Oleh
Pembimbing
dr. H. Achyar Nawi Husin, Sp.KJ
BANJARMASIN
April, 2019
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................... i
ii
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SR
Usia : 54 tahun
01
Agama : Islam
Didapatkan dari autoanamnesis pada Selasa, 9 April 2019 pukul 10.00 WITA
Sedih berkepanjangan
1
KELUHAN TAMBAHAN
apabila melihat suatu benda tajam, maka akan muncul pemikiran untuk
membunuh orang disekitarnya termasuk cucu nya yang masih bayi, namun pasien
selalu berusaha untuk melawan dan menghardik pikirannya tersebut hingga pasien
tersebut dirasakan sejak 3 minggu yang lalu, dan muncul secara terus menerus.
Menurut keterangan pasien hal tersebut dipicu oleh munculnya suatu pemikiran
yang masih berusia bayi apabila pasien melihat benda tajam. Namun hal tersebut
hanya muncul pada pemikiran bukan berupa bisikan ataupun bayangan yang
dilihat pasien, dan apabila pasien melawan serta menghardik pemikiran tersebut,
Pasien menjadi merasa takut dan khawatir apabila pemikiran tersebut terus
muncul maka suatu saat akan menyakiti atau membahayakan orang yang
disayanginya, terlebih cucu pertamanya yang masih bayi. Selain itu, dalam waktu
dekat ini anak pasien berencana untuk menitipkan cucunya di rumah pasien dalam
waktu cukup lama karena akan melakukan ibadah umrah, hal tersebut membuat
2
Pasien juga mengatakan bahwa dia memiliki beberapa beban pikiran yang
keluarga yang harus mencukupi kebutuhan sehari hari serta kebutuhan sekolah
kelima anak nya dengan bekerja sebagai tukang pijat keliling dari pagi hingga
malam. Terkadang pasien juga memaksakan tenaga nya meskipun ia telah merasa
hubungan pasien dengan suami sudah tidak baik sejak 18 tahun yang lalu, pasien
mengaku bahwa suami pasien sangat kasar pada nya dan tidak mencukupi
hubungan dengan keluarga dengan berpindah agama dari Kristen menjadi seorang
muslim demi menikah dengan suaminya tersebut, namun saat ini suami pasien
malah memperlakukan pasien dengan tidak baik dan membuat pasien menjadi
Beberapa hari ini pasien merasa tidak seperti biasanya, pasien menjadi sedih
terus menerus, murung dan tidak jarang pasien menangis seorang diri, selain itu
pasien juga menjadi kurang bersemangat untuk berkerja, pasien menjadi mudah
lelah, dan tidak suka bersosialisasi seperti biasanya. Selain itu pasien juga
kebutuhan sehari hari keluarga, dan terkadang pasien juga merasa cepat lelah dan
sendiri dan mencoba untuk menyelesaikannya sendiri. Sejauh ini pasien tidak
3
Heteroanamnesis :
bahwa sekarang pasien menjadi sering murung, bahkan tidak jarang pasien
karena pikiran tersebut. Anak pasien juga mengatakan bahwa pasien jarang makan
sehingga pasien terlihat lebih kurus dari biasanya. Saat ditanya mengenai masalah
yang menjadi beban pemikirannya, pasien selalu mengelak untuk bercerita kepada
anak anak nya dan mengatakan tidak terjadi apa apa pada pasien. Menurut
keterangan anak pasien, sejauh ini pasien tidak pernah mencoba mencelakai
dirinya ataupun orang lain. Pasien juga tidak pernah terlihat berbicara sendiri,
Pasien sebelumnya pernah mengalami hal serupa yaitu kurang lebih 26 tahun
yang lalu saat melahirkan anak pertamanya, sehingga anak pertamanya harus
Saleh Banjarmasin bagian jiwa selama kurang lebih satu tahun, dan pasien
4
RIWAYAT PENYAKIT MEDIS
Pasien lahir cukup bulan dan langsung menangis. Ibu pasien tidak memiliki
kampung.
and Doubt
pasien dengan orang tua baik meskipun orang tua pasien sibuk bekerja dan
Pasien merupakan anak baik dan penurut. Pasien senang bersosialisasi dengan
5
Pasien berkembang sesuai usia namun pasien harus putus sekolah saat kelas
3 SD, menurut pengakuan pasien pada usia 10 tahun pasien bekerja untuk
Banjarmasin.
Menurut pengakuan pasien, saat usia 16 tahun, pasien menikah dengan suami
sekarang dan pindah agama. Sejak itu, pasien merasa di asingkan oleh
masuk Islam.
Pada masa ini pasien menjadi tulang punggung keluarga karena suami yang
tidak bekerja, kasar dan arogan. Pasien harus menghidupi kelima anaknya,
6
5. Riwayat psikoseksual:Pasien tidak ada keluhan mengenai psikoseksual
9. Riwayat keluarga: Tidak ada keluhan atau penyakit yang serupa dengan
pasien dari keluarga. Hubungan pasien dengan keluarga baik kecuali dengan
suami.
Genogram
Keterangan:
: pasien : Pasien
7
RIWAYAT SITUASI SEKARANG
hubungan kurang baik dengan pasien, beserta dengan kelima anaknya dan satu
cucu. Saat ini pasien menjadi tulang punggung yang bertanggung jawab dalam hal
kurang baik serta tanggung jawab yang harus dipikulnya mengenai perekonomian
keluarga yang akhir-akhir ini cenderung sulit, dan perasaan takut terhadap dirinya
sendiri saat melihat cucunya ketika muncul pikiran yang menyuruhnya membunuh
cucunya tersebut
a. Status Interna
Respirasi : 20 kali/menit
Kulit
8
Kepala dan leher
peningkatan JVP
Mata
Telinga
(-/-)
Hidung
Mulut
Toraks
9
Perkusi : sonor
Jantung
Abdomen
Punggung
Ekstremitas
b. Status Neurologis
10
Rangsang Meningeal : tidak ada
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
memakai gamis hitam panajng, kerudung ungu, tas hitam dan sandal cokelat.
jelas
dipertahankan
Mood : hypotimi,sedih
Afek : terbatas
11
Keserasian : serasi
C. Fungsi kognitif
Orientasi
waktu/Tempat/Orang/Situasi : baik/baik/baik/baik
1. Daya ingat
Segera : baik
2. Intelegensia : baik
D. Reaksi Emosional
1. Stabilitas : stabil
3. Sungguh-sungguh/tidak : sungguh-sungguh
E. Gangguan Persepsi
12
2. Ilusi A/V/G/T/O : -/-/-/-/-
F. Proses pikir
H. Daya Nilai
I. Tilikan : tilikan 6
Pasien merasa dirinya sakit dan ada motivasi untuk mencapai kesembuhan.
Anamnesis
2. Pasien mengaku bahwa saat melihat benda tajam, muncul pemikiran untuk
tidak suka bersosialisasi, mudah lelah, nafsu makan menurun serta sulit tidur.
13
5. Pasien sudah pernah mengalami hal serupa 26 tahun yang lalu, dan pernah
Pemeriksaan Psikiatri :
Kesadaran : jernih
Afek : sempit
Keserasian : serasi
Ekspresi Emosi
1. Stabilitas : stabil
3. Sungguh-sungguh/tidak : sungguh-sungguh
1. Proses Berpikir
14
2. Halusinasi : pseudohalusinasi (+)
3. Fungsi kognitif
1. Tilikan : tilikan 6
Pasien merasa dirinya sakit dan ada motivasi untuk mencapai kesembuhan.
I. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
menonton tv.
15
VII. DAFTAR MASALAH
VIII. PROGNOSIS
a. Psikofarmaka
PO sertraline 50 mg ½-0-0
PO risperidone 1 mg 0-0-1
PO trihexylpenidil 0-0-1
16
B Complex 2x1
b. Psikoterapi
1. Suportif
masalah.
- Memotivasi pasien agar meminum obat secara teratur dan rutin kontrol
2. Kognitif
yang dihadapi.
3. Keluarga
4. Sosial-budaya
- Terapi rekreasi dapat berupa berlibur atau bepergian ke suatu daerah yang
disenangi pasien.
17
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien yang dilaporkan pada laporan kasus ini adalah seorang perempuan
usia 54 tahun yang datang dengan penampilan terawat bersama anaknya untuk
melakukan pengobatan di poli jiwa karena adanya keluhan utama berupa rasa
sedih yang berkepanjangan. Pada pasien ditemukan adanya gejala klinis berupa
perubahan perilaku beberapa hari ini yaitu pasien merasa tidak seperti biasanya,
pasien menjadi sedih terus menerus, murung dan tidak jarang pasien menangis
seorang diri, selain itu pasien juga menjadi kurang bersemangat untuk berkerja,
Pasien menjadi mudah lelah, dan tidak suka bersosialisasi seperti biasanya. Selain
itu pasien juga mengeluhkan sulit untuk konsentrasi, nafsu makan berkurang,
khawatir dengan kebutuhan sehari hari keluarga, dan terkadang pasien juga
Didapatkan pula gejala lainnya berupa konsentrasi dan perhatian berkurang, serta
nafsu makan berkurang, sulit tidur dan mudah lelah. Gejala-gejala sudah ada
selama sekitar 3 minggu terakhir. Afek tumpul dengan mood hipotimik (depresi).
Atas dasar rangkaian gejala di atas dapat ditegakkan diagnosis axis I menurut
PPDGJ-III berupa episode depresif sedang karena ditemukan juga gejala psikotik
18
kepribadian khas lainnya. Axis III yaitu penyakit system sirkulasi. Axis IV
stressor berupa masalah perekonomian dan primary support group. Axis V GAF
scale tertinggi 100-91, GAF scale saat datang ke poliklinik yaitu 70-61.
o afek depresif
lelah.
• Gejala lainnya:
o tidur terganggu
19
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, akan
tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan
(4) Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan
urusan rumah tangga.
optimistik. Dari perspektif kognitif pasien dilatih untuk mengenal dan menghilangkan
kekambuhan. Terapi psikologi ini harus didukung oleh peran individu, keluarga, dan
lingkungan.
20
BAB III
PENUTUP
21
DAFTAR PUSTAKA
Airlangga.
2. Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
22