Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR”

KELOMPOK : 11

 M. FARID ABDUL AZIZ ( 19329177 )


 RIYOCA TISMAN ( 19046194 )
 SRI NILAM SARI ( 19033062 )

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Dia-lah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang kepada seluruh hamba-Nya. Dia-lah yang memberikan jalan menuju kebenaran.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Utusan dan manusia
pilihan-Nya. Berkat pertolongan dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Kejenuhan dan Transfer dalam Belajar”.

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan
yang dirasakan mengingat pengetahuan dan pengalaman saya masih terbatas. Berkat bantuan
dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, sehingga keterbatasan dan
kekurangan tersebut dapat saya selesaikan dengan baik.

Kami berharap agar semua pihak dapat memberikan saran dan kritik untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 14 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Alat Analisa Ekonomi............................................................................... 3
B. Aliran Uang (Cash Flow).......................................................................... 4

a. Pengertian Cash Flow (Aliran Uang) ............................................. 6


b. Keterbatasan Cash Flow (Aliran Uang) ......................................... 6
c. Manfaat Cash Flow (Aliran Uang) ................................................. 7
d. Langkah Penyusunan Aliran Uang (Cash Flow) ............................ 7
e. Metoda Cash Flow (Aliran Uang) .................................................. 9
C. Formulasi Jenis Alat Analisis Ekonomi ..................................................... 10
a. Net Present Value ........................................................................... 10
b. Benefit Cost Ratio .......................................................................... 12
c. Internal Rate Ratio......................................................................... 13

BAB III PENUTUP


A. Simpulan .................................................................................................... 15
B. Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dalam pengertian yang luas merupakan kegiatan yang meliputi semua
perbuatan atau semua usaha dari generasi yang lebih tingkat pengetahuan dan pengalaman
untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman serta keterampilannya kepada generasi yang
tingkat pengetahuannya lebih rendah. Pendidikan mempunyai fungsi sebagai salah satu cara
dalam menyiapkan generasi yang lebih muda agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik
secara jasmani maupun rohani.

Kejenuhan belajar merupakan salah satu jenis kesulitan yang sering terjadi pada
siswa, secara harfiah kejenuhan berarti padat atau penuh sehingga tidak dapat menerima atau
memuat apapun. Selain itu jenuh juga mempunyai arti jemu atau bosan.(Syah, 2005).
Kejenuhan yang dialami siswa dapat menyebabkan usaha belajar yang dilakukan sia-sia yang
disebabkan suatu akal yang tidak bekerja sebagaimana mestinya dalam memproses item-item
informasi atau pengalaman yang baru diperoleh. Faktor yang dapat menyebabkan siswa
mengalami kejenuhan dalam belajar, seperti apabila siswa telah kehilangan motivasi dan
konsolidasi yang merupakan salah satu tingkat keterampilan yang selanjutnya, maka siswa
tersebut telah mengalami kejenuhan yang berasal dari luar yaitu siswa berada pada situasi
kompetitif yang ketat dan menuntut kerja intelek yang berat.

Dalam durasi jam belajar yang cukup panjang setiap harinya dan dibarengi dengan
mata pelajaran yang cukup banyak dan cukup berat diterima oleh memori siswa dapat
menybabkan proses belajar sampai pada batas kemampuan siswa, karena bosan dan keletihan
yang dapat menyebabkan kejenuhan pada siswa.

Guru merupakan salah satu unsur pendidikan yang memegang peranan penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berbudi pekerti luhur. Masalah –
masalah yang biasa dihadapi oleh remaja misalnya tetang kepribadiannya, hubungan dengan
guru, hubungan dengan temansebaya,hubungan dengan lain jenis, masa depan, masalah
belajar, masalah keuangan dansebagainya. (Basri, 1996)
Masalah siswa yang dimaksud tidak lain adalah masalah kejenuhan belajar yang
dialami oleh siswa atau remaja yang dalam tahap perkembangannya remaja mengalami
perubahan – perubahan, baik fisik maupun psikologisnya. Dalam tahap perubahan –
perubahan seperti itu maka dalam kondisi psikologis remaja yang masih labil dan mudah
sekali terpengaruh dengan lingkungan, tentu hal ini sangat mempengaruhi pembentukan
perilaku mereka. Dari uraian diatas, penyusun akan menjelaskan mengenai Kejenuhan Siswa
dalam Belajar dan Cara Mengatasinya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka penyusun dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :

1. Apa saja penyebab kejenuhan belajar yang terjadi pada siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran?
2. Bagaimana upaya pencegahan dan cara mengatasi kejenuhan belajar pada siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pembuatan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui penyebab kejenuhan belajar yang terjadi pada siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui upaya –upaya pencegahan dan cara mengatasi kejenuhan belajar
pada siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kejenuhan dalam Belajar


a) Pengertian Kejenuhan
Syah ( 2012:180) menjelaskan, secara harfiah jenuh berarti padat atau penuh sehingga
tidak mampu lagi memuat apa pun. Selain itu, jenuh juga dapat bererti jemu atau bosan. Dalam
belajar, di samping siswa sering mengelami kelupaan, ia juga terkadang mengalami peristiwa negative
lainnya yang disebut jenuh belajar yang dalam bahasa psikologi lazim disebut learning plateu.
Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi
tidak mendatangkan hasil. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan –akan
pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. Tidak adanya kemajuan
hasil belajar ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang waktu tertentu.
Seorang siswa yang sedang dalam keadaan jenuh sistem akalnya tak dapat bekerja
sebagaimana yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru sehingga
kemajuan belajarnya seakan-akan jalan ditempatnya.

b) Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Terjadinya Kejenuhan dalam Belajar


ketelitian indera dan ketelitian fisik dalam hal ini mata dan telinga pada umumnya
dapat dikurangi atau dihilangkan lebih mudah setelah siswa beristirahat dengan cukup. Terutama tidur
nyenyak dan mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup bergizi. Sebaliknya, ketelitian mental
yang tak dapat diatasi dengan cara sederhana. Itulah sebabnya, ketelitan mental dipandang sebagai
faktor utama penyebab munculnya kejenuhan dalam belajar.
Adapun faktor-faktor utama penyebab munculnya kejenuhan dalam belajar dijelaskan
mochlis (2013:56) diantaranya:
1. Karena kecemasan siswa terhadap dampak negative yang ditimbulkan ketelitian itu
sendiri.
2. Kerena kecemasan siswa terhadap standar/petokan keberhasilan bidang-bidang studi
tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa tersebut sedang merasa
bosan mempelajari bidang-bidang studi tadi.
3. Karena siswa berada ditengah-tengah situasi kompetitif yang bebas dan menurut lebih
banyak kerja intelek yang berat.
4. Karena siswa mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum, sedangkan ia
sendiri menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia buat sendiri.
5. Seseorang kehilangan motivasi dan konsolidasi pada suatu leve ilmu pengetahuan dan
keterampilan
6. Munculnya kebosanan dan ketelitian karena kemampuan seseorang telah sampai pada
batas maksimalnya dalam belajar.

Cara mengatasi kejenuhan dalam belajar

1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan
takaran yang cukup banyak.
2. Pengubahan atau menjadwalkan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang
dingggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
3. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi
pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar dan
sebagainya sampai memungkinkan siwa merasa berada di sebuah kamar baru yang
lebih menyenangkan.
4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar
lebih giat dari sebelumnya.

2. Transfer dalam Belajar


a) Pengertian Transfer dalam Belajar
Sudarwan (2010:189) menjelaskan “ transfer dalam belajar adalah pengetahuan dan
keterampilan sisa sebagai hasil belajar pada masa lalu sering ksli mempengaruhi proses belajar yang
dialaminya sendiri. Transfer belajar adalah pengalihan hasil belajar yang telah dilakukan terhadap
proses belajar yang sedang dilakukan.
Peristiwa pemindahan pengaruh ( transfer ) pada umumnya atau hampir selalu
membawa dampak baik positif dan negatif terhadap aktivitas dan hasil pembelajaran materi pelajaran
atau keterampilan lain. ( Muhibbin,2010:165 ).

b) Ragam Transfer Belajar


a. Transfer positif
Muhibbin (2010:166) menyatakan, transfer yang berefek baik terhadap kegiatan
belajar selanjutnya. Transfer positif dapat terjadi dalam seorang siswa apabila guru
siswa tersebut belajar dalam situasi-situasi lainnya.
b. Transfer Negatif
Transfer negatif adalah transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar
selanjutnya. Transfer negatif dapat dialami seorang siswa apabila ia belajar dalam
situasi tertentu yang memiliki pengatuh merusak terhadap keterampilan/penegtahuan
yang dipelajari dalam situasi-situasi lainnya.
c. Transfer Verbal
Transfer verbal adalah transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi. Transfer vertical dapat terjadi dalam diri
seseorang siswa apabila pelajaran telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu
siswa tersebut dalam menguasai pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi/rumit.
d. Transfer Lateral
Transfer lateral adalah transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Transfer lateral ini dapat terjadi dalam diri
seorang siswa apabila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk
mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam
hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak mengurangi mutuhasil belajar siswa
tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, berikut dapat disimpulkan beberapa


hal sehubungan dengan Kejenuhan dan Transfer dalam Belajar

1) Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-


pola respon yang baru dalam bentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
kecakapan.

2) Secara harfiah kejenuhan berarti padat atau penuh sehingga tidak dapat menerima atau
memuat apapun. Selain itu jenuh juga mempunyai arti jemu atau bosan. Kejenuhan
belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak
mendatangkan hasil (Reber, 1988).

3) Ada beberapa kiat – kiat untuk mengatasi keletihan pada mental yang menyebabkan
kejenuhan belajar antara lain :

a) Melakukan istirahat dan mengunsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan
takaran yang cukup banyak.
b) Pengubahan atau penjadwalan ulang kembali jam –jam dan hari belajar yang
dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
c) Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa meliputi pengubahan
posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat – alat perlengkapan belajar dan sebagainya,
smapai memungkinkan siswa berada di sebuah kamar baru yang lebih menyenangkan
untuk belajar.
d) Memberikan / menumbuhkan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa
terdorong untuk belajar lebih giat dari sebelumnya.

B. Saran

Diharapkan makalah ini dapat menjadi sarana belajar untuk mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan dan dapat meningkatkan pengetahuan kejenuhan siswa dalam belajar dan cara
mengatasinya.
DAFTAR PUSTAKA

Sholichin, Mochlis. 2013. Psikologi Belajar Aplikasi Teori Belajar dalam Pembelajaran.
Surabaya: CV Salsabila Putra Pratama

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offest

Sudarwan, Danim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai