I. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan global. Berdasarkan
Global Tuberculosis Report World Health Organization (WHO) tahun 2021, Indonesia
merupakan negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia. Diestimasikan terdapat
824.000 kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 93.000.
Estimasi jumlah kasus TBC anak pada tahun 2020 sebesar 99.000, dengan demikian
kasus TBC anak memiliki presentase 12% di antara jumlah kasus TBC seluruhnya di
Indonesia yakni 824.000.
Di Kabupaten Tanah Laut, Berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis
(SITB) per 26 Juli 2022, pada Januari-Juni 2022 terdapat 202 kasus yang terkonfirmasi
TBC Sensitif Obat (SO) dan 10 diantaranya atau 10,87% adalah TBC pada anak.
Salah satu tantangan dalam Penanggulangan TBC adalah Infeksi Laten TBC
(ILTB) didunia pada tahun 2014 ada sekitar 1,7 milyar orang yang diperkirakan
memiliki ILTB dan berisiko berkembang menjadi penyakit TBC aktif seumur hidup,
dimana 35% diantaranya berasal dari wilayah Asia Tenggara. Berdasarkan review
sistemastis yang dilakukan terhadap 11 penelitian di Asia Tenggara menunjukkan
24,4% sampai 69,2% anak dibawah umur 15 tahun berkontak dengan orang TBC aktif
dan 3,3% sampai 5,5% diantaranya akan berkembang menjadi TBC aktif.
Indonesia merupakan negara Asia Tenggara dengan beban masalah TBC aktif
terbanyak di dunia maka ada banyak penderita yang mengalami TBC aktif didalamnya
akibatnya banyak populasi yang berisiko terkena ILTB. Namun, cakupan pemberian
TPT di Indonesia pada setiap kategori usia masih jauh dari target yang diharapkan. Di
Kabupaten Tanah Laut, hanya terdapat 2 orang (1,23%) kontak serumah yang
mendapatkan TPT pada Januari-Juni 2022 (data SITB per 26 Juli 2022).
Komitmen Global dan Nasional dalam mengakhiri Tuberkulosis dituangkan
dalam End TBC Strategy pada tahun 2030 hanya dapat dicapai dengan
mengkombinasikan upaya pengobatan TBC aktif secara efektif dan upaya pencegahan
TBC dengan pemberian TPT pada kasus ILTB. Indonesia turut menyatakan
komitmennya untuk memberikan TPT pada 1,5 juta orang hingga tahun 2022.
Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) merupakan program Pengendalian
Tuberkulosis (P2TB) Nasional dalam penanganan kasus ILTB. Pada tahun 2020,
program pengendalian TBC Nasional yang tertuang dalam Strategi Nasional
menjelaskan bahwa populasi sasaran pemberian TPT adalah anak kontak dibawah 5
tahun ODHA, kontak serumah diatas 5 tahun dan kelompok risiko lainnya (WBP,
pasien immunokompremais, petugas kesehatan, barak militer, sekolah berasrama,
pengguna narkoba suntik dll). Pada tahun 2021, diharapkan program sudah berjalan
sesuai dengan petunjuk teknis penanganan ILTB.
Tenaga Kesehatan yang berada di Fasilitas Pelayanan Kesehatan memegang
peranan penting untuk peningkatan cakupan dan keberhasilan pemberian TPT. Oleh
karena itu, sejalan dengan salah satu prioritas masalah Kesehatan di Indonesia
penanggulangan ILTB, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut menyelenggarakan
Sosialisasi Manajemen Program Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Terapi
Pencegahan Tuberkulosis (TPT) kepada dokter dan pengelola program TBC di 21
Puskesmas yang ada di Kabupaten Tanah Laut.
II. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan update mengenai Manajemen Program
Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
IV. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah pemegang program TBC/ tenaga kesehatan di 21 Puskesmas
yang ada di Kabupaten Tanah Laut.
V. PESERTA
Peserta yang akan hadir pada pertemuan ini adalah:
1. Peserta Kabupaten
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut masing-masing 1 orang:
a. Kepala Dinas/ Sekretaris
b. Kepala Bidang P2
c. Sub Koordinator Bidang P2P
d. Wasor/ Pengelola Program TBC
e. Technical Officer (TO) TBC
f. District Assistance Finance Administration (DAFA) Kabupaten
Subtotal: 6 orang
2. Peserta Fasyankes
Dokter dan pengelola program TBC dari 21 Puskesmas di Kabupaten Tanah Laut
masing-masing 1 orang.
Subtotal: 42 orang
3. Narasumber
Narasumber kegiatan ini berasal dari Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk
Penanggulangan Tuberkulosis (KOPI TB) Kabupaten Tanah Laut, yaitu:
a. dr. Levana Kasumadewi, Sp.P
b. dr. Novrianti Hawarini, Sp.A
Subtotal: 2 orang
Total: 50 orang
VIII. PANITIA
Panitia kegiatan berasal dari Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut
sebanyak 5 (lima) orang.