Anda di halaman 1dari 8

STANDARD OPERATING PROCEDURE / PROSEDUR KERJA STANDARD

PEKERJAAN : Logging Sample

DEPARTMENT : Exploration CC. : SECTION : Exploration


TEAM ANALYS : Name :
Jabatan :
Name : Name : Name :
Jabatan : Jabatan : Jabatan :
Date : Name : Date :
Jabatan :
Name :
Jabatan :
Date :

Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

Name : Name :
Jabatan : Jabatan :
Date : Date :
PROSEDUR KERJA STANDAR

PEKERJAAN : LOGGING SAMPLE

PERINGATAN UMUM.

Pekerjaan ini mempunyai potensi bahaya/kerugian yang dapat menyebabkan data yang tidak benar/ invalid bila
Logger lalai atau kurang cermat dalam melakukan logging

Adalah keharusan bagi logger untuk memahami dan mematuhi potensi bahaya dan cara penaggulangannya seperti
yang tertuang dalam PKS ini

ALAT PELINDUNG DIRI :

Perlengkapan safety / pelindung diri yang standard :


 Kaca mata
 Sarung Tangan
 Sepatu safety
PERALATAN :
 Form logging
 Pulpen & spidol
 Clipboard
 Carbon
 Palu geologi
 Magsus
 Mistar 1 meter

URUTAN LANGKAH KERJA


 Persiapan pekerjaan
 Pengecekan ulang sample core
 Pelaksanaan logging
 Finish logging
Potensi Bahaya/
Urutan Tugas Pokok Langkah Kerja Cara Kerja Yang Aman dan Benar
Kerugian

1. Persiapan Pekerjaan 1.1. Menyiapkan 1.1. Pekerjaan 1.1.a. Siapkan form logging, clipboard, pulpen,
peralatan logging terhambat/ spidol, carbon, label sample, palu geologi
yang digunakan terganggu dan magsus.

1.2. Data tidak valid


1.1.b. pastikan semua peralatan yang akan
digunakan logging dalam kondisi baik

2. Pengecekan ulang 2.1. Menyusun 2.1. sample tertukar 2.1.a. Pastikan susunan sample core tersusun dan
sample core sample core berurut sesuai urutannya mulai dari meteran
sesuai urutan pertama hingga terakhir
2.2. data tidak valid
2.1.b. penyusunan sample core dimulai dari kiri ke
kanan

2.2. cocokkan label 2.3. recovery core 2.2.a. cocokkan label meteran yang dari lapangan
meteran dengan tidak benar dengan recovery pada core loss form dan
recovery pada recovery pada control run form
core loss form
2.2.b. ukur kembali recovery core dengan
menggunakan meteran yang telah disiapkan
3. Pelaksanaan logging 3.1. Mengisi form 3.1. pengisian kolom 3.1.a. isi kolom halaman sesuai urutan
logging yang form logging
sudah disiapkan tertukar 3.1.b. kolom hole id, sheet number, kode nama logger,
lokasi sample, dan tanggal logging diisi
3.2. penggunaan istilah
atau singkatan 3.1.c. isi kolom depth from dan depth to sesuai urutan
3.2. memberikan yang salah geological break sample core yang dilogging
resume pada
kolom terakhir 3.3. data tidak valid 3.1.d. isi kolom length sesuai dengan run yang
saat selesai digunakan
logging
3.4. kesalahan data- 3.1.e. isi kolom recovery length dengan menggunakan
data geologi rumus perhitungan recovery length (lihat
penuntun logging)
3.3. ambil data LOI
dan inventaris 3.1.f. isi kolom material code dengan menggunakan
bottom singkatan material yang sedang dilogging (lihat
penuntun logging)

3.1.g. isi kolom rock code jika sample yang sedang


dilogging berupa material fresh atau batuan
dengan menggunakan singkatan nama batuan
(lihat penuntun logging)

3.1.h. isi kolom grain size sesuai ukuran butir material


yang dilogging dengan menggunakan singkatan
ukuran butiran (lihat penuntun logging)
3.1.i. isi kolom serpentinization sesuai tingkat
serpentinisasi material yang dillogging dengan
menggunakan singkatan (lihat penuntun
logging)

3.1.j. isi kolom weathering sesuai tingkat pelapukan


material yang dilogging dengan menggunakan
symbol nomor (lihat penuntun logging)

3.1.k. isi kolom colour sesuai warna material yang


dilogging dengan menggunakan singkatan
warna (lihat penuntun logging)

3.1.l. isi kolom texture (primer dan sekunder) sesuai


texture pada material yang dapat diamati
dengan menggunakan singkatan texture yang
ada (lihat penuntun logging)

3.1.m. isi kolom mineral (primer, sekunder, dan tertier)


sesuai komposisi mineral dari material yang
dilooging dengan menggunakan singkatan
nama mineral (lihat penuntun logging)

3.1.o. jika material yang dilogging berupa material soft


maka tidak perlu mengukur data magsus dan
kolom magsus dikosongkan

3.1.v. hitung RQD batuan dengan menggunakan


perhitungan RQD yang ada kemudian isi kolom
RQD (lihat penuntun logging)

3.1.q. jika material yang dilogging berupa material soft


maka tidak perlu mengitung data RQD dan
kolom RQD dikosongkan

3.1.r. isi kolom fracture dengan menghitung jumlah


fracture yang ada pada batuan yang dilogging
(lihat penuntun logging)

3.1.s. jika material yang dilogging berupa material soft


maka kolom fracture dikosongkan

3.1.t. isi kolom comment dengan data-data lain yang


berguna yang dijumpai pada meteran yang
dilooging

3.2.a. berikan resume diakhir logging berupa average


RQD, EOH, penentuan tipe batuan, tebal
lapisan material limonite, material saprolite,
boulder atau bedrock dan informasi lain yang
berguna untuk kelengkapan data logging

3.2.b. resume dituliskan pada bagian kolom paling


bawah diakhir logging

3.3.a. ambil batuan yang paling fresh untuk data LOI


dan inventaris bottom

3.3.b. tuliskan hole id, sheet number, EOH, dan tipe


batuan pada batuan yang diambil sebagai
inventaris bottom
4. Finish Logging 4.1. pengisian log 4.1. data tercecer, 4.1.a. sebelum mengisi log book, pastikan data hasil
book logging salah penulisan logging sudah benar (tidak ada data yang
data, data tidak tertukar saat logging)
valid
4.1.b. isi log book sesuai data dari sample yang telah
4.2. bersihkan 4.2. peralatan rusak, dilogging
semua peratan hilang, tercecer
yang telah 4.2.a. kumpulkan kembali semua peralatan yang telah
dipakai digunakan saat logging dan pastikan semua
peralatan dalam kondisi bagus (tidak rusak)
4.3. kotor, berdebu
4.3. bersihkan 4.2.b. bersihkan peralatan yang telah digunakan saat
tempat di logging kemudian simpan ditempat yang bersih
sekitar area dan aman
kerja
4.3. bersihkan tempat di sekitar area kerja sebelum
meninggalkan lokasi kerja

Anda mungkin juga menyukai