Anda di halaman 1dari 18

KONSEP KOLABORASI

“KOLABORASI”
TUJUAN

 Peserta paham konsep dan mengapa kolaborasi


 peserta memahami pengertian dan tujuan membangun
kolaborasi
CIRI UTAMA KOLABORASI
 Bersifat jangka panjang bukan sekedar hubungan sesaat oleh sebab tujuan-tujuan
yang ingin dicapai biasanya lebih mendasar, seperti bagaimana mencapai esensi
pembangunan yang membahagiakan semua 
 Lebih di fokuskan pada pemecahan persoalan bersama untuk mencapai tujuan
bersama bukan tujuan masing-masing. Ini terjadi karena tiap unsur adalah bagian
dari yang lain sehingga tiap persoalan yg dihadapi oleh tiap unsur adalah persoalan
bersama
 Didasarkan atas nilai-nilai luhur seperti lazimnya suatu kerjasama seperti kesetaraan,
kejujuran, keterbukaan, saling percaya, saling memperhatikan/peduli, dsb.
PRINSIP KOLABORASI
Prinsip 1 : adalah partisipasi/participation (P), artinya semua pihak
memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapat, memutuskan
hal-hal yang langsung menyangkut nasibnya dan bertanggung jawab atas
semua keputusan yang telah disepakati bersama.
 
Prinsip 2 : adalah akseptasi/acceptable (A); artinya kehadiran tiap pihak
harus diterima oleh pihak lain apa adanya dan dalam kesetaraan.   
Lanjutan

 Prinsip 3 : adalah komunikasi/communication(C) ; artinya masing-masing pihak


harus mau dan mampu mengkomunikasikan dirinya beserta rencana kerjanya
sehingga dapat dilakukan sinergi.
 Prinsip 4 : adalah percaya/trust (T) ; artinya masing-masing pihak harus dapat
mempercayai dan dipercaya atau saling percaya karena tidak mungkin suatu
hubungan kerjasama yang intim dibangun di atas kecurigaan .  
Lanjutan

Prinsip 5 : adalah berbagi/share (S) ; artinya masing-masing harus mampu


membagikan diri dan miliknya (time, treasure and talents) untuk mencapai tujuan
bersama dan bukan satu pihak saja yang harus berkorban atau memberikan segalanya
sehingga tidak lagi proporsional

Bila ke 5 prinsip ini PACTS (SEPAKAT) maka KOLABORASI akan berjalan dengan
lancar.
RACUN KOLABORASI

Ada banyak racun kolaborasi tetapi 2 yg dibawah ini perlu diwaspadaai


yang menyebabkan kita tidak dapat bersikap kolaboratif :
 Berpikir negative, baik negative terhadap anggota lain maupun

terhadap diri sendiri karena pikiran negative adalah racun yang


melemahkan atau malah memutuskan mata rantai kolaborasi
 Hiden agenda, ini juga racun yang menyebabkan tujuan bersama

menjadi lemah karena ada anggota yang bertujuan lain


DIAGRAM ALUR TAHAPAN KOLABORASI KOTAKU

3.2. Inisiasi 3.3. Pelaksanaan


Kolaborasi Kolaborasi

3.5.
Keberlanjutan
dan Replikasi
3.1. Penyiapan 3.4. Monitoring
Internal dan Evaluasi
3.1. PENYIAPAN INTERNAL

Penentuan dan
Penyusunan Identifikasi
Sosialiasi Penyusunan
Rencana Kerja Potensi Internal
bahan/media
dan Eksternal
Penyusunan Rencana Pemasaran sosial
Kerja dilakukan untuk Identifikasi potensi internal Bahan, instrumen atau
Sosialiasi dilakukan di bertujuan untuk media pemasaran sosial
tingkat Pusat, Provinsi, mengidentifikasi menentukan berbagai
berbagai kegiatan yang perlu memperhatikan 6P
Kota/Kabupaten, dan potensi kolaborasi seperti yaitu promotion
Kelurahan/Desa diperlukan untuk RPLP, BKM/LKM, KSM,
melaksanakan berbagai (promosi), price (harga),
potensi pengembangan
tahapan dalam ekonomi lokal product (produk), place
“Kegiatan” ini termasuk Identifikasi Potensi (tempat) serta partnership
personil yang akan Eksternal bertujuan untuk (kemitraan) dan policy
menangani (personnel in mendapatkan informasi dan (kebijakan)
menentukan berbagai
charge/ PIC) dan waktu
potensi kolaborasi dari luar
pelaksanaannya KOTAKU
3.2. INISIASI KOLABORASI

Pembangunan
Komitmen dan Penyusunan
Dan
02 Pengenalan 04
Produk Calon Penandatangan
Pemasaran Negoisasi Nota Perjanjian
01 Kolaborator 03 Kolaborasi
Sosial Kerjasama
3.3. PELAKSANAAN KEGIATAN

untuk melaksanakan perjanjian kerjasama yang sudah ditandatangani, BKM/LKM perlu


memperhatikan kembali isi dari surat perjanjian. Hal dilakukan untuk memastikan bahwa
BKM/LKM melakukan sesuai hak dan kewajiban sesuai yang sudah disepakati dalam surat
perjanjian kerjasama.
3.4. MONITORING DAN EVALUASI

1. Monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan


sesuai dengan tujuan, ruang lingkup, output dan mekanisme.
2. Monev dilakukan di semua tingkatan pelaku dari Pusat, Provinsi, Kota/Kabupaten, dan
Kelurahan/Desa melalui jalur fungsional konsultan KOTAKU dan struktural
pemerintahan. (Konsultan KOTAKU perlu melibatkan unsur pemerintah dalam
melakukan monev)
KRITERIA SUKSES TAHAPAN KOLABORASI
Penyepakatan Pelaksanaan kegiatan Memelihara kolaborasi
ditingkat Kel/Desa, Tepat Waktu, Tepat yang sudah dihasilkan,
Kota/Kabupaten Sasaran dan Tepat Guna Memperluas cakupan
Menggunakan Satu sasaran kolaborasi dan
Data, Satu Mereplikasi metoda
Perencanaan dan Adanya kesepahaman Proses dan hasil yang kolaborasi
Satu Peta. bersama yang dicapai sesuai dengan
dituangkan dalam tujuan kerjasama yang
bentuk Perjanjian disepakati
Kerjasama

Penyiapan Pelaksanaan Monitoring dan Keberlanjutan dan


Inisiasi Kolaborasi
Internal Kolaborasi Evaluasi Replikasi
Cara Berkolaborasi Dalam
Mewujudkan Kota Tanpa Kumuh
Mitra seperti apa yang telah
berkolaborasi dengan Gerakan
Kota Tanpa Kumuh:
Mitra kami adalah organisasi yang menawarkan
solusi dalam penanggulangan kemiskinan dan
penanganan kumuh.
Kami telah menjalin kerjasama dengan banyak
universitas di Indonesia, banyak Perusahaan
swasta, NGO, kementrian lembaga, Pemda,
kelompok peduli, dan individu yang terpercaya
seperti: ………..

Apa kriteria untuk menjadi mitra :


Untuk mempertahankan kualitas dan layanan kami, ada tiga
parameter yang menjadi pertimbangan dasar kami dalam menjalin
kemitraan :
• Kesepahaman dalam tujuan …….
• Komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin
• Komitmen dalam mewujudkan Kota Tanpa Kumuh
Meningkatkan citra positif.

Nilai Tambah
Berkolaborasi Dalam Membangun jejaring yang sinergi.
Mewujudkan Kota
Tanpa Kumuh

Tanggung jawab sosial diimplementasikan secara


nyata dan berkelanjutan.

Dipublikasikan melalui media sosial Program Kotaku


mendapat perhatian khalayak dari daerah hingga
pusat (11.067 kelurahan/desa; 269 kota/kabupaten; 34
provinsi).

Berkontribusi dalam pencapaian target RPJMN.


TERIMA KASIH
Segala sesuatu harus dibuat sesederhana mungkin.
Tetapi untuk melakukan itu, Anda harus menguasai data yang kompleks.
(Butler Lampson)

Anda mungkin juga menyukai