Bukmun Bab 1. Integral Kelas XII IPA PDF

2012
INTEGRAL
Bab
By
MUNTARYO
Jl. Merdeka No 91 Garut Jawa Barat

Matematika Integral Kelas XII IPA 2013
BIODATA
1. Nama lengkap : MUNTARYO, S.Pd

2. NIP : 19680303.199201.1.001
3. Tempat, tgl lahir : Jakarta, 3 Maret 1968
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Pangkat, gol /ruang : Pembina, IV/a
7. Mengajar mata pelajaran : Matematika SMA
8. Unit kerja : SMA Negeri 1 Garut
9. Alamat sekolah : Jl. Merdeka no.91 Tarogong Garut Jawa Barat
Tlp/fax. 0262 233782
10. Alamat rumah : Jl. Otista no.2c Tarogong Garut
Tlp. 0262 540082, Hp.08157158621
11. Pendidikan
No Tingkat Nama Sekolah /PT Jurusan Tahun Lulus
1 SD SDN Semper 03 Jak-Ut 1981
2 SLTP SMPN 30 Jl Anggrek Jak-Ut 1984
3 SLTA SMAN 52 Cilincing Jak-Ut A-1 1987
4 D-3 Universitas Indonesia Depok Matematika 1991
5 S-1 IKIP Bandung Matematika 1998
12. Penataran/pelatihan yang pernah diikuti:
a. Pendidikan dan pelatihan peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa bagi guru dan kepala SLTP dan SLTA tingkat Propinsi
Jawa Barat tahun 2000.
b. Pembimbing peserta IMO (International Mathematic Olimpiad) tingkat nasional yang diselenggarakan di Bandung 11
September 2001.
c. Pendidikan dan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2004 untuk guru matematika tingkat propinsi Jawa Barat Tahun 2005
d. Pelatihan IGTS (Internet Goes To School) dari PT Telkom Tasik Th 2006
e. Pengajar/Fasilitator pada pelatihan implementasi Kurikulum melalui MGMP Matematika Kabupaten Garut yang
diselenggarakan oleh UPTD BPG dinas Propinsi Jawa Barat Tahun 2006
f. Pelatihan Model Pembelajaran bagi MGMP Matematika SMA yang diselenggarakan oleh BPG Propinsi Jawa Barat Tahun 2007
g. Penyusunan Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Matematika yang diselenggarakan oleh BPG tahun 2007
h. Fasilitator pada pelatihan Implementasi KTSP melalui MGMP Matematika SMA Kab Garut yang diselenggarakan oleh BPG
Propinsi Jawa Barat Tahun 2007.
i. Peserta Pelatihan TOT Modul Dasar (1,2 dan 3) , DBE-3, Cianjur Tahun 2007
j. Peserta Pelatihan TOT Modul 4 dan 5 Matematika, DBE-3, Hotel Cemara Jakarta Tahun 2008.
k. Peserta Pelatihan TOT Modul 6 dan 7 Matematika, DBE-3, Hotel Ibis Jakarta Tahun 2008.
l. Fasilitator TOT Modul Pembelajaran Bermakna, Hotel Wiwi Perkasa Indramayu Tahun 2009.
j. Fasilitator Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Guru sasaran SMA, Polteknikpos Bandung Tahun 2013
13. Tugas Tambahan di Sekolah
a. Pembina Pecinta Alam (1997 – 1998)
b. Pembina Seni (1998 - 2000)
c. Penanggung jawab Lab Komputer (2000 - 2006)
d. Pembantu Wakasek PSB (pusat Sumber Belajar) bidang ICT (2006 - 2008)
e. Ketua Program Aplikasi Sekolah (PAS) (2008–2011)
f. Pembantu Wakasek Kurikulum Bidang PAS (2011-2012)
g. Pembantu Wakasek Kurikulum Bidang Jadwal KBM (2012- skrng)
14. Kegiatan diluar sekolah
a. Tentor Bimbel Primagama Garut Tahun 1996 - 2004
b. Tentor Bimbel Nurul Fikri Garut Tahun 2003 - 2005
c. Tentor Bimbel Omega Tahun 1999 - 2011
d. Tentor Bimbel GO Tahun 2007 - 2008
e. Sekretaris MGMP Kabupaten Garut Tahun 2006 - 2009
f. Ketua MGMP TIK Kabupaten Garut Tahun 2006 – sekarang
g. Ketua MGMP Matematika D A Tahun 2006 – sekarang
h. Trainer Matematika SMA program BPG untuk kab. Garut Tahun 2005 – 2009
i. Trainer Matematika SMP program DBE3 untuk kab. Garut Tahun 2008 - 2010
i. Trainer Matematika Tingkat Nasional program DBE3 untuk wilayah Jawa Barat Tahun 2009 - 2010
j. Guru inti Matematika SMA untuk kabupaten Garut Tahun 2013 - sekarang
Garut, 16 Juli 2012
MUNTARYO, S.Pd
Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 2

uji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena

atas limpahan rahmat-Nya, saya (Muntaryo) dengan segala
keterbatasan dan kekurangan telah dapat menyusun bahan ajar
“Integral”untuk siswa kelas XII SMA Program IPA semester 1.
Mengingat sulitnya mencari bahan ajar yang sesuai dengan
kemampuan dan lingkungan siswa, maka penyusun merasa tergugah
untuk membantu memfasilitasi bahan ajar yang sesuai dengan kondisi
siswa di Sekolah.
Bahan ajar ini ini penyusun sajikan per Pokok Bahasan yang
memuat kegiatan yang akan dilakukan siswa sehingga guru dapat
melakukan penilaian proses selama KBM berlangsung, dan sebagai
extention, siswa dapat diberikan PR berupa soal latihan.
Pembahasan Bahan Ajar ini akan lebih mengena jika guru dalam
penyampaiannya menggunakan media elektronik berupa Power Point
yang telah penyusun siapkan.
Harapan penyusun, semoga Bahan Ajar ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Apapun kreatifitas yang penyusun lakukan, semata
berharap mencari keridhoanNya, oleh karena itu apabila Bahan Ajar
ini terasa memberi manfaat, silahkan manfaatkan dan disebarluaskan.
Tiada gading yang tak retak, oleh karena itu kritik dan saran yang
konstruktif dari semua pihak, khususnya rekan-rekan guru
matematika sangat kami harapkan. Semoga usaha kita bersama ini
mendapat perlindungan dan ridlo Alloh SWT. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Garut, Ramadhan 1434 H
Penyusun

APERSEPSI untuk INTEGRAL
A. Bilangan Alam (e)

Bilangan e diperoleh dari definisi:
n
 1
lim  1    e atau lim 1  n 1 / n  e ; dengan nilai e  2,71828
n   n n 0
Bilangan e sering juga digunakan sebagai pokok logaritma. Logaritma dengan
pokok e disebut logaritma naturalis. e log x  ln x
Contoh :
2
 1  2x   1 x 
1. lim  1   =  lim  1    = e2
x x  x x  

6
 x
 2  3x   22 
2. lim  1   =  lim  1    = e6
x x  x   x 
 
2
 
3. lim 1  x  2 / x =  lim 1  x 1 / x  = e2
x0  x0 
10
 
4. lim 1  2 x  5 / x =  lim 1  2 x  1 / 2 x  = e-10
x0  x0 
Kegiatan 1
Menentukan Bilangan Alam
1. Gunakan kalkulator untuk melengkapi tabel dibawah ini

n 1 1
n
 n
 n 1  n 1 / n
1 -0,001
10 -0,00001
100 -0,00000001
1000 …
1000000 0 e=
10.000.000 …
100.000.000 0,00000001
… … 0,00001
 e= 0,001
 1 n
Pada tabel diatas terlihat bahwa lim  1    e dan lim 1  n 1 / n  e
n   n n 0
2. Hitunglah nilai limit fungsi dibawah ini.
lim 1  x  x
2
a. = ……………………………………………………………………………
x 0

b. lim 1  2 x 2 x
3
= ……………………………………………………………………………
x 0
1
 x x
c. lim 1   = ……………………………………………………………………………
x 0
 3
d. lim 1  4 x  3 / x = ……………………………………………………………………………
x0
e. lim 1  2 x  2 / x = ……………………………………………………………………………
x0
LATIHAN 2 Menentukan Bilangan Alam
Hitunglah nilai limit fungsi dibawah ini.

 3  2x
1. lim  1   6. lim 1  4 x 1 / x
x x x 0
 1  3x
2. lim  1   7. lim 1  2 x  3 / x
x   x x0
2x
 2 
3. lim  1   8. lim 1  3x  5 / x
x   3x  x0
 3  10 x  1 
3/x
4. lim  1   9. lim  
x   5x  x 0 1  4 x 
4x
 3x  4 
5. lim   10. lim 1  x  3 / x
x   3 x  x0
B. Pengertian dan Rumus Turunan
Turunan fungsi f(x) dinotasikan dengan f’(x) dan didefinisikan dengan
f ( x  h )  f ( x)
f’(x) = lim
h0 h
Jika f mempunyai turunan untuk domain DfR, untuk a,bR, maka :

f ( a  h )  f (a )
f’(a) = lim
h0 h
f( b  h)  f( b)
f’(b) = lim
h0 h

C. Turunan Fungsi Eksponen dan Logaritma
Berikut ini adalah turunan dari fungsi eksponen dan logaritma
f(x) = ln x  f’(x) =
1 f(x) = a x  f’(x) = a x . ln a
x
1 f(x) = e x  f’(x) = e x
f(x) = a log x  f’(x) =
x. ln a
Bukti 1.
1
Akan dibuktikan bahwa f(x) = ln x  f’(x) =
x
f(x) = ln x
f ( x  h )  f ( x) ln( x  h)  ln x ln  xx h 
 f’(x)= lim = lim = lim
h0 h h0 h h0 h
= lim 1h . ln 1   = lim h . ln 1  x  = lim x . ln 1  x 
x
 h
x
1 h 1 h h
h0 h0 h0
 f’(x)= 1
x h0

. ln lim 1  hx h = 1x . ln e =
x 1
x
1
 f(x) = ln x  f’(x) =
x
Bukti 2.
1
Akan dibuktikan bahwa f(x) = a log x  f’(x) =
x. ln a
f(x) = a log x
f ( x  h )  f ( x)
a
log( x  h) a log x
a
log xxh
 f’(x)= lim = lim = lim
h0 h h 0 h h 0 h
     
x
 = lim h1 .a log 1  hx = lim xx h1 .a log 1  hx = lim x1 .a log 1  hx h
h0 h0 h 0

 

x 1
 f’(x)= x1 .a log  lim 1  hx h  = x1 .a log e =
 h0  x. ln a
1
 f(x) = a log x  f’(x) =
x. ln a
Bukti 3.
Akan dibuktikan bahwa f(x) = a x  f’(x) = a x . ln a
f(x) = a x misalkan y = a x
 x = a log y
1
 dx 
dy y. ln a
dy
 dx
 y. ln a = a x . ln a
 f(x) = a x  f’(x) = a x . ln a

Contoh 1
1
a. Turunan dari y = 2logx adalah y’ =
x. ln 2
b. Turunan dari y = 5x adalah y’ = 5x. ln5
Contoh 2 Tentukan turunan dari fungsi dibawah ini.

a. f(x) = 3log(2x+5) b. f(x) = 43x+7
Jawab.
a. f(x) = 3log(2x+5) missal f(x) = y = 3log u dengan u = 2x+5
dy dy 1 2
y’ = dx  du . du = .2 =
dx u. ln 3 ( 2 x  5). ln 2
b. f(x) = 43x+7 missal f(x) = y = 4u dengan u = 3x+7
dy dy
y’ = dx  du . du
dx
 
= 4 u . ln 4 .3 = 4 3x7 .3 ln 4  4 3x7 . ln 4 3 = 4 3 x 7 . ln 64
Kegiatan 7
Menentukan turunan fungsi trigonometri, eksponen dan
logaritma
Carilah turunan dari fungsi dibawah ini.

1. f(x) = 2sinx – 5cosx
…………………………………………………………………………………………………...
2. f(x) = (2x+7) + 3sinx
…………………………………………………………………………………………………...
3. f(x) = sinx (2 + cosx)
…………………………………………………………………………………………………...
4. f(x) = 4sin(7x+2)
…………………………………………………………………………………………………...
5. f(x) = 3 cos25x
…………………………………………………………………………………………………...
6. f(x) = 2log(3x-7)
…………………………………………………………………………………………………...
7. f(x) = ln(3x-5)
…………………………………………………………………………………………………...
8. f(x) = 5 4 x  2
…………………………………………………………………………………………………...
9. f(x) = 2x2.3logx
…………………………………………………………………………………………………...

BAB Standar Kompetensi

1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
1.1 Menggunakan konsep, sifat, dan aturan dalam perhitungan integral tak tentu
dan integral tentu.
A Pengertian Integral
Kalkulus merupakan salah satu konsep matematika
Indikator yang sangat penting. Kalkulus terbagi menjadi dua bagian,
 Mengenal arti Integral
tak tentu
yaitu Kalkulus Diferensial dan Kalkulus Integral. Dalam
 Menurunkan sifat-sifat Kalkulus Diferensial dipelajari tentang fungsi turunan dengan
integral tak tentu dari berbagai aplikasinya seperti: 1) arti geometris fungsi turunan
turunan sebagai gradien garis singgung suatu kurva pada suatu titik, 2)
dalam ilmu ekonomi fungsi turunan digunakan dalam
penentuan fungsi marjinal, baik fungsi penerimaan marjinal
maupun fungsi biaya marjinal, yang masing-masing
diturunkan dari fungsi penerimaan total dan fungsi biaya
total, 3) dalam fisika digunakan untuk menentukan kecepatan
sebagai laju perubahan jarak terhadap waktu, dan pecepatan
sebagai laju perubahan kecepatan terhadap waktu.
Integral sebagai anti turunan dapat digunakan untuk operasi
kebalikan di atas, selain itu integral akan diaflikasikan dalam
penentuan luas bidang. Integral secara garis besarnya terbagi
atas Integral Tak Tentu (Indefinite Integral) dan Integral Tentu
(Definite Integral).
A.1. Integral Sebagai Anti Turunan

Kebalikan atau invers dari operasi turunan (diferensial)
F(x) F’(x) = f(x) disebut anti turunan (anti diferensial)
1 ax a
1 2
2 2
x +3 x Definisi:
1 2 Fungsi F(x) + C disebut anti turunan dari f (x) jika F’(x) = f(x)
3 2
x −7 x
Perhatikan tabel berikut.
4 1
2
x 2 + 100 x
Secara umum anti turunan dari f(x) adalah F(x) + C, jika F’(x) =
1 2
5 2
x +c x f(x)
c : Konstanta
Contoh:
Carilah anti turunan dari f(x) = x2 – x – 2
Jawab
f(x) = x2 – x – 2 anti turunannya F(x) = 13 x 3  12 x 2  2 x  c , karena F’(x) = x2 – x – 2

Kegiatan 1
Menentukan Anti Turunan
Cari anti turunan fungsi-fungsi berikut:

1. f(x) = 3 anti turunannya F(x) = .......................... karena F’(x) = 3
2. f(x) = 4x + 5 anti turunannya ...............................................................
3. f(x) = 6x2 + 4x – 5 anti turunannya ...............................................................
4. f(x) = 12x + x
3 anti turunannya ...............................................................
5. f(x) = x anti turunannya ...............................................................
LATIHAN 1 Menentukan Anti Turunan
Cari anti turunan untuk fungsi-fungsi berikut:

1
1. f(x) = 8 3. f(x) = 3x2 + 5x – 2 5. f(x) =
x2
2. f(x) = 2x – 5 4. f(x) = 3x3 + 3x2 – 3x + 3
A.2. Notasi Integral

Anti turunan disebut juga integral tak tentu. Mencari anti turunan suatu fungsi artinya
sama dengan mencari integral tak tentu fungsi tersebut.
Anti turunan menggunakan lambang  yang digunakan oleh Leibniz:
 f (x)dx  F(x)  C
Dibaca : ” Integral fungsi f(x) terhadap x ” atau “Integral f(x) dx “
 : lambang pengintegralan
f(x) : fungsi integran
F(x) + C : hasil pengintegralan yang bersifat f(x) = F’(x)
dx, x : disebut variabel integrasi.
B Integral Tak Tentu
Indikator
Contoh: Carilah integral tak tentu fungsi berikut ;
 Mengenal arti Integral
tak tentu
a.  (2x + 5) dx b.  (3x2 – 4x + 1) dx
 Menurunkan sifat-sifat
integral tak tentu dari Penyelesaian :
turunan d 2
a. (2x + 5) dx = x2 + 5x + C , karena
dx
(x + 5x + c) = 2x + 5
b.  (3x2 – 4x + 1) dx = x3 – 2x2 + x + C

Kegiatan 2a
Menentukan Integral Taktentu
Carilah integral tak tentu fungsi berikut ;

1.  (10x + 8) dx 4.  (2 – 3x + 4x2 – 5x3) dx
2.  (2x2 + 5x – 3) dx 5.  ( 12x3 + 9x2 – 3) dx

3.  (6x2 + 10x -2) dx
B.1. Integral Fungsi Aljabar
Indikator Perhatikan pengintegralan berikut, tentukan integral untuk

 Menentukan integral nomor 5, 6 dan 7
taktentu dengan
menggunakan rumus
integral
1.  a dx = ax + c 5.  x 4 dx = …………….
2.  x dx = 1
2 x2 + c 6.  x 5 dx = …………….
3.  x2 dx = 1 x 3 + c 
3
4.  x3 dx = 1 x 4 + c
4 7.  x n dx = …………….
Secara umum, untuk n bilangan real dan n ≠ –1, berlaku rumus
 ax dx  n  1 .x
a n 1
n
c
Catatan :
x
1
1 Untuk n = -1 dan x > 0, dx  ln x  c
ln x dibaca ” lon x ” yaitu logaritma natural x, logaritma yang mempunyai bilangan
pokok e  2,718281828459045 ... , jadi ln x  e log x
e dx  e x  c
x
2.
Contoh: Gunakan rumus di atas untuk mencari integral berikut :

1
 3x x 
3. 5e xdx  2 x( x  1 2
5
1. dx 2. 5
dx 4. x
) dx
Penyelesaian :
1  3x
5
dx = 5 3 1 x 5  1 + c = 63 x 6 + c = ½ x6 + c
1 1
 x dx   x dx 
5
2. 5
1
 5 1
x  5 1  c = 1
4
x 4  c =  c
4x4
 5e dx  5e  c
x x
3.
1
4.  2x(x  ) dx 1 2
x =  2x(x  2  x12 ) dx =  (2x3  4x  ) dx
2
x
= 24 x 4  42 x 2  lnx + c = ½ x4 – 2x2 + ln x + c

Kegiatan 2b
Menggunakan Rumus Integral Taktentu
Gunakan rumus di atas untuk mencari integral berikut :

 8x dx  x ( x  24x) dx
3 3 2
1. 4.
5
 x dx  (x  4x   e ) dx
2 1 x
2. 9
5. x
3.  2 x( x  1 2
x
) dx
LATIHAN 2 Menggunakan Rumus Integral Taktentu
Selesaikan integral-integral berikut:

 (8t v  
3
1.  3t 2  4t  2) dt 6. 2
v  3 v dv
 4 3 
3Q 5  2Q 6  10Q 7 
2.  dQ 7.  
 u3 3 2 
du
Q6  u 
x 2  3x  2
8. 
 (30y
29 14 9 4
3.  15y  10y  y ) dy dx
x 1
5 3 1 
 4x 2x 
4
4. 5 2
 1
2
dx 9.  x  3  6  9  dx
x2 x x x 
2 x  3 x  20 x
3 2

5. ( x 3  3e x ) dx 10. 
5
dx
x2  4x
B.2. Integral Fungsi Trigonometri

Perhatikan tabel berikut
Indikator
 Menghitung integral
tak tentu fungsi
trigonometri.
d
(sin x) = cos x  cos x dx = sin x + c
dx
d
(cos x) = -sinx  sin x dx = -cos x + c
dx
d
(tan x) = sec2x  sec2x dx = tan x + c
dx
d
(cot x) = -csc2x  csc2x dx = - cot x + c
dx
d
(sec x) = sec x tan x  sec x tan x dx = sec x + c
dx
d
(csc x) = - csc x cot x  csc x cot x dx = csc x + c
dx

Contoh :
 5 sin x dx   5 cos x  c
 cos u du  sin u  c
 6 sin( 2x) d(2x)   6 cos( 2x)  c
 2 cos( 3t  2) d(3t  2)  2 sin( 3t  2)  c
Kegiatan 3
Menentukan Integral Fungsi Trigonometri
Tentukan integral berikut :

1. (cos x + x )dx
2.  (3x2 – sin x) dx
3. cosx(1 – tan x)dx
4.  csc x (cot x + sin 2x) dx
5.  2 cos2 ½ x dx
LATIHAN 3 Menentukan Integral Fungsi Trigonometri

sin x
1.  (2x – 5 + cos x) dx 3  sec x (sin 2x  sec x) dx 5.  cos2
x
dx
2.  tan x (cos x + sec x)dx 4.  csc x(csc x  sin 2x)dx

B.3. Penerapan Integral Tak Tentu
Kita dapat menentukan suatu persamaan kurva jika diketahui gradien garis singgung di
titik T(x,y) dengan menggunakan integral f(x) =  f' (x)dx
Indikator Contoh:
 Menyelesaikan
masalah sederhana
yang melibatkan
Kurva y = f(x) melalui titik (1,3) dan persamaan gradien garis
integral tentu dan tak singgunng disetiap titik pada kurva tersebut m = 2x. Tentukan
tentu persamaan kurvanya.
Jawab
m = f’(x) = 2x  f(x) =  f’(x) dx  f(x) =  2x dx  f(x) = x2 + c
Kurva melalui titik (1,3)  f(1) = 3  (1)2 + c = 3  c = 3 – 1 = 2
Jadi f(x) = x2 + 2
Contoh: Sebuah benda pada saat t detik bergerak dengan kecepatan v = 6 – t (dalam
m/det). Pada saat t = 2 detik benda berada pada jarak 25 meter. Tentukan
persamaan gerak benda tersebut.

Penyelesaian :
s=  v dt =  (6 – t) dt = 6t – ½ t2 + c
Pada saat t = 2 detik benda berada pada jarak s = 25 m
6t – ½ t2 + c = s  6(2) – ½ (2)2 + c = 25  12 – ½ (4) + c = 25
 12 – 2 + c = 25  c = 25 – 10  c = 15
Jadi persamaan gerak benda adalah : s = 15 + 6t – ½ t2
Kegiatan 4
Aplikasi Integral Tak tentu
1. Kurva y = f(x) melalui titik (2,-1) dan persamaan gradien garis singgunng disetiap titik
pada kurva tersebut m = ½ x. Tentukan persamaan kurvanya.
2. Sebuah benda pada saat t detik bergerak dengan kecepatan v = 7 – 2t (dalam m/det).
Pada saat t = 3 detik benda berada pada jarak 26 meter. Tentukan persamaan gerak
benda tersebut.
3. Tentukan persamaan garis dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Gradien 2 dan melalui titik (3,5)
b. Sejajar dengan garis y = 5 – 3x dan melalui titik (2,1)
LATIHAN 4 Aplikasi Integral Tak tentu
1. Kurva y = f(x) melalui titik (2,-1) dan persamaan gradien garis singgunng disetiap titik
pada kurva tersebut m = ½ x. Tentukan persamaan kurvanya.
2. Sebuah benda pada saat t detik bergerak dengan kecepatan v = 7 – 2t (dalam m/det).
Pada saat t = 3 detik benda berada pada jarak 26 meter. Tentukan persamaan gerak
benda tersebut.
3. Tentukan persamaan garis dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Gradien 2 dan melalui titik (3,5)
b. Sejajar dengan garis y = 5 – 3x dan melalui titik (2,1)
4. Tentukan persamaan grafik fungsi y = f(x) dengan ketentuan berikut :
a. Melalui titik (2,5) dan gradien di sembarang titik adalah enam kali absisnya
(koordinat x)
b. Grafik melalui titik (-2,6), garis singgung yang melalui titik tersebut sejajar dengan
garis y = 4x – 8 dan f”(x) = –8
5. Sebuah benda pada saat t detik bergerak ke atas dengan kecepatan v = 8 – 2t (dalam
m/det). Pada saat t = 1 detik benda berada pada jarak 27 meter.
Tentukan
a. Persamaan gerak benda tersebut.
b. Tinggi maksimum yang dicapai benda tersebut

C. Integral Tentu
C.1. Pengertian Integral Tentu

Kita sudah mempelajari konsep integral fungsi aljabar dan
Indikator
fungsi trigonometri dengan bentuk umum  f(x) dx = F(x) +
dengan rumus integral c, dimana F’(x) = f(x). Integral yang tidak diberikan batas-
subtitusi batasnya seperti itu disebut integral tak tentu. Integral
 Menghitung integral dengan batas-batas yang ditentukan disebut integral tentu,
dengan rumus integral nilai integral tentu dari f(x) adalah :
parsial
 Menghitung luas
b b
suatu daerah yang
 f(x)dx = [F(x) ] = F(b) – F(a)
dibatasi oleh kurva a
a
dan sumbu-sumbu
pada koordinat.
 Menghitung volume
benda putar.
Contoh:
 ( 4x  6)dx = 2x 
5
1. 2  6x 5 = [2(5)2 + 6.5] – [2(2)2 + 6.2] = 80 – 20 = 60
2
2
1
 1
3 
1 3 1 3 4
 sin x. cos x dx   sin 4 x  = ¼ [sin4( 1 π) – sin4( 1 π)]
3
2. = ¼ [( ) – ( ½ )4]
4  1 3 6 2
1
 6
6
8 1
=¼[ 9  1 ]= 64

8
16 16
Kegiatan 5
Menentukan nilai integral tentu
Tentukan nilai integral berikut :

3
 (3x
2
1. dx
0
3
 (1  6t
2
2. )t dt
1
2x  2
1
3.  (x
0
2
 2x  3) 3
dx

4
cos2x  1
4.  cos2x  1 dx
0
2
5. 
2
4  x 2 dx

LATIHAN 5 Menentukan nilai integral tentu
Tentukan nilai integral berikut :

4 4 12
1. 
0
( 3x 2  6 x  4)dx 5. 
0
16  x 2 dx 8.  2x
5
169  x 2 dx
3  2
 1 1  x
2.   x
1
2
 dx
x3  6.
6
 sin t. cos
3
t dt
9. 
0 25  4 x 2
dx
4 0 4
2x
  16  t 2 dt
2
3. dx 2x  5 10.
1
x 1 7. 
0
x  5x  6
2
dx 0
3
 (2x  4)( x  4 x  3)dx

2
4.
1
C.2. Sifat Integral Tentu

b b b b
1.  c dx = c(b – a) 4.  [f(x)  g(x)] dx   f(x)dx   g(x)dx
a a a a
b b c b c
2.  k.f(x) dx  k.  f(x)dx 5.  f(x)dx   f(x) dx   f(x) dx, dengan a  b  c
a a a a b
b b b b a
3.  [f(x)  g(x)] dx   f(x)dx   g(x)dx
6. a f(x)dx  b f(x)dx
a a a
D. Tekhnik Pengintegralan
Teknik dasar pengintegralan ada dua cara yaitu 1) cara subtitusi, dan 2) pengintegralan
parsial.
Indikator Bentuk umum teknik pengintegralan

 Menghitung integral 1) Subtitusi fungsi aljabar:
dengan rumus integral  du 
subtitusi a.   f(u) dx  dx   f(u)du
dengan rumus integral b. Integran berbentuk n ax  b ,
parsial
subtitusi u = n ax  b
c. Integran berbentuk a 2  x 2 , a 2  x 2 , dan x 2  a 2 ,
untuk merasionalkan bentuk akar tersebut gunakan
masing-masing subtitusi berikut
(i) x = a sin t , (ii) x = a tan t, (iii) x = a sec t
2) Pengintegralan parsial  udv  uv   vdu

D.1. Integral Subsitusi
1. Pengintegralan bentuk (ax + b)n dx,  sin (ax + b) dx dan  cos (ax + b) dx kita
gunakan subtitusi u = (ax + b) seperti berikut
du 1
Misal u = (ax + b)  (ax  b)  a  du  a dx  dx  du
dx a
(ax  b) n  1 + c
1 1
 (ax + b)n dx =  un
a
du =
a(n  1)
(ax  b) n  1 + c , n  1, a  0
1
Jadi (ax + b)n dx =
a(n  1)
1 1 1
 sin (ax + b) dx =  sin u
a
du 
a  sin u du =
a
( - cos u) + c
1
= - cos (ax + b) + c
a
1
Jadi  sin (ax + b) dx = - cos (ax + b) + c
a
1 1 1 1
 cos (ax + b) dx =  cos u du   cos u du = sin u + c = sin (ax + b) + c
a a a a
1
Jadi  cos (ax + b) dx = sin (ax + b) + c
a
Kegiatan 6a
Menentukan integral dengan cara subtitusi 1
Carilah integral berikut !

1.  (6x – 5)3 dx 4.  sin (3x + 2π)dx
2.  3
( 3  2 x) dx
2
5.  cos (3 – 45 x ) dx
3.  (7x + 10)-5 dx.
 du 
2. Subtitusi bentuk   f(u) dx  dx
Contoh: Hitunglah Integral  2x 3x 2  4 dx

Jawab
Misal u = 3x2 + 4  du = 6x dx  1 du = 2x dx
3
 2x 3x 2  4 dx  
3x 2  4 2x dx =  u 1 du =  u du
1
1
= 3
2
3
1 1 3 3
2 2
= 1. 1 u2 c 1 1
= . u c = u c
2
3 1 1 3 3 9
2 2
Jadi  2x 3x 2  4 dx =
2
9
3x 2
 4
3 2
 
 c = 3x 2  4 3x 2  4
9
 c

Kegiatan 6b
Hitunglah integral berikut!

sin x dx 3x  5

1. ( 4x  5)(2x2  5x  4)4 dx 3.  3  7 cos x
5.  ( 3x 2
 10 x  2)3
dx
x5

2. ( x  3)( x 2  6x  4)5 dx 4.  x  10 x  7
2
dx
3. Subtitusi yang merasionalkan bentuk n

ax  b
Tentukan x 4 ( x  3) dx
Jawab :
Misal u = 4 x  3  u4 = x + 3  x = u4 – 3  4u3 du = dx
[catatan : turunkan ruas kiri dan ruas kanan terhadap variabel integrasi masing-masing,
x  dx dan (u4 – 3)  4u3 du]
x 4 ( x  3) dx =  (u4 – 3)u.4u3 du
=  (4u8 – 12u4 )du= 4
9 u 9  125 u 5  c = 94 4 ( x  3) 9  125 4 ( x  3) 5  c
Kegiatan 6c
Hitunglah
Contoh: integral berikut!
x t 2  2t
1.  x x  5 dx 3.  2x  5
dx 5.  t1
dt
2. x 3 ( x  4) dx 4. t 5 ( t  6) dt
4. Subtitusi fungí trigonometri

a. Bentuk  sinn x cos x dx
Misal u = sinx  du = cos x dx
 sinn x cos x dx =  un du = 1 un  1  c = 1 sinn  1 x  c
n1 n1
un du
Contoh :  sin6 x sin 2x dx =  sin6 x . 2 sin x cos x dx =  2.sin7 x cos x dx

= 2  sin7 x cos x dx = 2 sin8 x  c
8

b. Bentuk  cosn x sin x dx
Misal u = cos x  du = - sin x dx  - du = sin x dx
 cosn x sin x dx = - un du = - 1 u n  1  c = - 1 cos n  1 x  c
n1 n1
un -du
Contoh :  cos5 x sin x dx =  1 cos6 x  c

6
Kegiatan 6d
sin 2 x
1.  cos3 x sin x dx = 3.  sin5 x cos x dx = 5.  dx =
sin 6 x
sin x
2.  cos8x sin x dx = 4.  dx =
cos 4 x
b. Integran berbentuk a2  x2 , a 2  x 2 , dan x2  a2

1. Integral a 2  x 2 dx , subtitusi x = a sin t
2. Integral  a 2  x 2 dx
x
sin t =
Contoh : Hitunglah integral berikut : 2 2
x
4x 2
 4  x 2 dx cos t =
2 t
Jawab : 4  x2
Lihat Gambar 1: Gambar 1
Misal x = 2 sin t  sin t = x  t = arc. sin( x ) ........ …........(1)
2 2
x = 2 sin t  dx = 2. cos t dt ............................................. (2)
4  x2 = 4  4. sin 2 t = 4(1  sin 2 t ) = 4. cos 2 t

4  x2 = 2.cos t …………………………………… .(3)
 4  x 2 dx =  2.cos t . 2 cos t dt [catatan: pers. (2) dan (3) ]

=  4 cos2 t dt =  2.2cos2t dt
=  2(1 + cos 2t) dt [catatan : 2.cos2 t = cos 2t + 1 ]
=  (2 – 2cos 2t) dt = 2t – 2. ½ sin 2t + c
= 2t – 2sin t. cos t + c [ catatan : sin 2t = 2 sint cos t ]
x 4  x2
= 2. arc. sin( x ) – 2. . +c
2 2 2
x
Jadi  4  x 2 dx = 2. arc. sin( x2 ) – . 4  x2 + c
2

x2  9
Contoh 2 Hitunglah :  x
dx
Jawab
Lihat Gambar 2
x
Misal x = 3 sec t  dx = 3.sec t. tan t dt 3 sec t = x  sec t =
3
x2  9 = 9. sec 2 t  9 = 9(sec 2 t  1) = 9. tan 2 t x
 t = arc sec ( )
= 3 tan t [catatan :tan t = sec t – 1] 2 2
3
x 9
2
3. tan t
 x
dx =  3. sec t 3. sec t. tan t dt 3
x2  9
= 3  tan2t dt = 3  (sec2t – 1) dt t
= 3(tan t – t) + c = 3tan t – 3t + c x
x 9 2
x 9 2
x
Jadi  x
dx = 3.
3
– 3. arc sec ( ) + c
3 tan t =
x2  9
x 3
= x 2  9 – 3. arc.sec ( ) + c Gambar 2
3
Kegiatan 6e
9x 2  4
1.  25  x 2 dx 3.  4  x 2 dx 5.  x
dx
x 2  16
2.  9  4 x 2 dx 4.  x
dx
LATIHAN 6 Menentukan integral dengan cara subtitusi
1.  (4x + 3)6 dx 2x  7 sin x

2. sin (7 – 6x) dx
5.  ( 4x 2
 28 x  40 ) 3
dx 8. 
cos 4 x
dx
3t
3. cos (3 –2x) dx 6. 
t 1
dt 9.  25  4t 2 dt
4.  5
( 3  2 t ) 3 dt 7.  sin2 x sin2x dx 9x 2  1
10.  x
dx

D.2. Integral Parsial

Jika pengintegralan dengan subtitusi tidak berhasil diselesaikan, maka untuk
menyelesaikannya dapat menggunakan integral parsial. Metoda ini didasarkan pada
pengintegralan rumus turunan hasil kali dua fungsi.
Untuk u dan v fungsi dari x,
dy du dv d(u.v) du dv
y = u.v  y’ = u’.v + u.v’  v u  v u
dx dx dx dx dx dx
d(u.v) = v.du + u.dv   d(u.v) =  v.du +  u.dv
 u.v =  v.du +  u.dv
Jadi  u.dv = u.v –  v.du

Contoh
Hitunglah :
1.  x cos x dx 2.  6x(x + 2)3 dx
Jawab
1  x cos x dx =  u.dv
Misalkan u = x  du = dx
dv = cos x dx   dv =  cos x dx  v = sin x
 x cos x dx =  u.dv = u.v -  v.du
= x.sin x -  sin x dx = x.sin x – (-cos x) + c = x.sin x + cos x + c
Jadi:  x cos x dx = x.sin x + cos x + c
2.  6x(x + 2)3 dx =  u.dv

Misalkan u = 6x  du = 6 dx  dx = 1
6 du
dv = (x + 2)3 dx  v = (x + 2)3 dx  v = ¼ (x + 2)3
 6x(x + 2) 3 dx =  u.dv = u.v -  v.du

=  6x(x + 2) 3 dx = 6x. ¼ (x + 2) 3 –  ¼ (x + 2) 3 6 dx
6 6 1 4
= x( x + 2 ) 3 - . (x + 2) + C
4 4 4
3 3 4
Jadi  6x(x + 2)3 dx = x( x + 2 ) 3 - (x + 2) + C
2 8
Kegiatan 7
Menentukan integral dengan integral parsial
Carilah integral berikut :
x3
1.  dx 3.  x.sin x dx 5.  x.sin 2x dx
1  x3
 3x( x  4) x
5 3
2. dx 4. .sin x dx

LATIHAN 7 Menentukan integral dengan integral parsial
Gunakan integral parsial untuk menyelesaikan soal berikut:

1.  x sin 3x dx 5.  2x cos 5x dx 8.  (x2 – 4x – 5) sin(2x+3) dx
ln x
2.  4x (x – 2)3 dx   xe
x
6. dx 9. dx
x
x  ln x dx
2
3.  x e2x dx 7. cos x dx 10.
1
4.  5x sin x dx [cat. y = e x  dy = e x dx , y = ln x  dy = dx ]
x
E. Luas Daerah
Perhatikan daerah yang dibatasi oleh grafik y = f(x), sumbu x,
Indikator garis x = a dan garis x = b pada Gambar 1 berikut ini.
 Menghitung luas
suatu daerah yang Daerah tersebut dibagi menjadi n buah persegi dengan lebar
dibatasi oleh kurva dibuat sekecil mungkin masing-masing x1, x2, x3, ... , xn
dan sumbu-sumbu
dan panjangnya (tingginya): f(x1), f(x2), f(x3), f(x4) ..... f(xn).
pada koordinat.
 Menghitung volume Jumlah luas persegi panjang yang lebarnya xi dan
benda putar. panjangnya f(xi) dengan i dari 1 sampai n mendekati luas
daerah gambar 1 di samping

Jadi L  f(x1).x1 + f(x2).x2 + f(x3).x3 + ... + Y f(x2)
f(xn)
f(xn)xn, atau dengan menggunakan notasi

f(x1)
n y = f(x)
sigma ( ) ditulis : L  f( x i ).x i
i 1
x1
Jika n dibuat besar sekali ( n →  ) maka
x → 0 (x mendekati 0) sehingga L sama X
a x1 x2 x3 x4 x5 xn b
dengan luas daerah yang yang dibatasi oleh
Gambar 1
grafik y = f(x), sumbu x, garis x = a dan garis
x = b dan dapat ditulis
n b
L = lim  f(x i ). Δx i = lim  f(x). Δx
n
i 1 Δx  0 x  a
b
Bentuk limit penjumlahan lim  f(x). Δx , dapat ditulis dengan lambing
Δx  0 x  a
b b
pengintegralan, yaitu lim  f(x). Δx =  f(x) dx
Δx  0 x  a a

E.1. Luas Daerah Dibawah Kurva
Jadi luas daerah yang dibatasi kurva y = f(x), garis x = a, garis x = b, dengan f(x)  0,
b
dapat dihitung dengan menggunakan rumus : L =  f ( x ) dx

a
Jika grafik ada dibawah sumbu X atau f(x) < 0 pada selang [a , b] maka luas daerah
b a
dihitung dengan rumus L    f ( x )dx =  f ( x )dx
a b
Lihat gambar berikut.
Y y = f(x)
Y
y = f(x)
a b
X
a b X
b b a
L =  f(x) dx L = –  f(x) dx =  f(x) dx
a a b
Contoh 1
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 3x2 + 2x + 1, garis x = 1, x = 3, dan
sumbu X .
Jawab
Sebaiknya dibuat dahulu sketsa grafiknya.
a= 3, b = 2, c = 1, Diskriminan D = 22 – 4.3.1 = 4 – 12 = -8 ( Definit positif )
b D 2 -8 1 2
Titik puncak (  , ) = ( , ) = ( , )
2a 4a 6 12 3 3
Titik potong dengan sumbu y: ( 0 , c ) = ( 0 , 1 )
Sketsa grafiknya :
Y 3
 ( 3x  2 x  1)dx  [x 3  x 2  x]13
2
2 L =
y = 3x + 2x + 1 1
= (33 + 32 + 3) – (13 + 12 + 1)
x=1 = (27 + 9 + 3) – ( 3)
x=3
= 36 satuan luas

Contoh 2
Hitung luas daerah yang diarsir pada gambar berikut :
Y Y
y=x+1 x2 + y2 = 9
X
2 7 X (b)
(a)
Penyelesaian :
7
a. L =  (x  1)dx  [
2
1
2 x 2  x]72 = [½ (7)2 + 7] - [½ (2)2 + 2] = [½ .49 + 7] - [½ .4 + 2] = 27½
satuan luas
b. x2 + y2 = 9  y2 = 9 – x2  y = 9  x 2 ( di atas sumbu x , y  0 )
Misal x = 3 sin t  dx = 3 cos t dt
Untuk x = -3  3 sin t = -3  sin t = -1  t = - ½ π
Untuk x = 3  3 sin t = 3  sin t = 1  t = ½ π
9 – x2 = 9 – 9 sin2t = 9(1 – sin2t) = 9.cos2t , sehingga diperoleh
9  x 2 = 9. cos 2 t = 3 cos t.
Dengan demikian,
1π 1π 1π
3 2 2 2
L =  9  x 2 dx =  3.cost(3co st dt ) =  3.cos 2 t dt =  9. 1 (cos2t  1)dt
2
3  1π  1π  1π
2 2 2
 
1π
= 9 ( 1 sin2t  t) 2 = 9 ( ½ sin 2. ½ π + ½ π) - 9 [ ½ sin 2.(-½ π) + (- ½ π)]
2 2 1
 π 2 2
2
= 9 ( ½ sin π + ½ π) - 9 [ ½ sin (- π) - ½ π)] = 9 (0 + ½ π) - 9 [ 0 - ½ π)]
2 2 2 2
9 9 9
= π + π = π sat luas
4 4 2
Kegiatan 8
Menentukan Luas Daerah dibawah Kurva
Gambar dan hitunglah luas daerah dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Dibatasi kurva y = x2 +1, sumbu X, garis x = 1 dan x = 3
2. Daerah di atas sumbu x dan di bawah kurva y = 4 – x2
3. Daerah di bawah sumbu x dan di atas kurva y = x2 – 4x + 3
4. Daerah yang dibatasi kurva y = sinx, sumbu x, ½ π  x  ⅔ π
5. Daerah yang dibatasi oleh kurva y = 3x2 –9 , x = 0, y = 0 dan x = 1

LATIHAN 8 Menentukan Luas Daerah dibawah kurva
Gambar dan hitunglah luas daerah dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Dibatasi kurva y = x2, sumbu-x, garis x = 1 dan x = 3
2. Daerah di atas sumbu x dan di bawah kurva y
E.2. Luas Daerah Antara Dua Kurva
Jadi luas daerah yang dibatasi oleh y y = g(x)

kurva y = f(x), y = g(x), garis x = a dan
garis x = b dimana g(x) > f(x) adalah
b y = f(x)
L =  [g(x)  f(x)] dx
a x
a b
Contoh 1 :
Hitung luas daerah pada gambar berikut :
y y = x2 – 5x + 4
Jawab
Mencari absis (x) titik potong :
x2 – 5x + 4 = x – 1
y=x–1
 x2 – 6x + 5 = 0
 (x – 1) (x – 5) = 0
 x = 1 atau x = 5
x Pada selang [1 , 5]
garis y = x – 1 terletak di atas
y = x2 – 5x + 4
5 5
L =  (x  1)  (x  5x  4)dx =
2
 ( x
2
 6x  5)dx
1 1
L= [ 1 x 3  3x 2  5x]15 = [- (5)3 + 3(5)2 – 5.5] – [- 13 (1)3 + 3(1)2 – 5.1]
1
3 3
= 10 23 sat Luas
Contoh 2 :
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 6x – x2 dan y = x2 – 2x
Penyelesaian
y = x2 – 2x
Absis (x) titik potong kedua kurva :
x2 – 2x = 6x – x2  2x2 – 8x = 0
 2x(x – 4) = 0  x = 0 atau x = 4
y = 6x – x2
0 4
Pada selang [0 , 4] kurva y = 6x – x2 terletak diatas kurva y = x2 – 2x

4 4
 
= [(6 x  x )  ( x  2x)]dx  (8 x  2x 2 )dx  [4 x 2  23 x 3 ]04
2 2
L
0 0
= [4.(4) - 2 (4)3] – 0 = 64 - 2 . 64
2 = 21 1 satuan luas
3 3 3
Kegiatan 9
Menentukan Luas Daerah antara dua kurva
Hitung luas daerah yang dibatasi oleh:

1. Parabola y = x2 dan garis y = x.
2. Kurva y = x2, garis 2x + y – 8 = 0, sumbu x, di kuadran pertama.
3. Parabola y = x2 dan y = 4 – x2
4. Kurva y = sin x dan y = cos x pada interval 0  x  
5. Kurva y = cos 2x dan y = cos x pada interval 0  x  
LATIHAN 9 Menentukan Luas Daerah antara dua kurva
Hitung luas daerah yang dibatasi oleh:

1. Parabola y = x2 dan garis y = x.
2. Kurva y = x2, garis 2x + y – 8 = 0, sumbu x, di kuadran pertama.

F. Volume Benda Putar

1. Volume benda putar mengelilingi sumbu x
Indikator Jika
 Menghitung volume daerah y = f(x)
benda putar. yang Y
dibatasi
oleh
kurva y = f(x), sumbu x, garis x = a
dan x = b diputar mengelilingi a b X
sumbu x
Daerah yang diarsir dibagi menjadi
n persegi panjang dengan lebar xi
dan tingginya f(xi) sehingga
terbentuk tabung-tabung kecil dengan jari-jari f(xi) tinggi tabung xi volume tabung
V = π [ f (xi)]2 xi
n
Volume seluruhnya V=  π [f(x )]2 Δx
i i
i1
Volume benda putar yang terjadi bisa ditentukan dengan membuat xi sekecil mugkin,
sedemikian sehingga xi  0
b b

2 2
V= lim π [f(x)] Δx = π  [f(x)] dx
Δx  0 xa a
Jadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x = a dan x = b, bila
diputar mengelilingi sumbu x akan membentuk benda putar dengan volumenya adalah
b
V = π  [f(x)]2 dx
a
Contoh 1.
Tentukan Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = 2x2 ,
sumbu x, garis x = 1 dan garis x = 3.
Penyelesaian :
3
y y = 2x2 v  π  [2x 2 ]2 dx
1
3
= π  4x 4 dx
1
x
1 3 = π x 5 ]13  4 π [35 – 15] = 4 π (243 – 1)
4
5 5 5
3
= 193  sat.vol.
5

Kegiatan 10
Menentukan Volume Benda Putar
2. Volume benda putar yang mengelilingi sumbu y

Jika daerah yang dibatasi oleh kurva x = f(y), y = a, dan y = b diputar mengelilingi
sumbu y satu putaran penuh 3600, maka akan membntuk benda putar, dengan
b
volumnya adalah V = π  x 2 dy
a
y x = f(y) b
v  π  [f(y)] 2 dy
b a
b
a = π  x 2 dy
a
x
Contoh :
Tentukan volume benda putar jika daerah yang dibatasi oleh y = x2, sumbu y, garis y
= 1 dan garis y = 4 diputar mengelilingi sumbu y sejauh 3600.
Penyelesaian :
y = x2  x2 = y
4 4
Y V = π  x 2 dy = π  y dy
1 1
y=4 1
V = π[ y ] 2 4
y = x2 2 1
V = π [ ½ (4)2 – ½ (1)2]
y=1
V = π[8 – ½ ]
X 15
V= π Satuan volum
2
Kegiatan 10a
2. Volume benda putar daerah bidang antara dua kurva

1. Diputar mengelilingi sumbu x
y = g(x)
y
y = f(x)
a b
x

Daerah bidang yang diarsir pada gambar di atas yaitu yang dibatasi oleh kurva
y = f(x), y = g(x), x = a dan x = b. Jika diputar 3600 mengelilingi sumbu x maka akan
diperoleh benda putar.
Volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), y = g(x),
x = a dan x = b. Jika diputar 3600 mengelilingi sumbu x adalah :
b b b
  
V = V2 – V1=  [g( x)]2 dx –  [f ( x)]2 dx =  {[g( x)]2  [f( x)]2 }dx
a a a
b
V =   {[g( x)]2  [f( x)]2 }dx
a
2. Diputar mengelilingi sumbu y
Jika daerah yang dibatasi oleh x = f(y), x = g(y) y = a dan y = b diputar 3600 mengelilingi
sumbu y, volume benda putar yang terjadi dapat dihitung dengan rumus
b
V =  [g 2 ( y)  f 2 ( y)]dx
a
Contoh
Hitunglah volume benda putar jika daerah yang dibatasi oleh kurva y = 4 – x2, y = 4 – 2x
diputar 3600, mengellilingi :
a. Sumbu X
b. Sumbu Y
Jawab
Titik potong kurva : y = 4 – 2x , y = 4 – x2

 4 – 2x = 4 – x2  x2 – 2x = 0  x(x – 2)= 0  x = 0 atau x = 2
Untuk x = 0  y = 4 titik potong (0,4) untuk x = 2  y = 0 titik potong (2,0)
a. Diputar mengelilingi sumbu x

2

V=  [( 4  x 2 ) 2  ( 4  2 x) 2 ]dx
0 y = 4 – x2
2

=  [ (16-8x2+x4) – (16-16x+4x2)dx
0
2

=  [ 16x – 8x2 + x4] dx = [8 x 2  4 x 3  15 x 5 ]02
0
= [{8( 2) 2  4( 2) 3  15 ( 2) 5 }  (0)]
= [32  32  15 (32)] = 6 25  sat.isi

y = 4 – 2x

b. Diputar mengelilingi sumbu y
y = 4 – x2  x2 = 4 – y , y = 4 – 2x  x = 2 – ½ y
batasnya 0 ≤ y ≤ 4
4

V =  ( 4  y)  ( 2  21 y) 2 ]dy
0
1 
4 4
1
 
=  [ (4 – y) – (4 – 2y + ¼ y ) dy =  [ y – ¼ y2] dy =   y 
2
2 y3  =
0 0 2 12 
= π[ (½ (4)2 - 1
12 ( 4) 3 ) – ( 0 ) ] = π (8 - 64
12 ) = 2 23  sat. Isi
Kegiatan 10b
LATIHAN 10 Menentukan Volume Benda Putar
1. Tentukan volume benda putar yang terjadi jika daerah yang diarsir diputar
mengelilingi sumbu x sejauh 3600
y = 2x x -y= 4
4
y = 8 – x2
2x = y2
(a) (b)
2. Hitunglah volume benda putar yang terjadi, jika daerah yang terletak di
kuadran pertama dan dibatasi oleh y = x2 , y = 4, dan sumbu y diputar satu
kali putaran mengelilingi sumbu y.
3. Hitunglah volume benda putar yang terjadi, jika daerah yang terletak di
kuadran pertama dan dibatasi oleh y = sin x , x = 65  dan sumbu y diputar
satu kali putaran mengelilingi sumbu x.

4. Hitunglah volume benda putar yang terjadi, jika daerah yang dibatasi oleh
kurva y = x2 – 2 dan y = 3x – 2 diputar satu kali putaran mengelilingi
sumbu y.
5. Hitunglah volume benda putar yang terjadi, jika daerah yang dibatasi oleh
kurva y = x2 – 4x + 3 dan y = - x2 + 6x – 5 diputar satu kali putaran
mengelilingi sumbu x.
 Uji kemampuan

1.  (2x2+4)(2x-3) dx =…
A. x4+2x3+4x2+12x+c C. x4-2x3+4x2+12x+c E. x4-2x3-4x2-12x+c
B. x4+2x3+4x2-12x+c D.x4-2x3+4x2-12x+c
2
 4 x (5 x  1)dx  ….
2
2.
3
A. –1 B. -2 C. -3 D. -4 E. -5
3. Gradien garis singgung suatu kurva di titik (x,y) ditentukan oleh dydx
= 3x2 + 2x.
Jika kurva melalui (1,6) maka persamaan kurvanya adalah ….
A. y = x3 + x2 + 4 C. y = x3 + x2 - 4 E. y = x3 + x2 + 6
B. y = x3 + x2 + 8 D. y = x3 + x2 – 8
y
4. Luas daerah yang diarsir pada gambar di samping adalah y=x3
….
A. 4 C12 E. 16 x
B. 8 D. 12,5 0 2
5. Luas daerah yang diarsir pada gambar di samping y

adalah …. x+y=3
A. 8 21 D. 5 21 y=5-x2 x
1 1
B. 7 2 E 4 2 0
1
C. 6 2
4
6.  (7  x)dx  ....
1
A. 11 B. 12,5 C. 13,5 D. 14 E. 15,5

a
 6x dx  126 akan benar untuk a= …

2
7.
0
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

8. Luas daerah yang dibatasi oleh y=x, x=2 dan sumbu x adalah ……
A. 2 B. 4 C. 6 D. 8 E. 9
y
9. Luas daerah segitiga POQ adalah … 15 P
A. 5 D. 20
B. 10 E 25 10
C. 15
5 Q
x
0 5
10 Daerah yang diarsir diputar mengelilingi
sumbu x sejauh 3600 volumenya adalah y
A. 2  y= 2x
B. 4 
C. 6
D. 8 1
0
E. 10
11. Daerah yang dibatasi oleh kurva-kurva y2 = x dan y = x2 diputar 3600 mengelilingi sumbu
Y. Volume benda putar yanng terjadi adalah ……..
21
A. 30  sat. isi 30  sat. isi
C. 16 E. 304  sat. isi
B. 18
30  sat. isi D. 9
30  sat. isi
12. Hasil dari  3x cos 2x dx  ....

3
A. 3x sin 2x + 3 cos 2x + C D. 2 x sin 2x + ¾ cos 2x + C
3
B. 3x sin 2x + cos 2x + C E. 2 x sin 2x – ¾ cos 2x + C
3
C. – x sin 2x – ¾ cos 2x + C
2
13. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x3 dan y = x dalah....

A. ¼ sat. luas C. 5 6 sat. luas E. 5
4 sat. luas
B. 5
12 sat. luas D. 11
12 sat. luas

2
14. Nilai  cos( 3x  ) sin( 3x  )dx  . . .

3
1 1 1 1
A. – B. – C.0 D. E.
6 12 12 6
15. Hasil dari  2 x 6 x  1 dx = . . . .
3
4 4 4
1 1 3
A.  ( 8 x  1)( 6 x  1) 3 + c C. ( 8 x  1)( 6 x  1) 3 + c E. ( x  3)( 6 x  1) 3 + c
56 56 14
4 4
3 1
B.  (11x  1)( 6 x  1) 3 + c D. ( 25 x  1)( 6 x  1) 3 + c
14 56

2
16. Hasil dari  (cos x sin 2 x) dx = . . . .
0

A. 1
3 B. ½ C. 1
3  D. ½ E. 
sin x1
17.  x2
dx = . . . .
1 1
A. sin x2 + c B. cos x + c C. sin +c D. cos +c E. cos x2 + c
x x
x
2
18. cos x dx = . . . .
A. x2 sin x + 2x cos x – 2.sin x + c D. x2 sin x + 2x cos x – 2.sin x + c

B. x2 sin x – 2x cos x – 2.sin x + c E. x2 sin x – x cos x – 2.sin x + c
C. x2 sin x – x cos x + 2.sin x + c
1
x ( x  6) dx = . . . .
2
19. Hasil dari
1
A. -4 B. -½ C. 0 D. ½ E. 4 ½
20. Luas daerah yang dibatasi oleh parabola y = 8 – x dan garis y = 2x adalah .....
2
A. -36 sat.luas C. 41 23 sat.luas E. 46 23 sat.luas

B. 41 13 sat.luas D. 46 sat.luas
SOAL URAIAN
1. Hitung integral berikut :
x2 cos x
 (x   sin
4
a. dx b. dx c. x. cos x dx
2
 4 x  5) x
2. Hitung nilai integral berikut

1 3 4
 (4x  2 x)dx  (2  4 sin  16  x 2 dx

3 2
a. b. x) dx c.
0 0 0
x
 6s ds , dan f' (x)  18

2
3. Tentukan nilai x, jika f(x) =
 x
4. a. Gambar dan arsirlah daerah yang dibatasi oleh y=1+x2 dan y=9-x2
b. Hitunglah luas daerah yang diarsir tersebut
c. Hitung volume benda putar , jika daerah yang diarsir diputar mengelilingi sumbu x
sejauh 3600
5. Hitung volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi x2+y2 = 16 Sumbu
y, garis y=1 dan y=3 yang terletak dikuadran pertama diputar mengelilingi sumbu y
sejauh 3600

Bukmun Bab 1. Integral Kelas XII IPA PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bukmun Bab 1. Integral Kelas XII IPA PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

2012

Jl. Merdeka No 91 Garut Jawa Barat

1. Nama lengkap : MUNTARYO, S.Pd

Garut, 16 Juli 2012

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 2

uji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena

Garut, Ramadhan 1434 H

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 3

A. Bilangan Alam (e)

1. Gunakan kalkulator untuk melengkapi tabel dibawah ini

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 4

LATIHAN 2 Menentukan Bilangan Alam

Hitunglah nilai limit fungsi dibawah ini.

B. Pengertian dan Rumus Turunan

Turunan fungsi f(x) dinotasikan dengan f’(x) dan didefinisikan dengan

Jika f mempunyai turunan untuk domain DfR, untuk a,bR, maka :

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 5

h0 h0 h0

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 6

Contoh 2 Tentukan turunan dari fungsi dibawah ini.

Carilah turunan dari fungsi dibawah ini.

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 7

BAB Standar Kompetensi

A.1. Integral Sebagai Anti Turunan

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 8

Cari anti turunan fungsi-fungsi berikut:

LATIHAN 1 Menentukan Anti Turunan

Cari anti turunan untuk fungsi-fungsi berikut:

A.2. Notasi Integral

B Integral Tak Tentu

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 9

Carilah integral tak tentu fungsi berikut ;

2.  (2x2 + 5x – 3) dx 5.  ( 12x3 + 9x2 – 3) dx

B.1. Integral Fungsi Aljabar

Indikator Perhatikan pengintegralan berikut, tentukan integral untuk

Contoh: Gunakan rumus di atas untuk mencari integral berikut :

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 10

Gunakan rumus di atas untuk mencari integral berikut :

LATIHAN 2 Menggunakan Rumus Integral Taktentu

Selesaikan integral-integral berikut:

B.2. Integral Fungsi Trigonometri

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 11

Tentukan integral berikut :

LATIHAN 3 Menentukan Integral Fungsi Trigonometri

Tentukan integral berikut :

2.  tan x (cos x + sec x)dx 4.  csc x(csc x  sin 2x)dx

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 12

LATIHAN 4 Aplikasi Integral Tak tentu

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 13

C.1. Pengertian Integral Tentu

Tentukan nilai integral berikut :

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 14

LATIHAN 5 Menentukan nilai integral tentu

Tentukan nilai integral berikut :

 (2x  4)( x  4 x  3)dx

C.2. Sifat Integral Tentu

Indikator Bentuk umum teknik pengintegralan

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 15

Carilah integral berikut !

Contoh: Hitunglah Integral  2x 3x 2  4 dx

Muntaryo,S.Pd. Guru Matematika SMA Negeri 1 Garut Page 16

Hitunglah integral berikut!

3. Subtitusi yang merasionalkan bentuk n