Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PENYAKIT

PD3I (RABIES)

A. LATAR BELAKANG
Rabies juga disebut penyakit anjing gila merupakan penyakit
infeksi akut pada susunan saraf pusat (otak) disebabkan oleh virus
rabies. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit zoonosa (zoonosis)
yaitu penyakit infeksi yanng ditularkan oleh hewan ke manusia melalui
pajanan atau Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yaitu anjing,
kera/monyet, musang, anjing liar, kucing.
Sampai saat ini belum terdapat obat yang efektif untuk menyembuhkan
rabies. Akan tetapi rabies dapat dicegah dengan pengenalan dini gigitan
hewan penular rabies dan pengelolaan/penatalaksanaan kasus
gigitan/pajanan sedini mungkin.

B. DASAR

a. SKB tiga Menteri yakni Menkes, Mentan dan Mendagri


Nomor :279A/Menkes/SK/1978: Nomor: 522/Kpts/UM/8/78:
Nomor : 143 tahun 1978 tanggal 15 Agustus 1978; tentang
pemberantasan rabies di Indonesia yang dilaksanankan searah lintas
program;
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010
tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan
Wabah dan Upaya Penanggulangan;
c. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Rote Ndao Tahun Anggaran 2023;
d. Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Perjalanan Dinas Bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pegawai Negeri dan
Pegawai Tidak Tetap Lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao;
e. DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao Tahun Anggaran 2023;

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud : Mengetahui gambaran besarnya masalah kasus GHPR
dan faktor determinan yang mempengaruhi sehingga dapat menunjang
penanggulangan yang cepat, tepat dan efisien serta dapat digunakan
untuk SKD dan respon cepat terhadap penyakit GHPR.
Tujuan : Penyelidikan epidemiologi dilaksanakan untuk
mengetahui perkembangan penyakit dan kebutuhan upaya
penanggulangannya dengan tujuan untuk mengetahui gambaran
epidemiologi penyakit, faktor determinan dan cara penularannya serta
cara penanggulangannya.

D. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Penanggung jawab program Surveilans dari
masing-masing layanan.

E. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Metode Pelaksanaan berupa :


a. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melihat pencatatan dan pelaporan
program surveilans di Puskesmas
b. Melihat ketersediaan logistik program Penyakit PD3I
c. Ketepatan dan kelengkapan laporan
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan tugas selama 03 (tiga) hari dari tanggal 05 s/d
07 Juli 2023; Pelaksana Kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi program ISPA dan Diare dilaksanakan
oleh:
a. Stefen E. Y. Fay, S.KM sebagai staf pada bidang P2P dinas Kesehatan
Kabuapten Rote Ndao (penanggung jawab program Surveilans).
F. PENDANAAN
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari APPD Kabupaten
Rote Ndao Pajak Rokok) Tahun Anggaran 2023 sebessar Rp 510.000,- (Lima
Ratus Sepuluh Ribu Rupiah).

Mengetahui Ba'a, 3 Juli 2023


Kepala Bidang P2P penanggung jawab program
ISPA

Eden I. Bell, S.KM Stefen Fay, S.KM


Penata Tk.I NIP. 19820925 201101 1 010
NIP. 19830322 200501 1 005
KERANGKA ACUAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM ISPA
1. LATAR BELAKANG
Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru yang banyak
menyerang anak di bawah lima tahun dan merupakan penyebab kematian
anak. Berdasarkan hasil survey angka kesakitan karena pneumonia di
Nusa Tenggara Timur masih tinggi (4,28%), maka perlu adanya perhatian
lebih serius terhadap penyakit ini. Di Kabupaten Rote Ndao penyakit ini
menempati urutan pertama pada urutan sepuluh penyakit terbesar.
Peningkatan keakuratan pencatatan dan pelaporan penting sebagai dasar
dalam pengembangan program. Di Kabupaten Rote Ndao, sampai dengan
bulan maret tahun 2022, persentase Puskesmas yang melakukan
tatalaksana standar pada semua kunjungan balita batuk adalah 97,80%
dari dari target yang ditetapkan 100%. Namun proses yang ada
membutuhkan kerjasama interprofesioanal mengingat layanan pelayanan
kesehatan disediakan di KIA sedangkan pencegahan dan penanggulangan
pneumonia ada pada bidang P2PM. Hal ini memerlukan proses transfer
data yang akurat dan berkelanjutan baik di tingkat Puskesmas maupun
Kabupaten. Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi program penyakit menular guna memperoleh
gamabaran penyebaran penyakit secara epidemiologis sehingga dapat di
ambil suatu tindakan untuk mencegah peningkatan kasus sedini mungkin.
1. DASAR
DPA Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao Tahun
Anggaran 2022.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud kegiatan ini adalah monitoring dan evaluasi program ISPA.
2. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh data pemeriksaan serta
masalah yang dihadapi dalam pencapaian program ISPA pada masing-
masing layanan di Kabupaten Rote Ndao serta masalah yang dihadapi
dalam pelaporan Software ISPA yang baru.

C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Penanggung jawab program ISPA dan dari
masing-masing layanan.
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode Pelaksanaan berupa :
d. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melihat pencatatan dan pelaporan
program penyakit ISPA di Puskesmas
e. Melihat ketersediaan logistik program ISPA
f. Ketepatan dan kelengkapan laporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 11 (sebelas) hari dari tanggal 7 s/d 18
November 2022 di Puskesmas Eahun, Sotimori, Korbafo, Sonimanu,
Feapopi, Ba’a, Oele, Busalangga, Oelaba, Batutua dan Delha.
3. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi program ISPA dan dilaksanakan oleh:
a. Stefen E. Y. Fay, S.KM sebagai staf pada bidang P2P dinas Kesehatan
Kabuapten Rote Ndao (penanggung jawab program ISPA).
E. PENDANAAN
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari APPD Kabupaten
Rote Ndao Pajak Rokok) Tahun Anggaran 2022 sebessar Rp 1.870.000,-
(Satu Juta delapan Ratus tujuh Puluh Ribu Rupiah).

Mengetahui Ba'a, 3 November 2022


Kepala Bidang P2P penanggung jawab program
ISPA

Eden I. Bell, S.KM Stefen Fay, S.KM


Penata Tk.I NIP. 19820925 201101 1 010
KERANGKA ACUAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM ISPA
1. LATAR BELAKANG
Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru yang banyak
menyerang anak di bawah lima tahun dan merupakan penyebab kematian
anak. Berdasarkan hasil survey angka kesakitan karena pneumonia di
Nusa Tenggara Timur masih tinggi (4,28%), maka perlu adanya perhatian
lebih serius terhadap penyakit ini. Di Kabupaten Rote Ndao penyakit ini
menempati urutan pertama pada urutan sepuluh penyakit terbesar.
Peningkatan keakuratan pencatatan dan pelaporan penting sebagai dasar
dalam pengembangan program. Di Kabupaten Rote Ndao, sampai dengan
bulan maret tahun 2022, persentase Puskesmas yang melakukan
tatalaksana standar pada semua kunjungan balita batuk adalah 97,80%
dari dari target yang ditetapkan 100%. Namun proses yang ada
membutuhkan kerjasama interprofesioanal mengingat layanan pelayanan
kesehatan disediakan di KIA sedangkan pencegahan dan penanggulangan
pneumonia ada pada bidang P2PM. Hal ini memerlukan proses transfer
data yang akurat dan berkelanjutan baik di tingkat Puskesmas maupun
Kabupaten. Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi program penyakit menular guna memperoleh
gamabaran penyebaran penyakit secara epidemiologis sehingga dapat di
ambil suatu tindakan untuk mencegah peningkatan kasus sedini mungkin.
2. DASAR
DPA Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao Tahun
Anggaran 2022.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
A. Maksud kegiatan ini adalah monitoring dan evaluasi program ISPA.
B. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh data pemeriksaan serta
masalah yang dihadapi dalam pencapaian program ISPA pada masing-
masing layanan di Kabupaten Rote Ndao serta masalah yang dihadapi
dalam pelaporan Software ISPA yang baru.

4. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Penanggung jawab program ISPA dan dari
masing-masing layanan.
5. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode Pelaksanaan berupa :
A. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melihat pencatatan dan
pelaporan program penyakit ISPA di Puskesmas
B. Melihat ketersediaan logistik program ISPA
C. Ketepatan dan kelengkapan laporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 11 (sebelas) hari dari tanggal 18 s/d
29 Juli 2022 di Puskesmas Eahun, Sotimori, Korbafo, Sonimanu,
Feapopi, Ba’a, Oele, Busalangga, Oelaba, Batutua dan Delha.
3. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi program ISPA dan dilaksanakan oleh:
a. Stefen E. Y. Fay, S.KM sebagai staf pada bidang P2P dinas Kesehatan
Kabuapten Rote Ndao (penanggung jawab program ISPA).
g. PENDANAAN
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari APPD Kabupaten
Rote Ndao Pajak Rokok) Tahun Anggaran 2022 sebessar Rp 1.870.000,-
(Satu Juta delapan Ratus tujuh Puluh Ribu Rupiah).

Mengetahui Ba'a, 15 Juli 2022


Kepala Bidang P2P penanggung jawab program
ISPA

Eden I. Bell, S.KM Stefen Fay, S.KM


KERANGKA ACUAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM ISPA DAN
DIARE

1. LATAR BELAKANG
Diare merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan di Kabupaten Rote Ndao. Penyakit ini, erat kaitannya dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta sanitasi lingkungan. Apabila
terjadi ketidakseimbangan antara PHBS dan Sanitasi lingkungan akan
sangat berpotensi untuk terjadinya peningkatan kasus akibat penyakit ini
yang pada akhirnya dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Selain
itu, kejadian akibat penyakit ini yang berulang (secara sering dalam 3
bulan terakhir) pada seseorang terutama pada anak dan praktek Hygiene
yang buruk dapat meningkatkan resiko terhadap stunting. Berdasarkan
hasil rapid survei diare yang dilakukan oleh Subdit Hepatitis dan Penyakit
Infeksi Saluran Pencernaan (PISP) menunjukan bahwa angka kesakitan
diare semua golongan umur 270/1000 penduduk dan angka kesakitan
diare pada balita adalah 843/1000 baalita. Sehubungan dengan adanya
sistem pelaporan yang baru secara online (SIHEPI) yang baru sehingga
perlu penyesuaian dari pelaporan yang lama/sebelumnya maka sangat
penting untuk dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi program diare
dan respon terhadap peningkatan kasus penyakit menular sehingga dapat
di cegah sedini mungkin agar tidak terjadi KLB.
Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru yang banyak
menyerang anak di bawah lima tahun dan merupakan penyebab kematian
anak. Berdasarkan hasil survey angka kesakitan karena pneumonia di
Nusa Tenggara Timur masih tinggi (4,28%), maka perlu adanya perhatian
lebih serius terhadap penyakit ini. Di Kabupaten Rote Ndao penyakit ini
menempati urutan pertama pada urutan sepuluh penyakit terbesar.
Peningkatan keakuratan pencatatan dan pelaporan penting sebagai dasar
dalam pengembangan program. Di Kabupaten Rote Ndao, sampai dengan
bulan maret tahun 2022, persentase Puskesmas yang melakukan
tatalaksana standar pada semua kunjungan balita batuk adalah 97,80%
dari dari target yang ditetapkan 100%. Namun proses yang ada
membutuhkan kerjasama interprofesioanal mengingat layanan pelayanan
kesehatan disediakan di KIA sedangkan pencegahan dan penanggulangan
pneumonia ada pada bidang P2PM. Hal ini memerlukan proses transfer
data yang akurat dan berkelanjutan baik di tingkat Puskesmas maupun
Kabupaten. Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi program penyakit menular guna memperoleh
gamabaran penyebaran penyakit secara epidemiologis sehingga dapat di
ambil suatu tindakan untuk mencegah peningkatan kasus sedini mungkin.
2. DASAR
DPA Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao Tahun
Anggaran 2022.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud kegiatan ini adalah monitoring dan evaluasi program ISPA dan
Diare.
2. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh data pemeriksaan serta
masalah yang dihadapi dalam pencapaian program ISPA dan Diare
pada masing-masing layanan di Kabupaten Rote Ndao serta masalah
yang dihadapi dalam pelaporan dengan SIHEPI dan Software ISPA yang
baru.
4. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Penanggung jawab program ISPA dan Diare
dari masing-masing layanan.
5. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode Pelaksanaan berupa :
2. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melihat pencatatan dan pelaporan
program penyakit ISPA dan Diare di Puskesmas
3. Melihat ketersediaan logistik program ISPA dan Diare
3. Ketepatan dan kelengkapan laporan
4. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 11 (sebelas) hari dari tanggal 4 s/d 15
April 2022 di Puskesmas Eahun, Sotimori, Korbafo, Sonimanu, Feapopi,
Ba’a, Oele, Busalangga, Oelaba, Batutua dan Delha.
5. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi program ISPA dan Diare dilaksanakan
oleh:
a. Stefen E. Y. Fay, S.KM sebagai staf pada bidang P2P dinas
Kesehatan Kabuapten Rote Ndao (penanggung jawab program
ISPA).
b. Salomi Nggeon, S.KM sebagai Epidemiolog Kesehatan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Rote Ndao (penanggungjawab program
Diare).
6. PENDANAAN
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari APPD Kabupaten
Rote Ndao Pajak Rokok) Tahun Anggaran 2022 sebessar Rp 3.740.000,-
(Tiga Juta Empat Puluh Ribu Rupiah).

Mengetahui Ba'a, 1 April 2022


Kepala Bidang P2P penanggung jawab program
ISPA

Eden I. Bell, S.KM Stefen Fay, S.KM


Penata Tk.I NIP. 19820925 201101 1 010
NIP. 19830322 200501 1 005
KERANGKA ACUAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM ISPA DAN
DIARE

A. LATAR BELAKANG
Diare merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan di Kabupaten Rote Ndao. Penyakit ini, erat kaitannya dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta sanitasi lingkungan. Apabila
terjadi ketidakseimbangan antara PHBS dan Sanitasi lingkungan akan
sangat berpotensi untuk terjadinya peningkatan kasus akibat penyakit ini
yang pada akhirnya dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Selain
itu, kejadian akibat penyakit ini yang berulang (secara sering dalam 3
bulan terakhir) pada seseorang terutama pada anak dan praktek Hygiene
yang buruk dapat meningkatkan resiko terhadap stunting. Berdasarkan
hasil rapid survei diare yang dilakukan oleh Subdit Hepatitis dan Penyakit
Infeksi Saluran Pencernaan (PISP) menunjukan bahwa angka kesakitan
diare semua golongan umur 270/1000 penduduk dan angka kesakitan
diare pada balita adalah 843/1000 baalita. Sehubungan dengan adanya
sistem pelaporan yang baru secara online (SIHEPI) yang baru sehingga
perlu penyesuaian dari pelaporan yang lama/sebelumnya maka sangat
penting untuk dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi program diare
dan respon terhadap peningkatan kasus penyakit menular sehingga dapat
di cegah sedini mungkin agar tidak terjadi KLB.
Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru yang banyak
menyerang anak di bawah lima tahun dan merupakan penyebab kematian
anak. Berdasarkan hasil survey angka kesakitan karena pneumonia di
Nusa Tenggara Timur masih tinggi (4,28%), maka perlu adanya perhatian
lebih serius terhadap penyakit ini. Di Kabupaten Rote Ndao penyakit ini
menempati urutan pertama pada urutan sepuluh penyakit terbesar.
Peningkatan keakuratan pencatatan dan pelaporan penting sebagai dasar
dalam pengembangan program. Di Kabupaten Rote Ndao, sampai dengan
bulan maret tahun 2022, persentase Puskesmas yang melakukan
tatalaksana standar pada semua kunjungan balita batuk adalah 97,80%
dari dari target yang ditetapkan 100%. Namun proses yang ada
membutuhkan kerjasama interprofesioanal mengingat layanan pelayanan
kesehatan disediakan di KIA sedangkan pencegahan dan penanggulangan
pneumonia ada pada bidang P2PM. Hal ini memerlukan proses transfer
data yang akurat dan berkelanjutan baik di tingkat Puskesmas maupun
Kabupaten. Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi program penyakit menular guna memperoleh
gamabaran penyebaran penyakit secara epidemiologis sehingga dapat di
ambil suatu tindakan untuk mencegah peningkatan kasus sedini mungkin.
B. DASAR
DPA Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao Tahun
Anggaran 2023.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud kegiatan ini adalah monitoring dan evaluasi program ISPA dan
Diare.
2. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh data pemeriksaan serta
masalah yang dihadapi dalam pencapaian program ISPA dan Diare pada
masing-masing layanan di Kabupaten Rote Ndao serta masalah yang
dihadapi dalam pelaporan dengan SIHEPI dan Software ISPA yang baru.
D. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Penanggung jawab program ISPA dan Diare
dari masing-masing layanan.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode Pelaksanaan berupa :
a. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melihat pencatatan dan pelaporan
program penyakit ISPA dan Diare di Puskesmas
b. Melihat ketersediaan logistik program ISPA dan Diare
c. Ketepatan dan kelengkapan laporan

2.Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 11 (sebelas) hari dari tanggal 15 s/d
26 Agustus 2023 di Puskesmas Eahun, Sotimori, Korbafo, Sonimanu,
Feapopi, Ba’a, Oele, Busalangga, Oelaba, Batutua dan Delha.
3. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi program ISPA dan Diare dilaksanakan
oleh:
a. Stefen E. Y. Fay, S.KM sebagai staf pada bidang P2P dinas
Kesehatan Kabuapten Rote Ndao (penanggung jawab program
ISPA).
b. Salomi Nggeon, S.KM sebagai Epidemiolog Kesehatan pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao (penanggungjawab
program Diare).
F. PENDANAAN
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari APPD Kabupaten
Rote Ndao Pajak Rokok) Tahun Anggaran 2023 sebessar Rp 3.740.000,-
(Tiga Juta Empat Puluh Ribu Rupiah).
Mengetahui Ba'a, 11 Agustus 2023
Kepala Bidang P2P penanggung jawab program
ISPA

Eden I. Bell, S.KM Stefen Fay, S.KM


Penata Tk.I NIP. 19820925 201101 1 010
NIP. 19830322 200501 1 005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
RABIES PROGRAM SURVEILANS

1. LATAR BELAKANG

Rabies juga disebut penyakit anjing gila merupakan penyakit infeksi akut pada
susunan saraf pusat (otak) disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini merupakan
kelompok penyakit zoonosa (zoonosis) yaitu penyakit infeksi yanng ditularkan oleh
hewan ke manusia melalui pajanan atau Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yaitu
anjing, kera/monyet, musang, anjing liar, kucing. Sampai saat ini belum terdapat obat
yang efektif untuk menyembuhkan rabies. Akan tetapi rabies dapat dicegah dengan
pengenalan dini gigitan hewan penular rabies dan pengelolaan/penatalaksanaan kasus
gigitan/pajanan sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai