Anda di halaman 1dari 7

GRESSYA LATERSIA

142170011

KEGIATAN BISNIS MIGAS HULU KE HILIR

Industri migas dikelompokkan menjadi dua kegiatan inti yaitu kegiatan


industri hulu migas dan kegiatan industri hilir. Kegiatan hulu merupakan kegiatan
explorasi dan exploitasi. Kegiatan explorasi merupakan langkah awal yang
memiliki tujuan untuk menemukan sumur minyak dan gas. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara menyelidiki daerah yang kemungkinan memiliki minyak dan gas di
dalamnya. Exploitasi adalah kegiatan atau proses yang dilakukan setelah explorasi
Kegiatan explorasi

Proses explorasi adalah tahapan dasar industru hulu. Kegiatan ini terdiri
dari tiga bagian yaitu :

1. Penyelidikan geologi, kegiatan ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk


mengetahui jenis batuan,komposisi kimia umur batuan struktur penyusun lapisan
tanah dan potensi wilayah tersebut memiliki kandungan minyak dan gas bumi.
kegiatan ini bertujuan untuk memastikan wilayah tersebut memiliki sumber daya
alam didalamnya.

2. Tahapan geofisika, proses ini meliputi pemetaan struktur lapisan yang ada di
bawah tanah dan mencari bentuk-bentuk struktur yang kemungkinan akan
menjadi jebakan minyak dan gas atau kegiatan ini sering dikenal dengan istilah
rap atau prospek

3. Tahapan explorasi, kegiatan ini disebut juga dengan pemboran pembuktian


karena tahapan ini merupakan sebuah pembuktian apakah ah yang telah diselidiki
pada tahap geofisika benda-benda mengandung minyak dan gas bumi. Proses ini
dilakukan dengan cara mengebor tanah dengan kedalaman yang sesuai dengan
pernyataan.

Kegiatan exploitasi
Kegiatan exploitasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah tahap
explorasi dilakukan. Kegiatan ini terdiri dari beberapa bagian yaitu

1. Pemboran pengembangan, merupakan pembuatan sumur lanjutan yang sesuai


dengan standar operasi serta melengkapi pola produksi yang diinginkan

2. Penyediaan sarana, merupakan tahapan penyediaan berbagai prasarana untuk


menunjang kegiatan exploitasi seperti teknologi peralatan-peralatan yang akan
dibutuhkan danbtempat penampungan minyak dan gas bumi

3. Tahapan produksi, tahapan ini merupakan proses pengangkatan minyak dan gas
bumi ke atas permukaan dengan menggunakan teknologi dan alat-alat yang telah
disiapkan dan ditentukan dalam proses penyediaan sarana.

Setelah proses produksi dilakukan maka minyak bumi yang berada di atas
permukaan selanjutnya akan dilakukan proses pemurnian dasar untuk
menghilangkan molekul-molekul padat maupun larutan yang tidak diinginkan
yang berada atau bersatu dengan minyak dan gas bumi. Setelah itu minyak dan
gas bumi akan disimpan dalam tangki penampungan yang akan dikirim ke unit
pengelolaan selanjutnya. Pengelolaan selanjutnya yaitu pada tahapan bisnis hilir
migas.

Industri hilir migas merupakan proses pengolahan minyak mentah maupun


gas alam sampai pada tahap pemasaran hasil produksi. Proses industri hilir terdiri
dari

1. Pengelolaan

Pengelolaan bertujuan untuk memurnikan minyak mentah, mendapatkan


bagian-bagian yang diinginkan dan mempertinggi mutu serta nilai tambah fraksi
minyak bumi maupun gas alam. Proses ini dilakukan di area yang kita sebut
dengan kilang, di dalam kilang terdiri dari berbagai macam jenis peralatan
pengelolaan serta teknologi yang mampu membantu tinggi mutu dari migas. dari
hasil pengolahan minyak dan gas ini akan menghasilkan berbagai jenis produk
bahan bakar maupun produk setengah jadi.
produk bahan bakar yang dihasilkan dari tahap pengolahan ini yaitu bensin,
minyak diesel, kerosene, avtur, LPG dan berbagai produk lainnya. Sedangkan
untuk produk setengah jadi akan menghasilkan olahan yang dapat digunakan
sebagai bahan baku pada industri lain seperti Petrokimia.

2. Pengangkutan

Tahapan yang kedua yaitu pengangkutan, pengangkutan adalah kegiatan


untuk memindahkan minyak bumi dan gas dari tempat penampungan. biasanya
dilakukan dengan pengangkutan menggunakan kapal atau melalui pipa transmisi
dan distribusi, yang menjadi catatan ketika pemindahannya dilakukan melalui
pipa transmisi maka perlu diadakan pengawasan khusus seperti memilih jenis pipa
yang sesuai dengan karakteristik minyak dan gas yang akan dialirkan

3. Penyimpanan

Penyimpanan merupakan proses penerimaan pengumpulan dan penampungan


minyak bumi dan gas serta hasil olahan. lokasi penyimpanan bisa saja berada di
bawah tanah maupun di atas permukaan dengan menggunakan tangki yang sesuai
dengan karakteristik yang disimpan di dalam tangki tersebut

4. Kegiatan Niaga

Kegiatan ini merupakan proses akhir dari bisnis hilir, kegiatan niaga ini terdiri
dari pembelian penjualan ekspor dan impor minyak dan gas bumi serta hasil
olahannya. Secara umum kegiatan niaga ini dibagi menjadi dua yaitu

a) Niaga umum

Niaga umum merupakan kegiatan yang meliputi pembelian penjualan ekspor


dan impor bahan bakar dalam skala besar dengan menggunakan sarana dan
fasilitas niaga yang memadai. Perusahaan yang menerima minyak dan gas ini
berhak menjualnya kembali dengan menggunakan merek tertentu

b) Niaga Terbatas
Kegiatan ini merupakan kegiatan menjual produk seperti minyak bumi bahan
bakar gas maupun hasil olahan lainnya karena kurangnya fasilitas yang memadai
serta tidak adanya izin niaga.
PROFIL PERUSAHAAN PERTAMINA

Pertamina merupakan perusahan milik negara indonesia yang bergerak di


bidang pertambangan minyak dan gas yang di pinpin oleh Elia Massa Manik
sebagai direktur utama. Sejarah singkat pertamina yaitu pertamina pertama kali
didrikan pada tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT Permina, pada tahun
1968 PT Permina dan PN Pertamin bergabung menjadi PN Pertamina. Pada tahun
2001 di Indonesia diberlakukan UU Migas No.22 Tahun 2001 yang mengubah tata
kelola migas di Indonesia sehingga peran Pertamina tidak lagi sebagai regulator.
Pada tahun 2003 Pertamina resmi menjadi PT Pertamina (Persero) berdasarkan PP
No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero). Berdasarkan Akta Notaris No.20 Tahun 2003 PT Pertamina
(Persero).

Dan pada tanggal 10 Desember 2005, PT Pertamina (Persero) berganti logo


baru sebagai salah satu upaya untuk menghadapi era persaingan bisnis agar lebih
dinamis, andal, dan berwawasan lingkungan. PT Pertamina (Persero) menetapkan
visi yang baru untuk “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia” pada
tanggal 10 Desember 2007. T anggal 14 Juni 2011PT Pertamina (Persero)
menetapkan visi baru dari “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia” ,
berubah jadi “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia“, Dan pada tahun
2012 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 19
Juli 2012 menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal perluasan
bidang usaha Pertamina di bidang penyelenggaraan energi, energi baru dan
terbarukan. Dan baru baru ini tepatnya pada tahun 2014 PT Pertamina (Persero)
mencanangkan 5 (lima) pilar strategi bisnis dalam rangka menyongsong
Pertamina yang Lebih Baik, yaitu:

1. Pengembangan Sektor Hulu


2. Efisiensi di Semua Lini
3. Peningkatan Kapasitas Kilang dan Petro Chemical
4. Pengembangan Infrastruktur & Marketing
5. Perbaikan Struktur Keuangan
Pada tanggal 14 Desember 2015, Menteri BUMN Selaku RUPS menyetujui
perubahan Anggaran Dasar Pertamina meliputi:
1) Penambahan modal disetor dari kapitalisasi laba ditahan sebesar Rp50 triliun
2) Penambahan kegiatan usaha baru terkait kawasan industri, optimalisasi aset dan
kegiatan-kegiatan usaha yang baru bagi Perseroan sebagaimana dirinci dalam
Pasal 3 Anggaran Dasar;
3) Kewenangan persetujuan organisasi yang memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris, semula 2 (dua) tingkat di bawah Direksi menjadi 1 (satu) tingkat di
bawah Direksi;
4) Pinjaman kepada Anak Perusahaan yang semula harus mendapat persetujuan
Dewan Komisaris, menjadi cukup dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Dan sepak terjang Pertamina pada tahun 2017 yaitu Di bulan Februari
2017, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Internasional Ekplorasi
dan Produksi (PIEP), telah menuntaskan proses akuisisi Maurel et Prom (M&P),
perusahaan migas Prancis, dengan kepemilikan saham 72,65%.. dan yang kedua
anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) resmi
menggantikan Total E&P Indonesie (TEPI) sebagai pengelola Blok Mahakam
setelah kontrak TEPI berakhir pada 31 Desember 2017.
Visi dari perusahaan pertamina yaitu “menjadi perusahaan energi nasional
kelas dunia”. Misi Pertamina yaitu “menjalankan usaha minyak, gas, serta energi
baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial
yang kuat. Tujuan Pertamina yaitu
1. Melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di
idang ekonomi dan pembangunan Nasional pada umumnya, terutama di
bidang penyelenggraan Usaha Minyak dan gas Bumi di dalam maupun di
luar nergri serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha
di bidang Minyak dan Gas Bumi tersebut
2. Pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk
menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
Ada budaya yang diterapkan di PT Pertamina yaitu 6C
1. Clean (bersih)
2. Competitive ( kompetitif)
3. Confident ( percaya diri)
4. Customer Fokus ( fokus pada pelanggan)
5. Commercial (komersial)
6. Capable (berkemampuan)
Produk-produk dari pertamina
1. Produk bahan bakar bersubsidi diantaranya, solar, elpiji 3 Kg
2. Produk bahan bakar minyak non subsidi diantaranya, premium, biosolar,
pertamax dll
3. Produk non bahan bakar minyak diantaranya, elpiji 12 Kg, sulfur, bright
gas 5,5 Kg
4. Produk gas, yaitu envogas
Selain menhasilkan barang, pertamina juga memiliki produk jasa seperti
1. Jasa angkutan laut Internal Customer Crude, Intermedia, produk BBM &
Non BBM.
2. Jasa angkutan laut eksternal customer (charter out).
3. Jasa Floating Storage & Offloading.
4. Jasa Vetting.
5. Marine Services: Teknik Bawah Air, Docking, Agency dan Mooring
Master.
6. Jasa Offshore Support Vessel, sarana kepelabuhanan dan dermaga.

Anda mungkin juga menyukai