MAHASISWA
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK DALAM MEMBANGUN
EKONOMI KREATIF
Bidang Kegiatan
PKM-GT
Diusulkan Oleh :
Faisal Muhtadi ( 201811229 )
II. GAGASAN
a) Kondisi terkini pencetus gagasan
Saat ini, plastik merupakan produk yang populer dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari
peralatan rumah tangga, kemasan makanan atau minuman
hingga suku cadang kendaraan, dikarenakan plastik sangat
praktis, kuat, tahan lama, ringan, tahan kelembaban dan
dapat dibentuk apa saja. Plastik adalah polimer; rantai
panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang, atau
"monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer
karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau
belerang di bagian dari rantai di jalur utama yang
menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan.
Plastik merupakan bahan anorganik yang digunakan oleh
dunia. Kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik
hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Menurut perkiraan
Bank Dunia, plastik akan bertambah hingga 2,2 miliar ton
pada tahun 2025. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa
perkiraan mengenai jumlah pencemaran sampah plastik
seperti dikutip dari geotimes, secara keseluruhan, sampah
di Jakarta mencapai 10.725 ton per hari.
Plastik memiliki zat-zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan dan telah ditemukan banyak fakta bahwa
terdapat karsinogen pada plastik. Sifat karsinogen
merupakan sifat yang paling berbahaya karena paparannya
sangat berpengaruh pada sistem endokrin terutama
disebabkan oleh zat kimia ini sangat kuat dan dapat
bertahan lama sehingga dalam jangka panjang dapat
menyebabkan kerusakan sistem endokrin, lalu gangguan
janin hingga tumor/ kanker.
Sampah plastik yang tidak di daur ulang dapat
menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar karena
sifatnya yang tahan lama. “Sampah plastik berbahaya bagi
banyak spesies, karena dapat membelit dan menghambat
pencernaannya jika termakan dan menurunkan keragaman
avertebrata pantai," kata Lavers dalam pernyataan
tersebut. "Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 200
spesies diketahui berisiko akan memakan plastik, dan 55
persen burung laut dunia, termasuk dua spesies yang
ditemukan di Pulau Henderson, berisko atas adanya
sampah itu," imbuh dia. (Liputan6, 2017)
Beberapa negara sudah melakukan upaya untuk
mengurangi plastik, seperti Negara Inggris. Pemerintahan
Perdana Menteri Theresa May sudah mengupayakan
pengurangan limbah plastik. Sejak 2015, Inggris
mengizinkan toko menarik biaya tambahan untuk kantong
plastik. Pasca-peraturan itu dirilis, penggunaan plastik
menurun sebanyak 80 persen. (Kompas, 2017)
Indonesia sebagai pemasok sampah plastik terbanyak
kedua di dunia terutama di laut, yakni 187,2 juta ton
(Kompas, 2017), juga mengupayakan pengurangan limbah
plastik. Kementerian Lingkungan Hidup telah menerapkan
uji coba kantong plastik berbayar pada 21 Februari – Juni
2016. Hasilnya cukup menggembirakan. Penggunaan
kantong plastik di gerai toko modern cenderung menurun
hingga 55 persen. (Tempo, 2017).
Upaya pengurangan sampah plastik tidak hanya dengan
memberi kebijakan plastik berbayar, tetapi juga daur ulang
sampah plastik. Koordinator Gili Eco Trust Delphine
Robbe mengatakan pengurangan sampah plastik bisa
dilakukan dengan mengganti model kemasan dengan
material yang bisa didaur ulang. (Tempo, 2015).
Manfaat daur ulang limbah plastik tidak hanya sebagai
mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga dapat
membuka lapangan pekerjaan, menghemat sumber daya
alam, menambah kreativitas dan mencegah penyakit
akibat sampah yang berkurang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah
pengangguran di Indonesia bertambah 10.000 dalam satu
tahun terakhir. Total pengangguran Indonesia mencapai
7,04 juta orang per Agustus 2017. (Merdeka, 2017).
Pengangguran dibagi menjadi 2 jenis yaitu pengangguran
berdasarkan sifat dan penyebabnya.
Pengangguran berdasarkan sifat ada 3 macam. Yang
pertama yaitu pengangguran terbuka, pengangguran
terbuka merupakan angkatan kerja yang tidak bekerja,
sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan
suatu usaha, ataupun mereka yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan
pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja. Yang kedua adalah setengah
pengangguran, yaitu tenaga kerja yang bekerja tidak
optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam
kerjanya dalam satu minggu kurang dari 40 jam. Terakhir
yaitu pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang
bekerja secara tidak optimum karena kelebihan tenaga
kerja.
Pengangguran berdasarkan penyebab ada beberapa macam
yaitu: pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur,
pengangguran friksi atau pengangguran sementara,
pengangguran teknologi, pengangguran musiman,
pengangguran, dan pengangguran struktural.
Pengangguran Indonesia yang mencapai 7,3 juta jiwa,
paling banyak didominasi usia produktif. Usia tersebut
rata-rata dialami oleh mereka yang putus sekolah tingkat
SLTP di usia 15 tahun-an hingga lulus SMA di usia 18
tahun, dan tidak kuliah di usia 20-an hingga lulus
perguruan tinggi pada usia 24 tahun-an. (SindoNews.com,
2015)
Ada berbagai cara dalam mengurangi pengangguran
tersebut salah satu yang paling efektif dan efisien adalah
membuka usaha dengan bahan dasar limbah plastik. Cara
ini dapat dilakukan oleh semua golongan pengangguran
dan tidak membutuhkan modal yang besar serta bahan
dasar yang sangat mudah di dapat. Dalam hal ini
pemerintah sudah memberi pelatihan daur ulang plastik
untuk membuka usaha pada masyarakat, hal tersebut juga
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, serta
mengurangi limbah yang paling berbahaya yaitu plastik.
Contoh negara yang sudah memanfaatkan plastik sebagai
pendapatan ekonomi yaitu Gaza, Gaza memiliki tingkat
pengangguran lebih dari 40%. Dengan membuka industri
daur ulang sampah banyak peluang lapangan pekerjaan
yang baru. (CNN Indonesia, 2016).
d) Partisipasi
Untuk mengembangkan gagasan ini diperlukan partisipasi
dari pemerintah, masyarakat serta penulis gagasan.
Pemerintah perlu memberikan dukungan kepada pihak
penulis yang ingin mengeluarkan gagasannya agar
aspirasinya terwadahi. Masyarakat diharapkan agar
memahami serta mengetahui akan pentingnya
pemanfaatan dari limbah sampah, sehingga tidak hanya
menggunakan tetapi juga dapat memanfaatkannya. Semua
bentuk dukungan serta partisipasi sangat dibutuhkan pada
gagasan ini agar di masa yang akan datang hal ini dapat
diterapkan oleh masyarakat sehingga mengurangi
pencemaran akibat limbah plastik tersebut.