Puji syukur kami Panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha pengasih dan maha penyanyang atas
berkat dan rahmat kepada kami sehingga Kami dapat menyusun Best Practice ini dan dapat
terselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Best Practice merupakan laporan
uraian hasil pengalaman nyata Kelompok Penerima dan pemanfaat ( KPP) dalam
memecahkan masalah yang dijumpai sesuai dengan tujuan pemanfaatan dan pemeliharaan
dan memiliki nilai bermanfaatan baik bagi KPP sebagai pengelolah di Lingkungan kelurahan
Tanjung Ria. Best practice juga berisi tentang struktur KPP,Aturan bersama dan Program
kerja KPP dan AD KPP.
Penyusunan Best Practice ini dapat terselesaikan tentunya tidak terlepas adanya bantuan dari
berbagai pihak, rekan-rekan BKM,Fasilitator dan Aparat Kelurahan yang telah memberikan
motivasi dan arahan dalam pendampingan kegiatan KPP dalam melaksanakan tugas dan
tanggung Jawab KPP terutama dalam penyusunan Best Praktis KPP
Kami menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan di dalamnya Seperti pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak.Sehingga,
saran, dan kritikan dapat menjadikan penulis untuk lebih baik, demi kesempurnaan
penyusunan Best Practice selanjutnya. Terima kasih.
Jayapura,………2020
Penyusun
Kota Jayapura
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Pendahuluan
o Profil Kelurahan
o Investasi kegiatan melalui dana BPM 2019
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tinggal di kawasan Permukiman yang bersih, sehat dan bebas Kumuh merupakan dambaan
setiap masyarakat di Kelurahan Tanjung Ria, hal ini tentunya menjadi tanggung jawab semua
warga di Kelurahan Tanjung Ria untuk bersama-sama dan bersatu padu membangun
Kawasan Permukiman yang diimpikan, peran serta masyarakat menjadi kunci keberhasilan
dalam program Pembangunan ini, dimana Pemerintah Daerah berperan sebagai NAHKODA.
Di Kelurahan Tanjung Ria yang menjadi permasalahan (issue kompleks) terkait dengan
indikator kumuh adalah antara lain: Kondisi Bangunan (28,74%), Air Bersih (19,61%), Sanitasi
(23,44%) dan Pengelolaan persampahan (55,44%).
Kita tahu bahwa permasalahan kawasan permukiman Kumuh merupakan permasalahan yang
tidak mudah untuk diselesaikan. Dalam RPJMN 2015-2019 disebutkan bahwa salah satu
sasaran pembangunan kawasan permukiman adalah tercapainya pengentasan permukiman
Kumuh Perkotaan menjadi 0 (nol) hektar melalui gerakan yang dikenal dengan istilah 100-0-
100, dengan pengertian 100% Sanitasi Layak untuk masyarakat, 0 Ha Pemasalahan Kumuh
dan 100% masyarakat terlayani kebutuhan Air Bersih.
Untuk mencapai sasaran tersebut, Ditjen Cipta Karya meginisiasi Pembangunan dengan cara
KOLABORASI untuk mewujudkan Permukiman layak huni melalui Program KOTAKU (Kota
Tanpa Kumuh). Dimana tujuan dari program ini adalah meningkatkan akses terhadap
infrastruktur dan Pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung
terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
KPP adalah suatu kelompok yang mempunyai tuga dan tanggung Jawab dalam merawat dan
memelihara setiap kegiatan yang di bangun agar berfungsi sesuai dengan fungsinya dan
memiliki umur pemakaian lebih lama.
Tahap Persiapan
Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Keberlanjutan.
Tahapan tersebut dapat berulang secara dalam kurun waktu tertentu mengikuti tahapan
kegiatan perencanaan pembangunan regular.
Untuk kegiatan Operasional dan Pemeliharaan ( OP) yang sekaraang menjadi Pemanfaat
dan Pemelihara ( P&P ), berada di tahapan berkelanjutan.
Kegiatan menerus dan berkala ini akan dilaksanakan dari mulai tahap persiapan sampai ke
keberlanjutan sesuai dengan kebutuhan. Operasional dan pemeliharaan terhadap kegiatan
social, ekonomi, dan infrastruktur yang telah dibangun akan dilaksanakan secara menerus.
Agar permukiman dapat terus ditingkatkan kualitasnya maka perlu terus menerus dilakukan
proses Pengembangan dan inovasi kegiatan Permukiman.
2.2 TUJUAN PEMANFAATAN & PEMELIHARAAN PRASARANA.
Tidak ada dana pemerintah untuk membiayai pemeliharaan, dana pemerintah dipergunakan
untuk membangun prasarana dan sarana.
Ketentuan kelompok, tertulis dan menjadi aturan kerja kelompok yang saling ditaati;
KETUA KPP
FELISA PAISEI,SIP
Program Kotaku berinvestasi membangun Ipal Komunal sebagai bagian dari kebutuhan
warga untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di
tahun 2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar
bangunan Ipal dapat selalu difungsikan :
10 Iuran yang suda di sepakati senilai Rp 20.000 wajib di setorkan kepada pengurus
Blok.
Program Kotaku berinvestasi membangun Sumur Bor sebagai bagian dari kebutuhan warga
untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di tahun
2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar bangunan
Sumur Bor dapat bermanfaat dengan baik :
NO URAIAN ATURAN BERSAMA SUMUR BOR
1 Tidak di perbolehkan ada warga yang memakai alkon pribadi untuk
mengambil air dari sumur bor, karna setiap penerima manfaat suda
pembagian airnya sesuai dengan yang suda disepakati.
2 Warga wajib menjaga kebersihan di lokasi sumur bor
3 Yang dengan segaja merusak pipa air akan di berikan sanksi keras oleh
pengurus Blok dan RT dilokasi tersebut
4 Iuran yang suda disepakati senilai rp 25.000, berbulannya tidak bisa di
naikan secara sepihak oleh petugas Blok ataupun warga sendiri. Harus
melalui rapat bersama warga
5 Pengurs Blok wajib membuka rekening dengan spesimen 3 (tiga) orang di
bank
6 Pengurus Blok wajib melakukan evaluasi terkait kegiatan Blok setiap bulan.
Program Kotaku berinvestasi membangun Sumur Bor sebagai bagian dari kebutuhan warga
untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di tahun
2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar bangunan
Sumur Bor dapat bermanfaat dengan baik :
Program Kotaku berinvestasi membangun Sumur Bor sebagai bagian dari kebutuhan warga
untuk mengatasi permasalahan indicator sanitasi layak menuju target 100-0-100 di tahun
2019, maka dari itu dalam pengelolaanya diperlukan aturan bersama warga agar bangunan
Sumur Bor dapat bermanfaat dengan baik :
2.11 Program Kerja KPP IPAL Komunal Lokasi RT002/RW004 Kelurahan Tanjuung Ria
LOGO
KELURAHAN
PEMBUKAAN
Selain faktor kualitas konstruksi yang dihasilkan, faktor-faktor penting yang mempengaruhi
keberlanjutan fungsi suatu infrastruktur agar melampaui dari umur rencana adalah pengelolaan.
Pengelolaan yang dimaksud adalah kegiatan operasional dan pemeliharaan yang dikelola oleh
lembaga pengelola yang mempunyai program kerja termasuk rencana pembiayaan. Pengelola
kegiatan operasional dan pemeliharaan infrastruktur hasil pembangunan NSUP dilaksanakan oleh
Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP).
Pasal 1
KPPHENATAJE
Organisasi ini bernama Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE”
Pasal 2
Tempat Kedudukan
Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” berkedudukan di Tanjung Ria, Kecamatan
Jayapura Utara, Kabupaten/Kota Jayapura
Pasal 3
Lingkup Pelayanan
Lingkup pelayanan Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” meliputi [sebutkan lokasi
pelayanan] yang tersebar di Tanjung Ria.
BAB II
AZAS, PRINSIP, TUJUAN & TUGAS KPP
Pasal 4
Azas & Landasan
Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” berazaskan kebersamaan dan berlandaskan
kepada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Pasal 5
Tujuan KPP
Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” ini bertujuan memberdayakan seluruh potensi
masyarakat melalui :
• Mendukung terwujudnya Pola Hidup Bersih & Sehat
• Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi kumuh
• Terselenggaranya pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai mutu
• Terselenggaranya pemanfaatan prasarana & sarana yang sesuai dengan fungsinya
• Terselenggaranya pemeliharaan prasarana & sarana secara berkelanjutan
• Mendukung terwujudnya kota bebas kumuh yang dimulai dari lingkungannya dengan kolaborasi
berbagai pihak
Pasal 6
Tugas & Fungsi KPP
Tugas & Fungsi KPP “HENATAJE”, adalah:
1) Mensosialisasikan perilaku pola hidup bersih & sehat di masyarakat secara terus menerus
2) Menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi
kumuh
3) Memantau pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai
mutu
4) Menyusun program kerja pemanfaatan & pemeliharaan prasarana & sarana
5) Mensosialisasikan program kerja pemanfaatan & pemeliharaan prasarana & sarana
6) Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana &
sarana yang berkelanjutan
7) Mengembangkan prasarana & sarana untuk memperluas jangkauan pelayanan/manfaat
8) Memberikan dukungan dalam pencapaian kota bebas kumuh dimulai dari lingkungannya dengan
kolaborasi berbagai pihak
BAB III
RUANG LINGKUP (CAKUPAN PENANGANAN KEGIATAN)
Pasal 7
Ruang Lingkup Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” meliputi cakupan penanganan
kegiatan operasional & pemeliharaan sarana IPAL RT002-RW004 dan SUMUR BOR ( RT007-
RW004,RT002-RW005,RT 001-RW006, RT001-RW005 )Kelurahan Tanjung Ria.
BAB IV
KEANGGOTAAN / PENGGUNA PRASARANA
Pasal 8
Keanggotaan
Anggota Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” adalah semua warga pemanfaat
sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Tanjung Ria.
Pasal 9
Hak dan Kewajiban
Setiap Anggota Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” mempunyai hak dan kewajiban
yang sama. Rincian hak dan kewajiban anggota diuraikan dalam ART.
BAB V
RAPAT ANGGOTA PENGGUNA PRASARANA
Pasal 10
Rapat Anggota
Kekuasaan tertinggi Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” ada pada rapat anggota.
Pasal 11
Rapat anggota terdiri dari rapat Triwulanan yang di Hadiri seluruh Pengurus, dan Rapat Setiap Enam
Bulan sekali yang dihadiri seluruh Anggota Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “ HENATAJE” dan
rapat luar biasa yang dilakukan apabila diperlukan.
Pasal 12
Rapat anggota Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” dinyatakan syah apabila dihadiri
skurang-kurangnya 50% + 1 dari jumlah anggota.
BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 13
Syarat-Syarat Kepengurusan
Pengurus Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” dipilih dari dan oleh anggota dalam
musyawarah/rapat anggota, dengan syarat-syarat pengurus diatur dalam ART.
Pasal 14
Susunan Pengurus
Pengurus Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” terdiri dari:
1. Tim Pembina:
• Camat/Kasi Pembangunan kecamatan
• Lurah/Kepala Desa
1. Tim Pembina
• Memberikan pembinaan kepada pengurus KPP dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi KPP.
• Memberikan arahan dan pertimbangan dalam penyusunan rencana kegiatan KPP.
• Memantau dan mengevaluasi kinerja KPP dalam rangka pembinaan.
• Memberi pendampingan kepada pengurus KPP dalam rangka peningkatan kinerja KPP.
2. Rapat Anggota
Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi
• Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
• Menetapkan pengurus
• Mengangkat dan memberhentikan pengurus
• Menetapkan program kerja
3. Ketua
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi sesuai peraturan organisasi serta program
kerja yang telah diputuskan bersama. Antara lain mencakup tugas:
• Mengkoordinir Pengurus KPP
• Mengundang dan menyelenggarakan Rapat-rapat rutin atau Musyawarah
• Berkoordinasi secara rutin dengan BKM
• Menerima hasil serah terima prasarana & sarana dari BKM
• Melakukan kerjasama kemitraan dengan pemerintah kelurahan, Dinas/Instansi terkait dan pihak
swasta atau lainnya guna meningkatkan pembiayaan pemeliharaan atau pengembangan
layanan prasarana.
• Mendorong peningkatan kesadaran dan kontribusi warga untuk melakukan pemeliharaan
prasarana.
• Bersama seluruh pengurus membuat laporan baik secara berkala maupun Pertanggungjawaban
Kegiatan KPP;
• Bersama seluruh pengurus, mensosialisasikan kegiatan-kegiatan pemeliharaan, khususnya
kepada warga penerima manfaat;
• Bersama seluruh pengurus menyusun draft peraturan dasar, program kerja KPP dan rencana
pendanaan P&P untuk disosialisasikan dan penyepakatan dalam musyawarah warga.
• Penetapan peraturan dasar, program kerja KPP dan rencana pendanaan P&P dilakukan dalam
Rapat Anggota.
4. Sekretaris atau Bagian Administrasi
Melaksanakan kegiatan administrasi umum/ketatausahaan P&P, antara lain mencakup :
• Menyiapkan surat menyurat
• Mengarsip surat masuk dan surat keluar
• Menyimpan dan memelihara dokumen/dokumentasi kegiatan
• Membuat notulen rapat/ musyawarah warga penerima manfaat
• Menginventarisasi anggota atau warga penerima manfaat
• Mencatat keluar masuknya keuangan setiap bidang prasarana & sarana.
6. Ketua Blok
Bertugas mengelola kegiatan P&P untuk bidang prasarana & sarana masing-masing pada setiap
blok (tingkat RT) dan melaporkan setiap perkembangan kondisi prasarana/sarana yang ada secara
berkala maupun insidentil kepada Koordinator Bidang. Cakupan wilayah kerja Ketua Blok hanya
pada satu RT. Ketua Blok dibantu oleh Petugas Tekns dan Petugas Keuangan untuk setiap bidang
prasarana & sarana masing-masing. Untuk menjalankan prinsip transparansi, maka Ketua Blok
harus menyampaikan laporan pelaksanaan & keuangan kepada warga pemanfaat/anggota secara
berkala.
7. Petugas Teknik
• Monitoring dan inventarisasi kondisi prasarana;
• Menyusun rencana kebutuhan, biaya dan jadwal pemeliharaan & perbaikan prasarana;
• Menggerakan dan mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan oleh warga;
• Melaporkan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan pemeliharaan kepada Ketua Blok
• Mendokumentasikan kegiatan pemeliharaan..
8. Petugas Keuangan
• Mencatat dan membuat laporan keuangan penyelenggaraan pemanfaatan & pemeliharaan
setiap prasarana & sarana di masing-masing blok
• Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
• Melaporkan laporan keuangan kepada Ketua Blok.
• Mengarsipkan seluruh laporan.
9. Anggota
• Mendapatkan informasi, pelayanan dan kesempatan berpartisipasi yang sama dalam setiap
kegiatan;
• Mentaati aturan pemanfaatan & pemeliharaan yang sudah ditetapkan
• Mengikuti rapat/pertemuan/musyawarah yang dilakukan pengurus KPP;
• Melaksanakan/terlibat aktif dalam setiap kegiatan pemeliharaan yang dilakukan;
• Mendukung terlaksananya program kerja KPP dan pencapaian visi & misi KPP
• Membangun kebersamaan, kekompakan dan suasana yang kondusif;
• Secara rutin membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan bersama;
• Memberikan kontribusi/keswadayaan lainnya untuk pemeliharaan prasarana & sarana sesuai
kebutuhan.
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 15
1) Tim Pembina Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” adalah Pemerintah Daerah dari
SKPD terkait, yang di Ketuai oleh Asisten II Sekretaris Daerah bidang Ekonomi dan Pembangunan.
2). Anggota Tim Pembina adalah SKPD terkait yang terdiri dari Bappeda, Dinas PU, BPMD dan Dinas
Kesehatan. Pelaksanaan kegiatan pembinaan dikoordinasikan oleh BAPPEDA.
BAB VIII
PENGELOLAAN KEGIATAN PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN
Pasal 16
Pengelolaan kegiatan pemanfaatan & pemeliharaan sarana & prasarana dilakukan oleh KPP
HENATAJE.
BAB IX
PEMBIAYAAN PEMANFAATAN & PEMELIHARAAN
Pasal 17
Sumber Pembiayaan Kegiatan Pemanfaatan & Pemeliharaan Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP)
“HENATAJE”diperoleh dari:
1) Kontribusi Warga Pemanfaat
2) Bantuan Pemerintah
3) Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat
4) Pengembangan Potensi Prasarana
BAB X
PELAPORAN & EVALUASI
Pasal 18
1) Mekanisme pertanggungjawaban melalui rapat anggota yang dilakukan enam bulan sekali dalam
setahun.
2) Pelaporan kegiatan KPP dilakukan oleh ketua KPP kepada anggota dan Tim Pembina.
BAB XI
PEMBUBARAN
Pasal 19
1) Pembubaran KPP dilakukan apabila pengelolaan kegiatan KPP tidak sesuai lagi dengan tujuan
yang telah disepakati.
2) Mekanisme pembubaran KPP diusulkan oleh dua per tiga anggota melalui rapat anggota luar
biasa.
BAB XII
SANGSI
Pasal 20
Penerapan sanksi melalui mekanisme Rapat Anggota dan diputuskan secara musyawarah.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 21
1). Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP) “HENATAJE” yang ditetapkan dan disyahkan
oleh rapat anggota.
2). AD ini dapat diubah berdasarkan keputusan rapat anggota.
3). AD ini berlaku sejak ditetapkan.
BAB I
2) KPP HENATAJE berkedudukan di kelurahan Tanjung Ria dan mempunyai lingkup pelayanan di
[sebutkan lokasi pelayanan] yang tersebar di kelurahan Tanjung Ria
BAB II
Pasal 2
• Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi kumuh
• Terselenggaranya pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai mutu
• Mendukung terwujudnya kota bebas kumuh yang dimulai dari lingkungannya dengan kolaborasi
berbagai pihak
Pasal 3
1) Mensosialisasikan perilaku pola hidup bersih & sehat di masyarakat secara terus menerus
2) Menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan agar tidak menjadi
kumuh
3) Memantau pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai
mutu
6) Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana & sarana
yang berkelanjutan
7) Mengembangkan prasarana & sarana untuk memperluas jangkauan pelayanan/manfaat
8) Memberikan dukungan dalam pencapaian kota bebas kumuh dimulai dari lingkungannya dengan
kolaborasi berbagai pihak
BAB III
Hak Anggota
c. Hak untuk mengikuti kegiatan KPP dan untuk memperoleh fasilitas organisasi.
e. Lain-lain
Pasal 5
Kewajiban Anggota
a. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi.
1. Menyatakan pendapat
2. Memberikan suara
3. Lain-Lain
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 7
1. Tim Pembina:
Pasal 8
Pemilihan kepengurusan KPP HENATAJE dilakukan dengan cara pemilihan langsung dan Masa
Kepengurusan selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.
Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya dapat ditempati oleh
anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus.
Pasal 9
Hak dan kewajiban pengurus adalah mengetahui semua bentuk penerimaan dan penggunaan dana
serta wajib memberikan laporan kepada seluruh anggota sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-
masing.
BAB V
KEUANGAN
Pasal 10
Sumber pembiayaan berasal dari kontribusi warga pemanfaat melalui iuran/retribusi maupun dari
bantuan pihak-pihak lain yang tidak mengikat dan hasil dari pengembangan usaha produktif
Pasal 11
Pembukuan dibuat oleh bendahara secara rutin setiap akhir bulan untuk pembukuan terkait
penerimaan dan pengeluaran dana dan dilaporkan kepada anggota melalui rapat anggota enam
bulanan.
BAB VI
Penyusunan dan Penetapan Program dan Rencana Kerja di lakukan dengan cara rapat anggota dengan
cara melibatkan semua anggota KPP HENATAJE.
Pasal 13
Masa Berlaku Program dan Rencana Kerja selama 1 tahun.
BAB VII
RAPAT ANGGOTA
Pasal 14
SANKSI
Pasal 15
Penerapan sanksi melalui mekanisme Rapat Anggota dan diputuskan secara musyawarah.
BAB IX
Mekanisme pertanggungjawaban melalui rapat anggota yang dilakukan enam bulan sekali dalam
setahun
Pasal 17
Pelaporan kegiatan KPP dilakukan oleh Ketua KPP kepada anggota dan Tim Pembina
BAB X
PENUTUP
Pasal 18
Tata cara dan penetapan perubahan ART dilakukan dengan cara musyawarah bersama seluruh anggota
KPP [HENATAJE
Pasal 19
ART ini mulai berlaku pada tangal, bulan dan tahun ditetapkan.
Ketua Sekretaris
Mengetahui: