Anda di halaman 1dari 3

Soal 1

Follow the money secara harafiah berarti “mengikuti jejak-jejak yang ditinggalkan dalam
suatu arus uang atau arus dana”. Jejak-jejak ini akan membawa penyidik atau akuntan
forensik ke arah pelaku fraud. Djoko Sarwoko mengemukakan bahwa pendekatan follow the
money berupaya menemukan uang / harta benda / kekayaan lain yang dapat dijadikan sebagai
alat bukti (obyek kejahatan).
Soal 2
Kasus korupsi e-KTP bermula dari rencana Kementerian Dalam Negeri RI dalam pembuatan
e-KTP. Sejak 2006 Kemendagri telah menyiapkan dana sekitar Rp 6 triliun yang digunakan
untuk proyek e-KTP dan program Nomor Induk Kependudukan (NIK) nasional dan dana
senilai Rp 258 miliar untuk biaya pemutakhiran data kependudukan untuk pembuatan e-KTP
berbasis NIK pada 2010 untuk seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Pada 2011 pengadaan e-
KTP ditargetkan untuk 6,7 juta penduduk sedangkan pada 2012 ditargetkan untuk sekitar 200
juta penduduk Indonesia.
Belum sampai perekaman dilakukan di berbagai kabupaten dan kota, pihak kepolisian
mengabarkan bahwa mereka mencurigai terjadinya korupsi pada proyek e-KTP. Kecurigaan
itu berangkat dari laporan konsorsium yang kalah tender yang menyatakan bahwa terjadinya
ketidaksesuaian prosedur yang dilakukan oleh panitia saat lelang tender berlangsung.[5]
Kecurigaan bahwa adanya praktek korupsi pada proyek e-KTP juga dirasakan oleh
Government Watch (GOWA) yang berbuntut pada laporan kepada KPK pada 23 Agustus
2011.
Seiring berjalannya waktu, indikasi korupsi pada proyek e-KTP semakin terbuka lebar. Pada
2012 Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah menemukan indikasi korupsi pada
proyek e-KTP lebih awal ketimbang KPK berdasarkan temuan investigator. Dari total proyek
sebesar RP 5,9 triliun, 45% di antaranya merupakan mark-up. Ia juga mengatakan bahwa
Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum terlibat dalam kasus ini.
Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badarudin menambahkan PPATK telah merilis 93 Laporan
Transaksi Keuangan (LTKM) mencurigakan serta 151 Laporan Transfer Dana dari/ke Luar
Negeri (LTKL) yang berkaitan dengan korupsi e-KTP. Kiagus menjelaskan investigasi
PPATK mengikuti prinsip “Follow the Money” atau “Menelusuri Aliran Duit” pada rekening
pihak yang diduga terlibat korupsi e-KTP. Pantauan dilakukan pada proses pembayaran
proyek hingga pola transaksi para tersangka yang berupaya menyamarkan aliran dana. Dia
mengatakan penelusuran itu juga melibatkan KPK dan lembaga intelijen keuangan negara
lain. Penelusuran dilakukan mulai dari hulu hingga hilir pada aliran dana transaksi individu
dan korporasi, baik di dalam maupun luar negeri. Dari penelusuran itu, PPATK
menyimpulkan ada kerugian negara mencapai Rp2,3 triliun di kasus korupsi e-KTP.
Soal 3
Pelaporan harta kekayaan, atau yang dikenal dengan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara) mulai diberlakukan di Indonesia setelah diundangkannya Undang-
undang No. 28 tahun 1999. Pelaporan harta kekayaan di Indonesia bukanlah hal yang baru.
Sebelum lahir KPK, dan bahkan sebelum KPKPN (Komisi Pemeriksa Kekayaan
Penyelenggara Negara) berdiri di Indonesia sudah ada kewajiban untuk melaporkan kekayaan
bagi pejabat publik. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, pejabat negara di level
tertentu diwajibkan untuk menyampaikan Daftar Kekayaan Pejabat (DKP) kepada atasan
masing-masing. Sementara itu, di era Presiden Soekarno, terdapat Badan Koordinasi Penilik
Harta Benda, yang mempunyai hak mengadakan penilikan/pemeriksaan harta benda setiap
orang dan setiap badan.
Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), laporan harta
kekayaan setidaknya memuat informasi mengenai aset yang dimiliki pejabat publik,
penerimaan dan pengeluaran pejabat publik, penerimaan yang diterima pejabat publik,
jabatan baik yang menghasilkan manfaat keuangan atau tidak dan identitas mengenai istri,
saudara dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan pejabat publik. LHKPN telah
berkembang pesat menjadi isu etik dan antikorupsi global. Kewajiban lapor kekayaan
diyakini penting oleh banyak negara sebagai media meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pejabat dan lembaga publik, serta untuk mendukung tercapainya tujuan
pemberantasan korupsi yang efektif. Mekanisme pelaporan kekayaan adalah media yang
memungkinkan pengawasan kejujuran, integritas, dan deteksi kemungkinan adanya tindakan
memperkaya diri secara ilegal oleh pejabat publik.
Soal 4
Walaupun sudah ada LHKPN pejabat negara masih melakukan korupsi atau penyalahgunaan
jabatan dan wewenang karena peraturan peraturan internal mengenai LHKPN itu sendiri
belum diterapkan secara tegas. Bahkan ketika pemilihan DPR terakhir ini masih banyak yang
belum melaporkan kekayaan yang dimiliki mereka. Dikutip dari kompas.com bahwa orang-
orang yang seharusnya melaporkan LHKPN tetapi sampai batas yang ditentukan belum
melaporkan harta kekayaannya tidak ada aturan yang jelas mengenai hukuman atau sanksi
yang didapatkan oleh pelaku yang belum melaporkan kekayaan mereka. Selain itu banyak
cara cara licik yang dilakukan oleh para pejabat untuk melakukan korupsi salah satunya yaitu
membeli harta atau kekayaan dengan nama orang lain atau tidak mengatasnamakan harta
kekayaan tersebut atas nama mereka melainkan melimpahkannya atas nama orang lain seperti
atas nama anaknya sendiri
Soal 5
Contoh kasus kejahatan yaitu

 Penyelundupan Barang.

Baru-baru ini kita mendengar kasus penyelundupan barang mewah yang dilakukan oleh
petinggi Garuda Indonesia. Penyelundupan barang ini dilakukan untuk menghindari pajak.

 Perdagangan Gelap narkotika.

Narkotika di negara Indonesia dilarang oleh undang-undang, namun kita lihat banyak
sekali kasus kasus pengedaran narkoba yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia bahkan
banyak artis yang yang tertangkap oleh pihak kepolisian sedang pesta narkoba. bahkan di
tengah pandemi saat ini kita mendengar berita bahwa Vanessa Angel baru-baru ini ditangkap
karena penggunaan obat terlarang.

 Penyelundupan Senjata.

Pada tanggal 22 bulan 5 tahun 2019 ada 2 orang yang ditangkap terkait penyelundupan
senjata pelakunya yaitu mantan danjen kopassus dan Praka BP

 Terorisme

pada tahun 2018 Indonesia dihebohkan oleh kasus terorisme yang terjadi di Jakarta
tepatnya di Thamrin.

Soal 6
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) adalah lembaga independen
yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang.
Lembaga ini memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan pencegahan dan
pemberantasaan pencucian uang sekaligus membangun rezim anti pencucian uang dan kontra
pendanaan terorisme di Indonesia.
Struktur organisasi PPATK

Anda mungkin juga menyukai