Anda di halaman 1dari 297

Kiat Menulis Artikel

di Media Massa
Disusun oleh:
Drs. Imam Jahrudin Priyanto, M.Hum.
(Imam JP)

Statistika Webinar Series #2 2021


Dinas Komunikasi dan Informatika
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Rabu, 30 Juni 2021
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(”Curriculum Vitae”)

Nama : Drs. Imam Jahrudin Priyanto, M.Hum. (53)


Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Oktober 1967
Pendidikan : - Sarjana (S-1) Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
Bandung, lulus 5 Oktober 1991.
- Magister Linguistik UPI, lulus 29 Agustus 2014.
- Kandidat Doktor Linguistik UPI.
Keluarga : Istri, Ny. Hestiati (47), dengan dua anak, Nesya Putri
Ramadhani (21) dan Sayyed Haifan Azfa (16).
Pekerjaan : Akademisi dan Praktisi Media. Dosen Unla.
Pengalaman : Meliput SEA Games XX/1999 di Brunei Darussalam,
Pemilu Malaysia 2004, berkunjung ke Johannesburg, Pretoria, dan
Cape Town (Afsel), Juni 2007, berkunjung ke Thailand,
22-25 Februari 2015. Mengikuti Kongres IX & X
Bahasa Indonesia 2008 & 2013. Narasumber Binar TVRI Nasional, 27
Juni 2009. Editor Renstra Kemensos 2010-2014. Pembicara pada
Penyegaran Bahasa Jurnalistik Radio Bagi Para Manajer
Pemberitaan RRI se-Indonesia di Jakarta, 11 November 2009.
Narasumber Radio Nederland Wereldomroep (RNW), Hilversum
Belanda, 2010. Penulis dan Penyunting Buku. Anggota Komisi
Pertimbangan Istilah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
***
Acara Binar TVRI Nasional dengan
Pembawa Acara Maudy Koesnaedi,
27 Juni 2009 Pukul 19.30 WIB.

Narasumber :
Dendy Sugono (Kepala Pusat Bahasa) dan
Imam Jahrudin Priyanto (saat itu Redaktur
Bahasa ”Pikiran Rakyat”)

Tema :
Menyikapi Pembentukan Kata
dengan Awalan Me- dan Pe-
- Bagaimana cara menulis
artikel ilmiah populer di
media?
- Bagaimana cara menyajikan
data di media?
Artikel Ilmiah

- Teks merupakan hasil penelitian ataupun


representasi pemikiran ilmiah seseorang.
- Bahasa formal, termasuk dalam
pengutipan dan etikanya.
- Kalimat panjang karena mengejar
kelengkapan.
Artikel Populer

- Artikel di media (koran atau majalah)


yang memiliki kekhasan dalam
penyajian (ringan).
- Bahasa populer. Pengutipan tidak
seformal artikel ilmiah.
- Kalimat tidak panjang (pendek-pendek)
agar konten mudah dipahami oleh
khalayak yang tingkat pendidikannya
beragam.
Data ”Diceritakan”

- Artikel di media mesti mudah dicerna


dan dipahami
- Penyajian angka-angka semata
dianggap kurang menarik
- Alhasil, penulis mesti piawai
”menceritakan” data semenarik
mungkin sehingga pembaca bisa
”menikmati” artikel sampai selesai.
Memerikan Data secara Halus

- Sebaiknya data statistik tak disajikan


secara apa adanya
- Data diperikan (dipaparkan) dalam
narasi sehingga pembaca tak
merasakan bahwa penulis sedang
”menjejalkan” data
- Pemerian data yang seperti kisah
(story) itulah yang membuat artikel
tetap menarik untuk dibaca.
Mengonstruksi Gagasan
- Susun gagasan secara runtut. Ada
banyak gagasan yang ingin dituliskan
atau analisis yang akan disampaikan.
- Tuliskan gagasan secara sistematis
berdasarkan linimasa (timeline)
ataupun jenis kegiatan, ataupun
parameter tertentu. Gagasan
diungkapkan dan diurutkan satu per
satu.
Kalimat Pendek
- Tuliskan gagasan dengan
menggunakan bahasa yang lugas
(tidak ambigu) dan diksi yang tepat.

- Menggunakan kalimat-kalimat pendek


sehingga mudah dipahami. Kalimat
tidak beranak cucu. Satu kalimat
paling banyak terdiri atas 25 kata.
Lebih pendek, lebih baik agar
keterbacaannya tinggi.
Kohesi & Koherensi Paragraf
- Kalimat yang memiliki keterikatan
kuat diikat dalam satu paragraf. Satu
paragraf terdiri atas 4-5 kalimat,
tergantung panjang kalimat yang
memiliki keterkaitan kuat itu.
- Paragraf juga terkait dengan estetika
dan itu berpengaruh (positif) terhadap
kejelahan (keterbacaan dari sudut
tipografi dan tata letak).
- Kohesi (kepaduan bentuk), koherensi (kepaduan
makna).
Contoh Kalimat Rancu
Sehubungan dengan akan adanya
seminar tentang penulisan artikel.
Maka dengan ini kami berencana akan
mengundang bapak/ibu/saudara untuk
menjadi narasumber pada acara
tersebut.
: Berkaitan dengan seminar penulisan
artikel, kami mengundang Bapak
sebagai narasumber pada acara
tersebut.
Hindari Singkatan tak Jelas
- Langkah-langkah itu termuat dalam
RPJMN Kemendikbud RI.

- Langkah-langkah itu termuat dalam


Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Hindari Akronim Berlebihan
- Rapat terintegrasi itu akan
diselenggarakan di Kantor
Disnakercasipduk Kota Cimahi.
- Rapat terintegrasi itu akan
diselenggarakan di Kantor Dinas
Tenaga Kerja, Catatan Sipil, dan
Kependudukan Kota Cimahi.
Pentingnya Bahasa
1. Penguasaan materi saja tak cukup.
Perlu ada penguasaan bahasa
Indonesia, didukung pemahaman
bahasa asing.

2. Sebagai bahasa nasional, bahasa


Indonesia harus diutamakan.
Enak dibaca
1. Perhatikan kualitas bahasa (penyusunan
kalimat, diksi, dll) karena bahasa akan
menentukan apakah berita enak dibaca
atau tidak.
2. Bahasa menunjukkan kredibilitas penulis.
3. Pembaca akan terkesan setelah
”menikmati” artikel yang disusun dengan
baik.
Mudah Dicerna
1. Disarankan, bahasa yang digunakan ”tidak
terlalu berat”. Gunakan bahasa yang lugas dan
ringan sehingga kalimat mudah dicerna.

2. Bahasa ilmu pengetahuan hendaknya


”diterjemahkan” menjadi bahasa yang akrab
sehingga artikel mudah dicerna.

3. Artikel memiliki fokus yang jelas.


Aktualitas
◼ 1. Khusus untuk artikel, harus menyangkut
topik aktual.

◼ 2. Kajian atau analisis tentang masalah aktual


akan sangat menarik perhatian (publik).

◼ 3. Lengkapi data dari berbagai sumber. Akses


teknologi akan sangat mendukung.

◼ 4. Tulisan di ranah publik akan menjadi bagian


dari karier dan sejarah kehidupan intelektual
pihak yang menyusunnya.
Perkembangan Bahasa
◼ 1. Tingkatkan terus pengetahuan tentang
bahasa.

◼ 2. Efektivitas artikel sangat tergantung


pada penguasaan bahasa.

◼ 3. Cermati teori Ludwig Wittgenstein :


Meaning as use.
Aturan Kebahasaan
◼ 1. Kuasai penggunaan kata secara tepat.
Ekonomi kata jangan melabrak aturan.

◼ 2. Bahasa Indonesia selalu berinteraksi


dengan bahasa daerah dan bahasa asing.

◼ 3. Penguasaan bahasa memberi


keleluasaan berimprovisasi. Pemahaman
bahasa asing memudahkan pemahaman
soal penyerapan kata.
Batasi Akronim
◼ 1. Bahasa pejabat dan media massa
disorot pada Kongres IX dan X Bahasa
Indonesia (2008 dan 2013).

◼ 2. Penggunaan akronim sudah


kebablasan.

◼ 3. Kurangi penggunaan akronim untuk


mencapai kejelasan kalimat.
Diksi
Makna: pilihan kata
Hasil penelitian di laboratorium itu
berpengaruh kepada perkembangan ilmu
kimia.
Hasil penelitian di laboratorium itu
berpengaruh terhadap perkembangan
ilmu kimia.
Mana yang lebih tepat?
Kepada
Kepada itu merupakan penggabungan dari
ke+pada.
Biasanya digunakan bila objeknya nomina
insani.
Dekan FPMIPA menyerahkan surat itu
kepada Rektor.
Di+pada = pada
Masalah bahasa negara itu tertuang di Bab
XVI Pasal 36 Undang-Undang Dasar
1945.
Masalah bahasa negara itu tertuang pada
Bab XVI Pasal 36 Undang-Undang Dasar
1945.
Mana yang tepat?
Pemaknaan
- Teks, yakni naskah yang kita baca.
- Konteks, yakni pengetahuan yang berada
di luar teks. Ada tiga jenis konteks, yakni
konteks situasi; konteks pengetahuan
dasar (budaya dan interpersonal); dan ko-
teks (pengetahuan yang didapat dari hal-
hal yang telah penutur dan petutur dapat
dari percakapan/teks sebelumnya).
Kesesuaian terjemahan
Runway:
Landasan pacu atau landas pacu?
Synergy:
Sinergitas atau sinergi?
Approach:
Pendekatan atau ancangan?
Transliterasi dan penyerapan
Transliterasi: Penyerapan:
- shalat - salat
- ashar - asar
- mushola/mushala - musala
- barokah - berkah
- janazah - jenazah
- shalawat - selawat
- tarjamah - terjemah
Pemenggalan kata
Pemenggalan kata juga merupakan elemen
kerapian dan kualitas bahasa.
Disarankan seturut pembentukan kata.
Keterampilan: ke-te-ram-pil-an (hasil
modifikasi Sutan Takdir Alisyahbana dari
ketrampilan dengan konsep e-pelancar)
Parahyangan: pa-ra-hyang-an
Misalnya unsur trans
1. Jika trans- diikuti bentuk bebas,
pemenggalannya dilakukan dengan
memisahkan trans- sebagai bentuk utuh
dan bagian Iainnya dipenggal sebagai
kata dasar, misalnya kata transmigrasi
dipenggal menjadi trans-mig-ra-si,
transfusi menjadi trans-fu-si, dan
transaksi menjadi trans-ak-si.
.
Trans dalam kata dasar
2. Jika trans- merupakan bagian dari kata
dasar (terikat), pemenggalannya dilakukan
dengan mengikuti pola pemenggalan kata
dasar. Misalnya, transenden dipenggal
menjadi tran-sen-den, transisi menjadi
tran-si-si, transit menjadi tran-sit,
transkripsi menjadi tran-skrip-si,
transparansi menjadi tran-spa-ran-si.
Detail
Suhu di San Fransisco mencapai 25 derajat
Celcius

atau

Suhu di San Francisco mencapai 25 derajat


Celsius
Masih soal detail
Para psikolog meneliti perilaku perempuan
muda yang wara-wiri di mal pada malam
hari
atau
Para psikolog meneliti perilaku perempuan
muda yang wira-wiri di mal pada malam
hari
Detail dan akurasi
- Setakat ini, analisa ahli linguistik forensik
menjadi acuan bagi para penyidik Mabes
Polri.

- Atau

- Setakat ini, analisis ahli linguistik forensik


menjadi acuan bagi para penyidik Mabes
Polri.
Akurasi

Penelitian harus dilakukan sesuai


dengan standar operasional
prosedur (SOP).
atau
Penelitian harus dilakukan sesuai
dengan prosedur operasional
standar (SOP).
Akurasi
Misi kemanusiaan itu dilaksanakan di
bawah koordinasi World Health
Organization (WHO).
atau
Misi kemanusiaan itu dilaksanakan di
bawah koordinasi Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO).
Akurasi
Tenda-tenda pengungsi itu merupakan
sumbangan dari United Nations
High Commission for Refugees
(UNHCR).
atau
Tenda-tenda pengungsi itu merupakan
sumbangan dari Komisi Tinggi PBB
untuk Urusan Pengungsi (UNHCR).
Akurasi
Ketiadaan standarisasi
mengakibatkan iklim investasi kacau
balau.

atau
Ketiadaan standardisasi
mengakibatkan iklim investasi kacau-
balau.
Akurasi
Pipik Dian Irawati, istri alm ustaz Jefri Al
Buchori, pernah menjadi relawan di
Palestina.
atau

Pipik Dian Irawati, istri alm ustaz Jefri


Al Buchori, pernah menjadi
sukarelawan di Palestina.
Akurasi

Pemerintah seyogyanya berupaya


keras mengentaskan kemiskinan.
atau
Pemerintah seyogianya berupaya
keras mengentaskan warga dari
kemiskinan.
Akurasi

Salah satu spesies yang dilindungi


adalah elang Jawa.

atau
Salah satu spesies yang dilindungi
ialah elang jawa.
Akurasi

Pemerintah Propinsi Jawa Barat


berupaya mensejahterakan warga
kurang mampu.
atau
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
berupaya menyejahterakan warga
kurang mampu.
Akurasi
UPI menyaratkan seorang calon
doktor memiliki karya ilmiah yang
dimuat di jurnal terindek scopus dan
mencapai angka TOEFL 500.
atau
UPI mensyaratkan seorang calon
doktor memiliki karya ilmiah yang
dimuat pada jurnal terindeks
Scopus dan mencapai nilai TOEFL
Contoh Kesalahan
- PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PADA
PEMBELAJARAN TITRASI ASAM BASA DENGAN METODE
PRAKTIKUM

- ABSTRAK
- Penelitian Research and development (R&D) ini bertujuan untuk mengembangkan
instrumen penilaian kinerja berupa tugas (task) dan rubrik (rubric) untuk menilai
kinerja siswa pada praktikum titrasi asam basa. Subjek penelitian adalah siswa kelas
XI IPA di salah satu SMA di Kota Bandung. Instrumen penelitian berupa lembar
validasi, format observasi dan pedoman wawancara. Uji validasi dan reliabilitas
menunjukan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki
validitas dan reliabilitas sebesar 0,84 dan 0,91. Hasil penggunaan instrumen
penilaian kinerja ini menunjukkan bahwa instrumen ini dapat mengungkap kinerja
siswa dalam praktikum titrasi asam basa sehingga kinerja dapat dikategorikan
menjadi sangat baik, baik, kurang, atau tidak melakukan setiap tahapan praktikum.
Dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi
syarat sebagai alat evaluasi yang baik untuk menilai kinerja siswa pada praktikum
titrasi asam basa. Kata kunci: Penilaian Kinerja, Validitas, Reliabilitas, Titrasi Asam
Basa.
Detail dan akurasi
- ABSTRACT
- The aim of this Research and Development (R&D) study was to
develop performance assesment instrument in a form of task and
rubric to evaluate students’ performance in acid-base titration
practicum. Subjects were eleventh-grader science students in one of
senior high schools in Bandung. Instruments were validation sheets,
observation format, and interview guidelines. Validation and
reliability test showed that the performance assesment instrument
validity and reliability score were 0.84 and 0.91, respectively. The
application of the instrument showed that students’ performance can
be uncovered in which it can be categorized as excellent, good,
poor, or did not carry out every practicum steps. It can be concluded
that the performance assesment instrument can be used as a good
assessment tools in evaluating students’ performance in acid-base
titration practicum. Keywords: Performance Assessment, Validity,
Reliability, Acid-Base Titration
Detail dan akurasi
- PENDAHULUAN
- Pemberlakuan kurikulum 2013 menuntut adanya
berbagai pendekatan dalam proses
pembelajaran pada berbagai jenjang
pendidikan. Berbagai strategi, metode dan
pendekatan pembelajaran harus dipilih agar
dapat mengungkap semua kompetensi siswa,
baik sikap, keterampilan maupun
pengetahuan. Salah satu pendekatan yang erat
kaitannya dengan kegiatan praktikum dalam
pembelajaran kimia adalah pendekatan ilmiah
(scientific approach).
Detail dan akurasi
- Kinerja yang dimaksud adalah seperangkat hasil
pelaksanaan tugas yang mencerminkan keterampilan
berpraktikum, namun tidak sebatas keterampilan
menggunakan alat saja tetapi juga harus memahami
langkah berpraktikum serta bagaimana menggunakan
alat dan bahan tertentu. Menurut Basuki (2011) aspek
kinerja yang dapat dilihat pada kegiatan praktikum yaitu
bentuk penguasaan keterampilan dasar bereksperimen
yang terdiri dari sub aspek menyiapkan alat dan bahan,
menggunakan alat dan bahan, melakukan pengamatan
atau observasi, pengumpulan atau pencatatan data dan
menyimpulkan.
Detail dan akurasi
- Kinerja siswa dapat dinilai dengan penilaian
kinerja (performance assessment) karena
penilaian ini cocok diterapkan sebagai penilaian
di laboratorium yang dapat menilai proses dan
hasil tetapi dibutuhkan kriteria yang jelas untuk
mengambarkan kinerja yang dinilai (Slater,
1998). Menurut Oberg (2009) penilaian kinerja
didefinisikan sebagai kegiatan yang menuntut
siswa menanggapi suatu konsep, menciptakan
produk atau melakukan demonstrasi.
- --Kalimat panjang
Detail dan akurasi
- Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan
lima guru kimia SMA di Bandung menunjukkan
bahwa penilaian kinerja pada praktikum titrasi
asam basa hanya sebatas pada pengamatan
tidak terstruktur, tanpa menggunakan instrumen
penilaian dan hanya meliputi beberapa aspek
keterampilan, serta ada juga guru yang
memakai penilaian tes saja untuk melihat
kemampuan siswa pada praktikum titrasi asam
basa ini.
- --Kalimat sangat panjang, tanpa subjek
Detail dan akurasi
- Berdasarkan analisis penulis terhadap penelitian yang
dilakukan oleh Ma’ruf (2012) dan Fatimah (2012)
terungkap bahwa penilaian kinerja dalam praktikum
titrasi asam basa sudah menggunakan instrumen
penilaian kinerja, namun kriteria penilaian yang
digunakannya kurang jelas dan tidak terperinci.
Mulyaningtias (2010) mengemukakan bahwa perangkat
penilaian kinerja pada materi pokok sifat koligatif larutan
dan sel elektrokimia yang telah dikembangkan masih
belum mencakup seluruh kriteria kinerja yang
dibutuhkan.
- --Kalimat panjang
Detail dan akurasi
- Reliabilitas Instrumen Penilaian Kinerja
- Reliabilitas dihitung untuk mengetahui tingkat keajegan
atau kepercayaan instrumen penilaian kinerja yang
dikembangkan. Berdasarkan perhitungan data hasil uji
coba I pada kelas XI IPA 4, didapatkan nilai reliabilitas
instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan sebesar
0,90. Sementara hasil perhitungan data hasil uji coba II
pada kelas XI IPA 3, didapatkan nilai validitas sebesar
0,91. Menurut kriteria penafsiran reliabilitas (Arikunto,
2006), instrumen ini memiliki nilai reliabilitas yang
sangat tinggi, dapat dikatakan bahwa instrumen
penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki tingkat
kepercayaan yang sangat tinggi.
Detail dan akurasi
- Namun, masukan dari siswa, observer dan guru
menunjukkan adanya beberapa kekurangan dari task,
diantaranya tabel pengamatan yang menimbulkan
kebingungan bagi siswa. Menurut observer, segi
bahasa rubrik tidak ambigu dan jelas dalam
mengidentifikasi setiap level dalam kinerja yang
diperlihatkan siswa. Namun, ada kekurangan seperti
kesalahan penulisan dan ada kinerja yang diperlihatkan
siswa tetapi tidak ada dalam rubrik penilaian.
Perhitungan nilai dibuat dalam bentuk persentase
dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2010,
yakni dengan menjumlahkan skor setiap butir
pernyataan kemudian dibagi skor maksimal dan dikali
100%.
Saat menulis artikel, ada cara yang
bisa dijadikan pegangan, antara lain :

a. Jangan ragu untuk memulai


Bagi orang tertentu, terkadang ada
keraguan untuk mulai menulis artikel.
Perasaan ini harus dibuang jauh-jauh.
b. Penjudulan

-Judul harus menarik.

-Judul mewakili ide dominan.

-Hindari singkatan yang tak


populer.

-Jika tak terpaksa, hindari


penggunaan bahasa asing.
c. Utamakan bahasa Indonesia
Bila kosakata bahasa Indonesia
berdampingan dengan kosakata
bahasa asing, tempatkan kosakata
bahasa Indonesia lebih awal,
kemudian munculkan bahasa
asingnya dalam tanda kurung,
misalnya pemangku kepentingan
(stakeholder).
d. Cermat berbahasa asing
Penggunaan bahasa asing
harus dibatasi. Bila terpaksa
harus digunakan, penulisannya
harus tepat. Kesalahan menulis
bisa mengubah arti dan
menurunkan kredibilitas penulis.
Contoh kata bahasa asing
(Inggris) yang sering ditulis salah
adalah exclusive (ditulis salah
menjadi exlusive atau ekslusive).
e. Bentuk idiomatik
Bentuk idiomatik (berpasangan)
harus diakomodasi, misalnya
”sesuai dengan”, ”dibandingkan
dengan”, atau ”terdiri atas”.
Pemangkasan kata ”dengan” pada
frasa ”dibandingkan dengan” atau
”sesuai dengan” hanya mungkin
terjadi pada judul, terkait dengan
ruangan yang sempit.
f. Morfem terikat
Ada kata yang harus selalu
dirapatkan dengan kata yang
mengikutinya. Kata-kata itu disebut
morfem (bentuk) terikat, misalnya
anti (antikorupsi), super
(supermarket), pasca (pascasarjana,
pascabayar, pascapembunuhan),
atau sub (subkomite, subdinas,
subdivisi).
g. Kata yang dipersepsi salah

Ada beberapa kata yang sering


dipersepsi salah sehingga
penulisannya pun salah,
misalnya dipungkiri (seharusnya
dimungkiri), jor-joran (seharusnya
jorjoran), was-was (seharusnya
waswas), ataupun blak-blakan
(seharusnya blakblakan).
h. Kutipan langsung
Jika dalam laporan (terpaksa)
ada kutipan, sebaiknya kutipan itu
tidak lebih panjang dari paparan
penulis. Kutipan langsung pun
hendaknya tidak mengulangi kata-
kata yang sudah dicantumkan
pada paparan sehingga tidak
terjadi pengungkapan secara
berlebihan (redundancy).
i. Hindari kalimat rancu
Kalimat rancu akan membuat
pembaca merasa terganggu.
Contoh : Sebanyak 10 puluh
kepala desa yang pelantikannya
akan dilakukan 10 Agustus,
kemungkinan ditunda. Kalimat itu
harus diperbaiki menjadi:
Pelantikan sepuluh kepala desa
yang rencananya dilakukan 10
Agustus, kemungkinan ditunda.
j. Nama negara
Bahasa Indonesia menetapkan
cara tersendiri untuk menyebut
nama-nama negara, yang
sebagian besar berbeda dengan
nama aslinya, misalnya Rumania
(untuk Romania), Tiongkok
(China), Selandia Baru (New
Zealand), Pantai Gading (Ivory
Coast), atau Papua Nugini
(Papua New Guinea).
k. Julukan negara atau negeri
Julukan negara ditulis dengan
huruf kecil (kecuali bentuk
sapaan), misalnya negeri tirai
bambu (Tiongkok) ataupun
negeri gajah putih (Thailand).
Sementara yang berbentuk
sapaan ditulis seperti nama,
misalnya negeri Paman Sam
(Amerika Serikat).
l. Nama mata uang
Nama mata uang ditulis
dengan huruf kecil, misalnya
dolar, euro, rupee, ataupun riyal
(kecuali dalam judul).
Sementara Rp merupakan
lambang (bukan singkatan) dari
rupiah.
m. Kata yang diperdebatkan
Sangat mungkin terjadi perdebatan menyangkut
kata tertentu. Salah satunya adalah kata
memerhatikan yang dibentuk dari kata dasar perhati
pada KBBI edisi ketiga dan mendapat awalan me
dan akhiran kan. Beberapa pengamat bahasa
mempermasalahkan lema perhati pada kamus itu.

Mereka menganggap lema yang tepat adalah hati


sehingga bentukannya adalah memperhatikan,
yakni kata dasar hati mendapat awalan memper dan
akhiran kan. Menariknya, pengubahan lema perhati
menjadi hati sudah dilakukan pada KBBI edisi ke-4
yang diluncurkan Januari 2009. Dengan demikian,
bentuk turunan yang benar adalah memperhatikan.
n. Tidak semua kata bahasa asing dicetak miring
Dalam fungsi kata biasa (generik), kata bahasa
asing harus dicetak miring dalam teks laporan.
Namun, aturan ini tidak berlaku bila kata bahasa
asing itu mengacu ke nama jabatan, nama alat, atau
nama perusahaan, misalnya (contoh fiktif) General
Manager Golden Mississippi Robert Manich
menyerahkan bantuan berupa alat bernama
Continuous Venous to Venous Haemofiltration
(CVVH) kepada RSHS Bandung. Tak ada kata
bahasa asing yang perlu dicetak miring pada kalimat
contoh itu.
o. Terjemahkan bahasa daerah atau istilah
khusus
Penulis harus mencantumkan terjemahan
dari kalimat berbahasa daerah atau istilah
khusus.
Contoh 1 : ”Saatos kajantenan eta, abdi
janten ijid ka anjeunna (Sesudah kejadian
itu, saya jadi membenci dia),” ujar Ratna.

Contoh 2 : Pada konser itu, para penonton


tidak melakukan moshing (gerakan
penonton yang saling bersentuhan).
p. Gunakan tanda koma secara efisien
Tanda koma diminimalkan karena jumlah koma
yang terlalu banyak justru mengganggu kelancaran
membaca. Antara jabatan dan nama orang, tidak
perlu ada koma, misalnya Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil meresmikan Kantor Pemerintah
Kabupaten Sumedang.

Berbeda halnya bila ketiadaan koma justru akan


memusingkan, misalnya pada kalimat Pengacara
terdakwa Endang Rachmat Sanusi mengajukan
banding. Pembaca akan bingung siapa nama
pengacara itu. Untuk menghindari kesulitan seperti
ini, kalimat tersebut harus ditulis, Pengacara
terdakwa Endang Rachmat, Sanusi mengajukan
banding.
q. Perhatikan prinsip kesejajaran
Prinsip kesejajaran bisa menyangkut bentuk
aktif dan pasif, atau penulisan jabatan.
Kesejajaran akan sangat bermanfaat untuk
memudahkan pembaca menangkap makna.

Contoh yang salah 1 : Dia sendiri yang


menganyam tikar dan dijualnya
di pasar.
Seharusnya : Dia sendiri yang
menganyam tikar dan menjualnya
di pasar.
Contoh yang salah 2 :Pelatihan itu diikuti para
asisten pelatih Persib,
Djadjang Nurdjaman,
Robby Darwis, Anwar
Sanusi, Zaenal Arif
(striker).
Seharusnya :Pelatihan itu diikuti para
asisten pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, Robby
Darwis, Anwar Sanusi, dan striker Zaenal Arif.

Jadi sejajar, karena semua predikat atau jabatan


disimpan di depan nama sehingga pembaca tidak
akan sulit memahaminya.
r. Cermati kata-kata baru
Badan Bahasa meluncurkan kata-kata baru,
termasuk terjemahan, dengan tujuan untuk
meredam penggunaan bahasa asing,
terutama bahasa Inggris. Langkah itu juga
dilakukan agar bahasa Indonesia memiliki
kosakata yang semakin lengkap sehingga
bisa menempati posisi terhormat. Kata-kata
baru itu antara lain pelantang (pengeras
suara/mikrofon), uang kerahiman (uang untuk
menebus kedukaan/atonement money),
cakram padat (CD/compact disc), peranti
pengondisi udara (AC), ataupun sel induk (sel
inti/stem cells).
s. Lambang bilangan
Sesuai dengan EYD 1993, lambang bilangan yang
dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, ditulis
dengan huruf, kecuali bila lambang bilangan itu
ditulis secara berurutan (dalam perincian).
Contoh : 1. Rapat itu hanya diikuti sepuluh
pejabat.
2. Mereka menyebarkan dua ribu
undangan untuk pesta pernikahan
nanti.
3. Para peserta seminar adalah 50
dokter umum, 50 dokter gigi, 70 perawat, dan 20
perawat gigi.
Lambang bilangan yang berada di awal kalimat juga
ditulis dengan huruf. Contoh : Dua ratus anak balita
mendapat imunisasi.
t. Gunakan kata kerja
Untuk menjelaskan langkah penting,
gunakan kata kerja, bukan kata benda. Selain
untuk menegaskan sikap, hal ini juga penting
untuk memperoleh kalimat yang tepat dan
singkat sesuai dengan prinsip ekonomi kata.
Contoh : Presiden mengambil
keputusan untuk menaikkan harga BBM.
Seharusnya : Presiden memutuskan
untuk menaikkan harga BBM.
u. Singkatan bahasa Latin
Ada beberapa singkatan kosakata
bahasa Latin yang sering digunakan
dalam bahasa Indonesia, antara lain c.s.
(cum suis/dan kawan-kawan), i.e. (id
est/yakni), id. (idem), jo.
(juncto/berkaitan dengan), c.q. (casu
quo/menurut hal, bilamana perlu), i.c. (in
casu/dalam hal ini), et al. (et alia/dan
kawan-kawan), ataupun e.g. (exempli
gratia/sebagai contoh).
v. Cermati kesalahan yang sering terjadi
Untuk lebih cermat dalam berbahasa, ada
baiknya kita memberi perhatian lebih pada
kata-kata yang sering digunakan secara salah
atau salah kaprah.
Contoh salah 1: Pangeran William adalah
salah seorang pewaris
takhta Kerajaan Inggris.
Seharusnya : Pangeran William adalah
salah seorang ahli waris
takhta Kerajaan Inggris.
Contoh salah 2 : Dalam proses
pengerjaan projek itu, dia
menemui kendala.
Seharusnya : Dalam proses pengerjaan
projek itu, dia
menemukan kendala.

Contoh salah 3 : Menurutnya, pengusiran


itu tak beralasan.
Seharusnya : Menurut dia, pengusiran
itu tak beralasan.
Contoh salah 4: ”Kenyataannya seperti
itu,” ujar dia.
Seharusnya : ”Kenyataannya seperti
itu,” ujarnya.
Contoh salah 5 : Deddy Mizwar menjadi
satu-satunya nominator
yang akan meraih
Lifetime Achievement
Award.
Seharusnya : Deddy Mizwar menjadi
satu-satunya nomine yang akan meraih
Lifetime Achievement Award.
Contoh salah 6 : Persib memenangkan
pertandingan eksibisi itu.
Seharusnya : Persib memenangi
pertandingan ekshibisi itu.
Contoh salah 7 : Lembaga itu adalah
lembaga sosial kontrol.
Seharusnya : Lembaga itu adalah
lembaga kontrol sosial.
Contoh salah 8 : Tidak sekadar alat
penyuplai listrik.
Seharusnya : Bukan sekadar alat
penyuplai listrik.
Contoh salah 9 : ”Negara pasti peduli,”
tegasnya.
Seharusnya : ”Negara pasti peduli,”
ujarnya menegaskan.
Alternatif lain : ”Negara pasti peduli,”
ujarnya tegas.
Contoh salah 10 : Dia menjalankan ritual
keagamaan.
Seharusnya : Dia menjalankan ritus
keagamaan.
Alternatif lain : Dia menjalankan kegiatan
ritual keagamaan.
Contoh salah 11 : Dia membeli garam
Inggris, tahu Sumedang, wajit Cililin, dan
batik Solo.
Seharusnya : Dia membeli garam inggris,
tahu sumedang, wajit cililin, dan batik solo.
Contoh salah 12 : Kebakaran itu akibat
hubungan arus pendek.
Seharusnya : Kebakaran itu akibat
hubungan pendek arus
listrik.

Contoh salah 13 : Karena itu, dia


menyetujuinya.
Seharusnya : Oleh karena itu, dia
menyetujuinya.
Contoh salah 14 : Dokter melakukan
analisa medis.
Seharusnya : Dokter melakukan
analisis medis.

Contoh salah 15 : Dia mengatakan hal


itu usai bertemu
Gubernur Ridwan
Kamil.
Seharusnya : Dia mengatakan hal
itu seusai bertemu Gubernur Ridwan Kamil.
Contoh salah 16 : Secara teoritis, hal
itu dibenarkan.
Seharusnya : Secara teoretis, hal
itu dibenarkan.

Contoh salah 17 : Dia terlalu


mendramatisir
keadaan.
Seharusnya : Dia terlalu
mendramatisasi
keadaan.
Contoh salah 18 : Kejadian itu
dikarenakan dia sakit.
Seharusnya : Kejadian itu
disebabkan dia sakit.

Contoh salah 19 : Ibu membeli materai


di kantor pos.
Seharusnya : Ibu membeli meterai
di kantor pos.
Contoh salah 20 : Kampus berencana
akan menggelar
seminar.
Seharusnya : Kampus berencana
menggelar seminar.

Contoh salah 21 : Strategi merubah


makalah menjadi artikel.
Seharusnya : Strategi mengubah
makalah menjadi artikel.
Contoh salah 22: Ketua
mempercayakan hal itu kepadanya.

Seharusnya : Ketua
memercayakan hal itu kepadanya.

Contoh salah 23 : Kejadian itu


mempengaruhi kondisi psikologisnya.

Seharusnya : Kejadian itu


memengaruhi kondisi psikologisnya.
Contoh salah 24 : Saya selalu
memerhatikan guru
saat berada di kelas.
Seharusnya : Saya selalu
memperhatikan guru
saat berada di kelas.
Contoh salah 25 : Sehingga, stok beras
tidak mencukupi kebutuhan bulan ini.

Seharusnya : Dengan demikian, stok


beras tidak mencukupi kebutuhan bulan
ini.
Contoh salah 26 : Polisi menjelaskan
kronologis kejadian.

Seharusnya : Polisi menjelaskan


kronologi kejadian.

Contoh salah 27 : Dokter itu diduga


melakukan malpraktek.

Seharusnya : Dokter itu diduga


melakukan malapraktik.
Contoh salah 28 : Pemerintah
menerbitkan undang-
undang no.
75/2004 tentang
kenaikan pajak.
Seharusnya : Pemerintah
menerbitkan Undang-
Undang No.
75/2004 tentang
Kenaikan Pajak.
Plain Language
(Bahasa Lugas)
◼ Judith Gillespie Myers, Ph.D.
dalam Buku Plain Language
in Government Writing (2008)
Menghemat (Efektif)
◼ Penelitian Joseph Kimble (1991)
◼ Naskah atau tulisan dengan gaya lugas
(plain style) jauh lebih mudah dicerna
dibandingkan dengan gaya birokrat
(bureaucratic style). Waktu yang terhemat
17-23 persen.
Memudahkan
◼ Pembaca tak akan sulit memahami tulisan
atau artikel.
◼ Pembaca memberi respons positif.
◼ Kemampuan menulis dan menyunting
secara lugas akan melambungkan
reputasi, sekaligus menunjang karier
Anda.
Bahasa Lugas
◼ Adalah bahasa yang jelas dan ringkas,
untuk memastikan pembaca memahami
makna secepat dan selengkap mungkin.

◼ Hindari kalimat yang bertele-tele ataupun


berbelit-belit.
Joseph Kimble:
◼ Komunikasi yang jelas dan efektif.
Bryan Garner
◼ Secara efektif mampu menghadirkan
gagasan kepada pembaca.
Robert Eagleson
◼ Bahasa yang jelas, ekspresi langsung,
hanya menggunakan kata-kata yang
benar-benar diperlukan.
William DuBay
◼ Bahasa yang mudah dibaca karena
sesuai dengan keterampilan membaca
para audiens.
Cara Mencapai Bahasa Lugas
◼ Gunakan kalimat pendek.
◼ Hindari frasa yang tak praktis (melakukan
pemukulan, sebaiknya memukul saja).
◼ Hindari pengulangan yang tak perlu
(redundancy).
◼ Hindari kalimat taksa (ambigu).
◼ Pilih diksi secara tepat.
Filosofi Pengembangan Istilah
Kegiatan kodifikasi norma yang
dinyatakan berlaku untuk tata ejaan,
tata bahasa, kosakata, dan norma
berbagai ragam fungsional bahasa
yang dimekarkan sehingga sandi
bahasa tersebut dapat memenuhi
syarat kepadaan (adequacy)
merupakan upaya untuk
mengembangkan bahasa (Moeliono,
1985: 27)
Perencanaan Bahasa
Pembentukan istilah merupakan
kegiatan perencanaan bahasa
(language planning), yakni dalam
pengembangan bahasa, khususnya
pengembangan kosakata (termasuk
dalam perencanaan korpus bahasa).
Dalam pengembangan peristilahan
biasanya dibentuk panitia yang
membahas peristilahan, kemudian
Daya Ungkap Bahasa
Tujuan pengembangan istilah ini ialah untuk
memperkaya kosakata, khususnya
peristilahan Indonesia di segala bidang
ilmu untuk pemenuhan daya ungkap
bahasa Indonesia dalam konsep ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks).
Diharapkan bahasa Indonesia tak
mengalami kekosongan istilah untuk
mengekspresikan konsep itu. (Pusat
Pengembangan Infrastruktur dan Pelindungan, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa)
Beberapa Contoh
Pengindonesiaan Istilah
Pembelajaran & Pemelajaran
Pembelajaran atau pemelajaran?
Sama baku, tetapi berbeda makna.
Pembelajaran (instructing): dari guru ke
murid.
Pembelajar ialah guru, instruktur.
Pemelajaran (learning): proses
mempelajari.
Pemelajar ialah siswa atau orang yang
mempelajari.
Penjenamaan pribadi
Padanan dari personal branding.
Jenama: merek, jenis (KBBI IV)

Kegiatan itu bagus bagi penjenamaan


pribadi calon gubernur.
Perisakan
Padanan untuk bullying.
Risak, merisak: mengganggu,
mengusik (KBBI IV)
Mem-bully: merisak
Bullying: perisakan
Pelaku bullying: perisak
Perundungan
Padanan untuk harassment.
Sexual harassment: perundungan
seksual.
Rundung, merundung : mengganggu,
mengusik terus-menerus,
menyusahkan (KBBI IV).
Alm. Prof. Anton Moeliono tak setuju
dengan istilah pelecehan seksual.
Melecehkan
Berarti : memandang rendah,
menghinakan, mengabaikan (KBBI
IV).
Pelecehan : proses melecehkan.
Sintas
Padanan untuk survive.
Sintas: terus bertahan hidup (KBBI IV)
Penyintas : survivor.
Diciptakan oleh Prof. Mien Ahmad
Rifai, M.Sc., Ph.D. (75), ahli
mikologi (cabang biologi yang
mendalami jamur) Universitas
Indonesia, pensiunan peneliti LIPI.
Plasma nutfah, pandit, bebestari
Diciptakan oleh (coined by) Prof. Mien
Ahmad Rifai.
Plasma nutfah: padanan germ plasm.
Pandit: padanan scholar.
Bebestari: padanan peer, misalnya
peer reviewer (penelaah, peninjau
sebaya/seprofesi), mitra bebestari.
Peramban
Padanan: browser.
Ramban: mencari daun-daun yang
muda untuk sayuran, atau untuk
makanan kambing (KBBI IV).
Peramban (browser) digunakan dalam
dunia internet.
Purwarupa
Padanan : prototype.
Serapan: prototipe, rupa awal, bentuk
pertama, contoh.

Purwarupa pesawat baru itu sudah


membuat peserta pameran
terpesona.
Istilah internet lainnya

Lini masa (timeline), tagar (hashtag) –


dari tanda pagar, gawai (gadget),
unduh (download), unggah (upload),
daring (online)– kependekan dari
dalam jaringan.
Pranala, tautan (link). Hipertaut
(hyperlink).
Petahana
Padanan: incumbent
Tahana: kedudukan, martabat
(kebesaran, kemuliaan) – KBBI IV.
Petahana: orang yang sedang
memegang jabatan atau kekuasaan.
Moda Raya Terpadu (MRT)
MRT: Mass Rapid Transit
MRT: Moda Raya Terpadu

Menyusul sukses ATM


ATM: Automated Teller Machine
ATM: Anjungan Tunai Mandiri
Moda Raya Terpadu akan diusulkan ke Gubernur
DKI Jakarta.
Usulan lain dalam sidang:
- Moda Rakyat Transit
- Moda Raya Tercepat
- Moda Rakyat Terpadu

Intermodal transport: angkutan


pemadu moda.
FGD: Diskusi terpumpun
Focus group discussion:
diskusi fokus grup, diskusi kelompok
terarah (Cece Sobarna, Unpad).
Diskusi terpumpun (Sugiyono, Badan Bahasa)
Makna:
Terpumpun: terkumpul, terhimpun, terpusat.
Pumpunan: tempat berhimpun, kumpulan, himpunan (KBBI IV)

Diskusi kelompok terpumpun


Istilah yang Diciptakan Jurnalis
Cipika cipiki (majalah Kartini)
Dangdut, kiwari (majalah Tempo)
Gengsi (Rosihan Anwar)
Heboh (Ahmad Syafaat, Koran Abadi)
Hari jadi, tutup usia (P. Swantoro, HU
Kompas).
TD Asmadi
Pemajanan
Padanan dari: exposure. Pencipta kata
pemajanan: Prof. Anton Moedardo
Moeliono (alm.).
Makna: pajan, memajankan:
membiarkan sesuatu terbuka;
menampakkan, memamerkan,
mengekspos (KBBI IV).
Istilah ilmu (pendidikan)
- Mental hectic : kalut mental
- Multicensory learning: pemelajaran multisensor
- Neurolinguistic programming: pemrograman
neurolinguistik
- Personal meaning : makna diri
- Specific language disability: disabilitas bahasa-tertentu
- Specific language impairment: gangguan bahasa-
tertentu
- Specific learning disability : disabilitas pemelajaran-
tertentu
- Cross-linguistic : lintas linguistik
Peristilahan lainnya
- Zero accident: nirkecelakaan, kecelakaan nihil
- Zero tolerance : nirtoleransi, toleransi nihil
- Brand ambassador: duta merek
- Branding: penjenamaan
- Wonderland: negeri khayal
- Breadwinner: pencari nafkah
- Clean sheet: nirbobol (tak pernah kebobolan)
- Artpreneurship: kewirausahaan seni
Peristilahan lainnya
- Power bank: bank daya
- Convenient store: toko 24 jam
- Copywriter: penulis naskah iklan
- Counterpart: timbalan, sandingan
- Country director: penyelia wilayah
- Cutlery: sendok garpu
- E-procurement: pengadaan-el
Peristilahan lainnya
- Golden age: masa kencana
- Friendly reminder: pengingat ramah
- Frontliner: garda depan
- Frutarian: frutarian
- Fundraiser: penggalang dana
- General lamp: lampu utama
- Globetrotter: pelanglangbuana
Peristilahan lainnya
- Personal branding: penjenamaan
pribadi
- Greeneries: tetumbuhan hijau
- Ground zero: titik nol
- Guinea pig: kelinci percobaan
- Hand bouquet: buket tangan
- High-rise building: bangunan tinggi
Peristilahan lainnya
- Hypno-birthing: persalinan hipnosis
- Ice carving: pahatan es
- Identity play: permainan identitas (di
media sosial)
- Isolated speech disorder: gangguan
bicara-terisolasi
- Keyboardist: kibordis
Peristilahan lainnya
- LOL (laughing out loud): terbahak-
bahak
- ROTFL (rolling on the floor laughing):
tertawa berguling-guling
- Lipsync: suai-bibir
- Master chef: koki utama, juru masak
utama
- Smoothies: jus lembut
Tak tepermanai
Mandela menyebarkan kearifan tak
tepermanai itu juga bagi kita di Indonesia.
(Hamid Awaludin, Kompas, 7-12-2013)

Makna: tak ternilai


Analisis:
Kata dasar: permana (KBBI IV)=banyaknya (kuantitas); bilangan. Tiada
tepermanai=tiada terbilang (banyak sekali), tiada ternilai (berharga sekali).

Morfologi: ter+permana+I, terjadi pelesapan fonem r pada imbuhan menjadi


tepermanai, bukan terpermanai.
Crystal: kristal, hablur
Adalah biasa bila dalam teks kontemporer
crystal diterjemahkan menjadi kristal. Namun,
dalam teks arkais (lama) atau teks sastrawi,
crystal bisa juga diterjemahkan sebagai hablur.
Contoh: Gadis itu bermata hablur (KBBI IV). Gadis
itu bermata bening seperti kristal. Indah sekali.
Mengkristal sama dengan menghablur.
Hablur:kaca tembus cahaya (Peter Salim).
benda keras yang bening seperti kaca (KBBI)
Menghipnotis atau menghipnosis?

Analogi: analisis (n) dan analitis (adj).


Bentuk baku: menganalisis, bukan
menganalitis.
Yang benar: menghipnosis, bukan
menghipnotis.
Hipnosis (n) dan hipnotis (adj).
Bentuk lain: penghipnosisan, penghipnosis
Eufoni dan kakofoni
Kata-kata yang terbentuk haruslah eufonik
(enak didengar). Beterbangan, bukan
berterbangan. Tiada tepermanai, bukan
tiada terpermanai. Eufonik adalah kata
sifat dari eufoni (Inggris: euphony).
Kakofoni (cacophony): bunyi yang tak
selaras (Peter Salim)
Subjektivasi
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
(Hamka)
Robohnya Surau Kami (cerpen A.A. Navis)

Tenggelam dan roboh (v) ditambahi akhiran


–nya menjadi nomina (nominalisasi), dan
kemudian difungsikan sebagai subjek.
Anafora dan Katafora (Deiksis Persona)
Anafora:
Ani membeli mobil baru. Mobilnya bagus
sekali.
Katafora:
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo
menegaskan komitmen pemerintah dalam
pemberantasan korupsi.
Ketedasan dan kejelahan
Alm. Dr. (HC) Adjat Sakri (ITB):
- Ketedasan: keterbacaan dari segi bahasa
(gramatical/linguistic readibility).
- Kejelahan : keterbacaan dari segi tipografi
’tata huruf’ (typographical/visual
readibility).
- Keterbacaan merupakan perpaduan
ketedasan dan kejelahan.
Tikatas dan tikalas
Adjat Sakri:
Tikatas (belum masuk KBBI) terjemahan
dari superscript: graf tanda pembeda yang
dituliskan di sebelah atas suatu lambang.

Tikalas terjemahan dari subcript: graf tanda


pembeda yang dituliskan di bawah huruf.
(KBBI IV)
Sinekdoke
Pars pro toto (sebagian untuk
keseluruhan): majas pertautan yang
menyebutkan nama bagian sebagai
pengganti nama keseluruhannya.
Misalnya tak tampak batang hidung-nya.
Sinekdoke

Totem pro parte (keseluruhan untuk


sebagian): majas pertautan yang
menyebutkan nama keseluruhan sebagai
pengganti nama bagiannya. Contoh:
Wanita itu indah. Padahal, hanya
sebagian wanita yang indah. Indonesia
mengalahkan Thailand.
Lembaga antirasuah
Sebagai lembaga antirasuah, KPK
diharapkan membabat habis para koruptor
di negeri ini tanpa pandang bulu.
Kata rasuah tak ada di KBBI, tetapi kata
ini dipakai media sebagai variasi atau
pemerkayaan bahasa.
Dari bahasa Arab: risywah=suap. Namun,
media-media di Indonesia mengambilnya
dari bahasa Melayu: rasuah.
Gembong dan bentrok
Bagaimana pengucapannya? Penting
untuk juru bahasa.
Fonem e pada gembong ialah e taling
(tajam)
Fonem e pada bentrok ialah e pepet
(tumpul).
Peka: e taling
Macet: e pepet
Istilah Baru, Keniscayaan
- Bahasa terus berkembang dalam berbagai
bidang kehidupan
- Daya ungkap bahasa Indonesia harus terus
ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan
dari bahasa asing
- Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa secara rutin menggelar Sidang
Komisi Istilah (setahun dua kali, terakhir 15-
18 September 2015 di Hotel Le Dian, Serang)
Gawai, Gawit, Diska Lepas
Gawai merupakan padanan yang tepat untuk
gadget (bahasa Inggris), setelah acang (alat
canggih) gagal karena tak disukai
masyarakat. Gawai memiliki arti harfiah alat
atau perkakas.
Gawit merupakan padanan yang tepat untuk
widget (Inggris) atau gadget kecil. Gawit
diambil dari gawai rawit.
Diska lepas merupakan padanan untuk
flashdisk (Inggris), melihat sifatnya yang
memang bisa dilepas.
Daring (dalam jaringan)
Padanan yang tepat untuk online (Inggris).
Awalnya, Microsoft Jepang mengirimkan pos-
el menyatakan keinginan untuk
menerjemahkan istilah-istilah pada sistem
Windows ke dalam bahasa Indonesia (2002-
2003). Tim Badan Bahasa terdiri atas
Rudianto (alm), Dr. Sugiyono, Meity Taqdir
Qodratillah, dan A. Latif (alm). Mengapa
terpilih ”daring”? Microsoft Jepang ingin
tetap enam huruf, sama dengan online.
Griya kinarya, pelatihan griyaan
Selama ini production house sering
dipadankan dengan rumah produksi. Namun,
ada yang lebih bagus, yakni griya kinarya.

Sementara in-house training sebaiknya


dipadankan dengan pelatihan griyaan.

Penthouse menjadi griya tawang.


Tawang: ruang di antara langit dan bumi;
awang-awang (KBBI IV)
Anggadara
Selama ini seaman (Inggris) selalu kita
padankan dengan pelaut. Namun, kita belum
punya padanan untuk airman karena
angkasawan sudah menjadi ”milik” penyiar
RRI.
Anggadara berarti awak udara. Dalam
Bausastra Kawi Jawa anggitanipun (karya)
Raden Dirjasupraba (1931), angga berarti
awak, sedangkan dara diambil (atau
penggalan) dari kata udara.
Keanggadaraan sama dengan airmanship.
Peringkai makanan
Padanan yang tepat untuk food dehydrator,
alat untuk mengurangi kadar air dari
makanan yang sedang dibuat. Pengering
sudah identik dengan dryer (hair dryer:
pengering rambut). Ada unsur kebaruan
dalam peringkai. KBBI: ringkai ’kering
sekali’.
Tiga jenis kering:
- Kering kerontang (sama sekali kering)
- Kering mersik (garing/gorengan)
- Kering ringkai (kering sekali)
Renjana
Padanan yang tepat untuk passion (bahasa
Inggris).
KBBI IV: renjana berarti rasa hati yang kuat
(rindu, cinta kasih, berahi, dsb).
Elite dan bonafide
Diserap dari bahasa Latin. Mengapa
menggunakan fonem ”e” padahal dibaca elit
dan bonafid? Dalam bahasa Latin, e berarti
”yang di”.
Elite berarti yang dipilih (orang-orang terpilih,
pilihan)
Bonafide berarti yang dipercaya (orang-orang
tepercaya)
Habis ditempah
Padanan yang baik untuk fully-booked.

Tempah berarti uang muka, persekot, uang


yang dibayarkan terlebih dulu.
Menempah berarti memesan dengan memberi
(uang) tempah.
Nisbah
Padanan yang tepat untuk ratio (bahasa
Inggris). Berarti perbandingan atau
perimbangan.

Nisbah juga berarti perhubungan keluarga;


nama yang menyatakan seketurunan (KBBI IV)
Leburan (portmanteau)
Karena berupa konsep khusus, sulit
melakukan penerjemahan atau pemadanan
untuk bentuk leburan (Prancis: portmanteau)
seperti sportainment ataupun edutainment.
Biasanya ditulis seperti apa adanya.
Sportainment merupakan leburan dari sport
dan entertainment.
Edutainment merupakan leburan dari
education dan entertainment.
KBBI V
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (saat itu)
Anies Baswedan sangat memperhatikan
penambahan kosakata, dengan penekanan
pada kata-kata bahasa daerah sebagai bahan
pemerkayaan bahasa Indonesia, misalnya
bobotoh, meriung, dan lain-lain.

Ditargetkan 2.300 kosakata baru setiap


tahunnya.
Syarat bagi bahasa daerah
1. Mengandung konsep unik yang belum ada
dalam bahasa Indonesia
2. Bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia
3. Bernilai rasa (konotasi) baik
4. Sedap didengar (eufonik)
Eufoni dan kakofoni
Kata-kata yang terbentuk haruslah eufonik
(enak didengar). Beterbangan, bukan
berterbangan. Tiada tepermanai, bukan
tiada terpermanai. Eufonik adalah kata
sifat dari eufoni (Inggris: euphony).
Kakofoni (cacophony): bunyi yang tak
selaras (Peter Salim)
Ketedasan dan kejelahan
Alm. Dr. (HC) Adjat Sakri (ITB):
- Ketedasan: keterbacaan dari segi bahasa
(gramatical/linguistic readibility).
- Kejelahan : keterbacaan dari segi tipografi
’tata huruf’ (typographical/visual
readibility).
- Keterbacaan merupakan perpaduan
ketedasan dan kejelahan.
Tikatas dan tikalas
Adjat Sakri:
Tikatas (belum masuk KBBI) terjemahan
dari superscript: graf tanda pembeda yang
dituliskan di sebelah atas suatu lambang.

Tikalas terjemahan dari subcript: graf tanda


pembeda yang dituliskan di bawah huruf.
(KBBI IV)
Efikasi
Berarti kemanjuran, kemujaraban. Kata
efikasi belum masuk KBBI tetapi sudah
sering dipakai kalangan akademisi.
Diserap dari efficacy (bahasa Inggris).
That drug has no efficacy against that
disease. (Peter Salim)
Mobil aku?
Dia tadi menumpang mobil aku (kurang
tepat)

Dia tadi menumpang mobilku (benar/bentuk


enklitik –ku lebih disarankan)
Metonimia
Majas yang berupa pemakaian nama ciri
atau nama hal yang ditautkan dengan
orang, barang, atau hal sebagai
penggantinya (KBBI IV). Ia menelaah Chairil
Anwar (karya Chairil Anwar).
Yunani: meto=menunjukkan perubahan
onoma=nama
Banal
Berarti kasar, tidak elok; biasa sekali.

Sajak-sajak itu sangat lemah, bahkan


beberapa di antaranya sangat banal.
Gembong dan bentrok
Bagaimana pengucapannya?
Fonem e pada gembong ialah e taling
(tajam)
Fonem e pada bentrok ialah e pepet
(tumpul).
Peka: e taling
Macet: e pepet
Poliglot
Dia seorang diplomat yang poliglot.
Sebagai adjektiva: dapat mengetahui,
menggunakan, dan menulis dalam banyak
bahasa.
Para poliglot hadir dalam konferensi
tingkat tinggi itu. Sebagai nomina: orang
yang pandai dalam berbagai bahasa.
Paham dan pikir
Kalau dilihat bahasa asalnya, fahm dan
fikr (bahasa Arab), sewajarnya kata itu
diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi faham dan fikir. Mengapa yang
diserap adalah paham dan pikir?
Fonem f tak luluh saat didahului awalan
sehingga sulit sekali bila setiap hari kita
mengucapkan memfahami dan
memfikirkan. Yang mudah: memahami
dan memikirkan.
Kopor atau koper?
KBBI IV tak memberi arti pada kata kopor
dan mengarahkannya ke koper.

Koper: peti yang terbuat dari kulit (kaleng


dsb.) tempat menyimpan pakaian yang
dapat dibawa dalam perjalanan.
E pelancar
Prof. Sutan Takdir Alisyahbana
menerapkan konsep e pelancar untuk
kata-kata asli bahasa Melayu agar
penentuan dan pemenggalan suku kata
menjadi lebih jelas. Trampil menjadi
terampil, bludak menjadi beludak,
ataupun gladi menjadi geladi.
Namun, itu tak berlaku bagi kata serapan.
Tetap kredibilitas, strategis, ataupun
struktur.
Jemaah calon haji
Ada yang menulis calon jemaah haji dan
jemaah calon haji (yang kedua yang
benar). Mengapa?
Jemaah dapat diartikan rombongan. Akan
menjadi janggal bila kita menulis calon
rombongan haji. Yang tepat, rombongan
calon haji atau jemaah calon haji.
Jemaah, terjemah, berkah
Mengapa bahasa Indonesia membakukan
jemaah, terjemah, berkah, sedekah,
sejarah, sebab, jenazah, ataupun
kerabat? Padahal kata asli bahasa
Arabnya jamaah, tarjamah, baraqah,
sadaqah, sajarah, sabab, janazah,
ataupun qarabat. Perubahan bunyi a
menjadi e terjadi ketika kata-kata itu ditulis
dengan huruf Jawi (Arab Melayu) yang
tidak menggunakan tanda baca.(Badan Bahasa).
Sur-el atau pos-el?
E-mail itu electronic mail. Dalam bahasa
Inggris, makna primer mail adalah pos.
Mailman ’pengantar/tukang pos’. Surat
adalah makna sekunder.
Kenyataannya, yang disampaikan lewat
e-mail itu bukan hanya surat, tetapi juga
program, gambar, foto, bahkan video.
Secara komprehensif, itu lebih terwakili
oleh pos-el ketimbang sur-el.
Lekapan (attachment)
Sesungguhnya keliru bila attachment
diterjemahkan sebagai lampiran.
Lampiran itu lebih dekat dengan surat dan
lebih padan dengan enclosure (makna
primer).
Attachment lebih padan dengan lekapan.
Melekap berarti melekat, menempel (hal 805
KBBI IV). Lekapan ialah sesuatu yang

dilekapkan.
Optimistis dan anarkistis
Dia selalu optimis (keliru). Seharusnya
optimistis. Demo itu berlangsung anarkis
(keliru). Seharusnya anarkistis.
Optimis itu orang yang selalu
berpengharapan (berpandangan) baik
dalam menghadapi segala hal.
Anarkis itu penganjur (penganut) paham
anarkisme; orang yang melakukan
tindakan anarkistis.
Peretas dan perengkah
Peretas (hacker): orang yang mengakses
komputer orang lain tanpa izin, biasanya
dengan bantuan teknologi komunikasi (KBBI).
(terkadang hanya berupa keusilan,
”kenakalan”, atau bahkan ”hobi”).
Perengkah (cracker): orang yang
menerobos tanpa izin sistem akses
komputer untuk merusak atau melakukan
kejahatan. (Pencipta: Abdul Gaffar Ruskhan,
Badan Bahasa)
Pegiat dan pencinta
Kata pegiat sudah tepat (bukan penggiat)
karena kata kerjanya bergiat. Awalan pe-
ada kaitannya dengan ber-.
Pencinta diawali kata kerja mencintai.
Paradigma: cinta-mencintai-pencintaan-
pencinta. Pencintaan, tak produktif.
Pecinta diawali kata kerja bercinta.
Paradigma: cinta-bercinta-percintaan-
percinta (tak produktif).
Malapraktik dan malagizi
Dalam perbincangan sehari-hari sering
terdengar kata ”malpraktek”. Itu keliru.
Dalam tulisan resmi harus ditulis
”malapraktik”.
Mala- (Sanskerta) memiliki arti yang sama
dengan mal- (bahasa Inggris), yakni
buruk, tidak normal (morfem terikat). Kita
mengambil mala-. Malnutrition=malagizi.
Becermin dan tecermin
Berterbangan beralomorf menjadi
beterbangan. Demi mencapai eufoni.
Berpergian menjadi bepergian.
Berperkara menjadi beperkara.
Bunyi fonem r pada awalan dilesapkan
(dihilangkan) bila terdapat fonem r pada
suku kata pertama kata dasar. Becermin
dan tecermin adalah bentuk yang benar.
Perubahan undang-undang?
Perubahan itu terjadi dengan sendirinya.
Didahului bentuk berubah. Perubahan
cuaca. Apakah undang-undang berubah
sendiri?
Yang tepat: pengubahan undang-undang.
Pengubahan itu didahului kata kerja
mengubah, suatu hal yang disengaja.
Paradigma: ubah-mengubah-pengubahan-
pengubah.
Menerima Pemberian?
Keliru. Pemberian berarti proses memberikan.

Pemberian obat secara langsung kepada


pasien tidak diperbolehkan.

Adik bungsu saya senang menerima mobil-


mobilan berian paman.
Narahubung
Narahubung ialah kata bahasa Indonesia yang
pembentukannya sangat baik untuk menyamai
makna contact person.

Leksem nara (morfem terikat/dari bahasa


Sanskerta) berarti orang. Bentuk yang lebih
dulu mapan antara lain narasumber dan
narapidana. Belakangan juga muncul narablog
(blogger) dan narajual (salesman).
Minda
The true meaning lies behind the speaker’s mind
Makna yang sesungguhnya ditentukan oleh minda
si penutur.

A neat desk is the sign of a sick mind


Meja yang rapi tanda minda yang sakit(?)
Bahasa Indonesiakah ”Minda”?
◼ Diserap dari mind (pikiran-bahasa Inggris)
◼ Minda n pusat kesadaran yang
membangkitkan pikiran, perasaan, ide,
dan persepsi, serta menyimpan
pengetahuan dan ingatan. (KBBI IV hal. 916)
Pemerkayaan, bukan pengayaan

To enrich berarti memperkaya, bukan


mengayakan.

Enrichment berarti pemerkayaan (bentuk


lanjutan dan nomina dari memperkaya)
atau hal memperkaya.
Memerikan & Pemerian
Peri berarti kata (klasik) –KBBI IV hal. 1055.
Pedih tak terperi=pedih yang tak terkatakan.
Memerikan: mengatakan, menceritakan,
melukiskan sesuatu; menguraikan unsur-
unsurnya.
Pemerian: penggambaran; penjelasan suatu
peristiwa; penguraian unsur-unsurnya.
Wirausaha, bukan Wirausahawan

Wirausahawan itu bentuk berlebihan


(lewah) karena wira dan wan sama-sama
berarti orang.

Seorang wirausaha (=wiraswasta) atau


seorang usahawan.
Wirabank: penjaga keamanan pada bank
Seorang donor, bukan pendonor

Donor: penderma, pemberi sumbangan,


penderma darah

Donor universal (kedokteran): orang


bergolongan darah O yang dapat
menyumbangkan darahnya ke semua
resipien. (KBBI IV hal. 341)
Ancangan
Prof. Anton M. Moeliono (alm.) menerjemahkan
approach sebagai ancangan, bukan
pendekatan. Kata ancangan digunakan dalam
disertasi doktornya yang dijadikan buku.

Ancangan: tindakan atau perbuatan mendekat;


perkiraan; pengambilan langkah awal untuk
mencapai tujuan (KBBI IV hal. 60)
Tebersit, bukan terbersit
Tebersit berarti terpancar samar-samar.
Kesedihan tebersit di wajahnya.

Bentuk lain: teperdaya, tepercik,


tepergok

Bersit: tersembul dengan tiba-tiba. (KBBI IV hal. 181)


Adalah
Adalah (verba): identik dengan (misalnya,
Pancasila adalah falsafah bangsa
Indonesia); sama maknanya dengan
(Desember adalah bulan kedua belas);
termasuk dalam kelompok atau golongan
(Saya adalah pengagum Ki Hajar
Dewantoro)
Ialah
Ialah (partikel, kata sambung):
penghubung di antara dua penggal kalimat
yang menegaskan perincian atau
penjelasan atas penggal yang pertama itu.
Contoh: Yang perlu dilakukannya ialah
membawa korban ke rumah sakit.
Presiden ialah orang Indonesia asli (UUD
1945)
Ia dan dia
Dia (pronomina): persona tunggal yang dibicarakan, di luar pembicara
dan kawan bicara; ia.
Hanya untuk orang.

Ia (pronomina): 1 orang yang dibicarakan, tidak termasuk pembicara


(penutur) dan kawan bicara (mitra tutur); dia. 2 Benda yang
dibicarakan.
- Buku adalah teman yang setia, ia tidak pernah mengkhianati
pemiliknya.
- Herakleitos: Bahasa pun mengalir seperti (air) sungai ke mana saja ia
mau.
Bisa untuk benda juga (sastrawi).
Ini dan Itu
Semua sudah berlalu. Hal itu (bukan hal ini)
menandai berakhirnya kejayaan keluarga
Mardani.

Selain berfungsi sebagai benda (waktu, hal)


yang jauh dari pembicara, dalam wacana,
kata ”itu” juga merujuk ke kalimat
sebelumnya.
Pelakon
Bebas gender (bisa pria ataupun wanita),
sehingga bisa dipakai untuk
menerjemahkan actor dan actress.
Proses penerjemahan?
Proses penerjemahan berlangsung lama karena
bahasanya sulit (keliru).

Konfiks pe-an itu menunjukkan proses.

Penerjemahan berlangsung lama karena


bahasanya sulit (benar).
Proses menerjemahkan berlangsung lama
karena bahasanya sulit (benar).
Belarasa
Perasaan kasihan. Terjemahan dari
compassion (bahasa Inggris).

Our hearts were filled with compassion for


the refugees. (Peter Salim)
Hati kami terharu dengan perasaan kasihan
terhadap para pengungsi itu.
Cek Pelawat
Pejabat itu menjadi tersangka pada kasus
penyalahgunaan cek pelawat.

Traveller’s cheque itu cek pelawat, bukan


cek perjalanan. Traveller itu pelawat,
yakni orang yang melakukan lawatan atau
perjalanan.
Pelantam suara
Mobil anak muda itu menggunakan
pelantam suara dengan kapasitas tinggi.

Pelantam suara adalah terjemahan dari


loud speaker.
Pelantang dan Pewara
Suara pewara itu terdengar nyaring dan merdu,
apalagi didukung pelantang berkualitas tinggi.

Pelantang adalah terjemahan dari microphone,


alat pengeras suara, mikrofon.
Pewara adalah pembawa acara.
Pascajual
Aftersale service berarti pelayanan
pascajual. Selama ini banyak digunakan
purnajual.

After=setelah=pasca
Pelayanan pascajual mobil Mercedes Benz
sangat memuaskan.
Ilhami
Ada yang menggunakan kata ilhami ini untuk
mencapai padanan inspirational (bahasa
Inggris)=yang mendatangkan ilham; inspiratif.

Puisi yang digubahnya sangat ilhami.


Belum masuk KBBI tetapi bentukannya bagus dan
mulai dikenal/digunakan.
Bengah=Pedantis
Pedantical: suka memamerkan ilmu (atau
keunggulan).
He is so pedantical that he criticizes his wife’s
English in public. Peter Salim
Dia begitu suka memamerkan ilmunya sampai-
sampai dia mengkritik bahasa Inggris istrinya di
depan umum.
Bengah: (arkais) dalam keadaan duduk dengan
menegakkan badan dan kepala; sombong;
angkuh.
Hadiah Lawang/Hadiah
Terjemahan dari doorprize. Tercantum
dalam buku BIPA (Bahasa Indonesia
untuk Penutur Asing). Bila dirasa terlalu
harfiah, bisa juga ”hadiah”.

Hadiah lawang bisa menyemarakkan suatu


acara.
Menghipnotis atau menghipnosis?
Romi Rafael menghipnosis para prajurit secara massal.

Menghipnosis: melakukan hipnosis

Hipnosis: (Dok) keadaan seperti tidur karena sugesti, yang


pada taraf permulaan orang itu berada di bawah
pengaruh orang yang memberi sugesti, tetapi pada taraf
berikutnya menjadi tak sadar sama sekali.

Hipnotis (kata sifat): dalam keadaan hipnosis; berhubungan


dengan hipnosis.
Erti
Apa kata dasar mengerti?
Ia adalah erti yang sama maknanya dengan
arti.
Mengerti (v): paham; telah dapat
menangkap apa yang dimaksud oleh
sesuatu.
Telah dan Sudah
◼ Sudah berantonim dengan belum.
◼ Telah berantonim dengan akan.

◼ Saya sudah makan.


◼ Perjanjian telah disepakati di depan
notaris.
Selia
◼ Apa kata dasar penyelia?
◼ Ia adalah selia yang berarti melihat.
◼ Menyelia: melihat, mengawasi
◼ Penyelia: pengawas, supervisor
Ciptawi
◼ Kata sifat, padanan creative, selain
kreatif.
◼ Lebih asli Indonesia.
◼ Kreatif berarti memiliki daya cipta; memiliki
kemampuan untuk menciptakan; bersifat
(mengandung) daya cipta. (KBBI IV hal. 739)
Lelar
◼ Memperlelar (v) memakai sesuatu
berulang-ulang; mengulang-mengulang
(pekerjaan, perkataan)
◼ Peribahasa: Jangan memperlelar timba
perigi kalau tak putus genting (kejahatan
itu jika diulang-ulang akhirnya
mencelakakan juga)
◼ Perigi: sumur, sumber air
Seludup
◼ Seludup, menyeludup (v) masuk dengan diam-
diam; menyuruk; menukik; menyelinap

◼ Menyeludupkan: memasukkan dengan diam-


diam
◼ Seludupan: barang dsb. yang diseludupkan
Wartamerta
◼ Maknanya sama dengan obituarium:
berita kematian seseorang yang dimuat di
surat kabar. Biasanya disertai riwayat
hidup singkat.

◼ Warta dan merta diambil dari bahasa


Sanskerta.
Argot
◼ Contoh: apel malang (rupiah), apel
washington (dolar AS), pustun (gadis)

◼ Argot (n/Ling): bahasa dan


perbendaharaan kata yang bersifat
rahasia dari suatu kelompok orang,
misalnya bahasa penjahat, pencopet,
ataupun koruptor.
Pera
◼ Anak itu tak mau makan karena nasinya
pera (tidak pulen).

◼ Dalam bahasa Jawa, pera berarti berbutir-


butir.
Dobi
◼ Kata ini digunakan di sekolah-sekolah
pariwisata, termasuk di Sekolah Tinggi
Pariwisata (Bandung dan Bali).

◼ Dobi: orang yang pekerjaannya mencuci


dan menyetrika pakaian; penatu.
◼ Dobi berasal dari bahasa India, dobhy.
Proklitik dan Enklitik
◼ Klitik (n/Ling): bentuk yang terikat secara
fonologis, tetapi berstatus kata karena dapat
mengisi gatra pada tingkat frasa atau klausa,
misalnya nya dalam bukunya.
◼ Gatra: lingkungan tertentu dalam kalimat yang
dapat ditempati oleh suatu unsur bahasa.
◼ Proklitik: Kugenggam tangannya erat-erat.
◼ Enklitik: Anak itu malaikat kecilmu.
◼ Berevolusi
◼ Ber-evolusi: melakukan evolusi
(perubahan yang berangsur-angsur,
perlahan-lahan)

◼ Be-revolusi: melakukan revolusi


(perubahan yang berlangsung cepat)
Langgas dan Nirlanggas
◼ Kata kerja langgas (intransitif/
tak memerlukan objek)
◼ Langgas: bebas, tak terikat

◼ Kata kerja nirlanggas


(transitif/memerlukan objek)
◼ Polisi menembak penjahat
Palindrom
◼ Palindrom (n/Ling): kata, rangkaian kata
atau bilangan yang terbaca sama, baik
dari depan maupun belakang, seperti
kodok, radar, taat, sugus.
Balela dan Legawa
◼ Membalela. Jawa: mbalelo
◼ Balela (v): membangkang, menentang
(perintah); memberontak

◼ Legawa (a): dapat menerima keadaan atau


sesuatu yang menimpa dengan tulus hati;
ikhlas; rela (KBBI IV).

◼ Jawa: legowo
Club: Klub dan Kelab
◼ Club (bahasa Inggris) dipecah menjadi
dua dalam bahasa Indonesia.

◼ Soccer club menjadi klub sepak bola.

◼ Night club menjadi kelab malam.


Pemustaka
◼ Belum tercantum di KBBI IV, tetapi sudah
dicantumkan dalam UU tentang Perpustakaan.
◼ Sudah mulai populer dengan makna orang
yang memanfaatkan atau mengunjungi
perpustakaan.
◼ Sementara pustakawan ialah ahli
perpustakaan, atau orang yang bekerja dalam
bidang perpustakaan.
Kepada dan pada
◼ Ke+pada=kepada (ada yang beralih)
◼ Di+pada=pada (statis/pasif)
◼ Aku cinta kepadamu
◼ Surat ini ditujukan kepada Prof. Sunaryo
◼ Dia terluka pada bagian kepalanya.
◼ Cinta pada pandangan pertama.
Membawahi dan Membawahkan
1. Rektor membawahi para dekan (benar/salah)
2. Para dekan membawahi rektor (benar/salah)
3. Jenderal membawahkan ratusan ribu prajurit
(benar/salah).
4. Jenderal membawahi ratusan ribu prajurit
(benar/salah).

Membawahi: menjadikan subjek di bawah.


Membawahkan: menjadikan objek di bawah.
Format bahasa kaku
◼ Buku itulah yang dibeli oleh saya (format
terjemahan).

◼ Buku itulah yang saya beli (terjemahan


teredit)
Muradif
◼ Muradif (n): bentuk bahasa yang
maknanya mirip atau sama dengan bentuk
lain; sinonim.

◼ Makna kata kebenaran tidak muradif


dengan kebetulan.
Gunakan Satu Konjungsi
◼ Walaupun ibunya sakit, namun Amir tetap
berangkat ke sekolah. (salah)
◼ Walaupun ibunya sakit, Amir tetap berangkat ke
sekolah.
◼ Bila gaji sudah naik, maka saya akan
membelikan sepeda motor untuk adik. (salah)
◼ Bila gaji sudah naik, saya akan membelikan
sepeda motor untuk adik.
Konjungsi Intrakalimat
◼ Rudy bertubuh tinggi besar, sedangkan
adiknya tidak terlalu tinggi.
◼ Brandon menonton pertandingan sepak
bola sampai dini hari sehingga besoknya
dia terlambat masuk kelas.
◼ Erna berprestasi tinggi di sekolah tetapi
tidak demikian dengan kakaknya.
Konjungsi Antarkalimat
◼ …selesai pukul 1.00 WIB. Sementara
ayah melanjutkan pekerjaan sampai pukul
3.00 WIB.
◼ …belum juga lulus. Dengan demikian, dia
tidak boleh mengontrak mata kuliah
tertentu pada semester berikutnya.
◼ …selesai semua. Namun, ada hal lain
yang harus tetap dipertimbangkan.
Setiap dan masing-masing
◼ Setiap desa akan memperoleh dana
pembangunan Rp 100 juta per bulan.

◼ Para pejabat itu didampingi istri masing-


masing.
Etika dan etiket
◼ Etiket (n): tata cara dalam masyarakat
beradab untuk memelihara hubungan baik
antara sesama manusia.
◼ Carik kertas yang ditempelkan pada
kemasan barang.
◼ Etika (n): ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak). (KBBI IV hal. 383)
Sinergitas?
◼ Keliru. Tak jelas asal usulnya karena
dalam bahasa Inggris tak ada kata
synergity (kualitas dari quality, kuantitas
dar quantity).
◼ Yang benar ialah sinergi (dari synergy)
dan sinergisme (synergism).
Menugasi dan menugaskan
1. Direktur menugaskan Rudy untuk
berangkat ke luar kota. (benar/salah)
2. Direktur menugaskan pekerjaan itu
kepada Rudy. (benar/salah)
3. Direktur menugasi Rudy berangkat ke
luar kota. (benar/salah)
Sembap, terjerembap, lembap
◼ Matanya sembap karena semalaman dia
menangis.
◼ Karena lengah, dia terjerembap ke
tempat pembuangan sampah.
◼ Udara di daerah itu terlalu lembap.
Dipungkiri?
◼ Keliru, karena tak jelas asal usulnya.
◼ Kata dasarnya mungkir, sehingga
bentukan berikutnya ialah memungkiri
dan dimungkiri (bukan dipungkiri).
Ekshibisi, bukan eksibisi
◼ Kata ini diserap dari exhibition. Huruf x menjadi
ks dan tion menjadi si, sedangkan huruf h tidak
terkena aturan perubahan.
◼ Hal yang sama terjadi pada standardisasi
(bukan standarisasi) karena diserap dari
standardization. Huruf d yang berada di
tengah, tidak terkena aturan perubahan.
Activity juga menjadi aktivitas, sedangkan
active menjadi aktif.
Amendemen
◼ Diserap dari amendment (bahasa
Inggris).
◼ To amend a.l. berarti memperbaiki atau
mengadakan perubahan kata-kata pada
peraturan, rancangan, dsb.
◼ Amendment: perubahan atau perbaikan.
(Peter Salim, page 32)
Mengesampingkan
◼ Bentuk dasar: samping. Bentuk kedua: ke
samping. Bentuk ketiga:
mengesampingkan, bukan
mengenyampingkan karena yang luluh
hanya k (menjadi ng).
Koronomastik
◼ Banyak juga orang yang mempelajari
koronomastik (ilmu tentang arti nama).
Alusi
◼ Diserap dari allusion (bahasa Inggris): kiasan,
sindiran, ibarat.
◼ Dalam dunia sastra berarti majas perbandingan
yang merujuk secara tidak langsung seorang
tokoh atau peristiwa pada karya sastra. Bisa
juga berarti kilatan.
◼ Majas (Ling): Cara melukiskan sesuatu dengan
jalan menyamakannya dengan sesuatu yang
lain; kiasan.
Meriung
◼ Ada kekhasan maknanya: berkumpul
sambil duduk. Kata dasarnya diambil dari
bahasa Sunda, riung.
◼ Riungan berarti kumpulan. (KBBI IV hal. 1178)
Salindia
◼ Terjemahan dari slide (bahasa Inggris).

Narasumber menampilkan lebih dari seratus


salindia pada lokakarya ini.
Mengimpikan
◼ Kata dasarnya: impi yang berarti harapkan
(dengan sangat), idamkan.
◼ Mengimpikan berbeda makna dengan
memimpikan.
◼ Mengimpikan berarti mengharapkan dengan
sangat; mengidamkan.
◼ Dengan demikian, apa yang diimpikan bisa
menjadi kenyataan.
Serbahitam
◼ Bila menghadapi kata dasar, kata serba
menjadi morfem terikat. Berbeda halnya
bila yang dihadapi adalah kata
berimbuhan. Namun, pada halaman 1284
KBBI IV tersua contoh serbakeemasan
(semuanya berwarna seperti warna
emas).
Ekspos dan ekspose
◼ Para peneliti mengekspos hasil
penelitiannya di Gedung Sate.

◼ Pada ekspose di Gedung Sate, Gubernur


menekankan pentingnya sikap ilmiah dan
terbuka di kalangan peneliti.
Sukarelawan, bukan relawan
◼ Akhiran wan (berarti orang) hanya mengikuti
kata benda (negarawan, hartawan, karyawan,
wisatawan, sastrawan, dramawan, dsb.) dan
kata sifat (cendekiawan).
◼ KBBI IV mengategorikan rela sebagai kata
kerja yang berarti bersedia. Sementara
sukarela merupakan kata sifat sehingga tepat
diberi akhiran wan.
Senyampang
◼ Berarti kebetulan, selagi.
◼ Contoh: Senyampang beliau ada, mintalah
saran.
Tempah=persekot
◼ Berarti uang yang dibayarkan lebih dulu
(untuk panjar dsb.); persekot; uang muka.
◼ Contoh: Pemesan dimintai uang tempah
separuh harga.
◼ Penempahan: pemesanan (penginapan,
hotel, dsb.)
Respons, bukan respon
◼ Objek penelitian memberikan respons
yang adekuat atas perlakuan yang
diberikan peneliti.
Homonim, homofon, homograf
◼ Homonim: bisa (ular dan dapat), hak
(seseorang dan sepatu)
◼ Homofon: sanksi dan sangsi, bank dan
bang
◼ Homograf: teras (pejabat dan beranda),
apel (buah dan malam mingguan)
Saksama, bukan seksama
◼ Peralihan kekuasaan dilaksanakan secara
saksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.

◼ Sanggama, bukan senggama


Karier, bukan karir
◼ Gadis cantik nan cerdas itu meniti karier
dengan begitu mudahnya.
Diserap dari carriere (bahasa Belanda).
Faktor kesejarahan kata ini terbilang kuat.
◼ Bukan diambil dari career (bahasa
Inggris).
Nomine, bukan nominator
◼ Diserap dari nominee (bahasa Inggris).
Nominator justru tim panel yang
mencalonkan seseorang untuk menerima
penghargaan.

◼ Didi Petet ialah satu-satunya nomine untuk


meraih penghargaan Pengabdian Sepanjang
Masa (Lifetime Achievement Award).
Berulang kali?
◼ Bentuk ini tak jelas masuk kategori mana:
kata ulang berubah bentuk atau kata
majemuk.
◼ Disarankan: berulang-ulang atau berkali-
kali sehingga statusnya menjadi jelas:
kata ulang sebagian (dwipurwa).
Pemelajar bahasa
◼ Pembelajar bahasa itu keliru karena
pembelajar itu seseorang yang membuat
orang lain belajar, instruktur.

◼ Orang yang mempelajari bahasa disebut


pemelajar bahasa.
Ekstrakurikuler dan ekstra ketat
◼ Pada ekstrakurikuler (penulisan
dirapatkan), ekstra berarti di luar. Contoh
lain: ekstramarital (di luar pernikahan).

◼ Pada ekstra ketat (penulisan dipisah),


ekstra berarti lebih.
Diska=hard disk
◼ Demi alasan kepraktisan dan mobilitas,
banyak juga anak muda yang
menggunakan diska eksternal.
◼ Istilah terjemahan lainnya: sel induk
(stem cells), uang kerahiman (atonement
money), cakram padat (compact disk),
peranti pengondisi udara (air conditioner).
Beperkara
◼ Petugas menengahi pertikaian antara
pihak-pihak yang beperkara.

◼ Bepergian, beserta, beterbangan,


beternak, dsb.
Mengkritik, bukan mengritik
◼ Gugus konsonan (kr, pr) tidak
diluluhkan.

◼ Mengkritik, mengkredit, mengkreasi,


memproses, memprotes.
Teoretis, bukan teoritis
◼ Secara teoretis tidak terlalu sulit, tetapi
pelaksanaannya tidak akan semudah yang
diperkirakan.

◼ Teoretis diserap dari theoretical.


Anak Terlantar?
◼ Penanggulangan masalah sosial anak
telantar.

◼ Anak-anak itu ditelantarkan (bukan


dilantarkan).

◼ Hindari penelantaran anak.


Sudah terlanjur?
◼ Walau belum dikaji secara maksimal,
program itu telanjur diluncurkan.

◼ Itu merupakan suatu ketelanjuran.


Tuna Susila?
◼ Penanggulangan masalah wanita
tunasusila.

◼ Tunanetra.

◼ Tunagrahita.
Perlindungan dan Pelindungan
◼ Perlindungan : tempat berlindung; hal
(perbuatan) memperlindungi.

◼ Pelindungan : proses, cara, perbuatan


melindungi. (KBBI IV)
Terpedaya?
◼ Bapak itu teperdaya oleh tipu muslihat
anak tirinya.

◼ Anak itu memperdaya ayah tirinya.


Mengkomunikasikan?
◼ Semua unsur Kementerian Sosial harus
mengomunikasikan program baru
tersebut.

◼ Menteri Sosial menyosialisasikan


rancangan program tahun depan.
Semua atau Seluruh?
◼ Semua penumpang pesawat tewas dalam
kecelakaan tersebut. (Semua=all)

◼ Seluruh negeri dilanda kepanikan luar


biasa. (Seluruh=whole)
Presiden RI Ke-4?
◼ Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) adalah Presiden Ke-4 Republik
Indonesia.
Anak Autis?
◼ Anak autistik perlu penanganan khusus.

◼ Anak berbaju merah itu seorang autis


(penderita autisme)
Pipanisasi dan Rumputisasi?
◼ Program pemipaan dilakukan Perusahaan
Daerah Air Minum dengan baik.

◼ Program perumputan sedang


dipersiapkan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.
Pasca
◼ Pascapelantikan pejabat, para seniman
tampil untuk menghibur hadirin.

◼ Pascaoperasi, pascapanen,
pascaproduksi.
Perburuan dan Pemburuan
◼ Mereka terlibat dalam perburuan harimau
tersebut.

◼ Kepolisian mengerahkan ratusan personel


dalam pemburuan penjahat kelas kakap
itu.
Mentolerir?
◼ Menteri tidak menoleransi adanya
kesalahan fatal dalam laporan tahunan.
Mulai dan Pantai
◼ Pada mulai, ai merupakan fonem utuh.

◼ Pada pantai, ai merupakan diftong.

◼ Hal yang sama: bau dan kerbau (atau


surau, pantau).
Revisitasi
◼ Revisitasi program rehabilitasi sosial
anak jalanan perlu dilakukan (peninjauan
atau kajian ulang).
Unduh, mengunduh
◼ Kata ini digunakan untuk mengganti download.
◼ Bahasa Jawa, memanen (buah).
◼ Artinya diperkaya untuk istilah komputer, yakni
mengopi berkas dari layanan informasi daring
(online) atau dari komputer lain (KBBI IV).
Canggih: banyak cakap, bawel, cerewet, selain
pengganti sophisticated.
Unggah, mengunggah
◼ Kata ini digunakan untuk mengganti
upload.
◼ Mengunggah berarti memberi berkas ke
layanan informasi daring atau ke komputer
lain dari komputer yang digunakan (KBBI).
◼ Kasus pornografi belakangan ini membuat
kata unduh dan unggah semakin terkenal
melalui media.
Laman
◼ Laman (homepage) berarti halaman utama dari
suatu situs web (website) yang diakses oleh
pengguna pada awal masuk ke situs tersebut.
◼ Situs web adalah program komputer yang
menjalankan peladen (server) yang
menyediakan akses ke beberapa laman.
◼ Peladen adalah komputer dalam jejaring yang
berfungsi sebagai penyedia layanan ke
komputer lain.
Contoh pengindonesiaan
◼ Standard operating procedure (SOP) menjadi
prosedur operasional standar, bukan standar
operasional prosedur (tidak lazim).
◼ Prosedur itu kata benda. Kata sifatnya
prosedural. Kata standar bisa menjadi kata
sifat (berarti baku) selain kata benda. Yang
benar, prosedur operasional standar (SOP).
◼ Prosedur berarti tahap kegiatan (bisa juga
metode) untuk menyelesaikan suatu aktivitas
atau masalah.
Impeachment
◼ Impeachment (bahasa Inggris) berarti tuduhan,
dakwaan. Sering diartikan upaya penjatuhan
seseorang dari jabatan atau kekuasaan.

◼ Kata penggantinya, pemakzulan berkata dasar


makzul (diambil dari bahasa Arab) yang berarti
berhenti memegang jabatan, turun takhta.
Pemakzulan berarti proses, cara, perbuatan
memakzulkan (memberhentikan dari jabatan).
Talkshow
◼ Istilah ini diterjemahkan sebagai gelar wicara.
◼ Kata gelar (pergelaran) untuk mengganti kata
show dalam konteks ini.
◼ Kata wicara (bicara) untuk mengganti kata talk.
◼ Pernah juga ada yang mengusulkan ajang
wicara atau tayang bincang. Namun, kata
ajang cenderung ke pertandingan dan di
Indonesia acara ini tidak selalu ditayangkan di
televisi seperti di AS atau Inggris.
Workshop
◼ Workshop diterjemahkan menjadi lokakarya
atau bengkel kerja (sanggar kerja), tergantung
dari konteksnya.

◼ Lokakarya adalah pertemuan (para ahli) untuk


membahas masalah praktis atau yang
bersangkutan dengan pelaksanaan bidang
keahliannya. Biasanya juga melibatkan peserta
yang ingin mengetahui lebih banyak soal bidang
tersebut.
Approach
◼ Selama ini diterjemahkan menjadi pendekatan.
◼ Prof. Anton M. Moeliono (81) tidak setuju, dan
menerjemahkan approach sebagai ancangan
(penanganan dengan metode tertentu, bukan
hanya mendekati).
◼ Kata ancangan dipakai dalam judul bukunya
yang diambil dari disertasi doktornya.
◼ Ancangan (KBBI IV) berarti pengambilan
langkah awal untuk mencapai tujuan.
Feasibility Study
◼ Selama ini diterjemahkan menjadi studi
kelayakan.
◼ Feasible (bahasa Inggris) berarti dapat
dikerjakan, dapat dilaksanakan,
terlaksanakan.
◼ Feasibility study menjadi studi
keterlaksanaan (Anton Moeliono).
Asal Usul Kata
◼ Difabel (kata bahasa Indonesia yang
sama artinya dengan penyandang cacat).
◼ Difabel berasal dari frasa different ability
(kemampuan berbeda, kurang), kemudian
menjadi difability, difable, dan akhirnya
difabel. Upaya eufimistis (bahasa Inggris)
untuk menyebut penyandang cacat.
Parahyangan
◼ Pa-ra-hyang-an. Hyang berarti Tuhan, dewa. Ra
adalah panggilan kehormatan dalam bahasa Jawa
kuno. Ra-ja, ra-tu, ra-ni, ra-hayu, atau ra-hadian
(raden). Pa-an adalah konfiks (imbuhan terbelah) yang
sama dengan konfiks per-an (bahasa Indonesia).
◼ Parahyangan berarti tempat bersemayamnya dewa-
dewa; tempat yang indah, elok.
◼ Priangan merupakan varian dari Parahyangan. Dalam
bahasa Belanda, Priangan disebut Preanger (dipakai
nama hotel).
Prajurit, Perjurit, Prawira, Perwira
◼ Pra adalah varian dari ra, panggilan kehormatan
dalam bahasa Jawa kuno. Jurit (Jw) adalah
(orang yang ber)perang. Wira adalah pahlawan;
laki-laki; bersifat jantan.
◼ Saat diserap ke dalam bahasa Melayu, pra
berubah menjadi per. Terbentuklah prajurit,
perjurit, prawira, dan perwira. Namun, kata
perjurit jarang digunakan.
◼ Ada juga bentuk pradana menjadi perdana, dan
prabawa menjadi perbawa.
Krusial
◼ Kata krusial berasal dari crux (bahasa Latin)
yang berarti silang, persilangan,
persimpangan.
◼ Di persimpangan jalan, seorang pemimpin harus
mengambil keputusan penting yang
menentukan arah selanjutnya (krusial).
◼ Dalam bahasa Inggris, crux (persimpangan) ini
disebut crossroad, sedangkan dalam bahasa
Prancis carrefour (dipakai nama pasar
swalayan).
Swasembada
◼ Kata swasembada diciptakan Zorica Dubovska (87),
seorang perempuan asli Republik Cheska, dosen
bahasa dan sastra Indonesia di Univ. Carolina dan Univ.
Teknologi Praha.
◼ Untuk menerjemahkan svepomoc dalam brosur
koperasi dari bahasa Cheska pada 1970-an. Pomoc
semakna dengan sambangda atau sambada
(Sanskerta) yang artinya mampu, ditambah awalan swa
(untuk sve) yang berarti mandiri.
◼ Mendapat Bintang Jasa Pratama 2009 dari Pemerintah
Republik Indonesia.
Swalayan
◼ Istilah (pasar) swalayan diciptakan Prof. Anton
M. Moeliono untuk mengganti kata
supermarket. Kata ini tak mungkin
diterjemahkan menjadi pasar super.
◼ Kata swalayan diambil dari karakteristik
pembelanja di supermarket, yakni mengambil
sendiri apa yang dibutuhkannya, atau melayani
dirinya sendiri.
Rekayasa
◼ Kata rekayasa diciptakan Prof. Anton M. Moeliono untuk
mengganti engineering atas permintaan Menteri
Perindustrian (saat itu) Hartarto. Diciptakan dalam
sepuluh menit.

◼ Reka (Jawa kuno: rancang, susun) dan yasa


(membangun, Sunda: bisa, jasa). Dipakai di
Departemen Rekayasa ITB. Artinya, rancang bangun.
Sayangnya, rekayasa berkonotasi negatif dalam
konteks sosial.

.
Yayasan
◼ Dibentuk dari kata yasa yang mengalami
purwakanti (pengulangan suku kata)
menjadi yayasaan.
◼ Yayasan dalam KBBI IV berarti badan
hukum yang tidak mempunyai anggota,
dikelola oleh sebuah kepengurusan dan
didirikan untuk tujuan sosial (sekolah atau
rumah sakit).
Pramugari dan ”Pramu” Lainnya
◼ Pramugari (dari Sanskerta) adalah kata yang
sama artinya dengan stewardess (bahasa
Inggris). Konon diciptakan Bung Karno.
◼ Kemudian muncul pramugara. Berdasarkan
proses metanalisis (analisis perubahan),
muncul pramusaji, pramujudi, pramugolf,
pramuwisma, pramuniaga, pramuria,
pramubakti, pramubarang, pramubayi
(pramusiwi), pramudapur, pramuwisata, dan
lain-lain.
Malapetaka, Marabahaya
◼ Bentuk berlebihan yang dianggap benar untuk
tujuan penegasan. Komponen kata ini memiliki
arti yang hampir sama.
◼ Mala (bencana, celaka, sengsara) dan petaka
(bencana, kecelakaan). Malapetaka berarti
berbagai bencana.
◼ Mara (bencana, bahaya) dan bahaya (yang
mendatangkan kecelakaan atau bencana).
Marabahaya berarti berbagai bahaya
(bencana).
Sudah dan Telah
◼ Walaupun memiliki kesamaan arti, kadang-
kadang nuansanya tak persis sama.
◼ Sudah (adverbia) berantonim dengan belum,
telah berantonim dengan akan.
◼ Telah (adverbia): sudah (untuk menyatakan
perbuatan, keadaan yang sempurna, lampau,
atau selesai). Dia telah pergi dan tak akan
kembali (tepat). Saya telah makan (tak tepat).
◼ Ada menyudahi, kesudahan, berkesudahan.
Tak ada menelahi, ketelahan, berketelahan.
Kata yang Keliru
◼ Para pendonor darah sudah berkumpul di
kantor PMI. (keliru)
◼ Para donor darah sudah berkumpul di
kantor PMI. (benar)
◼ Donor adalah penderma, pemberi
sumbangan.
◼ Menyumbangkan, mendermakan darah.
Pengentasan Kemiskinan?
◼ Entas (KBBI IV): (meng)angkat dari suatu
tempat ke tempat lain. Mengentaskan:
memperbaiki (menjadikan, mengangkat) nasib
atau keadaan yang kurang baik menjadi lebih
baik.
◼ Para pejabat diminta untuk mengentaskan
petani kecil melalui program transmigrasi.
◼ Pengentasan masyarakat dari kemiskinan.
Pedestrian
◼ Pedestrian di Kota Bandung mengalami
kerusakan. Keliru, karena pedestrian
diartikan jalan untuk pejalan kaki.
◼ Pedestrian (serapan utuh dari bahasa
Inggris) berarti pejalan kaki. (KBBI)
◼ Jalan khusus pedestrian sengaja dibuat
bersusun dua.
Naik Busway?
◼ Dia berangkat ke kampus naik busway.
(keliru)
◼ Dia berangkat ke kampus naik bus
Transjakarta. (benar)
◼ Busway dibangun dengan konstruksi
khusus.
◼ Busway berarti jalur bus khusus.
Di (kata depan dan awalan)
◼ Dia di pukul satpam. (salah)
◼ Dia dikenal dikalangan pejabat. (salah)
◼ Salat di langgar berpahala.
◼ Salat dilanggar berdosa.
Terima Kasih
***

Anda mungkin juga menyukai