A. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global hingga sekarang. Sebagai
penyakit menular, TBC menjadi pembunuh yang paling mematikan di dunia. Insidensi
tuberkulosis dalam 100.000 penduduk, pada tahun 2022 mencapai 354 per 100.000
penduduk (berdasarkan global TB Report tahun 2022) dari target 321 per 100.000
penduduk. Saat ini Indonesia menempati posisi kedua setelah India dengan kasus
tuberkulosis (TBC) sebanyak 969.000 serta jumlah kematian sebanyak 144.000 per
tahun. Dari estimasi tersebut, berdasarkan data SITB per 30 Januari 2023 baru
sejumlah 717,941 kasus TBC yang ternotifikasi atau 74% dan menyisakan 26% kasus
TBC yang belum ternotifikasi, serta mencapai angka keberhasilan pengobatan TBC
sebesar 85% dari target 90%.
Ditambah, beban Infeksi Laten TBC (ILTB) didunia pada tahun 2014 ada sekitar
1,7 milyar orang yang diperkirakan memiliki ILTB dan berisiko berkembang menjadi
penyakit TBC aktif seumur hidup. dimana 35% diantaranya berasal dari wilayah Asia
Tenggara. Berdasarkan review sistematis yang dilakukan terhadap 11 penelitian di
Asia Tenggara menunjukkan 24,4% sampai 69,2% anak dibawah umur 15 tahun
berkontak dengan orang TBC aktif dan 3,3% sampai 5,5% diantaranya akan
berkembang menjadi TBC aktif. Indonesia merupakan negara Asia Tenggara dengan
beban masalah TBC aktif terbanyak di dunia maka ada banyak penderita yang
mengalami TBC aktif didalamnya akibatnya banyak populasi yang berisiko terkena
ILTB. Kita ketahui bersama bahwa, cakupan pemberian TPT di Indonesia pada setiap
kategori usia masih jauh dari target yang diharapkan. Berdasarkan data SITB tahun
2022, data kontak serumah per Maret 2023 pada anak usia <5 tahun cakupannya
sebesar 5,7%, sedangkan pada anak usia 5-14 tahun sebesar 1,1% dan lebih dari 14
tahun cakupannya tidak mencapai 1%. Sehingga cakupan total kontak serumah
pemberian TPT sebesar 1,3%.
Komitmen Global dan Nasional dalam mengakhiri Tuberkulosis dituangkan dalam
End TBC Strategy pada tahun 2030 hanya dapat dicapai dengan mengkombinasikan
upaya pengobatan TBC aktif secara efektif dan upaya pencegahan TBC dengan
pemberian TPT pada kasus ILTB. Indonesia turut menyatakan komitmennya untuk
memberikan TPT pada 1,5 juta orang hingga tahun 2022.
Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) merupakan program Pengendalian
Tuberkulosis (P2TB) Nasional dalam penanganan kasus ILTB. Program ini sudah
diperkenalkan sejak tahun 2016 sesuai dengan sasaran populasi yang tertuang dalam
Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Tuberkulosis. Namun, masih terbatas pada
populasi anak kontak usia dibawah 5 tahun dan ODHIV.
Pada tahun 2020, Program pengendalian TBC Nasional yang tertuang dalam
Strategi Nasional menjelaskan bahwa sasaran populasi tidak hanya anak kontak
dibawah 5 tahun ODHIV, melainkan kontak serumah diatas 5 tahun dan kelompok
risiko lainnya (WBP, pasien immunokompremais, petugas kesehatan, barak militer,
sekolah berasrama, pengguna narkoba suntik dll). Pada tahun 2021, diharapkan
program sudah berjalan sesuai dengan petunjuk teknis penanganan ILTB.
Sebagai upaya meningkatkan cakupan pemberian TPT untuk mencapai target
eliminasi TBC tahun 2030, program TBC akan mengadakan Workshop Manajemen
Program ILTB dan Pemberian TPT tahun 2023 sebagai upaya memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada peserta yang diharapkan bisa memberikan
TPT sesuai sasaran prioritas yang diharapkan.
B. TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai manajemen penanganan
ILTB dan pemberian TPT kepada tenaga kesehatan rumah sakit, puskesmas, klinik,
komunitas, dan lapas/rutan di kabupaten/kota,
C. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan berupa workshop dengan rincian sebagai berikut:
1. Paparan beberapa narasumber
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Demonstrasi/ simulasi
D. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah tenaga kesehatan rumah sakit, puskesmas, klinik,
komunitas, dan lapas/rutan di provinsi masing-masing.
F. PESERTA
1. Workshop Manajemen Program Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan
Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Tingkat Provinsi
a. Peserta tingkat Kabupaten/kota sebanyak 43 orang, dengan rincian :
1) Wasor Kabupaten/kota 1 orang
2) 5 Puskesmas terpilih, setiap puskesmas terdiri dari:
a) Dokter
b) Petugas TBC
c) Petugas Promosi Kesehatan
Subtotal: 15 orang
3) 1 Rumah Sakit Pemerintah, terdiri dari:
a) Dokter Spesialis Anak
b) Dokter Spesialis Penyakit Dalam
c) Dokter Spesialis Paru
d) Petugas TBC
Subtotal: 4 orang
4) 4 Rumah Sakit Swasta/Klinik, terdiri dari:
a) Dokter Spesialis Anak
b) Dokter Spesialis Penyakit Dalam
c) Dokter Spesialis Paru
d) Petugas TBC
Catatan : Jika tidak ada dokter spesialis yang dimaksud, maka bisa di
gantikan dengan dokter umum yang bertugas di poli TB/perawatan TB
Subtotal: 16 orang
5) Dokter Penanggung Jawab atau perwakilan Lapas/Rutan terpilih 1
orang (Jika ada Lapas/Rutan) Subtotal: 1 orang
6) Ketua atau perwakilan organisasi profesi,terdiri dari:
a) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
b) Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
c) Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
d) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
e) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
f) Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Subtotal: 6 orang
7) Ketua atau perwakilan komunitas (jika ada).
Subtotal: 1 orang
b. Narasumber, terdiri dari:
1) Kepala Dinas Kesehatan provinsi 1 orang
2) Kabid/Kasie dinas Kesehatan provinsi 1 orang
3) Pengelola program TBC 1 orang
4) TO PMDT 1 orang
5) Instalasi Farmasi 1 orang
6) Organisasi profesi 6 orang
Subtotal : 11 orang
G. MATERI
1. Epidemiologi TBC
2. Penemuan kasus ILTB
3. Pemeriksaan ILTB
4. Diagnosis TBC Anak dan dewasa
5. Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkolsis (TPT)
6. Pemantauan Klinis TPT
7. Pencatatan dan Pelaporan TPT
8. Komunikasi Efektif dalam Pendampingan Pemberian TPT
9. Logistik TPT
H. JADWAL KEGIATAN
Durasi
Waktu Kegiatan PIC
(Menit)
Hari 1
Kedatangan dan registrasi Panitia
12.00-15.00 - peserta
Makan siang
15.00-15.10 10 Absensi peserta kegiatan Panitia
Pembukaan MC Menyanyikan Panitia
lagu IndonesiaRaya
15.10-15.25 15 Pembacaan Doa
Arahan dan sambutan Kepala Dinas Kesehatan
15.25-15.35 10 pembukaan Prov.Sulawesi Selatan
I. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan ini didanai oleh Global Fund Komponen TB dengan Budget Line
nomor 459.
J. TATA TERTIB
1. Pengaturan kamar akan dilakukan oleh pihak hotel dan panitia terkait. Setiap kamar
akan diisi oleh 2 (dua) orang peserta, pengambilan kunci kamar di panitia. Panitia
tidak menanggung pemakaian minibar, laundry, telepon, internet berbayar serta
denda atas pelanggaran peraturan hotel. Untuk kenyamanan bersama dan
menjaga protokol kesehatan, maka peserta tidak diperbolehkan untuk
membawa/mengajak teman atau sanak keluarga.
2. Peserta wajib mematuhi peraturan hotel yang berlaku, antara lain:
a. Dilarang membawa buah durian ke dalam area hotel dan kamar
b. Dilarang membawa binatang peliharaan ke dalam area hotel dan kamar
c. Dilarang merokok, kecuali smoking room (jika merokok di kamar/
koridor/ruangan non smoking room akan dikenakan biaya pembersihan
d. Dilarang menurunkan kasur kebawah lantai dan menggeser kasur
e. Di dalam kamar tidak diperbolehkan untuk menambah dekorasi dalam hal
apapun atau untuk acara apapun. Apabila terbukti dan sampai merusak
property yang ada di dalam kamar, akan dikenakan biaya.
f. Perlengkapan dalam kamar yang tidak dapat dibawa pulang antara lain:
handuk, piyama, gelas tumbler, tissue box, hairdryer/pengering rambut,
astray/asbak, remote tv, kettle/pemanas air, teaspoon, dan cangkir.
g. Denda yang disebabkan dari pelanggaran yang dilakukan ditanggung
sepenuhnya oleh peserta penghuni kamar hotel yang bersangkutan.
3. Peserta Wajib membawa dokumen asli sebagai berikut:
a. Surat Tugas sesuai dengan nama dan tanggal pelaksanaan kegiatan;
b. Fotocopy halaman depan buku tabungan/ screen shot halaman awal mobile
banking yang mencatumkan nama dan nomor rekening;
4. Seluruh dokumen dan kelengkapan administrasi sesuai dengan poin 3 diserahkan
kepada tim keuangan dan admin pada saat registrasi di hari pertama kegiatan.
5. Peserta harus menginap di hotel yang telah ditentukan. Check in Hotel dilakukan pada
hari pertama kegiatan sesuai tanggal pelaksanaan setiap batch (Angkatan) mulai Pk.
14.00 WIB dan Check Out Hotel dilakukan pada hari terakhir kegiatan pada Pk.
12.00 WIB, harap menghubungi tim administrasi untuk konfirmasi kehadiran.
6. Mengacu pada jadwal yang telah disusun. Seluruh peserta harap hadir 15 menit
sebelum acara dimulai. Selama kegiatan berlangsung harap membawa hand
sanitizer pribadi dan tidak boleh membuka masker dan meninggalkan lokasi
selama kegiatan berlangsung.
7. Biaya yang akan ditanggung oleh panitia adalah akomodasi, uang saku,.
Pembayaran administrasi peserta dilakukan melalui transfer Bank.
8. Peserta yang akan meninggalkan pertemuan sebelum acara selesai harus
memberikan informasi kepada panitia dan membuat surat keterangan yang
ditandatangani untuk kepentingan audit keuangan dan peserta hanya akan
mendapatkan uang saku sesuai dengan jumlah hari kehadiran.
Kontak Person:
Nur Ani (08114194480)
Rusnita (081342715497)
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Workshop
Manajemen Program Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dan Pemberian Terapi
Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Tingkat Provinsi.