Anda di halaman 1dari 4

FOGING

No.Dokumen

No.Revisi
SOP Tanggal
Terbit
Halaman 1/2

UPK
PUSKESMAS Rusnaini, SKM MPH
BANJAR NIP. 19810907 200501 1 008
SERASAN

1. Pengertian Kegiatan pemberantasan nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue


(DBD) disuatu wilayah dengan hasil penyelidikan Epidemiologi positif
menggunakan inteksida dengan bentuk asap dengan radius 100 meter
sebanyak 2 siklus dengan interval 1 minggu
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memutus mata rantai penularan DBD dan
mencegah terjadinya KLB dilokasi tempat tinggal penderita atau
bangunan atau tempat-tempau umum berpotensi terjadinya DBD lebih
lanjut.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPK PUSKESMAS BANJAR SERASAN Nomor
: 440/12/II/SOP.UKM/Pusk-BS/2018 tentang Kebijakan Standard
Operating Procedures (SOP) Upaya Kesehatan Masyarakat Di UPK
PUSKESMAS BANJAR SERASAN
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1116/Menkes/Sk/VIII/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
2. Undang- Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Buku Pedoman Pengendalian DBD Kementerian Kesehatan RI P2PL
tahun 2012
4. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Dirjen Bina Upaya
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar tahun 2015
5. Prosedur 1. Penanggungjawab program mempersiapkan alat-alat untuk
pelaksanaan fooging berupa :
1. Surat Tugas
2. Jadwal Fooging
3. Laporan PE
4. Blangko Fooging
5. ATK
6. Alat Fooging dan Bahan Bakar Minyak
2. Penanggungjawab program kesehatan lingkungan Mendapat
laporan dari masyarakat atau lainnya
3. Penanggungjawab program kesehatan lingkungan melaporkan
kepada Kepala Puskesmas dan lintas sektoral terkait untuk
melaksanakan P.E
4. Penanggungjawab program kesehatan lingkungan memastikan
kasus DBD ditempat yang memberikan laporan dan memastikan
jadwal fooging
5. Penanggungjawab program kesehatan lingkungan dan petugas
integrasi menyiapkan surat tugas dan menghubungi kader fooging
6. Penanggungjawab program kesehatan lingkungan dan petugas
integrasi memberikan penyuluhan persiapan fooging
7. Penanggungjawab program kesehatan lingkungan dan petugas
integrasi Mempersiapkan alat dan bahan Fooging

1/2
8. Petugas interasi dan kader fooging Mencampurkan insektisida
sesuai dengan dosis yang ditentukan dalam pelarut menggunakan
gelaskan ukur yang sudah disediakan dan pasyikan inteksida
tercampur rata
9. Petugas interasi dan kader fooging Memasukkan BBM kedalam
tangka bahan bakar dan memastikannya mesin terisi penuh sampai
pelaksanaan fooging
10. Petugas interasi dan kader fooging Memasukkan inteksida yang sdh
dilarutkan kedalam tangki inteksida dan menutupnya dengan rapat
11. Petugas interasi dan kader fooging Memastikan bagian bagian
mesin seperti seperti pipa larutan, tabung pengasap, tutup tangki
bahan bakar, tangki inteksida terpasang dengan benar serta
kencangkan mur dan baut
12. Petugas interasi dan kader fooging mengHidupkan mesin fooging
dengan memompa dan mengatur kran bensin secukupnya, apabila
medsin dalam keadaan baik maka mesin akan hidup
13. Petugas interasi dan kader fooging menunggu beberapa saat mesin
hidup dengan sempurna dan buka kran larutan inteksida maka
larutan akan mengalir segera tersembur dalam bentuk asap
14. Petugas interasi dan kader fooging melakukan Pengisapan dimulai
dari rumah bagian belakang kedepan dan untuk rumah yang
bertingkat dimulai dari atas dan dilakukan radius 100 meter dari
rumah pesertaSelanjutnya diluar jangan melawan arah angina, jika
berlawanan arah angina dengan arah penyemprot , moncong
mesin fooging diarahkan kebelakang dengan sudut <30 derajat
(hamper sejajar dengan permukaan tanah)
15. Setelah Selesai Petugas interasi dan kader foogng semua bagian
yang terkena larutan harus dibersihkan dan kosongkan tangki
bahan bakar serta tangki inteksida dan biarkan mesin dingin
16. Petugas interasi dan kader fooging melaksanakan Pengasapan
dilakukan 2 siklus dengan interval waktu 5-7 hari.
17. Petugas integrasi dan kader fooging membuat laporan kegiatan dan
melaporkan kepada Penanggungjawab program kesehatan
lingkungan dan kepala Puskesmas serta dinas kesehatan
6. Hal-hal yg per- 1. Fooging dilakukan jika ada kasus
lu diperhatikan 2. Penentuan Fogging Setelah ada Hasil PE
3. Kader Fooging Selalu Menggunakan APD
7. Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Penanggungjawab Program Kesehatan Lingkungan
3. Petugas Integrasi
4. Kelurahan
5. RT/ RW
6. Kader Fooging
8. Dokumen ter- 1. Dokumentasi Kegiatan
kait 2. Laporan PE
3. Buku Penyampaian Informasi
4. Laporan Hasil Kegiatan

9 . Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

2/2
FOGGING
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1/2
DAFTAR
UPK TILIK
PUSKESMAS
BANJAR
SERASAN

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
Apakah Penanggungjawab program kesehatan
lingkungan mempersiapkan alat alat untuk fooging
1.
beerupa surat tugas,jadwal,laporan PE,blangko fooging
dan alat fooging ?
2. Apakah Penanggungjawab program kesehatan
lingkungan Mendapat laporan dari masyarakat atau
lainnya?
3. Apakah Penanggungjawab program kesehatan
lingkungan melaporkan kepada Kepala Puskesmas
untuk melaksanakan P.E?
4. Apakah Penanggungjawab program kesehatan
lingkungan memastikan kasus DBD ditempat yang
memberikan laporan dan memastikan jadwal fooging?
5. Apakah Penanggungjawab program kesehatan
lingkungan dan petugas integrasi menyiapkan surat
tugas dan menghubungi kader fooging?
6. Apakah Penanggungjawab program kesehatan
lingkungan dan petugas integrasi memberikan
penyuluhan persiapan fooging?
7. Apakah Penanggungjawab program kesehatan
lingkungan dan petugas integrasi Mempersiapkan alat
dan bahan Fooging?
8. Apakah Petugas interasi dan kader fooging
Mencampurkan insektisida sesuai dengan dosis yang
ditentukan dalam pelarut menggunakan gelaskan ukur
yang sudah disediakan dan pastikan insektisida
tercampur rata?
9. Apakah Petugas interasi dan kader fooging Memasukkan
BBM kedalam tangka bahan bakar dan memastikannya
mesin terisi penuh sampai pelaksanaan fooging?
10. Apakah Petugas interasi dan kader fooging Memasukkan
inteksida yang sdh dilarutkan kedalam tangki insektisida
dan menutupnya dengan rapat?
11. Apakah Petugas integrasi dan kader fooging Memastikan
bagian bagian mesin seperti seperti pipa larutan, tabung
pengasap, tutup tangki bahan bakar, tangki inteksida
terpasang dengan benar serta kencangkan mur dan
baut?
12. Apakah Petugas interasi dan kader fooging
mengHidupkan mesin fooging dengan memompa dan
mengatur kran bensin secukupnya, apabila medsin dalam
keadaan baik maka mesin akan hidup?

1/2
13. Apakah Petugas interasi dan kader fooging menunggu
beberapa saat mesin hidup dengan sempurna dan buka
kran larutan inteksida maka larutan akan mengalir segera
tersembur dalam bentuk asap?
14. Apakah Petugas integrasi dan kader fooging melakukan
Pengasapan dimulai dari rumah bagian belakang
kedepan dan untuk rumah yang bertingkat dimulai dari
atas dan dilakukan radius 100 meter dari rumah
pesertaSelanjutnya diluar jangan melawan arah angin,
jika berlawanan arah angin dengan arah penyemprot ,
moncong mesin fooging diarahkan kebelakang dengan
sudut <30 derajat (hampir sejajar dengan permukaan
tanah)?
15. Apakah Setelah Selesai Petugas integrasi dan kader
fooging semua bagian yang terkena larutan harus
dibersihkan dan kosongkan tangki bahan bakar serta
tangki inteksida dan biarkan mesin dingin?
16. Apakah Petugas integrasi dan kader fooging
melaksanakan Pengasapan dilakukan 2 siklus dengan
interval waktu 5-7 hari?
17. Apakah Petugas integrasi dan kader fooging membuat
laporan kegiatan dan melaporkan kepada
Penanggungjawab program kesehatan lingkungan dan
kepala Puskesmas serta dinas kesehatan?

CR: …………………………………………%.

……………………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………
………)

2/2

Anda mungkin juga menyukai