Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

DASAR TEKNIK KENDALI

PENGAPLIKASIAN M2M PADA APLIKASI


MONITORING JAMAAH HAJI

Disusun Oleh :

1. Thites Yunior Dwiki LPR (D400170092)


2. Aninke Marsha (D400170122)
3. Faldi Indra S (D40017014)
4. Andre Setyawan (D400170146)
5. Yana Oktafianto (D400170148)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


2019
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Setiap pelaksanaan ibadah haji, banyak ditemui jemaah yang tersesat dan tidak
dapat kembali ke pemondokannya (hilang). Istilah tersesat adalah untuk jemaah yang
kehilangan orientasi mengenai keberadaannya saat itu sehingga menyebabkan
jemaah yang bersangkutan bingung. Sedangkan hilang merupakan istilah bagi
jemaah yang tersesat selama beberapa waktu hingga tidak dapat kembali ke
pemondokan dan keberadaannya tidak diketahui baik oleh ketua rombongan sebagai
pihak yang bertanggung jawab terhadap anggota jemaahnya maupun oleh teman
pemondokan. Bersumber pada Kementrian Agama Republik Indonesia (2014) hal
ini disebabkan oleh Minimnya rambu-rambu penunjuk arah berbahasa selain Arab
dan Inggris.

Selain disebabkan oleh kondisi Masjid Al Haram, beberapa hal yang dapat
menjadi penyebab banyaknya jemaah tersesat/hilang di antaranya adalah kondisi
jemaah itu sendiri, antara lain yaitu:
1. Kendala bahasa, tidak banyak ditemukan jemaah haji Indonesia yang
mampu berbahasa Arab atau Inggris. Bahkan beberapa jemaah
hanya mampu berbahasa daerah.
2. Jemaah yang belum hafal lokasi pemondokan tidak berusaha untuk
mengingat jalur yang dilewati ketika berangkat.
3. Jemaah terpisah dari rombongan atau salah mengenali rombongan sehingga
tergabung ke rombongan lain.

Berdasarkan uraian tersebut maka pada tugas akhir ini, akan dirancang sebuah
aplikasi monitoring jamaah haji berbasis smartphone Android. Aplikasi monitoring
ini nantinya akan berjalan di smartphone android dengan mendeteksi lokasi dari
jamaah yang kemudian akan memberikan sebuah gambaran tentang lokasi dari
jamaah tersebut sedang berada. Aplikasi ini juga akan memberikan informasi jalur
perjalanan dari jamaah.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian permasalahan diatas, ada dua pertanyaan yang dapat
dirumusakan:
1. Apa yang menyebabkan banyaknya jaamah haji yang tersesat dan bahkan
terpisah dengan rombongan atau salah mengenali rombongan?
2. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi pemantau jamaah haji
berbasis Android dengan GPS?
BAB II. PEMBAHASAN
III.1 Pengertian Monitoring
Monitoring atau pemantauan merupakan proses rutin pengumpulan data dan
pengukuran kemajuan atas objektif program. Monitoring akan menunjukkan
pergerakan kea rah tujuan atau menjauh dari itu, biasanya monitoring memberikan
informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang
diselesaikan berulang dari waktu ke waktu. Monitoring atau pemantauan umumnya
dilakukan untuk tujuan memerikasa terhadap proses, baik itu objek atau untuk
mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manejemen atas efek
tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manejemen
yang sedang berjalan.

III.2 Pengertian Android


Android adalah sebuah sistem operasi yang dirancang oleh Google yang
berbasiskan kernel Linux dan berbagai perangkat lunak Open Source lainnya serta
biasa digunakan untuk perangkat dengan layar sentuh seperti smartphone dan tablet.

Walau Android adalah milik Google, Google tidak memungut biaya bagi
siapapun yang ingin menggunakan Android karena Android adalah perangkat lunak
open source. Hal ini sangat bertolak belakang dengan sistem operasi Windows 10
Mobile milik Microsoft, dimana perusahaan harus membayar royalti jika ingin
menggunakan sistem operasi tersebut. Sedangkan iOS milik Apple hanya bisa
digunakan di perangkat iPhone dan iPad saja dan Apple tidak merilisnya untuk
perangkat lain.

Oleh karena itu, banyak sekali pihak atau perusahaan yang menggunakan sistem
operasi Android. Jika anda bertanya, apa keuntungan yang di dapatkan Google dari
Android? Google hanya mendapatkan keuntungan jika ada perusahaan yang
mengunggah aplikasi mereka ke Play Store maupun iklan yang ada ketika anda
menggunakan aplikasi atau game. Misalnya saja anda bermain Subway Surfer, tentu
anda bisa melihat iklan disana.

III.3 Pengertian GPS


Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang
terdiri dari setidaknya 24 satelit. GPS berfungsi dalam segala kondisi cuaca, di mana
pun di dunia, 24 jam sehari, tanpa biaya berlangganan atau biaya penyiapan.
Departemen Pertahanan AS (USDOD) awalnya menempatkan satelit ke orbit untuk
penggunaan militer, tetapi mereka dibuat tersedia untuk digunakan sipil pada 1980-
an.

Penerima GPS menggunakan informasi dan trilaterasi ini untuk menghitung


lokasi pasti pengguna. Pada dasarnya, penerima GPS mengukur jarak ke masing-
masing satelit dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk menerima sinyal yang
dikirimkan. Dengan pengukuran jarak dari beberapa satelit lagi, penerima dapat
menentukan posisi pengguna dan menampilkannya secara elektronik untuk
mengukur rute lari Anda, memetakan lapangan golf, menemukan jalan pulang atau
petualangan di mana saja.

Untuk menghitung posisi 2-D Anda (garis lintang dan garis bujur) dan gerakan
lintasan, penerima GPS harus dikunci pada sinyal minimal 3 satelit. Dengan 4 atau
lebih satelit dalam pandangan, penerima dapat menentukan posisi 3-D Anda (garis
lintang, garis bujur dan ketinggian). Umumnya, penerima GPS akan melacak 8 atau
lebih satelit, tetapi itu tergantung pada waktu dan di mana Anda berada di bumi.
III.4 Design disertai block diagram

1. Aplikasi GPS menerima informasi posisi koordinat bumi dari minimal 3 satelit
2. GPS pada android akan mengirimkan melalui sinyal GPRS melalui tower-tower
operator ke server IntelliTrac
3. Dalam server IntelliTrac semua posisi-posisi kendaraan akan diproses terlebih
dahulu untuk mendapatkan informasi lokasi, mengirimkan alert, dan lainnya.
4. Data posisi bisa ditampilkan melalui web browser (Komputer), aplikasi desktop
(Komputer), mobile client browser (Handphone), mobile native application
client (Smartphone), dan lain sebagainya.
Diagram Blok

Aplikasi Pengguna

(Android)

Satelit Gmaps Data Monitoring Monitor Aplikasi


III.5 Penjelasan Design
Smartphone kita merupakan receiver atau alat penerima/penangkap sinyal dari
setelit-satelit GNSS. Secara umum, banyak disebut dengan GPS receiver, karena
GPS adalah rangkaian satelit navigasi yang paling umum dikenal dan yang pertama
kali popular. GPS pada Smartphone itu bukan peta, melainkan system navigasi yang
memanfaatkan system GNSS yang umumnya adalah GPS. Fungsi kerja system ini
tidak harus menggunakan paket data. Untuk dapat mengetahui lokasinya hanya
dengan menggunakan satelit (GPS/GLONASS/BeiDou), smartphone sebenarnya
tidak membutuhkan paket data dikarenakan yang dilakukan oleh system navigasi di
dalam smartphone adalah menerima sinyal dari satelit bukan melakukan transmisi
data.

Dalam kasus pemantauan jamaah haji, ketika smartphone menerima sinyal dari
satelit maka akan muncul titik koordinat letak dimana smartphone tersebut. Dalam
kasus ini, penulis menggunakan aplikasi google maps sebagai software kedua untuk
melihat atau memonitoring jamaah haji tersebut. Tidak hanya itu, ketika jamaah haji
tersebut membuka aplikasinya maka system untuk melihat letak dimana rombongan
dan pemandunya juga akan terlihat didalam maps tersebut. Sehingga kedua pihak
dapat memantau atau memonitoring satu sama lainnya apabila terjadi kendala.

III.6 Spesifikasi Teknik


Smartphone atauh HP pintar zaman sekarang umumnya sudah dilengkapi
dengan Google Maps-nya. Nah, Google Maps ini bakal berjalan dengan baik jika
menyalakan fitur “location” atau “GPS” (penamaan biasanya tergantung merek
ponsel yang dipakai). Fitur ini jelas penting karena sangat membantu banyak orang
dalam berbagai hal.

Namun, perlu diingat kalau GPS bukanlah satu-satunya sistem penerima sinyal
navigasi yang ada di HP. GPS sendiri adalah bagian dari sistem navigasi tetapi
sekarang maknanya meluas menjadi sistem navigasi global yang terdiri dari berbagai
jenis-jenisnya.

Mengapa terdiri dari berbagai jenis? Karena sistem navigasi tidak hanya GPS.
Ada banyak sistem navigasi pembaca lokasi. Hal ini juga dapat dilihat dari
spesifikasi sebuah ponsel Sebuah ponsel merek A memiliki GPS dengan satu sistem
navigasi tertentu, contohnya hanya A-GPS saja. Perlu diingat, bahwa sistem navigasi
dalam sebuah ponsel bukanlah GPS karena seperti sudah dijelaskan sebelumnya,
GPS terdiri dari 3 rangkaian. Yang ada di HP adalah penerima sinyalnya sementara
sistem navigasi pembacanya disebut satelit atau bisa disebut juga sebagai GNSS.

1. A-GPS
A-GPS merupakan singkatan dari Assisted-Global Positioning System.
Sistem navigasi ini dikembangkan oleh Amerika. Dari namanya, sudah jelas
kalau A-GPS ini berhubungan dengan GPS. Jika sebuah HP memiliki GPS
dengan sistem A-GPS hal ini berarti, sistem GPS HP tersebut sudah sangat baik.
Karena pada dasarnya A-GPS adalah penyempurnaan dari GPS untuk
menentukan suatu posisi di bumi.
A-GPS sendiri merupakan sebuah metode yang berbasis pada waktu.
Metode ini tergolong memiliki akurasi dalam menentukan suatu posisi. Metode
ini dibantu oleh sebuah server penyedia informasi yang dibantu oleh jaringan
operator melalui menara BTS. Di menara BTS ini umumnya ada unit penerima
GPS yang tentu bisa memproses prosesor informasi data dalam membaca lokasi.
2. GLONASS
GLONASS adalah sistem navigasi yang jadi pesaing A-GPS. Jika A-GPS
dikembangkan oleh Amerika, GLONASS adalah sistem navigasi yang
dikembangkan oleh Rusia. Sistem navigasi ini adalah satelit yang berbasis ruang
angkasa. GLONASS adalah sistem navigasi yang memiliki pembacaan posisi
yang akurat dan jumlah satelit GLONASS sudah cukup banyak melayang di
angkasa.
Jika GLONASS dan A-GPS terpisah, lantas, bagaimana sistem navigasi
ponsel yang memiliki dukungan GLONASS dan A-GPS? Jika ada HP atau
ponsel pintar yang memiliki dukungan A-GPS dan GLONASS, hal ini berarti
HP tersebut dapat menerima sinyal dari kedua satelit secara bersamaan atau
terpisah.
3. BDS
BDS merupakang singkatan dari BeiDou Navigation Satellite System. Dari
namanya, sudah mencirikan kalau sistem navigasi satelit ini dikembangkan oleh
Cina alias Tiongkok. Sistem BDS sudah dimulai sejak tahun 2000 dan terus
dikembangkan.
4. TTFF
Time To First Fix. Waktu yang dibutuhkan perangkat navigasi untuk
“mengunci” posisi lokasi dirinya sendiri secara presisi.
5. iZat
Mekanisme navigasi yang dibuat oleh Qualcomm. Memungkinkan kalkulasi
posisi menggunakan satelit, tiang pemancar sinyal seluler, WiFi router,
Bluetooth, dan lain sebagainya. Membuat “GPS” bisa akurat dan bahkan bisa
berfungsi di dalam ruangan.
6. SoC
System on Chip. Ini adalah istilah tepat untuk apa yang umum disebut
“prosesor” di dalam smartphone. Sebuah SoC adalah paket yang berisi:
prosesor, VGA, sistem navigasi, DSP, ISP, modem, dan lain sebagainya.
BAB III. PENUTUP

III.1 Daftar Kontribusi

1. Thites Yunior Dwiki LPR D400170092


Penulisan latar belakang dan pembuatan rumusan masalah

2. Aninke Marsha D400170122

3. Faldi D400170

4. Andre Setyawan D400170146


Pembuatan design disertai dengan block diagram

5. Yana Oktafianto D400170148


Pengkoordinir kelompok, merapikan format makalah, perumusan design dan
pembuatan spesifikasi teknik

Anda mungkin juga menyukai