Anda di halaman 1dari 1

PENGANTAR

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

Upaya peningkatan kualitas pelayanan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar
terus menerus dilakukan sejalan dengan program Clinical Governance yang mulai
diterapkan di lingkungan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar. Salah satu elemen utama
clinical governance adalah clinical effectiveness, yang bertujuan untuk mencari dan
menerapkan prosedur tata laksana yang patient – oriented, efektif, cost – effective, aman,
dan evidence – based. Untuk itulah maka Direksi RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar
telah meminta kepada para ketua Departemenit untuk memperbaharui atau merivisi
Panduan Praktik Klinis (PPK), dibawah koordinasi Komite Medis.
Peyusunan PPK ini telah disesuaikan dengan kemajuan terbaru dalam tata laksana
pasien, baik berdasarkan pada pustaka maupun pengalaman selama ini, disesuaikan
dengan kondisi dan fasilitas yang tersedia. PPK ini merupakan rujukan utama untuk tata
laksana pasien, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.
Perlu ditegaskan bahwa uraian PPK ini berlaku bagi “average patient” dan bukan
merupakan aturan yang bersifat kaku. PPK juga cenderung untuk memberikan arahan bagi
penyakit atau kondisi tertentu (isolated disease or condition). Dalam praktik, variabilitas
penyakit amat luas, demikian pula respons individual terhadap prosedur dignostik atau
terapi. Terdapatnya kemungkinan penyakit atau kelainan penyerta tidak dapat diabaikan.
Praktik kedokteran modern juga mensyaratkan untuk memperhatikan preferensi pasien atau
keluarganya. Semua hal tersebut harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah suatu
prosedur atau pengobatan akan dilaksanakan atau tidak. Dokter yang memeriksa dan
mengobati pasienlah yang berada berpendapat lain dengan yang tertera dalam PPK, ia
harus menuliskan alasannya dalam rekam medis pasien.
PPK yang tersedia sekarang merupakan hal yang paling tepat – guna pada saat
diterbitkan. Secara periodik PPK ini perlu direvisi dan diperbaharui, agar upaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makassar dapat
berlangsung secara berkesinambungan, dengan memperhatikan kemajuan ilmu dan
teknologi, tuntutan pasien, ketersediaan sarana dan prasarana, dengan tetap mengacu
pada profesionalitas pemberi jasa pelayanan kesehatan.
Meskipun penulis dan penyunting telah melakukan upaya maksimal untuk
mengecek serta meng – up dated dosis obat, namun tanggung jawab terakhir terletak pada
dokter yang melaksanakan pelayanan.

RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Prov. SulSel ii

Anda mungkin juga menyukai