PENDAHULUAN
1
2
Terlepas dari hasil yang didapatkan oleh seorang siswa, guru sebagai
pembimbing dan mengarahkan pembelajaran di Sekolah, harus selalu dituntut
untuk memutakhirkan kemampuan dan keterampilannya dalam hal pembelajaran.
Pembelajaran tersebut terkait dengan begitu pesatnya kemajuan bidang
pendidikan dewasa ini, baik dari segi metode pembelajaran, materi pembelajaran
serta alat dan bahan pembelajaran yang beraneka ragam.Sebagai ilustrasi bahwa
pembelajaran dewasa ini tidak harus melalui tatap muka di kelas dengan guru
sebagai narasumbernya, tetapi siswa dapat belajar dari tempat dimana dia berada,
misalnya di rumah, dengan melalui jaringan internet. Selain itu, guru sebagai
narasumber yang selama menjadi acuan harus meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengajar.
Sejalan dengan proses pembelajaran tersebut, maka di SD Islam Al Azhar
19 Jakarta Timur khususnya di Kelas IB Ibnu Khaldun perlu adanya suatu
tindakan penelitian untuk mengukur kemampuan dan keterampilan anak didiknya.
Dalam proses pembelajaran sehari-hari di kelas, siswa yang mempunyai
kemampuan kurang seringkali kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dengan
baik. Terlepas dari kemampuan tersebut, perlu juga diperhatikan dan diteliti
bagaimana keadaan keseharian siswa tersebut di rumah dan di lingkungan
sekitarnya, terutama bagaimana keseharian siswa kurang tersebut beradaptasi dan
bermain di luar jam pelajaran. Selain itu perlu juga diperhatikan bagaimana
interaksi dalam hal komunikasi dengan guru, atau dengan temannya. Juga
bagaimana siswa tersebut dapat berbaur dengan teman sesama kelas, atau dengan
teman beda kelas, baik satu angkatan maupun adik kelas atau kakak kelasnya.
Maka secara teknis penelitian secara menyeluruh tidak bisa dilakukan,
tetapi yang akan diteliti pada kegiatan ini adalah aspek pengetahuan dan
keterampilan menguasai pelajaran.Untuk mengukur kemampuan berbagai aspek
tersebut, mungkin diperlukan berbagai instrumen penelitian yang menyeluruh,
mencakup penelitian terhadap keadaan keluarga, teman di sekitar rumah, teman
satu sekolahan, aspek pskilogisnya, aspek intelegensia, aspek keterampilan, aspek
pengetahuan dan sebagainya.
3
pembelajaran yang menarik dan tepat dapat membantu penulis dan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.Agar siswa dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan dalam pelajaran matematika, penulis dituntut mempunyai kompetensi
terhadap tugasnya. Salah satunya adalah penulis harus mampu menggunakan
berbagai pendekatan pembelajaran agar siswa tidak menjadi bosan.Mengajak dan
menjaga agar siswa tetap belajar adalah tugas penulis dalam rangka menjaga
semangat belajar siswa. Tidak hanya terbatas pada seberapa materi yang
dikuasainya, hal yang tidak kalah penting untuk dikuasainya yaitu bagimana
menggunakan suatu pendekatan tertentu dalam proses pembelajaran. Memilih
pendekatan pembelajaran yang tepat dalam suatu proses belajar berarti penulis
sedang mengatur strategi pembelajaran.
Proses belajar yang baik dapat membangkitkan kegiatan belajar yang
efektif, bermakna, dan menyenangkan (Pitadjeng, 2006: 82). Dalam kegiatan
belajar di kelas 1B Ibnu Khaldun SD Islam Al Azhar 19 Jakarta Timur, khususnya
pembelajaran operasi hitung penjumlahan, belum terdapat proses pembelajaran
yang dikatakan sebagai proses belajar yang baik. Keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar masih kurang, sebagian siswa tidak memperhatikan penjelasan
guru.
Kondisi tersebut dikarenakan masih banyak guru-guru yang belum
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan banyaknya kendala
pembelajaran yang belum berhasil dipecahkan oleh guru. Dalam
perkembangannya kendala yang dimaksud adalah problematika pembelajaran
yang berasal dari guru dan siswa itu sendiri.Kendala yang berasal dari guru adalah
masih banyak guru jika mengajar tidak menggunakan media pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik materi pembelajarannya sehingga pembelajaran itu
tidak menarik bagi siswa.Disamping kurang adanya kreatifitas guru dalam
menyiapkan perencanaan pembelajaran yang baik, kendala lainnya adalah masih
banyak guru dalam mengelola pembelajaran mengandalkan metode ceramah dan
menggunakan pendekatan otoriter terhadap siswanya sehingga guru selalu kurang
berhasil bahkan tidak sedikit jumlahnya yang mengalami kegagalan memperbaiki
proses dan hasil belajar siswanya.
6
setelah dikoreksi hasil tes tertulis dari 28 siswa kelas IB Ibnu Khaldun SD Islam
Al Azhar 19 Jakarta Timur yang mengikuti tes, 15 siswa ( 54 % ) belum
memperoleh hasil yang diharapkan ( tidak tuntas ). Di Sekolah penulis, Kriterira
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika
adalah 70. Sehingga kalau nilai anak kurang dari 70 dinyatakan belum tuntas.
Hal ini terlihat saat proses pembelajaranberlangsung anak itu terlihat
bosan,cenderung pasif dan tidak semangat dalam belajar. Perbaikan sudah
dilakukan tetap saja belum mendapat hasil yang maksimal.Salah satu penyebab
masalah yang seperti ini adalah guru belummenggunakan media dan metode yang
tepat yang sesuai dengan keadaan siswasehingga siswa dalam pembelajaran
terlihat pasif,gaduh dan kurangmotivasi.Kebanyakan proses pembelajaran yang
digunakan adalah pembelajarankonvensional yakni ceramah, tanya jawab dan
pemberian tugas sehinggapembelajaran didominasi oleh guru.
Hasil observasi di kelas IB Ibnu Khaldun SD Islam Al Azhar 19 Jakarta
Timur tersebut, bahwa untuk pelajaran matematika pada materi penjumlahan,
sebagian besar siswa masih kurang memahami bagaimana proses
pengerjaannnya. Pelajaran matematika materi penjumlahan masih menjadi
kendala besar bagi anak-anak kelas IB Ibnu Khaldun, hal ini menjadi bahan
pertimbangan untuk dikaji dan diteliti. Dengan kendala tersebut, maka diambil
keputusan untuk meneliti bagaimana cara untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan para siswa untuk mengerjakan berbagai macam soal tentang
penjumlahan.
Siswa kelas I Sekolah Dasar masih tahap belajarnya pada fase
operasional konkrit, karena itumedia konkret dan metode demonstrasi adalah
salah satu metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas 1. Dan hal
ini perlu mendapat perhatian serius dari penulis. Penulis sebagai pelaku
pendidikan harus bertanggung jawab untuk memperbaiki agar pembelajaran dapat
mencapai tujuan dengan baik.Oleh sebab itu penulis melakukan refleksi, apa yang
telah terjadi selama pembelajaran.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis
mencobamelakukan penelitian yang berjudul:” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
10
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan masalah tersebut di atas, penulis melakukan refleksi dan
kolaborasi dengan teman sejawat, untuk mencari akar permasalahan. Dari
kegiatan tersebut , teridentifikasi permasalahan sebagai berikut :
a. Prestasi belajar rendah, karena siswa kurang bersemangat mengikuti
pembelajaran.
b. Kualitas proses belajar matematika rendah, karena siswa kurang bersemangat
mengikuti pembelajaran.
c. Siswa kurang lancar berhitung 1-20, sehingga kesulitan waktu mengerjakan
latihan soal yang diberikan guru.
d. Siswa masih sering bermain sendiri.
e. Masih banyak siswa yang tidak fokus memperhatikan materi yang di ajarkan
oleh guru.
f. Adanya kecenderungan siswa yang masih salah dalam menghitung hasilnya.
g. Kurangnya minat belajar siswa dalam berhitung.
h. Hasil belajar siswa kurang baik dan masih banyak yang mendapatkan nilai
dibawah KKM.
i. Rendahnya motivasi siswa untuk dapat berhitung dengan benar.
j. Masih terdapat kesalahan atau terbalik dalam menuliskan angkanya.
k. Masih ada yang belum percaya diri dengan hasil hitungannya.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi tersebut, penulis dan teman sejawat melakukan
analisa untuk mengatasi masalah-masalah tersebut :
a. Penulis kurang tepat dalam memilih media pembelajaran dan alat peraga
b. Penulis kurang tepat dalam memilih pendekatan pembelajaran
c. Penulis kurang dalam memberi contoh/latihan.
11
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis masalah maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya meningkatkan hasil
belajar operasi hitung penjumlahan dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode demonstrasi dan media benda konkrit pada
kelas 1B Ibnu Khaldun SD Islam Al Azhar 19 Jakarta Timur ?”
12
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan bidang pendidikan terkait dengan penggunaan
metode demonstrasi dan media benda konkrit pada penjumlahan dalam
pembelajaran matematika di kelas 1 SD.
2. Manfaat Praktis
A. Bagi Siswa
13
b. Penulis yang terampil melaksanakan PTK dan akan selalu kritis terhadap
hasil belajar siswa, sehingga merasa diperhatikan penulis terutama hasil
belajarnya.
F. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam usaha
mencerdaskan generasi bangsa.