Anda di halaman 1dari 30

GENERAL PRECAUTION

&
STERILISASI

Gita Tanesa / AL 20
General Precaution = Universal Precaution =
Standar Precaution
adalah upaya untuk mengurangi risiko penularan
melalui darah dan patogen lainnya baik dari
sumber yang ketahui maupun yang tidak diketahui
(WHO, 2007)
PRINSIP
Hygiene sanitasi individu
Hygiene sanitasi ruangan
Sterilisasi peralatan
5 kegiatan pokok

Cuci tangan

Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri)

Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai

Pengelolaan jarum dan alat tajam

Pengelolaan limbah
CUCI TANGAN
Merupakan hal yang paling penting untuk
mencegah penyebaran infeksi.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila
tangan terlihat kotor.
Gunakan handrub berbasis alhokol secara rutin
untuk dekontaminasi tangan, jika tangan tidak
terlihat noda.
Cuci tangan tidak dapat digantikan oleh
pemakaian sarung tangan!
5 momen cuci tangan
APD (Alat Pelindung Diri)
Sarung tangan
Masker
Alat pelindung wajah dan kaca mata
Gaun
Penutup kepala
Sepatu pelindung
Sarung Tangan
Terdapat 3 jenis sarung tangan yaitu :
1. Sarung tangan bersih
2. Sarung tangan steril
3. Sarung tangan rumah tangga dipakai pada
waktu membersihkan alat kesehatan, permukaan
meja kerja, dll
Sarung tangan harus selalu dipakai pada saat
melakukan tindakan yang kontak dengan darah, cairan
tubuh, sekret, membran mukosa atau kulit yang tidak
utuh, selaput lendir pasien dan benda yang
terkontaminasi.

Cuci tangan harus dilakukan pada saat sebelum


memakai dan sesudah melepas sarung tangan

Gunakan sarung tangan yang berbeda untuk setiap


pasien untuk menghindari kontaminasi silang
Masker, alat pelindung wajah, kacamata

Untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu


petugas kesehatan atau petugas bedah berbicara,
batuk atau bersin serta untuk mencegah percikan
darah atau cairan tubuh lain memasuki hidung atau
mulut petugas kesehatan.

Masker efisiensi tinggi (N-95) untuk melindungi


diri dari partikel dengan ukuran <5 mikron, seperti
penyakit menular melalui airborne atau droplet
(misal flu burung, SARS)
Penutup kepala
Tujuan :
mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di
rambut dan kulit kepala petugas terhadap
alat/daerah steril dan sebaliknya melindungi
kepala/rambut petugas dari percikan bahan-
bahan dari pasien
Gaun Pelindung
Untuk melindungi petugas dari kemungkinan
genangan atau percikan darah atau cairan tubuh
lain yang dapat mencemari baju atau seragam

Pangkal sarung tangan harus menutupi ujung lengan


gaun

Lepaskan gaun sebelum meninggalkan area pasien


Terdiri dari 2 jenis :
1. Gaun pelindung steril dipakai oleh ahli bedah
dan asistennya saat pembedahan

2. Gaun pelindung non steril dipakai di berbagai


unit yang berisiko tinggi misalnya pengunjung
kamar bersalin, ICU, kamar bayi, rawat darurat
Apron
Terbuat dari karet atau plastik, merupakan
penghalang tahan air untuk sepanjang bagian
depan tubuh petugas kesehatan
Pelindung Kaki
Untuk melindungi kaki petugas dari
tumpahan/percikan darah atau cairan tubuh
lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan
benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan.

Sepatu khusus sebaiknya terbuat dari bahan yang


mudah dicuci dan tahan tusukan misal karet atau
plastik.
Pengelolaan Benda Tajam
Prinsip :
- Penyediaan wadah limbah tajam tempat

pembuangan alat tajam di setiap ruangan (tidak


mudah bocor, tahan tusukan) - diganti setelah
bagian terisi

- Tidak dianjurkan menyerahkan alat tajam secara


langsung, melainkan menggunakan teknik tanpa
sentuh (hands free)
- Tidak dianjurkan menutup kembali jarum suntik bekas
pakai, melainkan langsung dibuang ke wadah tanpa
menyentuh atau memanipulasi bagian tajamnya
(seperti dibengkokkan, dipatahkan atau ditutup
kembali)

- Jika terpaksa ditutup kembali (recapping), gunakan


metode satu tangan (single handed recapping method)
Pembuangan Limbah
Limbah yang berasal dari rumah sakit /sarana kesehatan
secara umum dibedakan atas :
1. Limbah rumah tangga atau limbah non medis (limbah
risiko rendah), contoh : sisa pembungkus makanan, sisa
bungkus obat
2. Limbah medis yang berasal dari bahan yang
kontak dengan darah atau cairan tubuh pasien
(limbah berisiko tinggi)
3. Limbah berbahaya limbah kimia yang mempunyai
sifat beracun, seperti produk pembersih, deinfektan
Teknik penanganan sampah
1. Pemisahan
Menyediakan wadah yang sesuai dengan
jenis sampah medis, misal kuning untuk bahan
infeksius, hitam untuk bahan non medis, merah
untuk bahan beracun, dsb
Teknik penanganan sampah
2. Penanganan
Wadah tidak boleh penuh atau luber

Wadah berupa kantong plastik harus dapat

diikat rapat saat diangkut


Pengumpulan sampah dari ruang perawatan atau
pengobatan harus tetap pada wadahnya, jangan
dituang ke gerobak terbuka
Petugas harus selalu menggunakan sarung tangan
dan sepatu, cuci tangan dengan sabun
Teknik penanganan sampah
3. Penampungan Sementara
Ditempatkan pada daerah yang mudah dijangkau

petugas, pasien dan pengunjung


Harus tertutup dan kedap air dan tidak mudah

bocor
Hanya bersifat sementara dan tidak boleh lebih

dari 1 hari
Teknik penanganan sampah
4. Pembuangan
Sistem pembuangan yang dianjurkan adalah
pembakaran (iniserasi)
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai

Tujuan :
Mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan
atau menjamin alat kesehatan tersebut dalam kondisi
steril dan siap pakai.

Meliputi 4 tahap kegiatan :


1. Dekontaminasi
2. Pencucian
3. Sterilisasi atau DTT
4. Penyimpanan
DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit

CUCI BERSIH DAN TIRIS


Pakai sarung tangan dan pelindung terhadap
objek tajam

STERILISASI DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

Uap Kmiawi Uap Rebus


Pemanasan Kimiawi
Bertekanan Rendam Rendam Tutup dalam Bairkan
Kering
tinggi 170C dalam larutan dalam uap air dalam air
Otoklaf desinfektan larutan mendidih mendidih
selama 60 10-24 jam
121C desinfektan selama 20 selama 20
menit atau Gas ETO
20-30 menit 20 menit menit menit

PENDINGINAN & PENYIMPANAN


Siap pakai
Langkah Sterilisasi di LAKESMA
1. Mempersiapkan peralatan yang akan disterilkan,
sabun cuci, spons/sikat, tissue, larutan desinfektan
(odex), baskom, air bersih, handscoon bersih,
handscoon steril, sterilisator, kain bersih
2. Mencuci tangan sesuai standar general precaution
3. Membersihkan peralatan medis dari bahan sisa
operasi di bawah air mengalir
4. Mencuci peralatan medis dengan sabun cuci kemudian
dibilas dengan air
5. Menggunakan handscoon bersih
6. Merendam peralatan medis ke dalam larutan odex
(ratio air : odex = 1L : 5 ml) selama 30 menit, dalam
keadaan terbuka
6. Mengeringkan dengan tissue
7. Memasukkan peralatan medis ke dalam sterilisator
dalam keadaan terbuka, lalu ditunggu hingga lampu
indikator padam (20 menit ). Tunggu alat sterilisator
dingin, lalu nyalakan lagi sterilisator untuk yang kedua
kali.
8. Setelah dingin, membuka pintu sterilisator dengan
handscoon bersih
9. Mengganti handscoon bersih dengan handscoon steril
kemudian mengeluarkan peralatan medis dengan
korentang
10. Menyimpan peralatan medis yang telah disterilkan
Terima kasih :)

Anda mungkin juga menyukai