Anda di halaman 1dari 31

Rencana Tanggap Darurat

(Emergency Response Plan)

Transport Division

PT. IRON BIRD LOGISTIC

By : Eko Dudiansyah – Operation Support & SHS


Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 2 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

Daftar Isi

1.0 LATAR BELAKANG 4

1.1 Ruang Lingkup .......................................................................................................................................... 4

1.2 Definisi ...................................................................................................................................................... 4

2. 0 PROSEDUR UMUM 5

2.1 Algoritma Penerapan Penanganan Kondisi Darurat ................................................................................. 5

2.2 Petunjuk Peninjauan Emergency Response ............................................................................................. 5

2.3 Latihan Penanganan Kondisi Darurat ....................................................................................................... 5

2.4 Audit Perlengkapan Penanganan Kondisi Darurat .................................................................................... 6

2.5 Manajemen Perubahan ............................................................................................................................. 6

3.0 Aktivasi Rencana Penanganan Kondisi Darurat TRANSPORT 7

3.1.1 Nama Prosedur : Penanganan Kerusakan pada Tank Truck ........................................................... 7

3.2 KEBAKARAN ATAU LEDAKAN 8

3.2.1 Nama Prosedur : Penanganan Kebakaran di Tank Truck ................................................................ 8

3.2.2 Nama Prosedur : Penanganan Kebakaran Kecil di Fasilitas ............................................................ 8

3.3 LEPASNYA UAP BARANG BERACUN / MUDAH TERBAKAR DALAM JUMLAH BANYAK 8

3.3.1 Nama Prosedur : Penanganan Tumpahan di Tank Truck ................................................................ 9

3.4 PENANGANAN GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI FASILITAS……………………...…………………….. .9

3.4 KECELAKAAN KERJA 11

3.4.1 Nama Prosedur : Kecelakaan Kerja Akibat Terekspos Produk .......................................................11

3.4.2 Nama Prosedur : Kecelakaan Kerja karena Terkena Aliran Listrik ..................................................11

3.4.3 Nama Prosedur : Kecelakaan Kerja karena Terjatuh dari Ketinggian..............................................12

4.0 ORGANISASI TANGGAP DARURAT 13

4.1 Man Power ..............................................................................................................................13

4.2 Asset ..............................................................................................................................13

2
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 3 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

4.3 Job Description ..............................................................................................................................13

4.4 Incapacited ER ( Orang Pengganti ER ) ..................................................................................................15

4.5 No.Telphone Darurat……………………………………………………………………………………………..16

4.5 Lay Out Emergency Escape ..................................................................................................................17

5.0 PENANGANAN KONDISI DARURAT 18

5.1 Cedera .............................................................................................................................18

5.2 Produk Tumpah .............................................................................................................................21

5.3 Truck Kecalakaan Lalin ...........................................................................................................................24

5.4 Kendaraan Pengangkut Terguling .......................................................................................................... 25

5.5 Penangan Kondisi Banjir…………………………………………………………………………………………26

5.6 Penanganan Demontrasi Di Jalan………………………………………………………………………………27

6.0 Lampiran 28

6.1 Lampiran 1: Laporan Keterangan Kejadian.............................................................................................28

3
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 4 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

1.0 LATAR BELAKANG

1.1 Ruang Lingkup


Prosedur ini merupakan petunjuk penanganan kondisi darurat bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
di lingkungan transport PT. IRON BIRD LOGISTIC khususnya bagian Transport Operasional.
tanggungjawab pelaksanaan kondisi darurat dari setiap orang yang bertugas dalam pengoperasian
wilayah kerja area transport wajib untuk melakukan tindakan pertama untuk meminimalisasi resiko dan
mengurangi potensi korban yang terkena kecelakaan.
Rencana penanganan kondisi darurat diimplementasikan untuk kondisi-kondisi berikut:
1. Kerusakan pada tank, pipa, atau fasilitas lainnya dalam tank truck (tank tube truck)
2. Kebakaran atau Ledakan
3. Lepasnya cairan atau uap barang beracun/mudah terbakar dalam jumlah banyak
4. Terjadi kontaminasi produk
5. Kecelakaan kerja
Segala bentuk informasi yang berkenaan dengan Incident / Accident WAJIB diinformasikan 1 X 24 Jam
melalui SMS ke pihak Manajemen, Ka. Bag, Ka. Cab, SHS Manager, Operasional, Security & team
terkait, sedangkan report Incident Investigation segera menyusul 2 X 24 Jam setelah tindakan
penanganan selesai.

1.2 Definisi
Incident Controller
Adalah orang yang mengepalai Emergency Response Team dan usaha penanganan kondisi darurat di
lokasi kecelakaan. Incident controller tidak harus seorang kepala transport. Kepala transport dapat
menugaskan seseorang dari staffnya atau operator untuk menjadi incident controller untuk suatu jenis
kondisi darurat tertentu.

Incident Commander
Adalah orang yang memfasilitasi pekerjaan Incident Controller dan mengkoordinasi bantuan dari luar
PT. IRON BIRD LOGISTIC. (Ambulans, Polisi, atau Pemadam Kebakaran).
Organisasi Penanganan Kondisi Darurat di Transport dijelakan sebagai berikut
Transport Head/
Incident
Commander • Menentukan tingkat bahaya dan tindakan
yang perlu diambil
• Membunyikan alarm bahaya
Incident • Berkomunikasi dengan pihak eksternal
Controller mengenai adanya bahaya.

Fire Fighting Communication First Traffi


Spillage Team Team & Aid c
Administration

• Mengambil • Menggunakan • Menghubungi pihak • Menilai kondisi • Memerintahkan


absorbent pads alat pelindung luar (Pemadam korban (jika ada) seluruh truk untuk
dan bahan diri Kebakaran, Mutual Aid) • Melakukan
meninggalkan area
penyerap
• Mengarahkan • Mengamankan hal-hal tindakan P3K
Transport
tumpahan.
nozzle hydrant berikut: • Mengatur lalu
• Mengisolasi ke arah api. lintas di dalam
tumpahan agar
• Menyiramkan
• Petty Cash transport pd saat
tidak meluas.
foam ke arah • Dokumen evakuasi
• Mengumpulkan potensi api berharga • Melakukan
sisa-sisa (Sertifikat tanah evakuasi orang jika
tumpahan dalam dan bangunan) diperlukan.
kontainer. • Data komputer
(dalam CD
backup atau
CPU)

4
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 5 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

2. 0 PROSEDUR UMUM

2.1 Algoritma Penerapan Penanganan Kondisi Darurat


Secara umum, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan jika terjadi keadaan darurat (emergency)
dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Tindakan Segera, adalah tindakan yang perlu dilakukan untuk meminimisasi resiko kerugian dan
mengurangi korban akibat kecelakaan atau kondisi darurat yang terjadi. Misalnya, dalam kasus
kebakaran, tindakan segera adalah melakukan pemadaman kebakaran, memanggil ambulans jika
terjadi korban, pemadam kebakaran, jika terjadi kebakaran yang tidak bisa diatasi sendiri, atau
polisi jika menyangkut keamanan dan evakuasi lingkungan setempat.

b. Konsultasi, adalah usaha untuk menghubungi pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini PDH
(Product Division Head) atau SCM Manager yang bersangkutan untuk menginformasikan kepada
pihak pemilik barang dan menentukan langkah-langkah internal yang perlu diambil.

c. Penentuan Solusi, pihak PDH atau SCM Manager menginformasikan kepada pemilik barang,
melakukan janji meeting bersama-sama dengan pihak operasi IRON BIRD untuk bertemu dengan
pihak marketing dan operasi dari pemilik barang. Tujuannya adalah untuk menjelaskan kronologi
kejadian dan mendiskusikan langkah-langkah pemecahan.

d. Perbaikan Permanen, dari hasil diskusi usulan perbaikan, disusun rencana perbaikan yang
permanen terhadap fasilitas atau metode kerja untuk menghindari kejadian darurat yang sama
terjadi kembali.

Secara khusus, semua transport harus memiliki prosedur yang siap untuk diimplementasi dalam kasus
darurat. Prosedur tersebut harus mengantisipasi dan meliputi seluruh jenis keadaan darurat yang dapat
terjadi dalam aktivitas khusus dari Transport. Walaupun tujuan utama dari prosedur adalah respon
terhadap api, tetapi kemungkinan kondisi darurat lain seperti pecahnya flexible hose atau jalur pipa di
tanki truck, tekanan cairan yang berlebihan, orang yang terkena ekspos cairan, juga perlu dijelaskan.

Alat-alat pelindung seperti alat bantu pernapasan, dan pelindung diri yang lain juga perlu disediakan,
disertai dengan detail dari metode keluar dari lokasi atau evakuasi.

2.2 Petunjuk Peninjauan Emergency Response


Penyusun petunjuk emergency response bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Petunjuk
Penanganan Kondisi Darurat ditinjau secara reguler dan diubah jika dibutuhkan. Perubahan organisasi
atau hasil dari simulasi kondisi darurat akan dimasukkan ke dalam manual dengan segera jika
dibutuhkan. Perubahan akan disosialisasikan kepada semua yang terkait.

2.3 Latihan Penanganan Kondisi Darurat


Rencana penanganan kondisi darurat dijadwalkan dilakukan setiap 12 bulan sekali. Tujuan dari latihan
ini adalah untuk mengenalkan personel dengan tugas, tanggungjawab, penggunaan peralatan, interaksi
dengan personel, dsb. Manajer Operasi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa latihan
penanganan ini dilakukan.

2.4 Audit Perlengkapan Penanganan Kondisi Darurat


Secara kontinue, alat-alat pelindung diri dan safety harus diaudit untuk mengetahui apakah masih
beroperasi, dan jika diperlukan diperbaharui sejalan dengan perkembangan teknologi.

5
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 6 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

2.5 Manajemen Perubahan


Pada waktu absensi/cuti dari petugas keselamatan yang ditunjuk, pengganti yang kompeten harus
ditunjuk, dan seluruh tanggung jawab dan tindakan yang didokumentasikan dalam petunjuk ini harus
dimengerti oleh pengganti.
Penggantian secara permanen terhadap posisi dan nomor telepon harus dengan segera
dikomunikasikan kepada pembuat dokumen.

3.0 Aktivasi Rencana Penanganan Kondisi Darurat Transport


Aktivasi Rencana Penanganan Kondisi Darurat Transport dijabarkan secara detail untuk kategori
kondisi darurat berikut.

Iron Bird

3.1 KERUSAKAN PADA TANK TRUCK

3.1.1 Nama Prosedur : Penanganan Kerusakan pada Tank Truck

1. Ketika terjadi kerusakan pada bagian fisik dari tank (atap, dinding, lantai) dimana terdapat barang di
dalam tank, langkah-langkah berikut harus dilakukan:

a. Incident Controller dan Incident Commander atau pihak yang berwenang (Manager Transport dan
Manager Teknik) segera meneliti akibat kerusakan dan menilai apakah tank masih bisa digunakan
atau tidak (terjadi kebocoran, keretakan, dan lain sebagainya).
b. Jika terjadi kerusakan yang menyebabkan keluarnya uap atau cairan dari tank, Incident Controller
menutup kebocoran lebih lanjut, pada saat yang sama menampung produk yang bocor ke dalam
kontainer yang telah disediakan dan sesuai dengan karakteristik dan sifat barang
Catatan : Tindakan pengelasan tidak diijinkan dalam kondisi barang yang dapat terbakar
(flammable)
c. Bila tindakan menutup kebocoran tidak dapat dilakukan, Incident Commander harus
menginstruksikan pemindahan barang ke tank lain untuk meminimisasi kehilangan barang yang
lebih banyak. Pengosongan dan pemindahan barang harus mengikuti prosedur yang tertulis di
prosedur Pemindahan dan Pengosongan Tanki
d. Bila tidak ada tank yang tersedia dan layak untuk menampung barang yang mengalami kerusakan,

6
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 7 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

maka pihak Terminal harus menghubungi PDH bersangkutan untuk menentukan lokasi
pemindahan alternatif.

2. Incident Commander melaporkan kejadian kepada pihak PDH/SCM Manager dan Dept. Finance
(Account Payable/Insurance) dan memberikan laporan tertulis yaitu Surat Keterangan Kejadian sesuai
dengan format yang disediakan. Paling lambat 1 hari setelah kejadian kerusakan.

3. Jika terjadi kebocoran dan perlu dilakukan tindakan pemindahan tank, pihak PDH atau SCM Manager
segera melaporkan kebocoran tersebut kepada pihak pemilik barang dan mengirimkan Surat
Keterangan Kejadian kepada Pihak Pemilik barang.

4. Pihak PDH atau SCM Manager, Manager Transport, beserta Incident Commander menemui pihak
pemilik barang untuk menjelaskan kronologi kejadian dan tindakan yang telah dilakukan.

5. Incident Commander memastikan Dept. Finance (Account Payable/Insurance) menghubungi pihak


asuransi untuk melakukan klaim atas kerusakan yang terjadi.

6. Pihak Manager Transport dan Divisi Teknik menginvestigasi kejadian lebih lanjut dan merencanakan
tindakan perbaikan yang permanen untuk menghindari kejadian yang sama terjadi.

7. Jika dibutuhkan, Document Controller merevisi dan mensosialisasikan perubahan prosedur kerja
sehubungan dengan tindakan perbaikan yang dilakukan.

8. Pihak Divisi Teknik dan Manager Transport melakukan implementasi perbaikan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

9. Pihak Divisi Teknik dan Transport melakukan pengecekan secara reguler atas implementasi tersebut
untuk memastikan bahwa hasil perbaikan berjalan dengan lancar.

3.2 KEBAKARAN ATAU LEDAKAN

3.2.1 Nama Prosedur : Penanganan Kebakaran di Tank Truck

Jika kebakaran terjadi di atas tank, langkah-langkah berikut harus dilakukan:


1. Incident Controller segera melakukan langkah-langkah berikut:
a. Menghentikan seluruh aktivitas truck yang sedang berlangsung.
b. Memerintahkan seluruh truk untuk meninggalkan area Transport.
c. Membuka segel valve tangki yang mengalami kebakaran.

2. Incident Commander harus membunyikan alarm di transport, meminta bantuan pemadam kebakaran.

3. Evakuasi seluruh karyawan dan penduduk lingkungan sekitar mengenai kejadian tersebut jika
dibutuhkan.

4. Incident Commander melaporkan kejadian kepada pihak PDH/ SCM Manager dan Dept. Finance
(Account Payable/Insurance) dan memberikan laporan tertulis yaitu Surat Keterangan Kejadian sesuai
dengan format yang disediakan. Paling lambat 1 hari setelah kejadian.

5. Incident Commander memastikan Dept. Finance (Account Payable/Insurance) menghubungi pihak


asuransi untuk melakukan klaim atas kerusakan yang terjadi.

6. Pihak Manager Transport dan Divisi Teknik menginvestigasi kejadian lebih lanjut dan merencanakan
tindakan perbaikan yang permanen untuk menghindari kejadian yang sama terjadi.

7. Jika dibutuhkan, Document Controller merevisi dan mensosialisasikan perubahan prosedur kerja

7
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 8 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

sehubungan dengan tindakan perbaikan yang dilakukan.

8. Pihak Divisi Teknik dan Manager Transport melakukan implementasi perbaikan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

9. Pihak Divisi Teknik dan Transport melakukan pengecekan secara reguler atas implementasi tersebut
untuk memastikan bahwa operasi baru berjalan dengan lancar.

3.2.2 Nama Prosedur : Penanganan Kebakaran Kecil di Fasilitas

Jika timbul api atau kebakaran yang berukuran kecil terjadi di workshop, atau fasilitas lainnya, langkah-
langkah berikut harus dilakukan:
1. Incident Controller segera melakukan langkah-langkah berikut:
a. Menghentikan seluruh aktivitas yang sedang berlangsung.
b. Mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang tersedia di tempat yang terdekat.
c. Memadamkan api secepat mungkin.

2. Jika resiko kebakaran dapat meluas, Incident controller harus membunyikan alarm di transport,
meminta bantuan pemadam kebakaran jika dibutuhkan. Evakuasi seluruh karyawan perlu dilakukan jika
kebakaran meluas.

3. Incident Commander melaporkan kejadian kepada pihak PDH/ SCM Manager dan Dept. Finance
(Account Payable/Insurance) dan memberikan laporan tertulis yaitu Surat Keterangan Kejadian sesuai
dengan format yang disediakan. Paling lambat 1 hari setelah kejadian.

4. Incident Commander memastikan Dept. Finance (Account Payable/Insurance) menghubungi pihak


asuransi untuk melakukan klaim atas kerusakan yang terjadi.

5. Pihak Manager Transport dan Divisi Teknik menginvestigasi kejadian lebih lanjut dan merencanakan
tindakan perbaikan yang permanen untuk menghindari kejadian yang sama terjadi.

6. Jika dibutuhkan, Document Controller merevisi dan mensosialisasikan perubahan prosedur kerja
sehubungan dengan tindakan perbaikan yang dilakukan.

7. Pihak Divisi Teknik dan Manager Transport melakukan implementasi perbaikan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

8. Pihak Divisi Teknik dan Transport melakukan pengecekan secara reguler atas implementasi tersebut
untuk memastikan bahwa operasi baru berjalan dengan lancar.

3.3 LEPASNYA UAP BARANG BERACUN/MUDAH TERBAKAR DALAM JUMLAH BANYAK

3.3.1 Nama Prosedur : Penanganan Tumpahan di Tank Truck

1. Ketika terjadi kebocoran langkah-langkah berikut harus dilakukan:


a. Incident Controller mencari sumber kebocoran di tank.
b. Incident Controller menutup kebocoran lebih lanjut, pada saat yang sama menampung produk
yang bocor ke dalam kontainer yang telah disediakan dan sesuai dengan karakteristik dan sifat
barang.

8
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 9 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

Catatan : Tindakan pengelasan tidak diijinkan dalam kondisi barang yang dapat terbakar
(flammable)
c. Bila tindakan menutup kebocoran tidak dapat dilakukan, Incident Commander harus
menginstruksikan pemindahan barang ke tank truck lain untuk meminimasi kehilangan barang
yang lebih banyak.

2. Incident Commander melaporkan kejadian kepada pihak PDH/SCM Manager dan Dept. Finance
(Account Payable/Insurance) dan memberikan laporan tertulis yaitu Surat Keterangan Kejadian sesuai
dengan format yang disediakan. Paling lambat 1 hari setelah kejadian.

3. Pihak PDH atau SCM Manager segera melaporkan kebocoran tersebut kepada pihak pemilik barang
dan mengirimkan Surat Keterangan Kejadian kepada Pihak Pemilik barang.

4. Pihak PDH atau SCM Manager, Manager Transport, beserta Incident Commander menemui pihak
pemilik barang untuk menjelaskan kronologi kejadian dan tindakan yang telah dilakukan.

5. Pihak Manager Transport dan Divisi Teknik menginvestigasi kejadian lebih lanjut dan merencanakan
tindakan perbaikan yang permanen untuk menghindari kejadian yang sama terjadi.

6. Jika dibutuhkan, Document Controller merevisi dan mensosialisasikan perubahan prosedur kerja
sehubungan dengan tindakan perbaikan yang dilakukan.

7. Pihak Divisi Teknik dan Manager Transport melakukan implementasi perbaikan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

8. Pihak Divisi Teknik dan Transport melakukan pengecekan secara reguler atas implementasi tersebut
untuk memastikan bahwa operasi baru berjalan dengan lancar.

3.4 PENANGANAN GEMPA BUMI & TSUNAMI DI FASILITAS

3.4.1 Nama Prosedur : Penanganan Gempa Bumi

PROSEDUR UNTUK GEMPA BUMI

Siap-siaga pada Bencana Gempa Bumi :


1. Lakukan perkiraan bahaya di tempat anda. Runtuhnya sesuatu menimbulkan kerugian selama dan
sesudah gempa bumi.
2. Sangga atau ikat kabinet dan peralatan berat lainnya yang dapat jatuh atau menimpa sewaktu gempa
bumi. Pindahkan obyek berat yang berada di bagian atas rak atau kabinet ke posisi yang lebih rendah.
3. Rencanakan prinsip dan alternatif rute evakuasi keluar dari gedung.
4. Siapkan kabinet gempa bumi dengan obat-obatan, air dan makanan. Tempatkan di lokasi yang strategis
di gedung.

Selama Gempa Bumi


1. Jika berada di dalam gedung, berlindunglah. Merunduk ke lantai dan berlindung dibawah obyek yang
kokoh seperti meja tulis, meja kerja, atau dibawah kusen pintu. Berlindung dan jauhilah dinding, jendela,
partisi kaca dan perabot rumah atau obyek lain yang mungkin menimpa anda.
2. Jika berada di luar, berjongkoklah, lipat tangan sekitar lutut atau kecangkan tangan dibelakang leher, dan
benamkan wajah ke pangkuan. Tutup mata dan lindungi telinga dengan lengan bawah. Hindari gedung,
saluran listrik, alat berat atau pohon yang dapat menimpa anda.
3. Tetap tenang, jangan panik.

Setelah Gempa Bumi


1.Setelah guncangan reda, tetap lindungi diri anda. Guncangan yang keras berikutnya dapat terjadi dan

9
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 10 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

menyebabkan kerusakan yang lebih lagi. Jika anda berada di dalam gedung tetaplah di dalam. Jika di
luar, tetaplah berada pada tempat yang aman jauh dari gedung dan bahaya lainnya.

2.Bekerjasama dengan pegawai lainnya untuk mencari korban yang luka. Jika aman dan terlatih dengan
benar, berikan pertolongan pertama. Jangan memindahkan korban yang luka kecuali ditentukan harus
evakuasi. Ikuti prosedur mengenai laporan penanggulangan darurat medis.
3.Kepala Pengawas, Koordinator Pemadam Kebakaran, dan Security gedung harus meneliti kemungkinan
bahaya serta memutuskan atau mematikan saluran listrik dan gas didalam gedung. Teruskan informasi
ke Team Penanggulangan Darurat. Buka setiap pintu dengan hati-hati karena serpihan-serpihan yang
ada dapat menimpa anda.
4. Gunakan telepon hanya untuk sesuatu yang bersifat darurat. Jangan melakukan pembicaraan yang
tidak penting.
5. Jika kerusakan membahayakan dan gedung harus dievakuasi, Tim Penanggulangan Darurat harus
menentukan tempat, taman atau area terbuka lainnya yang minim dari bahaya.
6. Aktifkan Tim Penanggulangan Darurat dan IMT. Ikuti petunjuk evakuasi jika perlu, hindari bahaya yang
disebabkan kerusakan dari gempa bumi, seperti rusaknya saluran listrik

Orang Pertama Yang Merasakan gempa bumi

 Segera memberitahukan ke Incident Comander, dengan menginformasikan terjadinya gempa bumi.


 Beritahu Petugas Keamanan.
 Beritahu anggota Pemadam Kebakaran dan Komandan Area terdekat di lantai / sayap tempat anda
bekerja.
 Incident ComanderJika memungkinkan membunyikan sirene kebakaran dan umumkan melalui
pengeras suara.

3.4.2 Nama Prosedur : Penanganan Tsunami

PROSEDUR UNTUK TSUNAMI


Siap-siaga pada Bencana Tsunami :
1. Lakukan perkiraan bahaya di tempat anda. Hal-hal apa saja yang jika terjadi Tsunami, masih dapat
berdiri kokoh.
2. Rencanakan prinsip dan alternatif rute evakuasi keluar dari Kantor.
3. Tentukan tempat evakuasi jika terjadinya Tsunami.
4. Siapkan kabinet Tsunami dengan obat-obatan, air dan makanan. Tempatkan di lokasi yang strategis di
gedung.

Orang Pertama Yang Mengetahui akan adanya Tsunami

 Segera memberitahukan ke Incident Comander, dengan menginformasikan akan adanya Tsunami.


 Beritahu Petugas Keamanan.
 Beritahu anggota Pemadam Kebakaran dan Komandan Area terdekat di lantai / sayap tempat anda
bekerja.
 Incident Comander membunyikan sirene kebakaran dan umumkan melalui pengeras suara.
 Team Evakuasi segera mengarahkan orang-orang yang masih berada di office untuk segera pergi ke
lokasi evakuasi yang telah ditentukan.
 Incident Comander dan team evakuasi memastikan bahwa semua karyawan telah berada di lokasi
evakuasi.

10
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 11 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

3.5 KECELAKAAN KERJA

3.5.1 Nama Prosedur : Kecelakaan Kerja Akibat Terekspos Produk

1. Ketika terjadi kecelakaan kerja akibat terekspos produk, Incident Controller segera melakukan prosedur
penanganan kecelakaan kepada korban yang terkena produk sesuai dengan MSDS.

2. Incident Commander melaporkan kejadian kepada pihak PDH/SCM Manager dan Dept. Finance
(Account Payable/Insurance) dan memberikan laporan tertulis yaitu Surat Keterangan Kejadian sesuai
dengan format yang disediakan. Paling lambat 1 hari setelah kejadian.

3. Pihak Manager Transport dan Divisi Teknik menginvestigasi kejadian lebih lanjut dan merencanakan
tindakan perbaikan yang permanen untuk menghindari kejadian yang sama terjadi.

4. Jika dibutuhkan, Document Controller merevisi dan mensosialisasikan perubahan prosedur kerja
sehubungan dengan tindakan perbaikan yang dilakukan.

5. Pihak Divisi Teknik, Manager Transport, dan team Transport melakukan implementasi perbaikan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.

6. Pihak Divisi Teknik dan Transport melakukan pengecekan secara reguler atas implementasi tersebut
untuk memastikan bahwa operasi baru berjalan dengan lancar.

3.5.2 Nama Prosedur : Kecelakaan Kerja karena Terkena Aliran Listrik

Ketika terjadi kecelakaan kerja kepada seseorang akibat terkena aliran listrik, perlu diperhatikan sebagai
berikut:

1. Tergantung dari tingkat tegangan/kejutan listrik, korban dapat menderita dampak yang ringan atau
berat seperti berhentinya kerja jantung.

2. Air atau kelembaban dapat memperkuat kejutan listrik tegangan rendah menjadi tegangan yang
mengancam nyawa seseorang.

3. Incident controller menilai situasi dan tidak menempatkan diri dalam kondisi bahaya. Hanya tenaga
penyelamat yang sudah terlatih yang dapat melakukan penyelamatan dalam kondisi tegangan listrik
menyala.

4. Jika area aman (tidak terkena air atau kabel terbuka bertegangan listrik) dan korban tidak bernapas dan
tidak ada denyut jantung, lakukan pernapasan buatan.

5. Incident commander memanggil ambulans ke lokasi.

6. Incident Commander melaporkan kejadian kepada pihak PDH/SCM Manager dan Dept. Finance
(Account Payable/Insurance) dan memberikan laporan tertulis yaitu Surat Keterangan Kejadian sesuai
dengan format yang disediakan. Paling lambat 1 hari setelah kejadian.

7. Pihak Manager Transport dan Divisi Teknik menginvestigasi kejadian lebih lanjut dan merencanakan
tindakan perbaikan yang permanen untuk menghindari kejadian yang sama terjadi.

8. Jika dibutuhkan, Document Controller merevisi dan mensosialisasikan perubahan prosedur kerja
sehubungan dengan tindakan perbaikan yang dilakukan.

11
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 12 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

9. Pihak Divisi Teknik, Manager Transport, dan Team Transport melakukan implementasi perbaikan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

10. Pihak Divisi Teknik dan Transport melakukan pengecekan secara reguler atas implementasi tersebut
untuk memastikan bahwa operasi baru berjalan dengan lancar.

3.5.3 Nama Prosedur : Kecelakaan Kerja karena Terjatuh dari Ketinggian

Ketika terjadi kecelakaan kerja kepada seseorang akibat terjatuh dari ketinggian, perlu diperhatikan sebagai
berikut:

1. Tergantung dari tingkat ketinggian dan posisi jatuhnya korban, korban dapat menderita dampak yang
ringan seperti memar atau berat seperti gegar otak.

2. Incident controller menilai situasi dan tidak memindahkan atau mengubah posisi korban. Hanya tenaga
penyelamat yang sudah terlatih yang dapat memindahkan korban.

3. Jika korban tidak bernapas dan tidak ada denyut jantung, lakukan pernapasan buatan.

4. Incident commander memanggil ambulans ke lokasi.

5. Incident Commander melaporkan kejadian kepada pihak PDH/SCM Manager dan Dept. Finance
(Account Payable/Insurance) dan memberikan laporan tertulis yaitu Surat Keterangan Kejadian sesuai
dengan format yang disediakan. Paling lambat 1 hari setelah kejadian.

6. Pihak Manager Transport dan Divisi Teknik menginvestigasi kejadian lebih lanjut dan merencanakan
tindakan perbaikan yang permanen untuk menghindari kejadian yang sama terjadi.

7. Jika dibutuhkan, Document Controller merevisi dan mensosialisasikan perubahan prosedur kerja
sehubungan dengan tindakan perbaikan yang dilakukan.

8. Pihak Divisi Teknik, Manager Transportl, dan Team Transport melakukan implementasi perbaikan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

9. Pihak Divisi Teknik dan Transport melakukan pengecekan secara reguler atas implementasi tersebut
untuk memastikan bahwa operasi baru berjalan dengan lancar.

12
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 13 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

4.0 ORGANISASI TANGGAP DARURAT

4.1 MAN POWER


Incident Commander : Hally Hanafiah
Incident Controller : Eko Dudiansyah
Communication : El Fatah
Administration : Arief Efendi
First Aider Coordinator : Wawan
First Aider Team : Minimum 2 orang yang telah tersertifikasi First Aider (terdiri dari
driver yang stand by pada hari kejadian)
Fire Fighting Coordinator : Wiyanta
Fire Fighting Team : Anggota Security, Helper, Driver & Karyawan Terlatih
Spillage Team : Arief Fauzi dan Driver
Traffic : Komandan Security, Anggota Security
Driver Lorry Pengganti : 1 orang driver yang stand by pada hari kejadian
Driver Mobil Tanggap Darurat : Poniman dan Suyato
(Dibantu oleh 2 orang dari anggota team di lokasi kejadian)
Team Pemindahan Peralatan ke mobil tanggap darurat :
Team Security yang bertugas di base pada saat kejadian
Mobil Tanggap Darurat : (24 Jam stand by dengan system piket)

4.2 ASSET
Mobil Peralatan Tanggap Darurat : 3 unit (Toyota Avanza)
Mobil Team Tanggap Darurat : 1 unit (Daihatsu Luxio)
Mobil Cadangan : 1 unit (Toyota Avanza)

4.3 Job Description

Incident Commander (Hally Hanafiah)


- Menentukan tingkat bahaya dan tindakan yang perlu diambil
- Berkomunikasi dengan pihak eksternal mengenai adanya bahaya

Incident Controller (Eko Dudiansyah)


- Melakukan komando di lapangan kepada koordinator team dan peralatan
- Memastikan bahwa team dan peralatan dapat lengkap di lokasi kejadian
- Melakukan pemantauan langsung di lokasi kejadian
- Memastikan untuk segera menuju lokasi kejadian dengan melakukan analisa
resiko di lokasi kejadian
- Mengambil tindakan yang perlu dan genting di lokasi kejadian
- Melakukan investigasi atas insiden, analisa dan pelaporan ke semua pihak
terkait
Communication (El Fatah)
- Menghubungi pihak luar (Pemadam Kebakaran, Rumah Sakit, Polisi,
Ambulans)
- Berkoordinasi dengan tim pers jika mereka terdapat di lokasi kejadian
- Mengamankan massa jika terdapat penjarahan atau pencurian produk/
peralatan/ dll, dibantu oleh koordinator lapangan

Administration (Arief Efendi)


- Berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terdekat jika hal itu diperlukan
- Melakukan pencatatan atas semua kejadian di lokasi kejadian
- Mengusahakan untuk tiba di lokasi kejadian lebih awal untuk dapat melihat
kejadian lebih detail
- Berkoordinasi dan membantu untuk berhubungan dengan pihak ketiga di
lokasi kejadian

13
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 14 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

- Mengamankan hal2 berikut: Petty Cash, Dokumen berharga (sertifikat tanah


dan bangunan), Data komputer (dalam CD backup / HD)

First Aider Coordinator (Wawan)


- Berkoordinasi dengan tim medis lain jika diperlukan
- Memastikan bahwa first aid kit telah lengkap untuk dipergunakan
- Memastikan bahwa tim first aider dapat tiba di lokasi lebih awal
- Memastikan bahwa tim tanggap darurat dalam kondisi sehat

First Aider Team (Minimum 2 orang yang telah tersertifikasi First Aider)
- Membantu coordinator first aider di lokasi kejadian
- Mengikuti komando dari coordinator first aider di lokasi kejadian
- Membantu penanganan korban di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan
tim medis lain

Fire Fighting Coordinator (Wiyanta)


- Berkoordinasi dengan tim pemadam untuk pembagian APAR
- Mengkoordinasikan dengan tim penggunaan APAR Foam jika api membesar

Fire Fighting Team (Anggota Security dibantu dengan Helper, Driver & Karyawan Terlatih)
- Menggunakan alat pelindung diri
- Membawa apar kecil masing2 satu buah (Helper, Driver & Karyawan Terlatih)
- Membawa apar besar (foam) minimum 2 orang security dibantu oleh 1 orang
Helper

Spillage Team (Arief Fauzi, dibantu Driver )


- Mengambil absorbent pads dan bahan penyerap tumpahan
- Mengisolasi tumpahan agar tidak meluas
- Mengumpulkan sisa-sisa tumpahan dalam container / drum
- Melakukan proses pengamanan terhadap produk yang tumpah dengan
mengetahui penggunaan spill kit set

Traffic (Komandan Security dibantu anggota Security)


- Memerintahkan seluruh truck untuk menghentikan kegiatan dan meninggalkan
transport
- Mengatur lalu lintas di dalam transport pada saat evakuasi
- Melakukan evakuasi orang jika diperlukan
- Mengamankan produk yang telah terloading dalam truck yang dievakuasi

Driver Mobil Tanggap Darurat (Poniman dan Suyato)


- Berkoordinasi dengan Incident Controller untuk segera tiba di base
- Mengangkut peralatan yang dibutuhkan sesegera mungkin dan membawanya
ke lokasi kejadian dengan selamat

APAR Holder di lokasi kejadian (Security,Helper, dan Driver, yang stand by pada hari kejadian)
- Melakukan barikade di lokasi kejadian
- Stand by untuk memegang APAR di lokasi kejadian untuk tindakan jika terjadi
percikan api atau sumber api lainnya
- Mengetahui posisi2 APAR di seluruh lokasi dan mengambil APAR yang
terdekat dengan lokasi personil

14
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 15 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

4.4 Incapacited ER ( Orang Pengganti di ER )

15
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 16 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

4.5 No Telp Darurat

16
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 17 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

4.6 Lay Out Emergency Escape

5.0 Penanganan Kondisi Darurat

5.1 Cedera

Sistem Tubuh Manusia Problem Tindakan


Nafas Sesak (asma), alergi, kulit
Sistem Pernafasan membiru, tidak sadar, nafas pendek Pernafasan Buatan
Pengurutan jantung dari luar
Kekurangan darah karena pendarahan tubuh + pernafasan bantuan
Sistem Peredaran Darah luar, gagal jantung mulut ke mulut (CPR)
Sistem Rangka Tulang dan Patah Tulang, Dislokasi sendi, Cedera Membebat sendi/tulang yang
Otot otot/keram, cedera sendi patah
Menekan kuat aliran darah dan
Sistem Kulit Tertusuk benda tajam, terpotong, sobek membalut luka

17
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 18 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

Penanganan Kondisi Darurat:


5.1.1 Cek Kondisi Utama
i. B = Bahaya
Memeriksa kondisi bahaya yang timbul dan dapat mengancam keselamatan kita sendiri
- Apakah Aman?
- Apa yang terjadi?
- Berapa jumlah korban?
- Dapatkah orang sekeliling membantu?

ii. R = Respon
Memeriksa tingkat kesadaran korban dengan menyapa keras dan mengguncang lembut
tubuh korban.
- Korban sadar : Memberi respons, bernafas dan ada denyut nadi
- Korban tidak sadar : Tidak bisa menjaga jalan udara tetap terbuka, tidak bisa mengontrol
pendarahan, tidak bisa melindungi diri dari lingkungan.
 Pindahkan tubuh korban ke posisi lateral jika bernafas, dan posisi telentang jika
tidak bernafas

iii. N = Jalan Nafas


Jika korban kehilangan kesadaran dan tidak bernafas, lidah akan jatuh ke jalur nafas dan
menghalangi jalur nafas ke paru-paru. Korban akan mengalami kesulitan bernafas dan jalan
nafas harus dibersihkan.
1. Letakkan tangan di atas dahi korban, dan angkat kepala ke belakang. Pindahkan
penghalang yang kelihatan jelas dari mulut korban
2. Letakkan ujung jari tangan yang satu lagi dibawah dagu korban dan angkat dagu
korban. Jika dicurigai ada cedera di leher pegang kepala dengan lembut dan
usahakan tidak mendongakkan kepala.
3. Cek napas – sambil tetap membuka jalan napas – berlutut di samping korban
dengan wajah anda dekat dengan mulut korban. Lihat ke dada korban untuk
melihat apakah ada gerakan. Dengarkan bunyi napas, rasakan napas korban
dengan pipi anda. Cek selama 10 detik sebelum menyimpulkan bahwa korban
tidak bernapas.
4. Jika korban tidak bernapas, panggil bantuan dan bersiap untuk melakukan
pernapasan buatan.

iv. P = Pernafasan
Dengan memberi napas buatan kepada korban, anda memberikan oksigen dalam paru-
paru. Mungkin cukup untuk dapat membuat korban bernapas kembali, namun tidak harus
dikombinasikan dengan kejut dada.
1. Letakkan tangan di atas dahi korban, dan angkat kepala ke belakang. Pindahkan
penghalang yang kelihatan jelas dari mulut korban.

2. Letakkan ujung jari tangan yang satu lagi dibawah dagu korban dan angkat dagu
korban perlahan.
3. Angkat tangan dari dahi, dan tekan bagian yang lembut dari hidung.

18
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 19 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

4. Buka mulut korban dan ambil napas panjang. Letakkan mulut di bibir korban, pastikan
tertutup rapat. Tiup dengan konstan ke mulut korban, perhatikan naiknya dada korban.

5. Sambil menjaga kepala korban dinaikkan, lepaskan mulut dan perhatikan dada korban
turun.
6. Ulangi kembali satu kali, dan cek untuk peredaran darah kembali, dengarkan dan
rasakan perubahan, napas, atau perubahan warna kulit, jika tidak ada napas lakukan
CPR.

v. S = Sirkulasi Darah
CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation)
Jika seseorang tidak bernapas, anda harus memanggil ambulans dan mulai melakukan
CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) yang adalah kombinasi dari kejut dada dan
pernapasan buatan.
INGAT : JANGAN MELAKUKAN CPR JIKA JANTUNG MASIH BERDETAK- SANGAT
BERBAHAYA.
1. Letakkan tangan anda di bagian tengah tulang dada, dan dengan telapak tangan
bagian bawah, tekan ke bawah (4-5 cm). Setiap 15 kali kejut dada dalam interval 1
detik, lakukan dua pernapasan buatan.

2. Tekan hidung korban, tiup udara secara konstan ke mulut korban. Lakukan 2
pernapasan buatan dengan jarak 1 detik.

19
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 20 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

3. Teruskan siklus 15 kali kejut dada dan 2 kali pernapasan sampai bantuan datang atau
korban mulai untuk bernapas dengan normal.

5.1.2. Panggil Bantuan


5.1.3 Cek Kondisi Sekunder
1. Tanya pasien
2. Periksa tanda vital
3. Periksa seluruh tubuh

20
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 21 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

5.2 Produk Tumpah

5.2.1 Latar Belakang


Lokasi tumpahan bisa terjadi di gantry, tempat customer. Tumpahan bisa menimbulkan uap yang jika
mencapai titik nyala dan ada sumber api dapat beresiko kebakaran. Tumpahan juga akan mencemari
lingkungan, saluran air, dll. Penanganan tumpahan yang efisien akan mengurangi resiko yang timbul.

21
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 22 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

5.2.2 Peralatan Overspill kit


Peralatan yang dibutuhkan untuk disediakan di truk, filling station, dan lokasi-lokasi yang beresiko terjadi
tumpahan.
Truk :
1. Ember plastik (yang bisa ditutup rapat) 1 unit/truk
2. Serbuk pasir dalam karung 15 kg. 1 unit/truk
3. Sapu kecil dan dust pan. 1 unit/truk
4. Serbuk kayu dalam bantalan kain panjang (boom) untuk membatasi tumpahan menyebar 1
unit/truk
5. Serbuk kayu dalam bantalan kain (absorbent) untuk tempat-tempat yang sulit dijangkau. 1 unit/truk

Filling station & jetty (lihat gambar)


5. Drum kapasitas 200 liter dipotong ½. 1 unit
6. Pasir di letakkan dalam drum. 1 unit
7. Sekop dari bahan karet (anti spark) minimum 1 unit
8. Sapu kecil dan dust pan. minimum 1 unit
9. Serbuk kayu dalam bantalan kain panjang (boom) untuk membatasi tumpahan
menyebar minimum 3 unit
10. Serbuk kayu dalam bantalan kain (absorbent) untuk tempat-tempat yang sulit
dijangkau. minimum 3 unit
11. Kantung plastik yang bisa ditutup minimum 5 unit

5.2.3 Beberapa Tindakan Pengamanan


1. Tampunglah tumpahan jika terlihat cairan tidak aman.
2. Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan dan tidak ada sumber api.
3. Di jetty selama pembongkaran kapal tidak seluruh lubang pembuangan di jetty tertutup.

5.2.4 Penanganan Tumpahan Kecil

1. Amankan area dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Bawa ember ke tempat tumpahan. Pastikan
bawa sapu yang sesuai (dengan sapu yang keras) dan sapu kecil/penampung di tangan.

2. Taburkan pasir/bahan penyerap dipinggiran tumpahan untuk mencegah produk menyebar. Kemudian
taburkan semua di atas keseluruhan tumpahan.

22
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 23 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

3. Gesekkan bahan penyerap ke tumpahan dengan menggunakan sapu yang keras. Hal ini akan memaksa
cairan masuk ke dalam penyerap dan akan menghemat waktu membersihkan selanjutnya. Tekan sapu ke
dalam material dan sapu dengan keras kedepan dan belakang dalam daerah 10 cm bergantian. Ini akan
melepaskan material dari tanah dan melanjutkan proses penyerapan.

4. Goyangkan kepala sapu untuk melepaskan bahan penyerap yang telah digunakan. Jika bahan penyerap
cukup, maka kepala sapu akan melepaskan seluruh material. Jika kurang, tambahkan bahan penyerap.
Gunakan penampung untuk membersihkan sisa penyerap.

5. Buang bahan penyerap yang telah dipakai ke tempat yang telah ditentukan. Ada sebagian minyak yang
menyerap ke pori-pori beton meninggalkan tanda.

23
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 24 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

5.2.5 Penanganan Tumpahan Besar

1. Amankan area dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Bawa ember ke tempat tumpahan. Pastikan
bawa sapu yang sesuai (dengan sapu yang keras) dan sapu kecil/penampung di tangan.

2. Cegah penyebaran tumpahan menggunakan boom yang ada dalam spill kit. Gunakan bantalan penyerap
untuk tempat yang sulit dijangkau. (Lihat gambar di tengah) . Kemudian lanjutkan untuk mengontrol
tumpahan dengan bahan penyerap/pasir dimulai dari pinggir tumpahan.

3. Tutup keseluruhan tumpahan dengan bahan penyerap atau pasir. Ketika tidak ada cairan yang tersisa,
angkat boom dan letakkan dalam tempat sampah yang sudah di beri plastik.

4. Gesekkan bahan penyerap ke tumpahan dengan menggunakan sapu yang keras. Hal ini akan memaksa
cairan masuk ke dalam penyerap dan akan menghemat waktu membersihkan selanjutnya. Tekan sapu ke
dalam material dan sapu dengan keras kedepan dan belakang dalam daerah 10 cm bergantian. Ini akan
melepaskan material dari tanah dan melanjutkan proses penyerapan. Sapu membentuk tumpukan.

24
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 25 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

5. Menggunakan penampung dan sapu kecil, lapukan seluruh bekas dari bahan penyerap yang tersisa dan
buang ke dalam tempat sampah yang diijinkan. Gunakan kantung plastik yang bisa diikat.

5.3 Kecelakaan Lalu Lintas (truck)

Iron Bird

25
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 26 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

5.4 Kendaraan Pengangkut Terguling

Iron Bird

26
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 27 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

5.5 Penanganan Kondisi Banjir

27
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 28 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

5.6 Penanganan Demonstrasi di Jalan

28
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 29 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

6.0 Lampiran

6.1 Lampiran 1: Incident Report

NUM B E R PT. IRON BIRD LOGISTIC


AKR Corporindo Tbk. Form # :ESH / F / 01

INCIDENT REPORT Revision # : 1


Rev. date : 16/06/07

FAC MTC RWC LTI FAT PD HZ-NM ENV

TO BE COMPLETED WITHIN 48 HOURS / DISELESAIKAN DALAM 48 JAM


Name/Nama: Equipment Type: No.
Salary number: Direct Supervisor/Atasan:
Title/Position: Title/Position:
Reported by/Dilaporkan oleh: Position:
Reported to/Dilaporkan Kepada: Position:
A. Person(s) involved/Orang-orang yang terlibat:
1/ 2/ 3/
B. 1. Date & time/Tgl & W aktu Kejadian:
2. Date & Time/Tgl & waktu melaporkan:
3. Place/Tempat Kejadian : D. Estimated cost of the damage ?
4. Operation/Kegiatan : Perkiraan besar biaya kerusakan ?
C. Is there any material/property damage ? Yes No < US$100 / < Rp 1juta
Apakah ada peralatan/bagian yang rusak ? Ya Tidak US$100 - US$1,000 / Rp 1 - 10 juta
E. Brief description/Jelaskan dengan singkat: >US$1,000 / > Rp 10 juta

F. Sketch/Seketsa Kejadian:

G. What is the potential risk exist in this "nearmiss"? / Potensi bahaya dalam kejadian 'nyaris" ini?
-

H. Seberapa sering kejadian ini dapat terjadi? / How often would you expect this incident to occur?
Sering (Frequently) / Jarang (Occasionally) / Jarang Sekali (Rarely) / Tidak Pernah (Never)
I. Action Taken To Provide Immediate Control Of Situation/Tindakan yang telah diambil :

Name/Nama: Date/Tgl: TTD:


J. Supervisors Recommendations/Rekomondasi Atasan :

Name/Nama: Date/Tgl: TTD:

29
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 30 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

K. Technical Comments (Operation Manager or Head Terminal/Section Head)

Name/Nama: Date/Tgl: TTD:


L. What type of treatment was given ? / Pengobatan yang diberikan ? (by MD/Nurse, Dr/Perawat)

Name/Nama: Date/Tgl: TTD:


M. Additional information/Keterangan tambahan :

RINCIAN LAPORAN / REPORT'S DETAILS

N. Actual Activity Leading To NM or Accident / Kegiatan yang menyebabkan terjadinya nyaris/ kecelakaan
1 Office work and activity/Pekerjaan di kantor 11 Walking on Same Level
2 Supervising or mentoring/Mengawasi atau mengajari Berjalan di ketinggian yang sama
3 Guarding and securing/Menjaga dan mengamankan 12 Working at High Level/Kerja di tempat tinggi
4 Using Portable Tools / Equipment 13 Welding, Torch cutting / Mengelas dan memotong
Menggunakan peralatan portabel 14 Driving / Mengemudi
5 Material Lifting / Handling 15 Electric work / Pekerjaan dengan listrik
Mengangkat, menangani barang-barang 16 Housekeeping/Menata, membersihkan
6 Operating Plant / Machinery 17 Digging,Trenching/Menggali (lubang, saluran)
Menjalankan mesin, peralatan 18 Fabricating/Membuat (peralatan,mesin dll)
7 Working off Scaffolding or ladder 19 Laboratory works/Pekerjaan di laboratorium (testing,
Bekerja memakai perancah atau tangga sampling dll)
8 Climbing, Descending (from/to worksite) 20 Servicing dan maintaining/Merawat dan memperbaiki
Memanjat atau menuruni (ke/dari lokasi kerja) 21
9 Handling Hazardous Substances 22
Menangani bahan-bahan berbahaya 23
10 Dismantling / Assembling (machine, tools etc)
Membongkar, memasang (mesin,peralatan dll)

Penyebab-Penyebab Langsung / Immediate Causes


O. Tingkah Laku Tidak Layak / Substandard Actions P. Keadaan Tidak Layak / Substandard Conditions
1 Mengoperasikan tanpa ijin/Operating without permit 1 Pagar tidak ada (cukup)/Inadequate guards
2 Lalai mengingatkan/Fail to warn 2 APD tidak ada, cukup/Inadequate or improper PPE
3 Lalai mengamankan/Fail to secure 3 Peralatan rusak/Defective tools,equipment, materials
4 Bercanda atau main-main/Horseplay 4 Tempat,posisi kerja sempit,terbatas/Restricted action
5 Menggunakan alat rusak/Using defective tools 5 Tidak cukup sistem peringatan/Inadequate warning
6 Merusakkan alat pengaman/Defecting safety devices system
7 Memindahkan alat pengaman/Removing safety dev. 6 Adanya bahaya api,ledakan/Fire, explosion hazards
8 Tidak memakai APD/Fail to wear PPE 7 Tataletak peralatan,barang yang buruk dan tidak
9 Salah kecepatan alat/Operating at improper speed teratur/Poor housekeeping, disorderly workplace
10 Salah memuat/Improper loading 8 Kondisi lingkungan berbahaya (gas,debu,uap,dll)/
11 Salah menempatkan/Improper placement Hazardous environment condition (gas,dust,fume,etc)
12 Salah cara mengangkat/Improper lifting 9 Bising,ribut/Noise exposure
13 Salah posisi kerja/Improper position for task 10 Pengaruh radiasi/Radiation exposure
14 Pengaruh alkohol,obat/Influence of alcohol,drugs 11 Suhu yang tinggi atau rendah/High or low temperature
15 Membuat alat pengaman tidak bekerja/Making safety exposure
devices inoperable 12 Tidak cukup penerangan/Inadequate illumination
16 Merawat/menservis alat yang sedang bekerja/ 13 Tidak cukup fentilasi udara/Inadequate ventilation
Servicing equipment in operation

Q. Penyebab-Penyebab Dasar / Basic Causes


1 Inadequate Physical or Mental Ability/Tidak mampu 7 Inadequate Tools & Equipment/Peralatan tidak cukup
secara fisik atau mental (jangkauan, penglihatan dll) 8 Wear and Tear/Peralatan,barang "aus" atau koyak
2 Inadequate Knowledge or Skill/Tidak cukup pengeta- 9 Inadequate Procedures or Work Standard/Prosedur
huan atau pengalaman atau metoda kerja tidak memadai/tidak ada
3 Physical or Mentally stress/Tertekan fisik dan mental 10 Inadequate Maintenance and Inspection/Tidak cukup
(kelelahan,frustasi,kurang istirahat dll) pemeliharaan atau pemeriksaan
4 Improper Motivation/Motifasi tidak tepat (menghemat 11 Inadequate Engineering/Rekayasa peralatan yang
waktu/energi,cari perhatian dll) tidak memadai (memperhatikan faktor k3)
5 Inadequate Supervision/Kurang pengawasan (tidak 12 Abuse or Misuse/penyalahgunaan peralatan,barang
jelas perintah/tugas, tidak jelas/ada wewenang dll) (diketahui atau tidak diketahui atasan)
6 Inadequate Policy or Safety Plan/Tidak cukup kebi- 13
jaksanaan K3, tidak memperhatikan tentang K3)

30
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Halaman : 31 dari 31
Plan)

PT. IRON BIRD LOGISTIC Tanggal : 01 Oct 2013

R. Dept Head Review, & Actions Required (To prevent recurrence of incident)
Preventative Actions By Whom By When

S. Branch Manager's - Comments

Name/Nama: Date/Tgl: Sign:

31

Anda mungkin juga menyukai

  • $RBKE3RB
    $RBKE3RB
    Dokumen560 halaman
    $RBKE3RB
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Form Permohonan APD
    Form Permohonan APD
    Dokumen1 halaman
    Form Permohonan APD
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Ilovepdf Merged
    Ilovepdf Merged
    Dokumen13 halaman
    Ilovepdf Merged
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • $R3R0Z7X
    $R3R0Z7X
    Dokumen2 halaman
    $R3R0Z7X
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000276
    000276
    Dokumen15 halaman
    000276
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Sasaran Dan Program K3
    Sasaran Dan Program K3
    Dokumen1 halaman
    Sasaran Dan Program K3
    Sang Pemantik
    100% (2)
  • 4 SOP Pengadaan Barang-Jasa
    4 SOP Pengadaan Barang-Jasa
    Dokumen1 halaman
    4 SOP Pengadaan Barang-Jasa
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000321
    000321
    Dokumen1 halaman
    000321
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 4 SOP Handling Complain
    4 SOP Handling Complain
    Dokumen1 halaman
    4 SOP Handling Complain
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 1017899551
    1017899551
    Dokumen1 halaman
    1017899551
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000552
    000552
    Dokumen1 halaman
    000552
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Template JD PPG - 2019
    Template JD PPG - 2019
    Dokumen3 halaman
    Template JD PPG - 2019
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000007
    000007
    Dokumen4 halaman
    000007
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Tanggap Darurat Pertemuan Ke-5
    Tanggap Darurat Pertemuan Ke-5
    Dokumen45 halaman
    Tanggap Darurat Pertemuan Ke-5
    Lusy Gusti Efendi
    Belum ada peringkat
  • Template Jobdes - 1
    Template Jobdes - 1
    Dokumen3 halaman
    Template Jobdes - 1
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Renacana Desain List Pagar
    Renacana Desain List Pagar
    Dokumen2 halaman
    Renacana Desain List Pagar
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000476
    000476
    Dokumen5 halaman
    000476
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000268
    000268
    Dokumen10 halaman
    000268
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000510
    000510
    Dokumen6 halaman
    000510
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000328
    000328
    Dokumen32 halaman
    000328
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • 000421
    000421
    Dokumen13 halaman
    000421
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Temuan Lapangan
    Temuan Lapangan
    Dokumen10 halaman
    Temuan Lapangan
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    Dokumen12 halaman
    Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    Agus Didik
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen8 halaman
    Presentation 1
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Master List SMK3 2010 Rev 0
    Master List SMK3 2010 Rev 0
    Dokumen4 halaman
    Master List SMK3 2010 Rev 0
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • Format PK IK SOP PDF
    Format PK IK SOP PDF
    Dokumen4 halaman
    Format PK IK SOP PDF
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • JSA Area Work Shop
    JSA Area Work Shop
    Dokumen4 halaman
    JSA Area Work Shop
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • JSA Ganti Ban
    JSA Ganti Ban
    Dokumen1 halaman
    JSA Ganti Ban
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat
  • LIst Daftar Pemenuhan
    LIst Daftar Pemenuhan
    Dokumen12 halaman
    LIst Daftar Pemenuhan
    Ahmad Abu Basil Izzuddin Nur Al Aslam
    Belum ada peringkat