NARANTAKA
Deskripsi
Analisis
Evaluasi
Pada suatu penilaian sebuah karya seni bukan menilai tentang baik atau buruk
suatu karya, melainkan penialaian berdasarkan pemaknaan yang bersifat subjektif
dengan paham realisme. Karya “Berebut Mangsa” berdiri sebagai representasi dari
emosi-emosi yang terjadi pada pemasalahan yang ada pada negeri ini, termasuk
mengenai keresahan mengenai isu tersebut. Fokus utama dalam karya ini
digambarkan jelas pada penggunaan warna seragam dengan warna turunan primer
(warna sekunder) kemudian warna hitam dan putih untuk menyeimbangkan objek
keseluruhan pada karya tersebut. Pada karya itu Jihan Narantaka sebagai seniman
bertujuan menyampaikan kegelisahan sosial yang terjadi belakangan ini di Indonesia.
Pesan dan emosi seniman disampaikan secara halus dalam karya ini melalui
perwujudan simbol-simbolnya. Seperti beberapa ikan piranha yang mengererubungi
ikan kecil sebagai mangsanya dapat bermakna sebagai orang orang yang terkumpul
dalam suatu keatuan yang rela mengorbankan kesatuannya demi mencapai
keinginannya sendiri.
Nahyu Rahma Fathriani,”Comfort Chair”,2015