Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dwi sandi fatra

Kelas : 1 KE

Kecelakaan di Lab Kimia UI, 14 Mahasiswa Terluka


DEPOK - Kecelakaan kerja terjadi di Laboratorium Kimia Kualitatif, Lantai 2 Gedung J
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) sekira pukul 10.30 WIB saat para
mahasiswa FFUI menjalankan kegiatan perkuliahan praktikum. Akibatnya, 14 orang
mengalami luka-luka.

“Luka yang dialami para korban adalah luka jahitan dan luka di bagian sekitar wajah dan
leher akibat serpihan kaca dari labu destilasi (tidak ada yang terluka akibat bahan kimia
karena pada praktikum tersebut tidak menggunakan bahan kimia berbahaya),” tegas
Kepala Kantor Komunikasi UI, Rifelly Dewi Astuti, Senin (16/3/2015).

Seluruh korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Margonda untuk mendapat
perawatan. Saat dikonfirmasi, seluruh pasien sudah diperbolehkan pulang dari RS Bunda
Margonda setelah mendapatkan observasi.

“Seluruh korban merupakan mahasiswa farmasi angkatan 2013. UI turut berduka atas
musibah ini. UI berharap dan berupaya agar musibah ini tidak akan terulang di masa
yang akan datang. Ke depannya, para civitas akademika UI, khususnya program studi
yang menjalankan kegiatan praktikum, diharapkan dapat terus berhati-hati, fokus, dan
tetap selalu mengikuti instruksi dan prosedur yang telah ditetapkan,” ujarnya seraya
menegaskan bahwa Tim Laboratorium telah menjalankan tugas sesuai standar
operasional prosedur (SOP).

Musibah terjadi ketika kegiatan praktikum telah berjalan karena mahasiswa terlambat
mengangkat pemanas bunsen hingga larutan sampel dalam labu destilasi hampir kering,
sehingga terjadi ledakan.
Job Safety Analysis proses destilasi sederhana di laboratorium.

Job safety Analysis


Tahap pekerjaan Bahaya Resiko Pengendalian
Mempersiapkan alat Alat yang licin dan Alat jatuh pecah atau Keringkan tangan agar
tangan yang licin. jatuh tertimpa kaki, tidak lembab atau
pecahannya melukai basah. Memindahkan
bagian tubuh. alat dengan berhati-
hati dan perlahan.
Mencuci alat Alat dan tangan yang Alat dan tangan yang Pada saat mencuci alat
licin akibat dari licin dapat terlepas dan hendaknya berhati-hati
penggunaan sabun pecah yang dapat dan fokus, agar
untuk mencuci. melukai tangan atau gengaman tangan ke
bagian tubuh lainnya. alat tidak mudah lepas.
Merangkai alat Pemasangan alat yang Pemasangan alat yang Sebelum melakukan
tidak tepat pada posisi salah dapat membuat praktik destilasi
nya. alat tidak berfungsi hendaknya
secara normal atau mempelajari terlebih
maksimal. Alat yang dahulu apa saja alat
pemasangannya salah dan bahan yang
apabila alat dipakai digunakan. Serta
pada suhu tunggi mempelajari cara
dapat menyebabkan merangkai alat yang
alat yang dipakai digunakan. Dan tidak
terlepas jatuh dan lupa memberi vaseline
pecah. pada setiap
sambungan alat gelas.
Destilasi Cairan tumpah. Pada saat Saat memasukkan
Tersentuh pemanas memasukkan cairan ke cairan ke dalam labu
bunsen/hotplate. dalam labu destilasi destilasi harus fokus
Labu destilasi cairan dapat tumpah dan berhati-hati agar
meledak/pecah. dan mengenai bagian cairan tidak tumpah.
tubuh, yang Pemanasan yang
berdampak tidak baik dilakukan dengan
untuk tubuh. Pada bunsen/hot plate
saat pemanasan menghasilkan panas
menggunakan yang cukup tinggi dan
bunsen/hotplate dapat bertahan lama, apabila
tersentuh dan saat pemanasan kita
menyebabkan luka harus menjaga jarak
bakar. Saat proses dari bunsen/hotplate
destilasi apabila tidak dan menghindari
diawasi,cairan destilasi kontak langsung bila
dapat kering dan terpaksa untuk
menyebabkan labu melakukan kontak
destilasi meledak yang langsung hendaknya
menyebabkan alat memakai sarung
pecah dan melukai diri tangan berbahan dasar
sendiri ataupun orang kain untuk meredam
lain panas.
Saat destilasi
berlangsung kita harus
terus mengawasi
proses destilasi sampai
selesai .jangan pernah
meninggalkan alat saat
proses destilasi
berlangsung tanpa
adanya pengawasan,
ada baiknya
pengawasan dilakukan
dengan cara
bergantian dengan
teman.
Mencuci alat setelah Alat yang masih panas. Mencuci alat pada saat Pencucian alat
destilasi Alat yang licin akibat alat masih panas hendaknya menunggu
pencucian. menyebabkan tangan sampai suhu alat turun
mengalami luka bakar. sehingga pencucian
Pencucian alat dapat dilakukan
menyebabkan alat dengan aman.
menjadi licin bila Pencucian alat
terlepas akan pecah menyebabkan alat licin
dan pecahannya jadi kita harus hati-hati
melukai tangan yang dan fokus tidak boleh
sedang mencuci atau lalai ataupun bercanda
bagian tubuh lainnya. saat pencucian alat.
Hazard Identification Risk Assessment & Determine Control Proses destilasi sederhana di laboratorium.

No Deskripsi Potensi Resiko Probability KP/KM Nilai Penetapan Status/hasil


(aktifitas/rancangan/ bahaya resiko pengendalian evaluasi
prasarana/peralatan/material) penanganan
1 Mahasiswa terkena pecahan Terkena Mengalami Luka 1/2 2 Berhati-hati saat Seiring seringnya
alat laboratorium yang pecahan alat luka ringan/ ringan/goresan pencucian alat praktikum
terjatuh pada saat pencucian gelas yang Goresan. Pada tangan. karena saat mahasiswa
alat. terjatuh pada pencucian tangan menjadi lebih
saat menjadi licin berhati hati pada
pencucian. akibat dari saat pencucian alat
penggunaan sabun karena telah
cuci dan ditambah mengetahui
permukaan alat bahaya yang ada.
gelas yang licin.
2 Mahasiswa terpeleset karna Mahasiswa Luka/cedera Luka ringan 1/1 1 Saat melakukan Sering terjadi
lantai yang licin terjatuh saat ringan. pada praktikum karena mahasiswa
mengakibatkan mahasiswa berjalan kaki/keseleo hendakya tidak langsung
terjatuh. karena lantai dan cedera menggunakan membersihkan
yang ringan di sepatu untuk apabila lantai
licin/basah. pinggul. meminimalisir basah dan
kemuningkinan mahasiswa sering
terpeleset, selalu tidak terlalu
memperhatikan memperhatikan
lantai saat lantai pada saat
berjalan, bila berjalan. Tetapi
lantai basah sangat jarang
hendaknya mahasiswa
langsung di terpeleset sampai
bersihkan/pel agar terjadinya cedera.
tidak terjadi
terpeleset.
3 Retakan/pecah yang terjadi Terjadi Kerugian Mengganti 1/1 1 Pada saat Jarang terjadi
akibat dari merangkai alat. kerusakan akibat kerusakan merangkai alat tetapi masih ada
alat. kerusakan alat, luka harus mengerti kemungkinan
alat dan akibat terkena bagaimana cara untuk terjadi.
kemungkinan pecahan alat. merangkainya Karena mahasiswa
terkena dengan baik, dan pasti diawasi oleh
pecahan alat. bertanya pada pengawas.
pembimbing
apabila masih
bimgung. Jangan
lupa memberi
vaselin pada
setiap sambungan
alat gelas.
4 Cairan yang akan didestilasi Kemungkinan Iritasi, luka Mengganti 1/1 1 Pada saat Terkena
tumpah. iritasi akibat bakar ringan, kerusakan memasukkan hotplate/bunsen
Terkena hotplate/bunsen. tumpahan luka akibat alat, luka cairan ke dalam relatif sering.
Labu destilasi meledak karena cairan terkena bakar ringan, labu destilasi Tetapi untuk kasus
kurang pengawasan dimana destilasi. Luka serpihan labu luka. hendaknya labu destilasi
cairan didalam labu habis bakar ringan destilasi. berhati-hati. Pada sangat jarang
tetapi pemanasan terus akibat saat pemanasan terjadi.
berjalan yang mengakibatkan tersentuh hendaknya
suhu labu destilasi meningkat. hotplate atau menjaga jarak dari
bunsen. Alat hotplate/bunsen
rusak akibat agar tidak terkena
labu destilasi panas. Pada saat
meledak dan proses destilasi
melukai hendaknya
mahasiswa. melakukan
pengawasan terus
menerus sampai
proses destilasi
selesai.
5 Alat pecah pada saat melepas Alat pecah Alat pecah, Mengganti 1/2 2 Pada saat Alat pecah saat
rangkaian. saat melepas terkena alat, luka merangkai alat melepas rangkaian
Alat pecah akibat pencucian rangkaian alat. pecahan alat. ringan. hendaknya tidak jarang terjadi
sehabis praktikum. Alat pecah lupa memakaikan karna mahasiswa
saat pencucian vaseline pada alat selalu diingatkan
akibat gelas sehingga untuk memakai
terlepas. pada saat melepas vaseline.
alat lebih mudah
untuk dilakukan,
dan selalu berhati
hati saat
melakukan
pencucian alat.
Keterangan :
KP : Keparahan
KM : Kemungkinan
TABEL TINGKAT KEPARAHAN

SKOR DEFINISI
0 - Tidak terjadi kecelakaan
- Tidak sakit
- Tidak terjadi kerusakan alat
1 - Terjadi kecelakaan ringan
- Sakit ringan
- Kerusakan alat dalam skala ringan
2 - Terjadi kecelakaan cukup berat (sedang)
- Sakit dalam skala sedang (cacat sementara)
- Kerusakan alat dalam skala sedang
3 - Mati
- Cacat permanen
- Keerusakan alat menyeluruh (besar)

TABEL TINGKAT KEMUNGKINAN

SKOR DEFINISI
0 Kemungkinan sangat kecil
1 Kemungkinan kecil
2 Kemungkinan sedang
3 Sangat mungkin
TABEL TINGKAT RESIKO

LEVEL RESIKO TINDAKAN PENGENDALIAN YANG DIPERLUKAN


0 Resiko dapat diabaikan
1-3 Resiko minimal dapat ditoleransi oleh pihak pengelola pabrik
4-5 Resiko memerlukan kontrol lebih lanjut dan pekerjaan perbaikan dapat
dilanjutkan tetapi memerlukan monitoring resiko secara periodik.
6-7 Resiko tidak dapat diterima dalam tenggang waktu tertentu tetapi
pekerjaan masih dibolehkan dibawah pengontrolan khusus.
8-9 Resiko tidak dapat diterima oleh pihak pengelola pabrik dan pekerjaan
harus dihentikan
10 Resiko yang mengancam kelangsungan hidup

TINGKAT RESIKO = KEPARAHAN x KEMUNGKINAN

Dari tabel HIRADC di atas dapat diketahui :

1. Mahasiswa terkena pecahan alat laboratorium yang terjatuh pada saat pencucian alat. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat
kemungkinan 2 dari hasil kali kedua nya tingkat resiko memiliki nilai 2 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.

2. Mahasiswa terpeleset karna lantai yang licin mengakibatkan mahasiswa terjatuh. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat kemungkinan
1 dari hasil kali kedua nya tingkat resiko memiliki nilai 1 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.

3. Retakan/pecah yang terjadi akibat dari merangkai alat. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat kemungkinan 1 dari hasil kali kedua nya
tingkat resiko memiliki nilai 1 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.

4. Cairan yang akan didestilasi tumpah. Terkena hotplate/bunsen. Labu destilasi meledak karena kurang pengawasan dimana cairan didalam
labu habis tetapi pemanasan terus berjalan yang mengakibatkan suhu labu destilasi meningkat. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat
kemungkinan 1 dari hasil kali kedua nya tingkat resiko memiliki nilai 1 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.

5. Alat pecah pada saat melepas rangkaian. Alat pecah akibat pencucian sehabis praktikum. Memiliki tingkat keparahan 1 dan tingkat
kemungkinan 2 dari hasil kali kedua nya tingkat resiko memiliki nilai 2 berarti resiko minimal dan dapat ditoleransi.
Undang-undang yang terkait :

1.Undang- undang yang mengatur tentang penting nya pemakaian alat pelindung diri pada saat melalukan perkerjaan/praktikum khusus nya di
laboratorium dapat di lihat dalam undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 12 mengatur mengenai hak dan kewajiban
tenaga kerja untuk mamakai alat pelindung diri. Pada pasal 14 menyebutkan bahwa pengusaha wajib menyediakan secara cuma-cuma sesuai alat
pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki
tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk yang diperlukan. Dalam kasus diatas mahasiswa yang mengalami kecelakaan di laboratorium
telah memakai apd seperti jas laboratorium dan sarung tangan.

2. UU NO. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja Pasal 11

1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja.

2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat (1) diatur dengan peraturan perundangan.

Pada kasus kecelakaan di laboratorium UI pengawas sudah melakukan tindakan yang benar dengan melaporkan kejadian tersebut kepada Kantor
UI. Dengan tata car yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai