di Media Massa
Disusun oleh:
Drs. Imam Jahrudin Priyanto, M.Hum.
(Imam JP)
Narasumber :
Dendy Sugono (Kepala Pusat Bahasa) dan
Imam Jahrudin Priyanto (saat itu Redaktur
Bahasa ”Pikiran Rakyat”)
Tema :
Menyikapi Pembentukan Kata
dengan Awalan Me- dan Pe-
- Bagaimana cara menulis
artikel ilmiah populer di
media?
- Bagaimana cara menyajikan
data di media?
Artikel Ilmiah
atau
- Atau
atau
Ketiadaan standardisasi
mengakibatkan iklim investasi kacau-
balau.
Akurasi
Pipik Dian Irawati, istri alm ustaz Jefri Al
Buchori, pernah menjadi relawan di
Palestina.
atau
atau
Salah satu spesies yang dilindungi
ialah elang jawa.
Akurasi
- ABSTRAK
- Penelitian Research and development (R&D) ini bertujuan untuk mengembangkan
instrumen penilaian kinerja berupa tugas (task) dan rubrik (rubric) untuk menilai
kinerja siswa pada praktikum titrasi asam basa. Subjek penelitian adalah siswa kelas
XI IPA di salah satu SMA di Kota Bandung. Instrumen penelitian berupa lembar
validasi, format observasi dan pedoman wawancara. Uji validasi dan reliabilitas
menunjukan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki
validitas dan reliabilitas sebesar 0,84 dan 0,91. Hasil penggunaan instrumen
penilaian kinerja ini menunjukkan bahwa instrumen ini dapat mengungkap kinerja
siswa dalam praktikum titrasi asam basa sehingga kinerja dapat dikategorikan
menjadi sangat baik, baik, kurang, atau tidak melakukan setiap tahapan praktikum.
Dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memenuhi
syarat sebagai alat evaluasi yang baik untuk menilai kinerja siswa pada praktikum
titrasi asam basa. Kata kunci: Penilaian Kinerja, Validitas, Reliabilitas, Titrasi Asam
Basa.
Detail dan akurasi
- ABSTRACT
- The aim of this Research and Development (R&D) study was to
develop performance assesment instrument in a form of task and
rubric to evaluate students’ performance in acid-base titration
practicum. Subjects were eleventh-grader science students in one of
senior high schools in Bandung. Instruments were validation sheets,
observation format, and interview guidelines. Validation and
reliability test showed that the performance assesment instrument
validity and reliability score were 0.84 and 0.91, respectively. The
application of the instrument showed that students’ performance can
be uncovered in which it can be categorized as excellent, good,
poor, or did not carry out every practicum steps. It can be concluded
that the performance assesment instrument can be used as a good
assessment tools in evaluating students’ performance in acid-base
titration practicum. Keywords: Performance Assessment, Validity,
Reliability, Acid-Base Titration
Detail dan akurasi
- PENDAHULUAN
- Pemberlakuan kurikulum 2013 menuntut adanya
berbagai pendekatan dalam proses
pembelajaran pada berbagai jenjang
pendidikan. Berbagai strategi, metode dan
pendekatan pembelajaran harus dipilih agar
dapat mengungkap semua kompetensi siswa,
baik sikap, keterampilan maupun
pengetahuan. Salah satu pendekatan yang erat
kaitannya dengan kegiatan praktikum dalam
pembelajaran kimia adalah pendekatan ilmiah
(scientific approach).
Detail dan akurasi
- Kinerja yang dimaksud adalah seperangkat hasil
pelaksanaan tugas yang mencerminkan keterampilan
berpraktikum, namun tidak sebatas keterampilan
menggunakan alat saja tetapi juga harus memahami
langkah berpraktikum serta bagaimana menggunakan
alat dan bahan tertentu. Menurut Basuki (2011) aspek
kinerja yang dapat dilihat pada kegiatan praktikum yaitu
bentuk penguasaan keterampilan dasar bereksperimen
yang terdiri dari sub aspek menyiapkan alat dan bahan,
menggunakan alat dan bahan, melakukan pengamatan
atau observasi, pengumpulan atau pencatatan data dan
menyimpulkan.
Detail dan akurasi
- Kinerja siswa dapat dinilai dengan penilaian
kinerja (performance assessment) karena
penilaian ini cocok diterapkan sebagai penilaian
di laboratorium yang dapat menilai proses dan
hasil tetapi dibutuhkan kriteria yang jelas untuk
mengambarkan kinerja yang dinilai (Slater,
1998). Menurut Oberg (2009) penilaian kinerja
didefinisikan sebagai kegiatan yang menuntut
siswa menanggapi suatu konsep, menciptakan
produk atau melakukan demonstrasi.
- --Kalimat panjang
Detail dan akurasi
- Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan
lima guru kimia SMA di Bandung menunjukkan
bahwa penilaian kinerja pada praktikum titrasi
asam basa hanya sebatas pada pengamatan
tidak terstruktur, tanpa menggunakan instrumen
penilaian dan hanya meliputi beberapa aspek
keterampilan, serta ada juga guru yang
memakai penilaian tes saja untuk melihat
kemampuan siswa pada praktikum titrasi asam
basa ini.
- --Kalimat sangat panjang, tanpa subjek
Detail dan akurasi
- Berdasarkan analisis penulis terhadap penelitian yang
dilakukan oleh Ma’ruf (2012) dan Fatimah (2012)
terungkap bahwa penilaian kinerja dalam praktikum
titrasi asam basa sudah menggunakan instrumen
penilaian kinerja, namun kriteria penilaian yang
digunakannya kurang jelas dan tidak terperinci.
Mulyaningtias (2010) mengemukakan bahwa perangkat
penilaian kinerja pada materi pokok sifat koligatif larutan
dan sel elektrokimia yang telah dikembangkan masih
belum mencakup seluruh kriteria kinerja yang
dibutuhkan.
- --Kalimat panjang
Detail dan akurasi
- Reliabilitas Instrumen Penilaian Kinerja
- Reliabilitas dihitung untuk mengetahui tingkat keajegan
atau kepercayaan instrumen penilaian kinerja yang
dikembangkan. Berdasarkan perhitungan data hasil uji
coba I pada kelas XI IPA 4, didapatkan nilai reliabilitas
instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan sebesar
0,90. Sementara hasil perhitungan data hasil uji coba II
pada kelas XI IPA 3, didapatkan nilai validitas sebesar
0,91. Menurut kriteria penafsiran reliabilitas (Arikunto,
2006), instrumen ini memiliki nilai reliabilitas yang
sangat tinggi, dapat dikatakan bahwa instrumen
penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki tingkat
kepercayaan yang sangat tinggi.
Detail dan akurasi
- Namun, masukan dari siswa, observer dan guru
menunjukkan adanya beberapa kekurangan dari task,
diantaranya tabel pengamatan yang menimbulkan
kebingungan bagi siswa. Menurut observer, segi
bahasa rubrik tidak ambigu dan jelas dalam
mengidentifikasi setiap level dalam kinerja yang
diperlihatkan siswa. Namun, ada kekurangan seperti
kesalahan penulisan dan ada kinerja yang diperlihatkan
siswa tetapi tidak ada dalam rubrik penilaian.
Perhitungan nilai dibuat dalam bentuk persentase
dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2010,
yakni dengan menjumlahkan skor setiap butir
pernyataan kemudian dibagi skor maksimal dan dikali
100%.
Saat menulis artikel, ada cara yang
bisa dijadikan pegangan, antara lain :
Seharusnya : Ketua
memercayakan hal itu kepadanya.
dilekapkan.
Optimistis dan anarkistis
Dia selalu optimis (keliru). Seharusnya
optimistis. Demo itu berlangsung anarkis
(keliru). Seharusnya anarkistis.
Optimis itu orang yang selalu
berpengharapan (berpandangan) baik
dalam menghadapi segala hal.
Anarkis itu penganjur (penganut) paham
anarkisme; orang yang melakukan
tindakan anarkistis.
Peretas dan perengkah
Peretas (hacker): orang yang mengakses
komputer orang lain tanpa izin, biasanya
dengan bantuan teknologi komunikasi (KBBI).
(terkadang hanya berupa keusilan,
”kenakalan”, atau bahkan ”hobi”).
Perengkah (cracker): orang yang
menerobos tanpa izin sistem akses
komputer untuk merusak atau melakukan
kejahatan. (Pencipta: Abdul Gaffar Ruskhan,
Badan Bahasa)
Pegiat dan pencinta
Kata pegiat sudah tepat (bukan penggiat)
karena kata kerjanya bergiat. Awalan pe-
ada kaitannya dengan ber-.
Pencinta diawali kata kerja mencintai.
Paradigma: cinta-mencintai-pencintaan-
pencinta. Pencintaan, tak produktif.
Pecinta diawali kata kerja bercinta.
Paradigma: cinta-bercinta-percintaan-
percinta (tak produktif).
Malapraktik dan malagizi
Dalam perbincangan sehari-hari sering
terdengar kata ”malpraktek”. Itu keliru.
Dalam tulisan resmi harus ditulis
”malapraktik”.
Mala- (Sanskerta) memiliki arti yang sama
dengan mal- (bahasa Inggris), yakni
buruk, tidak normal (morfem terikat). Kita
mengambil mala-. Malnutrition=malagizi.
Becermin dan tecermin
Berterbangan beralomorf menjadi
beterbangan. Demi mencapai eufoni.
Berpergian menjadi bepergian.
Berperkara menjadi beperkara.
Bunyi fonem r pada awalan dilesapkan
(dihilangkan) bila terdapat fonem r pada
suku kata pertama kata dasar. Becermin
dan tecermin adalah bentuk yang benar.
Perubahan undang-undang?
Perubahan itu terjadi dengan sendirinya.
Didahului bentuk berubah. Perubahan
cuaca. Apakah undang-undang berubah
sendiri?
Yang tepat: pengubahan undang-undang.
Pengubahan itu didahului kata kerja
mengubah, suatu hal yang disengaja.
Paradigma: ubah-mengubah-pengubahan-
pengubah.
Menerima Pemberian?
Keliru. Pemberian berarti proses memberikan.
After=setelah=pasca
Pelayanan pascajual mobil Mercedes Benz
sangat memuaskan.
Ilhami
Ada yang menggunakan kata ilhami ini untuk
mencapai padanan inspirational (bahasa
Inggris)=yang mendatangkan ilham; inspiratif.
◼ Jawa: legowo
Club: Klub dan Kelab
◼ Club (bahasa Inggris) dipecah menjadi
dua dalam bahasa Indonesia.
◼ Tunanetra.
◼ Tunagrahita.
Perlindungan dan Pelindungan
◼ Perlindungan : tempat berlindung; hal
(perbuatan) memperlindungi.
◼ Pascaoperasi, pascapanen,
pascaproduksi.
Perburuan dan Pemburuan
◼ Mereka terlibat dalam perburuan harimau
tersebut.
.
Yayasan
◼ Dibentuk dari kata yasa yang mengalami
purwakanti (pengulangan suku kata)
menjadi yayasaan.
◼ Yayasan dalam KBBI IV berarti badan
hukum yang tidak mempunyai anggota,
dikelola oleh sebuah kepengurusan dan
didirikan untuk tujuan sosial (sekolah atau
rumah sakit).
Pramugari dan ”Pramu” Lainnya
◼ Pramugari (dari Sanskerta) adalah kata yang
sama artinya dengan stewardess (bahasa
Inggris). Konon diciptakan Bung Karno.
◼ Kemudian muncul pramugara. Berdasarkan
proses metanalisis (analisis perubahan),
muncul pramusaji, pramujudi, pramugolf,
pramuwisma, pramuniaga, pramuria,
pramubakti, pramubarang, pramubayi
(pramusiwi), pramudapur, pramuwisata, dan
lain-lain.
Malapetaka, Marabahaya
◼ Bentuk berlebihan yang dianggap benar untuk
tujuan penegasan. Komponen kata ini memiliki
arti yang hampir sama.
◼ Mala (bencana, celaka, sengsara) dan petaka
(bencana, kecelakaan). Malapetaka berarti
berbagai bencana.
◼ Mara (bencana, bahaya) dan bahaya (yang
mendatangkan kecelakaan atau bencana).
Marabahaya berarti berbagai bahaya
(bencana).
Sudah dan Telah
◼ Walaupun memiliki kesamaan arti, kadang-
kadang nuansanya tak persis sama.
◼ Sudah (adverbia) berantonim dengan belum,
telah berantonim dengan akan.
◼ Telah (adverbia): sudah (untuk menyatakan
perbuatan, keadaan yang sempurna, lampau,
atau selesai). Dia telah pergi dan tak akan
kembali (tepat). Saya telah makan (tak tepat).
◼ Ada menyudahi, kesudahan, berkesudahan.
Tak ada menelahi, ketelahan, berketelahan.
Kata yang Keliru
◼ Para pendonor darah sudah berkumpul di
kantor PMI. (keliru)
◼ Para donor darah sudah berkumpul di
kantor PMI. (benar)
◼ Donor adalah penderma, pemberi
sumbangan.
◼ Menyumbangkan, mendermakan darah.
Pengentasan Kemiskinan?
◼ Entas (KBBI IV): (meng)angkat dari suatu
tempat ke tempat lain. Mengentaskan:
memperbaiki (menjadikan, mengangkat) nasib
atau keadaan yang kurang baik menjadi lebih
baik.
◼ Para pejabat diminta untuk mengentaskan
petani kecil melalui program transmigrasi.
◼ Pengentasan masyarakat dari kemiskinan.
Pedestrian
◼ Pedestrian di Kota Bandung mengalami
kerusakan. Keliru, karena pedestrian
diartikan jalan untuk pejalan kaki.
◼ Pedestrian (serapan utuh dari bahasa
Inggris) berarti pejalan kaki. (KBBI)
◼ Jalan khusus pedestrian sengaja dibuat
bersusun dua.
Naik Busway?
◼ Dia berangkat ke kampus naik busway.
(keliru)
◼ Dia berangkat ke kampus naik bus
Transjakarta. (benar)
◼ Busway dibangun dengan konstruksi
khusus.
◼ Busway berarti jalur bus khusus.
Di (kata depan dan awalan)
◼ Dia di pukul satpam. (salah)
◼ Dia dikenal dikalangan pejabat. (salah)
◼ Salat di langgar berpahala.
◼ Salat dilanggar berdosa.
Terima Kasih
***