Anda di halaman 1dari 2

No 9.

Definisi, etiologi, epidemiologi abses kelenjar batolin

A. Definisi

Kelenjar Bartolini termasuk salah satu kelenjar yang rentan terhadap obstruksi. Bila
terbentuk kista dikelenjar tersebut, maka dapat mencetuskan terjadinya abses. Hal ini
dikarenakan dengan adanya kista, bila terjadi infeksi dilokasi tersebut maka akan
berkembang menjadi abses kelenjar. Abses Bartolini adalah penumpukan nanah yang
membentuk benjolan(pembengkakan) di salah satu kelenjar Bartholin yang terletak di setiap
sisi lubang vagina.1

B. Epidemiologi

Di Amerika Serikat, sekitar 2% dari wanita usia reproduksi akan mengalami


pembengkakan salah satu atau kedua kelenjar Bartolini. Penyakit kelenjar Bartolini jarang
disertai dengan infeksi sistemik, sepsis, dan perdarahan sekunder untuk pengobatan bedah.
Diagnosa yang tidak tepat terhadap keganasan dapat menyebabkan hasil yang lebih buruk
bagi pasien. Penyakit ini biasanya terjadi pada wanita antara usia 20 sampai 30 tahun.
Pembesaran kelenjar Bartolini pada pasien yang lebih tua dari 40 tahun adalah langka dan
harus dirujuk kedokter kandungan untuk kemungkinan dilakukan tindakan biopsi.
Kista Bartolini, merupakan pertumbuhan kistik yang paling umum divulva, terjadi di
labia mayora. Abses hampir tiga kali lebih umum daripada kista. Satu kasus kontrol studi
menemukan bahwa perempuan kulit putih dan hitam lebih mungkin untuk mendapatkan kista
bartolini atau abses daripada wanita hispanik, dan wanita paritas tinggi berada pada risiko
terendah.1

C. Etiologi
Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus absses bartolini, tampak hasil positif
mikroba sebanyak 73,9%. Abses bartolini umumnya disebabkan oleh organisme oportunistik,
baik sebagai agen tunggal atau infeksi polymicrobial. Abses dapat berkembang dari kista
bartolini yang terinfeksi, infeksi yang semakin memburuklah yang nantinya berkembang
menjadi abses.
Banyak jenis bakteri dapat menginfeksi kista Bartolini atau kelenjar yang
menyebabkan abses. Kebanyakan kuman yang menyebabkan infeksi kulit atau urin, seperti
Staphylococcusspp dan Escherichiacoli. Beberapa kasus disebabkan oleh bakteri dari
penyakit menular seksual seperti gonorrhea atau klamidia. Namun, kista kelenjar Bartolini
dan abses kelenjar tidak dianggap sebagai akibat dari infeksi menular seksual.1

Referensi

1. A Pipingas, Y Dangor, F Radebe HG Fehler, S Khumalo, L De Gouveia


Microbiological in investigation og Bartholin’s gland abscess in urban women in
johannesburg. African 2007; p 18-22

Anda mungkin juga menyukai