1. Sugiani
2. Nilawati
3.Regi Irma
4. Nurul Hikmah
5. Rika
MENOPAUSE
Menoupose adalah bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif masa
ke tida reproduktif. Usia rata-rata menopause berkisar 43-57 tahun namun tidak
ada cara yang pasti untuk memprediksi kapan seorang wanita akan memasuki
masa menoupose. Selain itu faktor keturunan juga berperan disini, seorang
wanita akan mengalami menopause pada usia tidak jauh berbeda dari ibu nya
Tanda- Tanda Menopause Pada wanita
Ada beberapa cara pemberian TSH tergantung kebutuhan dan keadaan pasien.
Pemberian dengan estrogen murni (Unopposed Oestrogen Therapy- ERT), disarankan
hanya untuk wanita dilakukan histerektomi. Pemberian estrogen murni pada wanita
yang masih mempunyai uterus dapat ditakutan menimbulkan kanker endometrium .
Cara sekuensial (SCHRT) adalah memberikan estrogen secara terus -menerus dengan
di tambah progesteron selama 10-14 hari setiap bulan, ada yang memberikan
progesteron setiap tiga bulan selama 12-14 hari. SCHRT menyebabkan pendarahan
lucut (withdrawl bleeding), yang menjadi salah satu penyebab utama rendah nya angka
kepatuhan para pengguna TSH
Lanjutan
Cara pemberian TSH berikut nya adalah dengan kombinasi antara estrogen
dan progesteron (oestrogen combined with progesteron- CHRT), dibagi
menjadi cara sekuensi sequentially combined HRT-SCHRT) dan cara
(continousl combinet HRT-CCHRT.)
dan progesteron diberikan terus-menerus bersama-sama, tujuan utama dari
cara ini agar supaya terjadi amenore, akan tetapi kadan-kadang dapat terjadi
pendarahan bercak (breakthough bleeding), hal ini harus di informasikan
sebagai konseling sebelum memulai TSH
Kontra Indikasi Terapy Sulih Hormon (TSH)
1. Obat terapi penggantian hormon tidak boleh digunakan secara sembarangan. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara
lain:Jangan menggunakan obat terapi penggantian hormon jika Anda alergi terhadap
kandungan dalam obat ini. Selalu beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang
Anda miliki.
2. Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami perdarahan vagina yang
tidak diketahui sebabnya, tumor atau kanker pada payudara atau organ reproduksi,
stroke, penyakit jantung koroner, serangan jantung, penyakit liver, atau
deep vein thrombosis.
3. Beri tahu dokter jika Anda pernah menjalani operasi pengangkatan rahim atau jika
Anda memiliki penyakit ginjal, asma, kejang, epilepsi, migrain, angioedema, angina
, hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit tiroid, penyakit pankreas, penyakit
kandung empedu, endometriosis, preeklamsia, depresi, atau porfiria
Lanjutan
3. Informasikan ke dokter mengenai siklus menstruasi Anda. Jika Anda masih aktif secara seksual,
diskusikan dengan dokter mengenai alat kontrasepsi yang efektif, karena terapi hormon dapat
membahayakan janin bila terjadi kehamilan.
4. Jangan merokok selama dalam pengobatan dengan terapi penggantian hormon karena
berpotensi menyebabka hipertensi, stroke, atau serangan jantung.
5. Beri tahu dokter jika Anda berencana atau baru saja menjalani operasi, atau jika Anda harus
duduk atau berbaring dalam waktu cukup lama, karena kondisi seperti ini dapat meningkatkan
risiko penggumpalan darah.
6. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
7. Beri tahu dokter bahwa Anda sedang dalam pengobatan dengan terapi penggantian hormon jika
berencana menjalani operasi.
8. Hindari paparan sinar matahari secara langsung dan gunakan tabir surya jika hendak keluar
rumah pada siang hari, selama menjalani pengobatan dengan terapi penggantian hormon.
9. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan obat terapi
penggantian hormon.
Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Terapi Penggantian Hormon
1. terapi hormon sistemik dan terapi non-sistemik atau terapi lokal. Terapi
hormon sistemik bertujuan untuk meringankan gejala menopause di seluruh
tubuh, sedangkan terapi lokal bertujuan untuk meringankan gejala yang
muncul di area vagina saja.
2. Terapi hormon sistemik tersedia dalam bentuk pil harian, tablet, dan cairan
suntik. Sementara itu, terapi non-sistemik umumnya berupa krim dan gel
vagina. Dalam terapi ini, hormon yang diberikan adalah estrogen buatan,
dengan atau tanpa progesteron.
Kesimpulan
(P)
1. Memberikan KIE kepada dan keluarga tentang menoupose yang terjadi
pada ibu
2. Memberikan konseling psikologi pada ibu dan pasangan nya, meningkatkan
pengetahuan kepada ibu dan suami terkait dengan membatu mengadapi masa
menoupose istrinya karena dukungan dari suami meningakatkan rasa
kepercayaan diri istri, maka pngetahuan suami terhadap menoupose ini
bertambah bisa memberikan dukungan kepada istrinya agar bisa melalui masa
menoupose ini
3. Memberikan KIE kepada ibu tentang perubahan yang terjadi
pada masa menouupose ini dan cara menanganinya
a) Mengatasi hot flushes & berkeringat malam hari dengan cara:
1) Menghindari makan dan minuman panas, alcohol,
cuaca/ ruangan panas, kekecewaan emosional
2) Perubahan gaya hidup dengan olahraga seperti yoga
dan meditasi
3). Berpakaian yang tipis seperti katun
4). Konsumsi obat-obatan yang termasuk preparat
estrogen dan progesterone, atau dengan konsumsi vitamin E
(400 IU Ix2x sehari) atau teh ginseng
b). Mengatasi keluhan pada vagina dan rasa sakit saat
berhubungan seksual dengan cara :
1. Menganjurkan untuk memperbanyak frekuensi berhubungan
intim ( 3 hari sekali / seminggu sekali atau relatif tergantung
aktifitas setiap individu) untuk meningkatkan peredaran darah
serta masalah elastitas vagina karena aliran darah vagina dapat
mempengaruhi lubrikasi vagina, sehingga kekeringan dan
kekakuan vagina, serta ketidak nyamanan seksual dapat diatasi
2. Anjurkan untuk menggunakan ruprikan berbahan dasar air
untuk mengatasi kekeringan vagina. Tidak dianjurkan
menggunakan lubrikan berbahan dasar minyak karena justru akan
menimbukan iritasi vagina
memudahkan berkembangnya organisme yang dapat mengakibatkan
keputihan berlebihan.
c). Olahraga dapat meningatkan kebugaran dan kesehatan dengan olahraga
yang dianjurkan untuk wanita menoupose:
1) Peregangan tulang an otot, khusunya tuulang belakang pelvis, femur dan
otot lainnya ekkremitas bawah. Karena wanita menoupose mengalami
kehilangan kekuatan otot dan dentitas tulang secara cepat, dimana kehilangan
kekuatan tubuh bawah 50% lebih besar disbanding tubuh atas
2. Melakukan kegiatan yang melibatkan pergerakan pada kaki sebagai tumpan
selama 20-30 menit tiap hari dengan gerakan yang ritmik dan refetitik
(berulang). Hal ini dapat dilakukan dengan berjalan-jalan, merapikan tempat
tidur, menusun barag-barang, menyapu dan kegiatan sehari-harinya
3. Melakukan pemusatan dan relaksasi pikiran selama beberapa memit atau
melakukan aktifitas relaksasi lain. Hal ini di duga dapat membantu
mengurangi tingkat depresi dan kecemasan akibat perubahan yang dilami nya
TERIMA KASIH