Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


PPG DALAM JABATAN TAHAP 4
DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

30 September 2019 – 19 Oktober 2019

Disusun oleh:
Deny Maurids Keas
NIM. 19529299138

PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa mahasiswa berikut:


Nama : Deny Maurids Keas
NIM : 19529299138
Program Studi : Teknik Elektronika
Fakultas : Fakultas Teknik

Telah melaksanakan kegiatan PPL 2019 di SMK Negeri 2 Yogyakarta dari tanggal
30 September 2019 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2019 Hasil kegiatan
tercakup dalam naskah laporan ini. Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ini telah disetujui dan disahkan oleh :

Yogyakarta, 28 Oktober 2019


Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Guru Pamong PPL

MUHAMMAD MUNIR, M.Pd Drs. Y. SULUNG ISWARDANI


NIP. 19630512 198901 1 001 NIP. 19630414 199003 1 006

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

DODOT YULIANTORO, S.Pd., MT


NIP. 19670718 199501 1 001

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan limpahan rahmat, dan karunia-Nya kepada kita semua
sehingga penyusun diberi kemudahan dalam melaksanakan kegiatan Program PPL
Universitas Negeri Yogyakarta di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Program PPL
memberikan banyak manfaat baik dari segi akademik maupun non akademik,
pengalaman dan tambahan pengetahuan yang kami peroleh pada kegiatan ini kami
harapkan dapat menjadi pegangan untuk melaksanakan tugas pengabdian di masa-
masa yang akan datang. Melalui kegiatan ini sebagai peserta PPL kami tentu banyak
memperoleh wawasan yang sebelumnya tidak kami dapatkan di tempat kami
mengabdikan diri. Kami menyadari bahwa keterbatasan bukanlah menjadi
penghalang untuk bisa meningkatkan kompetensi diri, sehingga dengan kegiatan
PPL ini yang merupakan salah satu prasyarat program PPG dalam Jabatan kami
harapkan bisa menjadi sebuah momentum untuk meningkatkan kompetensi diri
sebagai tenaga pendidik yang profesional yang dituntut memiliki 4 kompetensi
yakni Pedagogik, Profesional, Kepribadian dan Sosial. Laporan ini merupakan hasil
kegiatan yang telah dilakukan selama melaksanakan kegiatan PPL di SMK Negeri
2 Yogyakarta yang dimulai pada tanggal 30 September 2019 sampai dengan 19
Oktober 2019. Tentunya, semua ini dapat terwujud bukan karena diri pribadi, tetapi
banyak pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan PPL, sehingga dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan.
Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Surabaya.
2. Prof. Dr. Anik Gufron, M.Pd selaku Ketua Lembaga Pengembangan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNY.
3. Drs. Suyud, M.Pd selaku Ketua Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
Dan Tenaga Kependidikan Serta Non-Kependidikan (P4TKN) UNY.

ii
4. Dr. Fatchul Arifin, S.T,. M.T selaku Kaprodi Pendidikan Teknik
Elektronika UNY dan Dosen Penbimbing Lapangan (DPL) di SMK
Negeri 2 Yogyakarta.
5. Muhammad Munir, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yang telah memberikan bimbingan dan pemantauan hingga penyusunan
laporan ini.
6. Dodot Yuliantoro, S.Pd., MT selaku Kepala SMK Negeri 2 Yogyakarta
yang telah menerima dan mengijinkan penulis untuk melaksanakan PPL
di SMK Negeri 2 Yogyakarta
7. Arif Sujatmika, S.Pd, selaku Guru Kaprodi Jurusan Teknik Audio Video
di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang telah membimbing, memberikan
motivasi dan saran-saran yang bermanfaat bagi penulis
8. Drs. Y. Sulung Iswardani selaku Guru Pamong yang telah banyak
memberikan arahan, masukan dan pengalaman serta pengetahuan
sehingga kegiatan program PPL yang dilaksanakan dapat berjalan
dengan baik sebagaimana mestinya.
9. Sudi Rahardja, S.T selaku Guru Pamong yang telah banyak
memberikan arahan, masukan dan pengalaman serta pengetahuan
sehingga kegiatan program PPL yang dilaksanakan dapat berjalan
dengan baik sebagaimana mestinya.
10. Bapak/ibu guru SMK Negeri 2 Yogyakarta yang sudah
membantu melancarkan pelaksanaan kegiatan program PPL selama ini.
11. Bapak/Ibu Kepala TU dan Staff SMK Negeri 2 Yogyakarta serta,
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam pelaksanaan kegiatan Program PPL Universitas
Negeri Yogyakarta Di SMK Negeri 2 Yogyakarta.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
ditemukan banyak kekurangan bahkan mungkin kekeliruan dalam format
penulisan, sehingga kritik/koreksi maupun saran yang sifatnya membangun sangat
diperlukan untuk memperbaiki laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak SMK Negeri 2

iii
Yogyakarta dan mahasiswa Program PPL Universitas Negeri Yogyakarta dan
kalangan lain yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 28 Oktober 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi ..................................................................................... 1
1.2 Perumusan Program & Rancangan Kegiatan PPL................................... 5
1.3 Tujuan PPL ........................................................................................... 7
BAB II PELAKSANAAN PPL PPG Dalam Jabatan ................................ 10
2.1 Perencanaan Pembelajaran .................................................................... 10
2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing dan Mandiri ............................. 11
2.2.1 Praktik Mengajar Terbimbing ...................................................... 11
2.2.2 Praktik Mengajar Mandiri ............................................................ 12
2.2.3 Pelaksanaan PPL PPG .................................................................. 12
2.3 Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ............................................... 13
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 15
3.1 Simpulan ............................................................................................... 15
3.2 Saran ..................................................................................................... 15
MATRIKS PROGRAM KERJA PPL
LAMPIRAN

v
ABSTRAK
Oleh :
Deny Maurids Keas
NIM:19529299138

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu rangkaian


rangkaian kegiatan dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG), dimana
sebelunya tahapan daring telah selesai dan dilanjutkan dengan Lokakarya juga
sudah selesai dilaksanakan. SMK NEGERI 2 Yogyakarta merupakan salah satu
sekolah sekolah mitra yang ditunjuk oleh pihak LPTK yang dalam hal ini Kampus
Universitas Negeri Yogyakarta untuk menjadi lokasi PPL pada tahun 2019.

Tujuan dari program PPL adalah untuk memberikan pengalaman langsung


kepada mahasiswa peserta PPG untuk mengaplikasikan segala hal yang sudah
dipelajari dan dipersiapkan pada saat Lokakarya berlangsung. PPL ini juga
memberikan pengalaman tambahan kepada mahasiswa PPG dalam rangka melatih
dan mengembangkan keprofesionalan dalam bidang keguruan atau pendidikan.
Selain itu PPL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,
belajar, dan memahami seluk beluk sekolah lain dengan segala permasalahannya,
serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan
dan kemampuan yang telah dimiliki dalam proses pembelajaran di sekolah.

Program kegiatan PPL adalah mengajar mata pelajaran dasar selama kurang
lebih Tiga Minggu dimulai tanggal 30 September sampai dengan 19 Oktober 2019.
Sebelum proses pembelajaran di kelas dilaksanakan, praktikan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media pembelajaran, dan alat
penilaian. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan PPL, disimpulkan bahwa kegiatan
PPL, dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan
kompetensi di bidang pendidikan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk belajar dan mengenal segala permasalahan di sekolah yang terkait dengan
proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menerapkan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang telah dipelajari dalam
kehidupan nyata di sekolah, serta dapat meningkatkan hubungan kemitraan yang
baik antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan sekolah mitra yang terkait, yaitu
SMK NEGERI 2 Yogyakarta.

Kata Kunci : PPL, SMK Negeri 2 Yogyakarta, Kegiatan Pembelajaran

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Pendidikan memegang peranan yang penting dalam upaya meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Melalui pendidikan
diharapkan mutu dan martabat manusia Indonesia dapat ditingkatkan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No.
20 tahun 2003). Upaya meningkatkan SDM dilakukan diantaranya melalui
jalur pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan Menengah melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki
peran untuk menyiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja, yang
nantinya bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada
serta mengarahkan siswa untuk mengikuti pendidikan itu lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya. SMK membekali siswa didiknya dengan mata pelajaran
yang sesuai dengan kurikulum kejuruan yang telah ditetapkan masing-masing
sekolah. Karena pada dasarnya lulusan SMK memang dipersiapkan untuk
memenuhi lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya. Banyak pandangan
umum yang mengatakan bahwa Pemerintah sedang menggalakkan SMK agar
para generasi muda siap dan memiliki kemampuan sebagai nilai lebih dalam
memasuki dunia kerja nantinya.
Pada tahun 2005 adalah tonggak sejarah penghargaan dan perlindungan
terhadap profesi guru. Pada tahun ini Pemerintah mengesahkan Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD). Dalam
undang-undang ini dinyatakan bahwa guru adalah suatu profesi. UUGD Pasal
1 (1) dinyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

1
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Penyiapan guru sebagai
profesi dinyatakan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 74 (PP No. 74) Tahun 2008 tentang Guru.Di samping
itu, guru harus berkualifikasi S1, guru harus memiliki sertifikat profesi
pendidik yang diperoleh melalui pendidikan profesi. PP No. 74 tahun 2008
Pasal 2 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya Pasal
4 ayat (1) Sertifikat Pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan
profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan
oleh Pemerintah maupun Masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah. Pada
ayat (2) dinyatakan bahwa Program pendidikan profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hanya diikuti oleh peserta didik yang telah memiliki Kualifikasi
Akademik S-1 atau D-IV sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Untuk merealisasikan amanah undang-undang dalam rangka penyiapan
guru profesional, maka pemerintah mengembangkan dan menyelenggarakan
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).Program PPG di Indonesia
diselenggarakan sesuai dengan amanah undang-undang baik UUGD maupun
Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menganut
model konsekutif atau berlapis.Pasal 17 (1) Undang-undang Pendidikan Tinggi
menyatakan bahwa pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang menyiapkan mahasiswadalam pekerjaan yang
memerlukan persyaratan keahlian khusus. Salah satu program PPG Dalam
Jabatan adalah Program Pengalaman Lapangan (PPL) yakni suatu program
yang merupakan ajang penelitian terpadu utnuk menerapkan berbagai ilmu
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang
profesional. PPL merupakan program yang memprasayaratkan kemampuan
aplikasi dan terpadu dari sebuah pengalaman belajar sebelumnya ke dalam
program pelatihan berupa kinerja dalam sebuah hal yang berkaitan dengan

2
jabatan keguruan baik kegiatan mengajar maupun tugas- tugas kegiatan
lainnya. PPL ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan mandiri yang diarahkan kepada terbentuknya kemampuan keguruan
yang terjadwal secara sistematis dibawah bimbingan dosen pembimbing dan
guru pamong yang memenuhi syarat.
Berdasarkan undang-undang guru dan dosen, guru ditetapkan sebagai
profesi.Dengan demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar
yang tinggi seperti profesi dokter dan profesional lainnya. Guru harus
pempunyai kompetensi yang dapat diandalkan. Didalam pembukaan UUD
1945 alinea 4 tercermin tujuan Negara RI, antara lain berkewajiban
mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara. Berpedoman dari pembukaan
UUD 1945 maka salah satu cara atau usaha untuk mewujudkan dan bentuk
tanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan Indonesia, pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang
sesuai dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sebagai
wujud dan manifestasi dalam menyelenggarakan kegiatan PPL ini maka
dengan pengajuan rekomendasi dijalinlah kerja sama antara Lembaga
Pengembangan Dan Penjamin Mutu Pendidikan (LPPMP) UNY dengan SMK
Negeri 2 Yogyakarta sehubungan dengan turunnya Mahasiswa PPGDJ yang
mengadakan praktek mengajar.
Sekolah yang menjadi tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah
bertepatan di SMK Negeri 2 Yogyakarta. SMK Negeri 2 Yogyakarta beralamat
di Jalan A.M. Sangaji 47 Yogyakarta, lebih dikenal dengan nama STM Jetis
(STM 1 Yogyakarta). SMK Negeri 2 Yogyakarta terdiri dari 9 program
keahlian yaitu Teknik Audio Video (TAV), Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif (TKRO), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan (DPIB), Konstruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan,
Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Permesinan, Multimedia dan
Geomatika. Semua kelas baik kelas X, kelas XI, maupun kelas XII dalam
kegiatan belajar mengajar menggunakan Kurikulum 13 Revisi (K13).
SMK Negeri 2 Yogyakarta memiliki Visi, Misi dan Motto dalam mencetak
lulusan yang berkualitas, yaitu :

3
 Visi
Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan yang berkarakter, berbudaya,
berwawasan lingkungan, menghasilkan insan yang bertaqwa,
profesional, mampu berwirausaha dan berdaya saing global.
 Misi
 Menyelenggarakan pembelajaran sistem CBT (Competency-Based
Training) dan PBE (Production-Based Education) menggunakan
bilingual dengan pendekatan ICT.
 Mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan system
penilaian berbasis kompetensi yang berkarakter.
 Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik
memiliki multiskills yang mampu mengembangkan kecakapan
hidup (life skill) dan berakhlak mulia, kreatif dan inovatif.
 Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang
memenuhi kualifikasi profesional, kreatif, inovatif, berkarakter dan
berbudaya.
 Meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang aman, nyaman,
memenuhi standar nasional pendidikan, standar kerja industri secara
kualitas dan kuantitas.
 Menerapkan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu
pendidikan yang ramah lingkungan, ramah anak dan responsif
gender.
 Membangun kemitraan (link and match) dengan lembaga yang
relevan baik dalam maupun luar negeri.
 Mengembangkan sekolah unggulan berbasis literasi.
 Motto
Pelayanan Prima, Unggul dalam Mutu, Tinggi dalam Prestasi.

4
1.2. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan kependidikan yang
bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa, yang mencakup tugas
– tugas kependidikan baik yang berupa latihan mengajar secara terpadu maupun
tugas- tugas persekolahan antara lain mengajar untuk memenuhi persyaratan
pembentukan profesi kependidikan dan keguruan yang profesional. Program
PPL merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan bagi yang mengikuti program
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan maupun Dalam Jabatan. Banyak hal-
hal baru yang didapatkan saat menjalankan program PPL, terutama hal-hal yang
belum pernah dilaksanakan dalam dunia pendidikan.
Kegiatan PPL dalam jabatan adalah kegiatan mahasiswa di lapangan dalam
mengamati, mengenal dan mempraktikkan semua kompetensi yang diperlukan
untuk meningkatkan kemampuan guru. Pengalaman yang diperoleh tersebut
diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk membentuk pribadi seorang guru
yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga profesional
kependidikan. Kegiatan PPL di SMK NEGERI 2 Yogyakarta sesuai jadwal
LPPMP dilaksanakan selama kurang lebih 3 minggu terhitung mulai tanggal 30
September – 19 Oktober 2019.
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan PPL UNY 2019 di SMK NEGERI 2
Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PPL PPG Dalam Jabatan UNY 2019
No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat
1. Penyerahan Mahasiswa 30 September 2019 SMK Negeri 2
PPL Yogyakarta
2. Praktek Mengajar 1 Oktober 2019 – 19 SMK Negeri 2
Oktober 2019 Yogyakarta
3. Uji Kinerja 21 Oktober 2019 – 25 SMK Negeri 2
Oktober 2019 Yogyakarta
4. Penyelesaian Laporan 28 Oktober 2019 SMK Negeri 2
Yogyakarta
5. Penarikan Mahasiswa PPL 28 Oktober 2019 SMK Negeri 2
Yogyakarta

Penyerahan mahasiswa PPL dilakukan oleh pihak UNY yang diwakili oleh
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada pihak sekolah yang dijadikan

5
tempat kegiatan PPL. Penyerahan ini dilakukan pada tanggal 30 September
2019.
Program diklat yang dilakukan adalah praktik mengajar terbimbing. Dalam
hal ini mahasiswa melakukan praktik mengajar dibimbing oleh guru pamong
secara intensif. Mahasiswa akan belajar bagaimana guru mengajar di kelas,
setelah dirasa cukup maka praktikan akan bergantian mengajar. Guru
memberikan kritik dan saran setelah selesai mengajar, hal ini bertujuan agar ada
peningkatan kemampuan dalam mengajar.
1. Program PPL
Secara garis besar rencana PPL meliputi :
a. Persiapan
Sebelum melaksanakan PPL mahasiswa terlebih dahulu mempersiapkan
baik mental maupun fisik untuk memberi gambaran tentang hal-hal dan
permasalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan PPL. Persiapan
tersebut merupakan bekal mahasiswa yang nantinya akan terjun ke
sekolah. Adapun persiapan yang dilakukan oleh UNY kepada mahasiswa
berupa :
1) Observasi Sekolah
Observasi sekolah merupakan kegiatan pengamatan terhadap
berbagai karakteristik komponen pendidikan. Hal-hal yang diamati
meliputi: lingkungan fisik sekolah, perangkat pembelajaran, proses
pembelajaran, perilaku siswa.
2) Pembuatan Persiapan Mengajar
Sebelum praktikan melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih
dahulu mahasiswa praktikan membuat persiapan mengajar dengan
materi seperti yang telah ditentukan oleh guru pembimbing berupa
buku kerja guru (BKG) yang berisikan penyusunan program,
pelaksanaan, evaluasi, dan analisa hasil evaluasi.
b. Praktek Mengajar
1) Praktek Mengajar Terbimbing
Praktik mengajar terbimbing merupakan praktik mengajar yang
dilakukan oleh mahasiswa dimana guru pembimbing memantau dan

6
menunggui secara langsung proses KBM. Hal ini bertujuan untuk
mengontrol mahasiswa dalam mengajar, sehingga pada akhirnya
memberikan masukan kepada mahasiswa tentang bagaimana
mengajar yang baik.
2) Mengikuti Kegiatan Sekolah
Selain mengikuti kegiatan di atas, mahasiswa juga mengikuti kegiatan
rancangan sekolah seperti apel dan upacara bendera hari senin.
3) Penyusunan Laporan
Setelah selesai melaksanakan PPL, mahasiswa diwajibkan menyusun
laporan yang merupakan tugas akhir dari PPL. Laporan berfungsi
sebagai bukti sekaligus pertangggung jawaban pelaksanaan PPL.
4) Penarikan
Setelah selesai melaksanakan PPL, mahasiswa diwajibkan menyusun
laporan yang merupakan tugas akhir dari PPL. Laporan berfungsi
sebagai bukti sekaligus pertangggung jawaban pelaksanaan PPL

1.3. Tujuan PPL


Tujuan umum penyelenggaraan PPL PPG dalam jabatan adalah
menyediakan pengalaman belajar dalam konteks pekerjaan profesi pendidik,
baik hard skills maupun soft skills, agar peserta PPG memiliki pengalaman nyata
terbimbing dan kontekstual dalam menerapkan perangkat pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
akademik, untuk menampilkan diri sebagai guru profesional secara utuh yang
mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.
Secara operasional tujuan PPL-PPG dalam jabatan adalah untuk
menumbuhkan, mempertajam dan mengembangkan kemampuan
menyelenggarakan pembelajaran bidang studi yang mendidik yang meliputi:
1. Membentuk dan memantapkan kemampuan profesional guru secara
utuh.
2. Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan,
dan menilai hasil pembelajaran.

7
3. Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada
pengembangan potensi peserta didik.
4. Mendalami karakteristik peserta didik dalam rangka meningkatkan
motivasi belajar.
5. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas dan mengatasi
permasalahan pembelajaran tersebut secara individu maupun
kelompok.
6. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu
permasalahan pembelajaran.
7. Menilai capaian pembelajaran peserta didik dengan menggunakan
instrumen yang dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills).
8. Menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan
kegiatan pengayaan atau remedial.
9. Menyusun rancangan dan melakukan penelitian tindakan kelas sebagai
salah satu upaya mengembangkan profesionalitas guru.
10. Melakukan remedial teaching bagi peserta didik yang membutuhkan.

Aspek-aspek substansial yang ada di dalam tujuan operasional tersebut di


atas, menjadi sasaran utama dalam penilaian PPL-PPG dalam jabatan. Oleh
karena itu seluruh peserta PPG dalam jabatan harus dapat
mengaktualisasikannya di bawah supervisi yang efektif dari guru pamong dan
dosen pembimbing yang kompeten.
Sesuai dengan misinya untuk menumbuhkan kemampuan profesional guru,
maka kriteria utama keberhasilan PPL adalah pertumbuhan kemampuan
mahasiswa didik calon guru dalam menggunakan rentetan panjang keputusan-
keputusan kecil (minute if then decisions atau tacit knowledge) yang dibingkai
kearifan dalam mensinkronisikan optimasi pemanfaatan dampak pembelajaran
demi tercapainya Standar Isi (SI) dan Standar Kelulusan (SKL) oleh peserta
didik dalam konteks tujuan utuh pendidikan. Oleh karena itu, pertumbuhan
kemampuan mahasiswa didik harus mencerminkan lintasan dalam pertumbuhan
penguasaan kiat profesional dalam penyelenggaraan pembelajaran yang

8
mendidik yang berdampak menumbuhkan sosok utuh guru profesional sebagai
praktisi yang aman (save practitioner), (Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Pendidikan Tinggi, 2003; Schone, 1983;
Corey, 2001; Hogan-Garcia,2003; Sternberg,2003).
Mengacu pada kompetensi lulusan PPG, maka kriteria keberhasilan PPL-
PPG adalah pertumbuhan dan perkembangan kompetensi mahasiswa didik
dalam: (1) Merencanakan pembelajaran bidang studi yang mendidik, (2)
Mengembangkan bahan ajar dan media pengajaran, (3) Melaksanakan
pembelajaran dalam setting otentik di SPPG, (4) Menilai proses dan hasil
pembelajaran, (5) Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada
pengembangan potensi peserta didik, (6) Mendalami karakteristik peserta didik
dalam rangka memotivasi belajarnya, (7) Mengidentifikasi permasalahan yang
menghambat proses pembelajaran di kelas dan mengatasinya secara
konsepsional, (8) Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari
permasalahan pembelajaran, (9) Menindaklanjuti hasil penilaian dengan
melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik, (10) Melakukan
penelitian dan pengembangan pembelajaran bidang studi, dan (11) Melakukan
pemantapan kemampuan profesional guru secara berkelanjutan.

9
BAB II
PELAKSANAAN PPL

2.1 Perencanaan Pembelajaran


Persiapan mengajar sangat diperlukan sebelum mengajar. Melalui persiapan
yang matang, diharapkan dapat memenuhi target yang ingin dicapai program PPL
PPG. Persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Konsultasi dengan dosen dan guru pembimbing.
Berdasarkan prosedur pelaksanaan PPL, setiap mahasiswa didik sebelum
mengajar wajib melakukan koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan
PPL (DPL PPL) dan guru pembimbing di sekolah mengenai RPP dan waktu
mengajar. Hal ini dikarenakan setiap mahasiswa yang akan melakukan praktik
mengajar, guru dan dosen pembimbing harus hadir mengamati mahasiswa yang
mengajar di kelas.
Koordinasi dan konsultasi dengan dosen dan guru pembimbing dilakukan
sebelum dan setelah mengajar. Sebelum mengajar guru memberikan materi yang
harus disampaikan pada waktu mengajar. Dan setelah mengajar dimaksudkan
untuk memberikan evaluasi cara mengajar mahasiswa PPL.
b. Pengusaan materi
Materi yang akan disampaikan pada peserta didik harus disesuaikan
dengan kurikulum dan silabus yang digunakan. Selain menggunakan buku paket,
penggunaan buku referensi yang lain sangat diperlukan agar proses belajar
mengajar berjalan lancar. Mahasiswa didik PPL juga harus menguasai materi
yang akan disampaikan.
c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembuatan dan penyusuna RPP dilakukan berdasarkan silabus yang telah
ada. Silabus dan RPP yang digunakan tahun pelajaran 2019-2020 di SMK
NEGERI 2 Yogyakarta sudah menggunakan kurikulum 2013.
d. Pembuatan media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan faktor pendukung yang penting untuk
keberhasilan proses pengajaran. Media pembelajaran adalah suatu alat yang

10
digunakan sebagai media dalam menyampaikan materi kepada peserta didik agar
mudah dipahami oleh peserta didik. Media ini selalu dibuat sebelum mahasiswa
didik mengajar agar penyampaian materi tidak membosankan. Saat
pembelajaran dikelas adapula penyampaian materi dengan video.
e. Pembuatan alat evaluasi (Lembar Kerja Peserta didik)
Alat evaluasi ini berfungsi untuk mengukur seberapa jauh peserta didik
dapat memahami materi yang disampaikan. Alat evaluasi berupa latihan dan
penugasan bagi peserta didik baik secara individu maupun kelompok.
f. Umpan Balik dari Pembimbing
Selama kegiatan praktik mengajar, mahasiswa didik mendapat bimbingan
dari guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL. Dalam kegiatan praktik
pengalaman lapangan, guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL sangat
berperan dalam kelancaran penyampaian materi. Guru pembimbing di sekolah
memberikan saran dan kritik kepada mahasiswa didik setelah selesai melakukan
praktik mengajar sebagai evaluasi dan perbaikan guna meningkatkan kualitas
pembelajaran selanjutnya. Dosen pembimbing PPL juga memberikan masukan
tentang cara memecahkan persoalan yang dialami mahasiswa didik dalam
melakukan proses pembelajaran. Beberapa point evaluasi yang sangat penting
untuk dicermati adalah:
1) Pembuatan RPP pada kegiatan inti lebih disesuaikan dengan indikator
pembelajaran yang ada.
2) Juga lupa menyampaikan manfaat pembelajarannya.
3) Penguasaan konsep materi adalah yang paling utama
2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing dan Mandiri
2.2.1 Praktik Mengajar Terbimbing
Pada praktik mengajar terbimbing, mahasiswa didik didampingi guru
pembimbing di dalam kelas. Selain itu juga, mahasiswa didik dibimbing
untuk menyusun administrasi pembelajaran yang terdiri atas:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Silabus
3. Program Tahunan
4. Program Semester

11
5. Analisis hari efektif dan Analisis hasil belajar
2.2.2 Praktik Mengajar Mandiri
Pada praktik mengajar mandiri, mahasiswa didik melakukan proses
pembelajaran di dalam kelas secara keseluruhan dengan di dampingi oleh
guru pembimbing, proses pembelajaran yang dilakukan meliputi:
a) Membuka pelajaran
- Doa dan salam.
- Pembiasaan Pembacaan ayat suci Al Qur’an khusus jam pertama
selama 15 menit
- Mengecek kesiapan peserta didik.
- Apersepsi (pendahuluan).
b) Kegiatan inti pelajaran
- Penyampaian materi.
- Memberi motivasi pada peserta didik untuk aktif di dalam kelas dengan
memberikan latihan atau pertanyaan dan poin plus bagi yang aktif
menyampaikan penyelesaian soal di depan teman-teman kelasnya.
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.
- Menjawab pertanyaan dari peserta didik.
c) Menutup pelajaran
- Bersama dengan peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari pada hari tersebut.
- Evaluasi dengan memberikan latihan soal atau tugas.
2.2.3 Pelaksanaan PPL PPG
Dalam pelaksanaan kegiatan PPL (praktik mengajar), mendapat tugas
untuk mengajar mapel produktif di kelas X TAV 1, X TAV 2, XI TAV 1 dan
XI TAV 2 dengan jumlah masing-masing kelas X TAV 1 sebanyak 36 siswa,
X TAV 2 sebanyak 36 siswa, XI TAV 1 sebanyak 30 siswa dan XI TAV 2
sebanyak 32 siswa. Materi yang disampaikan adalah mapel Teknik
Pemrograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroler; mapel Dasar Listrik dan
Elektronika; dan mapel Kerja Bengkel dan Gambar Teknik untuk kelas X
TAV 1 dan X TAV 2. Sedangkan untuk kelas XI materi yang disampaikan
adalah mapel Pemrograman Mikroprosesor dan Mikrokontroller. Semua

12
materi mapel disesuaikan dengan silabus kurikulum 2013, dan disesuaikan
dengan susunan program pendidikan guru. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), kegiatan praktik mengajar didampingi guru
pembimbing.

2.3 Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi


Analisis hasil pelaksanaan PPL PPG di SMK NEGERI 2 Yogyakarta terdiri
dari:
1. Analisis Pelaksanaan Program PPL PPG
Rencana program PPL PPG yang diselenggarakan universitas, disusun
sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan. Dalam pelaksanaannya, terjadi sedikit perubahan dari program
semula, akan tetapi perubahan-perubahan tersebut tidak memberikan pengaruh
yang berarti dalam pelaksanaan PPL PPG. Program praktik mengajar di mulai
sejak minggu pertama pada bulan Oktober dan peserta didik bisa cepat
beradaptasi sehingga proses belajar mengajar nantinya akan berlangsung baik.
Proses pembelajaran di SMK NEGERI 2 Yogyakarta dimulai pada minggu
pertama. Proses pengajaran kami memperoleh kesempatan untuk belajar dan
mengajar di kelas X TAV 1, X TAV 2, XI TAV 1 dan XI TAV 2. Sistem
penjadwalan KBM yang di laksanakan saling menyesuaikan antara jadwal mapel
Muatan Nasinal, Muatan Kewilayahan dan Muatan Peminatan Kejuruan.
2. Hambatan
Selama mahasiswa didik melaksanakan PPL di SMK NEGERI 2
Yogyakarta, praktikan menemui beberapa hambatan yaitu:
a. Motivasi sebagian peserta didik yang masih kurang sehingga dalam proses
pembelajaran kurang semangat.
b. Masih ada beberapa peserta didik yang terlambat masuk kelas sehingga
menghambat kegiatan belajar mengajar (KBM).
c. Ada beberapa peserta didik yang kurang antusias terhadap materi yang
disampaikan sehingga membuat kelas tidak kondusif sehingga bertindak
semaunnya sendiri.
d. Kemampuan para peserta didik untuk menyerap materi berbeda-beda.

13
3. Refleksi
Namun, hambatan-hambatan tersebut dapat dipecahkan apabila:
a. Praktikan memberi perhatian yang lebih dengan memberikan pertanyaan atau
teguran secara langsung kepada peserta didik dan menggunakan metode yang
menarik serta memberikan tugas untuk menguji ketercapaian kompetensi.
b. Praktikan menyampaikan materi yang telah disesuaikan dengan waktu yang
tersedia namun tetap dengan sedikit gurauan dan cerita, agar peserta didik
tidak merasa bosan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
PPL-PPG pada hakikatnya merupakan program pengalaman praktek
professional yang sistematis dan tersupervisi dengan efektif agar mahasiswa PPG
dapat menerapkan dan mempertajam kompetensi utuh yang dipersyaratkan bagi
guru profesional dalam setting otentik kependidikan.Dengan asumsi para
mahasiswa telah menguasai kompetensi akademik yang dipersyaratkan dan
dipandang sebagai individu yang telah matang (dewasa), maka desain PPL-PPG
menggunakan model desain pengembangan professional berkelanjutan
(Continuous Professional Development).
3.2 Saran
Mengingat masih adanya kendala atau kelemahan yang ditempuh pada saat
kegiatan PPL maka, untuk mengatasi hal tersebut ada sejumlah saran yang ingin
penulis sampaikan diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk Penulis
Ketika hendak melakukan PPL, peserta PPL PPG harus mempersiapkan seluruh
kompetensi dasar yang dimiliki, meliputi:
a. Menguasai kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh pendidik.
b. Memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakn kegiatan di sekolah.
c. Memahami dengan baik tentang penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan materi pembelajaran juga kondisi peserta didik yang
berbeda
d. Mengaplikasikan semua materi yang pernah didapat dalam proses
pembelajaran selama berada di kampus.
e. Mampu mengerjakan hubungan baik dengan seluruh pihak sekolah dan lebih
aktif dan partisifatif dalam semua kegiatan yang ada di sekolah.
2. Pihak Sekolah
Saran untuk pihak sekolah diantaranya:
a. Meningkatkan minat dan motivasi peserta didiknya untuk tetap semangat dan
aktif pada saat pembelajaran berlangsung.

15
b. Meningkatkan sarana dan prasarana praktik pendidikan agar proses
pembelajaran berlangsung secara efektif.
c. Pemasangan proyektor di setiap ruangan agar tidak mengurangi waktu
pembelajaran dan system audio (khususnya di Jurusan TAV) untuk
mendukung proses pembelajaran.
3. Pihak Universitas
Saran untuk pihak universitas, diantaranya:
a. Memantau kegiatan penulis dengan melakukan kunjungan ke sekolah di tiap
minggunya.
b. Mematangkan kembali konsep pelaksanaan PPG dalam jabatan sehingga
dapat terstruktur dengan baik.

16
MATRIKS PROGRAM KERJA PPL
PPG DALJAB TAHAP 4 UNY
TAHUN 2019

NAMA MAHASISWA : Deny Maurids Keas


NIM : 19529299138
FAKULTAS : Fakultas Teknik
PRODI : Teknik Elektronika
NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA
ALAMAT SEKOLAH : Jln.A.M Sangaji No 47 Yogyakarta
GURU PAMONG : Drs. Y. Sulung Iswardani
DOSEN PEMBIMBING : Muhammad Munir, M.Pd

Oktober Jumlah
No. Program/Kegiatan PPL Jam
I II III IV
R P
1 Pembuatan Program PPL
R 5 5
a. Observasi
P 5 5
R 5 5
b. Penyusunan Matrix Program PPL
P 5 5
2 Administrasi Pembelajaran / Guru
R 3 3
a. Buku induk, buku leger
P 3 3
R 3 3
b. Silabus, Prota, Prosem
P 2 2
R 2 2
c. Lain - lain
P 2
3 Pembelajaran Kokurikuler (Kegiatan Mengajar Terbimbing)
a. Persiapan
R 4 4 5 13
1. Mengumpulkan Materi
P 4 4 5 13
R 3 5 5 13
2. Membuat RPP
P 3 5 5 13
R 3 5 5 13
3. Menyiapkan / membuat media
P 3 5 5 13
R 3 5 5 13
4. Menyusun materi / lab sheet
P 3 5 5 13
b. Mengajar
R 2 4 4 10
1. Praktek Mengajar di Kelas
P 8 8 8 24
R 2 4 4 10
2. Penilaian dan Evaluasi
P 2 2 2 6
4 Pembelajaran Ekstrakurikuler (Kegiatan Non Mengajar)
a. Kepramukaan
R 1 1 1 3
1. Persiapan
P 1 1 0 2
R 2 2 2 6
2. Praktek Mengajar Pramuka
P 2 2 0 4
R 3 2 5
b. Kegiatan yang berkaitan prodi
P 3 2 5
5 Kegiatan Sekolah
R 2 2 4
a. Upacara Bendera Hari Senin
P 0 2 2
R 2 2
b. Upacara Bendera Hari Khusus
P 2 2
6 Pembuatan Laporan PPL
R 5 5 10
Pembuatan Laporan PPL
P 10 10 20

R 120
Jumlah Jam
P 132

Yogyakarta, 28 Oktober 2019


Mengetahui
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Muhammad Munir, M.Pd Drs. Y. Sulung Iswardani


NIP.19630512 198901 1 001 NIP.19630414 199003 1 006
LAMPIRAN
Deny Maurids Keas
NIM:19529299138
Lampiran
1. Surat Penerjunan PPL PPG
2. Jadwal Kegiatan Mahasiswa PPL PPG
a. Jadwal Pembelajaran Teknik Audio Video SMK N 2 Yogyakarta

Jam
Hari Waktu kegiatan
Ke

06.30 - 07.00 UPACARA


1 07.00 - 07.40
2 07.40 - 08.20
Piket Jurusan
3 08.20 - 09.00
4 09.00 - 09.40
09.40 - 09.55 ISTIRAHAT
5 09.55 - 10.35
SENIN 6 10.35 - 11.15 Piket Jurusan
7 11.15 - 11.55
11.55 - 12.25 IBADAH
8 12.25 - 13.05
9 13.05 - 13.45
Piket Jurusan
10 13.45 - 14.25
11 14.25 – 15.05

Jam
Hari Waktu kegiatan
Ke
07.00 - 07.15 TADARUS
1 07.15 - 07.40
2 07.40 - 08.20
Piket Sekolah
3 08.20 - 09.00
4 09.00 - 09.40
09.40 - 09.55 ISTIRAHAT
SELASA 5 09.55 - 10.35
6 10.35 - 11.15 Piket Sekolah
7 11.15 - 11.55
11.55 - 12.25 IBADAH
8 12.25 - 13.05
9 13.05 - 13.45
Piket Sekolah
10 13.45 - 14.25
11 14.25 – 15.05
Jam
Hari Waktu kegiatan
Ke
07.00 - 07.15 TADARUS
1 07.15 - 07.40
2 07.40 - 08.20
Piket Sekolah
3 08.20 - 09.00
4 09.00 - 09.40
09.40 - 09.55 ISTIRAHAT
RABU 5 09.55 - 10.35
6 10.35 - 11.15 Piket Sekolah
7 11.15 - 11.55
11.55 - 12.25 IBADAH
8 12.25 - 13.05
9 13.05 - 13.45
Piket Sekolah
10 13.45 - 14.25
11 14.25 – 15.05

Jam Kelas
Hari Waktu
Ke X X
07.00 - 07.15 TADARUS
1 07.15 - 07.40
2 07.40 - 08.20
3 08.20 - 09.00 KBGT
4 09.00 - 09.40 KBGT
09.40 - 09.55 ISTIRAHAT
5 09.55 - 10.35 KBGT
KAMIS 6 10.35 - 11.15 KBGT
7 11.15 - 11.55 KBGT TPMM
11.55 - 12.25 IBADAH
8 12.25 - 13.05 KBGT TPMM
9 13.05 - 13.45 KBGT TPMM
10 13.45 - 14.25 KBGT TPMM
11 14.25 – 15.05
Jam Kelas
Hari Waktu
Ke X XI
07.00 - 07.15 TADARUS
1 07.15 - 07.30 PERWALIAN
2 07.30 - 08.10 DLE
3 08.10 - 08.50 DLE
JUMAT 4 08.50 - 09.30 DLE
09.30 - 09.45 ISTIRAHAT
5 09.45 - 10.25 DLE
6 10.25 - 11.05 DLE
7 11.05 - 11.45 DLE TPMM
11.45 - 12.25 IBADAH
8 12.25 - 13.05 DLE TPMM
9 13.05 - 13.45 DLE TPMM
10 13.45 - 14.25 DLE TPMM
11 14.25 – 15.05
b. Laporan Kegiatan Harian PPL

CATATAN HARIAN PPL DALAM JABATAN


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA
Jl. A.M Sangaji, No.47, Cokrodiningrat, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta

NAMA : Deny Maurids Keas


NIM : 19529299138
JURUSAN /PRODI : Teknik Elektronika
FAKULTAS : Teknik
DPL : Muhammad Munir, M. Pd
Tandatangan
Hari
No Waktu Uraian Kegiatan HasilKualitatif/kuantitatif Guru
/Tanggal DPL
Pamong
1 Senin 08.30 - 16.00 Penerjunan PPL di SMK Negeri 2 Mengetahui mata pelajaran, materi dan KD
30/9/2019 Yogyakarta. Melanjutkan dengan yang akan diajarkan selama 3 minggu
penyerahan kejurusan dan guru pamong kedepan
sebagai pembimbing di smk n 2 yogyakarta.
Bimbingan terkait mata pelajaran dan materi
yang akan di ajarkan selama masa PPL di
SMK N 2 Yogyakarta.
2 Selasa 06.30 - 15.30 Upacara peringatan hari kesaktian pancasila Perangkat pembelajaran untuk hari kamis
01/10/2019 di smk n 2 yogyakarta. tanggal 3 Oktober untuk kelas XTAV1 dan
Menyusun RPP, Media dan Bahan Ajar XTAV 2
untuk diajarkan selama 3 minggu juga LKPD
dan Evaluasi yang akan di
lakukan selama masa PPL
3 Rabu 06.30 - 15.30 Menyusun RPP, Media dan Bahan Ajar Perangkat pembelajaran siap untuk diajarkan.
02/10/2019 untuk diajarkan selama 3 minggu juga LKPD
dan Evaluasi yang akan di
lakukan selama masa PPL
4 Kamis 06.30 - 15.30 Pertemuan pembelajaran pertama bersama Kelas X TAV 1 melanjutkan gambar dari guru
03/10/2019 kelas X TAV1 pada jam ke 3 sampai ke 6 sebelumnya dan untuk kelas X TAV 2 mulai
dan juga kelas X TAV 2 pada jam ke 7 dengan siswa mengetehui tentang gambar
sampai ke 10 yang akan dikerjakan dan mulai untuk
menggambar
5 Jumat 06.30 - 15.30 Gotong royong pagi bersama siswa-siswi Lingkungan lebih bersih dan rapi.
04/10/2019 sebelum masuk jam pelajaran pertama.
Dokumen dan perngkat pembelajaran sudah
Melanjutkan perangkat pembelajaran dan ada yang siap seperti RPP
dokumen yang akan dipakai dalam
pembelajaran berikutnya

Bimbingan dengan dosen dan guru penguji


6 Senin 06.30 - 15.30 Kunjugan DPL Membahas tentang proses belajar dan
07/10/2019 persiapan ukin
Piket depan bersalaman dengan siswa smkn
2 yogyakarta yang baru datang. Upacara
bendera memperingati Hari HUT kota
yogyakarta.

Piket di bagian kesiswaan. Siswa yang rambutnya panjang dipangkas.


7 Selasa 06.30 - 15.30 Mengikuti imtaq di ruangan kristen. Orang tua mendapatkan informasi tentang
08/10/2019 Piket dibagian lobi. Melayani orang tua yang ruangan aula yang akan dituju.
bertanya lokasi pemanggilan orang tua di
aula dan siswa yang izin keluar atau datang
terlambat
Persiapan bahan ajar untuk pertemuan hari
rabu
8 Rabu 06.30 - 15.30 melihat siswa- siswa yang mengikuti Berbagi cerita dan pengalaman tentang robotik
09/10/2019 ekstrakurikuler bidang robotik dengan siswa-siswa
9 Kamis 06.30 - 15.30 Mengajar dikelas XTAV 1 dan TAV 2 Untuk kelas TAV 1 selesai menggambar diatas
10/10/2019 papan pcb dan untuk tav 2 menggambar
diatas kertas mili meterblok
10 Jumat 06.30 - 15.30 Kunjungan DPL Membahas tentang persiapan UKIN
11/10/2019 Gotong royong pagi bersama siswa-siswi Lingkungan lebih bersih dan rapi. Dokumen
sebelum masuk jam pelajaran pertama. dan perngkat pembelajaran sudah ada yang
Melanjutkan perangkat pembelajaran dan siap seperti RPP. Membuat beberapa
dokumen yang akan dipakai dalam dokumen persiapan ukin mencar bahan dll
pembelajaran berikutnya Bimbingan dengan
dosen dan guru penguji
11 Senin 06.30 - 15.30 Piket depan bersalaman dengan siswa smkn Menyelesaikan rpp yang dibutuhkan untk ukin
14/10/2019 2 yogyakarta yang baru datang. Melihat
perwalian oleh wali kelas pada jam-jamnya.
Membuat dokumen persiapan untuk ukin
12 Selasa 06.30 - 15.30 Persiapan bahan ajar untuk pertemuan hari Menyelesaikan bahan pembelajaran untuk hari
15/10/2019 kamis kamis
13 Rabu 06.30 - 15.30 Membuat laporan ppl Sebagian laporan dibuat
16/10/2019
14 Kamis 06.30 - 15.30 Kunjungan DPL Membahas persiapan ukin dan kesiapan.
17/10/2019 Mengajar dikelas X TAV 1 dan di Kelas TAV Menyelesaikan perangkat pembelajaran untuk
2 UKIN.
Bimbingan dengan guru pamong terkait Untuk kelas x tav 2 menyalin gambar pada
materi ukin papan pcb untuk kelas tav 1 melarutkan
15 Jumat 06.30 - 15.30 Gotong royong pagi bersama siswa-siswi Lingkungan lebih bersih dan rapi.
18/10/2019 sebelum masuk jam pelajaran pertama. Dokumen dan perngkat pembelajaran sudah
Melanjutkan perangkat pembelajaran dan siap tetapi tetap memeriksa dan berkonsultasi
dokumen yang akan dipakai dalam UKIN ke guru pamong ditambah masih mencari
bahan-bahan lain untuk perangkat UKIN yang
akan dilaksanakan hari Rabu 23 Oktober 2019
16 Senin, 21 06.30 - 15.30 Bimbingan dengan guru pamong terkait Perangkat pembelajaran dikoreksi dan siap di
Oktober 2019 materi ukin perbaiki
Konsultasi bahan perangkat pembelajaran
bersama guru MAPEL
17 selasa, 22 06.30 - 15.30 Persiapan perangkat fix ukin untuk hari Perangkat dibuat dan telah fix
Oktober 2019 kamis
18 Rabu, 23 06.30 - 15.30 Persiapan perangkat untuk ukin Perangkat telah jadi siap untuk ukin
Oktober Dan juga persiapan alat dan bahan yang Alat bahan telah tersedia untuk ukin
2019 akan digunakan disaat ukin
19 kamis, 24 06.30 - 15.30 Ukin Ukin dilaksanakan
Oktober 2019
1. Foto Kegiatan PPL PPG
-Bimbingan DPL dan Guru Pamong
PIKET

Proses belajar mengajar Dikelas


PROSES UKIN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
Kelas / Semester : X (TAV 2)/I
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Materi Pokok : Teknik Soldering dan desoldering
Alokasi Waktu : 2 Jam@ 45 Menit
Pertemuan Ke : 4

B. KOMPETENSI INTI
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan
metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Instrumentasi Medik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional

KI 4: Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi,


dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Instrumentasi Medik. Menampilkan
kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

C. KOMPETENSI DASAR
3.9. Menerapkan Teknik soldering dan desoldering.
4.9. Melakukan soldering komponen pada PCB dan
desoldering.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.9.1 Menjelaskan teknik soldering dan desoldering.
3.9.2 Mendemonstrasikan teknik soldering dan desoldering.

4.9.1 Mempraktekan Teknik soldering dan desoldering.


4.9.2 Melakukan soldering komponen pada pcb dan
desoldering.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan
dapat menjelaskan teknik soldering dan desoldering dengan
benar .
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan
dapat menerapkan teknik soldering komponen pada pcb
dan desoldering dengan benar .
3. Setelah melakukan praktik, peserta didik akan dapat
mempraktekan soldering komponen pada pcb dan
desoldering dengan benar dan bertanggung jawab.
4. Setelah melakukan praktik, Peserta didik akan dapat melakukan
soldering komponen pada pcb dan desoldering dengan
benar dan bertanggung jawab.

F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Tutorial,
Demonstrasi dan Penugasan.
3. Model : Discovery Learning
G. ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Alat : Spidol, Papan Tulis, LCD, solder baut, penyangga,
tang potong, tang jepit, penyedot timah/atraktor.
Bahan : Timah, Pasta solde(Arpus atau solder flux),spon,
prt/pcb, pembersih timah, komponen resistor.
Media : Video Pembelajaran tentang cara solder dan
desoldering dan ppt.

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 1

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Durasi


ndahuluan  Guru Mengucapkan salam dan
mempersilahkan ketua kelas
untuk memimpin doa.
 Guru mempersiapkan kelas.
 Guru mempersilahkan seorang
siswa untuk memimpin dalam
yel-yel. 15 Menit.
 Guru mengabsensi siswa.
 Guru memotivasi siswa.
 Guru menyampaikan KD dan
Tujuan Pembelajaran.
 Sebagai apresepsi untuk
mendorong rasa ingin tahu dan
berfikir kritis, siswa diberi
rangsangan dengan video
tentang soldering dan
desoldering.

Mengamati :
Inti  Siswa mengamati tentang
langkah-langkah dalam
melakukan soldering dan de
soldering.

Menanya : 60 menit
Guru membuka kelompok untuk
bertanya tentang cara soldering
dan desoldering.

Mengeksplorasi :
Siswa mengumpulkan
informasi tentang cara
soldering dan desoldering .
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan
menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang
lebih kompleks terkait tentang
cara soldering dan
desoldering.

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang cara
soldering dan desoldering.

 Siswa diminta menyimpulkan


tentang cara soldering dan
desoldering.

 Guru memberi tugas beberapa


soal tentang cara soldering dan
desoldering.

 Guru memberikan pesan dan


motivasi untuk tetap belajar
dan juga materi yang akan
diajarkan pada waktu yang
akan datang.
 Guru mengakhiri kegiatan
belajar dengan meminta
peserta didik untuk doa.

Penutup
15 menit.
I. SUMBER BELAJAR
Internet
 Teknik soldering desoldering. (2017).
http://teimra.blogspot.com/2017/10/teknik-soldering-dan-
desoldering.html : diakses tanggal 15 oktober 2019.

 Teknik Menyolder.2013.
http://insyaansori.blogspot.com/2013/03/teknik-menyolder.html:
diakses pada tanggal 10 oktober 2019.
 Teknik desoldering.2015.
http://audiopidio.blogspot.com/2015/10/teknik-desoldering.html:
diakses pada tanggal 12 0ktober 2019.

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian
Aspek Teknik Penilaian Instrumen Penilaian

Sikap Observasi Lembar Penilaian Sikap

Pengetahuan Tes tulis Soal (Terlampir)

Keterampilan Penilaian proses Lembar Penilaian Ketrampilan

 Teknik Penilaian terlampir dalam lembar Evaluasi

K. RENCANA TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN


1. Program Remedial
Siswa yang hasil belajarnya baik pengetahuan maupun
ketrampilan dibawah KKB dilakukan remedial dalam
bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan
ataupun pemanfaatan tutor sebaya.
2. Program Pengayaan
Siswa yang hasil belajarnya baik pengetahuan maupun
ketrampilan diatas KKB dilakukan pengayaan untuk
perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi)
dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat
kesulitan lebih tinggi.
Yogyakarta, Oktober 2019
Guru Pamong Guru Mapel

Drs. Y. Sulung Iswardani Deny Maurids Keas, S. Pd


NIP . 19630414199003 1 006

Mengetahui,

Kepala Sekolah Ketua Program Keahlian TAV

Dodot Yuliantoro, S.Pd, M.T Arif Sujatmika, S.Pd


NIP. 19670718 199501 1 001 NIP . 19720608 200604 1 015
HAND OUT
Teknik Soldering dan desoldering

B. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
Kelas / Semester : X (TAV 2)/I
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Materi Pokok : Teknik Soldering dan desoldering
Alokasi Waktu : 2 Jam@ 45 Menit
Pertemuan Ke : 4

B. KOMPETENSI INTI
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan
metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Instrumentasi Medik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional

KI 4: Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi,


dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Instrumentasi Medik. Menampilkan
kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

C. KOMPETENSI DASAR
3.9. Menerapkan Teknik soldering dan desoldering.
4.9. Melakukan soldering komponen pada PCB dan
desoldering.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.9.1 Menjelaskan Teknik soldering dan desoldering.


3.9.2 Mendemonstrasikan Teknik soldering dan desoldering.

4.9.1 Mempraktekan Teknik soldering dan desoldering.


4.9.2 Melakukan soldering komponen pada pcb dan
desoldering.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menjelaskan teknik soldering dan desoldering dengan benar .
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan
dapat menerapkan teknik soldering komponen pada pcb
dan desoldering dengan benar .
3. Setelah melakukan praktik, peserta didik akan dapat
mempraktekan soldering komponen pada pcb dan
desoldering dengan benar dan bertanggung jawab.
4. Setelah melakukan praktik, Peserta didik akan dapat melakukan
soldering komponen pada pcb dan desoldering dengan
benar dan bertanggung jawab.

1. PENGERTIAN PERAKITAN KOMPONEN (PENYOLDERAN).

A. Soldering

Menyolder adalah menghubungkan antara kaki komponen –


komponen elektronika dengan suatu sirkuit pada PCB (Printed Circuit
Board), Sehingga dapat dikatakan bahwa soldering adalah proses
penyambungan antara komponen elektronika dengan cirkuit. Baik –
buruknya koneksi antar komponen dalam cirkuit (sistem) sangat
dipengaruhi dari baik-buruknya soldering yang dilakukan.
Agar terjadi perekatan yang sempurna, permukaan logam / benda
kerja harus bersih dan bebas dari lapisan oksida maupun kotoran yang
melekat padanya karena lapisan ini akan mengurangi perkaratan atau
bahkan mungkin tidak merekatkan timah sama sekali. Persoalan lain
yang sering terjadi meskipun permukaan sudah dianggap bersih adalah
terbentuknya lapisan oksida pada saat penyolderan akan dilakukan
akibat panas dari solder. Hal ini tampak jelas pada saat menyolder
bahan aluminium.
Agar perekatan bertambah baik, dapat ditambahkan semacam pasta
yang disebut pasta solder, “arpus” atau “solder flux”. Kini, pasta ini
umumnya telah menjadi satu dengan timah, namun pasta ini juga masih
tersedia dalam bentuk yang terpisah. Kesempurnaan dalam
penyolderan harus diperhatikan karena akan mempengaruhi sempurna
atau tidaknya pengaliran arus listrik.
Bahan yang dapat disolder dengan baik memakai timah adalah
bahan tembaga, kuningan dan seng, sedangkan bahan besi tidak baik
dan sukar disolder, begitu juga bahan aluminium yang sama sekali tidak
dapat disolder dengan timah dan arpus biasa (timah cair tidak
menempel pada permukaan aluminium).
Solder memiliki berbagai macam jenis dari mulai berdaya 15 W
sampai dengan beberapa ratus watt. Keuntungan solder berdaya besar
ialah panas dapat cepat mengalir pada sambungan sehingga sambungan
dapat cepat dibuat. Ini penting ketika kita akan menyolder pada bagian
permukaan logam yang besar. Namun tidak diperkenankan bila
digunakan pada peralatan elektronika yang sangat rentan terhadap
panas yang berlebihan.
Solder yang umum digunakan untuk keperluan di bengkel
elektronika adalah solder dengan daya yang rendah berkisar antara 25
W.
Dalam pekerjaan menyolder kualitas penyolderan yang diharapkan
haruslah memenuhi kriteria seperti berikut:
Tujuan dari penyolderan dalam menyambung kawat penghantar
listrik pada elektronika, adalah agar diperoleh:
- Hubungan listrik yang baik dengan resistansi sangat rendah.
- Penyambungan yang kuat terhadap gangguan dari luar, getaran,
tekanan dan
goncangan.
- Tidak terjadi perubahan sifat hubungan listrik yang disebabkan oleh
korosi bahan kimia yang mungkin merubah konduktivitas (daya hantar)
listrik (resistansi sambungan bertambah).
- Kerapian rangkaian elektronika yang tersusun dari komponen
elektronika aktif dan pasif, juga komponen mekanik penolong.

B. Desoldering
Adalah proses pelepasan kaki komponen dari pcb, agar tidak rusak
pada saat melepas kaki komponen dari pcb yang telah disolder,
perlu alat yang kita kenal dengan nama atraktor (Solder Pump).
Atraktor yang umum digunakan untuk melepas kaki komponen,
menghisap timah yang mencair pada permukaan pcb.

2. ALAT DAN BAHAN PERAKITAN KOMPONEN


(PENYOLDERAN).

a. Timah.
Bahan perekat / bahan solder yang lazim digunakan adalah
campuran timah putih dan timah hitam, atau biasa disebut timah atau
juga biasa disebut dengan Tenol, tenol yang baik adalah dengan ukuran
diameter 0,8 mm Untuk bahan solder pada temperatur tinggi
digunakan perak.

Timah tersedia berbagai merk, dan merk yang baik selalu


mencantumkan komposisi perbandingan antara timah putih dan timah
hitam misalnya 40 / 60, 20 / 80, dan sebagainya. Makin banyak kadar
timah putihnya, hasilnya akan semakin putih serta mengkilat.

Gambar 2.1. Timah

Gunakan kualitas timah solder yang bagus dan diameter timah yang sesuai
dengan kebutuhan. Beberapa merk timah solder yang memliliki kualitas
yang bagus adalah goot dan dekko. Hasil soldering timah dengan kualitas
bagus akan terlihat mengkilap. Selain kualitas timah solder, yang perlu
diperhatikan adalah diameter timah yang digunakan. Diameter timah yang
dijual dipasaran (yang sering digunakan) bervariasi dari 0,3 mm sampai 0,6
mm.

b. Pasta Solder (Arpus atau Solder Flux).


Tanpa menggunakan arpus hasil penyolderan tidak sempurna (tidak
“matang”), berpori, bekas solderannya tidak mengkilat, serta mudah
lepas (mekanik tidak benar). Arpus merupakan bahan kimia, dapat
berupa bahan organik maupun bahan non - organik. Arpus mempunyai
fungsi sebagai berikut:
- Dalam keadaan panas dapat melarutkan kotoran sehingga bahan
yang akan disolder menjadi bersih. Arpus ini dapat menguap pada
temperatur solder sehingga tidak meninggalkan kotoran.
- Pada waktu mencair bersama timah, dapat berfungsi sebagai
“pelumas” timah sehingga timah mudah mencair dengan merata dan
gumpalan timah menjadi mengkilat.
- Melindungi oksidasi timah dan bahan logam yang disolder sehingga
kedua bahan mudah bersatu tanpa adanya pori - pori udara sehingga
dapat menghantarkan listrik dengan baik.

Gambar 2.2. Pasta

c. Alat Solder atau Solder Baut


Alat solder merupakan alat yang digunakan untuk mencairkan timah.
Tersedia didalam berbagai ukuran, bentuk serta pemakaian daya
listrik.

Pemilihan alat solder disesuaikan menurut kebutuhan.


Karena bidang elektronika banyak menggunakan komponen kecil
seperti (resistor, transistor, dioda, LED) dianjurkan menggunakan
solder baut kecil (miniatur) yang berdaya 10 hingga 40 watt.
Pemilihan alat solder dapat ditentukan dengan pertimbangan sebagai

berikut:

Gambar2. 3. Solder baut

- Kebutuhan jumlah panas yang memadai untuk melelehkan


timah di tempat penyolderan. Makin luas / besar
komponennya membutuhkan jumlah panas yang lebih
banyak pula “penyerap panas” (misalnya pinset atau tang).
- Pengaturan suhu solder agar timah mencair dengan sempurna.
- Bentuk mata solder disesuaikan dengan komponen dan bidang
penyolderan.

Gambar 2. 4 : Model solder tembak

Solder Tembak Dekko 938-N dengan daya 20-80 Watt, jika button tidak
ditekan panas stabil di 20 Watt. Jika ditekan 80 Watt, cocok digunakan
untuk solder modul yang sensitif terhadap panas berlebih.

D. Spons
Gunakan Spons yang telah dibasahi dengan air untuk membersihkan
mata solder dari sisa-sisa timah yang menempel. Untuk memperoleh
hasil soldering yang bagus, maka jagalah mata solder tetap bersih
dengan membersihkannya dengan menggunakan spons basah (cukup
digesek-gesekkan saja).

Gambar 2.5. Spoon


E. Papan Rangkaian Tercetak (PRT)
Papan Rangkaian Tercetak (PRT) atau sering juga disebut PCB (Printed
Circuit Board) merupakan papan pemasangan komponen elektronika
yang jalur hubungannya menggunakan papan berlapis tembaga.
Pembentukan jalur PCB dilakukan dengan cara etching (pelarutan),
dimana sebagian tembaga dilepaskan secara kimia dari suatu papan
lapis tembaga kosong (blangko). Tembaga yang tersisa beserta
alasnya itulah yang akan membentuk jalur pengawatan PCB.

F. Penyangga

Gambar. 2.6 Penyangga

Digunakan untuk menyimpan solder ketika sehabis menggunakan dan


juga menghindari dari luka bakar.

G. Pembersih Timah (Steelwool)

Gambar . 2.7(Steelwool)
pembersih mata solder, pembersih mata solder ini bertujuan agar setelah
kita menggunakan solder, mata solder akan kembali optimal saat kita
menggunakannya kembali karena setelah kita menyolder komponen, sisa
timah yang menempel pada solder akan mengganggu kinerja solder.
Biasanya pembersih solder ini berupa serabut pembersih cucian yang
terbuat dari almunium.
H. Tang Pemotong.

Gambar. 2.8 Tang Pemotong.


Digunakan untuk memotong kaki komponen ketika dipasang pada papan
pcb dan kaki komponen terlalu panjang.
I. Tang Jepit

Gambar 2.9. tang jepit


Tang yang digunakan juga dalam proses penyolderan adalah tang
jepit fungsi dalam proses penyolderan adalah untuk
membengkokan kaki komponen dan juga untuk dapat
menetralisir panas agar kaki komponen tidak terlalu panas atau
separuh panas bisa terbuang.

J. Penyedot timah/Atraktor.
Penyedot timah atau biasa disebut dengan atraktor, merupakan
sebuah alat elektronika yang digunakan untuk melepaskan atau
mencabut komponen elektronika dari pcb yang telah terpatri

Gambar 2.10. Atraktor


3. Teknik Penyolderan.
3.1. Cara pemasangan Komponen
3.2 cara membengkokan kaki komponen
Langkah langkah menyolder yang baik yaitu :
1. Memanaskan
Tempelkan ujung solder antara kaki komponen dan tembaga pada pcb
(pattern).

Gambar 3.1. Pemasangan solder tembaga pcb

2. Tempelkan ujung kawat timah kekaki komponen sampai mencair


secukupnya.
Gambar 3.2. Pemasangan timah dan solder sesuai ukuran

3. Tarik/lepaskan kawat timah

Gambar 3.3. pemasangan timah dan solder

5. Setelah timah menyebar , tarik solder iron.

Gambar 3.4. cara mengangkat solder

6. Dinginkan hasil solder, selesai.

Hasil penyolderan yang baik spt tampak berikut ini


Gambar 3.5. Hasil Solder

Hasil penyolderan seperti gunung,seimbang disetiap sisinya.

Hasil penyolderan yang baik antara lain sbb


1. Timah tidak berlebih ditandai dg timah hasil solder terlihat
menggelembung (over solder)
2. Timah tdk kekurangan (poor solder)
3, Hasil solder tdk kotor.
4. Semua tembaga sekelililng kaki komponen tertutup timah.
5. Timah terlihat mengkilat karna saat dipanaskan timah cukup ” matang”.
Gambar 3.6. Hasil solder yang baik dan tidak baik

Hasil Solder.

Desoldering
Suatu saat Anda mungkin ingin agar hasil sambungan solder bisa
dilepas/dipisahkan atau kita ingin mengatur posisi kabel maupun
komponen, untuk itulah kita perlu melakukan kegiatan yang disebut
Desoldering.
cara untuk melakukannya yaitu :
a. Memakai Attracktor (Penyedot Timah)
 Tekan pompa/pegas sampai terkunci
 Setelah sambungan dipa-naskan dengan solder dan timahnya
mencair, Arahkan ujung Atraktor ke titik sambungan

Gambar 3.7. cara Desoldering


 Tekan tombol untuk melepaskan pegas sehingga menyedot
timah yang telah cair tadi ke dalam Atraktor
 Ulangi cara di atas untuk menghilangkan atau membersihkan
sisa timah yang masih menempel pada sambungan
 Atraktor mungkin perlu dikosongkan isinya dengan membuka
sekrup jika sudah penuh

Gambar 3.8. cara mengangkat timah dengan menggunakan


desoldering

MEDIA
Soldering dan Desoldering.

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta


didik akan dapat melaksanakan teknik soldering
dan desoldering dengan benar .
 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta
didik akan dapat menerapkan teknik soldering
komponen pada pcb dan desoldering dengan benar
.
 Setelah melakukan praktik, peserta didik akan dapat
mempraktekan soldering komponen pada pcb dan
desoldering dengan benar dan bertanggung jawab.
 Setelah melakukan praktik, Peserta didik akan dapat
melakukan soldering komponen pada pcb dan
desoldering dengan benar dan bertanggung jawab.

soldering dan desoldering

Soldering
Menyolder adalah menghubungkan antara kaki
komponen – komponen elektronika dengan suatu
sirkuit pada PCB (Printed Circuit Board).
Desoldering
Adalah proses pelepasan kaki komponen dari
pcb, agar tidak rusak pada saat melepas kaki
komponen dari pcb yang telah disolder.
Cara pemasangan komponen

sambungan….

Lanjutan…
Langkah-langkah dalam
penyolderan
1. Memanaskan
Tempelkan ujung solder antara kaki
komponen dan tembaga pada pcb
(pattern).

2. Tempelkan ujung
kawat timah ke kaki komponen
sampai mencair secukupnya.

3. Tarik/lepaskan kawat
timah

Contoh model solderan yang baik


Contoh soleran yang baik dan jelek

Langkah desoldering
•Tekan pompa/pegas sampai terkunci
•Setelah sambungan dipa-naskan dengan solder
dan timahnya mencair, Arahkan ujung Atraktor
ke titik sambungan .
•Tekan tombol untuk melepaskan pegas sehingga
menyedot timah yang telah cair tadi ke dalam
Atraktor
NOMOR
MATA PELAJARAN : JOB
KERJA BENGKEL DAN GAMBAR SHEET:
TEKNIK 04
SMK NEGERI 2
YOGYAKARTA
Hari : Kamis MATERI POKOK :
Teknik Soldering dan Desoldering
NILAI :
Tgl : 24 – 10 - 2019
Guru : Deny Maurids
Keas

A. Kompetensi
4.9. Melakukan soldering komponen pada PCB dan desoldering.

Indikator

4.9.1 Mempraktekan Teknik soldering dan desoldering.

4.9.2 Melakukan soldering komponen pada pcb dan desoldering.

B. Tujuan

5. Setelah melakukan praktik, peserta didik akan dapat mempraktekan


soldering komponen pada pcb dan desoldering dengan benar
dan bertanggung jawab.
6. Setelah melakukan praktik, Peserta didik akan dapat melakukan
soldering komponen pada pcb dan desoldering dengan benar
dan bertanggung jawab.

C. Dasar Teori
A. Soldering

Menyolder adalah menghubungkan antara kaki komponen – komponen


elektronika dengan suatu sirkuit pada PCB (Printed Circuit Board), Sehingga
dapat dikatakan bahwa soldering adalah proses penyambungan antara
komponen elektronika dengan cirkuit.
C. Desoldering

Adalah proses pelepasan kaki komponen dari pcb, agar tidak rusak pada saat
melepas kaki komponen dari pcb yang telah disolder, perlu alat yang kita
kenal dengan nama atraktor (Solder Pump).

1. Alat/ Bahan
1. Solder................................................................. 1 pcs
2. Atraktor………………………………………………….. 1pcs
3. Penyangga……………………………………………….. 1pcs
4. Tang Potong…………………………………………….. 1pcs
5. Tang Jepit……………………………………………….. 1pcs
6. Penyedot Timah/Atraktor……………………………. 1pcs
7. Timah/tenol……………………………………………. 1pcs
8. Pasta Solder (Arpus atau solder flux)……............. 1pcs
9. Papan PCB………………………………………………. 1pcs
10. Resistor 180 K ohm………………………………………3 Pcs
11. Elco 50v/3,3 µf………………………………………….2 pcs
12. Elco 50v/470 µf………………………………………….1 pcs

D. Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah pakian praktek/ wearpack sesuai standar.
2. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Ikuti langkah-langkah yang ada dalam LKPD ini.
4. Mintalah petunjuk pada Guru bila mendapati hal-hal yang
meragukan.

E. Langkah Kerja
Langkah Kerja
1. Periksa kesiapan peralatan kerja termasuk peralatan keselamatan dan
kesehatan kerja.
2. Siapkan bahan yang akan disolder, antara lain membersihkan kaki – kaki
komponen yang akan disolder dan membersihkan permukaan PCB.
3. Atur panas pembakaran baut solder.
4. Bengkokkan kaki-kaki komponen dengan jarak sama dengan diameter
komponen.
5. Tata komponen yang akan disolder.
6. Solder sesuai gambar kerja sampai selesai.
7. Bersihkan bekas penyolderan.
8. Periksa hasi penyolderan.
9. Tunjukkan hasil penyolderan kepada Guru.
10. Bereskan kembali tempat dan peralatan kerja.

F. Bahan Diskusi
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………...
G. Pertanyaan dan Tugas
1. Kemiringan yang digunakan dalam menyolder adalah 45 derajat,
jelaskan jika dalam menyolder kita mengabaikan kemiringan
tersebut!
2. Jelaskan mengapa dalam dalam melakukan penyolderan solder
dipasang duluan pada papan pcb sebelum timah dipasang!
3. Jelaskan apakah yang akan terjadi jika dalam melepaskan kaki
komponen tidak menggunakan atraktor!
4. Jelaskan beberapa langkah dalam melakukan desoldering!
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan tuliskanlah kesimpulan
dan saran dibawah ini.

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………...
EVALUASI
Teknik Soldering dan Desoldering

C. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
Kelas / Semester : X (TAV 2)/I
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Materi Pokok : Teknik Soldering dan desoldering
Alokasi Waktu : 2 Jam@ 45 Menit
Bentuk Soal : Essay

C. KOMPETENSI DASAR
3.9. Menerapkan Teknik soldering dan desoldering.

4.9. Melakukan soldering komponen pada PCB dan desoldering.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.9.1 Menjelaskan Teknik soldering dan desoldering


3.9.2 Mendemonstrasikan Teknik soldering dan desoldering.

4.9.1 Mempraktekan Teknik soldering dan desoldering.


4.9.2 Melakukan soldering komponen pada pcb dan desoldering.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat


menjelaskan teknik soldering dan desoldering dengan benar .
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menerapkan teknik soldering komponen pada pcb dan
desoldering dengan benar .
3. Setelah melakukan praktik, peserta didik akan dapat mempraktekan
soldering komponen pada pcb dan desoldering dengan benar
dan bertanggung jawab.
4. Setelah melakukan praktik, Peserta didik akan dapat melakukan
soldering komponen pada pcb dan desoldering dengan benar
dan bertanggung jawab.
PENILAIAN HASIL BELAJARENILAIAN HASIL BELAJAR
Jenis / Teknik Penilaian (observasi)
1. Penilaian Sikap

Rasa
Tanggung
Ingin Jujur Jawab
Disiplin Santun
No Nama Siswa Tahu Total
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
HANIFAH UMI
1
SA'ADAH
INA MUTIARA
2
HERANI
KYKAN RAFAEL
3
PRATAMA PUTRA
MAULANA
4 BINTANG
RAMADHAN
MUAMAR KHADAFI
5
PUTRA EFFENDI
MU'AMMAR
6
ABRAHAM
7 MUFTHI AKBAR
MUHAMAD KHARIS
8
LAKSAMANA
MUHAMMAD
9 ALDIFIO GHIFARI
LUBIS
MUHAMMAD
10 FAINALLAZI ROMI
HABIBI
MUHAMMAD NUR
12 ROSYID ADI
SAPUTRA
MUHAMMAD
13 ROZAK
AMARULLAH
MUHAMMAD
14
THOHA
NUR RAHMAT
15 SYAWALDIANSYA
H
RAFI NAUFAL
16
MAJID
RAHMAD REYZA
17
MAS'UD FEBRIAN
RAKA SAIFUDDIN
18
SAPUTRA
19 RAYHAN HANAFI
20 Rendy Akmal Permana
RIFA RESTU
21
SATRIA GIGIH
RIZKY NUR
22
HERNAWAN
SHAFWAN CAHYO
23
NUGROHO
SYACHREZA DEWA
24
PERDANA
SYAHRUL ZAHFI
25
RIDZO
26 TETI ISNAINI
TRI
27
WAHYUNINGRUM
TRIANITA LOLA
28
AGSARI
VICTORY NOOR
29
PRATAMA
30 VIGE HAVERAY
31 WAHYU SETIAJI
YANUAR AJI
32
PRAYOGA
RIZKY NUR
33
HERNAWAN
SHAFWAN CAHYO
34
NUGROHO
Indikator Penskoran:
Skor 4 bila tiga deskriptor muncul
Skor 3 bila dua deskriptor muncul
Skor 2 bila satu deskriptor muncul
Skor 1 bila tidak ada satupun deskriptor muncul

Rubrik Penskoran Penilaian


1) Aspek Rasa Ingin Tahu
Deskriptor :
a. Mengajukan pertanyaan
b. Penuh perhatian
c. Memiliki banyak sumber belajar

2) Aspek Jujur
Deskriptor :
a. Jujur ketika melakukan evaluasi
b. Mengemukakan data sesuai fakta
c. Menghargai pendapat teman

3) Aspek Tanggung jawab


Deskriptor :
a. Melakukan diskusi dengan aktif dalam kelompok
b. Mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi
c. Menyelesaikan tugas tepat waktu

4) Disiplin
Deskriptor :
a. Datang tepat waktu
b. Menggunakan pakaian praktek
c. Menggunakan peralatan dengan benar
5) Santun
Deskriptor :
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Berperilaku sopan

Pedoman Penilaian
Skor Sikap Siswa
20 Sangat Baik
15-19 Baik
10-14 Cukup
5-9 Kurang
2. Penilaian Pengetahuan
Kisi – kisi soal

Kompetensi Indikator Tujuan Indikator Soal Jenis Soal No Soal


Dasar IPK
3.9. Menerapkan Teknik 3.9.1. 1. peserta didik Setelah menggali Tertul 1
soldering dan Menjelaskan akan dapat informasi, is
desoldering.
Teknik menjelaskan Siswa dapat
soldering dan teknik soldering Menjelaskan Teknik
desoldering dan desoldering soldering dan
dengan benar . desoldering

2. peserta didik
akan dapat
Setelah menggali 2
menerapkan
informasi, Siswa dapat
teknik soldering menerapkan teknik
3.9.2. komponen desoldeering
Mendemonstr pada pcb dan
asikan Teknik desoldering
soldering dan dengan benar .
desoldering.
Petunjuk Penilaian Uraian

N
Butir Pertanyaan Bobot Soal Skor yang diperoleh SKOR AKHIR
o

Sebutkan beberapa alat dan bahan yang


digunakan pada saat solder dan
1 dan jelaskan jika solder yang
desoldering,
kita gunakan. daya(watt) melebihi
ketentuan dalam menyolder komponen
elektronika!
Jelaskan 2langkah yang benar dalam
melakukan desoldering!
.

Petunjuk Penskoran

No. Butir Soal Kunci Jawaban Bobot Skor


Sebutkan beberapa alat 1. Solder, atraktor, timah,
dan bahan yang pasta solder, tang pemotong dan tang
digunakan pada saat penjepit.
solder dan desoldering, Jika dalam melakukan penyolderan solder
dan jelaskan jika yang digunakan dayanya melebihi batas
1. solder yang kita maka komponen yang akan disolder akan
gunakan daya(watt) bisa rusak.
melebihi ketentuan
dalam menyolder
komponen elektronika.
Jelaskan langkah yang  Tekan pompa/pegas sampai
benar dalam
menggunakan terkunci
desoldering,  Setelah sambaungan dipa-
naskan dengan solder dan
timahnya mencair, Arahkan
ujung Atraktor ke titik
sambungan .
 Tekan tombol untuk
melepaskan pegas sehingga
menyedot timah yang telah
cair tadi ke dalam Atraktor
2.
 Ulangi cara di atas untuk
menghilangkan atau
membersihkan sisa timah yang
masih menempel pada
sambungan
 Atraktor mungkin perlu
dikosongkan isinya dengan
membuka sekrup jika sudah
penuh

Total Skor Maksimum 100

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒐𝒈𝒏𝒊𝒕𝒊𝒇 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
Pedoman Penskoran/Rubrik Penilaian
Soal no 1 (skor makasimal 50)
Jawaban Skor
Jika peserta didik mampu menyebutkan 6 alat bahan 4
serta dapat menjelaskan pemakaian solder yang diatas
daya yang ditentukan
Jika peserta didik mampu menyebutkan 5 alat bahan 3
serta dapat menjelaskan pemakaian solder yang diatas
daya yang ditentukan
Jika peserta didik mampu menyebutkan 4 alat bahan 2
Jika peserta didik mampu menyebutkan 3 alat bahan 1
Jika peserta didik tidak mampu menyebutkan dan 0
menjelaskan

Soal no2 (skor makasimal 50)


Jawaban Skor
Jika peserta didik mampu menjelaskan 5 langkah dalam melakukan 4
desoldering

3
Jika peserta didik mampu menjelaskan 4 langkah dalam melakukan
desoldering

Jika peserta didik mampu menjelaskan 2 langkah dalam melakukan 2


desoldering

Jika peserta didik mampu menjelaskan 1 langkah dalam melakukan 1


desoldering

Jika pesertadidik tidak mampu menjelaskan langkah dalam melakukan 0


desoldering
3. Lembar Penilaian Psikomotorik
Rubrik Penilaian Psikomotorik/Proyek
KRITERIA
No ASPEK PENILAIAN Skor Perolehan
5 4 3 2 1
1 Kecepatan dan ketepatan dalam melakukan
soldering
2 Kecepatan dan ketepatan dalam melakukan
desoldering
3 Ketepatan dalam teknik soldering sesuai
dengan aturan.
4 Ketepatan dalam teknik desoldering sesuai
dengan aturan.
5 Ketepatan dan kerapian dalam memasang
komponen elektronika diatas papan PCB.
Kriteria Penilaian Psikomotorik
N Skor Ranah Psikomotorik
Aspek yang dinilai
o 5 4 3 2 1
Kurang
terampil
Cukup Kurang terampil dalam
Kecepatan dan Tidak terampil
Sangat terampil erampil dalam melakukan melakukan
ketepatan dalam melakukan soldering
1 dalam melakukan dalam soldering sesuai soldering
melakukan tidak sesuai dengan
soldering melakukan dengan waktu tidak sesuai
soldering waktu yang ditentukan
soldering yang ditentukan dengan waktu
yang
ditentukan

Kurang
terampil
Cukup Kurang terampil
Kecepatan dan dalam Tidak terampil melakukan
Sangat terampil erampil dalam melakukan
ketepatan dalam melakukan desoldering tidak sesuai
2 dalam melakukan dalam desoldering sesuai
melakukan desoldering dengan waktu yang
desoldering melakukan dengan waktu
desoldering sesuai dengan ditentukan
desoldering yang ditentukan
waktu yang
ditentukan

Kurang teliti
Cukup teliti
melakukan
Ketepatan dalam Sangat teliti dalm dalm Kurang teliti Tidak teliti melakukan
soldering
teknik soldering melakukan melakukan dalam melakukan soldering sesuai dengan
3 sesuai dengan
sesuai dengan soldering sesuai soldering soldering sesuai ketentuan dan tidak tepat
ketentuan dan
aturan. dengan ketentuan sesuai dengan dengan ketentuan waktu
tidak tepat
ketentuan
waktu
Kurang teliti
Cukup teliti
Ketepatan dalam melakukan
Sangat teliti dalm dalm Kurang teliti Tidak teliti melakukan
teknik desoldering
melakukan melakukan dalam melakukan desoldering sesuai dengan
desoldering
4 sesuai dengan
desoldering sesuai desoldering desoldering sesuai ketentuan dan tidak tepat
sesuai dengan ketentuan dan
dengan ketentuan sesuai dengan dengan ketentuan waktu
aturan. tidak tepat
ketentuan
waktu

Kurang tepat
Tepat tapi
Sangat tepat dan Kurang tepat tapi dan kurang
Ketepatan dan kurang rapi
rapi dalam rapi dalam rapi dalam
kerapian dalam dalam Tidak tepat dan tidak rapi dalam
memasang memasang memasang
memasang
5 memasang memasang komponen elektronika
komponen komponen komponen
komponen diatas komponen diatas papan pcb.
elektronika diatas elektronik diatas elektronika
papan pcb. elektronikdiat
papan pcb. papan pcb. . diatas papan
as papan pcb.
pcb.

Yogyakarta, Oktober 2019 Guru


Guru Pamong Mapel

Drs. Y. Sulung Iswardani Deny Maurids Keas, S. Pd


NIP . 19630414199003 1 006

Mengetahui,

Kepala Sekolah Ketua Program Keahlian TAV

Dodot Yuliantoro, S.Pd, M.T Arif Sujatmika, S.Pd


NIP. 19670718 199501 1 001 NIP . 19720608 200604 1 015

Anda mungkin juga menyukai