Anda di halaman 1dari 8

Berdasarkan Deregulasi 20 Desember 1988 atau Pakdes 20 tahun 1998,pembinaan dan pengawasan

kegiatan usaha perusahaan pembiayaan dilakukan oleh Menteri Keuangan. Namun selama kurun waktu
yang cukup lama kegiatan usaha lembaga pembiayaan ini dapat dikatakan tidak dilakukan
pengaturan,pembinaan, yang berarti.peraturan pembinaannya yang ada pada dasarnya hanya mengatur
mengenai kelembagaannya,misalnya: masalah kepemilikan, permodalan, penyampain laporan, serta
larangan menarik dana secara langsung dari masyarakat.

Lemahnya pengawasan khususnya penggunaan dana pinjaman baik yang berasal dari luar negeri
(offshore loan) maupun dari perbankan nasional. Pada gilirannya memberikan dampak yang kurang
efektif terhadap pelaksanaan kebijakan moneter dan perbankan.untuk mengantisipasi dampak tersebut
,kegiatan perusahaan pembiayaan perlu dikendalikan dengan menata kembali pengaturan pembinaan,
dan pengawasan yang lebih ketat.

Sebelum adanya ketentuan yang mengatur penerapan prinsip kehati-hatian atas kegiatan
perusahaan pembiayaan sebagaimana di atur dalam perbankan,peluang kerja sama dengan lembaga
pembiayaan ini banyak dimanfaatkan oleh perbankan untuk menghindari peraturan dalam bentuk
pelanggaran pemenuhan ketentuan prinsip kehati-hatian antara lain Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK).

Penerapan Prudential Regional. Ketentuan pengaturan mengenai perusahaan pembiayaan selama


ini hanya berkaitan dengan masalah kelembagaan, belum ada ketentuan khusus yang mengatur
kegiatan operasional berdasarkan prinsip kehati-hatian sebagaimana halnya yang dilakukan dalam
perbankan.pelaksanaan pengawasan hanya dilakukan secara pasif (offsite supervision) yaitu melalui
melalui pelaporan-pelaporan setiap semester dan semata-mata untuk keperluan kelengkapan data.
Belum ada pengawasan secara aktif melalui pemeriksa langsung (onsite supervision) yang seharusnya
dilakukan untuk setiap lembaga keuangan, menyebabkan sangat terbatasnya aspek pembiayaan yang
dilakukan. Dalam pelaksanaan pengawasan perusahaan pembiayaan telah ditetapkan keputusan
bersama Menteri Keuangan dengan Gubernur Bank Indonesia No.607/KMK.017/1995 dan
No.28/9/kep/GBI tanggal 18 Desember 1995.keputusan bersama tersebut memberi kewenangan Bank
Indonesia kepada Menteri Keuangan.pengawasan tersebut meliputi pengawasan terhadap kegiatan:

a) Penarikan pinjaman luar negeri (offshore loan)


b) Penyaluran pinjaman yang bersumber dari kredit perbankan
c) Penerbitan surat sanggup bayar (promissory notes)
d) Kualitas aktiva produktif
e) Kebenaran dan kelengkapan laporan.

PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Dasar hukum dan jenis usaha.perasuransian di Indonesia di atur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1992 tentang usaha perasuransian.

Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 dapat
digolongkan sebagai berikut:

a) Usaha asuransi yang terdiri atas: asuransi kerugian,asuransi jiwa,dan reasuransi.


b) Usaha penunjang asuransi yang terdiri atas: pialang asuransi,pialang reasuransi, penilai
kerugian,konsultan akturia,dan agen asuransi.
Usaha asuransi dalam ptaktiknya di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:

a) Asuransi kebakaran,yaitu asuransi yang menutup risiko kebakaran,petir,ledakan,dan kejatuhan


pesawat.
b) Asuransi pengangkutan atau marine insurance,yaitu pertanggungan akibat terjadinya kehilangan
atau kerusakan pada saat pelayaran.
c) Asuransi aneka yaitu jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan dalam asuransi
kebakaran dan asuransi pengangkutan. Meliputi: asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri,
pencurian, uang dalam pengangkutan, dan kecurangan.

Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan
risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang di pertanggungkan.berdasarkan
ketentuan perundangan,hanya perusahaan asuransi jiwa yang telah memperoleh izin usaha dari menteri
keuangan yang dapat melakukan kegiatan pertanggungan jiwa.oleh karena itu, asuransi kerugian tidak
diperkenankan melakukan kegiatan penutupan dalam bidang asuransi jiwa.

Reasuransi pada prinsipnya adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang


dipertanggungkan atau asuransi asuransi yang di asuransikan. Menurut Undang-undang No 2 Tahun
1992 perusahaan reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang
terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian atau perusahaan asuransi jiwa.

DANA PENSIUN

Dasar hukum,Jenis dan Program Dana Pensiun. Dana pensiun (pension funds) adalah badan hukum yang
mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun diatur dalam
Undang-undang No 11 Tahun 1992. Penyelengaraan suatu program pensiun oleh pemberi kerja bersifat
sukarela,artinya didasarkan pada asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana
pensiun. Jenis dana pensiun terdiri atas dana pensiun pemberi kerja dan dana pensiun lembaga
keuangan. Sedangkan program pensiun yang diperkenankan dijalankan bagi setiap dana pensiun adalah
program pensiun iuran pasti dan program pensiun manfaat pasti.

Pembentukan dana pensiun didasarkan pada asas sebagai berikut:

a. Asas keterpisahan kekayaan dan pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya.
b. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan
c. Asas pembinaan dan pengawasan
d. Asas penundaan manfaat

PERUSAHAAN EFEK

Perusahaan efek atau securities company adalah perusahaan yang dapat melakukan kegiatan pinjaman
emisi (underwriting) perantara pedagang efek, dan manajer insetasi.

Dalam melakukan fungsi penjaminan emisi perusahaan efek bertindak sebagai penjaminan emisi
(underwriter). Untuk jasa yang diberikan tersebut, perusahaan efek mendapatkan underwriting fee yang
dihitung dari nilai emisi. Ada tiga metode penjaminan yang dilakukan oleh perusahaan efek.
a) Full commitement, yaitu perusahaan efek mengikatkan diri kepada emiten untuk menjual semua
efek yang di terbitkan.
b) Best effort yaitu perusahaan efek mengikatkan diri untuk berusaha semaksimal mungkin untuk
menawarkan efek yang diterbitkan kepada investor. Apabila ada efek yang tidak terjual,
perusahaan efek sebagai underwriter tidak memiliki kewajiban untuk membeli sisa efek tidak
terjual tersebut.
c) Standby commitment, yaitu penjamin emisi akan membeli sisa efek tidak terjual dengan harga
yang disepakati.

Untuk menghindari kemungkinan timbulnya risiko dalam melakukan fungsi penjaminan emisi,
perusahaan efek biasanya membentuk sindikasi untuk penjaminan emisi yang jumlahnya besar.

Funsi perantara (broker) pada dasarnya perusahaan efek hanya bertindak sebagai penghubung atau
perantara dalam transaksi jual beli efek melalui bursa efek. Sementara fungsi sebagai pedagang efek,
artinya perusahaan efek melakukan transaksi jual beli efek untuk kepentingan perusahaan efek sendiri.
Fungsi perantara perusahaan efek tidak memilki risiko rugi atau mendapatkan gain, sebaliknya fungsi
sebagai pedagang efek akan menimbulkan risiko dan keuntungan (capital gain) perusahaan efek.
Kegiatan underwriting diluar negeri, biasanya di lakuakn oleh bank investasi (investment bank) atau
bank umum yang divisi investment banking. Investment bank yang banyak melakukan transaksi dipasar
keuangan internasional antara lain sebagai berikut:

a. JP Morgan
b. Citigroup
c. Goldman Sachs
d. Lehman Brothers
e. Deutsche Bank
f. Morgan Stanly
g. HSBC
h. Merrill Lynch
i. Credit Suisse First Boston
j. BNP Paribas
k. Barclays Capital

REKSA DANA

Menurut Undang-undang No 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, yang di maksud dengan reksa dana
disebut juga investment fund atau mutual funds adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portfolio efek oleh manajer
investasi. Dana yang di kelola oleh manajer investasi adalah dana milik investor. Dalam hal ini, manajer
investasi adalah pihak yang dipercayakan untuk mengelola dana.

Dalam bentuk reksa dana perseroan perusahaan penerbit reksa dana menghimpun dana dengan
menjual saham dan selanjutnya dari hasil penjualan saham tersebut di invesrasikan pada berbagai jenis
efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang. Reksa dana perseroan tersebut
selanjutnya dapat melakukan penawaran umum kepada masyarakat setelah terlebih dahulu
mendapatkan izin usaha dari Bapepam dan menyampaikan pernyataan pendaftran kepada Bapepam
setelah memperoleh izin tersebut.

Sedangkan untuk pengadministrasian dana penyimpanan portfolio ditunjuk dan dilakukan kontrak
dengan bank custodian. Modal yang diwajibkan untuk pemenuhan modal di tempatkan dan di setor
penuh pada waktu reksa dana didirikan minimum 1% dari modal dasar reksa dana. Bentuk reksa dana ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas


b) Pengelolaan kekayaan reksa dana di dasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan
manajer investasi yang ditunjuk
c) Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak antara manajer investasi dengan
bank kustodian

Reksa dana KIK merupakan produk dari manajer investasi Efek yang di keluarkan reksa dana KIK
disebut unit penyertaan (trust unit). Bukan saham sebagaimana dalam reksa dana perseroan. Oleh
karena itu, reksa dana KIK dapat di artikan sebagai wadah dimana investor dapat ikut melakukan
investasi dalam suatu portfolio efek milik bersama yang dikelola oleh manajer investasi yang telah
mendapat izin dari Bapepam. Sementara itu, kontrak investasi kolektif (KIK) adalah kontrak antara
manjer investasi dan bank kustodian. Untuk mengelola portfolio investasi kolektif dan bank
kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.

Reksa dana berbentuk KIK memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:

a. Bentuk hukumnya adalah kontrak investasi kolektif


b. Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak
c. Penyimpangan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh bank kustodian berdasarkan
kontrak

Berdasarkan sifat operasionalnya, reksa dana dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu reksa dana tertutup
dan reksa dana terbuka.

Reksa dana yang berbentuk perseroan (PT) dapat bersifat tertutup dan terbuka, sedangkan reksa dana
yang berbentuk KIK hanya dapat bersifat terbuka.

Karakteristik reksa dana tertutup antara lain hanya dapat menjual saham reksa dana (bukan unit
penyertaan sebagaimana istilah dalam reksa dana terbuka) kepada investor sampai batas jumlah modal
dasar yang telah ditetapkan dalam anggran dasar perseroan.

Reksa dana terbuka dapat berbentuk perseroan atau KIK, reksa dana terbuka dapat menjual unit
penyertaannya secara terus menerus sepanjang ada investor yang berminat membeli.sebaliknya
investor dapat menjual kembali unit penyertaannya kepada manajer investasi kapan saja mereka
inginkan.

Berdasarkan konsentrasi portfolio reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi dapat dibedakan
beberapa jenis reksa dana:

a) Reksa dana pasar uang


b) Reksa dana pendapatan tetap
c) Reksa dana saham
d) Reksa dana campuran

PERUSAHAAN MODAL VENTURE

Latar belakang, perusahaan modal ventura (venture capital) pada awalnya merupakan bagian dari
bidang usaha lembaga pembiayaan sebagaimana diatur dalam kemppres No. 61 Tahun 1988 dan
keputusan menteri keuangan No. 1251 Tahun 1988.

Modal ventura dapat dikatakan masih belum populer sebagai alternatif pembiayaan dikalangan
masyarakat.meskipun sebenarnya telah diperkenalkan sejak akhir dekade 1980-an yang lalu. Pangsa
pasarnya masih sangat tidak berati dibanding total pembiayaan yang diberikan lembaga-lembaga
keuangan lainnya. Lambannya perkembangan usaha modal ventura tersebut sebenarnya antara lain
disebabkan instrument pembiayaannya spesifik, yaitu dalam bentuk penyertaan pada perusahaan yang
disebut perusahaan pasangan usaha.

Pengertian modal ventura, pada dasarnya adalah usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
Jangka waktu pembiayaan menurut ketentuan dibatasi, maksimal 10 tahun harus sudah di lakukan
tindakan divestasi.

PERUSAHAAN PENJAMINAN

Perusahaan penjaminan merupakan kegiatan usaha yang relatif baru dalam lingkup lembaga keuangan
bukan bank. Dasar hukum pendirian perusahaan penjaminan adalah dengan keputusan menteri
keuangan Nomor 486/KMK.017/1996 tanggal 30 juli 1996.

Bidang usaha penjaminan, bidang usaha perusahaan penjaminan adalah melakukan kegiatan dalam
bentuk pemberian jasa penjaminan untuk menanggung pembayaran kewajiban keuangan terjamin,
apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya kepada penerima jaminan yang timbul
dari transaksi kredit, sewa guna usaha, anjak piutang,pembiayaan konsumen, pembiayaan dengan pola
bagi hasil, dan pembelian barang secara angsuran.

Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi penjaminan adalah:

a. Terjamin, adalah pihak yang memperoleh penjaminan dari perusahaan penjaminan


b. Penerima jaminan, adalah pihak yang berhak menerima pembayaran dari perusahaan
penjaminan, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya.
c. Perusahaan penjaminan,adalah badan usaha yang bergerak dibidang keuangan yang kegiatan
usaha pokoknya melakukan usaha penjaminan

Sebagai bukti penjaminan dikeluarkan sertifikat penjaminan yang merupakan bukti persetujuan
penjaminan dari perusahaan penjaminan kepada terjamin. Untuk memperoleh sertifikat
penjaminan,calon terjamin dapat mengajukan permohonan kepada perusahaan penjamin secara
langsung atau dapat melalui penerima jaminan.
Mekanisme penjaminan

Mekanisme penjaminan dapat dibedakan sebagai berikut:

a) Penjaminan langsung, yaitu penjaminan yang diberikan kepada terjamin oleh perusahaan
penjamin untuk mendapatkan jaminan atau kebutuhan pembiayaannya tanpa terlebih dahulu
melalui pihak penerima jaminan.
b) Penjaminan tidak langsung, yaitu penjaminan yang diberikan kepada terjamin oleh perusahaan
penjamin dengan terlebih dahulu melalui atau atas permintaan penerima jaminan.

Keterangan:
1) Program kerja sama pinjaman kredit (Entrustment)
2) Pengusaha (Terjamin) mengajukan permohonan pinjaman kredit atau pembiayaan ke
Perusahaan Pinjaman
3) Perusahaan penjaminan melakukan penelitian atas kelayakan uasaha Terjamin apabila layak
maka perusahaan penjamin menerbitkan Sertifikat penjaminan dan surat pemberitahuan
kepada Penerima Jaminan (Bank) tentang syarat-syarat pemberian kredit/pembiayaan yang
dijamin
4) Terjamin mendatangi bank untuk meminta kredit/pembiayaan dengan membawa sertifikat
penjaminan dari perusahaan penjaminan.
5) Bank (penerima jaminan) memproses permohonan kredit/pembiayaan yang diajukan terjamin
dengan mempertimbangkan sertifikat penjaminan dari perusahaan penjaminan. Apabila usaha
perusahaan terjamin layak,maka kredit/pembiayaan dapat dicairkan dan terjamin langsung
membayar Imbal Jasa Penjaminan.
6) Bank (penerima jaminan) memberitahukan kepada perusahaan penjaminan bahwa pihaknya
telah memberikan kredit (atau tidak) dan meneruskan Imbal Jasa Penjaminan yang dibayar
terjamin melalui penerima jaminan kepada perusahaan penjaminan.
Keterangan:

1) Perjanjian kerjasama penjaminan kredit (Entrustment contract)


2) Pengusaha (terjamin) mengajukan permohonan kredit kepada bank
3) Bank meneliti permohonan dan kelayakan usaha pemohon dan meminta kelengkapan dokumen
lainnya bila diperlukan
4) Apabila pemohon tersebut layak, bank meminta konfirmasi dan kesediaan perusahaan
penjaminan untuk memberikan jaminan kepada pengusaha
5) Perusahaan penjaminan melakukan penelitian terhadap pengusaha (terjamin) dengan
mempertimbangkan keadaan nasabah dan kemampuan keuangan perusahaan penjaminan
sendiri
6) Perusahaan penjaminan memberitahukan persetujuan/penolakan pemberian jaminan
7) Setelah menerima konfirmasi persetujuan dari perusahaan penjaminan bank memberikan kredit
kepada pengusaha (terjamin)
8) Bank mengirimkan Nota pemberitahuan kepada penjamin atas kredit yang diberikan kepada
terjamin dan menstransfer imbal jasa penjaminan yang dibayar terjamin melalui bank

PEGADAIAN

Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikatancara gadai yang telah
dikenal sejak pemerintahan Hindia Belanda. Dasar hukum pegadaian telah beberapa kali mengalami
perubahan. Peraturan terakhir adalah Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 yang menyatakan
pegadaian sebagai perusahaan umum, yang sebelumnya adalah perusahaan Jawatan. Tugas Pokok
Perum Pegadaian adalah menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan memberi uang pinjaman
berdasarkan hukum gadai. Tugas tersebut ditujukan untuk membantu masyarakat agar tidak terjerat
dalam praktik lintah darat,ijon,atau pelepas uang lainnya (money lender). Perum pegadaian merupakan
lembaga satu-satunya diInonesia yang diberikan izin untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat
berdasarkan hukum gadai.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang perubahan UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 10 Tahun 1998.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Asuransi.

Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 tentang Pegadaian.

Peraturan Bank Indonesia No. 6/22/PBI/2004 tentang Bank Pengkreditan Rakyat.

Peraturan Bank Indonesia No. 2/27/PBI/2000 tentang Bank Umum.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK/.017/1996 tentang perusahaan penjaminan.

Badan Pengawas Pasar Modal, panduan reksa dana,Jakarta 1997.

Anda mungkin juga menyukai