Anda di halaman 1dari 5

MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI BERBASIS KEARIFAN

LOKAL MASYARAKAT ROTE KABUPATEN ROTE NDAO


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

1
Jonas Thene
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengetahuan lokal masyarakat Rote Ndao menghadapi gempabumi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang difokuskan pada penggalian informasi tentang
pengetahuan dan pengalaman masyarakat Rote Ndao di Kabupaten Rote Ndao dalam menghadapi bencana
gempabumi. Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu di Desa Mukebuku dan Desa Lakamola Kecamatan
Rote Timur Kabupaten Rote Ndao. Dalam penelitian ini dilibatkan 20 orang sebagai informan; yang ditentukan
dengan cara bola salju dan disertai dengan kesediaan mereka terlibat dalam penelitian ini. Hasil penelitian
sebagai berikut. Pertama, masyarakat Rote Ndao tidak memiliki pengetahuan tentang gempabumi, mereka hanya
memiliki mitos tentang gempabumi. Mitos bagi mereka adalah untuk mendekatkan warga masyarakat pada inti
kehidupannya atau pada jatidirinya yang sejati; berkat mitos, setiap warga akan dapat bertemu, dengan dirinya
sendiri yang khas, sekaligus pada saat yang sama pula mereka akan berjumpa dengan manusia sesama juga alam
semesta, dan Yang Ilahi. Mitos memberi inspirasi kepada manusia untuk memelihara serta mengembangkan
sebuah keserasian hidup bersama dalam tatanan masyarakat: antara makro-kosmos, mikro-kosmos dan Yang Tak
Kelihatan. Kedua, pengalaman masyarakat Rote Ndao dalam menghadapi bencana gempabumi, mereka
menggunakan kearifan lokal, berteriak ketika berlangsung gempa ami nai ia o... Mereka gembira karena adanya
keyakinan bahwa tahun yang sedang berjalan akan mendatangkan kesuburan tanah dan panen pertanian akan
melimpah. Perasaan senasiblah yang menggerakkan manusia untuk sadar akan makna kolektivitasnya sebagai
makluk sosial. Dalam hal ini, gempa yang meluluhlantakan kehidupan masyarakat silam telah menyemaikan
benih solidaritas dan kesetiakawanan. Ketiga, masyarakat Rote Ndao tidak memiliki pengetahuan tentang
mitigasi bencana gempabumi, pengalamannya adalah dengan menggunakan kearifan lokal.
Katakunci: gempa bumi, mitigasi, kearifan lokal, masyarakat Rote Ndao.

Abstract
This study aims to find local knowledge society Rote Ndao face earthquakes. The method used is a qualitative
method that is focused on extracting information about the knowledge and experience of communities in Rote
Ndao Rote Ndao in the face of the earthquake disaster. This research was conducted in two places, namely in the
Village Lakamola and Village Mukebuku Eastern District of Rote Rote Ndao. In this study involved 20 people as
informers; which is determined by a snowball and accompanied by their willingness to be involved in this
research. The following results. First, Rote Ndao people have no knowledge of earthquakes, they just have
myths about earthquakes. Myth for them is to bring citizens at the core of its life or the true identity; thanks to
the myth, every citizen will be able to meet with his own distinctive, while at the same time they will also meet
with fellow humans are also the universe, and the Divine. Myth inspire people to maintain and develop a
harmonious living together in a community setting: between macro-cosmos, micro-cosmos and Invisible
Invisible. Secondly, experience Rote Ndao society in the face of the earthquake disaster, they use local wisdom,
screaming when the quake lasted ami nai ai o ... They were happy because of their belief that the current year
will bring soil fertility and agricultural crops will be abundant. Senasiblah feeling that drives people to be aware
of the meaning of the collectivity as social beings. In this case, the earthquake that devastated people's lives ago
has sowed seeds of solidarity, and solidarity. Third, Rote Ndao people have no knowledge of earthquake disaster
mitigation, his experience is to use local wisdom.
Keywords: earthquake, mitigation, local knowledge, community Rote Ndao.

1 Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Nusa Cendana Kupang_jonas_thene@yahoo.com

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 102


Vol.1 No.2 Oktober 2016
P ISSN 2503 – 1201, E ISSN 2503 – 5347
1. PENDAHULUAN tektonik adalah serangkaian upaya untuk
Gempabumi tektonik adalah gerakan atau mengurangi risiko bencana gempabumi tektonik
hentakan bumi secara tiba-tiba akibat pelepasan baik melalui pembangunan fisik maupun
energi yang terakumulasi disebabkan oleh penyadaran dan peningkatan kemampuan
tumbukan lempeng litosfer, pergeseran sesar dari masyarakat menghadapi ancaman bencana
lepasan akumulasi energi di dalam bumi yang gempabumi tektonik. Pemberdayaan
sifatnya sangat merusak, untuk suatu jangka masyarakat dalam mitigasi bencana gempabumi
waktu tertentu yang berasal dari suatu wilayah dapat dilakukan melalui kearifan lokal
yang terbatas dan menyebarkan dari satu titik ke masyarakat (Angin, 2015).
segala arah dengan peringatan dini yang sangat Data dan informasi tentang pengetahuan,
kecil. Menurut Boen (2000) salah satu teori yang pengalaman masyarakat tentang gempabumi
digunakan untuk menjelaskan bagaimana dan kearifan lokal masyarakat dalam mitigasi
terjadinya gempabumi tektonik adalah Elastic bencana gempabumi belum tersedia, padahal
Rebound Theory, yang di-tampilkan Reid. Teori data dan informasi sangat diperlukan untuk
ini diformulasikan sebagai berikut. Dalam kulit menyiapkan masyarakat siaga bencana, karena
bumi ada aktivitas geologis yang mengakibatkan daerah ini rawan terhadap gempabumi tektonik.
pergerakan relatif suatu massa batuan di dalam Masalah ini dirumuskan sebagai berikut: (1)
kulit bumi terhadap yang lain. Gaya-gaya yang bagaimanakah pengetahuan lokal masyarakat
menimbulkan pergerakan batuan-batuan ini Desa Mukebuku, dan Desa Lakamola di
dinamakan gaya-gaya tektonik. Batu-batuan Kecamatan Rote Timur tentang gempabumi tek-
bersifat elastik dan dapat menimbulkan tonik?, (2) bagaimanakah pengalaman masyara-
pergerakan regangan bila-mana ditekan atau kat Desa Mukebuku, dan Desa Lakamola di
ditarik melampaui kekuat-annya, batuan tersebut Kecamatan Rote Timur dalam menghadapi
akan hancur ke arah terlemah yang disebut sesar bencana gempabumi tektonik?, (3) bagaimana-
(fault). Batuan yang hancur tersebut akan kah pengetahuan dan pengalaman masyarakat
melepaskan sebagian atau seluruh tegangan untuk Desa Mukebuku, dan Desa Lakamola di
kembali ke dalam keadaan yang semula yang Kecamatan Rote Timur dalam mitigasi bencana
bebas tegangan. Hancurnya batuan di dalam kulit gempabumi tektonik?.
bumi tersebut akan disertai dengnpemancaran Penelitian ini bertujuan untuk mengiden-
gelombang-gelombang gempa ke segala arah, tifikasi dan merumuskan: (1) pengetahuan
bahkan sampai jauh sekali tergantung dari masyarakat Desa Mukebuku, dan Desa
banyaknya energi yang dilepaskan. Kulit bumi Lakamola di Kecamatan Rote Timur Kabupaten
tidak homogen dan terdiri dari bermacam-macam Rote Ndao tentang bencana gempabumi tek-
bahan dan lapisan, gelombang-gelombang ter- tonik, (2) pengalaman masyarakat Desa
sebut dalam perjalanannya mencapai permukaan Mukebuku, dan Desa Lakamola di Kecamatan
bumi, yaitu diredam, dipantulkan, dbiaskan pada Rote Timur Kabupaten Rote Ndao dalam meng-
batas-batas lempeng litosfer, lapisan-lapisan hadapi bencana gempabumi tektonik, dan (3)
maupun pada permukaan. Akibatnya, jalannya pengetahuan dan pengalaman masyarakat Desa
gelombang-gelombang dengan cepat menjadi Mukebuku, dan Desa Lakamola di Kecamatan
tidak beraturan, rumit, dan sulit untuk diprediksi. Rote Timur Kabupaten Rote Ndao dalam
Hal ini tergantung dari arah terjadinya sesar, mitigasi bencana gempabumi tektonik. Hasil
apakah itu sesar normal dan sesar naik (dip slip), penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan
atau sesar samping ke kanan dan sesar samping ke bagi masyarakat dan pemerintah setempat
kiri (srike slip). dalam rangka sosialisasi tentang mitigasi
bencana gempabumi tektonik.
Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana gempabumi tektonik pada suatu 2. METODE PENELITIAN
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat Jenis penelitian ini deskriptif interpretatif.
berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, Penelitian ini dilakukan di Desa Mukebuku, dan
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan Desa Lakamola di Kecamatan Rote Timur
atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan Kabupaten Rote Ndao. Dalam penelitian ini
masyarakat, dinamakan resiko bencana gempa- dilibatkan 20 orang sebagai informan; yang
bumi tektonik. Mitigasi bencana gempabumi ditentukan dengan cara bola salju (snow ball)

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 103


Vol.1 No.2 Oktober 2016
P ISSN 2503 – 1201, E ISSN 2503 – 5347
dan disertai dengan kesediaan mereka terlibat Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao
dalam penelitian. Penentuan informan bola merupakan simbol kesuburan untuk pertanian.
salju ini dimulai dengan menentukan satu atau Gempabumi bagi masyarakat kedua desa ini
beberapa orang untuk diwawancarai. Informan memberikan kesuburan bagi tumbuh
tersebut berperan sebagai titik awal pemilihan kembangnya pohon lontar (Borassus) penopang
informan. Informan selanjutnya ditetapkan ber- kehidupan ekonomi masyarakat. Ditilik dari
dasarkan petunjuk dari informan sebelumnya. segi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
Petunjuk tersebut diberikan menyangkut Rote merupakan satu masyarakat yang tangguh
mereka yang dapat memberikan informasi menghadapi tantangan dan pandai bicara (Fox,
mengenai gempabumi teknik, bencana (1977; 1995). Menurut Gianto (1958)
gempabumi tektonik, kearifan lokal masyarakat masyarakat Rote merupakan msyarakat yang
dalam mitigasi bencana gempabumi tektonik. tangguh dalam ekonomi Borassus.
Informan ditetapkan 20 orang, terdiri dari 10 Pengalaman masyarakat Desa Mukebuku
informan dari Desa Mukebuku dan 10 informan dan Desa Lakamola di Kecamatan Rote Timur
dari Desa Lakamola Kecataman Rote Timur dalam menghadapi bencana gempabumi
Kabupaten Rote Ndao. Kedua desa ini dan tektonik, mereka menggunakan kearifan lokal,
desa-desa sekitarnya sering mengalami berteriak ketika berlangsung gempabumi
gempabumi tektonik. tektonik: “ami nai ia o...”. Perasaan senasiblah
Data dan informasi tentang pengetahuan yang menggerakkan manusia untuk sadar akan
lokal gempabumi, pengalaman menghadapi makna kolektivitasnya sebagai makhluk sosial.
gempabumi, pengetahuan dan pengalaman Masyarakat Desa Mukebuku dan Desa
mengenai mitigasi bencana gempabumi masya- Lakamola menyadari betul, kerjasama yang
rakat Desa Mukebuku dan Desa Lakamola, baik antara manusia dengan sesamanya sangat
dianalisis secara deskriptif interpretatif. Dengan dibutuhkan, dalam suka dan duka. Masyarakat
analisis deskriptif interpretatif, dapat ditemukan Desa Mukebuku dan Lakamola di Kecamatan
pengetahun masyarakat tentang gempabumi Rote Timur Kabupaten Rote Ndao memiliki
tektonik, pengalaman menghadapi bencana filosofi keharmonisan, harmonis dengan Ilahi,
gempabumi, pengetahuan dan pengalaman sesama, dan alam.
masyarakat daerah penelitian dalam mitigasi Masyarakat Desa Mukebuku dan Lakamola di
bencana gempabumi tektonik. Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao
tidak memiliki pengetahuan mitigasi bencana
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Masyarakat gempabumi teknonik secara mutakhir. Pengala-
Desa Mukebuku dan Lakamola mannya adalah dengan menggunakan kearifan
Kecamatn Rote Timur di Kabupaten Rote Ndao lokal. Menurut mereka kapan terjadinya
tidak memiliki pengetahuan tentang gempabumi gempabumi tektonik terjadi tidak diketahui,
tektonik. Masyarakat hanya memiliki mitos modal mereka hanyalah berteriak “ami nai ia
tentang gempabumi tektonik. Masyarakat kedua o...”, sehingga masyarakat berhamburan keluar
desa penelitian percaya bila Bumi diseim-bangkan rumah untuk mencari tempat-tempat aman seperti
oleh hewan ular naga. Gempabumi tektonik akan di lapangan terbuka, dan membangun barak untuk
terjadi apabila ular naga tidak diberi sesaji, melindungi orangtua dan anak-anak.
sehingga ia berontak karena kemurkaan manusia Gempabumi tektonik adalah gerakan atau
dan menggetarkan bumi. Mitos memberi inspirasi hentakan bumi secara tiba-tiba akibat pelepasan
kepada manusia untuk memelihara serta energi yang terakumulasi disebabkan oleh
mengembangkan sebuah keserasian hidup tumbukan lempeng litosfer, pergeseran sesar
bersama dalam tatanan masyarakat: antara makro- dari lepasan akumulasi energi di dalam bumi
kosmos, mikro-kosmos dan Yang Tak Kelihatan yang sifatnya sangat merusak, untuk suatu
(Neonbasu, 1995). Ketika gempabumi tektonik jangka waktu tertentu yang berasal dari suatu
terjadi masyarakat kedua desa berteriak ami nai ia willayah yang terbatas dan menyebarkan dari
o... (kami ada), karena ular naga tersebut merasa satu titik ke segala arah dengan peringatan dini
tidak ada manusia lagi dibumi yang memberikan yang sangat kecil. Menurut Boen (2000) salah
dia “makan”. Gempabumi tektonik bagi masya- satu teori yang digunakan untuk menjelaskan
rakat Desa Mukebuku dan Lakamola di bagaimana terjadinya gempabumi tektonik
adalah Elastic Rebound Theory, yang ditam-

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 104


Vol.1 No.2 Oktober 2016
P ISSN 2503 – 1201, E ISSN 2503 – 5347
pilkan Reid. Teori ini diformulasikan sebagai manusia dengan sesamanya sangat dibutuhkan,
berikut. Dalam kulit bumi ada aktivitas geologis dalam suka dan duka. Masyarakat Desa
yang mengakibatkan pergerakan relatif suatu Mukebuku dan Lakamola di Kecamatan Rote
massa batuan di dalam kulit bumi terhadap yang Timur Kabupaten Rote Ndao memiliki filosofi
lain. Gaya-gaya yang menimbulkan pergerakan keharmonisan, harmonis dengan Ilahi, sesama,
batuan-batuan ini dinamakan gaya-gaya dan alam.
tektonik. Batu-batuan bersifat elastik dan dapat Mitigasi bencana gempabumi tektonik adalah
menimbulkan pergerakan regangan bilamana serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
ditekan atau ditarik melampaui kekuatannya, bencana gempabumi tektonik, baik melalui
batuan tersebut akan hancur ke arah terlemah pembangunan fisik maupun penyadaran dan
yang disebut sesar (fault). Batuan yang hancur peningkatan kemampuan masyarakat mengha-
tersebut akan melepaskan sebagian atau seluruh dapi ancaman bencana gempabumi tektonik.
tegangan untuk kembali ke dalam keadaan yang Masyarakat Desa Mukebuku dan Lakamola di
semula yang bebas tegangan. Hancurnya batuan Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao
di dalam kulit bumi tersebut akan disertai tidak memiliki pengetahuan tentang mitigasi
dengan pemancaran gelombang-gelombang bencana gempabumi. Tektonik. Pengalamannya
gempa ke segala arah, bahkan sampai jauh adalah dengan menggunakan kearifan lokal.
sekali tergantung dari banyaknya energi yang Menurut mereka kapan terjadinya gempabumi
dile-paskan. Kulit bumi tidak homogen dan tertonik terjadi tidak diketahui, modal mereka
terdiri dari bermacam-macam bahan dan hanyalah berteriak “ami nai ia o...”. ketika terjadi
lapisan, gelombang-gelombang tersebut dalam bencana gempabumi tektonik, masya-rakat
perjalan-annya mencapai permukaan bumi, berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat-
yaitu diredam, dipantulkan, dbiaskan pada tempat aman seperti di lapangan terbuka, dan
batas-batas lempeng litosfer, lapisan-lapisan membangun barak untuk melindungi orangtua dan
maupun pada permukaan. Akibatnya, jalannya anak-anak.
gelombang-gelombang dengan cepat menjadi
tidak beraturan, rumit, dan sulit untuk 4. PENUTUP
diprediksi. Hal ini tergantung dari arah Gempabumi tektonik gerakan atau hentakan
terjadinya sesar, apakah itu sesar normal dan bumi secara tiba-tiba akibat pelepasan energi yang
sesar naik (dip slip), atau sesar samping ke terakumulasi disebabkan oleh tumbukan lempeng
kanan dan sesar samping ke kiri (srike slip). litosfer, pergeseran sesar dari lepasan akumulasi
Laut Timor merupakan suatu cekungan energi di dalam bumi yang sifatnya sangat
daerah busur depan Lempeng Australia, suatu merusak, untuk suatu jangka waktu tertentu yang
wilayah potensi menjadi pusat gempabumi berasal dari suatu willayah yang terbatas dan
tektonik. Masyarakat Desa Mukebuku dan menyebarkan dari satu titik ke segala arah dengan
Lakamola di Kecamatan Rote Timur Kabupaten peringatan dini yang sangat kecil. Masyarakat
Rote Ndao tidak memiliki pengetahuan tentang Desa Mukebuku dan Lakamola di Kecamatan
gempabumi tektonik. Mereka tidak memahami Rote Timur Kabupaten Rote Ndao tidak memiliki
bahwa Laut Timor merupakan suatu cekungan pengetahuan tentang gempabumi tektonik.
daerah busur depan Lempeng Australia yang Mereka tidak memahami bahwa Laut Timor
bergerak ke utara, suatu wilayah potensi pusat merupakan suatu cekungan daerah busur depan
gempabumi tektonik. Pengalaman masyarakat Lempeng Hindia-Australia, suatu wilayah potensi
Desa Mukebuku dan Lakamola di Kecamatan menjadi pusat gempabumi tektonik. Pengalaman
Rote Timur Kabupaten Rote Ndao dalam masyarakat Desa Mukebuku dan Lakamola di
menghadapi bencana gempabumi tektonik, Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao
mereka menggunakan kearifan lokal, berteriak dalam menghadapi bencana gempabumi tektonik,
ketika berlangsung gempabumi: bumi tektonik mereka meng-gunakan kearifan lokal, berteriak
““ami nai ia o...”. Perasaan senasiblah yang ketika berlangsung gempabumi: “ami nai ia o...”.
menggerakkan manusia untuk sadar akan Perasaan senasiblah yang menggerakkan manusia
makna kolektivitasnya sebagai makhluk sosial. untuk sadar akan makna kolektivitasnya sebagai
Masya-rakat Desa Mukebuku dan Lakamola di makluk sosial. Masyarakat Desa Mukebuku dan
Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao Lakamola di Kecamatan Rote
menyadari betul, kerjasama yang baik antara

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 105


Vol.1 No.2 Oktober 2016
P ISSN 2503 – 1201, E ISSN 2503 – 5347
Timur Kabupaten Rote Ndao menyadari betul, 5. DAFTAR RUJUKAN
kerjasama yang baik antara manusia dengan [1] Angin, Ignasius Suban., 2015, Mitigasi
sesamanya sangat dibutuhkan, dalam suka dan Bencana Alam Gempabumi Berbasis Kearifan
duka. Masyarakat Desa Mukebuku dan Lokal Masyarakat Lamaholot Flores Timur,
Lakamola di Kecamatan Rote Timur Kabupaten Makalah disajikan dalam Seminar Nasional
Kemandirian Daerah Dalam Mitigasi Bencana
Rote Ndao memiliki filosofi keharmonisan,
Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Program
harmonis dengan Ilahi, sesama, dan alam. Studi Magister Pendidikan Kependudukan dan
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret
bencana gempabumi tektonik, baik melalui Bekerjasama Dengan Ikatan Ahli Kebencanaan
pembangunan fisik maupun penyadaran dan Indonesia (IABI), Surakarta, 19 September
peningkatan kemampuan masyarakat 2015.
menghadapi ancaman bencana gempabumi [2] Boen, A., 2000, Earthquakes and Geological
tektonik, dinamakan mitigaasi bencana Discovery, New York: W.H. Freeman.
gempabumi tektonik. Masyarakat Desa [3] Fox, J. James., 1977, Bahasa, Sastra dan
Mukebuku dan Lakamola di Kecamatan Rote Sejarah: Kumpulan Karangan Masyarakat
Timur Kabupaten Rote Ndao tidak memiliki Pulau Rote, Jakarta: Sinar Harapan.
[4] Fox, J. James., 1995, Panen Lontar: Perubahan
pengetahuan tentang mitigasi bencana
Ekologi dalam Kehidupan Masyarakat Pulau
gempabumi. Kearifan lokal (local wisdom) dapat Rote dan Sawu, Jakarta: Sinar Harapan.
dipahami sebagai sejumlah gagasan, nilai-nilai, [5] Gianto, 1958, Pulau Rote Pagar Selatan
pandangan-pandangan setempat yang bersifat Indonesia, Jakarta: Ganaco.
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang [6] Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral RI,
tertanam dan diikuti oleh anggota 2011, Peraturan Menteri Energi dan
masyarakatnya. Pemberdayaan masyarakat Sumberdaya Mineral Nomor: 15 Tahun 2011
berbasis kearifan lokal dapat digunakan untuk Tentang Pedoman Mitigasi Bencana, Jakarta:
mengurangi resiko bencana gempabumi Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral RI.
tektonik. [7] Neonbasu, Gregor.P., 1995, “Pembangunan
NTT dalam Tinjauan Kata dan Analisis: Sebuah
Telaahan Filsafat Sosial dan Kultural”, dalam
Alo Liliweri dan P. Gregor Neonbasu (Peny.)
Perspektif Pembangunan: Dinamika dan
Tantangan Pembangunan Nusa Tenggara
Timur, Kupang: Yayasan Citra Insan Pembaru,
111-139.
[8] Sumarmi dan Ach. Amirudin, 2014, Geografi
Lingkungan Dengan Blanded Learning
Berbasis Kearifan Lokal, Malang: Adytia
Media.

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 106

Anda mungkin juga menyukai