Anda di halaman 1dari 5

KESALAHAN APLIKASI GPS DALAM NAVIGASI PERJALANAN

Alfred Nofertson Mongan


Institut Teknologi Nasional Bandung
alfredmongan111@gmail.com,

ABSTRAK

PENDAHULUAN
Global Positioning System atau yang lebih umum disebut dengan GPS merupakan sistem
yang dilengkapi dengan teknologi untuk dapat menunjukkan posisi seseorang atau suatu lokasi
dengan bantuan beberapa satelit. Sedangkan menurut ahli, GPS adalaha..sistem navigasi satelit
yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas
permukaan bumi, sepanjang masih menerima sinyal GPS yang di pancarkan dari satelit”. Cara
kerjanya adalah ketika satelit mengorbit akan memancarkan sinyal unik dan parameter orbit
untuk ditangkap oleh receiver di bumi. Alat receiver menghitung jarak antara dirinya dan
satelit GPS dengan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menerima sinyal dari masing-
masing satelit.
Dalam perkembangannya, Global Positioning System yang dulunya hanya digunakan untuk
navigasi dalam dunia militer, navigasi, system informasi geografi, pelacakan kendaraan, dan
pemantauan gempa. Tetapi kini merambah lebih luas ke kalangan masyarakat umum dengan
munculnya berbagai macam aplikasi GPS yang teredia pada telpon genggam atau Smartphone
yang menawarkan kelebihannya masing-masing. Seperti pada sisitem Android memiliki aplikasi
GPS yang bermacam-macam, contohnya google maps, maps.me, here wego, maps factor, dan
Polaris. Sedangkan untuk system IOS ada waze, gokivo, mapquest, dan apple maps. Adapun
manfaat dari GPS yang tersedia pada aplikasi telepon seluler tersebut adalah untuk menunjukkan
lokasi terkini pemilik telepon seluler, menunjukkan arah ke tempat tujuan, dan masih banyak
lagi. Tetapi dalam praktiknya GPS lebih banyak digunakan untuk menunjukkan arah ke suatu
tempat yang ingin dituju. Tentunya manfaat-manfaat yang didapat ini sangat membantu para
pengguna GPS yang akan pergi ke suatu tempat tanpa harus takut tersesat.
Dibalik beragam manfaat yang didapat dari GPS. Ada banyak masalah yang dialami oleh
pengguna GPS, contoh seperti tersesat dan tidak akuratnya GPS. Tentunyaa kesalahan teknis ini
tidak dapat luput dari GPS.. yang pada dasarnya dideasain untuk seakurat mungkin. Ada banyak
factor yang dapat mempengaruhi keakuratan GPS dari factor eksternal seperti; 1).Kondisi
Atmosfer yang berubah mengakibatkan kecepatan sinyal GPS berubah karena sinyal tersebut
melewati atmosfer bumi dan ionosfer sehinggah kecepatan gelombang mikro dan satelit akan
barubah, yang akan mempengaruhi perhitungan jarak menjadi tidak akurat; 2).Ephemeris Error
dan Clock error adalah ketika sinyal GPS…membawa informasi..tentang erro pada posisi
orbital; 3).Selective Availabilty adalah teknik yang digunkan untuk menurunkan akurasi posisi
waktu nyata bagi pengguna yang tak berhaks dimanammerupakan suatu penympangan posisi
yang disengaja dari sekitar 0 sampai ribuan kaki ke dalam sinyal navigasi yang ada secara
umum. Selective Availabilty dapat dihilangkan dengancara koreksi secara diferrensial;
4).Multypath adalah ketika sinyal mengalami pantulan akibat memasuki atmosfer..bumis ketika
menuju ke antenna; 5).Dilution Of Precision merupakan sebuah indicator kualitas dari geometri
n

pada konstelasi satelit. Perhitungan sebuah posisi bisa berbeda-beda tergantung pada satelit mana
yang sedang digunakan. Perbedaan geometri satelit bisa memperbesar atau bahkan mempertkecil
erro pada GPS. Semakin besar sudut antara satelit yang satu sama lainnya maka akan
memeprkecul nilai DOP dan mengjasilkan pengukuan yang lebih baik. Nilai yang tinggi pada
J

DOP berarti mengindikasikan geometri yang buruk pada satelit . o

Sedangkan factor intenal berasal dari; 1). Faktor Hardweare adalah ketika seringnya terjadi
kesalahan koordinat karena Chipset yang bermasalah atau juga harga yang murah; 2).BUG pada
aplikasi terjadi karena penyimpanan internal dari telepon genggam yang penuh atau juga bisa
terjadi karena banyaknya aplikasi yang berjalan dibelakang layar.
Akibat dari pada seringnya kesalahan-kesalahan Global positioning system adalah banyak
dari pengguna aplikasi pada smartphone mengalami salah tujuan atau tidak tepatnya lokasi yang
dimaksud dengan petunjuk dari aplikasi penyedia GPS.
Melihat dari banyaknya masalah-masalah tersebut, maka dilakukanlah penelitian. Adapun
tujuan daripada penelitian ini, yaitu untuk menganalisis seberapa sering kesalahan-kesalahan
terjadi pada aplikasi yang tersedia di Smartphone. Dan juga untuk menilai seberapa efektifkah
Global positioning System dalam membantu masyarakat dalam navigasi perjalanan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan ketika penelitian ini adalah dengan metode kualitatif.
Adapun cara untuk memperoleh data adalah dengan membuat pertanyaan-pertanyaan dengan
media google form, yang tentunya melibatkan masyarakat untuk mengisi pertanyaan yang telah
disusun. Secara umum, metode penelitian terbagi menjadi 4 (Empat) bagian. Pertama, yaitu
merancang dan membuat pertanyaan. Kedua adalah membuat kuesioner pada media google form,
kemudian menyebarakan link google form kepada masyarakat umum melalui media sosial
seperti, Whatsaap dan Instagram. Langkah yang ketiga adalah mengumpulkan dan menganalisis
seluruh data yang telah diperoleh. Dan untuk langkah yang terakhir adalah menyusun laporan
tentang hasil dari data penelitian,

PEMBAHASAN

Dalam melakukan penelitian metode yang digunakan adalah angket googleform. Proses
pengambilan data dilaksanakan dengan meberi pertanyaan yang telah disusun.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diberikan adalah sebagai berikut;

Tabel 1. Pertanyaan Pada Angket


No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
1. Apakah anda pernah menggunakan a). Pernah
Global Positioning System (GPS). b). Tidak Pernah
2. Seberapa sering anda menggunakannya a).Sering
b).Jarang
c). Tidak Pernah
3. Apakah anda pernah menggunakan GPS a).Pernah
sebagai navigasi dalam perjalanan b). Tidak
4. Apa aplikasi yang anda gunakan a). google maps
b).Waze
c).Zenly
5. Apakah menurut anda aplikasi tersebut a).Sangat membantu
membantu dalam navigasi perjalana anda? b).Membantu
c).Tidak membantu
d).Sangat tidak membantu
6. Apakah anda merekomendasikan aplikasi a). Iya
yang anda gunakan? b.)Tidak
7. Jika anda merekomendasikan aplikasi a).10% - 30%
yang anda gunakan, berapa persenkah? b).40% - 60%
c).70% - 100%
8. Apakah menurut anda aplikasi tersebut a).Iya
akurat dalam menampilkan real time b). Tidak
traffic? c). Lumayan
9. Jika menurut anda aplikasi tersebut tidak “Responden diberi kolom untuk mengetik
akurat, kesalahan apa yang pernah anda jawaban masing-masing”
alami?
10. Apakah fitur dalam aplikasi tesebut sudah a). Setuju
lengkap? b).Tidak setuju
11. Jika tidak lengkap, apakah fitur yang “Responden diberi kolom untuk mengetik
kurang? jawaban masing-masing”
12. Apakah anda pernah mengalami a).Iya
kesalahan dalam navigasi perjalanan? b).Tidak
13. Jika pernah seberapa seringkah anda a).Sangat sering
mengalaminya? b).Sering
c).Jarang
d) Sangat jarang
e). Tidak pernah
14. Jika pernah kesalahan seperti apa yang “Responden diberi kolom untuk mengetik
pernah anda alami? jawaban masing-masing”
15. Jadi menurut anda apakah aplikasi a). Iya
navigasi berbasis GPS efektif dalam b). Tidak
membantu perjalanan anda?
SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2016). Revitalisasi Penilaian Pembelajaran dalan Konteks Pendidikan Multiliterasi
Abad ke-21. Bandung: Refika Aditama
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E. (2011). Models of Teaching Model-
Model Pengajaran. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Cartono, dkk. (2007). Assesmen dalam Pembelajaran Sains. Bandung: Prisma Press.
Darmayanti, T., Setiani, M.Y., dan Oetojo, B. (2007). “E-learning pada Pendidikan Jarak Jauh:
Konsep yang Mengubah Metode Pembelajaran di Perguruan tinggi di indonesia”. Jurnal
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Vol .8 No. 2. Hal. 99-113.
Ermawati, S. dan Hidayat, T. (2017). Penilaian autentik dan relevansinya dengan Kualitas hasil
pembelajaran (persepsi dosen dan mahasiswa ikip pgri bojonegoro). Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial. Vol. 27 No.1. Hal. 92-103.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2016). Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Moodl. (online). Diakses dari: id.m.wikipedia.org. Pada: 9 Mei 2020.
Nurgiyantoro. (2011). Penilaian Otentik. Yogyakarta: UGM Press.
Taufik, A. (2019). Perspektif tentang Perkembangan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jurnal pendidikan: riset dan konseptual.
[online]. Vol. 3 No.2. di diakses dari: www.journal.unublitar.ac.id/jp. Pada: 10 Mei 2020.
Yazdi, M. (2012). E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi
Informasi. Jurnal Ilmiah Foristek. Vol [2] No. [1]. Hlm. 143-152.
Yodha, SA., Abidin, Z., dan Adi EP. (2019). “Persepsi mahasiswa terhadap Pelaksanaan E-
learning dalam Mata Kuliah Manajemen Sistem Informasi Mahasiswa Jurusan Teknologi
Pendidikan Universitas negeri Malang.” Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan.Vol. 2. No.
3. Hal 181-187. di diakses dari:www.journal2um.ac.id. Pada: 13 Mei 2020.

library.binus (2010). Global positioning System. Bab 2. Hal. 16-17

Anda mungkin juga menyukai