Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi dalam beberapa dekade ini sangat pesat khususnya
komputer. Hal itu dikarenakan banyak kemudahan-kemudahan yang didapat dari
komputer, misalnya dalam menulis kita dapat menghapus ataupun mengganti
tulisan yang salah dengan mudahnya. Penerapan yang lain pada kemajuan komputer
yaitu dalam memilih beasiswa untuk mahasiswa.

Setiap lembaga pendidikan pasti ada program beasiswa yang ada baik dalam
lembaga itu sendiri maupun luar lembaga. Pemilihan beasiswa biasanya akan
diadakan setiap semester, hal itu akan sulit ketika dalam pemilihan belum ada
sistem untuk mempermudah dalam pemilihan.

Pemilihan beasiswa pada Akademi Farmasi (AKFAR) 17 Agustus 1945


berdasarkan pada kriteria-kriteria yang sudah di tetapkan yaitu IPK, penghasilan
orang tua, organisasi dan jumlah saudara kandung. Dikarenakan saat ini belum ada
sistem untuk penentuan beasiswa di AKFAR 17 Agustus 1945 maka kemungkinan
subjektifitas dalam penentuannya sangat besar. Dengan sistem pendukung
keputusan, penentuan beasiswa akan lebih objektif karena sistem yang akan
menghitung langsung.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemilihan


beasiswa pada Akademi Farmasi (AKFAR) 17 Agustus 1945 bisa mempermudah
dan mengurangi waktu dalam memilih penerima beasiswa dari kriteria-kriteria yang
sudah ditetapkan. Dengan alasan tersebut, maka dalam laporan kerja praktek ini
penulis memilih judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN
BEASISWA DENGAN METODE MOORA DI AKFAR 17 AGUSTUS 1945”.

1
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari kerja praktek yaitu :

1. Untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek.


2. Dapat mempraktekkan teori-teori dari mata kuliah sistem pendukung
keputusan secara langsung.
3. Mendapatkan gambaran dari dunia kerja yang tidak diperoleh dalam
perkuliahan.

1.3 Batasan Masalah


Batasan-batasan yang ada dalam penyusunan laporan kerja praktek adalah
sebagai berikut :

1. Sistem pendukung keputusan ini melakukan pemilihan penerima beasiswa


sesuai dengan kriteria yang ada yaitu IPK, penghasilan orang tua, organisasi
dan jumlah saudara kandung.
2. Menggunakan metode Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio
Analysis (MOORA).
3. Pengembangan sistem menggunakan metode waterfall.
4. Pemodelan sistem dengan Unified Modeling Language (UML).
5. Pemrograman sistem menggunakan microsoft visual studio 2017.
6. Database menggunakan MySQL.

1.4 Metodologi Pelaksanaan


Tahapan yang digunakan dalam membangun sistem pendukung keputusan
penentuan beasiswa pada AKFAR 17 Agustus 1945 yaitu :

1. Jenis dan sumber data


a. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat langsung dari sumbernya
yaitu dosen AKFAR 17 Agustus 1945. Yaitu data berupa nilai-nilai dari
kriteria yang ada pada sistem seperti nilai IPK.

2
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat dari sumber di luar
AKFAR 17 Agustus 1945. Seperti contoh data yang di dapat dari
internet maupun buku.

2. Metode pengumpulan data


a. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara berbincang langsung dengan ibu
Rokhana,S.TP,M.Si selaku pembantu direktur III di AKFAR 17 agustus
1945.
b. Dokumentasi
Pengumpulan data yang merupakan catatan yang ada di AKFAR 17
agustus 1945, sebagai contoh nilai IPK dan data diri mahasiswa.
c. Observasi
Mengamati proses dalam menentukan beasiswa yang ada di AKFAR 17
agustus 1945.

3. Metode pengembangan sistem


Metode yang digunakan oleh penulis yaitu metode pengembangan
waterfall. Metode waterfall merupakan metode yang sistematis dan
berurutan pada pengembangan perangkat lunak/software.

Gambar 1.1 Tahapan Metode Waterfall (Ian Sommerville, 2011)

3
Gambar 1.1 merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuatan perangkat lunak. Langkah-langkah tersebut dilakukan dalam
pembuatan perangkat lunak sistem pendukung keputusan penentuan
beasiswa yang akan penulis buat. Penjelasan dari gambar diatas adalah
sebagai berikut :
1. Analisa Kebutuhan
Menganalisa kebutuhan sistem seperti menentukan kriteria,
software yang akan digunakan, dan metode yang digunakan.
2. Desain Sistem
Pada desain sistem akan dibuat mengenai tampilan antar muka
pada sistem maupun arsitektur sistem secara keseluruhan.
Mendesain arsitektur dengan Unified Modeling Language
(UML) dan antar muka menggunakan balsamiq mockup.
3. Implementasi
Pada tahap implementasi, hasil dari proses desain sistem mulai
untuk dikerjakan dengan membuat modul-modul yang nantinya
akan diintegrasikan menjadi suatu sistem yang terpadu. Memulai
coding menggunakan microsoft visual studio 2017.
4. Integrasi dan Pengujian
Sistem atau modul yang sudah dibuat kemudian diintegrasikan
dan di tes untuk menguji apakah sistem sudah berfungsi dengan
baik sesuai dengan apa yang di desain.
5. Pemeliharaan
Tahap yang terakhir adalah tahap pemeliharaan yang termasuk
dalam instalasi dan proses perbaikan sistem apabila ditemukan
kesalahan/bug yang tidak terdeteksi pada saat tahap testing
dilakukan.

4
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera
pada laporan dikelompokkan menjadi sub bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
bab pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan kerja praktek, batasan
masalah, metodologi pelaksanaan, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN UMUM AKFAR 17 AGUSTUS 1945


berisikan tinjauan umum AKFAR 17 Agustus 1945 yaitu sejarah tempat
praktek, stuktur organisasi, serta tugas dan fungsi masing-masing struktur.

BAB III LANDASAN TEORI


berisi penjelasan mengenai semua materi yang digunakan dalam penyusunan
laporan kerja praktek.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN


Bab ini terdiri dari analisa data, pembahasan, dan hasil.

BAB V PENUTUP
Bab terakhir yaitu penutup yang berisikan kesimpulan dari pembahasan dan
saran-saran kepada pihak yang terkait.

5
BAB II
TINJAUAN UMUM AKFAR 17 AGUSTUS 1945

2.1 Sejarah Tempat praktek


Akademi Farmasi (AKFAR) 17 Agustus 1945 Semarang merupakan
institusi perguruan tinggi yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 350,
Kota Semarang. Akademi yang dikelola oleh Yayasan Pembina Pendidikan 17
Agustus 1945 ini, terletak di lokasi yang sama dengan Akademi Analis
Kesehatan (AAK) 17 Agustus 1945.
Akademi ini didirikan pada tahun 1993 dengan nama Akademi Analis
Farmasi 17 Agustus 1945 Semarang, lalu berubah nama menjadi Akademi
Analis Farmasi dan Makanan 17 Agustus 1945 Semarang pada tahun 1997 dan
pada tahun 2015 mengalami perubahan nama menjadi Akademi Farmasi 17
Agustus 1945 Semarang.
Akademi Farmasi 17 Agustus 1945 Semarang memiliki program studi
DIII Analis Farmasi dan Makanan. Program tersebut mempelajari mengenai
obat-obatan serta kandungan yang terdapat dalam makanan.
2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 struktur organisasi AKFAR 17 Agustus 1945

6
Berikut nama dari struktur tersebut.

1. Direktur : Eny Hastuti, S.Si, M.Kes, Apt


2. LPM : Lily Yulia Surya Sari, MSi
3. Pembantu Direktur I : Nur Patria Tjahjani, S.Si, M.Si. Med, Apt
4. Pembantu Direktur II : Winarno, SE, SH, MH
5. Pembantu Direktur III : Rokhana, S.TP, M.Si
6. Ka. Perpustakaan : Nugraeni Dyah Ismoyowati
7. Lab. Kimia : Karuniawati Wahyu T, S.Farm
8. Lab. Komputer : Hartono, S. Kom

2.3 Tugas dan Fungsi Masing-masing Struktur


1. Yayasan
Penanggung Jawab dan Pengelola Akademi Analisa Kesehatan (AAK) dan
Akademi Farmasi (AKFAR) 17 Agustus 1945 Semarang.
2. BPH
Melakukan Pengontrolan, Koordinasi serta Pengembangan yang berkaitan
dengan Akademi bersama dengan keanggotaan di bawahnya.
3. Direktur
Sebagai pemimpin (melakukan kepemimpinan) pada Akademi, menetapkan
tugas pada anggota sesuai bidangnya, menyetujui anggaran, serta
memberikan laporan kinerja kepada BPH dan Yayasan.
4. LPM
Memberikan saran yang berhubungan dengan akademis kepada Direktur.
5. Senat Akademi
Perwakilan Mahasiswa yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan mahasiswa.
6. Pembantu Direktur I/II/III
Membantu tugas direktur dalam pengelolaan Akademi.
7. Bagian Akademik
Melakukan pengajaran, evaluasi, dan pengembangan Akademis.

7
8. Kepala Laboratorium
Memimpin dan mengkoordinasi segala kegiatan di laboratorium.
9. Penanggung Jawab Laboratorium Kimia I/II/III & Komputer
mengelola laboratorium dalam bidang teknis dan administratif.
10. Bagian Perpustakaan
Mengelola, menyimpan, menyajikan, serta menyebarluaskan informasi
penelitian dan buku.
11. Personalia
Melakukan pelayanan bidang administratif kepegawaian.
12. Sekretariat
Bertanggung jawab mengenai surat menyurat, penyusunan dokumentasi,
dan pendataan kegiatan.
13. Kepala Keuangan
Melaksanakan pengelolaan bidang keuangan dan administratif.
14. Kepala Rumah Tangga
Melaksanakan pengelolaan bidang infrastruktur.
15. LPPM
Bertanggung jawab atas penyusunan rencana, pelaksanaan penelitian,
pengabdian pada masyarakat, serta publikasi hasil penelitian

8
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Sistem
Menurut Sutarman(2009:5), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling
terhubung dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan
suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
Pada dasarnya sistem adalah suatu kesatuan yang terpadu, sehingga apabila
ada komponen atau elemen yang rusak maka akan berpengaruh ke komponen
yang lainnya. Dalam hal itu sistem akan terhambat untuk mencapai tujuan
utama dari sistem tersebut.

3.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem yang bertujuan
untuk membantu penentuan suatu keputusan yang akan dilakukan, misalnya
dalam penentuan beasiswa. Pada beasiswa akan ada beberapa faktor atau
kriteria yang mempengaruhi seperti IPK, jumlah pendapatan orang tua, dan
aktif dalam organisasi.

Sebuah sistem yang digunakan untuk mendukung para pengambil


keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur namun tidak
untuk menggantikan peran penilaian mereka (Turban et al, 2005).

3.3 Beasiswa
Beasiswa adalah pemberian bantuan keuangan yang diberikan kepada
perorangan yang bertujuan digunakan dalam keberlangsungan pendidikan
yang ditempuh. Beasiswa yang didapat dapat digunakan untuk kebutuhan
dalam pembelajaran maupun biaya hidup. Beasiswa ini diberikan oleh
pemerintah, perusahaan maupun yayasan. Pemberian beasiswa dapat
dikategorikan pada pemberian cuma-cuma atau dengan ikatan kerja.

9
3.4 Metode Multi-Objective Optimization on basis of Ratio Analisis (MOORA)
Metode MOORA pertama kali dikenalkan oleh Brauers dan Zavadskas pada
tahun 2006 sebagai multiobjektif sistem yaitu mengoptimalkan dua atau lebih
atribut yang saling bertentangan secara bersamaan. Metode MOORA di
ciptakan untuk memecahkan berbagai masalah dengan perhitungan yang
kompleks.
Langkah-langkah pada metode MOORA yaitu:
1. Mengidentifikasi atribut yang di gunakan
Atribut yang dimaksud yaitu alternatif, kriteria dan bobot masing-masing
kriteria.

2. Membuat matrik keputusan

.Langkah ini dimulai dengan membuat matrik dengan alternatif sebagai


baris dan kriteria sebagai kolom.

Xij X12 X1n


Xij X22 X2n
Xij= . . .
. . .
Xm1 Xm2 Xmn ( Rumus 3.1)
Keterangan :
Xij = nilai pada alternatif i pada kriteria j.
i = 1, 2.....,m sebagai banyaknya alternatif.
j = 1,2......,n sebagai banyaknya kriteria.

3. Menormalisasi matrik keputusan


Brauers (2008) menyimpulkan bahwa untuk penyebut ini, pilihan terbaik
adalah akar kuadrat dari penjumlahan kuadrat nilai alternatif i terhadap
kriteria j. Rasio ini dapat dinyatakan sebagai berikut :

10
( Rumus 3.2 )
Keterangan :
Xij = nilai pada alternatif i pada kriteria j.
i = 1, 2.....,m sebagai banyaknya alternatif.
j = 1,2......,n sebagai banyaknya kriteria.
X*ij = bilangan tidak berdimensi yang termasuk dalam interval [0,1]
mewakili nilai normalisasi dari alternatif i pada kriteria j.
4. Mengoptimalisasikan atribut
Untuk optimalisasi multiobjektif, hasil dari normalisasi dari langkah
sebelumnya kemudian dicari nilai maximum (untuk yang menguntungkan
atribut) dan nilai minimum (untuk yang tidak menguntungkan atau biaya
atribut). Caranya yaitu dengan menjumlahkan nilai kriteria yang
menguntungkan (i hingga g), kemudian menguranginya dengan nilai kriteria
biaya (g+1 hingga n) untuk setiap alternatif menggunakan persamaan
berikut :

( Rumus 3.3)
Untuk membuat nilai lebih akurat maka perlu di kalikan dengan bobot yang
sesuai (Brauers et al.2009). ketika dilakukan perhitungan atribut dikalikan
bobot, maka hasilnya menjadi sebagai berikut :

( Rumus 3.4 )
Keterangan :
j = 1, 2.....,g adalah jumlah tipe kriteria yang dimaksimalkan.
i = g+1, g+2,...., n adalah jumlah tipe kriteria yang diminimalkan.
yi = nilai dari penilaian yang telah dinormalisasi dari alternatif i
terhadap semua kriteria.
x*ij = hasil dari langkah ke 3.
Wj = bobot.

11
5. Menentukan perangkingan
Dapat dilakukan dengan cara mengurutkan nilai optimasi setiap alternatif
dari nilai tertinggi ke nilai terendah. Alternatif dengan nilai tertinggi
merupakan alternatif terbaik.

3.5 UML (Unified Modeling Language)


UML (Unified Modeling Language) adalah alat bantu analisis serta
perancangan perangkat lunak berbasis objek. UML muncul karena adanya
kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan,
membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak (M.Shalahuddin,
2014).

Berikut adalah beberapa model-model diagram yang digunakan dalam UML :

1. Use Case Diagram


Use case diagram Adalah pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu
atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use
case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah
sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu
(M.Shalahuddin, 2014).

Tabel 3.1 Use Case Diagram (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014)

Simbol Nama Keterangan

Mewakili orang (objek) yang


Aktor
melakukan interaksi kepada
(actor)
use case.

Interaksi (aksi) yang terjadi


Use Case
antara aktor dengan sistem.
Asosiasi Alat penghubung aktor dengan
(association) use case yang dipilih.
Generalisasi Menunjukkan hubungan antara
(generalization) general-spesialisasi (use case

12
fungsi lain bersifat umum
daripada lainnya).
Menunjukkan fungsionalitas
Include
use case dari suatu use case.
Menunjukkan bahwa suatu use
case ialah tambahan
Extend fungsionalitas use case lain,
dengan memastikan kondisi
tertentu terpenuhi.

2. Class Diagram
Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang
akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut
attribute metode atau operasi (M.Shalahuddin, 2014).

Tabel 3.2 Class Diagram (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014)


Simbol Nama Keterangan

Kelas Himpunan suatu objek, berbagi


(Class) atribut serta operasi (sama).

Urutan aksi (konsep) yang


Antarmuka
ditampilkan pada pemrograman
(Interface)
berorientasi objek.
Penghubung antar kelas, dimana
Relasi
kelas yang satu digunakan oleh
(relation)
kelas lain.Alat penghubung
(komunikator) antar objek.
Asosiasi Relasi antar kelas dengan makna
(associaton) yang bersifat umum.
Kebergantungan Relasi antar kelas dengan makna
(defedency) kebergantungan antar kelas.
Relasi antar kelas dengan makna
Generalisasi
generalisasi-spesialisasi (umum-
(Generalization)
khusus).
Agregasi Relasi antar kelas dengan makna
(aggregation) semua-bagian (whole-part).

13
3. Sequence Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka
harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta
metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada
pada use case (M.Shalahuddin, 2014).

Tabel 3.3 Sequence Diagram (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014)


Simbol Nama Keterangan

Aktor Mewakili pihak yang memiliki


(actor) perdan di dalam sistem.
atau

Mewakili objek yang melakukan


Objek
interaksi.
Menyatakan objek yang aktif
(berinteraksi), bila terhubung
Waktu Aktif
dengan menjadi tahapan yang
dilakukan didalamnya

Menyatakan kehidupan dari sebuah


Garis Hidup
objek.

Menyatakan objek yang membuat


Pesan tipe Create objek lainnya (arah panah mengarah
pada objek yang dibuat).
Menyatakan objek memanggil
Pesan tipe Call
operasi objek lain atau diri sendiri.
Menyatakan objek yang mengakhiri
Pesan tipe Destroy obje lain (arah panah mengarah
kepada objek yang diakhiri).

14
4. Activity Diagram
Diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas
yang dapat dilakukan oleh sistem (M.Shalahuddin, 2014).

Tabel 3.4 Activity Diagram (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2014)


Simbol Nama Keterangan
Status awal dari aktivitas suatu
Awal (Start)
sistem.
Kegiatan yang dilakukan oleh
Aktivitas
sistem, biasanya diawali kata
(Activity)
kerja.
Percabangan
Pilihan aktivitas (lebih dari 1).
(decision)
Status akhir dari aktivitas suatu
Akhir (End)
sistem.
Asosiasi penggabungan dimana
Penggabungan (join) lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.

3.6 Basis Data (Database)


Kumpulan berbagai data dan informasi yang tersimpan dan tersusun
didalam computer secara sistematik yang dapat diperiksa, diolah atau dimanipulasi
dengan menggunakan program komputer untuk mendapatkan informasi dari basis
data tersebut.

Dalam penerapannya, basis data tersusun atas bagian yang saling


berhubungan, antara lain :

a. Tabel
Kumpulan Data yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya ke dalam tempat
tersendiri.

15
b. Field
Sebutan untuk mewakili record. Contohnya ialah Seorang Dosen memiliki data
yang dapat dilihat melalui field, seperti: NIS, Nama, Alamat, Jabatan, dan
sebagainya.

c. Record
Kumpulan elemen, memberikan informasi mengenai isi data, seperti: Jumlah
data dalam tabel.

d. Primary Key
Acuan (aturan) yang digunakan guna memastikan pada tiap baris dalam data
memiliki pembeda (bersifat unik).

Aturan pada primary key:

1. Dalam tabel, hanya memiliki satu primary key.


2. Nilai dari kolom primary key harus unik, tidak NULL.
e. Foreign Key

Mendefinisikan nilai tabel pada suatu kolom yang mengacu pada tabel lainnya.

Aturan pada foreign key:

1. Dalam tabel, diijinkan memiliki lebih dari satu foreign key.


2. Nilai ini harus mengacu atau mengambil pada kolom primary atau
unique.
3. Foreign key bukan bersifat unik.
f. Index

Struktur fisik, untuk proses pencarian, pengambilan, serta pengurutan data.

3.7 Microsoft Visual Studio


Pertama kali rilis tahun 1991 dengan nama visual basic dan berbasis DOS
yang dapat digunakan di windows. Microsoft visual studio pada dasarnya
adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan
aplikasi. Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mudah dimengerti jadi

16
lebih mudah untuk digunakan oleh pemula. Beberapa fungsi dari Microsoft
visual studio yaitu :
1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows
2. Untuk menguji program (debugging) dan menghasilkan program
berakhiran EXE yang dapat langsung dijalankan

Visual basic atau sering di singkat dengan VB merupakan salah satu bahasa
pemrograman yang ada di visual studio. Visual basic merupakan sebuah bahasa
pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environtment (IDE)
untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi windows.
selain visual basic ada juga VC++ dan VC#.

17
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa sistem


Dalam membangun sistem pendukung keputusan penentuan beasiswa
dengan metode MOORA, penulis melakukan analisa sistem sebagai berikut :

4.1.1 Identifikasi Masalah


Dalam identifikasi masalah penulis menemukan permasalahan yaitu
dalam penentuan beasiswa di AKFAR 17 Agustus 1945 masih
menggunakan sistem yang manual dan kemungkinan besar bersifat
objektivitas. Karena hal tersebut akan membuat penentuan beasiswa
kurang tepat sasaran.
4.1.2 Penyelesaian Masalah
Untuk membuat penentuan yang lebih tepat dan menghindari adanya
objektivitas pada penentuan beasiswa di AKFAR 17 Agustus 1945,
maka dibuatlah sistem yang akan membantu menentukan beasiswa.

4.2 Analisa User


4.2.1 Analisa Kebutuhan User
Berdasarkan analisa penulis saat melakukan kerja praktek, sistem
yang dibutuhkan user adalah sistem yang dapat membantu menentukan
beasiswa di AKFAR 17 Agustus 1945.
4.2.2 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Dalam membangun sistem pendukung keputusan penentuan
beasiswa, penulis menggunakan bahasa pemrograman visual basic dan
database yang digunakan adalah MySQL. Kedua perangkat lunak
tersebut berjalan pada sistem operasi windows.
4.2.3 Analisa Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi minimal yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem yaitu
sebagai berikut :

18
1. Processor Dual-core 1.8Ghz
2. RAM 2GB
3. Penyimpanan yang tersedia 130GB
4. Mouse
5. Keyboard
6. Monitor

4.3 Perancangan Sistem


Dalam merancang sistem pendukung keputusan penentuan beasiswa,
penulis menggunakan perancangan UML (Unified Modelling Language).
Terdapat beberapa diagram yang akan menggambarkan sistem yang akan
dibangun secara keseluruhan yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram,
Activity Diagram, dan Class Diagram.
4.3.1 Use Case Diagram
Dalam Use Case Diagram ini, admin berperan sebagai aktor yang dapat
melakukan aktivitas pendaftaran beasiswa, proses hitung, dan laporan.

mendata mahasiswa

admin mendaftar peserta beasiswa

memproses dan laporan

Gambar 4.1 Use Case Diagram SPK penentuan Beasiswa

19
a. Skenario Use Case Mendata Mahasiswa
Nama : Mendata Mahasiswa
Aktor : Admin
Deskripsi : Proses pengolahan data mahasiswa mencakup
menambah, mengubah, dan menghapus data.
Pre Condition : Admin berada di form mahasiswa
Post Condition : Data mahasiswa tersimpan
Tabel 4.1 Skenario Use Case Mendata Mahasiswa
Admin Sistem
1. Admin memilih menu
mahasiswa
2. Sistem menampilkan form
mahasiswa
Alternatif 1 (Tambah Data)
3. Memasukkan data mahasiswa
4. Klik tombol simpan
5. Memproses penyimpanan data
6. Data mahasiswa tersimpan
7. Menampilkan pesan data
tersimpan
Alternatif 2 (Cari Data)
8. Memasukkan nama di text box
di bawah label “Data
Mahasiswa”
9. Memproses pencarian data
10. Menampilkan data pencarian
Alternatif 3 (Edit Data)
11. Memasukkan nama di text box
di bawah label “Data
Mahasiswa”

20
12. Memproses pencarian
13. Menampilkan hasil pencarian
14. Klik hasil pencarian dan
mengubah data mahasiswa
15. Klik tombol update
16. Memproses update
17. Data ter-update
18. Menampilkan pesan data ter-
update
Alternatif 4 (Hapus Data)
19. Memasukkan nama di text box
di bawah label “Data
Mahasiswa”
20. Memproses pencarian
21. Menampilkan hasil pencarian
22. Klik data yang mau di hapus
pada hasil pencarian
23. Klik tombol hapus
24. Memproses penghapusan data
25. Data terhapus
26. Menampilkan data terhapus

b. Skenario Use Case Mendaftarkan Peserta Beasiswa


Nama : Mendaftarkan Peserta Beasiswa
Aktor : Admin
Deskripsi : Proses memasukkan data IPK, jumlah saudara,
penghasilan orang tua dan organisasi.
Pre Condition : Admin berada pada form pendaftaran
Post Condition : Data peserta beasiswa tersimpan

21
Tabel 4.2 Use Case Mendaftarkan Peserta Beasiswa
Admin Sistem
1. Admin memilih menu
pendaftaran
2. Sistem menampilkan form
pendaftaran
Alternatif 1 (Tambah Data)
3. Memasukkan data peserta
beasiswa
4. Klik tombol simpan
5. Memproses penyimpanan data
6. Data mahasiswa tersimpan
7. Menampilkan pesan data
tersimpan
Alternatif 2 (Cari Data)
8. Memasukkan nama di text box
di bawah label “Data Peserta”
9. Memproses pencarian data
10. Menampilkan data pencarian
Alternatif 3 (Edit Data)
11. Memasukkan nama di text box
di bawah label “Data Peserta”
12. Memproses pencarian
13. Menampilkan hasil pencarian
14. Klik hasil pencarian dan
mengubah data peserta
beasiswa
15. Klik tombol update

22
16. Memproses update
17. Data ter-update
18. Menampilkan pesan data ter-
update
Alternatif 4 (Hapus Data)
19. Memasukkan nama di text box
di bawah label “Data Peserta”
20. Memproses pencarian
21. Menampilkan hasil pencarian
22. Klik data yang mau di hapus
pada hasil pencarian
23. Klik tombol hapus
24. Memproses penghapusan data
25. Data terhapus
26. Menampilkan data terhapus

c. Skenario Use Case Memproses dan Laporan


Nama : Memproses dan Laporan
Aktor : Admin
Diskripsi : Sistem melakukan proses sesuai yang admin pilih,
dan admin mendapat laporan hasil proses.
Pre Condition : Sistem melakukan proses
Post Condition : Laporan hasil proses
Tabel 4.3 Use Case Proses dan Laporan
Admin Sistem
1. Admin memilih menu proses
2. Sistem menampilkan form
proses
Alternatif 1 (Proses)

23
3. Memasukkan tahun dan
semester yang ingin di proses
4. Klik tombol proses
5. Memproses data
6. Menampilkan hasil proses
Alternatif 2 (Laporan)
7. Memasukkan tahun dan
semester yang sudah di proses
8. Klik laporan
9. Memproses laporan
10. Menampilkan laporan
Alternatif 3 (Cari Data)
11. Memasukkan tahun dan
semester yang sudah di proses
12. Klik cari
13. Memproses pencarian
14. Menampilkan hasil pencarian
Alternatif 4 (Hapus Data)
15. Memasukkan tahun dan
semester yang sudah di proses
16. Klik hapus data, kemudian pilih
iya
17. Memproses hapus data
18. Data terhapus
19. Menampilkan pesan data
terhapus

24
4.3.2 Sequence Diagram
a. Sequence diagram Mendata mahasiswa

Form Menu Form D atabas e


: admin U tama Mahas is wa
memilih menu mahas isw a

menampilk an form mahas is wa

input data mahas is w a

memilih tombol simpan

meny impan data

data ters impan

menampilk an pes an data ters impan

input nim mahasis w a

menc ari data

data ditemuk an

menampilk an data y ang di cari

mengubah data mahas is w a

memilih tombol edit

mengubah data

data diubah

menampilk an pes an data diubah

memilih data y ang ak an di hapus

memilih tombol hapus

menghapus data

data terhapus

menampilk an pes an data terhapus

Gambar 4.2 Sequence diagram Mendata Mahasiswa

25
b. Sequence Diagram Mendaftarkan Peserta Beasiswa

Form menu Form pendaftaran beas is wa Databas e


: admin
utama

memilih form pendaftaran

menampilk an form pendaftaran

menc ari data mahas is wa dengan nim

menc ari data

data ditemuk an

menampilk an data y ang di c ari

input data pendaftar

meny impan data

data ters impan

menampilk an pes an data ters impan

mengubah data pendaftar

memilih tombol edit

mengubah data

data diubah

menampilk an pes an data diubah

menghapus data pendaftar

memilih tombol hapus

Menghapus data

data terhapus

menampilk an pes an data dihapus

Gambar 4.3 Sequence diagram Mendaftarkan Peserta Beasiswa

26
c. Sequence diagram Memproses dan laporan

Form menu Form proses Database


: admin
utama dan laporan

memilih menu proses

menampilkan form proses

menginput tahun dan semester

memilih tombol proses

memproses data

data terproses

Menampilkan hasil proses

memilih tombol laporan

memproses laporan

laporan selesai

menampilkan laporan

Gambar 4.4 Sequence diagram Memproses dan laporan

27
4.3.3 Activity Diagram
a. Activity diagram Mendata Mahasiswa

Gambar 4.5 Activity diagram Mendata Mahasiswa

28
b. Activity diagram Mendaftarkan Peserta Beasiswa

Gambar 4.6 Activity Diagram Mendaftarkan Peserta Beasiswa

29
c. Activity diagram Proses dan Laporan

Gambar 4.7 Activity Diagram Proses dan Laporan

4.3.4 Class Diagram


Class diagram berisikan tentang rancangan sistem pendukung
keputusan penentuan beasiswa secara keseluruhan, berupa entitas-
entitas yang digunakan dalam sistem beserta relasinya dengan entitas
yang lain.

30
Gambar 4.8 Activity Diagram SPK Penentuan Beasiswa
4.4 Contoh Kasus dengan Perhitungan MOORA
Berikut ini merupakan contoh langkah-langkah perhitungan dengan
menggunakan metode MOORA :
1. Mengidentifikasi atribut yang di gunakan
Atribut yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan penentuan
beasiswa adalah nama, NIM, alamat, No. telepon, tahun, semester,
pendapatan orang tua, IPK, keaktifan dalam organisasi, dan jumlah
saudara. Akan tetapi yang digunakan dalam perhitungan hanyalah
pendapatan orang tua, IPK, keaktifan dalam organisasi, dan jumlah
saudara.
Contoh data untuk perhitungan :

Tabel 4.4 Contoh perhitungan


KRITERIA
ALTERNATIF PENDAPATAN
IPK SAUDARA ORGANISASI
ORTU (JUTA)
Afria Stella Islami 2,54 2,9 2 TIDAK
Agustina Putri Wardani 3,14 4,15 2 TIDAK
Amanda Putu Pangesti 1,62 1 1 TIDAK

Setelah itu kemudian dirubah dengan ketentuan sebagai berikut :


Alternatif
(A1) Afria Stella Islami
(A2) Agustina Putri Wardani
(A3) Amanda Putu Pangesti

31
Kriteria :
IPK (benefit) (C1) Bobot : 0,6
Pendapatan Orang Tua (cost) (C2) Bobot : 0,1
Saudara (benefit) (C3) Bobot : 0,2
Organisasi (benefit) (C4) Bobot : 0,1
Bobot tersebut sudah di tentukan oleh pihak AKFAR 17 Agustus 1945
Pendapatan Orang Tua
Jika <1.000.000 :1
Jika >= 1.000.000 & <2.000.000 :2
Jika >= 2.000.000 & <3.000.000 :3
Jika >= 3.000.000 & <4.000.000 :4
Jika >= 4.00.000 :5
Keorganisasian
Tidak mengikuti organisasi : 1
Mengikuti 1 organisasi : 2
Mengikuti 2 organisasi : 3
Mengikuti n organisasi : n+1
Kemudian data diatas akan menjadi seperti di bawah ini :

Tabel 4.5 Contoh Perhitungan Kedua


KRITERIA
ALTERNATIF
C1 C2 C3 C4
Afria Stella Islami 2,54 3 2 1
Agustina Putri
Wardani 3,14 5 2 1
Amanda Putu
Pangesti 1,62 2 1 1
2. Menentukan matrik berdasarkan kriteria
Hasil matrik dari data diatas yaitu :

2,54 3 2 1
Xij 3,14 5 2 1
1,62 2 1 1

32
3. Menormalisasi matrik dengan rumus 3.2
Contoh perhitungan rumus 3.2 yaitu :
Xij = 2,54/(2,54^2)+(3,14^2)+(1,62^2) = 0,58
Setelah semua matrik dihitung dengan rumus 3.2 maka hasilnya akan
menjadi matrik seperti di bawah ini

0,58 0,49 0,67 0,58


Xij 0,72 0,81 0,67 0,58
0,37 0,32 0,33 0,58

4. Mengoptimalisasi atribut dengan rumus 3.4 karena adanya bobot


Pertama mencari yi max untuk atribut yang benefit dan yi min untuk atribut
yang cost.
Contoh mencari yi max dan yi min (cara menghitungnya sama) :
Yi = 0,58(X11 ) x 0,6 (bobot) = 0,35
Setelah semua matrik di hitung kemudian yi max (C1, C3 dan C4) akan
dikurangkan dengan yi min (C2) dan hasilnya seperti berikut :

Tabel 4.6 Perhitungan dengan Rumus 3.4


Yi(MAX-
ALTERNATIF MAXIMUM MINIMUM MIN)
A1 0,54 0,05 0,48
A2 0,62 0,08 0,54
A3 0,35 0,03 0,32
5. Perangkingan
Setelah perhitungan yang dilakukan selanjutnya akan dilakukan
perangkingan. Dari data yang sudah di hitung di atas yang merupakan
alternatif A2 mendapatkan angka tertinggi sehingga akan mendapatkan
beasiswa.

33
4.5 Perancangan Database
a. Tabel Daftar
Kunci Utama : no
Fungsi : simpan, cari, edit dan hapus

Tabel 4.7 Perancangan Tabel Daftar


Nama Field Tipe Data Size Keterangan
no Integer 5 Primary Key
Semester Integer 2
Tahun Integer 4
Nim Varchar 8 Foreign Key
Pendapatan Integer 8
Ipk Varchar 4
saudara Integer 2
organisasi Integer 4

b. Tabel Hitung
Kunci Utama :-
Fungsi : menghitung nilai-nilai dari beasiswa

Tabel 4.8 Perancangan Tabel Hitung


Nama Field Tipe Data Size Keterangan
nim Varchar 8 Foreign Key
hpendapatan Integer 64
hipk Varchar 16
hsaudara Integer 4
horganisasi Integer 9

34
c. Tabel Mahasiswa
Kunci Utama : nim
Fungsi : simpan, cari, edit dan hapus

Tabel 4.9 Perancangan Tabel Mahasiswa


Nama Field Tipe Data Size Keterangan
nim Varchar 8 Primary key
nama Varchar 50
alamat Varchar 70
notlp Varchar 15

d. Tabel Nilai
Kunci Utama :-
Fungsi : simpan, cari dan hapus

Tabel 4.10 Perancangan Tabel Nilai


Nama Field Tipe Data Size Keterangan
nim Varchar 8 Foreign key
npendapatan Float 4
nipk Float 4
nsaudara Float 4
norganisasi Float 4
max Float 10
min Float 10
yi Varchar 10

35
4.6 Perancangan Interface
a. Form menu utama
Rancangan Form menu utama seperti pada gambar 4.9 digunakan untuk
memilih menu yang ada di sistem pendukung keputusan penentuan
beasiswa.

Gambar 4.9 Perancangan Form Menu Utama


b. Form Mahasiswa
Gambar 4.10 merupakan rancangan form mahasiswa yang digunakan untuk
input, edit, cari dan hapus data mahasiswa.

Gambar 4.10 Perancangan Form Mahasiswa

36
c. Form Pendaftaran Beasiswa
Rancangan form pendaftaran beasiswa seperti pada gambar 4.11 digunakan
untuk input, edit, cari dan hapus data pendaftaran beasiswa.

Gambar 4.11 Perancangan Form Pendaftaran Beasiswa

d. Form Proses
Rancangan form proses digunakan untuk memproses SPK penentuan
beasiswa, dapat dilihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Perancangan Form Proses

37
e. Form Laporan
Rancangan form laporan seperti pada gambar 4.13 digunakan untuk
melihat dan mencetak laporan.

Gambar 4.13 Perancangan Form Laporan

4.7 Implementasi pada Visual Basic 2017 dan MySQL


1. Implementasi pada Visual Basic 2017
Implementasi pada Visual Basic 2017 merupakan penerapan dari desain
berupa mockup tampilan ke desain tampilan dari Visual Basic 2017.
a. Form Menu Utama
Pada Form ini admin dapat memilih menu yaitu mahasiswa,
pendaftaran dan proses.

38
Gambar 4.14 Form Menu Utama
b. Form Mahasiswa
Form ini admin dapat menambah, mengubah, mencari dan
menghapus data mahasiswa.

Gambar 4.15 Form Mahasiswa

39
c. Form Pendaftaran Beasiswa
Pada form ini admin dapat menambah, mengubah, mencari dan
menghapus data peserta beasiswa.

Gambar 4.16 Form Pendaftaran Beasiswa


d. Form Proses
Pada form ini admin dapat memproses sistem pendukung keputusan
untuk membantu penentuan beasiswa.

Gambar 4.17 Form Proses


e. Form Laporan
Pada form ini admin dapat melihat dan mencetak laporan hasil
penentuan beasiswa.

40
Gambar 4.18 Form Laporan
2. Implementasi pada MySQL
Implementasi pada MySQL adalah hasil penerapan dari perancangan
database menjadi tabel di MySQL.
a. Struktur Database
Struktur database berisi tabel-tabel yang digunakan dalam
pembuatan SPK(Sistem Pendukung Keputusan) penentuan beasiswa.
Tabel tersebut yaitu daftar, hitung, mahasiswa dan nilai.

Gambar 4.19 Struktur database SPK penentuan beasiswa

b. Struktur Tabel
Dalam struktur tabel terdapat tabel-tabel yang digunakan oleh
sistem. Antara lain tipe data yang digunakan setiap atribut dan kunci
utama pada suatu tabel.
1. Tabel Mahasiswa
Dalam tabel ini atribut nim menjadi kunci utama dari tabel.

41
Gambar 4.20 Struktur Tabel Mahasiswa

2. Tabel Daftar
Dalam tabel ini atribut no merupakan kunci utama dari tabel.

Gambar 4.21 Struktur Tabel Daftar


3. Tabel Hitung
Dalam tabel ini tidak terdapat kunci utama.

Gambar 4.22 Struktur Tabel Hitung

42
4. Tabel Nilai
Dalam tabel nilai, atribut nim merupakan kunci utama.

Gambar 4.23 Struktur Tabel Nilai

43
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
Beasiswa AKFAR 17 Agustus 1945, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan :

a. Menentukan beasiswa dengan menggunakan Sistem Pendukung


Keputusan dapat memudahkan penentuan beasiswa AKFAR 17 Agustus
1945.
b. Dengan sistem ini, penentuan beasiswa dapat dilakukan dengan lebih
objektif karena menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi.
c. Sistem dapat digunakan secara berkelanjutan, sehingga dapat
memperkecil waktu yang digunakan untuk memilih beasiswa semester
selanjutnya.
d. Metode MOORA dapat membantu dalam penentuan beasiswa di
AKFAR 17 Agustus 1945

5.2 Saran
Adapun saran yang ada untuk sistem menjadi berkembang lebih baik untuk
masa yang mendatang yaitu sebagai berikut :

a. Sistem dapat dikembangkan lebih lanjut atau diperbanyak fungsi yang


ada pada sistem.
b. Perlu dilakukan pemeliharan dan pengawasan dari pihak yang
bertanggung jawab terhadap sistem.
c. Dapat digabungkan dengan Sistem Pendukung Keputusan yang lainnya

44

Anda mungkin juga menyukai