Upaya percepatan penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu tentunya akan berhasil apabila melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik unsur pemerintahan maupun unsur masyarakat dan dunia usaha. Kemudian untuk mengintegrasikan kegiatan seluruh kepentingan dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu, maka Posyandu menjadi salah satu lembaga yang paling tepat karena keberadaannya sudah cukup lama dan terbukti berhasil mengatasi berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, pemberantasan penyakit menular dan lain- lain, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi (Depkes, RI, 2011). Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelengggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka keposyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan (Depkes RI,2006). Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Satu posyandu melayani sekitar 80-100 orang, dapat dibentuk posyandu baru (Depkes RI, 2006). Pada anak sampai usia lima tahun seharusnya dibawa keposyandu tiap bulan. Ibu yang tidak menimbang balitanya ke posyandu dapat menyebabkan tidak terpantaunya pertumbuhan dan perkembangan balita. Balita yang tidak ditimbang berturut-turut beresiko keadaan gizinya memburuk sehingga mengalami gangguan pertumbuhan. Selain itu, ibu akan kurang mendapat informasi tentang kesehatan yang diberikan di posyandu, balita juga tidak akan mendapatkan vitamin A apabila ibu tidak membawa balitanya ke posyandu (Depkes RI, 2011). Hasil Riset Kesehatan Dasar Menerangkan kondisi status gizi balita secara nasional bahwa prevalensi berat badan kurang pada tahun 2013 adalah 19,6 % yang terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang. Bila dibandingkan dengan pencapaian sasaran Sustainable Development Goal’s (SDGS’s) tahun 2017 yaitu 17% maka pravelensi berat badan kurang secara nasional harus diturunkan minimal 2,6 % dalam periode 2013 sampai 2017. Posyandu sebagai salah satu sarana deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan balita harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan status gizi dan derajat kesehatan ibu dan anak sebagai upaya mencegah hilangnya generasi penerus. (Riskesdas, 2013) 1.2 Tujuan Umum Setelah diberikannya penyuluhan tentang rendahnya cakupan D/S atau partisipasi ibu balita untuk membaawa balitanya keposyandu, responden akan mampu mengetahui pentingnya membawa balitanya keposyandu untuk memantau pertumbuhan balitanya. 1.3 Tujuan Khusus 1. Responden dapat mengetahui pengertian posyandu 2. Responden dapat memahami tujuan dari posyandu 3. Responden dapat memahami manfaat posyandu 4. Responden dapat mengetahui program yang ada di posyandu 5. Responden dapat memahami isi dari KMS. 6. Responden dapat memahami akibat jika tidak membawa balitanya keposyandu 1.4 Sasaran Sasaran dari penyuluhan tentang rendahnya partisipasi ibu balita untuk membawa balitanya keposyandu adalah ibu balita yang ada di RT 6, RW 7 dikelurahan Guntung Manggis. 1.5 Strategi Pelaksanaan Konseling Tabel 1 Strategi Pelaksanaan Konseling Rendahnya Cakupan D/S No Tahap Waktu Kegiatan 1 Pembukaan ± 5 menit 1. Perkenalan 2. Tujuan 2 Pengembangan ± 10 menit 1. Menjelaskan pengertian posyandu 2. Menjelaskan tentang tujuan posyandu 3. Menjelaskan tentang manfaat dari posyandu 4. Menjelaskan mengenai program diposyandu 5. Menjelaskan isi KMS 6. Menjelaskan akibat tidak pergi keposyandu 3 Penutup ± 5 menit 1. Menyimpulkan hasil konseling 2. Diskusi singkat
1.6 Tempat dan Waktu
1. Tempat : 2. Hari / tanggal : 3. Pukul : 4. Durasi : ± 20 menit 1.7 Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 1.8 Media atau Alat Bantu 1. Leaflet 2. LCD