Anda di halaman 1dari 7

INTERVENSI GIZI

NUTRITION CARE PROCESS


(NCP)
1. Data Umum Pasien
A. Identitas Pasien
Nama : An. MNR
Tanggal Lahir : 27 Mei 2018
Umur : 19 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Ibu : Habibah
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Nama Ayah : Rahmat
Pekerjaan Ayah : Buruh
Pendidikan Ayah : SD
Pendidikan Ibu : SMP
Bahasa/Suku : Banjar/Banjar
Kelurahan : Kelayan Dalam
Tanggal Kasus : 4 Januari 2020

B. Riwayat Anak
Berat Badan Lahir : 2,5 kg
ASI Ekslusif : Ya
Mulai umur berapa diberi MP-ASI : 6 bulan
Status imunisasi : pernah

C. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Tidak ada
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak ada
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Gizi kurang.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
2. Riwayat Obat-obatan
Tidak ada
3. Sosial Ekonomi
a. Penghasilan orang tua Rp 1.000.000 - 1.500.000/bulan
b. Pekerjaan ayah buruh dan ibu sebagai ibu rumah tangga
c. Pendidikan terakhir ayah SD dan ibu SMP
d. Fasilitas masak yang digunakan ibu An. M.NR adalah gas.

2. Nutrition Care
A. Antropometri
Umur : 19 Bulan
Jenis Kelamin : Laki - Laki
BB Lahir : 2,5 kg
PB lahir : 47 cm
BB : 8 kg
TB : 76 cm
PB : 75,3
BBI : 16 kg
Status gizi
8−11,1
1. BB/U =11,1−10 = −2,8 (Gizi Kurang)
75,3 – 83,2
2. PB/U = 83,2−80,5
= − 2,9 ( pendek)
8 – 9,6
3. BB/PB =9,6−8,6 = −2,6 (Kurus)

B. Biokimia
Tidak Ada
C. Klinis dan Fisik
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 4
Januari 2020 mengenai keluhan fisik yang dirasakan, diperoleh data sebagai
berikut :
a. Keadaan umum : Kurus dan cepat Rewel
b. Mual :-
c. Muntah :-
d. Gangguan mengunyah :-
e. Sesak nafas :-
D. Dietary History
Kebiasaan makan pasien sebelum intervensi adalah sebagai berikut :
Makanan pokok : Sering kali makan dengan pola 3 kali sehari, mengonsumsi nasi
sebanyak ½ centong plastik atau sekitar 10 sdt setiap kali makan.
Sayur : Jarang mengonsumsi sayur. Sayur yang sering dikonsumsi
berupa labu waluh.
Buah : Jarang mengonsumsi Buah
Mengonsumsi kecap setiap kali makan tanpa sayur dan suka makanan yang
berkuah
Susu Formula : 2 sachet dancow x 2 Dot/hari

Untuk mengetahui asupan makan pasien, dilakukan food recall 24 jam, sebagai
berikut :
Tabel 1. Hasil Food Recall 24 jam
Energi Protein Lemak KH
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan makan 486,62 19,29 18,61 52,379

Kebutuhan 1.760 32 48,8 264

% Asupan 27% 60% 38% 19%

Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang

Kategori tingkat asupan (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi,2012):


Baik : 80 – 110 %
Kurang : < 80%
Lebih : > 110%
Kesimpulan :
Berdasarkan data diatas, asupan makanan pasien berada dalam kategori
kurang, dilihat dari energi lemak, protein dan karbohidrat..
E. Diagnosis Gizi
NI.5.1 Malnutrisi
NC. 3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan asupan energy kurang ditandai
dengan berat badan 8 kg yaitu dalam kategori kurus (BB/PB).
NB 1.1 Kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan ibu
pasien belum pernah mendapatkan edukasi mengenai makanan bergizi dan
seimbang ditandai dengan pemberian makan tidak bergizi seimbang pada anak.
F. Intervensi Gizi
1. Planning (Perencanaan Implementasi)
a. Terapi diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Biasa (NB)
c. Cara pemberian : Oral
d. Tujuan Diet :
1) Meningkatkan asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat hingga
mencapai ≥80% untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sehingga dapat
meningkatkan status gizi anak
2) Meningkatkan BB hingga mendekati BB ideal
3) Memberikan edukasi tentang prinsip gizi seimbang serta makanan yang
boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada diet TETP
4) Membantu memperbaiki pola makan dan pola asuh anak
e. Prinsip
1) Energi tinggi
2) Protein tinggi
3) Lemak cukup
4) Karbohidrat cukup
5) Vitamin dan mineral cukup
f. Syarat Diet
1) Energi sesuai kebutuhan untuk mempertahankan berat badan normal dan
memenuhi kebutuhan anak, yaitu berdasarkan BBI menurut TB actual
dikalikan dengan AKG sesuai usia tinggi.
2) Protein tinggi, yaitu 2 g/Kg BBI untuk mempercepat penyembuhan atau
memperbaiki sel/jaringan yang telah rusak
3) Lemak diberikan sebesar 30% dari total kebutuhan energi untuk
memenuhi kebutuhan.
4) Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah
energi yang diperoleh dari protein dan lemak yaitu 60.06% dari total
kebutuhan energi untuk memenuhi kebutuhan.
5) Vitamin C cukup, berdasarkan AKG untuk usia 1-3 tahun yaitu 40 mg.
6) Vitamin dan mineral cukup. Diberikan suplemen vitamin: B6,
asamfolat, kalsium apabila diperlukan
7) Cairan cukup, yaitu 110-120 ml/kg BB/hari untuk usia anak 1 – 3 tahun.
Makanan diberikan dalam bentuk makanan tim sesuai keadaan pasien
g. Kebutuhan energi dan zat gizi
Diketahui :
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
BB = 8 kg
BBI = (umur dalam tahun x 2) + 8

=1x2+8

= 16 kg

TB = 76 cm
Estimasi kebutuhan energi = 110 kalori/kg BBI
Energi = 110 x 16
= 1.760 kkal
(+)10% = 1.936
(-)10% = 1.584
Proporsi Zat Gizi :
Protein = 2 gram x 16 kg
= 32 gram
(+)10% = 35,2 gram
(-)10% = 28,8 gram
Lemak = (25% x 1.760)/9
= 48,8 gram
(+)10% = 53,68 gram
(-)10% = 43,92 gram
Karbohidrat = (60% x 1.760)/4
= 264 gram
(+)10% = 290,4 gram
(-)10% = 237,6 gram

G. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

Anamnesis Yang diukur Pengukuran Target


Awal-akhir Meningkat hingga
Antropometri BB
Asuhangizi mendekati BB Ideal
Asupan Makan
Recall 24 jam
(E,P,L,KH) Memenuhi standar
Dietery history
Asupan PMT yang yaitu ≥80% asupan
Recall 24 jam
diberikan
Perbaikan pola asuh
ibu terkait
Pola asuh terkait pemberian makan
Behavior Setiap hari
pemberian makan pada anak sesuai
dengan prinsip gizi
seimbang

H. Rencana Konsultasi Gizi


Terapi diet : TETP
Bentuk Makanan : Biasa (NB)
Cara pemberian : Oral
Waktu :± 15 menit
Tempat : Rumah An. M.NR
Metode : Konsultasi
Alat bantu : Leaflet Gizi Seimbang
Materi :Penjelasan tentang tujuan dilakukannya makanan gizi
seimbang
Evaluasi Konsultasi :
a) Keluarga berusaha memahami tentang materi gizi seimbang yang disampaikan
b) Keluarga pasien bertanya tentang materi yang disampaikan.

I. Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut


1. Monitoring dan Evaluasi Antropometri
Berat Panjang Status Gizi
Waktu
Badan (kg) Badan (cm) (BB/TB)
4/01/2020 8 kg 76 cm Kurus
9/01/2020 8 kg 76 cm Kurus
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil monitoring pengukuran BB dan PB tidak mengalami
kenaikan.Sehinggga status gizi pasien berdasarkan BB/PB masih tetap kurus.
2. Monitoring dan Evaluasi Fisik/Klinis
04/01/2020 09/01/2020
Keadaan
Normal Normal
Umum
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil monitoring fisik pasien selama 2 hari, keadaan pasien
normal.
3. Rencana Tindak Lanjut
Pemberian diet TETP tetap dilanjutkan secara bertahap dengan
memperhatikan keadaan dan daya terima pasien.
J. Pembahasan Pembahasan
1. Antropometri
Pengukuran antropometri dilakukan dengan cara mengukur BB dan TB
untuk menentukan status gizinya. Sehingga dapat dilakukan perhitungan status
gizi berdasarkan BB/TB dengan hasil -2,6 SD (Kurus).
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi setelah dilakukan intervensi
pasien tidak mengalami kenaikan berat badan dan tinggi badan.
2. Asupan Zat Gizi
Berdasarakan hasil monitoring asupan makan pasien selama 2 hari didapatkan
hasil rata-rata asupan energi, lemak, protein dan karbohidrat masih dalam
kategori kurang.
3. Konsultasi Gizi
Konsultasi gizi yang dilakukan pada tanggal 7 Januari 2020 dilakukan
selama 15 menit.Konsultasi dilakukan dirumah orang tua An. M.NR .Setelah
menyampaikan materi konsultasi, dilakukan tanya jawab terhadap orang tua An.
M.NR, kemudian mahasiswa melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali
materi yang telah disampaikan sebelumnya agar orang tua dapat memahami dan
menerapkan diet yang dianjurkan serta mengusahakan untuk memperhatikan
asupan makan An. M.NR.

Anda mungkin juga menyukai