Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NUZULUL QUR’AN

DI SUSUN :
O
L
E
H
KELOMPOK: VI
 ADINDA NUR PRATIWI
 NURSUSILAWATI TAHAWALI

PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS FEBI
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt.yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami. Solawat serta salam tetap kami jujungkan kepada sang Refolusioner Nabi
agung Muhammad SAW.yang telah membawa kita dari zaman yang penuh ilmu ini.
Makalah yang berisikan tentang NUZULUL QUR’AN ini kami susun guna memenuhi
tugas, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan dari kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimah kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penususunan makalah ini dari awal samapai akhir baik yang secara langsung maupun tdk
langsung.semoga Allah Swt senantiasa meridhoi segala Ikhtiar kita.Aamiin…
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. PENGERTIAN NUZULUL QUR’AN……………………………………
B. TAHAP-TAHAP TURUNNYA AL-QUR’AN..........................................
C. HIKMAH TURUNNYA AL-QUR’AN SECARA BERANGSUR-
ANGSUR.......................................................................................................

BAB III PENUTUP………………………………………………………………


A. KESIMPULAN……………………………………………………………
B. SARAN........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Al-Qur’an adalah kitab suci kita umat islam dan menjadi sumber ajaran Islam yang
pertama dan utama yang harus kita imani dan aplikasikan dalam kehidupan kita agar kita
memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Didalam al-qur’an sendiri banyak sekali pelajaran
hidup yang dapat kita kaji.

Tetapi sebelum kita mempelajari al-Qur’an lebih dalam lagi, alangkah baiknya kita
berkenalan dengan al-Qur’an dahulu yaitu dengan mengetahui tentang turunya al-Qur’an,
bagaimana proses & tahapan al-Qur’an bisa ada di bumi ini, dan apa saja hikmah yang
tekandung didalam turunya al-Qur’an yang bertahap-tahap.

Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana Al Qur`an itu bisa ada di muka bumi ini,
agar menambah keteguhan iman kita kepada kitab Allah SWT dan tetap pada ajaran Islam yang
benar. Apabila kita tidak mengetahui sejarah turunya al-qur’an, maka kecenderungan
mengulangi sejarah seperti masa lalu ketika terjadinya pemalsuan al-Qur’an pada masa-masa
awal Islam akan terjadi lagi. Apalagi mengingat sekarang ini bebas dan maraknya ajaran-ajaran
“sak penake dewe” yang bermunculan. banyak hal yang mesti kita ketahui tentang al-Qur’an.

Dari sinilah makalah ini kami susun dengan harapan agar kita semua semakin mengenali
al-Qur’an, semakin cinta kepada al-qur’an dan semakin memperkaya ilmu pengetahuan kita
khususnya tentang Nuzulul Qur’an.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu nuzulul qur’an?

2. Tahap-tahap dan proses turunya al-Qur’an?

3. Apa hikmanya al-Qur’an itu turun secara berangsur-angsur?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN NUZULUL QUR’AN

Secara etimologis Nuzulul Qur’an terdapat dua kata yaitu kata Nuzul dan Al-Qur’an. .
Pada dasarnya ”Nuzul” itu mempunyai arti turunnya suatu benda dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Sedangkan Al-Qur’an yaitu firman allah yang telah diturunkan melalui
malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya adalah ibadah.

Sejarah terjadinya peristiwa Nuzul al-Qur’an terjadi pada malam jum’at, 17 Ramadhan,
di Gua Hira tahun ke-14 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peristiwa itu dikisahkan dalam
sebuah firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat: 185, yang artinya “Ramadhan yang padanya
diturunkan Al-Qur’an, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan yang
menjelaskan petunjuk serta menjelaskan perbedaan antara yang benar dan yang salah” (QS. Al-
Qur’an:185)

2.2 Tahap-tahap dan Proses turunya al-Qur’an

Menyambung pengertian tentang nuzulul qur’an diatas dalam proses turunnya al-Qur’an
ini sebenarnya pendapat ulama berbeda-beda, tapi secara garis besar dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu:

1. Pendapat pertama menyatakan bahwa al-qur’an diturunkan sekeligus. Pandangan ini


berdasarkan dalil-dalil:

“sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada malam lailatul qadar”


(QS.Al-Qadar: 1).

“sesungguhnya kami telah menurunkan (al-Qur’an) pada suatu malam yang


diberjahi.” (QS.Al-Dukhan: 3).

2. Pendapat kedua melihat bahwa pendapat pertama ini bertentangan dengan kenyataan
historis yang menunjukan bahwa al-Qur’an diturunkan selama kurang lebih 23 tahun,
oleh karenanya mayoritas ulama berpendapat bahwa dua ayat tersebut menjelaskan
awal mula turunya al-Qur’an secara keseluruhan di bulan romadhon ke lauh mahfudz,
kemudian jibril as menurunkan al-Qur’an kepada nabi saw sesuai kejadian dan
peristiwa selama kurang lebih 23 tahun.

Untuk memperjelas pendapat yang terakhir tadi kami juga bersependapat bahwa al-
Qur’an itu diturunkan secara berangsur-angsur yang terdiri dari 30 juz 6666 ayat dan 114 suroh,
diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan malaikat jibril selama 22 tahun 2 bulan
22 hari.

Dalam proses pewahyuannya terdapat beberapa cara untuk menyampaikan wahyu yang
dibawa Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad, diantaranya :

 Malaikat Jibril memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi. Dalam hal ini, Nabi tidak
melihat sesuatu apapun, hanya merasa bahwa wahyu itu sudah berada di dalam kalbunya.
Mengenai hal ini, Nabi mengatakan: Ruhul Qudus mewahyukan ke dalam kalbuku (QS.
asy-syura).

 Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi menjadi seorang lelaki yang mengucapkan
kata-kata kepadanya sehingga Nabi mengetahui dan dapat menghafal kata-kata itu.

 Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincingnya lonceng. Cara ini dirasakan paling
berat bagi Nabi. Kadang pada keningnya berkeringat, meskipun turunnya wahyu di
musim dingin. Kadang unta Baginda Nabi terpaksa berhenti dan duduk karena merasa
berat bila wahyu turun ketika Nabi sedang mengendarai unta.

 Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang laki-laki, tetapi benar-
benar sebagaimana rupa aslinya (QS. an-Najm:13-14).

Adapun tahap tahap turunya al-qur’an ada 3 tahap, yaitu :

1. Tahap pertama, Al-Qur’an diturunkan atau ditempatkan di Lauh Mahfudh, yakni


suatu tempat di mana manusia tidak bisa mengetahuinya secara pasti. Hal ini
sebagaimana diisyaratkan dalam QS Al-Buruj : 21-22.

Artinya : Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur’an yang mulia, yang
(tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
Penjelasan mengenai sejak kapan Al-Qur’an ditempatkan di Lauh Mahfudh, dan
bagaimana caranya adalah merupakan hal-hal gaib yang menjadi bagian keimanan dan
tidak ada yang mampu mengetahuinya selain dari Allah swt. Dalam konteks ini Al-
Qur’an diturunkan secara sekaligus maupun secara keseluruhan. Hal ini di dasarkan pada
dua argumentasi. Pertama: Karena lahirnya nash pada ayat 21-22 surah al-Buruj
tersebut tidak menunjukkan arti berangsur-angsur. Kedua: karena rahasia/hikmah
diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur tidak cocok untuk tanazul tahap
pertama tersebut. Dengan demikian turunnnya Al-Qur’an pada tahap awal, yaitu di Lauh
Fahfudz dapat dikatakan secara sekaligus dan tidak berangsur-angsur.

2. Tahap kedua, Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul `Izzah di Sama’ al-
Dunya (langit dunia), yakni setelah Al-Qur’an berada di Lauh Mahfudh, kitab Al-Qur’an
itu turun ke Baitul `Izzah di langit dunia atau langit terdekat dengan bumi ini. Banyak
isyarat maupun penjelasannya dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits Nabi SAW. antara
lain sebagai berikut dalam Surat Ad-Dukhan ayat 1-6 :

Artinya: Ha-Mim. Demi Kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang
memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu)
urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,
sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui (QS Ad-Dukhan 1-6).

Hadis riwayat Hakim dari Sa`id Ibn Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi Muhammad saw
bersabda: Al-Qur’an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu diletakkan di Baitul Izzah
dari langit dunia, kemudian mulailah Malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi
Muhammad saw.

Hadis riwayat al-Nasa’i, Hakim dan Baihaki dari Ibnu Abbas ra. Beliau berkata: Al-
Qur’an itu diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar, kemudian
setelah itu diturunkan sedikit demi sedikit selama duapuluh tahun.

3. Tahap ketiga, Al-Qur’an turun dari Baitul-Izzah di langit dunia langsung kepada Nabi
Muhammad SAW., yakni setelah wahyu Kitab Al-Qur’an itu pertama kalinya di
tempatkan di Lauh Mahfudh, lalu keduanya diturunkan ke Baitul Izzah di langit dunia,
kemudian pada tahap ketiga Al-Qur’an disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad
saw dengan melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dalam hal ini antara lain tersebut dalam
QS Asy-Syu`ara’ : 193-194, Al-Furqan :32 sebagai berikut:

Artinya : Ia (Al-Qur’an) itu dibawa turun oleh Ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi
peringatan (Asy-Syu`ara’: 193-194).

Artinya : Berkatalah orang-orang kafir, mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan


kepadanya sekali turun saja. Demikianlah supaya Kami perbuat hatimu dengannya dan
Kami (menurunkan) dan membacakannya kelompok demi kelompok (Al-Furqan ayat 32).

2.3 Hikmah yang tekandung dalam penurunan al-Qur’an secara berangsur-angsur.

Hikmah diturunkanya Al-Qur’an secara berangsur-angsur itu sangat banyak manfaatnya,


baik bagi pribadi nabi Muhammad SAW, masyarakat arab ketika masa Al-qur’an diturunkan
maupun bagi umat setelah masa sahabat.

Adapun hikmah turunya Al-Qur’an secara berangsur-angsur bagi pribadi nabi


Muhammad SAW adalah :

1. Menepis keraguan hati nabi Muhammad SAW akan kebenaran wahyu yang
diterimanya (QS.Yunus : 20).

2. Menghilangkan kegelisahan yang sering dihadapi nabi Muhammad SAW ketika lama
tidak menerima wahyu.

3. Memberikan kekuatan kepada nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tekanan dan
intimidasi orang-orang Quraisy.
4. Meneguhkan hati nabi Muhammad SAW dengan mencerikan kisah-kisah nabi
sebelumnya.

Sedangkan manfaat bagi masyarakat arab ketika masa al-Qur’an diturunkan adalah untuk
:

1. Mempermudah sahabat dalam menghafalkan, memamahami, dan mengamalkan al-


Qur’an.

2. Merubah tradisi secara bertahap sehingga tidak terjadi kejutan dan loncatan tradisi
yang dapat mengakibatkan masyarakat antipati terhadap ajaran al-Qur’an.

Sementara manfaat turunya alqur’an berangsur-angsur bagi umat setelah masa sahabat
adalah untuk :

1. Memermudah memahami tahapan-tahapan penetapan hukum.

2. Memepermudah mengetahui turunnya ayat al-qur’an sehingga dapat diketahui mana


ayat yang tergolong dalam makiyah dan yang madaniyah.

3. Mempermudah mengetahui nasikh dan mansyukh.


BAB III

PENUTUP

3.2 KESIMPULAN

Nuzulul Qur’an adalah proses turunnya firman dari Allah SWT melalui malaikat jibril
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat, pedoman dan petunjuk kepada hambanya.
Yang terdiri dari 30 juz 6666 ayat dan 114 suroh, yang diturunkan secara berangsur-angsur dan
bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Adapun tahapannya yaitu : 1.) Al-Qur’an diturunkan
atau ditempatkan di Lauh Mahfudh, 2.) Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul
`Izzah di Sama’ al-Dunya (langit dunia), 3.) Al-Qur’an turun dari Baitul-Izzah di langit
dunia langsung kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam penurunan al-Qur’an yang dilakukan secara berangsur-angsur memiliki banyak manfaat
baik bagi pribadi nabi Muhammad SAW, bagi sahabat dan masyarakat saat masa al-Qur’an
maupun bagi masyarakat setelah al-Qur’an.

3.3 SARAN

Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami dengan
adanya tulisan ini bisa menjadikan kita lebih mengenali al-Qur’an, dan bisa menambah kecintaan
kita terhadap al-Qur’an, Kususnya pada pelajaran ulumul Qur’an nanti kita bisa lebih
menikmatinya dengan nyaman karna telah berkenalan dengan al-Qur’an.

Demi kesempurnaan makalah ini Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaaca.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-karim

al-Isfahaniy, Al-Raghib. 1982. al-Mufradat fi aAlfadz Alqur’an al-Karim. Beirut: Darul-Fikr.

al-‘Azrqoni, Muhammad ‘Abd. 1988. Mahahil Irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an, jilid I. Beirut: Darul-Fikr.

ibn Zakariya, Abi al-Hussein Ahmad Ibn Faris. Maqoyis al-Lughoh. Beirut: Dar al-‘Ilm Li al-Malayyin,
t.t.

Zenrif, MF. 2008. Sintesis Paradigma Studi Al-Qur’an. Malang: UIN-Malang Press.

Anda mungkin juga menyukai