PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a Tujuan umum
Mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien Ny. W dengan
Diagnosa medis Dispepsia melalui pendekatan proses perawatan
b Tujuan khusus
Adapun penulisan tugas akhir ini adalah sebgai berikut:
1
1. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. W dengan Diagnosa medis
Dispepsia diruang yudha
2. Mampu membuat Diagnosa keperawatan menurut prioritas pada pasien
3. Mampu membuat rencana askep pada pasien Ny. W dengan Diagnosa
medis Dispepsia di ruang yudha
4. Mampu menerapkan tindakan keperawatan pada pasien Ny. W dengan
Diagnosa medis Dispepsia di ruang yudha
5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah di laksanakan sesuai
dengan tujuan yang telah diterapkan
1.3 Manfaat
a. Bagi Penulis
1. Mengetahui labih jauh lagi tentang penyakit Dispepsia
2. Mengetahui askep pada kasus Dispepsia dengan baik dan benar
b. Bagi Pendidikan
Sebagai koleksi tambahan buku-buku diperpustakaan dan sebagai
kerangka acuan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan
2
2. Observasi
3. Studi Dokumentasi
4. Studi Kepustakaan
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 DEFINISI
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan / gejala klinis yang terdiri dari
rasa tidak enak / sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan (KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN 1 : 2001 : 488)
Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati,
mual, kembung, muntah, rasa penuh atau keyang. Dispepsia merupakan masalah
yang sering ditemukan dalam praktik sehari-hari. Keluhan ini sangat bervariasi
baik dalam bentuk gejala yang ada maupun gejala dari waktu kewaktu (Dahrmika
Djojoningrat ilmu penyakit dalam “IPD” Jilid II Edisi III, Balai Penerbit Fikul
Jakarta 2001)
Dispepsia merupakan rasa tidak enak pada daerah epigastrium yang sering
berhubungan dengan makanan, gejalanya seperti ulkus tapi pada pemeriksaan
tidak ditemukan ulkus (E Mudjadid dalam Ilmu Penynkit Dalam “IPD” jilid II
edisi III Balai Penerbit FKUI Jakarta 2001).
2.2 ETIOLOGI
1. Perubahan pola makan
2. Pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi secara berlebihan dan dalam waktu
yang lama
3. Alkohol dan nikotin rokok
4. Stress
5. Gastritis
4
2.3 POTOFISIOLOGI
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alcohol serta adanya kondisi kejiwaan stress.
Pemasukan makanan menjadi kurang dapat mengakibatkan erosi pada lambung
akibat gesekan antara dinding-dinding lambung. Kondisi Demikian dapat
mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang terjadinya
kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata
membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan maupun
cairan.
5
2. Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapisan
a Serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot
esopagus
b Serabut sirkuler yang paling tebel dan tertarik dipylorus serta
membentuk otot sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama
c Serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan
berjalan dari orivisium kardiak, kemudian membelok kebawah melalui
kurvaturo minor (lengkung kelenjar)
3. Lapisan sub mukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh
darah dan saluran limfe.
4. Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas
banyak kerutan / rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang
karena berisi makanan
b Fisiologi
Fisiologi lambung :
1. Mencerna makanan secara mekanik
2. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500-3000 ml
Gastik Juice (cairan lambung) perhari. Komponen utamanya yaitu masuk.
HCL (Hydrochorik acid) pensinogen, dan air, Hormon gastrik yang
disekresi langsung masuk kedalam aliran darah
3. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein
dirubah menjadi polipeptida
4. Absorpsi secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air,
alkohol, glukosa
5. Pencegahan, banyak mikrooganisme dapat dihancurkan dalam lambung
oleh HCL
6
6. Mengontrol aliran cheme yang sudah dicerna dalam lambung ke dalam
duodenum. Pada saat cheme (makanan yang sudah di cerna dalam
lambung) ke dalam duodenum. Akan terjaadi peristaltik yang lambat yang
berjalan dan fundus ke pylorus.
2.5 PENATALAKSANAAN
a Penatalaksanaan Non Farmakologi
1. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung
2. Menghindari faktor resiko sepeti alcohol, makanan yang pedas, obat-
obatan yang belebihan, nikotin rokok, dan stress
3. Atur pola makan
b Penatalaksanaan Farmakologi yaitu
Sampai saat ini belum ada regimen pengobatan yang memuaskan
terutama dalam mengantisipasi kekambuhan. Hal ini dapat dimengerti karena
proses patofisiologinya pun masih belum jelas
Obat-obatan yang diberikan meliputi antasid (meetralkan asam lambung)
golongan antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung) dan prokinetik
(mencegah terjadinya muntah)
2.6 PENCEGAHAN
Pola makan yang normal, dan teratur, pilih makanan yang seimbang
dengan kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak mengkonsumsi
makanan yang berkadar asam tinggi, cabai, alkohol dan, pantang rokok, bila harus
makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara
wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.
7
BAB 111
ASUHAN KEPERAWTAN
3.1 Pengkajian
1. Biodata
a Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Dagang
Pendidikan : Tamat SLTP
Alamat : Ds Karang Tengah Kec Karang Sembung
Cirebon
b Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai pabrik gula Pg Rajawali
Hub dengan pasien : Suami
Alamat : Ds Karang Tengah Kec Karang Sembung
2. Keluhan Utama
Nyeri abdomen
8
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke rumah sakit Tentara Ciremai melalui UGD pada
jam 14:50 tanggal 2009 dengan keluhan mulai dan nyeri abdomen di
bagian epigastrium dan nyerinya sampai seluruh bagian abdomen nyeri
berkisar antara 10 menit. Nyeri bertambah bila pasien banyak bergerak
dan nyeri berkurang bila pasien istirahat.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien belum pernah di rawat tetapi punya penyakit Gastritis
c Riwayat kesehatan keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit
Dispepsia seperti yang di alami, oleh klien.
4. Keadaan Umum
a. Tingkat kecemasan : Compos mentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 34,6 oC
Nadi : 72 x/ menit
Respirasi : 20 x / menit
c. Penampilan umum
Pasien lemah
5. Pemeriksaan
a. Kulit
Warna kulit : Sawo matang
Tekstur kulit : Lembab dan kotor
b. Kuku
Keadaan kuku : Bersih
9
Warna : Putih
c. Kepala
Bentik kepala : Simetris
Kelainan : Tidak ada kelainan
Keadaan rambut : Bersih
Kulit kepala : Bersih
d. Mata
Sklera : Anikterik
Konjungtiva : Ananemis
Reflek cahaya : Normal, ditandai pada saat dilakukan reflek
Cahaya mata pasien langsung berkedip
Pupil : Normal, ditandai ketika ada cahaya pupil
mengcil
Kelainan : Tidak ada
e. Hidung
Fungsi penciuman : Normal, ditandai bisa mencium bau minyak
Kayu putih
Bentuk : Simetris
Serumen : Sedikit
Kelainan : Tidak ada
f. Telinga
Fungsi pendengaran : Normal, ditandai bisa mendengar pertanyaan
Perawat
Bentuk : Simetris
Keadaan : Bersih
g. Mulut
Fungsi pengcapan : Normal, ditandai bisa membedakan rasa asin
10
dan manis
Kebersihan gigi : Kotor
Kelainan bibir : Tidak ada
h. Dada dan paru-paru
Bentuk : Simetris
Frekuensi napas : Normal 20 x / menit
i. Abdomen
Nyeri tekanan : Ada nyeri tekan pada bagian epigastrium
j. Genitalia
Keadaan rectum : Bersih
k. Kekuatan otot
Reflek bisep : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan
reflek hammer ada pergerakan
Reflek trisep : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan
reflek hammer terjadi pergerakan
Reflek patella : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan
reflek hammer terjadi pergerakan
Reflek babyn sky : Normal, ditandai adanya gerakan pada telapak
kaki saat dilakukan pemeriksaan
6. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
a. Aspek Psikologis
Keadaan emosi pasien stabil, tetapi pasien mengatakan bosan
dan jenuh berada di Rumah Sakit.
b. Aspek Sosial
Pasien bersosialisasi baik dengan lingkungan dan keluarga
terbukti dari saudara yang membesuk pasien, pasien pun mampu bekerja
sama dengan tim medis atau pun tim kesehatan lainnya.
11
c. Aspek Spritual
Pasien seorang muslim, pasien melakukan shalat 5 (lima) waktu,
tetapi semenjak pasien dirawat di rumah sakit, pasien tidak
melaksanakan shalat. Pihak keluarga juga menyakinkan bahwa penyakit
pasien adalah cobaan dari Allah SWT. Penyakitnya juga akan sembuh
dengan diiringi do’a.
7. Aktivitas Daily Living
No. Jenis Aktuvitas Saat Sehat / Di Rumah Saat Sakit / Di RS
1. Nutrisi
Frekuensi 3 x 1 3 x 1 hari
Jenis makanan sehari Bubur
nasi putih + Lauk pauk
Kesulitan - -
3. Personal hygiene
Frekuensi mandi 2 x 1 sehari Di lap
Sikat gigi 2 x 1 -
Frekuensi sehari -
keramas 3 x 1 sehari
12
4. Eliminasi
A. Eliminasi fecal
Warna urine Kuning trengguli -
Konsistensi urine Lembek -
Kelainan - -
B. Euminasi urine
Warna urine Jernih kuning muda Kuning
Jernih Keruh
Konsintensi urine
- -
Kelainan
5. Istirahat / tidur
Mulai tidur 22.00 21.00
Lamanya tidur 6 jam + 4 jam
Sering terjaga - ya
8. Daftar Penunjang
a. Pemeriksaan diagnostic
Jenis
No Tanggal Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan
1. 12 Januari - 2009 Haematokrit 31.3 37.43 %
Thrombosit 209.000 200.000-500.000/mm3
Lekosit 20.500 5.00-10.000/ mm3
Haemaglobin 12,8 12.169 %
b. Program terapi
No Hari Tanggal Nama Obat Dosis Yang
13
Diberikan
1. Senin 12 Januari 2009 Novalgin 3 X 1 amp
Terfacef 2 X 1 amp
Antrain 3 X 1 amp
Acrov 2 X 1 amp
Infuse D5 30 tetes / menit
14
3.3 Diagonasa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan asam lambung.
15
3.4 Percernaan
Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan
Intervensi Implementasi Evaluasi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri Hilangnya rasa M S: Pasien menyatakan nyeri
berhubungan dengan intasi pada mukosa nyeri dengan Kaji frekuensi nyeri engkaji frekuensi nyeri O: berkurang
lambung . criteria : M Wajah tampak sedikit tenang
DS: Pasien mengeluh nyeri Berikan istirahat enganjurkan istirahat dengan TD : 110/70 MmHg
DO: epigastrium Nyeri hilang dengan posisi semi posisi semi fowler N : 72 x / menit
Wajah klien terlihat meringis fowler M A: S : 34.6 0C
menahan sakitnya Pasien tidak enganjurkan pasien untuk P: Masalah sebagian teratasi
TO : 110/10 mmHg meringis Anjurkan pasien untuk menghindari makanan yang Lanjutkan intervensi
N : 72 x/ menit menahan sakit menghindari dapat meningkatkan kerja asam
S : 34.6 0C lagi makanan yang lambung
dapat M
meningkatkan emberikan kompres hangat
kerja asam bagian abdomen
lambung
Berikan kompres
hangat pada bagian
abdomen
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi Nutrisi terpenuhi S: Pasien mengatakan bahwa
kurang dari kebutuhan tubuh Sehubungan dengan criteria : nafsu makan mulai bertambah
dengan peningkatan asam lambung. O:
16
DS: Pasien mengatakan mulai dari M Klien tampak tidak lemas lagi
pertama kali datang tidak nafsu Porsi makan habis Anjurkan makan sedikit enganjurkan makan sedikit demi A: terbukti makannya habis 1
DO: makan demi sedikit tapi sedikit P: porsi
Pasien tampak sering M Masalah teratasi
Keadaan umum pasien masih segar enyajikan kebutuhan nutrisi dipertahankan
lemah, bibir kering dan Kaji kebutuhan nutrisi M
pecah-pecah pasien enyajikan makanan yang
bervariasi
Porsi makan tidak habis Sajikan makanan yang M
bervariasi enyajikan makanan yang masih
Tampak mual-mual hangat
Sajikan makan yang
masih hangat
Sajikan makanan
kesukaan pasien
17
3.5 Catatan Perkembangan
Diagnosa
No. Tanggal Tindakan Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Gangguan rasa 12-1-2009 S : Pasien
nyaman nyeri Menganjurkan mengatakan
berhubungan pasien napas nyeri
dengan iritasi dalam-dalam berkurang
pada mukosa O: Wajah tampak
langbung. Memberikan buli- tenang
buli hangat TD : 110/70
pada daerah MmHg
yang nyeri / N : 72 x/menit
sakit S : 34,6 0C
A: Masalah
Memberikan teratasi
posisi yang P: Pertahankan
nyaman
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Asuhan Keperawatan yang diberikan pada Ny. W dengan diagnosa medis
Dispepsia di ruang Yudha RS Tentara Tingkat III Ciremai Cirebon meliputi:
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Implementasi, dan
Evaluasi
Dalam pengkajian didapatkan data Pasien datang ke Rumah sakit Tentara
Ciremai Cirebon melalui UGD pada jam14:50 WIB Tgl 10 januari 2009 dengan
keluhan mual dan nyeri abdomen dibagian epigastrium dan nyerinya sampai
seluruh bagian abdomen, nyeri berkisar antara 10 menit. Nyeri bertambah bila
pasien banyak bergerak dan nyeri berkurang bila pasien istirahat.
Sehingga didapat 2 diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan asam lambung.
Setelah membuat perencanaan dan dilakukan implementasi oleh tindakan
keperawatan maka masalah yang teratasi adalah gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Dan yang belum teratasi adalah gangguan
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung.
19
4.2 Saran
Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama
melakukan asuhan keperawatan dan kesenjangan yang ada selama pasien di rawat
di Ruang Yudha RST TINGKAT III Ciremai – Cirebon.
Saran – saran yang penulis berikan adalah :
1. Untuk Institusi
Sebagai Sekolah yang bergerak di bidang kesehatan, hendaknya dapat
memberi pendidikan yang lebih baik lagi kepada siswanya dalam praktek
pelayanan kesehatan dan menyediakan buku – buku penunjang sebagai acuan
dalam melakukan Asuhan Keperawatan.
2. Untuk Keluarga
Dalam Proses Asuhan Keperawatan, sangat diperlukan kerja sama
keluarga dan pasien itu sendiri guna memperoleh data yang bermutu untuk
menentukan tindakan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2 Jakarta,
EGC
Inayah Iin, 2004, Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
pencernaan, edisi pertama, Jakarta, Salemba Medika.
Manjoer, A, et al, 2000, Kapita selekta kedokteran, edisi 3, Jakarta, Medika
aeusculapeus.
Suryono slamet, et al, 2001, buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid 2, edisi, Jakarta,
FKUI
Doengoes. E. M, et al, 2000, Rencana asuhan keperawatan, edisi 3 Jakarta, EGC
Keperawatan. Gun.blogsprot. Com/2008
Tim Keperawatan format Askep 2008
21