Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN SURAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

NOMOR : /KS.02.04.02/P2P
TANGGAL : 17 Maret 2022
HAL : Undangan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pengendalian ISPA

KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN MONITORING DAN EVALUASI PENGENDALIAN ISPA

A. Latar Belakang
Angka Kematian bayi dan balita merupakan salah satu indikator penting untuk menentukan
derajat kesehatan masyarakat. Di negara sedang berkembang, setiap tahun banyak anak meninggal
sebelum ulang tahunnya yang ke 5 (lima) dan sebagian besar terjadi sebelum tahun pertama
kehidupannya. Kematian tersebut sebagian besar disebabkan oleh Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA). ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, insidens menurut kelompok umur
Balita diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per
anak/tahun di negara maju.
Menurut hasil RISKESDAS 2007, ISPA menyebabkan kematian pada bayi sebesar 23,8%.
Dalam kaitannya dengan AKB, meskipun telah terjadi penurunan cukup bermakna, tapi tetap saja
AKB di Jawa Barat masih tinggi dari angka Nasional. AKB di Jawa Barat dari 45,69 per 1000
kelahiran hidup tahun 2000 dan tahun 2007 sebesar 39 per 1000 kelahiran hidup. Melihat gambaran
tersebut maka perlu ada upaya penurunan angka kematian dan kesakitan yang lebih optimal dari
Kabupaten dan Kota dengan kemampuan dari petugas baik Kabupaten/Kota maupun petugas di
Puskesmas.
Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pengendalian ISPA ditujukan agar petugas pengelola
program ISPA dapat memberikan laporan yang tepat sesuai dengan format pelaporan yang diberikan
serta memberikan tatalaksana sesuai standar.

Untuk mengatasi hal tersebut diatas diperlukan berbagai upaya yang diarahkan pada :
- Peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dalam tatalaksana Kasus pneumonia secara
cepat dan tepat.
- Kesiapan Sumber daya Manusia maupun anggaran dari berbagai pihak
- pengelola program ISPA dapat memberikan laporan yang tepat sesuai dengan format
pelaporan yang diberikan.
- Peningkatan kesiapan sarana kesehatan dalam tatalaksana Kasus dan
penyelamatan kehidupan atau life saving kasus pneumonia.
Suatu program perlu dilakukan monitoring dan evaluasi serta menyusun suatu perencanaan
program secara optimal untuk meningkatkan indikator program. Indikator program ISPA salah satunya
adalah cakupan penemuan kasus Pneumonia balita, akan tetapi cakupan ISPA selama beberapa tahun
untuk provinsi Jawa Barat belum sesuai dengan target yang diharapkan, dimana dari data ISPA Jawa
Barat 5 tahun terakhir tahun 2017 sebesar 69.86%, tahun 2018 sebesar 58,80%, tahun 2019
sebesar 51,32%, tahun 2020 sebesar 33,77% dan tahun 2021 sebesar 30,26 % dengan prosentase
Kab/Kota yang 50% puskesmasnya melakukan pemeriksaan dan tatalaksana standar sebesar 96,30%.
Berdasarkan data tahun 2021, cakupan pneumonia belum mencapai target indikator output sebesar
65% namun untuk tatalaksana standar sudah mencapai target lebih dari 60% yaitu sebesar 96,30%.
Sebagai upaya untuk meningkatkan cakupan Pneumonia Balita di Jawa Barat adalah dengan
mengakomodir seluruh data kasus pneumonia baik di FKTP maupun Rumah Sakit. Kendala lain dalam
pencapaian target tersebut yaitu SDM, anggaran program yang terbatas baik di Provinsi maupun di
Kab/Kota, serta ketepatan dan kelengkapan laporan.
Beberapa kendala untuk mencapai target tersebut yaitu :
- Sumber pelaporan rutin terutama berasal dari puskesmas, hanya beberapa Kab/Kota yang
mencakup Rumah Sakit dan sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya.

- Deteksi Kasus di puskesmas masih rendah karena sebagian besar tenaga belum terlatih.
- Kelengkapan pelaporan masih rendah terutama laporan dari puskesmas ke Kab/Kota.
- Laporan pneumonia terbatas dari laporan puskesmas
Dalam menanggulangi permasalahan tersebut pada tahun 2022 Provinsi Jawa Barat dengan
pembiayaan APBD Provinsi merencanakan beberapa kegiatan yang salah satunya adalah Pertemuan
Monitoring dan Evaluasi Pengendalian ISPA.

B. Tujuan Umum
Pertemuan Monev Pengendalian ISPA ditujukan agar petugas pengelola program ISPA dapat
memberikan laporan yang tepat sesuai dengan format pelaporan yang diberikan serta memberikan
tatalaksana sesuai standar

C. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan cakupan program P2 ISPA
2. Tatalaksana pneumonia balita dilaksanakan sesuai standar
3. Meningkatkan pengetahuan pengelola program kabupaten/kota dalam segi Tatalaksana Program
ISPA
4. Ketepatan, keakuratan dalam pencatatan dan pelaporan kasus pneumonia di Jawa Barat.

D. Narasumber dan Peserta Pertemuan

Narasumber adalah dari Sub Direktorat ISPA sebanyak 2 (dua) orang

Peserta terdiri atas :


1. Dinas Kesehatan Kab/Kota : 2 orang (Kabid/Kasie dan Petugas ISPA)

Ketentuan Peserta
1. Peserta WAJIB mengikuti pertemuan sesuai jadwal dan mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan dari awal hingga selesai acara
2. Peserta WAJIB mematuhi Tata Tertib
3. Peserta ikut berperan aktif dalam proses diskusi selama pertemuan berlangsung

E. Metode
1. Presentasi
2. Diskusi Tanya jawab
3. Pemutaran Video

F. Bahan Perlengkapan
1. Laptop
2. Koneksi internet
3. Perangkat audio (speaker dan microphone)
4. Alat tulis

G. Waktu dan Tempat


Kegiatan akan dilaksanakan selama 1 hari secara daring ditempat masing- masing dengan waktu
08.00 s.d selesai WIB sesuai jadwal terlampir.

H. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat agar Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pengendalian ISPA
melalui daring dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
I. Jadwal Pertemuan

Fasilitator, Penanggung
Waktu Kegiatan
Narasumber Jawab
Maret 2022
07.30 - 08.00 Registrasi Panitia
Pembukaan dan arahan
Kepala Dinas
- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
08.00 – 08.15 Kesehatan Provinsi
- Sambutan dan membuka acara Panitia
- Pembacaan Doa Jawa Barat
08.15 – 08.45 Analisis Situasi Program ISPA di Jawa Kepala Bidang P2P Dinas Panitia
Barat Kesehatan Provinsi Jawa
Barat
Strategi Pengendalian ISPA Tim Kerja Tuberkulosis Kepala Seksi
08.45 – 10.15 dan ISPA Kemenkes RI P2PM

Tim Kerja Tuberkulosis


Kepala Seksi
10.15 – 11.45 Pencatatan dan Pelaporan ISPA dan ISPA Kemenkes RI
P2PM

11.45 – 12.00 Penutupan Kabid P2P Panitia

KEPALA BIDANG
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT,

Anda mungkin juga menyukai