BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian ........................................................................................................6
3. Patofisiologi ...................................................................................................11
4. Penatalaksanaan Medis...................................................................................12
A. Pengkajian ......................................................................................................35
A. Pengkajian ......................................................................................................71
C. Penapisan .......................................................................................................74
D. Perencanaan ...................................................................................................75
E. Pelaksanaan ....................................................................................................76
F. Evaluasi ..........................................................................................................77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................78
B. Saran ..............................................................................................................80
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup,
A. Latar Belakang
Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada
zaman sekarang ini, menyebabkan terjadinya perubahan pola gaya hidup manusia
yang menjadi tidak teratur serta mempengaruhi pula pada kesehatan individu.
Indonesia sebagai negara yang berkembang memiliki visi dan misi untuk
tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
derajat kesehatan yang optimal untuk mencapai suatu kehidupan sosial dan ekonomi
dan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan yang ditandai dengan
peningkatan usia, penurunan angka kematian bayi, anak dan ibu melahirkan.
Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga yang berisiko tinggi, salah
satunya adalah keluarga dengan usia lanjut yang mempunyai masalah kesehatan
dikenal pada masyarakat sebagai penyakit stroke merupakan suatu penyakit yang
tahun terakhir ini. Pada keadaan ini terjadi gangguan peredaran darah otak yang
saraf otak.Penyakit stroke ini dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok
umur lebih dari 40 tahun dan kelompok sosial ekonomi. Banyak faktor yang dapat
ketiga penyebab kematian pada tahun 2012, dengan laju mortalitas 18% sampai 37%
untuk stroke pertama dan sebesar 62% untuk stroke selanjutnya. Menurut data
RIKESDAS tahun 2013 prevalensi stroke di Indonesia sebesar 7 per mil dan yang
terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Prevalensi stroke di
DKI Jakarta sebesar 9,7%. Hasil laporan dari Puskesmas kecamatan Gambir selama
Masalah yang dapat terjadi bila penyakit stroke tidak ditangani dengan baik adalah
emboli paru, komplikasi jangka panjang seperti stroke rekuren, infark miokard,
lebih lanjut, maka dari itu sangat diperlukan adanya peran perawat, khususnya
perawat keluarga untuk mengatasi penyakit stroke. Peran perawat yang diperlukan
mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, cara pencegahan, dan cara
untuk menjaga pola makan, melakukan olahraga secara teratur, kontrol tekanan darah
secara teratur, dsb. Aspek kuratif yang dapat diberikan yaitu dengan cara mengajak
minum obat yang diberikan oleh dokter secara teratur. Aspek terakhir adalah aspek
3
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Sedangkan tujuan khusus penulisan makalah ini adalah agar penulis mampu:
dengan stroke.
d. Melaksanakan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun dan dibuat pada
dengan stroke.
masalah.
C. Ruang Lingkup
Penulisan makalah ini merupakan bahasan asuhan keperawatan keluarga pada Ny.P
3 Januari 2019.
D. Metode Penulisan
Metodeyang digunakan dalam penyusunan makalah ini terbagi menjadi dua yaitu:
observasi dan pemeriksaan fisik. Sumber data yang digunakan adalah data primer
yang diperoleh langsung dari klien dan data sekunder yang diperoleh dari
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari lima bab yaitu: Bab satu: pendahuluan
yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan
dan sistematika penulisan.Bab dua: tinjauan teori yang terdiri dari konsep menua,
konsep keluarga, konsep asuhan keperawatan dengan stroke. Bab tiga: tinjauan
evaluasi. Bab lima: penutup yang terdiri dari dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Sebelum membahas lebih lanjut dan mengenai kasus ini maka penulis terlebih dahulu
diuraikan tentang konsep proses menua, konsep penyakit Stroke dan konsep asuhan
keperawatan keluarga.
A. Konsep Menua
Pada sub bab ini akan diuraikan mengenai konsep proses menua yang meliputi
1. Pengertian
Menurut Nugroho Wahjudi 2008, menua adalah suatu keadan yang terjadi didalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya
dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menurut Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998, yang dikutip Nugroho wahjudi
2008, menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang
Menurut Boedi Darmojo dan Hadi Martoyo(1994), yang dikutip Nugroho wahjudi
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas(termasuk infeksi) dan
Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa menua adalah proses
yang akan berlangsung secara terus-menerus berlanjut secara alamiah dan merupakan
Proses menua didalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar
akan dialami semua orang yang dikarunia umur panjang. Proses menua pada lansia
psikologis, sosial dan spiritual. Proses menua juga dipengaruhi oleh berbagai fakor
antara lain faktor intrinsik dan ekstrinsik. Proses menua terjadi pada berbagai organ
Perubahan anatomis pada sistem pernapasan antara lain perubahan pada komplians
dinding dada turut berperan dalam peningkatan kerja pernapasan sekitar 20% pada
respon hipoksia dan hiperkapnia pada usia 65 tahun, dapat mengakibatkan penurunan
efisiensi tidur dan penurunan kapasitas aktivitasnya. Implikasi klinis dari perubahan
8
mengalami kegagalan respirasi akibat infeksi, kanker paru, emboli pulmonal, dan
penyakit kronis seperti asma dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).
Pada sistem kardiovaskuler terjadi perubahan pada ventrikel kiri menebal, katup
jantung menebal dan membentuk penonjolan, jumlah sel pacemaker menurun, arteri
menjadi kaku dan tidak lurus pada kondisi dilatasi, vena mengalami dilatas, katup-
katup menjadi tidak kompeten. Masalah yang dapat ditimbulkan pada sistem
kongestif, dll.
Pada sistem endokrin terjadi penurunan hormone antara lain hormone GH, TSH,
LH, FSH, dll yang dapat menimbulkan masalah antara lain DM, hipertiroid,
hipotiroid, dsb.
Pada sistem pencernaan terjadi kehilangan gigi, hilangnya kuncup rasa, penurunan
dada pada keadaan mengembang, penurunan produksi tulang kortikal dan trabekular,
9
penurunan massa otot dengan kehilangan lemak subkutan, kekakuan ligamen dan
atropi pada otot kandung kemih secara umum, peningkatan kontraksi kandung kemih
yang tidak disadari, sirkulasi renal berubah atau berkurang, penurunan aliran darah
vaskular, penurunan cairan intrasel. Masalah yang terjadi pada sistem perkemihan
Masalah yang terajadi pada sistem pendengaran adalah tinitus, otosklerosis, vertigo.
Pada sistem pengelihatan perubahan yang terjadi adalah kornea lebih berbentuk
sferis (bola), lensa lebih suram, penurunan/hilangnya daya akomodasi, daya adaptasi
terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam gelap, daya membedakan
warna menurun terutama warna biru atau hijau pada skala. Masalah pada sitem
Pada sistem persarafan perubahan struktural yang paling terlihat terjadi pada otak itu
sendiri, walaupun bagian lain dari sistem saraf pusat(SSP) juga terpengaruh.
Perubahan ukuran otak yang diakibatkan oleh atrofi girus dan dilatasi sulkus dan
ventrikel otak. Penurunan aliran darah serebral ketika seseorang mengalami penuan,
sehingga risiko untuk mengalami stroke meningkat. Insufiensi vaskuler akibat stroke
mendorong terjadinya iskemi dan terkadang nekrosis pada jaringan otak. Stroke
10
trombolitik dimulai dengan arteroma dan lesi ulseratif didalam pembuluh darah besar
paling sering terlihat dalam cabang pembuluh darah. Suatu pembuluh darah menjadi
sempit karena adanya plak yang memperlambat atau menggangu aliran darah. Proses
ini membawa ke arah perkembangan gejala akhir yang dihubungkan dengan stroke.
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit neurologis
mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak (Sudoyo Aru,
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadinya gangguan peredaran
Batticaca 2012).
Dari beberapa pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Stroke adalah
gangguan kelainan otak secara mendadak akibat adanya sumbatan atau pecahnya
3.Patofisiologi stroke
Pada stroke non hemoragic terjadi karena adanya oklusi atau sumbatan di pembuluh
darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.
sedang (arteri serebri) atau pembuluh darah kecil. Plak menyebabkan dinding dalam
11
areteri menebal dan kasar sehingga aliran darah tidak lancar, darah yang kental akan
Pada stroke hemoragik merupakan penyebab utama kematian pada pasien stroke,
dengan cepat dan menimbulkan perubahan setempat serta iritasi pada pembuluh
darah otak. Perdarahan biasanya berhenti karena pembentukan trombosit dan oleh
merupakan risiko serius yang terjadi sekitar 7-10 hari setelah perdarahan pertama.
Tanda dan gejala dari stroke ialah tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan
separuh badan, bicara cadel/pelo, gangguan penglihatan, mulut mencong atau tidak
simetris ketika menyeringai, gangguan daya ingat, nyeri kepala hebat.Akibat stroke
adalah thrombosis (kekakuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher),
iskemia (penurunan aliran darah kearea otak), hemoragi (pecahnya pembuluh darah),
stroke berulang.
4. Penatalaksanaan stroke
darah.
menambah dosis obat tanpa petunjuk dokter, perbaiki kondisi fisk dengan latihan
teratur di rumah, bantu kebutuhan klien, motivasi klien agar tetap bersemangat dalam
latihan fisik, periksa tekanan darah secara teratur, segera bawa klien ke fasilitas
1. Konsep Keluarga
Pada sub bab ini yang akandiuraikan adalah pengertian keluarga, tipe keluarga,
perkembangan keluarga.
a. Pengertian keluarga
Menurut Duval (1972), yang dikutip oleh Zaidin Ali (2010), keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, dan kelahiran
meningkatkan perkembangan fisik, mental dan emosional serta sosial individu yang
ada di dalamnya, di lihat dari interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya
Menurut Depkes RI (1998), yang dikutip oleh Zaidin Ali (2010), keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari atas kepala dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal disuatu dibawah atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Sedangkan menurut Bailon dan Maglaya (1989), yang dikutip oleh Zaidin Ali
(2010), keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu dengan
yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
14
Dari ketiga pengertian dapat kita simpulkan bahwa ada dua atau lebih individu yang
tergabung dan hidup bersama atas ikatan darah, hubungan perkawinan, adopsi dan
diperlukan seorang perawat yang mengetahui jenis atau tipe keluarga, kita ketahui
bahwa keluarga berasal macam pola dan ragam kehidupan berkembang sesuai
perkembangan sosial.
Menurut Allender dan Spadley(2001), yang dikutip oleh Komang Ayu (2010),
mengemukakan bahwa tipe keluarga dibagi menjadi dua yaitu tipe keluarga
a) Keluarga inti (nuclear family) adalah terdiri dari suami, istri, dan anak kandung
atau angkat.
b) Keluarga besar (Extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan anggota
c) Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
d) Orang tua tunggal (single parent) adalah keluarga yang terdiri dari satu orang
tua ayah atau ibu dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan
e) Single adultadalah rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang dewasa saja.
f) Keluarga usia lanjut adalahkeluarga yang terdiri dari suami, istri yang berusia
lanjut.
a) Commune family adalah lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah yang
b) Orang tua (ayah/ibu) adalah keluarga yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
dalam satu rumah dan mereka berperilaku layaknya sebagai pasangan suami istri
c. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (1989), yang dikutip oleh Sulistyo Andormoyo( 2012), struktur
suatu sistem.
lebih bersifat homogen, yang didefinisikan dan diharapkan secara normatif dari
pengatur/pengontrol.
kekuasaan afektif.
d. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman (1998), yang dikutip dari Zaidin Ali
keluarga.
2) Fungsi sosial dan tempat bersosialisasi adalah fungsi pengembangan dan tempat
kelangsungan keluarga.
kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi, fungsi ini
Sedangkan menurut Undang-Undang No.10 tahun 1992, yang dikutip dari Zaidin Ali
sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga, menerjemahkan ajaran
17
dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota
keluarga.
2) Fungsi budaya yaitu membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan
sayang yang telah ada diantara anggota keluarga dalam simbol nyata, seperti
ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus. Bina sosialisasi pada
anggota keluarga.
keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan
utama.
7) Fungsi ekonomi yaitu melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam
Menurut Duvall dan Miller dikutip oleh Friedman (1998), yang dikutip oleh Zaidin
1) Keluarga baru menikah yaitu pasangan yang belum mempunyai anak, tugas
keluarga ini antara lain membina hubungan intim yang memuaskan, membina
2) Keluarga dengan anak baru lahir yaitu bayi sampai umur 30 bulan tugas
keluarga ini antara lain mempersiapkan menjadi orang tua adaptasi dengan
pasangannya.
3) Keluarga dengan anak usia pra sekolah dengan usia anak 2,5 tahun sampai
dengan 6 tahun, tugas keluarga ini antara lain memenuhi kebutuhan keluarga,
misalnya kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman, membantu anak
kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi, mempertahankan hubungan yang
sehat baik didalam maupun diluar keluarga, pembagian waktu untuk individu,
keluarga ini antara lain membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar
5) Keluarga dengan anak remaja umur 13 sampai dengan 20 tahun, tugas keluarga
ini antara lain memberikan kebebasan yang seimbang dan tanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang dewasa yang muda dan mulai memiliki
19
terbuka antara anak dan orang tua, hindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan
anak untuk mandiri. Sebagai keluarga baru di masyarakat, dan penataan kembali
pasangan.
9) keakraban pasangan dan saling merawat, melakukan live preview masa lalu.
20
keluarga yang digunakan. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah dan peran
a. Pengkajian
Data yang perlu dikaji pada keluarga menurut Friedman (1998), yang dikutip oleh
1) Data dasar keluarga meliputi: nama kepala keluarga, alamat, dan nomor telepon,
tipe keluarga, latar belakang kebudayaan, identitas religi, status kelas keluarga
sumber air bersih, jamban keluarga, pembuangan air limbah, fasilitas sosial dan
sebelumnya.
3) Struktur keluarga
b) Struktur kekuatan keluarga, hal yang perlu dikaji meliputi : siapa yang
c) Struktur peran keluarga meliputi peran baik secara formal atau peran yang
tidak formal.
d) Nilai – nilai keluarga yang meliputi : nilai kebudayaan yang dianut keluarga
4) Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif data yang harus dikaji adalah : bagaimana respon keluarga
5) Stress dan koping keluarga : hal yang perlu dikaji adalah stressor keluarga
meliputi:
terhadap tindakan kesehatan yang tepat hal yang dapat dikaji adalah :
sakit, data yang yang perlu dikaji adalah pengetahuan keluarga mengenai
b. Diagnosa Keperawatan
menggambarkan masalah pasien yang dapat ditangani oleh perawat. Cara yang
dengan efektif.
dan komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan
3) Tanda (sign), adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan
penyebab.
tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan
3) Diagnosa potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga
c. Penapisan Masalah
dari kriteria , bobot dan pembenaran. Untuk dapat menentukan prioritas masalah
berikut :
Tabel 2.1
Penapisan Masalah
1 Sifat masalah
Skala
25
a. Aktual 3
b. Risiko 2 1
c. Potensial 1
Skala
a. Mudah 2
b. Sebagian 1 2
Skala
a. Tinggi 3
b. Sedang 2 1
c. Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala
segeraditangani 1
0
26
Tentukan skore untuk setiap kriteria kemudian dilakukan perhitungan dengan cara
skore dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot lalu dijumlahkan
1) Sifat masalah : aktual, risiko dan potensial, aktual bobot tertinggi karena
keadaan sejahtera.
dan teknologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk mengenali masalah.
Sumber daya keluarga, dalam bentuk fisik, keuangan serta tenaga. Sumber daya
sosial masyarakat.
3) Potensial masalah dapat dicegah adalah sifat dan beratnya masalah yang akan
timbul yang dapat dikurangai atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan
tindakan apa yang sudah keluarga lakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
tersebut atau bahkan belum sama sekali, atau dengan adanya kelompok “high
27
risk” atau kelompok yang berisiko tinggi adanya kelompok tersebut pada
tentang beratnya masalah serta mendesak masalah untuk diatasi. Hal yang perlu
masalah. Jika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu ditangani segera
4. Perencanaan
3) Rencana keperawatan harus sesuai dengan falsafah dan tujuan serta kebijakan
pelayanan.
masalah/meringkan
28
Menurut S.G. Bailon dikutip dari Zaidin Ali (2010), langkah-langkah pengembangan
dan kebutuhan yang akan menjadi dasar untuk mengembangkan rencana asuhan
keperawatan.
2) Penentuan sasaran dan tujuan. Sasaran adalah keadaan atau situasi yang
keperawatan sangat tergantung pada 2 faktor yang dapat berubah, yaitu sifat
tujuan tindakan keperawatan telah tercapai. Pernyataan tujuan yang tepat akan
Wright dan Leahey (1984) danFriedman (1998), yang dikutip oleh Zaidin Ali (2010)
1) Kognitif, intervensi diharapkan pada fungsi keluarga tingkat kognitif yang terdiri
dari tindakan perawat memberikan informasi dan gagasan baru tentang suatu
2) Afektif, tindakan yang dirancang untuk mengubah emosi dari anggota keluarga
menjadi penentu perencanaan yang efektif. Salah satu faktor utama keperawatan
keluarga adalah bahwa keluarga mempunyai tanggung jawab akhir dalam mengatur
kehidupannya dan perawat harus menghormati keyakinan keluarga tersebut ada dua
macam tujuan yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka
panjang (goal) adalah tujuan umum yang merupakan hasil akhir yang diharapkan
dapat dicapai oleh keluarga melalui semua usaha. Tujuan jangka panjang (sasaran)
tentang spesifik tentang hasil tindakan keperawatan yang sifatnya spesifik dapat
diukur, dapat dicapai, realistis serta ada batasan waktu. Tujuan jangka pendek
Dalam menyusun tujuan sangat diperlukan kerja sama dengan keluarga dalam
keperawatan.
Berikut ini adalah tindakan keperawatan yang dilakukan keluarga untuk mengatasi
2) Bantu keluarga untuk melihat dampak atau akibat dari situasi yang ada.
Untuk membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat dalam
1) Diskusikan dengan keluarga tentang konsekuensi yang akan timbul jika tidak
melakukan tindakan
tersebut.
terhadap anggota keluarga yang sakit, perawat dapat melakukan tindakan antara lain:
3) Hindari hal -hal yang merintangi keberhasilan keluarga dalam merujuk klien
perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan tepat tentang sumber daya
31
5. Pelaksanaan
Menurut Friedman (2004), yang dikutip oleh Susanto Tantut (2012), pada
yang dibutuhkan.
cara :
32
cara :
6. Evaluasi
keperawatan yang tahap kelima dimana dalam evaluasi tersebut, untuk menentukan
sejauh mana tujuan keperawatan telah dicapai. Pada umumnya terdapat dua jenis
kualitatif difokuskan pada salah satu dan tiga dimensi yaitu dimensi struktur atau
sumber, terkait dengan tenaga manusia atau bahan -bahan yang diperlukandalam
33
melakukan kegiatan, dimensi proses dan dimensi hasil tindakan yang kita lakukan.
Dan ketiga dimensi ini untuk melihat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan
dapat dilihat dari dimensi yang terakhir yaitu dimensi hasil. Menurut S.G. Bailon
yang dikuti Zaidin Ali(2010), metode yang sering dipakai untuk menentukan apakah
pengamat dapat dikurangi dan menggunakan instrumen yang tepat dan petunjuk
perubahan status kesehatan pasien dapat diperoleh dan kartu pasien (medical
record).
3) Wawancara, untuk menentukan perubahan sikap dan tingkah laku, dapat disusun
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan antara teori dan kasus
evaluasi.
A. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian dalam teori data-data yang dikaji meliputi data dasar
keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
keluarga, harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan yang diberikan dan fungsi
perawatan kesehatan..
Pada kasus stroke menurut teori penyebab stroke adalah hipertensi, penyakit jantung,
karena hipertensi dan vertigo. Menurut teori tanda dan gejala stroke adalah tiba-tiba
nyeri kepala hebat, vertigo, gangguan fungsi otak. Pada kasus tanda dan gejala stroke
kesehatan dimana Ny.P menderita stroke. Menurut friedman (1998), yang dikutip
Zaidin Ali (2010), mengemukakan bahwa keluarga yang memiliki masalah kesehatan
72
penjajakan II kasus stroke didapatkan data untuk tugas keluarga yang pertama yaitu
tanda dan gejala. Untuk tugas keluarga yang kedua yaitu kemampuan keluarga
mengambil keputusan, Ny.P belum dapat mengambil tindakan kesehatan yang tepat
untuk penyakitnya.
Tugas keluarga yang ketiga yaitu kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit,
Ny.P sudah mampu melakukan perawatan yang tepat untuk penyakitnya tapi belum
maksimal, selama ini Ny.P mengatasinya dengan beristirahat. Tugas keluarga yang
tahap ini tidak ada faktor penghambat pada pengkajian,data-data sudah cukup
karena keluarga sangat kooperatif dan mau berkerja sama dengan baik dan data
yang didapat sudah sesuai dengan kondisi dan keadaan keluarga saat ini.
A. Diagnosa Keperawatan
Menurut teori terdapat 3 tipologi diagnosa keperawatan yaitu aktual, risiko, potesial.
Sedangkan pada kasus terdapat dua masalah kesehatan yaitu risiko. Diagnosa
Diagnosa keperawatan keluarga yang kedua adalah risiko terjadi cidera) .Sedangkan
untuk diagnosa aktual tidak ditemukan karena klien tudak mengalami stroke
berulang dan masih berisiko untuk terjadinya stroke. Diagnosa potensial tidak
ditemukan pada kasus karena diagnosa harus mengacu pada teori yaitu pencapain
tingkat fungsi yang lebih tinggi atau sejahtera. Dalam menyusun diagnosa
pendukung adalah kerja sama yang terjalin baik antara keluarga dan perawat.
B. Penapisan masalah
empat kriteria penapisan yaitu sifat masalah, kemungkinan masalah untuk diubah,
potensi masalah untuk dicegah dan menonjolnya masalah. Pada kasus, penapisan
sudah menggunakan kriteria sesuai dengan teori, dan skor disesuaikan dengan
kondisi keluarga saat ini. Perhitungan skor yang disesuaikan dengan kondisi
penghambat, faktor pendukung adalah kerjasama yang terjalin balik dan keluarga
sangat kooperatif.
C. Perencanaan
berdasarkan sifat masalah keluarga dan sumber-sumber yang ada baik pada keluarga,
menyusun rencana tindakan untuk mengatasi setiap masalah kesehatan dan masalah
keperawatan.
memperhatikan sumber daya yang ada pada keluarga. Dalam perencanaan tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus serta tidak ada hambatan
keperawatan perlu berkelanjutan bukan sesaat agar masalah kesehatan dan masalah
hambatan karena apa yang direncanakan disesuaikan dengan kondisi keluarga dan
kemampuan keluarga.
D. Pelaksanan
Dalam tahap pelaksanaan penulis bekerja sama dengan keluarga dalam mencapai
tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut upaya yang dilakukan
sumber daya yang ada pada keluarga agar tidak mengalami kesulitan untuk
yang diberikan oleh perawat. Karena anggota keluarga sedang berada diluar dan
tidak tentu waktu pulangnya, faktor penunjang respon dan penerimaan keluarga
E. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini penulis membandingkan data yang diperoleh dan telah
dilakukan tindakan dengan kriteria dan standar evaluasi. Hal ini sesuai dengan apa
yang ada dalam teori, dimana dengan dilakukannya tindakan keperawatan pada
kasus ini pengetahuan keluarga meningkat tentang Stroke di samping itu juga
Berdasarkan hasil evaluasi untuk diagnosa pertama TUK 1 ,TUK 2 TUK 3 dan
TUK 4 dan TUK 5 tercapai sebagian karena keluarga Ny.P masih kurang dalam
merawat Ny.P agar tidak jatuh dan di tempat tidurnya belum ada pengaman agar
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan mengambil kesimpulan dan akan memberikan saran dalam
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan teori dan kasus, maka penulis dapat mengambil
1. Pada pengkajian tidak semua data ditemukan dalam kasus, karena dalam hal ini
ada anggota keluarga yang tidak terkaji, dalam pengkajian penulis tidak
keperawatan.
sumberdaya yang ada pada keluarga. Pada tahap perencanaan penulis tidak
menemukan kesulitan.
79
4. Pada tahap pelaksanaan penulis bekerja sama dengan keluarga dalam mencapai
tindakan disesuaikan dengan rencana keperawatan yang telah disusun selain itu
Dari upaya kesehatan yang ada tidak semuanya teratasi sehingga masih perlu
evaluasi agar menjadi pedoman bagi setiap perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga. Selain itu juga dokumentasi merupakan aspek legal untuk
B. Saran
1. Motivasi keluarga Ny.P untuk tetap melakukan tindakan yang sudah disepakati
dan untuk masalah yang belum terjadi harus tetap dipertahankan agar tidak
terjadi.
2. Kerja sama yang terbina dengan keluarga mulai dari pengkajian sampai dengan
keperawatan keluarga.
3. Dari masalah yang dihadapi walaupun sudah teratasi secara maksimal dan
keluarga sudah mengerti tentang tugas keluarga kesatu dan ketiga diharapkan
keluarga Ny.P
83
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistiyo. (2012). Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan
Praktik Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
KECAMATAN GAMBIR
DISUSUN OLEH
SYAFIRA ANDINI
17058