Anda di halaman 1dari 25

TERAPI SULIH HORMON

MENOPAUSE

 Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men


Dan Pauseis yang menggambarkan berhentinya haid.

 Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu


periode ketika seorang wanita tidak lagi mengalami
menstruasi karena produksi hormonnya berkurang
atau berhenti.
JENIS MENOPAUSE

Di BAGI MENJADI 2 JENIS :

1. MENOPAUSE ALAMIAH
2. MENOPAUSE DINI (PREMATURE)
1. Menopause Alamiah
 Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55
tahun. Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih
mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun
seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas
tahun. Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa
bulan kemudian akan kembali lagi. Menstruasi datang secara
fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan alirannya mungkin bertambah
atau berkurang.
2. Menopause Dini

 Menurut dr. ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan
Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause
dini adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun”.
TAHAP TAHAP MENOPAUSE

1. Pramenopause
2. Menopause
3. Pasca Menopause
4. Menopouse prekok atau prematur
5. Sindrom klimakterium
6. Andropuse
Adapun efek jangka pendek dan panjang yang
ditimbulkan yaitu :

Masalah kesehatan jangka pendek pada


menopause
 Gangguan vasomotor
 Gangguan psikologis
Masalah Kesehatan jangka Panjang pada
Menopouse
 Osteoporosis
 Penyakit Jantung koroner
 Dimensia tipe Alzheimer
 Kanker usus besar
 Stroke
Terapi Sulih Hormon

Hormone Replacement Therapy (HRT) atau Terapi Sulih


Hormon (TSH) adalah perawatan medis yang
menghilangkan gejala-gejala padawanita selama
dan setelah menopause untuk menggantikan
hormone yang kurang kadarnya karena tidak
diproduksi secukupnya lagi akibat kemunduran fungsi
organ-organ endokrin hormone.
TSH secara parsial mengembalikan keseimbangan estrogen di
tubuh wanita untukmengurangi atau mengeliminasi gejala :

- tidak enak badan , termasuk panas pada wajah, vaginal kekeringan,


sifat lekas marah, dan depresi
 Ada beberapa cara pemberian TSH,tergantung
kebutuhan dan keadaan pasien. Pemberian dengan
estrogen murni (Unopposed Oestrogen Therapy – ERT)
disarankan hanya untuk wanita yang telah dilakukan
histerektomi. Pemberian estrogen murni pada wanita
yang masih mempunyai uterus ditakutkan dapat
menimbulkan kanker endometrium.
 Cara pemberian TSH berikutnya adalah dengan kombinasi antara
estrogen dan progesteron (oestrogen Combined with Progesteron –
CHRT), yang dibagi menjadi cara sekuensial (Sequentially Combined
HRT – SCHRT) dan cara kontinu (Continuosly Combined HRT – CCHRT).
 Cara sekuensial (SCHRT) adalah memberikan estrogen secara terus
menerus dengan ditambah progesteron selama 10-14 hari setiap
bulan, ada yang memberikan progesteron setiap tiga bulan selama
12-14 hari. SCHRT menyebabkan perdarahan lucut (withdrawl
bleeding), yang menjadi salah satu penyebab utama rendahnya
angka kepatuhan para pengguna TSH.
 Pemberian kontinu (CCHRT) estrogen dan progesteron diberikan
terus menerus bersama-sama, tujuan utama dari cara ini agar
supaya terjadi amenore, akan tetapi kadang-kadang dapat terjadi
perdarahan bercak (breakthrough bleeding), hal ini harus
diinformasikan sebagai konseling sebelum memulai TSH.
Kontra indikasi Terapi Sulih
Hormon
 Mutlak : tromboemoloisme (thrombosis), anemia sel
sabit, penyakit serebro, hipertensi berat, uji fungsi hati
setelah hepatitis abnormal, gangguan enzim.

 Relatif : penyakit kardiovaskuler, DM, penyakit ginjal,


TBC, kanker payudara,fibroadenasis, caendometrium,
migraine dan epilepsy
Resiko Penggunaan Terapi Hormon
Pengganti

1. Kanker payudara
2. Neoplasia endometrium
3. Penyakit Tromboembolik
4. Hipertensi dan Peningkatan berat badan
Efek samping umum Terapi Sulih Hormon

 Mual, sakit kepala, perdarahan, depresi, perubahan emosi, nyeri


tekanan pada payudara, perut kembung, siklus menstruasi yang
berkepanjangan, kegagalan untuk mengurangi gejala-gejala. Efek
samping TSH (estrogen) adalah kanker payudara, kanker
endometrium, tromboplebitis, perdarahan bercak.
Petunjuk praktis penggunaan Terapi
Sulih Hormon

 Adapun wanita-wanita yang direkomendasikan untuk diberi


TSHadalah :
 Semua wanita klimaterik, tanpa kecuali yang ingin menggunakan
HRT untuk pencegahan (meskipun tanpa keluhan).
 Semua wanita yang memiliki risiko penyakit kardiovaskuler dan
osteoporosis
 Semua wanita dengan keluhan klimaterik
 untuk dapat menilai keluhan klimaterik dapat
digunakan Menopause Rating Scale (MRS) dari green yang biasa
dikenal dengan skala klimaterik green.
Skala ini dapat mengukur 3 kelompok
keluhan yaitu :

 Keluhan psikologis
 Keluhan somatic
 Keluhan vasomotor
Tiap-tiap keluhan dinilai derajatnya sesuai dengan ringan beratnya
keluhan dengan memakai 4 tolak ukur skala nilai yaitu:

 Nilai 0 (tidak ada) : Bila tidak ada keluhan sama sekali


 Nilai 1 (sedikit) : Bila keluhan yang timbul sekali-kali dan tidak
mengganggu aktivitas sehari-hari.
 Nilai 2 (sedang) : Bila keluhan sering timbul tetapi belum
mengganggu aktivitas sehari-hari
 Nilai 3 (berat) : Bila keluhan sering timbul dan sudah mengganggu
aktivitas sehari-hari
Ada beberapa hal yang harus dijelaskan dan dipantau
kepada seorang wanita sebelum diberikan TSH yaitu :

 Pemeriksaan fisik lengkap


 Mengetahui efek samping TSH
 Jelaskan cara pemakaian atau cara pemberian
 Khasiat pengobatan umumnya baru terlihat >6 bulan
dan apabila belum terlihat khasiat yang diinginkan,
maka dosis obat perlu dinaikkan.
 Pada tahap awal HRT diberrikan 5 tahun dulu dan jika dianggap
perlu pengobatan dapat dilanjutkan
 Pemeriksaan rutin setiap 6 bulan, dan setiap 1-2 tahun perrlu
dilakukan mamografi serta pap smear setiap 6 bulan.
Konseling yang efektif pada
penggunaan Terapi Sulih Hormon

Adapun tujuan dari konseling secara obyektif yaitu :


 Memberitahukan klien bahwa HRT dapat mengurangi atau
mengatasi keluhan pada saat menopause
 Dapat mencegah dampak kekurangan estrogen dalam jangka
waktu yang panjang
 Dapat meningkatkan kualitas hidup
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai