IFRS 5
NON-CURRENT ASSETS HELD FOR SALE AND DISCONTINUED OPERATION
Oleh :
I. Pendahuluan
IFRS 5 adalah standar pertama yang dihasilkan dari joint project antara
IASB dan FASB. IFRS 5 ini adalah hasil review Standar FASB SFAS No.
144 Accounting for the Impairment or Disposal of Long-Lived Assets yang
diterbitkan tahun 2001. IFRS 5 mengatur entitas-entitas untuk melakukan
reklasifikasi aset tidak lancarnya di dalam laporan posisi keuangan menjadi
dikuasai untuk dijual, atau pelepasan kelompok aset entitas bilamana
manajemen memutuskan untuk menjual aset tersebut didalam satu tahun.
IFRS 5 berlaku untuk semua aset tidak lancar, bukan hanya aset tunggal,
namun berlaku juga untuk kelompok aset dan liabilitas terkait yang akan
dilepas dalam satu transaksi tunggal (disebut dengan istilah kelompok
lepasan). IFRS ini tidak diterapkan untuk aset tersedia untuk dijual yang
diatur dengan IFRS lain. Yang dikecualikan dalam penerapan IFRS 5 ini
adalah aset yang dinilai dengan nilai wajar, yang perubahannya diakui secara
langsung di Laba Rugi. Aset tidak lancar yang dikecualikan dalampenerapan
IFRS 5 ini adalah aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti investasi, dan
aset biologis. IFRS 5 mensyaratkan bahwa semua aset tersebut dibukukan
atas dasar yang terendah antara nilai yang tercatat atau estimasi harga jual
dikurang dengan biaya untuk menjual (nilai neto yang dapat direalisasikan).
Sekali aset tersebut direklasifikasikan sebagai aset yang dikuasai untuk dijual
atau kelompok pelepasan aset, maka aset tersebut tidak lagi merupakan
subyek untuk penyusutan.
1
Laporan Posisi Keuangan (Neraca). Dengan adanya suatu klasifikasi aset
sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual membuat IFRS (dan tentunya
PSAK) menjadi lebih lengkap dan lebih konvergen dengan standar lain,
dalam hal ini US GAAP.
a) Aset tidak lancar yang telah dinilai pada nilai wajar dengan perubahan nilai
wajar yang dibukukan di dalam laba atau rugi, seperti aset keuangan.
Aset harus tersedia dan berada dalam keadaan dapat dijual dan
penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable);
Aset ini sudah dipasarkan secara aktif pada harga yang cukup masuk akal
sesuai dengan nilai wajarnya kini;
Penjualan harus sudah diselesaikan, atau diharapkan dapat diselesaikan
dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal klasifikasi; dan
Tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut sudah
dilakukan sehingga mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan
signifikan atau pembatalan atas rencana tersebut.
2
Contoh:
Contoh :
3
Dalam hal ini asset harus terus mereklasifikasikannya sebagai asset yang
dikuasai untuk dijual walaupun IFRS 5 mengharuskan penjual untuk terjadi
didalam satu tahun. Oleh karena kondisi berada diluar kendali manajemen,
maka entitas memerlukannya sebagai asset yang dikuasai untuk dijual dari
pada asset tidak lancar yang dimaksudkan untuk digunakan. Hal itu berarti
asset harus diklasifikasi sebagai yang dikuasai untuk dijual dan dicatat atas
dasar manakah yang terendah antara harga perolehan atau nilai neto yang
dapat direalisasikan.
Suatu kelompok aset yang dilepaskan dengan dijual atau lainnya, secara
bersama-sama sebagai kelompok dalam suatu transaksi tunggal dan
kewajiban yang berhubungan secara langsung dengan aset tersebut yang akan
dipindahkan dalam transaksi tersebut. Dalam kelompok ini ter masuk
goodwill yang diperoleh dalam penggabungan usaha jika kelompok ini adalah
unit penghasil kas dimana goodwill telah dialokasikan sesuai dengan PSAK
48: Penurunan Nilai Aset atau jika operasi dalam semacam unit penghasil
kas.
Contoh:
4
operasi milik entitas di Midwest dianggap oleh manajemen entitas sebagai
unit penghasil kas atau suatu segmen geografis.
VI. Pengukuran Asset tidak lancer yang dimiliki untuk dijual atau kelompok
asset yang dilepaskan
Contoh :
PT A mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2010 pada biaya
perolehan Rp200.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar
5
Rp40.000.000 dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2013, aset tsb
diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual. .Nilai wajar diestimasikan
Rp150.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp 5.000.000. Aset tersebut
terjual pada 30 Juni 2008 pada harga Rp145.000.000. Pada saat reklasifikasi
aset tgl 1 Desember 20013:
a. Aset dipindahkan dari kelompok aset tetap ke kelompok aset dimiliki
untuk dijual.
b. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp
145.000.000 (Rp 150.000.000 – Rp 5.000.000). Jumlah ini lebih tinggi
dari nilai tercatat aset sebesar Rp 120.000.000 (Rp 200.000.000 – ((Rp
200.000.000 – Rp 40.000.000)/10 X 3). Jadi aset tetap diukur sebesar
Rp120.000.000.
Pada saat dijual tanggal 30 Juni 2013, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp
30.000.000 (perolehan Rp 145.000.000 – nilai tercatat kini Rp 120.0000.000).
6
1) Nilai tercatat aset tersebut sebelum aset diklasifikasi sebagai dimiliki
untuk dijual, disesuaikan dengan penyusutan , amortisasi atau penilaian
kembali yang telah diakui jika tersebut tidak diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual,atau
2) Nilai terpulihkan pada saat tangga keputusan untuk tidak dijual.
Misalnya diketahui bahwa nilai terpulihkan aset Rp 100.000.000, sama
dengan nilai tercatat aset saat ini pada 31 Desember 2017 sebelum
penyesuaian adalah Rp 100.000.000. Nilai tercatat aset jika tidak
diklasifikasikan sebagai aset tersedia dijual dapat dihitung = Rp
200.000.000 – (Rp 200.000.000 – Rp 50.000.000) x 4/10))= Rp
140.000.000. Nilai yang lebih rendah adalah nilai terpulihkan sebesar Rp
100.000.000 akan digunakan sebagai nilai aset pada 31 Desember
2017.Dengan demikian , tidak ada jurnal penyesuaian atas nilai tercatat
yang perlu dibuat pada 31 Desember 2017, kecuali jurnal reklasifikasi
sebagai berikut.
Db Kendaraan Rp 100.000.000 -
Cr Mesin dimiliki untuk dijual - Rp 100.000.0000
7
VIII. Operasi yang Dihentikan
Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu komponen
dalam entitas yang dilepas atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual,
dan:
1. Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
2. Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha
atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
3. Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas,
pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:
1. Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait dengan Operasi
Dihentikan.
2. Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset tidak lancar
dimiliki untuk dijual, maka hasil yang sebelumnya disajikan sebagai
Operasi Dihentikan harus direklasifikasi dan dimasukkan ke dalam Laba
dari Operasi Berlanjut
8
Selain itu mungkin saja kriteria klasifikasi hanya terpenuhi salah satu.
Berikut penjelasannya dalam bentuk tabel :
IX. Pengungkapan
1. Asset tidak lancar dan kelompok asset dan liabilitas yang dilepaskan
harus diungkapkan secara terpisah pada laporan posisi keuangan.
2. Pengungkapan juga harus meliputi keterangan asset tidak lancar dari
suatu kelompok asset yang dilepaskan,keterangan mengenai fakta dan
kondisi penjualan dan harapan cara dan waktu pelepasan tersebut.
9
Berikut ini Lampiran contoh pengungkapan Non Current Asset held for sale
dalam laporan keuangan PT Roda Vivatex :
10
11
12
13
14
15