“ PCOS “
PROFIL PASIEN
PERTANYAAN
1. Berikan analisa dan penjelasan tentang pengobatan yang dilakukan ! Assessment
2. Bagaimanakah rekomendasi cara dan dosis terapi yang anda sarankan untuk penggunaan
CC ? Plan
3. Apakah efek samping yang dapat muncul dari penggunaan CC ? Assessment
4. Apabila terapi tidak menyebabkan pasien mengalami ovulasi, apakah yang akan anda
sarankan ? Berikan contoh jurnal terkait ! Plan
5. Bagaimanakah monitoring yang dapat dilakukan untuk pasien tersebut? Plan
SUBJEKTIF
Inisial pasien : Ny. D
Umur/BB/TB : 30 tahun/54 kg/145 cm
Keluhan utama : Telat haid 1 bulan lebih (HPHT 6 Juni) kemudian perdarahan
Menarkhe : 12 tahun
Riwayat mens : 17/5, 17/6, 5/8 menstruasi tidak teratur, ± 1 bulan 7 hari,merasa
sakit sebelum dan selama haid, berjerawat, jumlah darah banyak menggumpal
Riwayat penyakit :
Hipertensi (-)
Diabetes mellitus (-)
Jantung & Asma (-)
TD rendah (-)
Keputihan (-)
Keguguran (-)
KB (-)
Tante pernah mengidap tumor rahim
Riwayat pengobatan: -
Riwayat alergi: -
Profil pengobatan: pada tanggal 5-8-08
Transamin 3 x 1 tablet
Asam mefenamat 3 x 1 tablet
Clomifen citrate 50 mg sehari, pada hari ke-3 dan hari ke-6 selama 6 siklus
KIE pasien dan suami, agar “coitus” terjadwal
OBJEKTIF
Data klinik:
Tekanan darah = 120/80 (normal)
Nadi = 80 x/menit (normal)
RR = 18 x/menit (normal)
afebris = suhu tubuh tidak demam (normal)
Tindakan medis: dilakukan TVS (Trans Vaginal Scan) untuk evaluasi jumlah
Folikel, Tes patensi tuba a.I: SIS (Saline Infusion Sonohysterography), HSG
(Histerosalphinography), Laparoskopi
ASSESSMENT
1. Berikan analisa dan penjelasan tentang pengobatan yang dilakukan !
Analisa pengobatan yang dilakukan
Transamin (asam traneksamat) diberikan untuk mengurangi perdarahan yang
dialami pasien. Asam traneksamat kompetitif menghambat aktivasi plasminogen
(melalui mengikat ke kringle domain), dengan demikian mengurangi
konversi plasminogen plasmin (fibrinolysin), enzim yang mendegradasi gumpalan
fibrin, fibrinogen dan protein plasma lain, termasuk procoagulant factor V dan VIII.
Asam mefenamat diberikan untuk menghilangkan nyeri haid yang dialami pasien
dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja enzim
cyclooxygenase (COX-1 & COX-2). Diminum bila perlu.
Clomiphene citrate diberikan untuk menginduksi ovulasi. CC memiliki struktur yang
mirip dengan estrogen, sehingga akan berkompetisi untuk menduduki reseptor
estrogen di seluruh sistem reproduksi. CC menstimulasi LH dan FSH untuk
perkembangan dan pematangan folikel ovarium, ovulasi dan pengembangan
berikutnya dan fungsi luteum corpus, sehingga mengakibatkan kehamilan.
Untuk terapi awal diberikan dosis 50 mg/hari selama 5 hari, dimulai pada hari ke-3
sampai hari ke 7 siklus menstruasi. Jika ovulasi tidak terjadi, dosis sebesar 100mg/hari
selama 5 hari diberikan secepatnya 30 hari setelah penggunaan dari siklus sebelumnya.
Pada umumnya pemberian CC selama 3 siklus sudah memberikan hasil yang adekuat,
maka dapat dievaluasi apakah terjadi ovulasi atau tidak. Jika tidak terjadi ovulasi maka
diagnosis harus di evaluasi ulang. Jika kehamilan tidak terjadi pada 6 siklus, terapi
clomifene tidak dapat diberikan kembali (Sweetman, 2009).
3. Apakah efek samping yang dapat muncul dari penggunaan CC ?
Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) terkait penggunaan klomifen antara lain:
kehamilan majemuk (>1 anak per hamil), membesarnya ovarium, hot flashes, sakit
kepala, rasa nyeri abdomen dan kembung, mual muntah, perubahan mood, dan nyeri
di payudara. Namun kejadian tersebut sangat jarang kurang dari 2 %. Beberapa
keluhan dapat muncul pada saat pemberian Klomifen Sitrat, antara lain mual, muntah,
reaksi kulit ringan, rasa tegang pada payudara, flashing,kehamilan ganda, urterin
cancer (resiko dapat meningkat bila dosis yang digunakan tinggi), ovarium tumor(jika
pemakaian telah melebihi 6-9 siklus). (Hendarto, 2008)
Efek samping yang dapat muncul dari penggunaan CC
Efek samping dari CC yang dapat terjadi dapat berupa hot flushes, merasa mual muntah,
rasa tegang pada payudara. Bagaimanapun CC biasanya penggunaannya sangat dapat
ditoleransi. Kemudian dikatakan efek samping dari CC dapat berupa pembesaran
ovarium ringan (Homburg, 2005).
Kehamilan ganda
4. Apabila terapi tidak menyebabkan pasien mengalami ovulasi, apakah yang akan
anda sarankan ? Berikan contoh jurnal terkait !
Untuk memonitoring efekasi dari Clomifen Citrat (CC) yang diberikan dapat
dilakukan USG yang dilakukan 5 hari setelah dosis Klomifen sitrat terakhir. USG
dilakukan untuk melihat bentuk dan ukuran rahim. USG akan memberikan gambaran
mengenai rongga rahim atau lapisan dalam rahim. USG juga dapat mengidentifikasi
bentuk dan ukuran dari ovarium dan ada tidaknya pengembangan kista karena dilihat
pada riwayat pasien sendiri yang pernah mengalami tumor rahim atau kista.
Monitoring pada saat pemberian transamin(memperhatikan kapan atau seberapa
manjur transamin tersebut dapat menghentikan pada pasien), selain itu juga
monitoring cara pemakaian asam mefenamat, untuk Klomifen sitrat nya sendiri
monitoring efikasi yang dapat memepengaruhi kondisi pasien dan juga monitoring
berat badan pasien yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari rangkaian
pengobatan. Dilakukan penilaian terhadap jumlah dan ukuran folikel preovulatory,
serta grading dan ketebalan endometrium. Kemudian dapat juga dilakukan monitoring
pertumbuhan folikel, dikerjakan dengan transvaginal sonografi (TVS) untuk
mengukur penampang folikel dan dibantu dengan pemeriksaan kadar serum estradiol
secara beruntun. Selain itu dilakukan monitoring efekasi dari pemberian Transamin.
Dilihat apakah perdarahan dapat terhenti atau mengurangi pendarahan yang tidak
diinginkan.