Alam Semesta
Adelina Damayanti Br Ginting (14217008) ; Soviani ( 14217009 ) ; Gressya Latersia Br Purba ( 142170011 )
HAKIKAT ALAM SEMESTA
Menurut Schumacher
adanya tingkatan-tingkatan eksistensi alam semesta
1. Indriawi
2. Ideasional
3. idealistis
Chopra (2004)
mengemukakan tiga tingkat keberadaan, yaitu
domain fisik,
domain kuantum
domain nonlokal.
hakikat keberadaan alam semesta tidak hanya
terbatas pada sesuatu yang bersifat fisik, sebagai
mana diyakini oleh ilmuwan. Dengan kemajuan
ilmu fisika dan adanya ketertarikan para ilmuwan
untuk mulai mengkaji hal-hal spiritual secara lebih
rasional, maka mulai diyakini bahwa hal-hal yang
tidak tampak oleh pancaindra juga merupakan
Bagian tak terpisahkan dari hakikat keberadaan
HAKIKAT MANUSIA
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang menduduki tingkat
eksistensi tertinggi karena memiliki semua unsur (P X, Y) yang dimiliki
oleh tingkat eksistensi yang lebih rendah, namun sekaligus juga
memiliki unsur Z yang tidak ada pada tingkat eksistensi yang lebih
rendah
Hakikat Otak
pada otak terdapat tiga puluh miliar sel dan bagian-bagian sel ini membentuk
kerja sama yang rumit melalui bagian-bagian kecil lainnya yang disebut neuron
Dilihat dari neuroscience otak menerima masukan melalui pancaindra
kemudian disalurkan melalui sistem jaringan saraf ke otak untuk diolah dan
disimpan di otak. Hasil olahan (keputusan, informasi) tersebut disalurkan
kembali melalui sistem jaringan saraf ke seluruh organ tubuh
Hakikat intelektual
Pada awalnya ilmuwan hanya mengenal kecerdasan intelektual (IQ).
Pada hakikatnya semua kecerdasan itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis
yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan yaitu:
kecerdasan intelektual (IQ)
kecerdasan emosioal (EQ)
kecerdasan spiritual (SQ
Etika adalah cabang ilmu yang membahas tentang perilaku manusia, mengenai apa
yang baik dan apa yang tidak baik dalam konteks hubungan manusia dengan tuhan,
manusia dengan manusia lain, dan manusia dengan alam.
HAKIKAT PIKIRAN (MIND) DAN KESADARAN (CONSCIOUSNESS)
Alam semesta berarti seluruh isinya sebenarnya merupakan satu kesatuan system.
System sendiri merupakan
• Sekelompok bagian (alat dan sebagainnya) yang bekerja bersama untuk
melakukan suatu maksud, misalnya urat syaraf dalam tubuh
• Sekelompok pendapat, peristiwa, kepercayaan, dan sebagainnya yang disusun
dan diatur baik-baik, misalnya filsafat
• Cara (metode) yang teratur untuk melakukan sesuatu, misalnya pengajaran
bahasa.
SPIRITUALITAS DAN ETIKA