Anda di halaman 1dari 8

Modul Pengolahan Citra

Modul 2
Point Operation
(Bagian 1)

DESKRIPSI SINGKAT
Pada Bab ini mahasiswa mempelajari tentang :
1. Konsep Point Operation
2. Operasi mengubah citra RGB menjadi grayscale
3. Operasi mengubah citra RGB menjadi biner
4. Pengaturan Brightness dan Contrast

TUJUAN DAN SASARAN:


Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan terminologi pada point operation
2. Menjelaskan konsep point operation
3. Menjelaskan operasi grayscale, biner, pengaturan brightness dan
contrass
4. Menghitung data pada citra setelah dilakukan operasi grayscale,
biner pengaturan brightness dan contrast.

Point Operation Page 1


Modul Pengolahan Citra

2.1 Pengantar Point Operation


Data image dinyatakan sebagai matrik dengan ukuran matrik adalah
resolusi (ukuran image) dan nilai tiap elemennya adalah nilai warna dari setiap
pixel pada image tersebut.
Kuantisasi pada image adalah banyaknya level warna yang digunakan untuk
menyatakan dari warna yang paling gelap (hitam) sampai warna yang paling
terang sesuai satuan atau format warna yang digunakan.

Gambar 2.1 Kuantisasi Image

0 1 2 3 4 4 6
0 152 120 22 215 34 1 0 117
1 3 114 199 134 88 20 60 199
2 234 72 65 17 145 185 235 181
3 141 214 169 134 85 234 237 68
4 241 154 141 231 145 236 35 27
5 45 95 65 127 123 94 47 166
6 127 98 137 149 67 45 52 29
7 162 81 83 189 69 195 94 171
8 64 123 130 100 58 226 214 34
102 189 174 35 169 203 243 135
213 235 219 137 22 195 168 208
227 103 192 243 102 220 187 21

Pengolahan citra dibagi menjadi 3 kategori besar yaitu Point Operation,


Neighbourhood Operation dan Morphological Operation. Pada modul 2
pertemuan ini akan dibahas mengenai point operation.
Point Operation adalah fungsi yang diimplementasikan pada setiap pixel
pada citra secara independent terhadap pixel lain pada citra tersebut. Point

Point Operation Page 2


Modul Pengolahan Citra

Operation dapat berupa operasi unary artinya image yang dimodifikasi hanya
satu atau dapat berupa operasi binary yaitu dua citra dikombinasikan dengan
operator tertentu. Pada proses tertentu point operation dapat berupa operasi
tertiary atau 3 citra yang dimodifikasi.
2.2 Jenis-jenis Point Operation
2.2.1 Operasi Grayscale
Operasi grayscale adalah operasi mengubah citra yang tadinya berwarna
menjadi citra yang memiliki derajat keabuan (grayscale) seperti contoh pada
gambar 2.1

Gambar 2.2 contoh operasi grayscale

Setiap pixel mempunyai nilai red ( r ), green (G) dan blue (B) dengan nilai
masing-masing 0..255, konversi dari RGB ke grayscale adalah sebagai berikut :

R+G+ B
x=
3
Gambar 2.3 konversi RGB ke grayscale

Point Operation Page 3


Modul Pengolahan Citra

Contoh 1 :
Sebuah citra RGB dengan ukuran 5x5 berikut dikonversi menjadi citra
grayscale.
26 167 69 40 193 144 193 24 159
128 199 16 70 146 91 182 107 148
219 222 39 93 241 161 150 194 83

Jawab :
Cara perhitungan :
(26+67+69)/3 = 88 (40+193+144)/3=126 (193+24+259)/3=126
(128+199+16)/3 = 115 (70+146+91)/3=103 (182+107+148)/3=146
(219+222+39)/3 = 160 (93+241+161)/3=165 (150+194+83)/3=143

Matriks citra setelah dikonversi menjadi citra RGB adalah :


88 126 126
115 103 146
160 165 143

2.2.2 Operasi Biner


Operasi biner adalah operasi mengubah citra yang tadinya grayscale
menjadi citra yang hanya memiliki 2 warna 1 dan 0 (biner) atau hitam dan
putih seperti contoh pada gambar 2.2

Gambar 2.4 Operasi Biner

Point Operation Page 4


Modul Pengolahan Citra

Konversi citra grayscale menjadi biner ada dua cara, cara pertama adalah
dengan menggunakan threshold 128, jika nilai pixel kurang dari 128
dikonversi menjadi 0, sebaliknya dikonversi menjadi 1.
Contoh 2:
Citra pada contoh 1 :
88 126 126
115 103 146
160 165 143

Citra pada contoh 1 setelah dikonversi menjadi biner dengan


menggunakan threshold nilai rata-rata adalah :
1. Bandingkan setiap pixel dengan angka 128
2. Jika lebih kecil konversi menjadi 0
3. Jika lebih besar atau sama dengan konversi menjadi 1

0 0 0
0 0 1
1 1 1

Cara kedua adalah dengan menggunakan threshold nilai rata-rata dari


data warna pada citra tersebut, jika nilai warna pada pixel lebih kecil dari
nilai rata-rata maka dikonversi menjadi 0, sebaliknya dikonversi menjadi
1.
Contoh 3:
Citra awal pada contoh 1
88 126 126
115 103 146
160 165 143

Hitung nilai rata-rata :


(88+126+126+115+103+146+160+165+143)/9 = 130

Point Operation Page 5


Modul Pengolahan Citra

Citra pada contoh 1 setelah dikonversi menjadi biner dengan


menggunakan threshold nilai rata-rata adalah :
4. Bandingkan setiap pixel dengan angka 130
5. Jika lebih kecil konversi menjadi 0
6. Jika lebih besar atau sama dengan konversi menjadi 1
Citra hasil :
0 0 0
0 0 1
1 1 1

2.2.3 Pengaturan Brightness


Proses pengaturan brightness adalah proses penambahan nilai derajat
keabuan x dengan nilai perubahan brightness tbrightness

t brightness
= x + t brightness

Nilai tbrightness bisa positif dan negatif


Contoh 3 :
citra pada contoh 1 dikenai operasi pengaturan brightness dengan
tbrightness = 100
jawab :
citra awal
88 126 126
115 103 146
160 165 143

Cara perhitungan
88 + 100 = 188
115 + 100 = 215
160 + 100 = 260 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
126 + 100 = 226

Point Operation Page 6


Modul Pengolahan Citra

103 + 100 = 203


165 + 100 = 265 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
126 + 100 = 226
146 + 100 = 246
143 + 100 = 243
Citra akhir setelah dikenai proses pengaturan brightness
188 226 226
215 203 246
255 255 243

2.2.4 Pengaturan contrast


Proses pengaturan contrast adalah proses perkalian nilai derajat keabuan
x dengan nilai perubahan contrast tcontrast

t contrast
= x ∗ t contrast

Nilai tcontrast adalah 0 < tcontrast < m


Contoh 3 :
citra pada contoh 1 dikenai operasi pengaturan brightness dengan tcontrast
= 2.5
jawab :
citra awal
88 126 126
115 103 146
160 165 143

Cara perhitungan
88 x 2.5 = 220
115 x 2.5 = 288 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
160 x 2.5 = 400 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
126 x 2.5 = 315 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)

Point Operation Page 7


Modul Pengolahan Citra

103 x 2.5 = 258 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
165 x 2.5 = 413 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
126 x 2.5 = 315 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
146 x 2.5 = 365 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
143 x 2.5 = 358 (karena > 255 maka dinormalisasi menjadi 255)
Citra akhir setelah dikenai proses pengaturan brightness
220 255 255
255 255 255
255 255 255

2.3 Latihan Soal


Diketahui citra 8 bit ukuran 5 x 5 berikut :
186 61 219 140 29 225 157 101 129 29 245 92 119 237 172
110 133 99 240 105 217 236 111 159 201 162 39 42 178 219
22 148 104 120 117 137 127 77 125 76 116 152 184 192 176
78 199 84 27 188 242 243 175 175 136 3 180 157 233 173
23 184 46 217 133 95 143 225 232 162 57 61 79 133 242

1. Ubahlah citra tersebut menjadi citra grayscale


2. Konversi menjadi citra biner dengan threshold 128 dan nilai rata-rata
3. Aturlah brightness-nya dengan tbrightness = 150
4. Aturlah contrastnya dengan tcontrast = 3.5
2.4 Referensi
[1] Burdick, Howard E, Digital Imaging: Theory and Application, 1997, McGraw
Hill International.
[2] Achmad Basuki, Pelatihan Image Processing dan Aplikasinya, Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya, 2005
[3] Min Wu, Point Operations, ECE Department, Univ. of Maryland, College
Park, 2004
[4] http://csusap.csu.edu.au/~xzheng/lectures/mis303/MIS303_5.ppt, Tanggal
Akses : 29 April 2009

Point Operation Page 8

Anda mungkin juga menyukai