan koordinasi regional pendampingan dalam implementasi PPIA
dengan hasil rencana tindak lanjut yang mendukung tercapainya eliminasi HIV, Hepatitis
B dan Sifilis pada tahun 2030.

VI. STRATEGI PENCAPAIAN LUARAN DAN PENJELASAN


1. Peserta
a. Peserta luring
Peserta sebanyak 93 orang orang yang terdiri dari:
- 25 orang peserta pusat Direktorat Gizi dan KIA
- 68 orang peserta provinsi (1 orang Kabid Kesmas dan 1 orang pemegang
program Gizi KIA dari masing-masing 34 provinsi)
b. Peserta daring
Pemegang program Gizi KIA pada Dinas Kesehatan Kab/Kota seluruh
Indonesia (514 Kab/Kota) dan pemegang program Gizi KIA pada Puskesmas
seluruh Indonesia.
2. Metode pelaksanaan
Pertemuan dilaksanakan secara hybrid sebanyak 1 (satu) kali pertemuan pada tanggal
1-4 Maret 2023.

3. Jadwal kegiatan

PERTEMUAN KOORDINASI REGIONAL PENDAMPINGAN DALAM


IMPLEMENTASI PPIA
Wakfu Kegiatan Narasumber PIC
Hari ke -1 Rabu 1 Maret 2023
09.00 - 14.00 Kedatangan Peserta Panitia
15.00 - 16.00 Pembukaan Panitia
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Sambutan Direktur Jenderal
Kesehatan
Masyarakat
Pembukaan Direktur Jenderal
P2P
Pembacaan Doa Panitia
Foto Bersama Panitia
16.00 - 16.15 Coffee Break
16.15 - 18.00 Panel: Gizi KIA
Kebijakan Gizi dan KIA Direktur Gizi dan
KIA
Kebijakan P2PM Direktur P2PM

18.00 ISHOMA
Hari ke – 2, Kamis 2 Maret 2023
08.00 - 09.15 Paparan: Direktur Tata Gizi KIA
Integrasi Layanan Primer dan Jejaring Kelola Kesehatan
Layanan Swasta Dalam Mendukung Masyarakat
Kolaborasi Program KIA dan P2PM
09.15 - 10.15 Paparan: Direktur Pelayanan
Kebijakan Rujukan dan Rujukan Balik Kesehatan
Dalam Mendukung PPIA Rujukan
10.15 - 10.30 Rehat Kopi
10.30 - 11.30 Panel 1 1. Katimja HIV dan HIVIMS
Paparan Program PPIA: PIMS
1. HIV dan Sifilis 2. Katimja
2. Hepatitis Hepatitis

11.30 - 12.30 Panel 2: 1. Katimja Matneo Gizi KIA


1. Feedback Capaian ANC terpadu 2. Katimja Malaria
2. Paparan Program Malaria
12.30 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 14.30 Panel : 1. Katimja ISPA Gizi KIA
1. Paparan Program Pneumonia Anak 2. Katimja PISP
2. Paparan Program Diare Anak 3. Katimja Balita
3. Paparan Program Balita Anak: Anak
“Pelayanan Kesehatan Balita Untuk
Pencegahan Dan Penannggulangan
Penyakit Serta Masalah Gizi”
14.30 - 15.30 Integrasi Pencatatan dan Pelaporan : 1. DTO Hepatitis
1. Roadmap integrasi satu data kesehatan 2. Dinkes DKI
2. Praktik Baik Integrasi Sistim Informasi Jakarta
SIMPUS dan SIHEPI di DKI Jakarta
15.30 - 15.45 Rehat Kopi
15.45 - 17.00 Mitigasi Logistik P2PM untuk sasaran Ibu Logistik P2PM Malaria
dan Anak:
1. HIV dan IMS
2. Hepatitis
3. Malaria
Hari ke-3, Jumat 3 Maret 2023
07.30 - 08.00 Registrasi
08.00 - 09.15 Paparan Kab/kota terpilih: Kab/Kota Terpilih Gizi KIA
Best Practice Jejaring Layanan KIA
09.15 - 10.15 Presentasi Provinsi dan atau Kab/Kota : Malaria
1. HIV dan IMS
2. Malaria (capian kelambu rutin dan
MTBS)
3. Hepatitis
10.15 - 10.30 Rehat Kopi
10.30 - 11.30 Lanjutan Presentasi Provinsi dan Kab/Kota Hepatitis
11.30 - 12.30 Diskusi Kelompok Gizi KIA
12.30 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 14.30 Diskusi Rencana Tindak Lanjut Peserta
14.30 - 15.30 Kesepakatan Rencana Tindak Lanjut Peserta
15.30 - 15.45 Rehat Kopi
15.45 - 17.00 Penutupan
Pembacaaan Rencana Tindak Lanjut P2PM
(ISPA)
Penandatangananan Kesepakatan Gizi KIA
Penutupan Direktur P2PM
Hari ke-4, Sabtu 4 Maret 2023
08.00 - 12.00 Penyelesaian Administrasi
VII. BIAYA YANG DIBUTUHKAN
Biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan “Pertemuan Koordinasi Regional
Pendampingan Dalam Implementasi PPIA” dibebankan kepada dana DIPA Direktorat Gizi
dan Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2023.

Analis Kebijakan Madya


Ketua Tim Kerja Kesehatan Maternal
Neonatal dan Penurunan AKI AKB
Direktorat Gizi dan KIA

dr. Laila Mahmudah, MPH

Anda mungkin juga menyukai