Anda di halaman 1dari 5

PENCEGAHAN INFEKSI

No. :
SOP No Revisi :0
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/5
Ditetapkan
Kepala UPT. Puskesmas Mojogedang I
PEMERINTAH UPT. PUSKESMAS
KABUPATEN MOJOGEDANG I
KARANGANYAR Kristuti Catur Sumarah, S.Tr.Keb, Bdn.
NIP. 197204012003122006

1. Pengertian Pencegahan Infeksi adalah merupakan bagian eensial dari asuhan


lengkap yang di berikan kepada klien untuk melindungi petugas
kesehatan itu sendiri
2. Tujuan 1.Melindungi klien dan petugas dari akibat tertularnya penyakit
infeksi.
2.Mencegah infeksi silang dalam melakukan prosedur tindakan
yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
3.Menurunkan resiko transmisi penyakit menular,seperti Hepatitis B
dan HIV AIDS,baik bagi klien maupun bagi petugas di fasilitas
kesehatan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:445/006.05/I/2016
4. Referensi Buku Pedoman Pelalayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan,Kemenkes RI,Tahun 2013
5. Langka-langkah 1. Menjaga kebersihan tangan
prosedur
 Jaga agar kuku jari-jari tangan tetap pendek
 Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air.
 Selalu bersihkan tangan pada situasi-situasi berikut ini :
 Sebelum dan sesudah menyentuh pasien.
 Sebelum memegang alat/instrument invasive,baik
ketika mengenakan sarung tangan maupun tidak.
 Setelah kontak dengan cairan tubuh atau
sekresi,membrane mukosa,kulit yang tidak
intak,atau kasa penutup luka.
 Ketika berpindah dari satu bagian tubuh lain yang
terkontaminasi ke bagian tubuh lain dari pasien
yang sama.
 Setelah kontakdengan permukaan obyek yang
bersentuhan dengan pasien(termasuk peralatan
medis)
 Setelah melepas sarung tangan(steril maupun non
steril).
 Jika tangan tidak terlihat kotor,gunakan pembersih
tangan berbahan dasar alcohol(alcohol based
handscrub).Jika tangan tidak terlihat kotor namun bahan
pembersih tangan berbahan dasar alcohol tidak
ada,cucilah tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir.
 Jika tangan terlihat kotor,atau bila terkena darah/cairan
tubuh,atau setelah menggunakan toilet,cuci tangan
dengan sabun dan air yang mengalir.Cuci tangan juga
dianjurkan bila dicurigai ada paparan terhadap pathogen
berspora.
 Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan
makanan,bersihkan tangan dengan pembersih tangan
berbahan dasar alcohol atau cuci tangan dengan sabun
dan air bersih mengalir.
 Bila difasilitas kesehatan tidak tersedia air bersih
mengalir,letakkan ember berisi air bersih di tempat yang
cukup tinggi dan berikqn kran di dasar ember sehingga
air bias mengalir keluar untuk cuci tangan.
2. Mengenakan sarung tangan
 Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah
didisinfeksi tingkat tinggi(DTT)ketika melakukan prosedur
bedah,menolong persalinan,memotong tali pusat,menjahit
lua episiotomy,dan menjahit robekan perineum.
 Gunakan sarung tangan steril yang panjang(sampai
menutupi siku)ketika melakukan plasenta manual atau
kompresi bimanual atau kompresi bimanual interna).
 Gunakan sarung tangan pemeriksaan(non steril)untuk
melakukan pemeriksaan vagina,memasang
infus,memberikan obat injeksi,dan mengambil darah.
 Gunakan sarung tangan rumah tangga saat :
 Membersihkan alat dan tempat tidur
 Mengelola bahan yang terkontaminasi,sampah dan
limbah.
 Membersihkan darah dan cairan tubuh yang
berceceran.
3. Melindungi diri dari darah dan cairan tubuh
 Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas.
 Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan
bahan tahan air
 Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda
tajam.
 Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastic atau
bahan tahan air,serta sepatu bot karet ketika menolong
persalinan.
 Lindungi mata dengan menggunakan kacamata atau
perlengkapan lain.
 Gunakan masker dan topi atau tutup kepala.
4. Membuang sampah tajam dengan benar
 Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak
dapat ditembus oleh jarum.
 Pastikan sampah jarum dan spuit digunakan hanya satu
kali.
 Jangan menutup kembali,membengkokkan,ataupun
merusak jarum yang telah digunakan.
 Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke
tempat penampungan sampah tajam tanpa
memberikannya ke orang lain.
 Ketika tempat penampungan sudah tiga perempat
penuh,tutup,sumbat,atau plester wadah tersebut dengan
rapat lalu bakar.
5.Membuang sampah dan limbah secara aman
 Buang plasenta,darah,cairan tubuh,dan benda-benda yqng
terkontaminasi ke wadah anti bocor.
 Kubur atau bakar segera sampah padat yang terkontaminasi.
 Buang limbah cair ke saluran khusus.
 Cuci tangan,sarung tangan,dan tempat penampungan
setelah membung sampah atau limbah yang infeksius.
6.Mengelola pakaian dan kain yang terkontaminasi
 Petugas yang menangani linen harus menggunakan alat
pelindung diri berupa sarung tangan rumah
tangga,sepatusepatu tertutup kedap air,apron dan kacamata
pelindung.
 Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh di kantong plastic
khusus.
 Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air sebelum
mencucinya dengan sabun.
7.Pemrosesan instrument
Untuk instrument yang di pakai ulang lakukan dengan 3 langkah
pokok :
 Dekontaminasi
Rendam instrument bekas pakai di dalam larutan khlorin 0,5
% selama 10 menit
 Pencucian dan Pembilasan
Cuci alat dengan menggunakan air,kemudian cuci lagi
dengan detergen dan air bersih mengalir.
 Sterilisasi atau DTT
 Sterilisasi : Masukkan alat ke dalam otoklaf selama
20 menit(bila tidak dibungkus)atau 30 menit(bila
dibungkus)dalam tekanan 106 kPa dan suhu 121ºC.
Bila menggunakan metode panas kering, lakukan
sterilisasi dengan oven selama 60 menit pada suhu
170ºC atau selama 120 menit pada suhu 160ºC.

 DTT: Rebus alat dalam panci tertutup (semua alat


terendam 2,5 cm di bawah permukaan air) selama
20 menit, terhitung sejak air mendidih. Sebagai
alternatif, rendam dalam larutan klorin 0,5% atau
glutaraldehid 2-4% selama 20 menit lalu bilas
dengan air DTT dan biarkan kering sebelum
digunakan.

6. Diagram Alir
Melindungi
Menjaga Mengenakan
kebersihan sarung tangan diri dari darah
tangan dan cairan
tubuh
Membuang sampah tajam
dengan benar
Mengelola
pakaian dan Membuang sampah
kain yang dan limbah secara
terkontaminasi aman

Pemrosesan
instrument

7. Unit Terkait - Bidang Admen


- Bidang Yanis
8. History No Tanggal Yang dirubah

Anda mungkin juga menyukai