Sanitasi Dan Hygiene Kecantikan 1
Sanitasi Dan Hygiene Kecantikan 1
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam
rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini
merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku
ini.
ii
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar
dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi
dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi
dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti
rumusan tersebut.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk
meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan
kegiatan buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk
kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan
sosial dan alam.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan
masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami
ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi
kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun
Indonesia Merdeka (2045).
iii
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
DAFTAR ISI
Halaman
v
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
i
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
PETA KONSEP
keg. belj 2
keg. belj 3
Sanitasi Mikro Bahan
Hygiene organisme Sanitair
SANITASI JAMUR
KOSMETIKA
SANITASI
PERUSAHAAN
vii
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
GLOSARIUM
viii
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
esan pertama yang harus ditunjukkan oleh pengelola usaha salon pada
K pelanggan salon adalah: Fasilitas ruangan dan perabot yang bersih, udara
segar, cahaya terang, sehingga menimbulkan rasa nyaman, dan aman
selama mengikuti pelayanan jasa kecantikan dengan kata lain kondisi
sanitasi dan hygiene salon menjadi kunci menarik pelanggan salon. Oleh
karenanya para tenaga ahli kecantikan (beautician/hairdresser)
dituntut harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dan sikap dalam
menciptakan sanitasi dan hygiene.
Dalam pembelajaran pada siswa SMK bidang kecantikan, Sanitasi dan hygiene
kecantikan merupakan kompetensi mendasari seluruh jenis kegiatan
pembelajaran kompetensi kecantikan. Dengan demikian kompetensi ini wajib
dikuasai peserta didik dari awal memasuki pendidikan bidang keahlian
kecantikan.
Adapun ruang lingkup materi Sanitasi dan hygiene kecantikan jilid 1 ini meliputi:
1
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
B. Prasyarat
K
ompetensi sanitasi hygiene kecantikan seri 1 ini merupakan kompetensi
yang wajib dikuasai siswa dalam mempelajari kompetensi bidang keahlian
kecantikan, sanitasi hygiene kecantikan adalah kompetensi yang menjadi
kunci awal suksesnya suatu pekerjaan pelayanan jasa di dunia usaha salon.
Kesan pertama konsumen masuk salon adalah melihat kondisi salon pada unsur
sanitasi lingkungan dan personal hygiene, oleh karenanya kompetensi ini menjadi
teramat penting untuk dipelajari dan menjadi Dasar kompetensi pada bidang
kecantikan Sanitasi dan Hygiene.
2
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Akhirnya penulis berharap semoga para siswa mudah memahami mata pelajaran
ini dan lebih memaknai sanitasi hygiene dalam kehidupan baik di tempat kerja
maupun dalam kesehariannya.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari bahan ajar “Sanitasi dan Hygiene Kecantikan seri 1“ ini,
peserta didik diharapkan dapat:
3
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Berilah tanda check list pada setiap pernyataan berikut ini sesuai kemampuan
yang anda miliki sekarang. Isilah cek list pada kolom “ya“ jika anda merasa telah
mampu, dan cek list “tidak” jika anda merasa belum mampu.
Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah anda dapat memahami ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkup kompetensi sanitasi
hygiene kecantikan ?
2. Apakah anda dapat menguraikan jenis, struktur dan
perkembangbiakan mikro organisme ?
3. Apakah anda memahami bahan pembersih dan saniter
?
4. Apakah anda memahami cara pembersihan dan
sanitasi peralatan serta ruangan salon kecantikan ?
5. Apakah anda dapat menjelaskan keselamatan kerja,
kecelakaan kerja dan perlindungan kerja dari kebakaran
?
6. Apakah anda dapat mendeskripsikan berbagai jenis
penyakit akibat kerja?
7. Apakah anda dapat menjelaskan definisi dan manfaat
sanitasi hygien di dunia usaha kecantikan?
8. Apakah anda dapat menjelaskan hygiene pribadi ?
9. Apakah anda dapat menjelaskan sanitasi hygiene di
perusahaan ?
10. Apakah anda dapat menjelaskan prinsip kesehatan dan
keselamatan kerja di dunia usaha salon kecantikan?
5
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
BAB II PEMBELAJARAN
A. Deskrips i
S
ecara spesifik ruang lingkup sanitasi dan hygiene kecantikan pada Bahan
ajar ini mempelajari tentang pengetahuan dan Implementasi sanitasi dan hygiene
pada dunia usaha/industri kecantikan. Sesuai perkembangan
zaman, maka berbagai jenis jasa pelayanan di industri kecantikan menuntut
pelayanan yang memenuhi prinsip sanitasi dan hygiene. Pada hakekatnya
penerapan sanitasi dan hygiene dimulai dari persiapan, proses kinerja hingga
penyelesaian jenis pelayanan jasa tersebut. Kegiatan pembelajaran ini meliput:
B. Kegiatan Belajar
6
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
b. Uraian Materi
1. Pengertian Sanitasi
Menurut Ehler and Steel (1980), sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap
faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit.
Pengertian sanitasi mengarah kepada usaha konkrit dalam mewujudkan kondisi
hygiene dan usaha ini dinyatakan dengan pelaksanaan di laangan berupa
pembersihan, penataan, sterilisasi, penyemprotan hama, dan sejenisnya.
Oleh karena itu jika hygiene merupakan tujuan, maka sanitasi merupakan
tindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut
Beberapa pengertian sanitasi:
a) Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
b) Upaya menjaga kesehatan melalui pemeliharaan alat, tempat kerja atau
air dan salurannya agar hygieneis (sehat) dan bebas pencemaran yang
diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
c) Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan
masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai
faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.
d) Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by
eliminating or controlling the environmental factor which from links in the
chain of tansmission.
e) Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor
lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
7
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan kita,
misalnya:
a) mencegah penularan penyakit
b) mencegah timbulnya bau tidak sedap
c) menghindari pencemaran lingkungan
2. Pengertian Hygiene
Kata “higiene” berasal dari bahasa yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986).
Dalam sejarah yunani, higiene berasal dari nama seorang dewi yaitu Hygea (dewi
pencegah penyakit).
Hygiene adalah suatu ilmu yang mempelajari segala usaha yang dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan hidup manusia (suatu usaha kegiatan
pencegahan yang menitikberatkan usahanya pada kegiatan-kegiatan yang
mendukung kebersihan, kesehatan, dan keselamatan jasmani maupun rohani
manusia dan juga lingkungan hidup sekitarnya).
8
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Hygiene adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan.
Dengan demikian tindakan hygiene merupakan usaha kesehatan preventif yang
bertujuan menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan individu, maupun
kesehatan masyarakat disekitarnya.
Jadi dalam hal ini hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga
melindungi diri agar tetap sehat.
Secara garis besar perbedaan antara hygiene dan sanitasi adalah terletak pada
hal bahwa hygiene lebih mengarahkan keaktifannya kepada manusia
(perseorangan atau masyarakat umum, sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan
pengendalian faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
Menurut Putu Sudiara, Bagus (1996:18) ruang lingkup sanitasi dan hygiene
antara lain: Hygiene perorangan (personal Hygiene), sanitasi dan hygiene
lingkungan, sanitasi dan hygiene perusahaan, sanitasi dan hygiene kosmetika,
sanitasi an hygiene alat (tool kit).
Kesehatan pribadi khususnya bagi mereka yang terlibat dan bekerja pada
sebuah salon kecantikan perlu diperhatikan, karena hal ini selain penting untuk
dirinya sendiri juga berkepentingan untuk pelanggan dan keberlangsungan
perusahaan.
9
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Ada beberapa hal yang harus dijaga oleh para pegawai salon kecantikan
secara jasmaniah diantaranya adalah:
1) Menjaga kebersihan tubuh dan anggota tubuh yang lainnya dari sumber
penularan penyakit dengan memperhatikan kebiasaan mandi, menjaga
kebersihan mulut dan gigi. Selain itu selalu memelihara kebersihan rambut
dan kuku.
http://3.bp.blogspot.com/-IEpWUkfyeE/UMFGD3TBfyI/AAAAAAAAAbo/Mq-
BOWiynsQ/s1600/menjaga-kesehatan-mata.jpg
10
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Kebersihan hidung:
http://static.republika.co.id/uploads/i
mages/detailnews/hidung-ilustrasi-
_130526182401-289.jpg
11
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
http://2.bp.blogspot.com/-FPXRJ8tIZMY/Uo5BFKQBL-
I/AAAAAAAAAgE/7dtAFCvA7uY/s1600/tips-kesehatan-telinga.jpg
12
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(c) Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lain dan saling
mengunci. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan
gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
(d) Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan
gerakan ke depan, ke belakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
(e) Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan
gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
(f) Setelah minimal 10 detik mencuci tangan, bilas tangan hingga seluruh
busa sabun hilang.
(g) Keringkan tangan dengan tisu bersih atau handuk sekali pakai, atau
pengering udara. Jika memungkinkan, gunakan tisu atau handuk untuk
mematikan kran.
http://klikdokter.com/userfiles/hand-sanitizer.jpg
http://www.bundakonicare.com/0_repository/images/nail.jpg
13
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
http://www.anneahira.com/images/merawat-kuku-kaki.jpg
11) Melakukan latihan jasmani secara teratur guna memperkuat otot-otot dan
memperlancar peredaran darah serta meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap serangan penyakit.
12) Melakukan istirahat yang teratur demi pemeliharaan kesehatan.
13) Memperhatikan sikap tubuh yang baik sewaktu berdiri, duduk berjalan atau
melakukan pekerjaan.
14) Memperhatikan penggunaan sepatu/selop/kaos kaki sewaktu bekerja.
Model sepatu yang dikenakan hendaknya berbentuk sederhana dan bersih.
14
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
15
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
16
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Pengertian
a. Limbah padat adalah semua buangan yang berbentuk padat termasuk
buangan yang berasal dari kegiatan perkantoran.
b. Limbah cair adalah semua buangan yang berbentuk cair termasuk tinja.
17
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
18
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Mg/m ppm
2 Amonia (NH3) 17 25
3 Karbon Monoksida 29 25
(CO)
(e) Mikrobiologi
- Angka kuman kurang dari 700 koloni per meter kubik udara
- Bebas kuman pathogen
19
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Intensitas cahaya di ruang kerja harus sesuai dengan luas area dan
volumenya.
Pengertian :
Vektor penyakit adalah binatang yang dapat menjadi perantara penular
berbagai penyakit tertentu (misalnya serangga). Binatang tersebu menjadi
reservoar (penjamu) penyakit contohnya tikus, kecoa, dan serangga.
a. Reservoar (penjamu) penyakit adalah binatang yang didalam
tubuhnya terdapat kuman penyakit yang dapat ditularkan kepada
manusia (misalnya tikus).
b. Pengendalian vektor penyakit adalah segala upaya untuk mencegah
dan memberantas vektor.
20
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
21
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
1) Persyaratan Gedung
(a) Bangunan gedung harus kuat, utuh serta dapat mencegah
kemungkinan terjadinya penularan penyakit dan kecelakaan.
(b) Pembagian ruang yang jelas sesuai dengan fungsinya.
(c) Sarana bangunan harus memenuhi syarat kesehatan.
2) Sarana gedung
(a) Dinding dalam sebelah rata, berwarna terang serta mudah
dibersihkan.
(b) Langit-langit, berwarna terang, mudah dibersihkan, tinggi dari lantai
minimal 2,5 meter.
(c) Lantai kedap air, rata, tidak licin, serta mudah dibersihkan.
(d) Atap terbuat dari bahan yang kuat, tidak bocor.
(e) Ventilasi, dapat menjamin peredaran udara dengan baik, minimal 10
% x luas lantai. Luas lubang ventilasi tidak permanen (pintu dan
jendela) minimal !0 % luas lantai.
(f) Pencahayaan, cukup, tidak menyilaukan dan intensitasnya sesuai
dengan kebutuhan.
(g) Tersedia toilet untuk pengunjung.
(h) Tersedia pemadam kebakaran.
(i) Tersedia kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
(j) Ruangan perawatan kecantikan kulit dan rambut. Ruangan untuk tata
kecantikan rambut dan kulit harus terpisah.
(k) Memiliki ruang tunggu.
22
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
3) Kelengkapan salon
(a) Kelengkapan peralatan alat- alat kecantikan dan bahan kosmetika
harus yang terdaftar pada Departemen kesehatan.
(b) Kelengkapan surat-surat yang mendukung, diantaranya : surat izin
usaha, surat keterangan berbadan sehat bagi semua tenaga kerja di
salon, dan lain-lain.
23
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
24
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Tujuan sanitasi dan Hygiene adalah menjaga kondisi alat agar tetap steril,
tidak terkontaminasi udara pada saat penyimpanan, dan membersihkan dari
berbagai kotoran atau sisa kosmetika agar tidak member peluang
berkembangnya mikroba yang menyebabkan alat berjamur, serta
mengkondisikan suhu ruangan dalam penyimpanan agar terhindar dari karat.
Pada modul ini sanitasi alat salon lebih menitik beratkan bagaimana cara
perawatan dan penyimpanan dengan memenuhi criteria sanitasi dan hygien
pelayanan di salon kecantikan. Serta penggunaan yang tetap menjaga
sterilisasi alat.
Untuk dapat melakukan sanitasi alat perawatan, siswa terlebih dahulu harus
menngenal alat–alat kecantikan meliputi jenis, fungsi atau kegunaan dan
bahan dasar alat.
Dalam memilih peralatan salon perhatikan syarat atau Kriteria alat salon
berikut ini:
Permukaan rata dan halus pada bagian luar dan dalam sehingga mudah
dibersihkan.
Tahan karat, walaupun sering kena air tapi tidak mudah berkarat karena
karat membahayakan memungkinkan timbul reaksi kimia dengan
kosmetika atau dengan kulit dan rambut manusia.
Pemilihan alat yang Jelas mempunyai daya guna.
Alat tidak menimbulkan bahaya, baik dalam waktu dekat/segera langsung
maupun dalam waktu yang lama.
25
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Dalam uraian alat listrik ini mencakup Alat yang dipergunakan dalam
pelayanan perawatan kecantikan dengan energy listrik meliputi:
alat perawatan kulit atau rambut menggunakan energi listrik
alat kategori alat besar (equipment) dan alat kecil (tools).
Alat pokok dan alat tambahan.
Dari berbagai jenis bahan dasar.
27
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
www.disributoralatsalon.com
28
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Sebagaimana sifat sifat kayu yang mudah lembab, maka alat ini
rentan terkena jamur. Oleh karena itu, jika Anda telah selesai
menggunakan alat ini, segera dibersihkan seluruh permukaannya
dengan sabun dan bilas di bawah air mengalir.
www.disributoralatsalon.com
Peralatan yang terbuat dari plastik, dan melamin misalnya jepit rambut,
sisir, cawan dan lain sebagainya. Kelemahan alat yang terjadi pada
perabotan plastik adalah permukaannya mudah sekali berminyak.
Pembersihannya pun harus dilakukan dengan telit agar hasil yang
didapat benar-benar bersih.
Ingat, karena sifat plastik yang mudah terurai oleh panas, Anda
sebaiknya tidak menggunakan bahan plastik sebagai wadah kosmetika
29
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
30
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
31
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
www.disributor-kosmetika-salon.com
Pada prinsipnya preparat cream ini water merupakan emulsi oil inwater
merupakan emulsi oil inwater. Untuk menjaga sanitasi kosmetika,
tempatnya bersihkan dengan lap kering agar tidak ada debu dan lemak
yang menempel pada tutupnya atau pada wadahnya. Dalam pemakaian
ambillah menggunakan alat berupa spatula/sendok dari bahan plastik atau
kaca atau logam stainless jangan memakai bahan dari tembaga.
Penyimpanan pada suhu ruangan.
32
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
www.disributor-kosmetika-salon.com
Preparat cair dapat berupa Jika lotion jernih disebut larutan , namun jika
terdapat endapan disebut campuran. Lotion ini harus selalu tertutup bahan
cair sifatnya mudah tumpah, dan aromanya mudah menguap.
Pemakaiannya tuangkan pada kapas atau pada cawan kecil dan segera
ditutup kembali.
Preparat cair lainnya seperti shampoo, face tonic, serum dll. Untuk sanitasi
kosmetika ini, kemasannya dibersihkan dengan lap kering. Dalam
pemakaian selalu gunakan cawan kecil, baru kemudian ambil kapas
dibasahkan diatasnya. jangan langsung kapas dibasahkan dari botol
karena dapat merusak kosmetika.
www.disributor-kosmetika-salon.com
Produk yang bersifat bubuk mudah terbang dan terhirup udara, oleh
karenanya simpanlah ditempat kering dan pemakaiannya tuangkan pada
lembar tissue secukupnya untuk digunakan, hal ini menjaga kualitas
kosmetika agar tidak rusak.
33
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(4) Stick
www.disributor-kosmetika-salon.com
(6) Aerosol
34
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
www.disributorkosmetikasalon.com
Hal yang penting yang juga harus diperhatikan dalam penggunaan, dan
pemilihan kosmetika perhatikan label kadaluarsa produk serta harus yang
memiliki izin BPOM. Sebagai perhatian kosmetika adalah pengetahuan
bahan kosmetika yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam produksi
kosmetika antara lain;
(a) Antimon dan senyawanya.
(b) Arsen dan senyawanya
(c) Barium dan garamnya, kecuali barium sulfat
(d) Berlium dan senyawanya
(e) Bitional
(f) Fosfor
(g) Hidrokinon Monobenzileter
(h) Hormon
35
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
c. Rangkuma n
1. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik
manusia yang mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi, sehingga
merugikan perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.
2. Pengertian Hygiene
Hygiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang
berguna bagi kesehatan. Secara garis besar perbedaan antara hygiene dan
sanitasi adalah terletak pada hal bahwa hygiene lebih mengarahkan
keaktifannya kepada manusia (perseorangan atau masyarakat umum,
sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan pengendalian faktor-faktor
lingkungan hidup manusia.
36
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Hygiene Lingkungan
Hygiene lingkungan bertujuan menciptakan lingkungan hidup yang
memberikan kemungkinan terbaik untuk mencapai kesehatan. Usaha
usaha tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain:
37
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
b) Sarana gedung
1) Dinding dalam sebelah rata,
2) Langit-langit, mudah dibersihkan, tinggi dari lantai minimal 2,5
meter.
3) Lantai, kedap air, rata, tidak licin, serta mudah dibersihkan.
4) Atap, tidak bocor.
5) Ventilasi, dapat menjamin peredaran udara dengan baik.
6) Pencahayaan, cukup.
7) Toilet, tersedia toilet untuk pengunjung
8) Tersedia pemadam kebakaran.
9) Tersedia kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
10) Ruangan perawatan kecantikan kulit dan rambut.
11) Memiliki ruang tunggu.
12) Memiliki kamar kecil.
c) Kelengkapan salon
1) Kelengkapan peralatan alat-alat kecantikan dan bahan kosmetika
harus yang terdaftar pada Kementrian kesehatan.
2) Kelengkapan surat-surat yang mendukung, diantaranya : surat izin
usaha, surat keterangan berbadan sehat bagi semua tenaga kerja di
salon, dan lain-lain.
1) Area Publik
Area ini terdiri dari beberapa ruangan:
(a) Area penerima (reception area)
38
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
39
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
d. Tugas
e. Tes Formati f
EVALUASI FORMATIF
Kerjakan tes essay dibawah ini, jawablah dengan uraian sesuai infoemasi yang
anda peroleh dari modul ini dan referensi lainnya pemahaman anda
40
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
41
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Kalian sudah mempelajari dan mengetahui tentang sanitasi dan hygiene. Untuk
mengukur pemahaman kalian tentang materi pada pembelajaran 1 ini, kalian
diminta untuk mengamati salon yang ada di sekitarmu, perhatikan area kerja dan
lingkungan salon tersebut. Catatlah hasil pengamatanmu pada lembar kerja
berikut ini. Selamat mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.
Nama Salon :
Alamat Salon :
Observer :
42
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
43
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
http://www.ayohidupsehat.info/2012/06/mengenal-perbedaan-infeksi-bateri-dan.html
b. Uraian Materi
1. Mikroorganisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme
44
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Pengertian Mikroorganisme:
http://www.google.com/search?q=mikroorganisme&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&
ei=g6mvUu6DLciKrQfB7oGwDA&ved=0CEsQsAQ&biw=884&bi
Dalam modul ini ruang lingkup mikroorganisme yang dipelajari meliputi: Jenis,
struktur dan perkembang biakannnya, serta kemanfaatan dan bahayanya bagi
manusia.
Fransisco Redi (1665), memperoleh hasil dari percobaannya bahwa ulat yang
berkembang biak di dalam daging busuk, tidak akan terjadi apabila daging
tersebut disimpan di dalam suatu tempat tertutup yang tidak dapat disentuh oleh
lalat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ulat tidak secara spontan berkembang dari
daging.
Habitat Mikroba
Pasteur (1875-1876) berdasarkan pengamatan mikroskopisnya meneliti
fermentasi membuktikan bahwa setiap proses fermentasi tertentu disebabkan oleh
aktivitas mikroba tertentu pula, yang spesifik untuk proses fermentasi tersebut.
46
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Sebagai contoh fermentasi alkohol oleh khamir, fermentasi asam laktat oleh
bakteri Lactobacillus, dan fermentasi asam sitrat oleh jamur Aspergillus.
Apabila ada Oksigen, energi diperoleh secara respirasi aerob, apabila tidak ada
Oksigen energi diperoleh secara fermentasi anaerob. Pasteur mendapatkan
bahwa respirasi aerob adalah proses yang efisien untuk menghasilkan energi.
Mikroba memiliki bentuk kehidupan serta karakteristik yang khas yang bisa
dibedakan dari organisme lain, pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana
dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi, menjadikan mikroorganisme mampu
hidup diberbagai habitat (kosmopolitan).
Mikrobia bersifat ubiquitous: ada di mana-mana pada saat ini, ada di tubuh, ada di
lingkungan.
http://www.google.com/search?q=mikroorganisme&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&
ei=g6mvUu6DLciKrQfB7oGwDA&ved=0CEsQsAQ&biw=884&bi
Klasifikasi Organisme
Menurut teori evolusi, setiap jasad akan berkembang menuju ke sifat plantae
atau animalia. Hal ini digambarkan sebagai pengelompokan jasad berturut-turut
oleh Haeckel, Whittaker, dan Woese.
47
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
48
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Struktur Sel
http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme
49
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Rangka dasar dinding sel bakteri: Rangka dasar dinding sel bakteri adalah
murein peptidoglikan. Murein tersusun dari N-asetil glukosamin dan N-asetil
asam muramat, yang terikat melalui ikatan 1,4-_-glikosida. Pada N-asetil asam
muramat terdapat rantai pendek asam amino: alanin, glutamat,
diaminopimelat, atau lisin dan alanin, yang terikat melalui ikatan peptida.
Peranan ikatan peptida ini sangat penting dalam menghubungkan antara
rantai satu dengan rantai yang lain. Komponen dan struktur dinding sel
prokariot ini sangat unik, dan tidak dijumpai pada sel eukariotik. Dinding sel
bakteri gram positif: Dinding sel bakteri gram positif terdiri 40 lapis rangka
50
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
dasar murein, meliputi 30-70% berat kering dinding sel bakteri. Senyawa lain
penyusun dinding sel gram positif adalah polisakarida yang terikat secara
kovalen, dan asam teikoat yang sangat spesifik. Dinding sel bakteri gram
negatif: Dinding sel bakteri gram negatif hanya terdiri atas satu lapis rangka
dasar murein, dan hanya meliputi + 10% dari berat kering dinding sel. Murein
hanya mengandung diaminopemelat, dan tidak mengandung lisin. Di luar
rangka murein tersebut terdapat sejumlah besar lipoprotein, lipopolisakarida,
dan lipida jenis lain. Senyawa-senyawa ini merupakan 80% penyusun dinding
sel. Asam teikoat tidak terdapat dalam dinding sel ini.
51
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Tipe flagel:
Monotrik - Flagela tunggal ditemukan di satu sisi
Lofotrik - Terdapat seberkas (banyak) flagel pada satu sisi kutub
Amfitrik - Terdapat satu flagela pada masing masing kutub
Peritrik - Flagela ditemukan diseluruh badan bakteri
Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel
hidup, sehingga diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe
jasad, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik
a) Prokariotik
52
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
b) Eukariotik
Golongan ini memiliki struktur sel lebih maju yaitu: sama dengan sel
tumbuhan dan binatang. Yang termasuk golongan ini ialah:
o Algae.
o Protozoa: Pastigopora (berflagel); Amuba; Sporozoa dan Siliata.
o Jamur.
o Jamur berlendir.
53
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
3. Jenis-Jenis Mikroorganisme
Mikroorganisme yang diuraikan dalam modul ini meliputi: Bakteri, Fungi (jamur),
dan Virus.
a) Bakteri
1) Pengertian
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok besar
organismeprokariota, selain archaea, yang berukuran sangat kecil serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.Struktur sel bakteri relatif
sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas.
http://media.viva.co.id/thumbs2/2009/05/29/713
91_bakteri_663_382.jpg
2) Ciri-Ciri Bakteri
Ciri-ciri Bakteri
55
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
3) Struktur Bakteri
http://2.bp.blogspot.com/-
ERiAm87ntO4/Ui8RpzKhqII/AAAAAAAAAi0/PON1kv2
_zKw/s1600/struktur-bakteri1.jpg
(a) Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri), meliputi:
(1) Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
(2) Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
(3) Sitoplasma adalah cairan sel.
(4) Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
(5) Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan
yang dibutuhkan.
56
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
4) Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
(a) Bakteri Kokus, terdapat beberapa varian sebagai berikut:
(1) Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal Diplokokus, yaitu
dua sel bakteri kokus berdempetan.
(2) Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
(3) Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk
kubus.
(4) Streptokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
(5) Stapilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
seperti buah anggur.
http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/biologi/kls%20x/mp_255
/images/hal10.jpg
57
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
http://gurungeblog.files.wordpress.com
http://gurungeblog.files.wordpress.com
58
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Bakteri bentuk L atau bakteri dalam bentuk protoplas, tidak berdinding sel.
Hal ini dapat terjadi karena mutasi atau dibuat. Contohnya (a)
Mycobacterium tuberculosis dalam medium dengan tegangan muka
rendah dan ditambah lisosim serta EDTA, (b) Strain mutan Staphylococcus
aureus.
(e) Bakteri anaerobik anoksigenik fototrofik
Bakteri ini mempunyai ciri berpigmen fotosintetik. Ada yang berbentuk
kokus, batang, dan lengkung. Berdasarkan sifat fisiologinya dapat dibagi
menjadi:
(1) Familia Thiorhodaceae (bakteri sulfur ungu). Contoh: Thiospirillum
sp.,Chromatium sp.
(2) Familia Athiorhodaceae/Rhodospirillaceae (bakteri sulfur non-ungu).
Contoh: Rhodospirillum, Rhodopseudomonas.
(3) Familia Chlorobiaceae (bakteri sulfur hijau). Contoh: Chlorobium,
Chloropseudomonas, Chlorochromatium.
59
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
60
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(b) Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel
bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu
bakteriofage (virus bakteri).
9) Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
(a) Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
61
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Bentuk protozoa:
http://id.wikipedia.org/wiki/Protozoa
Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau
seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki
fligel atau bersilia.
2) Ciri–Ciri Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah
satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel
itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran
plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :
Organisme uniseluler (bersel tunggal)
Eukariotik (memiliki membran nukleus)
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
Hidup bebas, saprofit atau parasit
Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup
Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba
Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan
membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan
secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau
bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya,
menjadi dua yang masing=masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya
bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma.
Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya
dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang
baru pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin
atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentu kista.
Didalam kistaamuba dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih
kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan
pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amuba ini akan
tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti
semula.
3) Habitat protozoa
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya
hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan.
Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang
protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti
algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa
spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-
tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat
apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton.
Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar
dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa
yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di
dalam rumen hewan ruminansia.
4) Peranan Protozoa:
Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut
ganggang, bakteri, dan microfungi. Protozoa memainkan peran baik
sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai makanan.
Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi
bakteri dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel
mereka, beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu,
dan yang lain lagi memiliki bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka
menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut
mereka seperti kompartemen disebut vakuola.
65
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(c) Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata
ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih
pendek dari flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti
besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara
mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan
mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk
proses reproduksi seksual.
Contoh :
Paramaecium caudatum: disebut binatang sandal, yang memiliki
dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil
yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis
(osmoregulator).
Balantidium coli : menyebabkan penyakit diare.
(d) Sporozoa, adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak
hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara
vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual)
66
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
c) Virus
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
1) Pengertian
Virus adalah mikroba yang nonseluler tidak memiliki perlengkapan selular untuk
membentuk energi sendiri serta tidak dapat bereproduksi sendiri. Virus bersifat
parasit obligat menginfeksi sel organisme, menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup menjadikannya sebagai sel inang untuk berkembang biak, dan di
luar inangnya menjadi tak berdaya. dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Virus berukuran super kecil atau submikroskopik, Virus hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron. Struktur virus terutama terdiri dari bahan genetik.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi.
67
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Perbedaan sifat antara virus dengan jasad bersel adalah sebagai berikut:
Susunan:
- Asam inti DNA/RNA DNA dan RNA
- Protein ada (selubung) ada, lengkap
- Lipida tidak ada/ada ada
- Polisakarida tidak ada/ada ada
- ATP/energi tidak ada ada
Susunan:
Sifat pertumbuhan:
- Terbentuk dari Ya Tidak
bahan genetik saja
- Bagian-bagian Ya Tidak
disintesis sendiri
- Terbentuk langsung TidakYa Ya
dari elemen struktur
sejenis yang ada
sebelumnya
68
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal
atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA,
dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan
genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh
genom virus.
Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang
didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat
pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada
dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
69
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa
bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas
protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang
dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T,
yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4,
butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid
sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi
gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam
mekanisme penginfeksian sel inang. Suatu virion terdiri atas bahan genetik (RNA
atau DNA) yang diselubungi oleh selubung protein. Selubung protein ini disebut
kapsid. Asan nuklein yang diselubungi kapsid disebut nukleokapsid.
Nukleokapsid dapat telanjang misalnya pada TMV (Tobacco Mozaik Virus yang
menyebabkan penyakit becak daun), Adenovirus dan virus kutil (Warzervirus);
atau diselubungi oleh suatu membran pembungkus misalnya pada virus influenza,
virus herpes. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer (misalnya
pada TMV dapat terdiri atas hanya satu rantaian polipeptida, juga dapat terdiri
atas protein monomer-protein monomer yang identik yang masing-masing terdiri
atas rantaian polipeptida). Pada dasarnya kapsid terdiri atas banyak satuan-
satuan dasar yang identik. Pada umumnya kapsid tersusun simetris. Pada TMV
(suatu virus yang berbentuk batang) kapsomernya tersusun dalam bentuk anak
tangga uliran spiral. Bentuk dasar virus adalah yang bulat, silindris, kubus,
polihedral, seperti huruf T, dan lain-lain.
Virus Berselubung
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
70
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Virus Kompleks
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
(a) Pada permulaannya phage melekat dengan bagian ekornya pada bagian
tertentu dari sel (fase adsorpsi phage pada sel).
(b) DNA phage dimasukkan ke dalam sel melalui tubus ekornya, DNA phage
merusak DNA bakteri sehingga proses di dalam sel dikendalikan oleh DNA
phage, kemudian akan terbentuk protein (selubung) phage dan DNA
phage yang baru (fase perkembangan phage).
(c) Fase yang terakhir ialah keluarnya partikel-partikel virus (bekteriophage)
dari sel. Sel bakteri mengalami lisis (bakteriolisis/ fase pembebasan
phage).
71
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
• Virus Telanjang
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab
penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada
makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang
72
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan
manusia sehingga menimbulkan penyakit.
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
74
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(2) Campak
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
http://2.bp.blogspot.com/
(4) Hepatitis
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
75
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(5) Polio
http://3DSCIENCE.com/
Virus ini menyerang anak-anak berusia antara 1-5 tahun. Virus polio dapat
hidup di air selama berbulan-bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air
yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat
lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. Penularan dapat
terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.
(6) Gondong
http://3DSCIENCE.com/bakteri-dan-virus/
76
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(7) AIDS
http://3DSCIENCE.com/bakteri-dan-virus/
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput
lendir. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi
darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai
oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah
pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan gagal jantung.
Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan
mani. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang
hidup penderita.
77
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(8) Ebola
http://3DSCIENCE..com/bakteri-dan-virus/
Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu
penderita memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan
dalam tubuh yang hancur.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di
alam belum diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya menjadi
epidemik. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit.
kemudian akan mati oleh radiasi uliraviolet.
http://3DSCIENCE.com/bakteri-dan-virus/
78
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan
kadang-kadang otak. Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung
hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil. Pada bayi,
virus sering ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada
mata dan otak, gejala utama penyakit adalah timbul gelembung-
gelembung kecil. Gelembung tersebut sangat mudah pecah. Infeksi pada
alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di
daerah genitalia tersebut.
(10) Papilloma
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di
kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi
terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
http://gurungeblog.files.wordpress.com
79
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
(12) Rabies
http://2.bp.blogspot.com/
80
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
d) Fungi (Jamur)
1) Pengertian
Di dalam dunia mikrobia, jamur termasuk divisio Mycota (fungi). Mycota berasal
dari kata mykes (bahasa Yunani), disebut juga fungi (bahasa Latin). Ada beberapa
istilah yang dikenal untuk menyebut jamur, (a) mushroom yaitu jamur yang dapat
menghasilkan badan buah besar, termasuk jamur yang dapat dimakan, (b) mold
yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang, dan (c) khamir yaitu jamur
bersel satu. Jamur merupakan jasad bakteri eukariot, yang berbentuk benang
atau sel tunggal, multiseluler atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil,
dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur
bersifat khemoorgano heterotrof karena memperoleh energi dari oksidasi senyawa
organik. Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat aerobik).
Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas
atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan
dan manusia.
81
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Berdasarkan fungsinya dibedakan dua macam hifa, yaitu hifa fertil dan hifa
vegetatif. Hifa fertil adalah hifa yang dapat membentuk sel-sel reproduksi atau
spora-spora. Apabila hifa tersebut arah pertumbuhannya keluar dari media disebut
hifa udara. Hifa vegetatif adalah hifa yang berfungsi untuk menyerap makanan
dari substrat.
Berdasarkan bentuknya dibedakan pula menjadi dua macam hifa, yaitu hifa tidak
bersepta dan hifa bersepta. Hifa yang tidak bersepta merupakan ciri jamur yang
termasuk Phycomycetes (Jamur tingkat rendah). Hifa ini merupakan sel yang
memanjang, bercabang-cabang, terdiri atas sitoplasma dengan banyak inti
(soenositik). Hifa yang bersepta merupakan ciri dari jamur tingkat tinggi, atau yang
termasuk Eumycetes.
3) Ciri-ciri Jamur
Ciri-ciri jamur adalah sebagai benikut.
Mempunyal membran Intl (eukariot), tetapi dapat membuat makanan
sendiri kanena mengandung kiorofil. Jamur memperoleh makanan dari
lingkungan di sekitarnya.
Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang
disebut hifa.
Cabang dan hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap
makanan dan substratnya.
Bersifat saprofit dan parasit.
Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel
tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa
(fragmentasi).
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus
spora
(c) Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati
seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap
bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
5) Perkembangbiakan Jamur
Jamur dapat berkembang biak secara vegetatif (aseksual) dan generatif
(seksual). Perkembang biakan aseksual dapat dilakukan dengan fragmentasi
miselium (thalus) dan pembentukan spora aseksual. Ada 4 cara perkembang
biakan dengan fragmentasi thalus yaitu, (a) dengan pembentukan tunas,
misalnya pada khamir, (b)dengan blastospora, yaitu tunas yang tumbuh
menjadi spora, misalnya pada Candida sp., (c) dengan arthrospora (oidium),
yaitu terjadinya segmentasi pada ujung-ujung hifa, kemudian sel-sel membulat
dan akhirnya lepas menjadi spora, misalnya pada Geotrichum sp., dan (d)
dengan chlamydospora, yaitu pembulatan dan penebalan dinding sel pada hifa
vegetatif, misalnya pada Geotrichum sp. Spora aseksual terbentuk melalui 2
cara.
Pada jamur tingkat tinggi, terbentuk spora yang disebut konidia. Konidi
terbentuk pada ujung konidiofor, terbentuk dari ujung hifa atau dari konidi yang
telah terbentuk sebelumnya.
Bentuk dan cara reproduksi jamur sangat beraneka ragam, dan dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan jamur tersebut.
6) Klasifikasi Jamur
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga
bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebutmiselium. Reproduksi
jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative
Miksoflagelata ini pada bagian muka mempunyai satu inti atau satu
bulu cambuk, biasanya dua dan dan heterokon. Pada bagian belakang
terdapat vakuola berdenyut, tetapi kromatofora tidak ada. sebagai
saprofit, dapat mengambil zat makanan yang bersifat cair maupun
padat. Setelah beberapa waktu, bulu cambuknya lenyap dan
miksoflagelata ini berubah menjadi miksoameba. Miksoflagellata dan
miksoameba dapat membiak vegetative dengan pembelahan.
Pembiakan generativpun terjadi. Dua miksoameba atau dua
miksoflagellata dapat mengadakan perkawinan menjadi amebozigot,
dan dalam amebozigot ini kedua intinya akhirnyapun akan bersatu.
Badan yang diploid ini tidak lalu membentuk dinding, melainkan tetap
telanjang dan bersifat ameboid, dan dengan sesamanya dapat bersatu
84
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
menjadi plasmodium yang besar dan mempunyai banyak inti. Inti dapat
bertambah banyak karena adanya mitosis yang berulang-ulang.
Hifa pada jamur ini bersifat senositik, yaitu tidak bersekat-sekat sehingga
inti sel banyak tersebar di dalam protoplasma. Dinding selnya tersusun
atas selulosa, hal inilah yang membedakan dengan golongan jamur
lainnya. Pertumbuhan hifa jamur terjadi pada bagian ujungnya yang
menghasilkan beberapa percabangan. Pada akhir ujung percabangan itu
terbentuk gelembung sporangium yang dipisahkan oleh sekat. Hal ini
merupakan awal perkembangbiakan jamur secara tidak kawin (aseksual).
Dalam sporangium terdapat protoplasma yang banyak mengandung inti
sel. Protoplasma akan terbagi-bagi dan setiap bagian memperoleh satu inti
sel yang berkembang menjadi spora dengan dua flagel sebagai alat
geraknya. Spora yang mempunyai flagel disebut zoospora yang
merupakan ciri khas Oomycotina. Selanjutnya, zoospora akan keluar dari
sporangium kemudian melepaskan flagelnya sambil membentuk dinding
selulosa. Jika zoospora ini sampai di tempat yang sesuai, maka akan
menjadi tumbuh hifa baru.
85
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
86
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Pada Ascomycota ada dua jenis hifa, yaitu hifa (+) dan hifa (-). Hifa (+)
membentuk alat kelamin jantan (anteredium) dan hifa(-) membentuk alat
kelamin betina (askogonium). Kedua jenis alat kelamin tersebut bertemu
dan terjadi plasmogami (penyatuan sitoplasma) tanpa disertai penyatuan
inti. .Jadi,dalam peristiwa tersebut akan terbentuk sel dengan dua inti
Askogonium yang telah meiliki dua inti tersebut akan menghasilkan hifa-
hifa askogonium yang dikariotika (berinti dua). Hifa dikariotika itu
bercabang-cabang membentuk tubuh buah yang disebut askokarp.
Semetara itu, ujung hifa dikariotika akan membentuk sel khusus yang akan
menjadi askus. Didalam aksus akan terjadi perleburan dua inti (diploid/2n).
Selanjutnya, inti askus membelah dua kali. Pembelahan pertama terjadi
secara meiosis dan menghasilkan empat sel. Pembelahan kedua terjadi
secara mitosis sehingga akhirnya terbentuk delapan akspora didalam
aksus tersebut. Tubuh buah (askokarp) yang terbentuk memiliki bentuk
bermacam-macam dan merupakan dasar klasifikasi dari
ascomycota.bentuk-bentuk badan buah tersebut, antara lain kleistotesium,
peritesium, apotesium, dan aksus telanjang.
88
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
8) Khamir
Khamir atau disebut yeast, merupakan jamur bersel satu yang mikroskopik,
tidak berflagela. Beberapa genera membentuk filamen (pseudomiselium).
Cara
hidupnya sebagai saprofit dan parasit. Hidup di dalam tanah atau debu di
udara, tanah,daun-daun, nektar bunga, permukaan buah-buahan, di tubuh
serangga, dan cairan yang mengandung gula seperti sirup, madu dan lain-lain.
Khamir berbentuk bulat (speroid), elips, batang atau silindris, seperti buah
jeruk, sosis, dan lain-lain. Bentuknya yang tetap dapat digunakan untuk
identifikasi. Khamir dapat dimasukkan ke dalam klas Ascomycetes,
Basidiomycetes dan Deuteromycetes.
9) Enzim Mikroba
Enzim adalah katalisator organik (biokatalisator) yang dihasilkan oleh sel.
Enzim berfungsi seperti katalisator anorganik, yaitu untuk mempercepat reaksi
kimia. Setelah reaksi berlangsung, enzim tidak mengalami perubahan jumlah,
sehingga jumlah enzim sebelum dan setelah reaksi adalah tetap. Enzim
mempunyai selektivitas dan spesifitas yang tinggi terhadap reaktan yang
direaksikan dan jenis reaksi yang dikatalisasi.
Mencelupkan spatula ke dalam cairan lilin sebanyak dua kali tidak boleh
dilakukan, karena akan memasukkan bakteri ke dalam panci. Selain itu,
terapis juga harus memiliki persediaan spatula baru untuk digunakan setiap
90
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
kali dia mengoleskan lilin ke kulit. Terapis harus selalu memeriksa suhu lilin
sebelum mengoleskannya ke kulit, untuk mencegah luka bakar.
91
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Sebaiknya, gunakan kuas terpisah untuk setiap produk, dan ingat untuk
membersihkan kuas sekali seminggu dengan menggunakan sampo lembut
dan air hangat.
c. Rangkuma n
1. Mikroorganisme
Adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya
diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.
Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler) . Namun, berapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata
telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.
Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
2. Jenis-jenis Mikroorganisme
a) Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-
macam bentuk
b) Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan
karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
c) Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dibandingkan
mahluk hidup lainnya, dan memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
darat, lautan maupun tempat-tempat ekstrim. Bakteri ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri
yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah
organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil
dan berukuran renik (mikroskopis).
d) Protozoa
Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari
jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta
dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.
92
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
3. Struktur Bakteri
a) Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri), meliputi:
1) Dinding sel tersusun dari peptidoglikan
2) Membran plasma.
3) Sitoplasma adalah cairan sel.
4) Ribosom.
5) Granula penyimpanan.
b) Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu), meliputi:
1) Kapsul atau lapisan lendir.
2) Flagelum atau bulu cambuk.
3) Pilus dan fimbria.
4) Klorosom.
5) Vakuola gas.
6) Endospora.
4. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
a) Bakteri Kokus:
1) Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
2) Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
3) Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk
kubus
4) Streptokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
5) Stapilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
seperti buah anggur
b) Bakteri Basil:
1) Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
2) Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri
basil berdempetan
3) Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk
rantai
c) Bakteri Spirilia:
1) Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
2) Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
3) Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
5. Alat Gerak Bakteri
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang
berbeda-beda pula yaitu
a) Monotrik, bila hanya berjumlah satu
b) Lofotrik, bila banyak flagellum disatu sisi
c) Amfitrik, bila banyak flagellum dikedua ujung
d) Peritrik, bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
93
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
d. Tuga s
95
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
e. Tes Formati f
Bacalah perintah soal dibawah ini dan jawablah dengan jelas dan tepat
Kerjakan pada lembar soal yang disediakan sekolah.
1. Jelaskan pengertian mikroorganisme
2. Jelaskan pengertian virus
3. Jelaskan pengertian bakteri
4. Jelaskan struktur bakteri
5. Jelaskan bentuk bakteri
6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
7. Jelaskan bakteri yang menguntungkan
8. Jelaskan bakteri yang merugikan
9. Penyebab penyakit yang ditimbulkan dari perawatan di salon
10. Cara menghindari bakteri masuk kedalam kosmetik.
c) Konsentrasi garam
d) Sumber nutrisi
e) Zat-zat sisa metabolism
f) Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
7. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a) Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup
b) Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi .
c) Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen.
d) Penyubur tanah.
e) Penghasil antibiotik
f) Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan
g) Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.
8. Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
a) Pembusukan makanan
b) Penyebab penyakit pada manusia
c) Penyebab penyakit pada hewan (penyebab penyakit antraks pada sapi
)
d) Penyebab penyakit pada tanaman budidaya
9. Penyebab penyakit yang ditimbulkan dari perawatan di salon
a) Melakukan menicure .
b) Salon untuk rambut.
c) Waxing.
10. Cara menghindari bakteri masuk kedalam kosmetika
a) Tidak menggunakan botol
b) Tidak menggunakan mascara dengan sering memompa
c) Tidak bersin ketika sedang menggunakan alat rias
d) Tidak mengoleskan lipstik setelah makan
e) Tidak berbagi produk
f) Tidak membersihkan tas alat rias Anda
g) Tidak menggunakan kuas ganda
97
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst.
98
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
http://www.blibli.com/selain-peralatan-jangan/
mr-spatula/21/105/er
b. Uraian Materi
1. Bahan pembersih
Bahan kimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari antara lain: bahan
pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, bahan pembasmi serangga. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah bisa lepas dari yang namanya bahan
Kimia, baik itu alami ataupun buatan, diantaranya sabun dan detergen.
99
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang
bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka digunakan
sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi
lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang
bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non
polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga.
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/24/1411391-memilih-pemutih-
620X310.jpg
(1) Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak
dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.
Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium
hidroksida (NaOH).
100
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
a) Sabun Mandi
Kandungan utama sabun mandi adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun
mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang
digunakan adalah kalium hidroksida (KOH).
101
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
b) Pasta Gigi
Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi
(penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang
merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada
permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi,
akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah karies.
c) Shampo
Shampo berfungsi membersihkan rambut. Sampo menggunakan deterjen
sintesis sebagai bahan pembersihnya, misalnya senyawa natrium laurel sulfat
(SLS) yang mampu mengatasi kesadahan air. Sampo untuk rambut kering,
normal, atau berminyak hanya berbeda dalam kosentrasinya (kepekatan)
deterjennya.
d) Pembersih Lantai
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif.
Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika
termakan. Untuk itu berhati-hatilah menggunakan pembersih lantai.
102
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
asam karbolat (carbolic acid). Fenol tergolong zat yang beracun dan merusak
kulit. Sekarang ini, terdapat berbagai disinfektan lain yang lebih baik, misalnya
heksil resorsinol dan kresol.
e) Pembersih Kaca
Penggunaan cairan pembersih kaca pada umumnya digunakan untuk setiap
bangunan, seperti perumahan, hotel, perkantoran dan lainnya yang dilengkapi
dengan kaca, baik kaca pintu maupun jendela juga kaca perabot rumah
tangga lainnya seperti almari, meja, hiasan dinding. Bahan pembersih kaca
saat ini sangat mudah didapat dipasaran
a) ekonomis
b) tidak beracun
c) tidak korosif
d) tidak menggumpal dan tidak berdebu
e) mudah diukur
f) stabil selama penyimpanan
g) mudah larut dengan sempurna
a) Kuat :
1) Daya bersih dan kelarutan yg tinggi
2) Sangat korosif. Dapat menyebabkan kerusakan kulit
3) Mengikis logam dan bahan yg dicat
4) Bahan aktifnya adalah natrium hidroksida(NaOH/kaustik soda) dan
silikat.
5) Hanya digunakan untuk cemaran berat, misalnya yg terdapat dalam
ruang pengasapan. Contoh: natrium metasilikat dan natriumortosilikat
103
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
b) Lemah
1) Sifat korosif dan daya bersih yg lebih rendah
2) Lebih aman digunakan. Banyak dijumpai pada kebanyakan bahan
pembersih. Contoh: natrium karbonat, boraks, trinatrium karbonat
3) Senyawa yg dimiliki juga dapat menurunkan kesadahan air dengan
baik, tetapi tidak dapat untuk menghilangkan deposit mineral dalam air.
6. Sistem Pembersihan
7. Teknik Pembersihan
a) Pembersihan manual
Dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti bahan penggosok
mekanik, selang air, sikat, alat penggaruk, spons, dll.
c) Pembersihan ultrasonic
Sesuai diterapkan pada peralatan-peralatan yg kecil, bagian kecil dari
suatu peralatan, benda-benda plastik yg sulit dibersihakn atau yang akan
rusak apabila dibersihkan dengan cara konvensional.
104
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
9. Bahan pemutih
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita
sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun
sintetik.
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida
dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil
produksi pertanian.
Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang
ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus,
tikus, bekicot, dan nematoda (cacing).
b) Fungisida,
yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah
pertumbuhan jamur atau cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat
daun, busuk daun, dan cacar daun disebabkan oleh serangan jamur.
Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga(I) oksida,
karbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.
106
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
c) Bakterisida,
yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Pada umumnya,
tanaman yang sudah terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh
karena itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman yang masih
sehat. Salah satu contoh dari bakterisida adalah tetramycin, sebagai
pembunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk.
d) Rodentisida,
yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa
hewan pengerat, seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara
mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus. Dalam meletakkan
umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh binatang
lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan.
e) Nematisida,
yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis
cacing (nematoda). Hama jenis cacing biasanya menyerang akar dan umbi
tanaman. Oleh karena pestisida jenis ini dapat merusak tanaman maka
pestisida ini harus sudah ditaburkan pada tanah tiga minggu sebelum
musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, dan
dazomet.
f) Herbisida,
yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu
(gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari
herbisida adalah ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.
107
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
12. Sanitaizer
c) Jenis-jenis Sanitaizer:
1) Sanitaizer panas
Sanitasi panas adalah bahan sanitasi dengan menggunakan uap panas
dan air panas.
Penggunaan uap air panas untuk tujuan sanitasi dapat dilakukan dengan
menggunakan uap air mengalir bersuhu 76,70C selama 15 menit atau
93,30C selama 5 menit.
2) Sanitaizer radiasi
Sanitasi radiasi adalah bahan sanitasi yang menggunakan sinar ultra violet
dengan panjang gelombang 2500 A untuk menghancurkan
mikroorganisme.
108
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
3) Sanitaizer kimia
Sanitasi kimia adalah bahan sanitasi yang menggunakan bahan-bahan
kimia. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penggunaan desinfektan :
a) Waktu kontak: minimum 2 menit dan ada selang waktu 1 menit antara
desinfeksi dengan penggunaan.
b) Suhu: yg disarankan untuk proses desinfeksi berkisar antara 21,1-37,8
0Cc. pH: senyawa klorin akan kehilangan aktivitas bila pH lingkungan
lebih dari 10,
c) senyawa iodin tidak efektif digunakan pada pH 5.
c) Iodophor,
Pada umumnya yodium dan asam dipoyodium merupakan senyawa
aktif dalam menghancurkan mikroba. Senyawa yodium utama yang
digunakan untuk sanitasi adalah larutan yodoform, alcohol yodium, dan
yodium cair. Yodofor mempunyai manfaat besar untuk pembersihan
dan desinfeksi peralatan dan permukaan-permukaan dan sebagai
antiseptic kulit.
d) Senyawa Amfoterik
Beberapa surfaktan amfoterik terutama adalah detergen dengan daya
bakterisidal redah. Senyawa ini tidak dipengaruhi senyawa bahan
organic, tidak korosif, tidak beracun, tidak berbau, dan stabil, dalam
bentuk encer dalam waktu yang lama. Akan tetapi cenderung
membentuk busa dank arena mahal serta aktifitasnya terbatas
desinfektan ini terbatas, maka amfoterik tidak banyak digunakan.
c. Rangkuma n
1. Bahan Pembersih
a) Sabun dan detergen
1) Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak
dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.
Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium
hidroksida (NaOH).
2) Detergen merupakan bahan pembersih mirip sabun tetapi diperkaya
dengan bahan-bahan yang dapat meningkatkan daya bersihnya.
3) Fungsi detergen:
(a) memecah kotoran dan mensuspensikannya kedalam larutan-
melarutkan
110
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
6. Sistem Pembersihan
a) Penghilangan cemaran atau kotoran kasar.
b) Pembersihan residu cemaran dengan detergen atau bahan pembersih
lainnya.
c) Pembilasan untuk meghilangkan cemaran atau detergen.
7. Teknik Pembersihan
a) Pembersihan manual ,
b) Pembersihan dengan busa
c) Pembersihan ultrasonic
9. Bahan pemutih
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun.
a) Fungsi bahan pemutih:
1) menghilangkan noda membandel yang menempel pada pakain
2) memutihkan pakaian
3) sebagai desinfektan (membasmi kuman).
4) mampu memecahkan ikatan pada molekul-molekul noda, kemudian
melepaskannya dari serat kain/pakaian.
5) menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan
dengan hanya menggunakan sabun atau detergen.
b) Bahan kimia yang terkandung dalam pemutih:
1) larutan Natrium Hpoklorit sebanyak 5,25%, klorin, desinpektan.
112
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
12. Sanitaizer
a) Faktor-faktor yg harus diperhatikan dalam pemilihan bahan sanitaiser
1) Metode sanitasi yg dipilih (manual ataumekanis)
2) Sifat atau tipe bahan yg akan disanitasic.
3) Karakter bahan sanitaiser yg diinginkan.
b) Syarat-syarat sanitaizer yang ideal adalah :
1) Sifat-sifat dekstruktif terhadap mikroorganisme
2) Tahan terhadap lingkungan
3) Sifat-sifat membersihkan yang baik
4) Tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi
5) Larut dalam air dalam berbagai perbandingan
6) Bau dapat diterima atau tidak berbau
7) Mudah digunakan
8) Stabil dalam larutan pekat atau encer
9) Banyak tersedia
10) Murah
11) Mudah diukur dalam larutan yang telah digunakan
c) Jenis-jenis Sanitaizer:
1) Sanitaizer panas
Sanitasi panas adalah bahan sanitasi dengan menggunakan uap
panas dan air panas.
(a) Kelebihannya: dapat diterapkan pada semua jenis permukaan yg
bersentuhan dengan makanan, air mudah didapat dan tidak
beracun.
(b) Kelemahan: tidak mematikan spora bakteri yg tahan panas.
2) Sanitaizer radiasi
Sanitasi radiasi adalah bahan sanitasi yang menggunakan sinar ultra
violet dengan panjang gelombang 2500 A untuk menghancurkan
mikroorganisme.
Kelemahan: kurang efektif karenakisaran mematikan mikroorganisme
yg efektif sangat pendek.
3) Sanitaizer kimia
Sanitaizer kimia adalah bahan sanitasi yang menggunakan bahan-
bahan kimia.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penggunaan desinfektan :
(a) Waktu kontak minimum 2 menit dan ada selang waktu 1 menit
antara desinfeksi dengan penggunaan.
114
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
d. Tuga s
e. Tes Formati f
Bacalah soal dengan teliti, kemudian jawablah dengan uraian yang jelas. Kerjakan
pada lembar jawaban yang telah disediakan sekolah
1. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, dan lemak yang
direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan
kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
2. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih, karena masing-
masing memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar.
Polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat
lemah, misalnya: air (larutan bersifat polar)
Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang
bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka digunakan
sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi
lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang
bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non
polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga.
3. Perbedaan detergen dengan sabun:
Daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat
bekerja pada air sadah, akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh
mikroorganisme dari pada deterjen.
4. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen:
a) rusaknya keindahan lingkungan perairan;
b) terancamnya kehidupan hewan-hewan yang hidup di air; dan
c) merugikan kesehatan manusia.
5. Bahan pembersih
a) Sabun mandi
b) Pasta Gigi
c) Shampo
d) Pembersih Lantai
e) Pembersih Kaca
116
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
117
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
b) Sanitaizer radiasi
(1) Sanitasi radiasi adalah bahan sanitasi yang menggunakan sinar
ultra violet dengan panjang gelombang 2500 A untuk
menghancurkan mikroorganisme.
(2) Kelemahan: kurang efektif karenakisaran mematikan
mikroorganisme yg efektif sangat pendek.
c) Sanitaizer kimia
Sanitasi kimia adalah bahan sanitasi yang menggunakan bahan-
bahan kimia.
(1) Waktu kontak : minimum 2 menit dan ada selang waktu 1 menit
antara desinfeksi dengan penggunaan.
(2) Suhu : yg disarankan untuk proses desinfeksi berkisar antara
21,1-3,8 0Cc. pH : senyawa klorin akan kehilangan aktivitas bila
pH lingkungan lebih dari 10,
(3) senyawa iodin tidak efektif digunakan pada pH 5.
Kalian sudah mempelajari dan mengetahui tentang bahan pembersih dan bahan
saniter serta merencanakan bahan pembersih dan bahan saniter. Untuk mengukur
pemahaman kalian tentang materi pada pembelajaran 3 ini, kalian diminta untuk
mengamati perbedaan bahan pembersih, perhatikan dari jenis, wujud, syarat dan
kegunaan, yang ada di sekitarmu. Catatlah hasil pengamatanmu pada lembar
kerja berikut ini.
118
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Kelas :……………………………………
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst.
119
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
E
valuasi belajar pada modul ini dilakukan oleh Guru, namun demikian siswa
sebagai pembelajar dapat memperoleh ilustrasi ketercapaian kompetensi
yang telah dikuasai dengan bercermin pada indikator atau unsur apa saja
dalam penilaian berikut.
A. Attitude Skills
Nama Siswa :
Nama Guru :
Tanggal Penilaian :
Paraf Paraf
Guru siswa
120
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
B. Kognitif Skills
1. Dalam modul ini dibahas beberapa istilah, Jelaskan pengertian dari istilah
berikut: a. Sanitasi, b. Hygiene
2. Dalam proses merawat dan penyimpanan alat dilakukan desinfectan dan
sterilisasi, Apa yang dimaksud dengan desinfectan dan sterilisasi di salon ?
3. Pada kegiatan rutin di salon anda selalu melakukan pembersihan dan sanitasi.
Jelaskan apa tujuan?
4. Sebagai hairdresser/beautician yang bertugas melayani pelanggan harus
mampu menunjukkan kesan pertama pelayanan salon yang bersih dan
hygiene. Jelaskan kriteria performan hairdresser/beautician yang memenuhi
ketentuan sanitasi dan hygiene.
5. Dalam proses sanitasi di salon diperlukan bahan-bahan yang sifatnya kimiawi.
Sebutkan syarat bahan pembersih yang baik ?
6. Bahan pembersih yang dipergunakan di salon memiliki dua jenis disesuaikan
karakter bahannya. Jelaskan kedua tipe tersebut ?
7. Apa pengaruh kotoran sisa bahan kosmetika yang menempel pada wadah
atau tutup kosmetika yang anda simpan sebagai sediaan kosmetika di salon ?
8. Jelaskan makna istilah berikut:
a. Bakteri b. Virus
9. Di salon sebagai tempat pelayanan umum, menjadikan orang berbagai kondisi
untuk masuk kesalon, Hal ini menjadikan dimungkinkannya terjadi penyebaran
bibit penyakit. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh Virus yang sering
ditemui di salon.
10. Dalam bekerja, suasanan dan kebersihan lingkungan akan menjamin
kenyamanan pekerja dan pengunjung salon, Jelaskan apa yang anda lakukan
dalam menciptakan kesehatan lingkungan kerja salon ?
121
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
C. Psikomotorik Skills
I. soal
Dikondisikan peserta didik untuk melakukan pesrsiapan kerja di salon kecantikan
dan harus melakukan sanitasi hygien dengan mempertimbangkan
Kesehatan dan keselamatan kerja.
Berikan tanda cek list pada setiap indicator yang telah anda lakukan pada tanda
“K” yang artinya kompeten, dan jika anda merasa belum mampu melakukan beri
ttanda cek list “BK “ . Berikut format cek list dan Jika telah setelasi konsultasikan
pada guru untuk langkah selanjutnya.
Nama Siswa :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Sanitasi Hygien Kecantikan
Tanggal Penilaian :
122
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
Guru Pembimbing
123
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
F. Kunci jawaban
b. Wajah:
Sanitasi: Bersih dan Berias sesuai kesempatan
Hygiene: Pada saat melayani klien tidak mengusap/memegangi wajah;
namun bila perlu memegang wajah mengguakan tissue. Dan segera
cuci tangan.
c. Badan:
Sanitasi: Mandi setiap hari minimal dua kali dan sesuai kebutuhan
Hygiene: Badan wangi tidak bau badan, menggunakan bodylotion,
tidak memegang atau mengusap bagian anggota badan ketika
melayani klien, namun jika diperlukan dilakukan di ruangan privasi dan
segera cuci tangan.
d. d. Kaki
Sanitasi: kaki harus dirawat, dicuci agar tidak berbaau, gunakan sepatu
yang bersih dan sesuai kebutuhan dan kesempatan.
Hygiene: Tidak membuka sepatu sembarangan, tidak memegang,
menggaruk atau mengusap kaki ketika melayani klien; jika diperlukan
segera cuci tangan.
e. e. Tangan:
Sanitasi: tangan yang sangat aktif dipergunakan harus dirawat
kukunya, kebersihan kuku, serta kepanjangannya.
Hygiene : menjaga kebersihan tangan, jika memegang segala
sesuatu menggunakan tissue, jika melayani klien menggunakan
sarung tangan.
125
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
7. Pengaruh kotoran sisa bahan kosmetika yang menempel pada wadah atau
tutup kosmetika yang anda simpan sebagai sediaan kosmetika di salon.
126
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
BAB IV PENUTUP
S
etelah Siswa melengkapi semua bukti belajar dari setiap sub kompetensi
pada kompetensi yang sedang Siswa pelajari dan sudah mendapatkan
persetujuan guru pembimbing, untuk meyakinkan bahwa Siswa telah
berhasil. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap aspek-aspek yang
diperlukan siswa dalam suatu kompetensi, yaitu aspek ketrampilan motoriknya,
ketrampilan berfikirnya, dan ketrampilan sikapnya,
Kesesuaian hasil penilaian yang dilakukan oleh siswa dengan hasil verifikasi
Guru, menunjukkan nilai-nilai sikap kejujuran, pemahaman kriteria pada
kompetensi yang dipelajari, dan berbagai sikap yang menjadi kriteria pada
kompetensi ini.
Verifikasi, dilakukan oleh Guru, namun demikian sebagai siswa mutu di sekolah
untuk evaluasi semester diketahui oleh tim penjamin mutu dari
Internal sekolah/Q uality Assurance(QA).
127
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
DAFTAR PUSTAKA
………,http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/53_Permenkes%20492.pdf
……….,http://www.solopos.com/2013/11/23/waspada-bakteri-bisa-masuk-ke-
dalam-produk-kosmetik-467818
……….,http://www.google.com/searchq=bahan+kimia+pembersih+alat+salon&
sa=N&noj=1&tbm=isc
……….,http://gurungeblog.files.wordpress.com
……….,http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MA
TERI/biologi/kls%20x/mp_255/images/hal10.jpg
……….,http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1618351-amoeba/
……….,http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2010/01/PROTOZOA.pdf
……….,http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/mengenal-protozoa/
……….,http://www.duasociety.co.cc/2009/11/klasifikasi-protozoa.html
……….,http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0015%20Bio%201-4a.htm
129
Sanitasi Hygiene Kecantikan l
BIODATA PENYUSUN
Menikah dan dikarunia dua orang putri, yaitu Akhlia Ayu Helzainka sebagai dokter
di kota Depok dan Virginia Helzainka mengikuti pendidikan di fakultas Bahasa
dan Sastra Universitas Ganesha Singaraja–Bali.
Diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1984 dengan tugas sebagai
guru matematika Jakarta . Pada tahun 1992 sampai dengan 1994 mengikuti
suami dinas ke Jepang, dan berdasarkan ketentuan disiplin pegawai negeri sipil
mengikuti Cuti diluar tanggungan negara. Tahun 1994 menjadi Instruktur di
Pusat Pengembangan Penataran Guru Kejuruan pada instalasi Tata Kecantikan,
Selanjutnya mengikuti ujian kewidyaiswaraan dan diangkat sebagai Widyaiswara
di Pusat.
130