Anda di halaman 1dari 7

Konsep Sel

Teori tentang sel dibangun oleh banyak ahli sains, antara lain sebagai berikut .
1. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882). Schleiden adalah ahli anatomi
tumbuhan, sedangkan Schwann adalah ahli anatomi hewan. Schleiden dan Schwann
berpendapat bahwa setiap tubuh tumbuhan dan juga hewan tersusun dari sel.
2. Felix Dujardin (1835), menyatakan bahwa bagian terpenting dari sel hidup adalah
cairan yang selalu terdapat di dalam setiap sel hidup (protoplasma).
3. Johannes Purkinje dan Hugo van Mohl (1840), memperkenalkan istilah
protoplasma.
4. Max Schultze (1825-1874), berpendapat bahwa protoplasma merupakan struktur
dasar makhluk hidup yang melangsungkan seluruh proses hidup yang melangsungkan
seluruh proses hidup.
5. Rudolf Virchow (1858), berpendapat bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya
(omnis celulla e celulla).
6. Robert Brown, R. Strasburger, dan C. Bernardberhasil menemukan inti sel
(nukleus). Strasburger menyatakan bahwa setiap inti sel berasal dari inti sel
sebelumnya yang terbentuk lewat pembelahan. Sementara itu, Bernard menyatakan
bahwa inti sel mengatur pekerjaan sel dan merupakan struktur sel terpenting.
7. Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi).
8. Nehemiah Grew ia berhasil mengamati banyak struktur hijau kecil di dalam sel-sel
daun tumbuhan, yaitu kloroplas.
9. Marcello Malpighimenjabarkan unit penyusun tumbuhan yang ia sebut utricle
('kantong kecil'). Menurut pengamatannya, setiap rongga tersebut berisi cairan dan
dikelilingi oleh dinding yang kokoh.
10. Ernst Ruska (1931)penemu mikroskop TEM sehingga dapat melihat sel lebih jelas.
11. Watson dan Crick (1953)menyatakan bahwa materi genetik diturunkan oleh sel
kepada keturunannya.
12. Lynn Margulis (1981) menyatakan bahwaterdapat simbiosis di dalam evolusi sel.
13. Edmund B Wilson (1983)menyatakan bahwa sel sebagai kesatuan hereditas
(penurunan sifat). Artinya sifat keturunan terdapat pada kromosom, dan kromosom
terdapat di dalam inti sel. Inti sel pada sel kelamin adalah spermatozoa dan ovum.
14. Rene Dutrochet (1987) menyatakan bahwa sel sebagai kesatuan pertumbuhan. Ia
menyatakan bahwa suatu makhluk hidup dikatakan tumbuh apabila ada pertambahan
volume tubuh. Penambahan volume tubuh tersebut disebabkan karena pertambahan
volume sel dan pertambahan jumlah sel.
BAHAN PENYUSUN SEL: PROTOPLASMA
Sifat Kimia dan Komposisi
Protoplasma terdiri dari sekumpulan yang memiliki tanda-tanda hidup. Dari analisis
kimia terlihat bahwa protoplasma terdiri dari air, protein, lipida, sakharida, dan garam-garam
mineral sebagai yang terlihat pada tabel di bawah.
Tabel 1.1. Senyawa- senyawa penyusun Protoplasma
Sel Protoplasma Protoplasma sel
Senyawa
Air 60,0Sel hewan (dalam %) Tumbuhan
75,0 (dalam %)
Senyawa organik: 35,7 22,5
Protein + asam nukleat 17,8 4
Lipida 11,7 0,5
Sakharida 6,2 18
Senyawa anorganik 4,3 2,5
(Issoegianti, 1993)
Air
Menurut Issoegianti (1993) air yang terdapat di dalam sel dikelompokkan menjadi tiga
kelompok. Air intramolekuler, yaitu molekul air yang merupakan bagian dari molekul-molekul
air protein, yang berjumlah sekitar 4% dari air selular. Air terikat, merupakan molekul-molekul
air yang terikat pada protoplasma dan memerlukan tenaga cukup besar untuk
memisahkannya. Air intramolekuler tidak dapat dihilangkan tanpa merusak protoplasma.

Peran air di dalam sel sangat penting. Air berfungsi sebagai pelarut dan mengangkut
senyawa-senyawa serta molekul-molekul baik yang diperlukan oeh sel maupun sisa
metabolisme yang akan di keluarkan dari dalam sel. Di, samping itu berbagai reaksi enzimatik
memerlukan air sebagai agen reaksi.
DI dalam air bebas, terlarut berbagai jenis senyawa kimia. Senyawa-senyawa terbagi
dalam 3 kelompok: yang pertama adalah garam-garam mineral terutama yang mengandung K,
Na, Fe, dan lain-lain. Kelompok kedua adalah senyawa-senyawa organik yang terlarut, dan
yang ketiga yaitu gas-gas terlarut: O2, CO2, N2 yang berasal dari udara (Issoegianti, 1993).

Protein
Hampir sebagian besar sel memiliki bobot kering yang tersusun dari lebih 50% protein.
Dari jumlah tersebut tampak bahwa protein merupakan komponen sel yang sangat penting.
Protein tersusun unsur-unsur: karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein berfungsi
sebagai penyusun strutural sel, penyimpanan, transportasi, pengiriman signal, pergerakan,
proteksi serta dapat pula berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat terjadinya reaksi di
dalam sel.
Protein memiliki struktur yang sangat kompleks. Meskipun memiliki susunan yang
sangat kompleks, semua protein disusun dari kumpulan 20 macam asam amino yang sama.
Berdasarkan struktur molekulnya, protein diklasifikasikan sebagai berikut: protein fibrosa
dengan contoh: kolagen, fibrin, aktin dan sebagainya. Selain itu protein digolongkan pula
sebagai sebagai protein struktural dan fungsional. Protein-protein struktural antara lain
membentuk membentuk kerangka sel atau sitoskelet. Selain itu protein struktural dijumpai pula
sebagai penyusun kolagen pada kulit, rawan dan tulang, keratin pada kuku, rambut dan
sebagainya.Protein fungsional merupakan protein yang terlibat langsung dalam metabolisme
sel, mudah terurai dan terakit kembali. Protein mencakup enzim-enzim yang merupakan
katalisator pada proses metabolisme, hormon, hemoglobin dan sebagainya (Issoegianti, 1993).
Lemak
Lipid atau lemak meruapan satu molekul biologis yang besar. Kelompok lipid memiliki
ciri yang penting yaitu tidak memiliki atau sangat kecil afinistasnya terhadap air. Ciri ini ilah
yang sering diistilahkan dengan sifat hidrofobik. asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid,
terpen dan steroid. Asam lemak memiliki dua daerah yaitu: 1) rantai karbon yang bersigfat
hidrofobik, tidak larut atau sedikit larut air, kurang reaktif tetapi sangat larut dalam pelarut
organik non polar seperti aseton, benzene dan kloroform, 2) gugus asam karboksilat, yang
mengion di dalam larutan, larut dalam air dan mudah bereaksi membentuk ester. Asam lemak
merupakan sumber makanan. Terdapat dalam sitoplasma berupa tetesan-tetesan gliserida
yang terdiri dari tiga rantai asam lemak yang masing-masing terikat pada gliserol. Selain
sebagai sumber makanan dan tenaga, peranan asam lemak yang terpenting adalah sebagai
penyususn selaput plasma, selaput tipis ini sebagian besar dari fosfolipid.
Setiap molekul fosfolipid memiliki ekor hidrofilik yang terdiri dari dua buah rantai asam
lemak dan gugus kepala yang bersifat polar dan hidrofilik. Molekul fosfolipid sesungguhnya
adalah detergen. Tetesan fosfolipid pada air akan membentuk lapisan tipis di permukaan air
tersebut. Selaput ini terdiri dari satu lapis molekul-molekul fosfolipid pada berkaitan ekor
dengan ekor membentuk dwilapisan fosfolipid yang merupakan struktur dasar selaput plasma
(Issoegianti, 1993).
Kabohidrat
Karbohidrat seringkali disebut sakarida, karena terdiri dari rantai molekul gulsa yang
disebut monosakarida. Beberapa molekul. Beberapa molekul mengandung unsur nitrogen dan
sulfur. Dua molekul monosakarida saling berkaitan disebut disakarida. Babarapa buah
disakarida dan trisakarida membentuk polisakarida.
Polisakarida merupakan untaian monosakarida yang sangat panjang. Untaian ini dapat
lurus maupun bercabang-cabang. Polisakarida dapat berupa selulosa pembentuk dinding sel
tumbuhan, asma hialuronat yang merupakan salah satu substansi antar sel pada jaringan ikat,
amilum, dan glikogen.

Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan suatu polemer yang tersusun atas monomer-monomer yang
disebut dengan nukleotida. Fungsi utama nukleotida adalah penyuimpan informasi (DNA),
sintesisn protein (RNA), dan transfer energi (ATP and NAD). Nukleotida mengandung gulsa,
basa nitrogen, dan fosfat. Gula berupa ribose atau deoksi ribose. Keduanya dibedakan atas
dasar ada tidaknya oksigen pada deoksiribosa. Selain itu, keduanya merupakan cincin
pentosa.
Terdapat lima macam basa nitrogen. Purin (Adenin dan Guanin) memiliki struktur
cincin ganda, sedangkan pirimidin (sitosine, Timin dan Urasil) merupakan cincin tunggal.
Asam deoksiribosa (DNA) merupakan pembawa sifat apda 99% mahluk hidup. Basa
pada DNA terdiri dari C, G, A and T. Fungsi DNA adalah penyimpan informasi genetik
 PENGERTIAN DAN KONSEP TENTANG SEL

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena
itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi. Sel disusun oleh molekul-molekul utama kehidupan yaitu karbohidrat,
protein, lipid, dan asam nukleat.

1. Karbohidrat

Karbohidrat sangat vital untuk proses fisiologi di dalam sel makhluk hidup.
Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi :

– Karbohidrat sederhana sebagai sumber energi di dalam sel

– Karbohidrat rantai panjang sebagai cadangan energi

– Karbohidrat rantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian


sel lainnya.

Karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H), rumus
molekul karbohidrat adalah Cn(H2O)n. Pada tumbuhan karbohidrat di bentuk oleh sel-
sel berhijau daun (kloroplas yang mengandung klorofil) melalui proses fotosintesis.
Karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

1. Monosakarida

Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang namanya ditentukan oleh jumlah


atom C pada molekulnya. Contoh monosakarida adalah triosa, pentosa, dan heksosa.

1. Disakarida (Cn(H2O)n-1)

Disakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisis akan menghasilkan dua molekul
monosakarida yang sama atau berbeda. Contohnya adalah sukrosa (gula tebu) yang
terdapat pada sel batang tebu dan laktosa (gula susu) yang terdapat pada kelenjar susu
(kelenjar mamae).

1. Polisakarida

Polisakarida memilki rumus molekul (C6H10O5)n. Ada dua macam polisakarida, yaitu
homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisakarida dibentuk oleh
monosakarida yang sama, sedangkan heteropolisakarida di bangun oleh berbagai
macam-macam monosakarida, nitrogen amino, dan sulfur.

Contoh homopolisakarida

1) Amilum (zat pati), merupakan hasil fotosintesis.


2) Glikogen, terdapat pada sel-sel hati dan sel-sel otot

3) Inulin, terdapat pada sel akar tumbuhan tertentu sebagai cadangan makanan.

4) Lignin, terdapat pada sel xilem.

5) Selulosa, terdapat pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi
sebagai pelindung sel.

Contoh heteropolisakarida

1) Kitin, terdapat pada kulit Arthropoda, misalnya jangkrik dan kumbang

2) Heparin, terdapat di dalam sel hati, sel paru-paru, dan sel dinding arteri sebagai
zat antikoagulasi.

2. Lemak (Lipid)

Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat tidak larut
dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik, sepeti eter, kloroform, dan alkohol.
Pada sel makhluk hidup, lemak berfungsi antara lain sebagai komponen membran
plasma, hormon dan vitamin.

3. Protein

Protein merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks. Pada sel hidup, protein
mempunyai dua peran utama, yaitu peran katalitik dan mekanik. Peran katalitik
ditunjukkan oleh enzim, sedangkan peran analitik ditunjukkan oleh protein otot.

Berdasarkan komposisi kimianya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein


sederhana dan protein gabungan.

1. Protein Sederhana

Jika protein sederhana dihidrolisis, hanya akan menghasilkan asam amino. Contohnya
adalah protein albumin dan glubulin.

1. Protein Gabungan

Jika protein gabungan dihidrolisis, akan menghasilkan asam amino dan senyawa lain.
Contohnya adalah sebagai berikut :

1) Glikoprotein, mengandung protein dan karbohidrat

2) Nukleoprotein, mengandung protein dan asam nukleat

3) Lipoprotein, mengandung protein dan lipid

4) Kromoprotein, mengandung protein dan bahan zat warna (hemoglobin dan


hemosianin).
4. Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan materi inti sel. Ada dua macam nukleat, yaitu asam
ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah
untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik.

Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan


menghasilkan :

1. Fosfat (P)
2. Gula pentosa, yaitu ribosa dan deoksiribosa
3. Basa netrogen (basa organik)

Anda mungkin juga menyukai