Anda di halaman 1dari 12

Tatalaksana Pasca

Pajanan HIV
NANI ZAITUN

Divisi Tropik Infeksi


SMF IPD RSUD Ulin Banjarmasin
Tujuan

 Untuk
mencegah terjadinya infeksi HIV pada
pajanan okupasional dan non- okupasional.
Panduan pelaksanaan

 Cuci segera setelah terjadinya pajanan dan lakukan tindakan darurat


pada tempat pajanan
 Telaah pajanan
Cara pajanan
 Status infeksi sumber pajanan
 Kerentanan
 Tentukan terapi profilaksis pasca-pajanan (PPP) yang dibutuhkan
 Pencatatan
 Tes HIV atau anti HBs segera setelah terjadinya pajanan
 Tindak lanjut
 o Evaluasi laboratorium
o Follow-up dan dukungan psikososial
Apa yang harus dilakukan

 Bersihakan luka
 Segera ke fasilitas kesehatan/IGD untuk dilakukan pelaporan ke PPI
dan K3
 Segeran untuk pengambilan sampler darah untuk pemeriksaan lab
anti HIV, Anti HCV dan HbsAg
Key points

 Post-exposure prophylaxis (PEP) involves taking HIV medicines very


soon after a possible exposure to HIV to prevent becoming infected
with HIV.
 PEP is intended for emergency situations. It is not meant for regular
use by people who may be exposed to HIV frequently.
 PEP must be started within 72 hours (3 days) after a possible
exposure to HIV. The sooner you start PEP after a possible HIV
exposure, the better.
 PEP involves taking HIV medicines every day for 28 days.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai