Anda di halaman 1dari 34

PRAKATA

Puji syukur kami Panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha pengasih dan maha penyanyang atas
berkat dan rahmat kepada kami sehingga Kami dapat menyusun Best Practice ini dan dapat
terselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Best Practice merupakan laporan
uraian hasil pengalaman nyata Kelompok Penerima dan pemanfaat ( KPP) dalam
memecahkan masalah yang dijumpai sesuai dengan tujuan pemanfaatan dan pemeliharaan
dan memiliki nilai bermanfaatan baik bagi KPP sebagai pengelolah di Lingkungan kelurahan
Tanjung Ria. Best practice juga berisi tentang struktur KPP,Aturan bersama dan Program
kerja KPP dan AD KPP.

Penyusunan Best Practice ini dapat terselesaikan tentunya tidak terlepas adanya bantuan dari
berbagai pihak, rekan-rekan BKM,Fasilitator dan Aparat Kelurahan yang telah memberikan
motivasi dan arahan dalam pendampingan kegiatan KPP dalam melaksanakan tugas dan
tanggung Jawab KPP terutama dalam penyusunan Best Praktis KPP

Kami menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan di dalamnya Seperti pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak.Sehingga,
saran, dan kritikan dapat menjadikan penulis untuk lebih baik, demi kesempurnaan
penyusunan Best Practice selanjutnya. Terima kasih.

Jayapura,………2020

Penyusun

KPP Tanjung Ria

Kota Jayapura
DAFTAR ISI

Prakata dari KPP

Daftar Isi

Pendahuluan

o Profil Kelurahan
o Investasi kegiatan melalui dana BPM 2019

Cerita keberfungsian KPP di kelurahan Tanjungria

o Organisasi KPP Tingkat kelurahan


o Aturan bersama yang di bangun oleh KPP dan Penerima manfaat
o AD KPP
o Kemanfaatan adanya KPP
o Rencana kerja KPP

Dokumentasi kegiatan pemeliharaan oleh KPP


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Tinggal di kawasan Permukiman yang bersih, sehat dan bebas Kumuh merupakan dambaan
setiap masyarakat di Kelurahan Tanjung Ria, hal ini tentunya menjadi tanggung jawab semua
warga di Kelurahan Tanjung Ria untuk bersama-sama dan bersatu padu membangun
Kawasan Permukiman yang diimpikan, peran serta masyarakat menjadi kunci keberhasilan
dalam program Pembangunan ini, dimana Pemerintah Daerah berperan sebagai NAHKODA.
Di Kelurahan Tanjung Ria yang menjadi permasalahan (issue kompleks) terkait dengan
indikator kumuh adalah antara lain: Kondisi Bangunan (28,74%), Air Bersih (19,61%), Sanitasi
(23,44%) dan Pengelolaan persampahan (55,44%).

Kita tahu bahwa permasalahan kawasan permukiman Kumuh merupakan permasalahan yang
tidak mudah untuk diselesaikan. Dalam RPJMN 2015-2019 disebutkan bahwa salah satu
sasaran pembangunan kawasan permukiman adalah tercapainya pengentasan permukiman
Kumuh Perkotaan menjadi 0 (nol) hektar melalui gerakan yang dikenal dengan istilah 100-0-
100, dengan pengertian 100% Sanitasi Layak untuk masyarakat, 0 Ha Pemasalahan Kumuh
dan 100% masyarakat terlayani kebutuhan Air Bersih.

Untuk mencapai sasaran tersebut, Ditjen Cipta Karya meginisiasi Pembangunan dengan cara
KOLABORASI untuk mewujudkan Permukiman layak huni melalui Program KOTAKU (Kota
Tanpa Kumuh). Dimana tujuan dari program ini adalah meningkatkan akses terhadap
infrastruktur dan Pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung
terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.

Pembangunan Infrastruktur padapermukiman kumuh di lokasi dilokasi kumuh di harapkan


dapat memberikan dampak langsung terhadap kehidupan social,maupun ekonomu
masyarakat secara berkesinambungan .infrastruktur yang di bangun tidak hanya memberikan
mafaat jangka panjang bagi warga tettapi juga dapat memperluas jangkauan manfaat secara
berkelanjutan.Selain faktor Kualitas kontruksi yang di hasilkan ,faktor Faktor penting yang
mempengaruhi Fungsi suatu infrastruktur agar melampaui dari umur rencana
pengelolaan.pengelolaan yang di maksud adalah kegitan operasinal pemanfaatan dan
pemeliharaan yang di kelola oleh Lembaga pengelola dan mempunya Rencana pembiayaan
pengelolaan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian KPP

KPP adalah suatu kelompok yang mempunyai tuga dan tanggung Jawab dalam merawat dan
memelihara setiap kegiatan yang di bangun agar berfungsi sesuai dengan fungsinya dan
memiliki umur pemakaian lebih lama.

Program KOTAKU ditingkat kelurahan/desa dan kecamatan mempunyai tahapan siklus


program yang sinergis dengan program pembangunan regular tingkat kelurahan/desa dan
kecamatan serta berkoordinasi dengan program tingkat kabupaten kota. Untuk mewujudkan
tujuan program berikut.

Tahapan pelaksanaan di tingkat kelurahan/desa adalah sebagai berikut:

 Tahap Persiapan
 Tahap Perencanaan
 Tahap Pelaksanaan
 Tahap Keberlanjutan.

Tahapan tersebut dapat berulang secara dalam kurun waktu tertentu mengikuti tahapan
kegiatan perencanaan pembangunan regular.

Untuk kegiatan Operasional dan Pemeliharaan ( OP) yang sekaraang menjadi Pemanfaat
dan Pemelihara ( P&P ), berada di tahapan berkelanjutan.

Kegiatan menerus dan berkala ini akan dilaksanakan dari mulai tahap persiapan sampai ke
keberlanjutan sesuai dengan kebutuhan. Operasional dan pemeliharaan terhadap kegiatan
social, ekonomi, dan infrastruktur yang telah dibangun akan dilaksanakan secara menerus.
Agar permukiman dapat terus ditingkatkan kualitasnya maka perlu terus menerus dilakukan
proses Pengembangan dan inovasi kegiatan Permukiman.
2.2 TUJUAN PEMANFAATAN & PEMELIHARAAN PRASARANA.

Adapun tujuan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan ini adalah :

 Untuk Memelihara prasarana secara berkelanjutan;


 Adanya jaminan terhadap kualitas prasarana;
 Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari hasil pemanfaatan prasarana.

2.3 KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM P&P

Untuk melaksanakan pemeliharaan perlu ditanamkan kesadaran kepada warga masyarakat


bahwa pemeliharaan prasarana & sarana harus dilakukan oleh semua warga pemakai, baik
dari segi pembiayaan maupun pelaksanaan pemeliharaannya. Peran serta masyarakat sangat
diperlukan agar :

Masyarakat dapat merasakan manfaatnya apabila prasarana tersebut dipelihara;

Masyarakat menjadi lebih mandiri dalam pengelolaan prasarana

Tidak ada dana pemerintah untuk membiayai pemeliharaan, dana pemerintah dipergunakan
untuk membangun prasarana dan sarana.

2.4 UKURAN KEBERHASILAN PP

Adapun ukuran keberhasilan kerja PPdapat dilihat, antara lain dari:

Kegiatan bersama, mampu menumbuhkan kesetiakawanan dalam pemanfaatan dan


pemeliharaan prasarana agar prasarana tersebut dapat berkesinambungan;

Ketentuan kelompok, tertulis dan menjadi aturan kerja kelompok yang saling ditaati;

Keanggotaan mantap, semua anggota tahu akan hak dan kewajibannya.


2.5 STRUKTUR KPP

KETUA KPP

FELISA PAISEI,SIP

SERKETARIS & BENDAHARA

1. SELFINA CORINA SERNAY, S Sos


2. YUSTINUS FANULENNE,SH

KOR BID SAPRAS KOR BID SAPRAS KOR BID SAPRAS


KOR BID SAPRAS
ALIMIN RT001- Nasatekay RT007-RW004 DAYON AYOMI
ANDO HUSEN
SUMUR BOR RW 05 RW006
KETUA BLOK

KETUA SUMUR BOR RT07-RW004 ALI


KETUA BLOK RT 1 KETUA BLOK RT 2 BLOKSUMUR BOR ZAID KETUA BLOK IPAL
SUMUR BOR SUMUR BOR RT 01RW06 KOMUNAL RT
RAHMAN NOVAL IDRUS SANGAJI PETUGAS TEKNIK PETUGAS KEUANGAN 02/ RW 04
ALIMIN
anton Rosvina

PETUGAS KEUANGAN PETUGAS


PETUGAS TEKNIK PETUGAS TEKNIK
RT 01. IBU RASMIN PETUGAS TEKNIK PETUGAS KEUANGAN KEUANGAN
RT 01. SYAIFUL
Buanergis
RT02. AGUSTIN NUBOBA/ MARDINO W Lina ansanai Novelia
RT 02. ISAK RAWEYAI THOMAS NUBOBA
KETERANGAN STRUKTUR KPP KELURAHAN TANJUNGRIA TAHUN 2020
Ketua : FELISA PAISEI,SIP
Sekretaris & Bendahara : 1. SELFINA CORINA SERNAY, S.Sos
2. YUSTINUS FANULENNE,SH
a. Penanggung Jawab Blok 4 SUMUR BOR RT01/RW06 : BPK ALIMIN
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : MARDINO MAIPON
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : IBU LINA ANSANAI
 Koordinator Bidang SARPRAS ( SUMUR BOR ) 3. : Bapak ANDO HUSEN
a. Penanggung Jawab Blok 5. SUMUR BOR RT01/RW05 : RAHMAN NOVAL WATIMENA
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : SYAIFUL
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : IBU RASMIN
a. Penanggung Jawab Blok 6. SUMUR BOR RT02/ RW05 : IDRUS SANGAJI
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : ISAK RAWEYAI
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : AGUSTIN NUBOBA/ THOMAS NUBOBA
 Koordinator Bidang SARPRAS ( SUMUR BOR ) 4. : IBU NASATEKAY
d. Penanggung Jawab Blok 5. SUMUR BOR RT07/RW04 : ALI SAID
e. Petugas Teknik SUMUR BOR : ANTON
f. Petugas Keuangan SUMUR BOR : ROSVINA
 Koordinator Bidang SARPRAS ( IPAL ) : BPK.YOTAM AYOMI
a. Penanggung Jawab Blok 7. IPAL KOMUNAL : DAYON AYOMI
b. Petugas Teknik IPAL : BUANERGIS
c. Petugas Keuangan IPAL : NOVELIA
2.6 ATURAN BERSAMA PENGELOLAAN IPAL KOMUNAL LOKASI RT002/RW004
KELURAHAN TANJUNG RIA

Program Kotaku berinvestasi membangun Ipal Komunal sebagai bagian dari kebutuhan
warga untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di
tahun 2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar
bangunan Ipal dapat selalu difungsikan :

NO URAIAN ATURAN BERSAMA PENGELOLAAN IPAL KOMUNAL


1 .Pengelola Ipal Komunal Menjadi tanggungjawab KPP Block yang berlokasi di
RT002 /RW004 Kelurahan Tanjung Ria
2 Penerima manfaat Ipal Komunal adalah warga masyarakat baik yang telah
tersambung pipa jaringan maupun belum tersambung
3 Bagi warga yang telah tersambung jaringan pipa akan dikenakan biaya
perawatan/iuran yang akan di setor ke pengelola setiap bulan senilai
Rp.10.000/SR
4 Bagi warga yang belum tersambung jaringan pipa akan menjadi tanggungjawab
bersama secara gotong royong warga dalam membantu pembiayaan pemasangan
jaringan pipa atau dapat dilakukan melalui biaya iuran bila dimungkinkan
5 Perawatan pipa, bak control, gestrap dan tangki Ipal dilakukan secara berkala
setiap bulan/minggu
6 Biaya perawatan akan dikelola oleh KPP dan dievaluasi penggunaanya setiap
bulan/minggu
7 Kerusakan yang disebabkan oleh kalalaian sendiri menjadi tanggungjawab
masing-masing KK
8 KPP wajib memiliki posko informasi yang berlokasi sesuai kesepakatan bersama
warga
9 Dilarang mebuang pembalud, atau benda lainya kedalam klosed agar tidak terjadi
penyumbatan
10 Jagalah kebersihan dan rawatlah Ipal dengan baik agar dapat dimanfaatkan oleh
anak cucu kita di kemudian hari.
11 Setiap orang yang dengan sengaja merusak bangunan sumur akan di kenakan
sanksi pidana sesuai aturan hokum yang berlaku ( sesuai kesepakatan bole juga
sanksi lain)

2.7 ATURAN BERSAMA SUMUR BOR LOKASI RT001/RW005 KELURAHAN TANJUNG


RIA
Program Kotaku berinvestasi membangun Sumur Bor sebagai bagian dari kebutuhan warga
untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di tahun
2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar bangunan
Sumur Bor dapat bermanfaat dengan baik :

NO URAIAN ATURAN BERSAMA SUMUR BOR


1 .Pengelolan Sumur bor Menjadi tanggungjawab KPP Block yang berlokasi di
RT001 /RW005 Kelurahan Tanjung Ria
2 Warga wajib menjaga fasilitas sumur bor.
3 Pengurus Blok wajib melakukan pengecekan instalasi pipa yang di lewati
rumah warga.
4 Pengurus Blok menjaga kebersihan di lokasi sumur bor
5 Pengurus Blok wajib membuka rekening dengan spesimen bank 3 (tiga)
orang
6 Pengurus Blok wajib melakukan evaluasi hasil kegiatan Blok dalam sebulan
sekali
7 Bersama rt dan bkm dalam minggu pertama di awal bulan
8 Pengurus Blok wajib memiliki posko informasi yang berlokasi sesuai kesepakatan
bersama warga
9 Warga yang tidak mau terlibat dalam menjaga sumur bor dan dengan
sengaja merusak fasilitas sumur bor akan di kenakan sanksi yang berat.

10 Iuran yang suda di sepakati senilai Rp 20.000 wajib di setorkan kepada pengurus
Blok.

2.8 ATURAN BERSAMA SUMUR BOR LOKASI RT001/RW006 KELURAHAN TANJUNG


RIA

Program Kotaku berinvestasi membangun Sumur Bor sebagai bagian dari kebutuhan warga
untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di tahun
2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar bangunan
Sumur Bor dapat bermanfaat dengan baik :
NO URAIAN ATURAN BERSAMA SUMUR BOR
1 Tidak di perbolehkan ada warga yang memakai alkon pribadi untuk
mengambil air dari sumur bor, karna setiap penerima manfaat suda
pembagian airnya sesuai dengan yang suda disepakati.
2 Warga wajib menjaga kebersihan di lokasi sumur bor
3 Yang dengan segaja merusak pipa air akan di berikan sanksi keras oleh
pengurus Blok dan RT dilokasi tersebut
4 Iuran yang suda disepakati senilai rp 25.000, berbulannya tidak bisa di
naikan secara sepihak oleh petugas Blok ataupun warga sendiri. Harus
melalui rapat bersama warga
5 Pengurs Blok wajib membuka rekening dengan spesimen 3 (tiga) orang di
bank
6 Pengurus Blok wajib melakukan evaluasi terkait kegiatan Blok setiap bulan.

2.9 ATURAN BERSAMA SUMUR BOR LOKASI RT002/RW005 KELURAHAN TANJUNG


RIA

Program Kotaku berinvestasi membangun Sumur Bor sebagai bagian dari kebutuhan warga
untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di tahun
2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar bangunan
Sumur Bor dapat bermanfaat dengan baik :

NO URAIAN ATURAN BERSAMA SUMUR BOR


1 Setiap warga wajib menjaga fasilitas sumur bor
2 Petugas Blok wajib melakukan pengecekan setiap bulan terkait instalasi
penyambungan air kerumah warga.
3 Iuran warga yang suda di sepakati perbulanya rp 15.000 harus wajib di
setor kepada pengurus Blok
4 Kpp wajib membuka rekening
5 Biaya perawatan diantaranya: mesin pompa, filter, pipa air, token listrik
akan di kelola oleh Pengurus Blok
6 Petugas Blok wajib memiliki posko informasi yang berlokasi sesuai
kesepakatan bersama warga ( dilokasi rt)
1.10 ATURAN BERSAMA SUMUR BOR LOKASI RT007/RW004 KELURAHAN TANJUNG
RIA

Program Kotaku berinvestasi membangun Sumur Bor sebagai bagian dari kebutuhan warga
untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di tahun
2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar bangunan
Sumur Bor dapat bermanfaat dengan baik :

NO URAIAN ATURAN BERSAMA SUMUR BOR


1 Tidak membuang sampah di area sumur bor, wajib menjaga kebersihan
lingkungan.
2 Setiap warga yang mengambil air, wajib membayar iuran listrik yang suda
di sepakati bersama.
3 Mengambil air sesuai jadwal yang suda di sepakati bersama
4 Iuran warga yang suda di sepakati perbulanya rp 20.000 harus wajib di
setor kepada pengurus Blok
5 Petugas Blok wajib melakukan Evaluasi setiap kegiatan sumur Bor sebulan
sekali
6 Biaya perawatan diantaranya: mesin pompa, filter, pipa air, token listrik
akan di kelola oleh petugas Blok

2.11 Program Kerja KPP IPAL Komunal Lokasi RT002/RW004 Kelurahan Tanjuung Ria

NO Uraian Program Kerja KPP HENATAJE Kelurahan Tanjuung Ria

1 Penguatan KPP oleh BKM dan tim Kotaku/Kelurahan


2 Sosialisasi pemanfataan Ipal Komunal kepada warga RT oleh KPP didampingi Kotaku/BKM
3 Sosialisasi PHBS dari Puskesmas
4 Rapat pembahasan penetapan iuran warga oleh KPP bersama BKM
5 Sosialisasi STBM oleh Dinas Kesehatan
6 Praktek CTPS dari Puskesmas
7 Pemeliharaan rutin Fasilitas Ipal oleh Kelurahan KPP
8 Evaluasi pemanfaatan dana iuran oleh BKM dan Apara kelurahan
9 Evaluasi pengoperasian Ipal Komunal
10 Penambahan Bakteri Bengkel KPP
11 Penyedotan
12 Penambahan SR
13 Pembersihan lokasi sumur, lantai sekeliling sumur dan drainase.
14 Selalu rutin mengecek bagian-bagian sumur bor yang mudah aus dan berkarat, untuk menjaga
kerusakan atau macet ataupun pipa yang mungkin bocor.
15 Selalu mengontrol area disekitar titik pengeboran, jangan sampai ada sumber pencemar yang
Kemungkinan bisa masuk, meresap ke titik sumber air sumur bor yang digunakan.
16 Dicek secara fisik kualitas airnya (bau, rasa, warna dan pH) secara periodik 2-3 hari sekali oleh
sanitarian.

LOGO
KELURAHAN

ANGGARAN DASAR (AD) / ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


KELOMPOK PEMANFAAT & PEMELIHARAN (KPP)
KELURAHAN TANJUNG RIA KECAMATAN JAYAPURA UTARA
KOTA JAYAPURA
PROVINSI PAPUA
TAHUN 2020
ANGGARAN DASAR (AD)
KELOMPOK PEMANFAAT & PEMELIHARAN (KPP) HENATAJE
KELURAHAN TANJUNG RIA Kecamatan JAYAPURA UTARA
KOTA JAYAPURA

PEMBUKAAN

Pembangunan infrastruktur pada permukiman kumuh di lokasi sasaran NSUP, diharapkan


dapat memberikan dampak langsung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat secara
berkesinambungan. Infrastruktur yang telah dibangun diharapkan tidak hanya memberikan manfaat
jangka panjang bagi warga tetapi juga dapat memperluas jangkauan manfaat secara berkelanjutan.

Selain faktor kualitas konstruksi yang dihasilkan, faktor-faktor penting yang mempengaruhi
keberlanjutan fungsi suatu infrastruktur agar melampaui dari umur rencana adalah pengelolaan.
Pengelolaan yang dimaksud adalah kegiatan operasional dan pemeliharaan yang dikelola oleh
lembaga pengelola yang mempunyai program kerja termasuk rencana pembiayaan. Pengelola
kegiatan operasional dan pemeliharaan infrastruktur hasil pembangunan NSUP dilaksanakan oleh
Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP).

Keberlanjutan suatu kegiatan operasional dan pemeliharaan infrastruktur sangat tergantung


pada kinerja KPP dalam menjalankan program kerja yang efisien dan efektif. Keberhasilan KPP
menyelenggarakan kegiatan operasional dan pemeliharaan infrastruktur sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor baik dalam penyusunan rencana kerja maupun dalam pelaksanaannya. KPP dinilai
berhasil dalam mewujudkan keberlanjutan infrastruktur, dapat dicirikan dengan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Infrastruktur berfungsi dengan baik dan terjaga kualitasnya;
2. Infrastruktur dapat dioperasikan/dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang (minimal sesuai
dengan umur rencana);
3. Melembaganya KPP di tingkat masyarakat, termasuk pelibatan kaum perempuan;
4. Terbangunnya kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah, organisasi lain dan swasta;
5. Terwujudnya penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan secara mandiri oleh penerima
manfaat dalam menjalankan program kerja termasuk aspek pembiayaan;
6. Dapat memperluas jangkauan manfaat dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, maka penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan


infrastruktur yang dibangun melalui NSUP akan mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat
dan kemitraan yang berorientasi pada peningkatan kualitas permukiman kumuh. Aspek tersebut
dirumuskan sejak tahap penyusunan program kerja dan pada tahap pelaksanaan kegiatan operasional
dan pemeliharaan, serta tahap pengembangannya.
Visi KPP HENATAJE Fasilitasi yang Ber-Kualitas, Ber-dedikasi tinggi dan Profesional
untuk  Masyarakat dan Pemda di lokasi sasaran dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan
masyarakat di daerah perkotaan melalui perbaikan dan pencegahan permukiman kumuh dengan cara
pembangunan berbasis masyarakat dan partisipasi pemerintah daerah.
Misi KPP HENATAJE adalah :
1. Meningkatkan efektifitas dan kapabilitas organisasi.
2. Memanfaatkan dan memfungsikan BKM yang telah dibentuk berkolaborasi dengan
stakeholders untuk perbaikan dan pencegahan permukiman kumuh;
3. Memanfaatkan dan memfungsikan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) untuk
kesinambungan kualitas infrastruktur permukiman;
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LINGKUP PELAYANAN

Pasal 1
KPPHENATAJE
Organisasi ini bernama Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE”

Pasal 2
Tempat Kedudukan
Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” berkedudukan di Tanjung Ria, Kecamatan
Jayapura Utara, Kabupaten/Kota Jayapura

Pasal 3
Lingkup Pelayanan
Lingkup pelayanan Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” meliputi [sebutkan lokasi
pelayanan] yang tersebar di Tanjung Ria.

BAB II
AZAS, PRINSIP, TUJUAN & TUGAS KPP

Pasal 4
Azas & Landasan
Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” berazaskan kebersamaan dan berlandaskan
kepada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Pasal 5
Tujuan KPP
Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” ini bertujuan memberdayakan seluruh potensi
masyarakat melalui :
• Mendukung terwujudnya Pola Hidup Bersih & Sehat
• Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi kumuh
• Terselenggaranya pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai mutu
• Terselenggaranya pemanfaatan prasarana & sarana yang sesuai dengan fungsinya
• Terselenggaranya pemeliharaan prasarana & sarana secara berkelanjutan
• Mendukung terwujudnya kota bebas kumuh yang dimulai dari lingkungannya dengan kolaborasi
berbagai pihak

Pasal 6
Tugas & Fungsi KPP
Tugas & Fungsi KPP “HENATAJE”, adalah:
1) Mensosialisasikan perilaku pola hidup bersih & sehat di masyarakat secara terus menerus
2) Menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi
kumuh
3) Memantau pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai
mutu
4) Menyusun program kerja pemanfaatan & pemeliharaan prasarana & sarana
5) Mensosialisasikan program kerja pemanfaatan & pemeliharaan prasarana & sarana
6) Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana &
sarana yang berkelanjutan
7) Mengembangkan prasarana & sarana untuk memperluas jangkauan pelayanan/manfaat
8) Memberikan dukungan dalam pencapaian kota bebas kumuh dimulai dari lingkungannya dengan
kolaborasi berbagai pihak

BAB III
RUANG LINGKUP (CAKUPAN PENANGANAN KEGIATAN)

Pasal 7
Ruang Lingkup Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” meliputi cakupan penanganan
kegiatan operasional & pemeliharaan sarana IPAL RT002-RW004 dan SUMUR BOR ( RT007-
RW004,RT002-RW005,RT 001-RW006, RT001-RW005 )Kelurahan Tanjung Ria.

BAB IV
KEANGGOTAAN / PENGGUNA PRASARANA

Pasal 8
Keanggotaan
Anggota Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” adalah semua warga pemanfaat
sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Tanjung Ria.

Pasal 9
Hak dan Kewajiban
Setiap Anggota Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” mempunyai hak dan kewajiban
yang sama. Rincian hak dan kewajiban anggota diuraikan dalam ART.

BAB V
RAPAT ANGGOTA PENGGUNA PRASARANA

Pasal 10
Rapat Anggota
Kekuasaan tertinggi Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” ada pada rapat anggota.

Pasal 11
Rapat anggota terdiri dari rapat Triwulanan yang di Hadiri seluruh Pengurus, dan Rapat Setiap Enam
Bulan sekali yang dihadiri seluruh Anggota Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “ HENATAJE” dan
rapat luar biasa yang dilakukan apabila diperlukan.
Pasal 12
Rapat anggota Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” dinyatakan syah apabila dihadiri
skurang-kurangnya 50% + 1 dari jumlah anggota.

BAB VI
KEPENGURUSAN

Pasal 13
Syarat-Syarat Kepengurusan
Pengurus Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” dipilih dari dan oleh anggota dalam
musyawarah/rapat anggota, dengan syarat-syarat pengurus diatur dalam ART.

Pasal 14
Susunan Pengurus
Pengurus Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” terdiri dari:

1. Tim Pembina:
• Camat/Kasi Pembangunan kecamatan
• Lurah/Kepala Desa

2. Susunan Pengurus Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE”:


Ketua : FELISA PAISEI,SIP
Sekretaris & Bendahara : 1. SELFINA CORINA SERNAY, S.Sos
2. YUSTINUS FANULENNE,SH
a. Penanggung Jawab Blok 4 SUMUR BOR RT01/RW06 : BPK ALIMIN
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : MARDINO MAIPON
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : IBU LINA ANSANAI
 Koordinator Bidang SARPRAS ( SUMUR BOR ) 3. : Bapak ANDO HUSEN
a. Penanggung Jawab Blok 5. SUMUR BOR RT01/RW05 : RAHMAN NOVAL WATIMENA
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : SYAIFUL
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : IBU RASMIN
a. Penanggung Jawab Blok 6. SUMUR BOR RT02/ RW05 : IDRUS SANGAJI
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : ISAK RAWEYAI
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : AGUSTIN NUBOBA/ THOMAS NUBOBA
 Koordinator Bidang SARPRAS ( SUMUR BOR ) 4. : IBU NASATEKAY
d. Penanggung Jawab Blok 5. SUMUR BOR RT07/RW04 : ALI SAID
e. Petugas Teknik SUMUR BOR : ANTON
f. Petugas Keuangan SUMUR BOR : ROSVINA
 Koordinator Bidang SARPRAS ( IPAL ) : BPK.YOTAM AYOMI
a. Penanggung Jawab Blok 7. IPAL KOMUNAL : DAYON AYOMI
b. Petugas Teknik IPAL : BUANERGIS
c. Petugas Keuangan IPAL : NOVELIA

1. Tim Pembina
• Memberikan pembinaan kepada pengurus KPP dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi KPP.
• Memberikan arahan dan pertimbangan dalam penyusunan rencana kegiatan KPP.
• Memantau dan mengevaluasi kinerja KPP dalam rangka pembinaan.
• Memberi pendampingan kepada pengurus KPP dalam rangka peningkatan kinerja KPP.

2. Rapat Anggota
Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi
• Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
• Menetapkan pengurus
• Mengangkat dan memberhentikan pengurus
• Menetapkan program kerja

3. Ketua
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi sesuai peraturan organisasi serta program
kerja yang telah diputuskan bersama. Antara lain mencakup tugas:
• Mengkoordinir Pengurus KPP
• Mengundang dan menyelenggarakan Rapat-rapat rutin atau Musyawarah
• Berkoordinasi secara rutin dengan BKM
• Menerima hasil serah terima prasarana & sarana dari BKM
• Melakukan kerjasama kemitraan dengan pemerintah kelurahan, Dinas/Instansi terkait dan pihak
swasta atau lainnya guna meningkatkan pembiayaan pemeliharaan atau pengembangan
layanan prasarana.
• Mendorong peningkatan kesadaran dan kontribusi warga untuk melakukan pemeliharaan
prasarana.
• Bersama seluruh pengurus membuat laporan baik secara berkala maupun Pertanggungjawaban
Kegiatan KPP;
• Bersama seluruh pengurus, mensosialisasikan kegiatan-kegiatan pemeliharaan, khususnya
kepada warga penerima manfaat;
• Bersama seluruh pengurus menyusun draft peraturan dasar, program kerja KPP dan rencana
pendanaan P&P untuk disosialisasikan dan penyepakatan dalam musyawarah warga.
• Penetapan peraturan dasar, program kerja KPP dan rencana pendanaan P&P dilakukan dalam
Rapat Anggota.
4. Sekretaris atau Bagian Administrasi
Melaksanakan kegiatan administrasi umum/ketatausahaan P&P, antara lain mencakup :
• Menyiapkan surat menyurat
• Mengarsip surat masuk dan surat keluar
• Menyimpan dan memelihara dokumen/dokumentasi kegiatan
• Membuat notulen rapat/ musyawarah warga penerima manfaat
• Menginventarisasi anggota atau warga penerima manfaat
• Mencatat keluar masuknya keuangan setiap bidang prasarana & sarana.

5. Koordinator Bidang Prasarana & Sarana


Bertugas mengelola kegiatan P&P untuk bidang prasarana & sarana masing-masing pada setiap
blok (tingkat RT) dan melaporkan setiap perkembangan kondisi prasarana/sarana yang ada secara
berkala maupun insidentil jika keadaan mendesak kepada anggota di bloknya masing-masing.
Cakupan wilayah kerja Koordinator Bidang bisa 1 (satu) blok atau lebih.

6. Ketua Blok
Bertugas mengelola kegiatan P&P untuk bidang prasarana & sarana masing-masing pada setiap
blok (tingkat RT) dan melaporkan setiap perkembangan kondisi prasarana/sarana yang ada secara
berkala maupun insidentil kepada Koordinator Bidang. Cakupan wilayah kerja Ketua Blok hanya
pada satu RT. Ketua Blok dibantu oleh Petugas Tekns dan Petugas Keuangan untuk setiap bidang
prasarana & sarana masing-masing. Untuk menjalankan prinsip transparansi, maka Ketua Blok
harus menyampaikan laporan pelaksanaan & keuangan kepada warga pemanfaat/anggota secara
berkala.

7. Petugas Teknik
• Monitoring dan inventarisasi kondisi prasarana;
• Menyusun rencana kebutuhan, biaya dan jadwal pemeliharaan & perbaikan prasarana;
• Menggerakan dan mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan oleh warga;
• Melaporkan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan pemeliharaan kepada Ketua Blok
• Mendokumentasikan kegiatan pemeliharaan..

8. Petugas Keuangan
• Mencatat dan membuat laporan keuangan penyelenggaraan pemanfaatan & pemeliharaan
setiap prasarana & sarana di masing-masing blok
• Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
• Melaporkan laporan keuangan kepada Ketua Blok.
• Mengarsipkan seluruh laporan.

9. Anggota
• Mendapatkan informasi, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi yang sama dalam setiap
kegiatan;
• Mentaati aturan pemanfaatan & pemeliharaan yang sudah ditetapkan
• Mengikuti rapat/pertemuan/musyawarah yang dilakukan pengurus KPP;
• Melaksanakan/terlibat aktif dalam setiap kegiatan pemeliharaan yang dilakukan;
• Mendukung terlaksananya program kerja KPP dan pencapaian visi & misi KPP
• Membangun kebersamaan, kekompakan dan suasana yang kondusif;
• Secara rutin membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan bersama;
• Memberikan kontribusi/keswadayaan lainnya untuk pemeliharaan prasarana & sarana sesuai
kebutuhan.
BAB VII
PEMBINAAN

Pasal 15
1) Tim Pembina Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” adalah Pemerintah Daerah dari
SKPD terkait, yang di Ketuai oleh Asisten II Sekretaris Daerah bidang Ekonomi dan Pembangunan.
2). Anggota Tim Pembina adalah SKPD terkait yang terdiri dari Bappeda, Dinas PU, BPMD dan Dinas
Kesehatan. Pelaksanaan kegiatan pembinaan dikoordinasikan oleh BAPPEDA.

BAB VIII
PENGELOLAAN KEGIATAN PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN

Pasal 16

Pengelolaan kegiatan pemanfaatan & pemeliharaan sarana & prasarana dilakukan oleh KPP
HENATAJE.

BAB IX
PEMBIAYAAN PEMANFAATAN & PEMELIHARAAN

Pasal 17
Sumber Pembiayaan Kegiatan Pemanfaatan & Pemeliharaan Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP)
“HENATAJE”diperoleh dari:
1) Kontribusi Warga Pemanfaat
2) Bantuan Pemerintah
3) Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat
4) Pengembangan Potensi Prasarana

BAB X
PELAPORAN & EVALUASI

Pasal 18
1) Mekanisme pertanggungjawaban melalui rapat anggota yang dilakukan enam bulan sekali dalam
setahun.
2) Pelaporan kegiatan KPP dilakukan oleh ketua KPP kepada anggota dan Tim Pembina.
BAB XI
PEMBUBARAN

Pasal 19
1) Pembubaran KPP dilakukan apabila pengelolaan kegiatan KPP tidak sesuai lagi dengan tujuan
yang telah disepakati.
2) Mekanisme pembubaran KPP diusulkan oleh dua per tiga anggota melalui rapat anggota luar
biasa.

BAB XII
SANGSI

Pasal 20
Penerapan sanksi melalui mekanisme Rapat Anggota dan diputuskan secara musyawarah.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 21
1). Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” yang ditetapkan dan disyahkan
oleh rapat anggota.
2). AD ini dapat diubah berdasarkan keputusan rapat anggota.
3). AD ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di: Tanjung Ria, Jayapura


Utara, Kota Jayapura
[tgl, bln, thn]
Pada Tanggal: 12 Februari 2020
ANGGARAN RUMAH TANGGA

KELOMPOK PEMANFAAT & PEMELIHARA (KPP) “HENATAJE”

BAB I

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LINGKUP PELAYANAN


Pasal 1

1) KPP ini bernama HENATAJE

2) KPP HENATAJE berkedudukan di kelurahan Tanjung Ria dan mempunyai lingkup pelayanan di
[sebutkan lokasi pelayanan] yang tersebar di kelurahan Tanjung Ria
BAB II

TUJUAN DAN TUGAS

Pasal 2

Tujuan dibentuknya KPP

Tujuan dibentuknya KPP HENATAJE, adalah:

• Mendukung terwujudnya Pola Hidup Bersih & Sehat

• Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi kumuh

• Terselenggaranya pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai mutu

• Terselenggaranya pemanfaatan prasarana & sarana yang sesuai dengan fungsinya

• Terselenggaranya pemeliharaan prasarana & sarana secara berkelanjutan

• Mendukung terwujudnya kota bebas kumuh yang dimulai dari lingkungannya dengan kolaborasi
berbagai pihak
Pasal 3

Tugas & Fungsi KPP

Tugas & Fungsi KPP HENATAJE, adalah:

1) Mensosialisasikan perilaku pola hidup bersih & sehat di masyarakat secara terus menerus

2) Menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi
kumuh

3) Memantau pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai
mutu

4) Menyusun program kerja pemanfaatan & pemeliharaan prasarana & sarana

5) Mensosialisasikan program kerja pemanfaatan & pemeliharaan prasarana & sarana

6) Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana & sarana
yang berkelanjutan
7) Mengembangkan prasarana & sarana untuk memperluas jangkauan pelayanan/manfaat

8) Memberikan dukungan dalam pencapaian kota bebas kumuh dimulai dari lingkungannya dengan
kolaborasi berbagai pihak
BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA


Pasal 4

Hak Anggota

a. Hak memilih dan dipilih.

b. Hak mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan.

c. Hak untuk mengikuti kegiatan KPP dan untuk memperoleh fasilitas organisasi.

d. Hak membela diri.

e. Lain-lain
Pasal 5

Kewajiban Anggota

a. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi.

b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi


Pasal 6

Setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam hal:

1. Menyatakan pendapat

2. Memberikan suara

3. Lain-Lain
BAB IV

KEPENGURUSAN

Pasal 7

1. Tim Pembina:

• Asiten II Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan

• Kepala Bappeda Kabupaten/Kota

• Kepala Dinas PU Kabupaten/Kota

• Kepala BPMD Kabupaten/Kota

• Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


2. Susunan Pengurus Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE”:

Ketua : FELISA PAISEI,SIP


Sekretaris & Bendahara : 1. SELFINA CORINA SERNAY, S.Sos
2. YUSTINUS FANULENNE,SH
a. Penanggung Jawab Blok 4 SUMUR BOR RT01/RW06 : BPK ALIMIN
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : MARDINO MAIPON
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : IBU LINA ANSANAI
 Koordinator Bidang SARPRAS ( SUMUR BOR ) 3. : Bapak ANDO HUSEN
a. Penanggung Jawab Blok 5. SUMUR BOR RT01/RW05 : RAHMAN NOVAL WATIMENA
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : SYAIFUL
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : IBU RASMIN
a. Penanggung Jawab Blok 6. SUMUR BOR RT02/ RW05 : IDRUS SANGAJI
b. Petugas Teknik SUMUR BOR : ISAK RAWEYAI
c. Petugas Keuangan SUMUR BOR : AGUSTIN NUBOBA/ THOMAS NUBOBA
 Koordinator Bidang SARPRAS ( SUMUR BOR ) 4. : IBU NASATEKAY
d. Penanggung Jawab Blok 5. SUMUR BOR RT07/RW04 : ALI SAID
e. Petugas Teknik SUMUR BOR : ANTON
f. Petugas Keuangan SUMUR BOR : ROSVINA
 Koordinator Bidang SARPRAS ( IPAL ) : BPK.YOTAM AYOMI
a. Penanggung Jawab Blok 7. IPAL KOMUNAL : DAYON AYOMI
b. Petugas Teknik IPAL : BUANERGIS
c. Petugas Keuangan IPAL : NOVELIA

Pasal 8

Pemilihan kepengurusan KPP HENATAJE dilakukan dengan cara pemilihan langsung dan Masa
Kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.

Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya dapat ditempati oleh
anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus.
Pasal 9

Hak dan kewajiban pengurus adalah mengetahui semua bentuk penerimaan dan penggunaan dana
serta wajib memberikan laporan kepada seluruh anggota sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-
masing.
BAB V

KEUANGAN
Pasal 10

Sumber pembiayaan berasal dari kontribusi warga pemanfaat melalui iuran/retribusi maupun dari
bantuan pihak-pihak lain yang tidak mengikat dan hasil dari pengembangan usaha produktif
Pasal 11

Pembukuan dibuat oleh bendahara secara rutin setiap akhir bulan untuk pembukuan terkait
penerimaan dan pengeluaran dana dan dilaporkan kepada anggota melalui rapat anggota enam
bulanan.
BAB VI

PROGRAM DAN RENCANA KERJA


Pasal 12

Penyusunan dan Penetapan Program dan Rencana Kerja di lakukan dengan cara rapat anggota dengan
cara melibatkan semua anggota KPP HENATAJE.
Pasal 13
Masa Berlaku Program dan Rencana Kerja selama 1 tahun.
BAB VII

RAPAT ANGGOTA
Pasal 14

Rapat anggota dilakukan dalam jangka waktu enam bulan sekali.


BAB VIII

SANKSI
Pasal 15

Penerapan sanksi melalui mekanisme Rapat Anggota dan diputuskan secara musyawarah.

BAB IX

PERTANGGUNG JAWABAN DAN PELAPORAN


Pasal 16

Mekanisme pertanggungjawaban melalui rapat anggota yang dilakukan enam bulan sekali dalam
setahun
Pasal 17

Pelaporan kegiatan KPP dilakukan oleh Ketua KPP kepada anggota dan Tim Pembina
BAB X

PENUTUP
Pasal 18

Tata cara dan penetapan perubahan ART dilakukan dengan cara musyawarah bersama seluruh anggota
KPP [HENATAJE
Pasal 19

ART ini mulai berlaku pada tangal, bulan dan tahun ditetapkan.

Ditetapkan :di tanjung Ria,kotaJayapur,provinsi


papua

Pada tanggal: 12 Februari 2020

Pengurus KPP HENATAJE

Ketua Sekretaris

[ FELISA PAISEI,SIP] SELFINA CORINA SERNAY, S.Sos

Mengetahui:

Ketua Tim Pembina KPP HENATAJE


IPAL KOMUNAL RT002-RW004
Pencemaran air limbah sebagai salah satu dampak pembangunan di berbagai bidang disamping
memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Selain itu peningkatan pencemaran lingkungan juga
diakibatkan dari meningkatnya jumlah penduduk beserta aktifitasnya. Limbah yang berbentuk cair yang
tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta
makhluk hidup lainnnya.
Upaya pencegahan timbulnya pencemaran lingkungan dan bahaya yang diakibatkannya serta yang akan
menyebabkan kerugian sosial ekonomi, kesehatan dan lingkungan, maka harus ada pengelolaan secara
khusus terhadap limbah tersebut agar bisa dihilangkan atau dikurangi sifat bahayanya. Selain itu, perlu
diusahakan metode pengelolaan yang ramah lingkungan sertapengawasan yang benar dan cermat oleh
berbagai pihak
Demi menjaga infrastruktur yang di bangun maka di bentuklah KPP dengan harapan bahwa
infrastruktur yang di bangun bisa di manfaat sesuai dengan umur perencanaan

2. SUMUR BOR ( RT007-RW004,RT002-RW005,RT 001-RW006, RT001-RW005 )


Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah program yang konsisten dengan isue-isue kumuh
permukiman. Kriteria kumuh tersebut dapat dilihat dari 7 (Tujuh) + 1 (Satu) Aspek kumuh yaitu: Kondisi
Bangunan, Kondisi Jalan Lingkungan, kondisi Drainase Lingkungan, Kondisi Penyediaan Air Bersih, Kondisi
Pengelolaan Persampahan, Kondisi Pengelolaan Air Limbah, kondisi Pengamanan Kebakaran, dan Ruang
Terbuka Publik.
Merujuk pada aspek kumuh tersebut di atas, Kelurahan Tanjung Ria Tahun 2019 masih memiliki
permasalahan Air Bersih yang lumayan tinggi, kondisi tersebut dikarenakan belum tuntas
penanganannya pada Tahun 2018. Selain itu, masyarakat memang masih memiliki kendala – kendala di
lapangan seperti memiliki akses ke jaringan PDAM namun air sangat terbatas , jikalaupun ada akses
kapasitas air minum tidak mencukupi, sehingga sebagian msyarakat yang tidak memiliki akses langsung
Air Bersih harus rela membeli per jerigen dan menggunakan air sumur gali yang kualitasnya sangat tidak
layak pakai.
Mengingat Air Bersih merupakan salah satu hal yang penting bagi masyarakat, permasalahan Air Bersih
juga menjadi target pemerintah untuk ditunaskan hingga pada Tahun 2019. Selain itu, kebutuhan akan
Akses Air Bersih juga ditunjang melalui data yang akurat melalui pemetaan di lapangan. Oleh karena hal
itulah Program KOTAKU sedikit menitikberatkan perencanaan Tahun 2019 pada pemenuhan Akses Air
Bersih bagi masyarakat.
Demi menjaga infrastruktur yang dibangun tetap terpelihara dengan baik, telah dibentuk Kelompok
Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Kelurahan Tanjung Ria. Para anggotanya adalah warga masyarakat di
lokasi kegiatan dan kepala lingkungan pemerintah setempat.
Perawatan dan pemeliharan yang di lakukan KPP diantaranya;
 Teknis Pemeliharaan
o Pemeliharaan rutin:
Pembersihan lokasi sumur, lantai sekeliling sumur dan drainase.
Selalu rutin mengecek bagian-bagian sumur bor yang mudah aus dan berkarat, untuk menjaga
kerusakan atau macet ataupun pipa yang mungkin bocor.
Selalu mengontrol area disekitar titik pengeboran, jangan sampai ada sumber pencemar yang
Kemungkinan bisa masuk, meresap ke titik sumber air sumur bor yang digunakan.
Dicek secara fisik kualitas airnya (bau, rasa, warna dan pH) secara periodik 2-3 hari sekali oleh
sanitarian.
o Pemeliharaan berkala:
Perbaikan lantai sumur 1 thn sekali.
 Pemeliharaan insidentil
o Perbaikan pagar jika terjadi kerusakan.
o Pengurasan lumpur atau
o Rehabilitasi sumur dalam.
o Perbaikan pompa.

DOKUMENTASI PEMELIHARAAN DAN PEMANFAATAN


Rapat Evaluasi KPP

Anda mungkin juga menyukai