Yonathan Fisepty
• Nama : Yonathan Fisepty
Kesimpulan :
Studi Sosial &
Corporate Social Responsibility Wilayah
yang lebih
Apa sih tujuan
akhirnya
Gaes??
Masyarakat Korporasi
Kesejahteraan Bersama
Pemerintah
CSR Studi Sosial & Rencana Program
CSR CD Komitmen Pelaksanaan Monev Pembelajaran
Perusahaan Wilayah Strategis Partisipatif
Memperkuat ikatan dengan karyawan dan mendorong karyawan Dasar Hukum Pelaksanaan CSR dan atau CD di Indonesia :
bekerja optimal • UU 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1) UU PT berbunyi, “Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung
Memperkuat kinerja ekonomi yang lebih efisien dan Jawab Sosial dan Lingkungan.”
berkesinambungan • PP 47/2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Pasal 4 ayat (1) PP No. 47
Memantapkan akuntabilitas perusahaan dalam investasi social & Tahun 2012 menyebutkan, “Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan
kemasyarakatan
anggaran dasar Perseroan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan.”
Mengurangi kerentanan & instabilitas perusahaan terkait menguatnya • UU 25/2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 huruf b berbunyi: “Setiap penanam modal berkewajiban:
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Penjelasan Pasal 15 huruf menambahkan bahwa yang
hubungan perusahaan dengan masyarakat dan pemerintah
dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
Memperkuat citra & reputasi perusahaan yang berujung pada moral lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
perusahaan dan menguatnya nilai perusahaan di lantai bursa • UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Pasal 11 ayat (3) huruf p, yang berbunyi, “Kontrak Kerja Sama
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat palin sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu:
pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat.”
• UU 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pasal 108 ayat (1) UU Minerba menyebutkan
bahwa “Pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) wajib
Apa sih menyusun program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.” Pasal 1 angka 28 UU Minerba
manfaatnya CSR mendefinisikan pemberdayaan masyarakat sebagai “usaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat,
baik secara individual maupun kolektif, agar menjadi lebih baik tingkat kehidupannya.”
Buat • PP 23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. BAB XII terdiri dari
empat pasal yang mengatur pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Perusahaan?? • UU 21/2014 tentang Panas Bumi. Pasal 65 ayat (2) huruf b berbunyi: “Dalam pelaksanaan
pelenyelenggaraaan Panas Bumi masyarakat berhak untuk: memperoleh manfaat atas kegiatan pengusahaan
Panas Bumi melalui kewajiban perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan dan/atau
pengembangan masyarakat sekitar.”
• UU 13/2011 tentang Penanganan Fakir Miskin. Pasal 41 ayat (3) menjelaskan bahwa pelaku usaha berperan
serta dalam menyediakan dana pengembangan masyarakat sebagai perwujudan dari tanggung jawab sosial
terhadap penanganan fakir miskin.
• Pemen BUMN 09/2015, 03/2016, 02/2017 tentang Program Kemitraan dan Program Lingkungan Badan
Usaha Milik Negara.
• Permen ESDM 25/2018 Tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara Bab XII
CSR Studi Sosial & Rencana Program
CSR CD Komitmen Pelaksanaan Monev Pembelajaran
Perusahaan Wilayah Strategis Partisipatif
Refleksi :
• Membantu pembangunan Rumah Ibadah. CSR atau CD?
• Membantu Pembangunan rumah ibadah dengan diawali membangun komitmen
dan kelembagaan sehingga operasional dan perawatan dapat ditanggung sendiri
oleh Masyarakat. CSR atau CD?
Refleksi :
• Membantu pembangunan sumur air. CSR atau CD?
• Membantu Pembangunan sumur air dengan diawali membangun komitmen dan
kelembagaan sehingga operasional dan perawatan dapat ditanggung sendiri oleh
Masyarakat. CSR atau CD?
CSR Studi Sosial & Rencana Program
CSR CD Komitmen Pelaksanaan Monev Pembelajaran
Perusahaan Wilayah Strategis Partisipatif
Penyusunan
Penunjukan Pembentukan
metoda dan
Fasilitator kelompok
kuisioner
Penyusunan Nota Kesepahaman antar semua pihak. Disaksikan oleh masyarakat luas sebagai
bagian dari Check and Balance.
(optional) Memasukan rencana strategis dan rencana kerja sebagai bagian dari Program Kerja
Pemerintah.
CSR Studi Sosial & Rencana Program
CSR CD Komitmen Pelaksanaan Monev Pembelajaran
Perusahaan Wilayah Strategis Partisipatif
Participatory Rural Appraisal (PRA), sebuah metode studi untuk memahami kondisi sebuah
wilayah dari, untuk dan bersama masyarakat wilayah bersangkutan. Hal ini guna mengetahui,
menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan tindakan penanganan untuk tantangan, hambatan
dan kesempatan yang dapat mendukung ataupun menghambat sebuah proses pencapaian
tujuan. Beberapa teknik pendukung PRA diantaranya adalah : Kajian data sekunder, Kelompok
Diskusi Terpadu, Observasi langsung, Wawancara, Penentuan ranking prioritas kebutuhan,
Langkah 4 : Menentukan skala
Kalender musim, dsb. prioritas dari keseluruhan hasil
Langkah 1 : Renstra telah Langkah 2 : Mengacu kepada dengan menggunakan metode :
tersusun, saatnya menyusun renstra, masing-masing kelompok Penting – mendesak, tidak
Langkah 3 : Masing-masing
rencana kerja. Kembali bagi diminta untuk menentukan penting – mendesak, penting –
Participatory Learning and Action (PLA), menekankan pada kondisi bahwa sebuah kajian yang peserta kedalam beberapa program yang dapat dilakukan
kelompok diminta untuk
tidak mendesak dan tidak penting
mempresentasikan hasilnya guna
dengan mempertimbangkan – tidak mendesak. Skala prioritas
dibangun secara partisipatif akan menghasilkan tindakan partisipatif pula. Proses ini akan kelompok dengan menyesuaikan
pembagian wilayah pada saat potensi, tantangan dan
mendapat masukan dan
program diperlukan guna
persetujuan dari kelompok
berlangsung sebagai siklus. Jika telah dilakukan kajian partisipatif dan tindakan pasrtisipatif penyusunan renstra di atas. hambatan
teridentifikasi
yang
yang
telah
dapat
lainnya. Hal ini guna menjamin
mengakomodir
ketersediaan
faktor
anggaran,
keakuratan hasil.
namun masih ditemui adanya masalah, maka kajian partisipatif akan diulang kembali hingga menunjang pencapaian sasaran
(objective)
kemampuan penyelesaian
program dalam satu tahun
ditemukan kondisi ideal yang diterima oleh semua pihak. Dalam proses ini semua posisi sosial anggaran, ketersediaan
pelaksana kegiatan, dll.
masyarakat akan ditempatkan pada posisi yang sama dan mempunyai ruang partisipasi yang
sama. Hal ini guna menghindari posisi-posisi sosial yang lebih dominan hingga mempengaruhi
kecenderungan hasil akhir.
Rapid Rural Appraisal (RRA), sebuah metode yang mirip dengan PRA. Muncul karena
ketidakpuasan kepada metode penelitian dengan menggunakan kuisioner. RRA memandang
bahwa kuisioner sering tidak akurat dalam menggambarkan realitas sesungguhnya. Perbedaaan
mendasar antara RRA dan PRA adalah RRA lebih banyak dilakukan oleh pihak luar. Setelah data
didapatkan dari dan bersama masyarakat, pihak luar akan mengolah data tersebut untuk
kemudian disampaikan kembali kepada masyarakat bersangkutan. Sementara itu PRA
melakukannya dengan prinsip oleh, dari dan bersama masyarakat.
CSR Studi Sosial & Rencana Program
CSR CD Komitmen Pelaksanaan Monev Pembelajaran
Perusahaan Wilayah Strategis Partisipatif
Monev Sequence :
Pembelajaran merupakan fase terakhir dari pelaksanaan sebuah program. Pada Studi Sosial &
fase ini, team Monev bertugas mengumpulkan kesimpulan-kesimpulan dari Wilayah
keseluruhan pelaksanaan program. Kesimpulan ini yang nantinya akan jadi bahan Pembelajaran Rencana
pembelajaran untuk pelaksaan program berikutnya. Untuk hal-hal yang dirasa & Pembenaran Strategis
Pelaksanaan Perencanaan
Program Partisipatif
Laporan Pembelajaran atau corrective action report, terdiri dari laporan monitoring,
evaluasi dan kesimpulan. Laporan ini seharusnya dipublikasikan ke masyarakat luas
sebagai bagian dari proses transparansi atau keterbukaan. Saran penulis, hasil laporan
ini perlu diseminarkan dengan menghadirkan masyarakat secara luas, team pelaksana,
team penyusun renstra, pemerintah dan praktisi pengembangan masyarakat agar hasil
rekomendasi pembelajaran yang di dapat bisa lebih maksimal dan dapat berdaya guna
bagi kepentingan pelaksanaan program berikutnya.
“Family values teach me how to
treat others”
-Yonathan fisepty-