Anda di halaman 1dari 2

Kejenuhan dan transfer dalam belajar

1. Kejenuhan dalam Belajar


a) Pengertian Kejenuhan
Syah ( 2012:180) menjelaskan, secara harfiah jenuh berarti padat atau penuh
sehingga tidak mampu lagi memuat apa pun. Selain itu, jenuh juga dapat bererti jemu atau
bosan. Dalam belajar, di samping siswa sering mengelami kelupaan, ia juga terkadang
mengalami peristiwa negative lainnya yang disebut jenuh belajar yang dalam bahasa
psikologi lazim disebut learning plateu.
Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar,
tetapi tidak mendatangkan hasil. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa
seakan –akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan.
Tidak adanya kemajuan hasil belajar ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya,
tetapi dalam rentang waktu tertentu.
Seorang siswa yang sedang dalam keadaan jenuh sistem akalnya tak dapat
bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau
pengalaman baru sehingga kemajuan belajarnya seakan-akan jalan ditempatnya.

b) Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Terjadinya Kejenuhan dalam


Belajar
ketelitian indera dan ketelitian fisik dalam hal ini mata dan telinga pada
umumnya dapat dikurangi atau dihilangkan lebih mudah setelah siswa beristirahat dengan
cukup. Terutama tidur nyenyak dan mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup
bergizi. Sebaliknya, ketelitian mental yang tak dapat diatasi dengan cara sederhana. Itulah
sebabnya, ketelitan mental dipandang sebagai faktor utama penyebab munculnya
kejenuhan dalam belajar.
Adapun faktor-faktor utama penyebab munculnya kejenuhan dalam belajar
dijelaskan mochlis (2013:56) diantaranya:
1. Karena kecemasan siswa terhadap dampak negative yang ditimbulkan
ketelitian itu sendiri.
2. Kerena kecemasan siswa terhadap standar/petokan keberhasilan bidang-
bidang studi tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa
tersebut sedang merasa bosan mempelajari bidang-bidang studi tadi.
3. Karena siswa berada ditengah-tengah situasi kompetitif yang bebas dan
menurut lebih banyak kerja intelek yang berat.
4. Karena siswa mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum,
sedangkan ia sendiri menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan
yang ia buat sendiri.
5. Seseorang kehilangan motivasi dan konsolidasi pada suatu leve ilmu
pengetahuan dan keterampilan
6. Munculnya kebosanan dan ketelitian karena kemampuan seseorang telah
sampai pada batas maksimalnya dalam belajar.

Cara mengatasi kejenuhan dalam belajar

1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi


dengan takaran yang cukup banyak.
2. Pengubahan atau menjadwalkan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang
dingggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
3. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi
pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar
dan sebagainya sampai memungkinkan siwa merasa berada di sebuah kamar
baru yang lebih menyenangkan.
4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk
belajar lebih giat dari sebelumnya.

2. Transfer dalam Belajar


a) Pengertian Transfer dalam Belajar
Sudarwan (2010:189) menjelaskan “ transfer dalam belajar adalah
pengetahuan dan keterampilan sisa sebagai hasil belajar pada masa lalu sering ksli
mempengaruhi proses belajar yang dialaminya sendiri. Transfer belajar adalah pengalihan
hasil belajar yang telah dilakukan terhadap proses belajar yang sedang dilakukan.
Peristiwa pemindahan pengaruh ( transfer ) pada umumnya atau hampir
selalu membawa dampak baik positif dan negatif terhadap aktivitas dan hasil pembelajaran
materi pelajaran atau keterampilan lain. ( Muhibbin,2010:165 ).

b) Ragam Transfer Belajar


a. Transfer positif
Muhibbin (2010:166) menyatakan, transfer yang berefek baik terhadap
kegiatan belajar selanjutnya. Transfer positif dapat terjadi dalam seorang
siswa apabila guru siswa tersebut belajar dalam situasi-situasi lainnya.
b. Transfer Negatif
Transfer negatif adalah transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar
selanjutnya. Transfer negatif dapat dialami seorang siswa apabila ia belajar
dalam situasi tertentu yang memiliki pengatuh merusak terhadap
keterampilan/penegtahuan yang dipelajari dalam situasi-situasi lainnya.
c. Transfer Verbal
Transfer verbal adalah transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi. Transfer vertical dapat terjadi
dalam diri seseorang siswa apabila pelajaran telah dipelajari dalam situasi
tertentu membantu siswa tersebut dalam menguasai
pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi/rumit.
d. Transfer Lateral
Transfer lateral adalah transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Transfer lateral ini dapat terjadi
dalam diri seorang siswa apabila ia mampu menggunakan materi yang telah
dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam
situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak
mengurangi mutuhasil belajar siswa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai