Kelas : 1 KE
“Luka yang dialami para korban adalah luka jahitan dan luka di bagian sekitar wajah dan
leher akibat serpihan kaca dari labu destilasi (tidak ada yang terluka akibat bahan kimia
karena pada praktikum tersebut tidak menggunakan bahan kimia berbahaya),” tegas
Kepala Kantor Komunikasi UI, Rifelly Dewi Astuti, Senin (16/3/2015).
Seluruh korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Margonda untuk mendapat
perawatan. Saat dikonfirmasi, seluruh pasien sudah diperbolehkan pulang dari RS Bunda
Margonda setelah mendapatkan observasi.
“Seluruh korban merupakan mahasiswa farmasi angkatan 2013. UI turut berduka atas
musibah ini. UI berharap dan berupaya agar musibah ini tidak akan terulang di masa
yang akan datang. Ke depannya, para civitas akademika UI, khususnya program studi
yang menjalankan kegiatan praktikum, diharapkan dapat terus berhati-hati, fokus, dan
tetap selalu mengikuti instruksi dan prosedur yang telah ditetapkan,” ujarnya seraya
menegaskan bahwa Tim Laboratorium telah menjalankan tugas sesuai standar
operasional prosedur (SOP).
Musibah terjadi ketika kegiatan praktikum telah berjalan karena mahasiswa terlambat
mengangkat pemanas bunsen hingga larutan sampel dalam labu destilasi hampir kering,
sehingga terjadi ledakan.
Job Safety Analysis proses destilasi sederhana di laboratorium.
SKOR DEFINISI
0 - Tidak terjadi kecelakaan
- Tidak sakit
- Tidak terjadi kerusakan alat
1 - Terjadi kecelakaan ringan
- Sakit ringan
- Kerusakan alat dalam skala ringan
2 - Terjadi kecelakaan cukup berat (sedang)
- Sakit dalam skala sedang (cacat sementara)
- Kerusakan alat dalam skala sedang
3 - Mati
- Cacat permanen
- Keerusakan alat menyeluruh (besar)
SKOR DEFINISI
0 Kemungkinan sangat kecil
1 Kemungkinan kecil
2 Kemungkinan sedang
3 Sangat mungkin
TABEL TINGKAT RESIKO
1. Mahasiswa terkena pecahan alat laboratorium yang terjatuh pada saat pencucian alat. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat
kemungkinan 2 dari hasil kali kedua nya tingkat resiko memiliki nilai 2 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.
2. Mahasiswa terpeleset karna lantai yang licin mengakibatkan mahasiswa terjatuh. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat kemungkinan
1 dari hasil kali kedua nya tingkat resiko memiliki nilai 1 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.
3. Retakan/pecah yang terjadi akibat dari merangkai alat. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat kemungkinan 1 dari hasil kali kedua nya
tingkat resiko memiliki nilai 1 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.
4. Cairan yang akan didestilasi tumpah. Terkena hotplate/bunsen. Labu destilasi meledak karena kurang pengawasan dimana cairan didalam
labu habis tetapi pemanasan terus berjalan yang mengakibatkan suhu labu destilasi meningkat. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat
kemungkinan 1 dari hasil kali kedua nya tingkat resiko memiliki nilai 1 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.
5. Alat pecah pada saat melepas rangkaian. Alat pecah akibat pencucian sehabis praktikum. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat
kemungkinan 2 dari hasil kali kedua nya tingkat resiko memiliki nilai 2 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.
Undang-undang yang terkait :
1.Undang- undang yang mengatur tentang penting nya pemakaian alat pelindung diri pada saat melalukan perkerjaan/praktikum khusus nya di
laboratorium dapat di lihat dalam undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 12 mengatur mengenai hak dan kewajiban
tenaga kerja untuk mamakai alat pelindung diri. Pada pasal 14 menyebutkan bahwa pengusaha wajib menyediakan secara cuma-cuma sesuai alat
pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki
tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk yang diperlukan. Dalam kasus diatas mahasiswa yang mengalami kecelakaan di laboratorium
telah memakai apd seperti jas laboratorium dan sarung tangan.
1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja.
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat (1) diatur dengan peraturan perundangan.
Pada kasus kecelakaan di laboratorium UI pengawas sudah melakukan tindakan yang benar dengan melaporkan kejadian tersebut kepada Kantor
UI. Dengan tata car yang telah ditentukan.