PENDAHULUAN
1
penyidik IMF Ernesto Crivelly tahun 2016, dianalisa kembali oleh
Universitas PBB menggunakan database International Center for Policy
and Research (ICTD), dan International Center for Taxation and
Development (ICTD) terhadap perusahaan di 30 negara. Indonesia
menjadi peringkat 11 dari 30 negara dengan kerugian sekitar U$6,48
milliar akibat perusahaan yang melakukan penghindaran pajak. Praktik
penghindaraan pajak yang dilakukan perusahaan di Indonesia berdampak
pada penurunan pencapaian penerimaan pajak. Penurunan persentase
pencapaian penerimaan pajak dipicu oleh banyaknya perusahaan yang
melakukan penghindaran pajak. Pajak menjadi beban perusahaan karena
dapat mengurangi laba bersih. Oleh karena itu, melakukan penghindaran
pajak menjadi cara perusahaan untuk mengurangi pembayaran pajaknya
ke kas negara (Kurniasih & Sari, 2013). Pada awal tahun 2019 penerimaan
pajak dari sektor manufaktur tumbuh negatif. Padahal sektor ini
berkontribusi sebesar 20,8% terhadap penerimaan pajak tahun
sebelumnya. Penerimaan sektor manufaktur tercatat turun sebesar Rp
16,77 triliun atau 16,2% year on year.
2
2. Mengetahui bentuk penghidaran pajak pada perusahaan sektor
manufaktur.
1. Kegunaan Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi rekan lainnya
yang membutuhkan materi sejenis untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan
khususnya dibidang Manajemen Perpajakan.
2. Kegunaan Praktik
Bagi bidang Manajemen perpajakan, hasil penulisan dapat
dijadikan pedoman dan bahan evaluasi dan juga diharapkan dapat
digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui faktor dan bentuk dari
penghindaran pajak pada perusahaan sektor manufaktur.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
meyakinkan apakah suatu transaksi atau fenomena terkena pajak. Kalau
fenomena tersebut terkena pajak, apakah dapat diupayakan untuk
dikecualikan atau dikurangi jumlah pajaknya (PBS, 2013).
Menurut Erly Suandy, setidak-tidaknya terdapat 3 hal yang harus
diperhatikan dalam suatu perencanaan pajak :
1. Tidak melanggar ketentuan perpajakan
2. Secara bisnis masuk akal, karena perencanaan pajak merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari global strategy perusahaan baik jangka
panjang maupun jangka pendek.
3. Bukti – bukti pendukungnya memadai, contoh : agreement, invoice,
accounting treatment.
Dalam menyusun tax planning yang tidak melanggar aturan pajak,
paling tidak ada lima persyaratan yang harus dipenuhi :
1. Mengerti peraturan perpajakan atau peraturan yang terkait.
2. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam tax planning.
3. Harus dipahami karakkter usaha wajib pajak.
4. Memahami tingkat kewajaran transaksi yang diatur tax planning.
5. Tax planning harus didukung oleh kebijakan akuntansi dan didukung
bukti memadai, seperti faktur, perjanjian, dan sebagainya
5
Sedangkan menurut Mardiasmo (2016:11) penghindaran pajak (tax
avoidance) adalah tindakan yang tidak melanggar undang-undang
perpajakan dengan tujuan meringankan beban pajak. Oleh karena itu,
penghindaran pajak tidak dianggap salah dalam rangka untuk mengurangi,
menghindari, meringankan beban pajak selama tidak melanggar undang-
undang yang berlaku.
6
fasilitas-fasilitas yang menunjang usaha mereka. Hal ini harus sesuai
dengan keuntungan yang akan mereka dapatkan dan keringanan pajak
yang mereka peroleh. Biasanya, hal ini jarang terjadi. Yang terjadi
hanya pada pengusaha yang baru membuka usaha, atau perusahaan
yang akan membuka cabang baru. Mereka membuka cabang baru di
tempat yang tarif pajaknya lebih rendah.
3. Penghindaran Pajak Secara Yuridis
Perbuatan dengan cara sedemikian rupa sehingga perbuatan-perbuatan
yang dilakukan tidak terkena pajak. Biasanya dilakukan dengan
memanfaatkan kekosongan atau ketidakjelasan undang-undang. Hal
inilah yang memberikan dasar potensial penghindaran pajak secara
yuridis. Contoh:
1. Penetapan pajak khusus untuk tempat dansa umum di Belanda.
Pemerintah negeri Belanda menetapkan pajak khusus untuk tempat
dansa umum. Karena pengenaan pajak ini, keuntungan pengusaha
jadi berkurang. Untuk menghindari hal ini, mereka mengubah
status tempat dansa umum tersebut menjadi tempat dansa khusus
anggota yang keanggotaannya terbuka untuk umum. Dengan
demikian, mereka terbebas dari pengenaan pajak untuk tempat
dansa umum.
2. Di Belanda dan di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda,
pemilik bioskop menyediakan sederet kursi gratis di barisan
terdepan khusus untuk wartawan. Dengan asumsi, setelah
menonton wartawan tersebut akan menulis review tentang film
tersebut dan memuat di koran/majalah mereka. Oleh pemerintah,
ini dianggap iklan gratis. Maka dari itu, diterapkanlah pajak untuk
kursi gratis tersebut. Pemilik bioskop menghindari pengenaan pajak
ini dengan cara mengenakan tarif masuk yang sangat murah khusus
untuk wartawan.
3. Di Indonesia, untuk pegawai diberi tunjangan beras (in natura).
Menurut undang-undang yang berlaku, hal ini tidak boleh
7
dibebankan sebagai biaya. Penghindarannya dengan cara:
perusahaan bekerjasama dengan yayasan dalam penyaluran
tunjangan ini. Perusahaan memberi uang kepada yayasan, dan
yayasan menyalurkannya ke pegawai dalam bentuk beras. Jadi,
pegawai tetap dapat beras dan hal itu dibebankan sebagai biaya
sehingga pajaknya berkurang.
8
2.3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Penghindaran Pajak pada
Perusahaan Manufaktur
Penghindaran pajak merupakan upaya untuk meminimalkan beban
pajak yang dilakukan oleh perusahaan yang salah satunya dipengaruhi
melalui kebijakan yang diambil oleh pemimpin perusahaan. Tak terkecuali
perusahaan manufaktur, banyak hal yang dapat mempengaruhi perusahaan
manufaktur dalam melakukan penghindaran pajak diantaranya adalah
Tingkat keuntungan atau Profitabilitas, Ukuran perusahaan dan Tanggung
Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Tingkat keuntungan atau Profitabilitas adalah salah satu indikator
kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan
yang ditunjukan pada seberapa besar laba yang dapat dihasilkan oleh
perusahaan pada periode tertentu (Ifanda, 2016). Tingkat keuntungan
diukur dengan rasio profitabilitas. Rasio Profitabilitas biasanya diukur
oleh Return on Assets (ROA) yang berguna untuk mengukur sejauh mana
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang
dimilikinya. Rasio Profitabilitas yang tinggi menunjukan bahwa
perusahaan mampu mendapatkan laba yang maksimal. Semakin tinggi
laba perusahaan maka semakin tinggi beban pajaknya. Hal ini mendorong
perusahaan untuk melakukan tindakan penghindaran pajak. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Yulyanah, dan Sri Yani Kusumastuti 2016,
Tingkat Keuntungan (ROA) berpengaruh positif terhadap penghindaran
pajak pada perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi
sub sektor makanan dan minuman periode 2013 sampai 2017 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semakin tinggi tingkat keuntungan
perusahaan maka semakin tinggi tingkat penghindaran pajaknya. Hasil
penelitiannya sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Putri
dan Putra, 2017.
Selain itu ada Ukuran perusahaan yang merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur.
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang menggambarkan besar
9
kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah
penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aktiva. Pada
umumnya, perusahaan dibagi menjadi 3 kategori yaitu perusahaan
besar, perusahaan sedang dan perusahaan kecil. Penentuan ukuran
perusahaan didasarkan kepada total asset perusahaan. Semakin besar
ukuran suatu perusahaan, maka akan memungkinkan perusahaan untuk
memanfaatkan celah-celah yang ada untuk melakukan tindakan tax
avoidance. Tax avoidance memiliki unsur-unsur kerahasiaan yang
mengurangi transparansi suatu perusahaan, oleh sebab itu sangat perlu
untuk ditetapkan tata kelola perusahaan yang baik. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Jasmine Ulfa 2017, ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). Semakin besar total aset
mengindikasikan semakin besar pula ukuran perusahaan, dan setiap
peningkatan ukuran perusahaan akan meningkatkan penghindaran pajak.
Hal tersebut dimungkinkan karena perusahaan yang besar mampu untuk
mengatur perpajakan dengan melakukan tax planning sehingga dapat
tercapai tax saving yang optimal. Hasil penelitiannya sejalan dengan hasil
penelitian Hardelia (2015).
Leverage juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
penghindaran pajak perusahaan manufaktur karena perusahaan
dimungkinkan menggunakan utang untuk memenuhi kebutuhan
operasional dan investasi perusahaan. Akan tetapi, utang akan
menimbulkan beban tetap (fixed rate of return) yang disebut dengan
bunga. Beban bunga merupakan biaya yang dapat dikurangkan (deductible
expense) terhadap penghasilan kena pajak sehingga menyebabkan laba
kena pajak perusahaan menjadi berkurang dan pada akhirnya akan
mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Eny Suprapti 2017, leverage
berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak , hasil penelitiannya
sejalan dengan (Waluyo et al, 2015) yang membuktikan leverage
berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
10
2.4 Bentuk Penghindaran Pajak pada Perusahaan Manufaktur
Penghidaran pajak yang dilakukan perusahaan manufaktur akan
memperhatikan pada celah-celah mana yang perusahaan tersebut miliki
untuk memperkecil jumlah pajak yang harus dibayar. Dengan begitu maka
aka nada berbagai bentuk dari penghindaran pajak yang dilakukan oleh
perusahaan manufaktur. Beberapa bentuk penghindaran pajak perusahaan
manufaktur diantaranya memanfaatkan prosedur penyusutan aset. Pada
kenyataannya, aset tidak mengalami penyusutan yang signifikan, atau
bahkan meningkat nilainya. Namun dengan memanfaatkan sistem tersebut,
perusahaan bisa menghindari kewajiban pajak yang menempel pada
pertambahan nilai aset yang dimiliki. Selain itu perusahaan bisa saja
sengaja membuat-buat transaksi bisnis untuk menghindari tanggung jawab
pajak. Secara praktis, transaksi ‘fiktif’ ini tidak memiliki signifikansi pada
proses bisnis yang dilakukan oleh pengusaha. Namun, dalam rangka
menghindari kewajiban pajak yang dimiliki transaksi ini sengaja dibuat
dan dicatatkan, serta dilaporkan untuk menghindari kewajiban pajak yang
seharusnya dimiliki.
Transfer Pricing merupakan bentuk penghindaran pajak yang
cukup populer dalam kalangan perusahaan karena banyak perusahaan
manufaktur tingkat multinasional yang tidak asing lagi dengan praktek
transfer pricing tersebut. Pada dasarnya transfer pricing adalah kegiatan
yang legal bila tidak merugikan negara, namun faktanya masih banyak
kegiatan transfer pricing yang merugikan neraga. Berikut adalah contoh
kasus transfer pricing perusahaan multinasional yang pernah terjadi seperti
kasus Google, Starbucks, dan Amazon. Starbucks Inggris misalnya
mempergunakan beberapa taktik untuk memanipulasi laba dengan
mentransfer keuntungan ke luar negeri. Taktik pertama adalah dengan
melakukan offshore licencing. Starbucks Inggris mengklaim bahwa
mereka tidak memiliki kekayaan intelektual atas lisensi resep, logo, dan
desain. Hak kekayaan intelektual tersebut dipegang oleh perusahaan asal
Belanda bernama Starbucks Coffee EMEA BV. Oleh karena itu, tiap tahun
11
Starbucks Inggris membayar biaya lisensi yang cukup besar padahal hal
tersebut dilakukan adalah untuk mentransfer keuntungan ke Belanda. Oleh
perusahaan Belanda, pemasukan dari Inggris itu tergolong royalti dan
dikenai pajak sangat kecil berdasarkan peraturan perpajakan Belanda.
Taktik yang kedua yang dilakukan Starbucks berkaitan dengan pembelian
kopi. Starbucks Inggris membeli bijih kopi dari unit Starbucks yang
berkedudukan di Swiss. Oleh karena itu, Starbucks Inggris mengeluarkan
biaya pembelian untuk bijih kopi tersebut. Padahal sesungguhnya apa yang
telah dilakukan Starbucks Inggris tersebut adalah cara mereka untuk
melakukan manajemen pajak perusahaan mereka. Oleh Starbucks Swiss,
transfer bijih kopi tersebut dikategorikan sebagai penjualan komoditas
dimana berdasarkan peraturan pajak Swiss hanya dikenai tarif 2%
(Saraswati dan Sujana 2017).
Selain transfer pricing yang menjadi cara populer untuk
penghindaran pajak, terdapat cara lain yang pernah juga menjadi kasus
besar di Indonesia adalah transaksi dengan melibatkan negara yang dikenal
sebagai tax heaven. Negara seperti ini memberikan banyak keringanan
pajak berbagai jenis pajak yang seharusnya dikenakan, sehingga
pengusaha tidak memiliki kewajiban pajak yang seharusnya dilaksanakan
jika bisnis tersebut dilakukan di Indonesia. Itulah beberapa bentuk
penghidaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur.
12
https://investasi.kontan.co.id/news/ini-penjelasan-bentoel-group-
tentang-dugaan-penghindaran-pajak
13
BAT memperoleh pinjaman yang berasal dari Jersey melalui
perusahaan di Belanda terutama untuk menghindari potongan pajak untuk
pembayaran bunga kepada non-penduduk. Indonesia menerapkan
pemotongan pajak tersebut sebesar 20%. Namun, karena ada perjanjian
dengan Belanda maka pajaknya menjadi 0%. Sementara itu, pinjaman asli
tidak langsung berasal dari perusahaan di Jersey karena Indonesia dan
Inggris tidak memiliki perjanjian serupa. Indonesia-Inggris memiliki
perjanjian dengan penetapan tarif pajak atas bunga sebesar 10%.
Dari strategi tersebut, Indonesia kehilangan pendapatan bagi negara
sebesar US$ 11 juta per tahun. Pasalnya, dari utang US$ 164 juta
Indonesia harusnya bisa mengenakan pajak 20% atau US$ 33 juta atau
US$ 11 juta per tahun. Dalam kasus tersebut ada perbedaan pandangan
antara lembaga Tax Justice Network dan PT Bentoel International
Investama Tbk dari keterangan diatas maka menurut saya perlu adanya
perundingan mengenai hal tersebut untuk mempertemukan dan
mendiskusikan hal-hal yang dimiliki oleh masing-masing entitas yaitu Tax
Justice Network dan PT Bentoel International Investama Tbk agar sama-
sama bisa ditelusuri untuk mencapai kepada kebenarannya agar tidak
merugikan pihak-pihak yang terkait.
14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menarik sebuah
kesimpulan bahwa penghindaran pajak merupakan kegiatan yang
diperkenankan bila tidak melanggar peraturan yang berlaku dan tidak
merugikan negara. Namun pada kenyataannya banyak perusahaan di
Indonesia termasuk perusahaan manufaktur kurang memperhatikan
peraturan yang ada, bahkan hanya fokus pada peminimalan jumlah pajak
yang dibayar.
3.2 Saran
Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga masih
diperlukan tambahan perbaikan – perbaikan untuk menghasilkan makalah
yang lebih baik lagi dan lengkap. Adapun saran dari penyusun adalah
15
DAFTAR PUSTAKA
https://klikpajak.id/blog/pajak-bisnis/tax-avoidance-sebagai-pelanggaran-hukum-
perpajakan/ /. [15 Januari 2020].
16